Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

DAMPAK PEMBELAJARAN DARING TERHADAP

MINAT BELAJAR SISWA PADA MASA PANDEMI

Dosen Pengampuh :

Umi Hanik S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh:

MARDHATILLAH B.W

190611100109

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini
memberikan rahmat dan karunianya yang berlimpah sehingga diberikan kesempatan
juga kelancaran dalam penyusunan proposal dampak pembelajaran daring terhadap
minat belajar siswa pada masa pandemi sehingga selesai tepat pada waktunya.

Shalawat serta salam tidak lupa dihantur untuk junjungan nabi kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita jalan kebenaran dari Allah SWT,
sebuah petunjuk yang paling benar (Syariah) agama islam yang sempurna juga
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Penyusunan proposal ini bermaksud untuk memenuhi UTS mata kuliah Metodelogi
Penelitian Kualitatif, penyusunan proposal metpen ini tidak lepas dari kata hambatan
penulis merasakan banyak hambatan dari faktor internal ataupun ekternal. Oleh karna
itu penulis mengucapkan terima kasih berkat bantuan dari berbagai pihak terutama ibu
Umi Hanik selaku dosen pengampu mata kuliah Metodelogi Penelitian Kualitatif yang
telah membimbing dan mendukung penulis dalam menghadapi macam-macam
hambatan.

Sebagai seorang penulis paham betul bahwa pada proposal metodelogi penelitian
kualitatif yang membahasa tentang dampak pembelajaran daring terhadap minat
belajar siswa pada masa pandemi yang ditulisnya masih banyak kekurangan serta jauh
dari kata sempurna, maka dari itu penulis sangat berharap saran dan kritik yang
membangun sebagai revisi penulis untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada
hasil observasinya karena tidak ada yang sempurna tanpa adanya kritik juga saran
yang membangun dan semoga proposal metodelogi penelitian ini bermanfaat dan
berguna bagi pembaca.

Surabaya, 20 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI...............................................................................................................1

KATA PENGANTAR................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................4

Latar Belakang Masalah...............................................................................................5

Rumusan Masalah.........................................................................................................5

Manfaat Penelitian........................................................................................................5

Definisi Operasional.....................................................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................7

Landasan Teori..............................................................................................................7

Landasan Empirik..........................................................................................................8

Hipotesis Penelitian........................................................................................................9

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................10

Pendekatan Penelitian..................................................................................................10

Populasi dan Sampel....................................................................................................10

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data...................................................................12

Teknik Analisis Data....................................................................................................13

BAB IV PENUTUP...................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Coronavirus atau virus covid-19 menjadi momok yang ditakuti oleh masyarakat
umum termasuk indonesia dalam kurang waktu 1 tahun terakhir, coronavirus sendiri
merupakan sebuah virus yang gejala awalnya sakit ringan namun lama kelamaan
menjadi lebih berat hingga mengarah pada kematian. Virus corona ini memiliki gejala
ringan seperti demam, sesak napas, batuk dan jika dibiarkan menjadi gejala berat yang
mengakibatkan kematian, para dokter menganjurkan untuk pasien yang terinveksi
covid-19 melakukan isolasi atau masa inkubasi selama seminggu atau 14 hari. WHO
telah menyampaikan bahwa penyakit atau wabah ini perlu ditangani dengan tepat dan
cepar supaya tidak mengancam orang-orang didunia karena wabah ini sangat cepat
menyebar dan menjangkiti orang-orang diseluruh dunia, WHO pun menetapkan
kondisi darurat kesehatan masyarakat yang memberikan kecemasan pada dunia.

