Anda di halaman 1dari 15

Tugas Tutorial 2

BAHASA INDONESIA

“E-learning Pada Masa Pandemi Covid-19”

Oleh :

Wahyu Intan Permata Indah


044436131

Dosen Pengampu : Prima Zulvarina

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan masalah yang berjudul “E-learning Pada Masa
Pandemi Covid-19” ini sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Tak lupa pula
saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prima Zulvarina selaku dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada
saya sebagai upaya untuk menambah wawasan dari saya.

Makalah ini ditulis dari hasil pengumpulan data yang diperoleh dari buku
panduan maupun jurnal yang berhubungan dengan “E-learning Pada Masa
Pandemi Covid-19”. Dalam penyusunan makalah ini, saya selaku penulis
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak terutama dari Ibu Prima
Zulvarina selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia. Maka pada
kesempatan ini, saya selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan harapan saya
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para
pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Pekanbaru, 03 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................3
1.4 Manfaat..........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
2.1 Definisi E-learning.........................................................................................5
2.2 Manfaat E-learning........................................................................................6
2.3 Fungsi E-learning...........................................................................................6
2.4 Syarat-Syarat Pemanfaatan E-Learning.........................................................7
2.5 Kelebihan E-learning Pada Masa Pandemi Covid-19...................................8
2.6 Kekurangan E-learning Pada Masa Pandemi Covid-19................................9
BAB III KESIMPULAN......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 sangat meresahkan banyak negara-


negara di seluruh dunia. Pandemi ini disebabkan oleh Novel Coronavirus (SARS-
Cov-2) yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China (Shen, 2020). Virus ini
sangat berbahaya karena dapat menularkan dalam waktu yang sangat singkat
kepada sesama manusia (World Health Organization, 2020).
Kebijakan yang diambil pemerintah dalam bidang pembelajaran menuntut
lembaga pembelajaran buat melalukan inovasi dalam proses pendidikan (Zuriati
dkk, 2020). Inovasi yang dicoba pemerintah supaya proses pendidikan senantiasa
bisa terlaksana merupakan dengan metode daring (dalam jaringan) (Yudiawan,
2020). Tata cara yang umumnya digunakan dalam pendidikan daring merupakan
tata cara belajar berbasis internet ataupun biasa diketahui dengan sistem online
learning(e-learning) (Bentley et al, 2011). Online learning merupakan suatu
proses pendidikan yang memakai jaringan PC selaku media buat penyampaian
bahan ajar serta selaku sarana belajar mengajar (Qowaid et al, 2020). Pendidikan
dalam jaringan menuntut partisipan didik buat berfungsi aktif sepanjang proses
pendidikan. Keaktifan partisipan didik sepanjang proses pendidikan hendak
tingkatkan mutu pendidikan serta capaian pendidikan. Pelaksanaan pendidikan
dalam jaringan wajib mencermati mutu dari pendidikan itu sendiri. Tingkatkan
mutu pendidikan dalam jaringan ialah sesuatu tuntutan serta kebutuhan dari
lembaga kependidikan supaya proses pendidikan bisa berjalan dengan baik.
Mutu pendidikan menggambarkan layanan yang diberikan kepada anggota
didik sepanjang aktivitas belajar mengajar yang menggambarkan interaksi dari
komponen- komponen pendidikan supaya aktivitas pendidikan bisa terlaksana
secara efisien. Pendidikan yang bermutu menggambarkan pendidikan yang
efisien, yang didetetapkan oleh kepuasan anggota didik. Pendidikan yang baik
wajib mengevaluasi tiap proses pendidikan yang sudah dicoba buat mengenali
mutu pendidikan yang kurang (Harjanto dkk, 2020). Sudut pandang lain
menampilkan sebagian aspek yang pengaruhi keefektifan pendidikan daring,

