Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

MANFAAT DAN TANTANGAN PEMBELAJARAN DARING

DOSEN PENGAMPU : A.ANDRIYANI ASRA, S. Pd., M. Pd.

OLEH :

FIRDAUS

RINI ASTUTI

SRI NUR ASYIFA

ADE MUSDALIFAH

RESKI AMAL MULYA

PRODI ILMU AKTUARIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BULUKUMBA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita
nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan teladan yang baik kepada kita
semua. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas
kelompok bahasa Indonesia dengan judul “Manfaat dan Tantangan Pembelajaran
Daring”. Perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk masukan
dalam karya selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat.

Bantaeng, 01 Juni 2021

Penulis

I
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR ................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1

Latar belakang ................................................................................. 1-2

Rumusan masalah ............................................................................ 3

Tujuan penelitian.............................................................................. 3

BAB 2 PENDAHULUAN ............................................................. 4

Manfaat pembelajaran daring .......................................................... 4-5

Tantangan pembelajaran daring ...................................................... 6-8

BAB III PENUTUP ....................................................................... 9

Kesimpulan ..................................................................................... 9

Saran ................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keadaan Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi tidak baik disebabkan oleh
virus berasal dari Wuhan, China yang dinamakan dengan Covid-19. (WHO, 2020)

Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua
negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut
membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown
dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran
virus ini.

Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 telah memberikan tantangan


tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Kondisi ini mengharuskan
masyarakat untuk tetap diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.
Masa Pandemi COVID-19 tak dipungkiri mengubah kultur pembelajaran pendidikan
tinggi. Dengan adanya wabah, proses pembelajaranpun secara cepat dituntut berubah.
Untuk menyiasati perubahan ini, masyarakat kian aktif berinovasi dalam pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), termasuk di bidang pembelajaran.

Situasi pandemi Covid-19 seperti ini, pembelajaran daring diatur melalui Surat
Edaran Kemendikbud Nomor 4 tahun 2020 mengenai Pelaksanaan Pendidikan Dalam
Masa 3 Darurat Covid-19 terdapat kebijakan yaitu pembelajaran daring guna
memberikan sebuah pengalaman belajar yang sangat bermakna, tidak menjadi beban
dalam menyelesaikan semua kurikulum untuk kelulusan, pembelajaran dititikberatkan
pada pengembangan kecakapan hidup yaitu tentang pandemi Covid-19 dan
pembelajaran tugas dapat divariasi antar siswa, mengikuti bakat dan minat serta
keadaan masing-masing termasuk meninjau kembali kesenjangan fasilitas belajar
yang dimiliki dirumah (Kemendikbud, 2020).

Akibat dari kebijakan tersebut membuat sektor pendidikan seperti sekolah

maupun perguruan tinggi menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka.

1
Sebagai gantinya, proses pembelajaran dilaksanakan secara daring yang bisa
dilaksanakan dari rumah masing-masing siswa. Kesiapan dari pihak penyedia
layanan maupun siswa merupakan tuntutan dari pelaksanaan pembelajaran daring.
Berbagai platform digunakan untuk melakukan pengajaran sehingga perlu didukung
dengan fasilitas pembelajaran yang baik dan pemanfaatan teknologi informasi
(Rusman, 2019).

Seluruh siswa maupun mahasiswa diwajibkan untuk menggunakan alat


komunikasi seperti handphone dengan bijak untuk mendukung proses pembelajaran.
Pembelajaran daring dengan tatap muka melalui aplikasi menjadi hal yang paling
menguntungkan guna memutus penyebaran Covid-19 serta menjaga kesehatan
keselamatan jiwa guru, dosen, siswa dan mahasiswa dari terpaparnya virus tersebut.

Situasi pendidikan pada masa pandemi Covid-19 sedang berlangsung


pembelajaran daring sejak 17 Maret 2020 yang dikeluarkan melalui surat edaran
Kemendikbud hingga saat ini.