Virus Covid-19 menjangkiti semua orang yang ada di dunia termasuk di Indonesia
pada awalnya indonesia hanya melaporkan 2 kasus yang terpapar virus corona namun
dalam hitungan hari virus menyebar dengan cepat, berkat virus covid-19 yang
menyebar dengan sangat cepat di negara indonesia membuat pemerintah
mengeluarkan surat edaran tanggal 18 Maret 2020 yang berisi tentang pengurangan
sementara kegiatan didalam ataupun diluar ruangan pada semua sektor demi
mengurangi penyebaran virus covid-19, menurut kompas (28/03/2020) virus ini
memberikan dampak pada semua sektor atau bidang seperti ekonomi, sosial,
pariwisata dan pendidikan. Sektor pendidikan mengalami hal yang sama seperti sektor
lagi bahwa proses belajar dilakukan dirumah masing-masing melalui pembelajaran
daring supaya siswa tetap bisa belajar meskipun tidak bertatap muka dan
pembelajaran daring berfokus pada kecakapan hidup seperti masa yang sedang
dihadapi pandemi covid-19.

Sektor pendidikan berusaha merancang pembelajaran yang efektif pada masa pandemi
seperti yang tengah dihadapi saat, semua sektor pendidikan termasuk SMA, SMP dan
SD pembelajaran dilakukan secara daring atau jarak jauh dengan bantuan orang tua
dan jaringan internet. Siswa tetap bisa belajar dengan bimbingan guru seperti biasa
namun belajarnya bisa dimana saja dan waktu yang digunakan lebih bebas tidak
seperti pembelajaran luring. Namun pada dasarnya hal yang baru memerlukan fase
adaptasi untuk penyesuaian jadi hal ini memiliki dampak baik buruk terhadap peserta
didik, semua literatur dalam e-learning mengindikasikan bahwa tidak semua peserta
didik akan sukses dalam pembelajaran online dikarena faktor lingkungan belajar dan
karakteristik peserta didik menurut Nakayama M, Yamamoto H, 2007.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut :

1. Bagaimanakah dampak dari pembelajaran daring terhadap minat belajar siswa


pada masa pandemi?

2. Apakah penyebab minat belajar siswa terhadap pembelajaran daring di masa


pandemi?

3. Bagaimanakah solusi yang efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa pada
masa pandemi?

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut :

Untuk Guru : manfaat yang guru dapat yaitu bisa mencegah dan mengatasi dampak
pembelajaran daring terhadapa minat belajar siswa selama pandemi supaya tercipta
pembelajaran daring yang efektif, efesien dan menyenangkan.

Untuk Siswa : manfaat yang siswa dapat yaitu membangkitkan semangat belajar
meskipun tidak bertatap muka (daring) dari semangat dan kebahagian siswa barulah
dapat mempengaruhi minat belajar siswa terhadap pembelajaran daring.

Untuk Peneliti : sedangkan manfaat untuk peneliti yaitu bisa mendapatkan informasi
mengenai dampak pembelajaran daring bagi minat belajar siswa dan solusi apa yang
tepat dalam mengatasinya, tentu saja peneliti juga mendapatkan pengalaman secara
langsung yang memberi banyak manfaat sebagai calon pendidik.

1.4 Definisi Operasional

Pada definisi operasional dapat dijabarkan beberapa pengertian yang berhubungan


dengan judul penelitian diatas atau yang berkaitan dengan pokok pembahasan pada
penelitian. Berikut definisi operasional

1. Berdasarkan judul proposal ini pembelajaran daring menjadi salah satu pokok
pembahasan, pembelajaran daring merupakan proses belajar yang dilakukan melalui
jaringan internet jadi proses belajar ini tidak dilakukan secara tatap muka atau
bertemu langusung. Pembelajaran daring dilakukan ketika kondisi tidak memadai
untuk melakukan pembelajaran tatap muka atau bertemu langsung.