1
antara lain: (1) interaksi, (2) kerjasama, (3) motivasi, (4) jaringan, (5) pedagogi
(Gamage, Fernando & Perera, 2014). Mutu pendidikan ialah layanan yang
diberikan kepada partisipan didik sepanjang aktivitas belajar mengajar yang ialah
interaksi dari komponen- komponen pendidikan supaya aktivitas pendidikan bisa
terlaksana secara efisien. Pendidikan yang bermutu ialah pendidikan yang efisien,
yang didetetapkan oleh kepuasan partisipan didik. Pendidikan yang baik wajib
mengevaluasi tiap proses pendidikan yang sudah dicoba buat mengenali mutu
pendidikan yang kurang (Harjanto dkk, 2020).
Kegiatan pendidikan yang dilakukan secara daring pasti saja mempunyai
sebagian hambatan serta tantangan. Bersumber pada riset terdahulu yang dicoba
oleh Zuriati dkk (2020) melaporkan jika, tantangan dari proses pendidikan yang
dicoba secara daring lebih bertabiat teknis semacam penyampaian bahan ajar,
keadaan area serta interaksi dalam proses pendidikan. Riset yang dicoba oleh
Jariyah serta Tyastirin (2020) melaporkan kalau, hambatan yang dialami pada
pendidikan daring merupakan menghabiskan banyak kuota serta jaringan internet
yang lemah. Riset berikutnya dicoba oleh Mastura serta Santaria (2020)
melaporkan kalau, hambatan yang sangat mendasar yang umumnya dialami oleh
dosen serta mahasiswa merupakan sarana yang kurang mencukupi sebab
umumnya dosen serta mahasiswa melaksanakan proses pendidikan secara
langsung sehingga tidak memerlukan sarana teknologi data serta komunikasi
secara terus menerus.
Bersumber pada riset terdahulu yang sudah dicoba oleh Harjanto dkk
(2020) melaporkan kalau, mutu pendidikan daring mempunyai pengaruh positif
serta signifikan terhadap capaian kompetensi partisipan didik. Berikutnya, riset
terdahulu yang dicoba oleh Andayani (2007) melaporkan kalau, lewat pendidikan
daring partisipan didik sukses memahami modul pendidikan serta di dalam riset
tersebut melaporkan kalau aktivitas pendidikan daring lebih bertabiat demokratis
sebab partisipan didik lebih mempunyai kebebasan berkomentar tanpa khawatir
diremehkan oleh partisipan didik yang lain. Riset lain yang sudah dicoba oleh
Karwati (2014) melaporkan kalau, pendidikan daring mempengaruhi positif serta
signifikan terhadap mutu belajar partisipan didik serta penanda pengetahuan

2
merupakan penanda yang sangat besar berfungsi terhadap mutu belajar partisipan
didik.

Riset yang berkaitan dengan mutu pendidikan serta capaian pendidikan


daring belum banyak yang mempublikasikan, paling utama mengenai fokus riset
tentang mutu pendidikan yang berisi tentang desain pendidikan daring, interaksi
pada dikala pendidikan daring, konten pendidikan daring, sokongan pada dikala
penerapan pendidikan daring, perbandingan antara pendidikan daring dengan
pendidikan tatap muka, dan perspektif anggota didik terhadap pendidikan daring.
Setelah itu capaian pendidikan yang berisi tentang kesiapan pendidikan daring,
daya guna pendidikan daring berbentuk interaksi, kegiatan sepanjang pendidikan,
asumsi anggota didik terhadap kemampuan konsep, dan kerja sama antar
partisipan didik. Oleh sebab itu, pada makalah ini penulis hendak memaparkan
terpaut e-learning pada masa pandemi Covid- 19.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa defenisi dari e-learning?

2. Apa saja manfaat dari e-learning?

3. Apa saja fungsi dari e-learning?

4. Apa saja syarat-syarat pemanfaatan e-learning?

5. Apa saja kelebihan e-learning pada masa pandemi covid-19?

6. Apa saja kekurangan e-learning pada masa pandemi covid-19?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui defenisi dari e-learning.