Dikutip dari laman kompas, hasil studi terbaru menunjukkan bahwa pelajar
Indonesia adalah salah satu pengguna teknologi tertinggi di dunia dalam pendidikan.
Penelitian yang dilakukan Cambridge International, Universitas Cambridge, Inggris
pada tahun 2018 menemukan bahwa pelajar Indonesia adalah yang tertinggi secara
global dalam penggunaan ruang komputer, yaitu sebanyak 40 persen, dan merupakan
peringkat kedua tertinggi dalam penggunaan komputer desktop setelah Amerika
Serikat, yaitu sebanyak 54 persen (Pancawati, 2020) .

Hasil riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2018
juga menunjukkan bahwa penetrasi pengguna internet dalam bidang pendidikan juga
tinggi, yaitu sekitar tujuh dari sepuluh siswa dan 92 persen mahasiswa menggunakan
internet (Pancawati, 2020) . Ini berarti penggunaan pendidikan secara daring
seharusnya tidak menimbulkan banyak kendala, karena sistem online bukan lagi
menjadi hal yang baru bagi pelajar, guru, maupun mahasiswa.

Namun di sisi lain, respon yang diberikan oleh para pelajar, khususnya
mahasiswa setelah melaksanakan kuliah online-nya, banyak yang mengeluhkan tugas-

2
tugas yang menurut mereka menjadi lebih banyak dan menumpuk jika dibandingkan
dengan mereka kuliah pada umumnya.

Jadi pembelajaran daring memiliki manfaat, hambatan dan tantangan tersendiri


bagi tenaga pengajar, peserta didik dan penyelenggara pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja manfaat pembelajaran daring?
2. Apa saja tantangan pembelajaran daring?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui manfaat pembelajaran daring
2. Mengetahui tantangan pembelajaran daring

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. MANFAAT PEMBELAJARAN DARING


Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui dan mendeskripsikan manfaat pembelajaran dalam jaringan
(daring). Direktorat PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014, mengemukakan Proses
pembelajaran daring bertujuan untuk :
 membantu mahasiswa dalam memecahkan berbagai masalah belajar
melalui tambahan penjelasan, tambahan informasi, diskusi dan
kegiatan lainnya secara daring
 meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar dan menyelesaikan
masalah melalui beragam interaksi daring dan luring
 menumbuhkembangkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa
 memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk secara otonom
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan belajar
 memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan refleksi
melalui “self-assessment”.

Ditemukan hasil penelitian yang unik dari penelitian ini yaitu


mahasiswa merasa lebih nyaman dalam mengemukakan gagasan dan
pertanyaan dalam pembelajaran daring. Mengikuti pembelajaran dari
rumah membuat mereka tidak merasakan tekanan psikologis dari teman
sebaya yang biasa mereka alami ketika mengikuti pembelajaran tatap
muka. Ketidakhadiran dosen secara langsung atau fisik juga
menyebabkan mahasiswa merasa tidak canggung dalam mengutarakan

4
gagasan. Ketiadaaan penghambat fisik serta batasan ruang dan waktu
menyebabkan peserta didik lebih nyaman dalam berkomunikasi (Sun
etal., 2008). Lebih lanjut, pembelajaran secara daring menghilangkan rasa
canggung yang pada akhirnya membuat mahasiswa menjadi berani
berekpresi dalam bertanya dan mengutarakan ide secara bebas.

Pembelajaran daring juga memiliki kelebihan mampu


menumbuhkan kemandirian belajar (self regulated learning). Penggunaan
aplikasi online mampu meningkatkan kemandirian belajar (Oknisih, N.,
& Suyoto, S., 2019). Kuo et al., (2014) menyatakan bahwa pembelajaran
daring lebih bersifat berpusat pada siswa yang menyebabkan mereka
mampu memunculkan tanggung jawab dan otonomi dalam belajar
(learning autuonomy). Belajar secara daring menuntut mahasiswa
mempersiapkan sendiri pembelajarannya, mengevaluasi, mengatur dan
secara simultan mempertahankan motiviasi dalam belajar (Sun, 2014;
Aina, M.,2016). Sobron, A. N., & Bayu, R. (2019) menyatakan bahwa
pembelajaran daring dapat meningkatkan minat peserta didik.