2. Selain pembelajaran daring ada juga minat belajar siswa, minat belajar siswa
merupakan ketertarikan siswa pada proses pembelajaran ketika siswa tertarik pada
proses belajar yang menurut mereka menyenangkan, mengasikan tanpa tidak sadar
minat mereka untuk belajar sambil bermain meningkat siswa lebih mudah menerima
dan memahami materi ketika hatinya senang juga merasa nyaman. Jadi minat belajar
siswa itu tergantung dari siswa itu sendiri dan metode yang pendidik berikan saat
pembelajaran berlangsung.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring merupakan sistem pendidikan jarak jauh dengan sekumpulan


metode pengajaran dimana terdapat aktivitas pengajaran yang dilaksanakan secara
terpisah dari aktivitas belajar (Mustofa et al, 2019). Pada pembelajaran daring
memanfaatkan juga melibatkan unsur kemajuan teknologi yang digunakan sebagai
sarana sedangkan jaringan internet sebagai sistemnya, pembelajaran daring sendiri
memberikan manfaat dalam membantu menyediakan akses belajar bagi semua orang
sehingga menghapus hambatan secara fisik sebagai faktor untuk belajar dalam raung
lingkup kelas (Riaz, 2018). Pada perguruan tinggi pembelajaran daring sudah sering
dilakukan karena keleluasaan waktu belajar sehingga dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja, cara berinteraksi dalam pembelajaran dengan menggunakan beberapa
aplikasi seperti e-classroom, video conference, telepon atau live chat, zoom maupun
melalui whatsapp group (Dhull & Sakshi, 2017).

Kegiatan pembelajaran daring ini merupakan sebuah perkembangan atau inovasi dari
bidang pendidikan untuk menciptakan sumber belajar yang kreatif namun setiap hal
baru memiliki kekurangan dan kelebihananya, menurut Nakayama M, Yamamoto H,
(2007) tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online (daring)
dikarena faktor lingkungan belajar dan karakteristik peserta didik. Maka diperlukan
motivasi untuk menunjang keberhasilan dalam sebuah pembelajaran menurut Schunk
& Usher, 2012 motivasi dapat mempengaruhi apa yang kita pelajari, bagaimana kita
belajar, dan kapan kita memilih untuk belajar. Pembelajaran daring dapat diterapkan
pada semua tingkatan dari mulai TK, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi namun
dengan standar yang berbeda sesuai dengan tingkatannya.

2.1.2 Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 merupakan permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh seluruh


dunia, sebuah wabah atau penyakit baru yang belum pernah diteliti oleh manusia dan
mengancam kesehatan masyarakat dunia karena penyebaran wabah yang sangat cepat
dan memiliki dampak pada semua sektor termasuk sektor pendidikan yang
menyebabkan penurunan kualitas belajar pada peserta didik (Sahu, 2020).
Coronavirus mengubah semua gaya hidup menjadi era new normal dimana semua
kegiatan dibuka kembali namun dengan pembatasan berstandar kesehatan, new
normal merupakan upaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar negara tetap
bisa berdaya menjalankan fungsinya (Sitorus, 2020) termasuk pada sektor pendidikan
demi tetap berjalannya pembelajaran sistem pembelajaran pun diganti menjadi
pembelajaran daring supaya pembelajaran tetap berlangsung (Sintema, 2020). Pada
era new normal seorang pendidik diharuskan mengembangkan pola pembelajaran
untuk menyediakan bahan pembelajaran dan mengajar siswa secara langsung melalui
alat digital jarak jauh (United Nations, 2020).

2.1.3 Minat Belajar

Menurut Slameto (2003; 18), “minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Sedangkan menurut Djaali (2008:
121) “minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh” dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa
minat adalah rasa ketertarikan seseorang terhadap suatu hal tanpa adanya paksaan.

Menurut E.R. Hilgard (1962) belajar adalah sebuah kegiatan perubahan reaksi pada
lingkungan, perubahan kegiatan ini mencangkup tingkah laku, kecakapan,
pengetahuan dan ini diperoleh dari latihan (pengalaman). Menurut skinner, belajar
ialah suatu perubahan tingkah laku seseorang. Belajar menurut gagne adalah
perubahan kemampuan yang dapat dipertahankan dalam satu periode bukan karena
proses pertumbuhan. Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses perubahan
tingkah laku seseorang terhadap pemahaman, pengetahuan, serta ketrampilan seorang
individu. Jadi dapat disimpulkan dari pengertian diatas bahwa minat belajar adalah
kecenderungan seseorang individu untuk mendapatkan rasa senang tanpa adanya
paksaan yang nantinya akan menimbulkan perubahan tingkah laku, pengetahuan dan
ketrampilan.

2.2 Landasan Empirik

Pada masa pandemi seperti ini semua kegiatan dilakukan dari rumah dengan bantuan
jaringan internet, termasuk pada pendidikan pembelajaran daring merupakan alternatif
agar proses belajar tetap berjalan dengan lancar dan siswa tidak tertinggal banyak
materi. Namun kenyataannya banyak sekali permasalahan atau kasus mengenai
pembelajaran daring contoh yang paling banyak keluhan orang tua ketika
mendampingi anaknya belajar online, orang tua mengeluhkan semangat dan minat
belajar anaknya yang semakin menurun karena pembelajaran dilakukan melakukan
secara online. Orang tua siswa bingung mereka juga bukan guru yang benar-benar
paham akan materi yang diajarkan sedangkan interaksi guru dengan siswa dibatas
oleh jarak, anak-anak lebih senang bermain dari pada sekolah online. Dari
permasalahan di atas bahwa minat belajar siswa pada pembelajaran daring perlu
diberikan perhatian karena ketika wabah covid-19 tidak kunjung membaik
pembelajaran tetap melalui daring dan membuat siswa tidak mendapatkan materi atau
ilmu karena minat belajar mereka yang kurang saat pembelajaran daring, nah disini
peran guru dan orang tua sangat penting bekerja sama meningkatkan minat belajar
siswa.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian kali ini tentang dampak pembelajaran daring terhadap minat
belajar siswa karena coronavirus masih terus menyebar pemerintah masih
memerintahkan siswa-siswa untuk belajar dari rumah, pembelajaran daring memiliki
pengaruh yang besar atau dampak terhadap siswa contoh siswa menganggap enteng
ketika guru menerangkan materi karena apa ketika diberikan soal atau pertanyaan
mereka dapat browsing lewat internet dan jawaban pun dengan mudah didapat
berawal dari hal tersebut minat belajar siswa menjadi berkurang karena mereka bisa
mencari jawaban dengan mudah. Teknologi mempermudah segalahnya namun dalam
konteks tertentu seperti pada sektor pendidikan menjadi bumerang bagi pendidikan,
peran orang tua saat mendampingi anaknya sekolah online juga berpengaruh ketika
orang tua mengajar, mengarahkan anaknya dengan baik telaten tanpa menggunakan
nada tinggi atau marah dan diberikan motivasi atau memberikan hal yang membuat
mereka semangat pasti anak tidak cepat bosan. Begitu pula dengan guru untuk
mengatasi masalah minat belajar siswa guru perlu melakukan inovasi dalam
pembelajaran entah itu mengubah metode pengajaran, memberikan ice breaking dan
memberikan hadiah pada siswa saat berhasil melakukan suatu hal (mengapresiasi).
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian kualitatif dengan menggunakan


jenis penelitian fenomenologi. Fenomenalogi secara etimologis berasal dari fenomena
dan logos. Fenomena sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu “phainesthai” yang
artinya menampak, dan terbentuk dari akar kata fantom, fantasi, dan fosfor yang
berarti cahaya atau sinar. Dari semua kata tersebut yang akhirnya membentuk kata
kerja, tampak, terlihat karena bercahaya dan dalam bahasa Indonesia berarti cahaya.
Secara umum fenomena adalah sesuatu yang menampakan gejala. Pendekatan ini
adalah salah satu rumpun dengan pendekatan kualitatif. Penelitian fenomenologi ini
digunakan karena masalah yang dihadapi dapat terlihat dengan panca indra dan
terbuka bagi penelitian ilmiah serta bersifat rasional. Metode ini dapat mempelajari
secara langsung masalah tentang dampak pembelajaran daring terhadap minat belajar
siswa.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Semua masyarakat yang ada disekolah seperti guru, siswa, staf-staf sekolah dan
masyarakat sekitar sekolah, karena apa semua masyarakat disekitar sekolah bisa
menjadi subyek ataupun obyek pada penelitian ini.