Pembelajaran daring memberikan dampak positif yaitu pengalaman


dan pemanfaatan teknologi dalam hal positif serta mewujudkan tantangan
guru di Abad-21 (Sudarsiman, 2015). Pembelajaran daring selain untuk
memutus penyebaran Covid-19 diharapkan mampu menjadi alternatif
dalam mengatasi permasalahan kemandirian pembelajaran yang
memungkinkan siswa pelajari materi pengetahuan yang lebih luas di
dalam dunia internet sehingga menimbulkan kekreatifan siswa dalam
mengetahui ilmu pengetahuan dan dapat mengimplementasikan kebijakan
Kurikulum 2013 (Darmalaksana, Hambali, Masrur, & Muhlas, 2020).

5
B. TANTANGAN PEMBELAJARAN DARING
Terkait pembelajaran lewat sistem daring ini, Pakar Pendidikan dari
Universitas Pendidikan Indonesia, Cecep Darmawan menuturkan, dalam
melaksanakan kuliah secara daring, selain perlu memilih materi yang cocok
untuk dipelajari secara daring dosen juga perlu untuk memilih metode
penugasan yang tepat (Fadila, 2020). Materi yang cocok menurutnya
merupakan materi yang dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa,
bukan yang membutuhkan elaborasi teoritik yang rumit dan rinci dengan
dosen. Selain itu materi kuliah juga perlu ditunjang dengan petunjuk berupa
buku elektronik (ebook) dan jurnal elektronik (ejournal) yang relevan.
Masa pandemi ini dapat melatih serta menanamkan kebiasaan menjadi
pembelajar mandiri melalui berbagai kelas daring atau webinar yang diikuti
oleh mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga dapat bekerja sama satu dengan
yang lain untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran serta
menghadapi permasalahan nyata yang ada. Situasi ini bukan hanya menjadi
tantangan bagi mahasiswa, namun juga para dosen dalam menyampaikan
edukasi dimana para dosen perlu memastikan bahwa mahasiswa memahami
materi pembelajaran.
Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia
pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. Namun, teknologi
tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen, dan interaksi belajar
antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh
pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi. Situasi
pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu
dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan.

6
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Kemendikbud, Nizam, pada acara Medan International Conference on
Energy and Sustainability, Selasa (27/10).

Saat ini pandemi menjadi tantangan dalam mengembangkan


kreativitas terhadap penggunaan teknologi, bukan hanya transmisi
pengetahuan, tapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap
tersampaikan dengan baik. Tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi
semua tentang bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu
membawa mahasiswa dan pelajar menjadi kompeten untuk abad ke-21.
Keterampilan yang paling penting pada abad ke-21 ialah self-directed
learning atau pembelajar mandiri sebagai outcome dari edukasi.

Pembelajaran daring menjadi tantangan bagi dunia pendidikan


dengan situasi Indonesia yang memiliki ribuan pulau. Bagaimana
teknologi dapat digunakan, bagaimana penyediaan akses internet pada
daerah-daerah terpencil dimana barang elektronik tanpa akses internet
pun masih menjadi suatu kemewahan. Ini merupakan tantangan bagi
semua pihak, saat ini kita harus bekerja keras bersama bagaimana
membawa teknologi menjawab permasalahan nyata yang terjadi pada
mahasiswa dan pelajar yang kurang beruntung dalam hal ekonomi
maupun teknologi yang berada di daerah-daerah terpencil

Pembelajaran daring memiliki tantangan khusus, lokasi mahasiswa


dan dosen yang terpisah saat melaksanakan menyebabkan dosen tidak
dapat mengawasi s ecara langsung kegiatan mahasiswa selama proses
pembelajaran. Tidak ada jaminan bahwa mahasiswa sunguh-sungguh
dalam mendengarkan ulasan dari dosen. Szpunar, Moulton, & Schacter,
(2013) melaporkan dalam penelitiannya bahwa mahasiswa menghayal