3.2.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu peneliti


menentukan subyek atau obyek sesuai dengan tujuan dan sampel yang yang dipilih
oleh peneliti adalah guru dan siswa. Karena sampel data yang pertama adalah guru
karena selaku pendidik yang berperan langsung dalam proses pembelajaran disini dan
peneliti berharap akan mendapatkan hasil data tentang pembelajaran daring terhadap
minat belajar siswa dan alasan yang lain kenapa peneliti memilih siswa karena siswa
yang mendapatkan dampak dari apa yang sudah diajarkan oleh guru dari proses
belajar dimana peneliti disini mengharapkan akan mendapatkan hasil data yang
mempengaruhi minat belajar siswa.

3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data kualitatif menurut lincoln dan guba (1985) adalah dengan
menggunakan wawancara, observasi, dan dokumen (catatan atau arsip).
3.3.1 Observasi

Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi bertujuan untuk


mengungkapkan kejadian dari tempat tertentu, yang merupakan perhatian esensial
dari penelitian kualitatif. Pengamat atau juga disebut observer dalam teknik observasi
adalah pengamat yang hanya melakukan kegiatan mengamati saja tanpa ikut
berpartisipasi dalam kegiatan subyek. Spadley (1972: 39-42)

Menjelaskan tiga unsur utama dalam situasi sosial yang perlu dikaji, yaitu:
1. Tempat atau kondisi fikik (lokasi-lokasi), misalnya sekolah atau suatu
lokasi dengan sebuah sekolah.
2. Aktor yang terlibat dalam situasi sosial bersangkutan, misalnya guru-guru,
mahasiswa-mahasiswa, petugas administrasi dan sebgainya.
3. Aktivitas yang terjadi dalam situasi sosial tersebut.

3.3.2 Wawancara
Wawancara yang dilakukan kepada informan selaku sumber data serta informasi
dilakukan dengan tujuan untuk mencari tahu informasi tentang fokus penelitian yang
dilakukan. Menurut bogdan dan biklen (1982) wawancara ialah percakapan yang
bertujuan, biasanya anatar dua orang (tetapi kadang-kadang lebih) yang diarahkan
oleh salah seorang dengan maksud memperoleh keterangan. Selain menggunakan
teknik observasi yang berguna untuk penelitian kualitatif, teknik wawancara ini juga
digunakan dalam penggalian data dan pengumpulan data. Wawancara adalah kegiatan
yang dilakukan dua orang atau lebih dengan mengajukan pertanyaan kepada
responden dimana pertanyaan tersebut dilakukan oleh seorang pewawancara.

3.3.3 Dokumentasi
Dokumentasi sebuah tahap dimana mempunyai tujuan untuk memperoleh data juga
informasi dari mulai bentuk foto, rekaman, dokumen, tulisan atau video saat
melakukan penelitian. Dokumentasi merupakan tahap yang dapat mendukung
kebenaran dari sebuah penelitian atau sebagai bukti.

a. Dokumen yang bersifat pribadi


Dokumen ini adalah hasil dari narasi pribadi yang menceritakan pengalaman pribadi
peneliti menurut asumsinya sendiri. Dokumen ini dikelompokan menjadi catatan
harian, surat, autobiografi, dan lain-lain.

b. Dokumen yang bersifat resmi


Salah satu contoh dokumen resmi adalah memo, korespondensi, catatan
sidang,dokumen kebijakan, tata tertib, arsip, dan sebagainya

c. Foto
Foto yang digunakan dalam penelitian kualitatif dapat menggunakan foto sendiri
ataupun juga bisa menggunakan foto orang lain. Foto yang dibuat orang lain biasanya
berupa album yang disimpan di dalam arsip yang isinya mengenai suatu kegiatan.
Karena foto dapat menampilkan suatu tempat dan posisi seseorang yang nantinya
akan memberikan informasi secara faktual yang dapat digunakan secara bersama
dengan informasi lainnya.

Berikut instrumen pertanyaan wawancara pada penelitian ini antara lain:


Untuk siswa
1. Apakah saat ini kamu sekolah lewat online atau pembelajaran daring?
2. Apa sih asiknya sekolah online atau pembelajaran daring menurut kamu?
3. Capek mana sekolah online apa sekolah offline?
4. Lebih asik mana sekolah online dengan sekolah tatap muka (offline)?
5. Lebih mudah mana pembelajaran online apa pembelajaran offline?
6. Mana yang lebih kamu suka pembelajaran online apa pembelajaran offline?
7. Siapa yang menemani kamu saat pembelajaran online atau sekolah online?
8. Pada saat mengerjakan tugas online apa kamu menggunakan internet?
9. Apakah tugas yang guru berikan sama seperti sekolah offline?
10. Apakah kamu merasa bosan selama sekolah online?
Untuk guru
1. Apakah lebih susah mengajar pada sekolah online?
2. Apa saja yang harus dirubah untuk menyesuaikan sekolah online atau pembelajaran daring?
3. Lebih capek mana mengajar online atau mengajar offline?
4. Apakah banyak keluhanan dari orang tua mengenai sekolah online?
5. Selama sekolah online apakah ibu mengalami kendala yang berarti?
6. Apakah ada siswa ibu yang tidak mau sekolah online karena alasan bosan?
7. Apakah ibu memberikan permainan-permainan saat sekolah online?
8. Apakah ibu setuju bila hasil tugas siswa didapat dari internet?
9. Lebih memilih sekolah online apa sekolah offline?
10. Apakah ibu merasakan bosan selama sekolah online atau pembelajaran daring?

3.4 Teknik Analisis Data

Penelitian menggunakan teknik analisis data kualitatif dan model yang digunakan
dilapangan adalah teknik data yang diajukan oleh (Marshall dan Rossman dalam
kabalmay, 2002) dimana ada empat tahapan dalam teknik ini diantaranya :

3.4.1 Mengorganissasikan data


Peneliti mendapatkan data dengan cara wawancara yang kemudian direkam dalam
tape recorder yang dibantu dengan alat tulis lainnya. Kemudian peneliti mengubah
data dari rekaman tape recorder ke dalam tulisan tangan dengan cara mendengarkan
berkali-kali hingga peneleiti paham akan wawancara yang dilakukan. Pengelompokan
berdsarkan kategori, tema, dan pola jawan Dalam tahapan peneliti membutuhkan
perhatian yang lebih karena data yang tidak ingin digali terkadang muncul di luar
penelitian. Sesuai dengan kerangka wawancara peneliti membuat kerangka analisis
sebagai acuan untuk melakukan analisis, kemudian peneliti membaca hasil rekaman
yang sudah diubah menjadi tulisan dan melakukan coding. Data yang sudah valid
dikelompokan berdasarkan kerangka analisis yang sudah dibuat tadi. Setelah di
kelompokan tadi peneliti akan mendalami hasil wawancara tersebut yang nantinya
akan ditemukan tema-tema penting sehingga peneliti akan menemukan pengalaman,
dinamika yang terjadi pada subjek dan permaslahan yang ada.

3.4.2 Menguji asumsi atau permasalahan yang ada terhadap data


Dalam tahap ini peneliti akan menguji data yang sudah diperoleh dengan asumsi yang
sudah dikembangkan sendiri kemudian akan ditinjau kembali berdasarkan kajian
pustaka yang ada di bagian bab II, serta dicocokan dengan apakah ada persamaan
antara kajian pustaka dengan data yang sudah di peroleh tadi.