7
lebih sering pada perkuliahan daring dibandingkan ketika kuliah tatap
muka

Hasil penelitian juga melaporkan bahwa tidak sedikit mahasiwa


yang kesulitan dalam memahami materi perkuliahan yang diberikan
secara daring. Bahan ajar biasa disampaikan dalam bentuk bacaan yang
tidak mudah dipahami secara menyeluruh oleh mahasiswa (Sadikin, A.,
& Hakim, N., 2019). Mereka berasumsi bahwa materi BIODIK: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Biologi Vol. 06, No. 02 (2020), Hal. 214 – 224 220
Ali Sadikin. dkk dan tugas tidak cukup karena perlu penjelasan secara
langsung oleh dosen. Garrison & Cleveland-Innes (2005) dan Swan
(2002) melaporkan bahwa kelas yang dosennya sering masuk dan
memberikan penjelasan memberikan pembelajaran lebih baik
dibandingkan kelas yang dosennya jarang masuk kelas dan memberikan
penjelasan.

Hambatan juga terjadi pada mahasiswa yang tidak dapat mengikuti


pembelajaran daring disebabkan tidak memiliki kuota internet untuk
mengakses pembelajaran sehingga mahasiswa tersebut tertinggal dan
tidak mendapatkan nilai selain itu masih ada beberapa mahasiswa yang
tidak memiliki fasilitas seperti handphone untuk melakukan kegiatan
pembelajaran (Solahudin, Amin, Sumpena, & Hilman, 2020).

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pembelajaran daring juga memiliki manfaat yaitu salah satunya


membantu mahasiswa dalam memecahkan berbagai masalah belajar
melalui tambahan penjelasan, tambahan informasi, diskusi dan kegiatan
lainnya secara daring meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar
dan menyelesaikan masalah melalui beragam interaksi daring dan luring.
Pembelajaran daring juga memiliki kelebihan mampu menumbuhkan
kemandirian belajar (self regulated learning), Pembelajaran daring
memberikan dampak positif yaitu pengalaman dan pemanfaatan teknologi
dalam hal positif serta mewujudkan tantangan guru. Dan adapun
tantangan yang di hadapi mahasiswa atau siswa serta pengajar dalam
pembelajaran daring itu sendiri seperti pada gangguan atau gejala pada
jaringan sehingga sangat susah untuk memberi dan menerima
pembelajaran tersebut. Pembelajaran daring memiliki tantangan khusus,
lokasi mahasiswa dan dosen yang terpisah saat melaksanakan
menyebabkan dosen tidak dapat mengawasi secara langsung kegiatan
mahasiswa selama proses pembelajaran.

B. SARAN

Pembelajaran daring juga memiliki kelebihan mampu menumbuhkan


kemandirian belajar (self regulated learning), Pembelajaran daring
memberikan dampak positif yaitu pengalaman dan pemanfaatan teknologi

9
dalam hal positif.seta mampu memacu pelajar untuk memperluas ilmu
pengetahuan dengan jelajah teknologi dan memperluas rasa ingin
tahu.memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk secara otonom
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan belajar dan memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan refleksi melalui “self-
assessment”.

Demikian pembahasan materi daring yang sempat saya tuliskan


melalui makalah yang berjudul MANFAAT DAN TANTANGAN
PEMBELAJARAN DARING,semoga dapat bermanfaat.Adapun kritik
dan saran sangat diharapkan untuk memperbaiki makalah yang saya tulis
dalam hal membangun suatu karya tulis dan bermanfaat dan menambah
ilmu bagi kita semua.

Terimakasih!

10
DAFTAR PUSTAKA

https://repo.undiksha.ac.id/2107/3/1613011024-BAB
%201%20PENDAHULUAN.pdf

https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/tantangan-dunia-
pendidikan-di-masa-pandemi/

[11:06 PM, 5/31/2021] : Sumber: Alodokter, kementrian kesehatan


Republik Indonesia, https://www.alodokter.com/virus-corona

[11:06 PM, 5/31/2021] : Sumber: .https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-


dikti/kabar/bantuan-ditjen-dikti-pada-mahasiswa-di-masa-pandemi-covid-
19/

file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/9759-Article%20Text-24717-3-10-
20200706.pdf

https://spada.teknokrat.ac.id/mod/resource/view.php?id=237

Anda mungkin juga menyukai