3.4.3 Mencari alternatif penjelasan bagi data Pada tahapan ini penelirti akan membuat
penjelasan dari keterkaitan kategori dan pola serta asumsi yang sudah disimpulkan.
Kemudian peneliti membuat penjelasan alternatif yang lainnya tentang kesimpulan
yang diperoleh karena di dalam penelitian kualitatif selalu menngunakan penjelasan
alternatif karena tidak menutup kemungkinan akan ada kesimpulan dan asumsi-
asumsi lain yang menyimpang dari data yang sudah digali. Dimana alternatif ini akan
sangat berguna di dalam pembahsan, kesimpulan dan saran. Menulis hasil penelitian
Penulisan data dari subjek yang sudah diteliti tadi akan diteliti kembali apakah masih
ada yang salah ataukah sudah selesai. Dalam tahapan ini penulisan yang digunakan
adalah data-data yang sudah diperoleh dalam wawancara kepada responden dan
observasi serta significant other, ditinjau beberapa kali kemudian dilakukan analisis
pada permaslahannya. Selanjutnya melakukan interprestasi secara menyeluruh dari
kesimpulan sampai hasil penelitian yang sudah di dapat.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pandemi covid-19 memang hampir mematikan semua kegiatan dari mulai sektor
ekonomi hingga pendidikan namun pemerintah sudah merancang cara alternatif
supaya semua kegiatan dapat tetap berjalan dengan lancar. Pada sektor pendidikan
pemerintah memutuskan untuk dilakukan pembelajaran daring atau belajar melalui
jaringan internet, pada awal pelaksanaannya pembelajaran daring memang
memerlukan penyesuaian ekstra karena tidak semua orang cepat paham mengenai
teknologi. Seiring waktu berjalan semua masyarakat mulai terbiasa namun semakin
lama kegiatan belajar dilakukan dirumah siswa-siswa banyak yang mengeluh karena
bosan dan pembelajarannya monoton, padahal virus corona masih ada disekitar
mereka. Tidak hanya siswa orang tua dan guru mendapatkan dampak dari
pembelajaran daring.

Orang tua mengeluh bahwa tidak bisa optimal mengajar anaknya mengenai materi
yang ada pada sekolah online mereka lebih mempercayakannya kepada guru ditambah
anak-anak cepat bosan ketika sekolah online atau pembelajaran daring, jadi para
orang tua takut jika anaknya tidak mendapatkan materi saat sekolah online. Begitu
pula dengan guru juga terkena dampak dari pembelajaran daring mereka harus
memutar otak agar tetap bisa mengajarkan materi seperti biasanya, seorang guru
harusnya meningkatkan minat belajar siswa namun sering berjalannya waktu
pembelajaran daring membuat minat belajar siswa semakin berkurang, maka peran
orang tua dan guru dalam bentuj bekerja sama untuk meningkatkan kembali minat
belajar siswa itu sangat penting dan memiliki pengaruh yang besar. Semoga pandemi
covid-19 segera berakhir dan pembelajaran dapat dilakukan secara offline.

4.2 Saran

Proposal penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, penulis berharap kepada
pembaca terutama kepada ibu dosen Umi Hanik S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampuh
mata kuliah metodelogi penelitian kualitatif supaya mendapatkan kritik juga saran
yang membangun atas segala kekurangan yang terdapat pada proposal ini. Penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada para pihak yang telah membantu dalam
proses penelitian dan pembuatan proposal, tidak lupa terima kasih juga bagi para
pembaca yang sudah membaca proposal ini semoga mendapatkan manfaatnya.
DAFTAR PUSTAKA

Salim dan Syahrum. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Ciptapustaka


Media Bandung: Penerbit Alfabeta.
Wahyu D. A. F. 2020. dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran
Daring di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2. Nomer 1.
April 2020 .Hal 55-61.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatsn Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D).

Anda mungkin juga menyukai