2. Untuk memahami manfaat dari e-learning.

3. Untuk memahami fungsi dari e-learning.

4. Untuk mengetahui syarat-syarat pemanfaatan e-learning.

5. Untuk memahami kelebihan e-learning pada masa pandemi covid-19.

3
6. Untuk memahami kekurangan e-learning pada masa pandemi covid-19?

1.4 Manfaat

Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat sebagai referensi


bagi para pembaca dalam mengetahui informasi yang terkait dengan e-
learning pada masa pandemi covid-19.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi E-learning

E-learning ialah pendekatan pembelajaran melalui fitur Komputer yang


tersambung ke internet, dimana anggota didik berupaya memperoleh bahan
belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. E-learning yakni aplikasi internet yang
dapat menghubungkan antara pendidik dan anggota didik dalam sesuatu ruang
belajar online (Prakoso, 2005).

E-learning tersusun dari 2 bagian, "e" yang ialah singkatan dari


"electronica" serta "learning" yang berarti pendidikan. Jadi e-learning berarti
pendidikan dengan memakai jasa dorongan fitur elektronika. Jadi dalam
penerapannya, e-learning memakai jasa audio, video ataupun fitur pc ataupun
campuran dari ketiganya. Dengan kata lain e-learning merupakan pendidikan
yang dalam penerapannya didukung oleh jasa teknologi semacam telepon, audio,
videotape, transmisi satelit ataupun pc (Tafiardi, 2005). Sejalan dengan itu
dimanakalau sebutan "e" dalam e-learning merupakan seluruh teknologi yang
digunakan buat menunjang usaha-usaha pengajaran melalui teknologi elektronik
internet. Internet, satelit, tape audio/ video, televisi interaktif, serta CD-ROM
merupakan sebagian dari media elektronik yang digunakan.

Pengajaran boleh di informasikan pada waktu yang sama (synchronously)


maupun pada waktu yang berbeda (asynchronously). Tidak hanya itu, terdapat
yang menjabarkan penafsiran e-learning lebih luas lagi. Sesungguhnya modul e-
learning tidak wajib di distribusikan secara on- line baik lewat jaringan lokal
ataupun intemet. Interaksi dengan memakai internetpun dapat dijalankan secara
on-line serta real-time maupun secara off-line ataupun archieved. Distribusi secara
offline memakai media CD atau DVD juga tercantum pola e-learning. Dalam
perihal ini aplikasi serta modul belajar di kembangkan cocok kebutuhan serta di
distribusikan lewat media CD atau DVD, berikutnya pembelajar bisa
memanfatkan CD atau DVD tersebut serta belajar di tempat dimanapun ia berada
(Lukmana, 2006).

5
2.2 Manfaat E-learning

E-learning mempermudah interaksi antara partisipan didik dengan bahan


ataupun materi pelajaran. Partisipan didik dapat silih berbagi informasi maupun
pendapat mengenai berbagai Mengenai yang menyangkut pelajaran maupun
kebutuhan pengembangan diri partisipan didik. Tidak hanya itu, dosen dapat
menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh
partisipan didik di tempat tertentu di dalam web buat di akses oleh partisipan
didik. Sesuai dengan kebutuhan, dosen dapat pula memberikan kesempatan
kepada partisipan didik buat mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal
tes yang hanya dapat diakses oleh partisipan didik sekali saja dan dalam rentangan
waktu tertentu pula (Siahaan, 2002).

2.3 Fungsi E-learning

Terdapat 3 guna pendidikan elektronik terhadap aktivitas pendidikan di


dalam kelas (classroom instruction) ialah (Siahaan, 2002):

1. Suplemen (bonus)

Bermanfaat selaku bonus apabila anggota didik memiliki kebebasan


memilah, anggota didik apakah hendak menggunakan e-learning ataupun tidak.
Dalam perihal ini, tidak terdapat kewajiban atau keharusan untuk partisipan didik
buat mengakses modul pendidikan elektronik. Sekalipun sifatnya opsional,
partisipan didik yang memakainya pasti hendak mempunyai bonus pengetahuan
ataupun pengetahuan.

2. Komplemen (aksesoris)

Dikatakan berperan selaku komplemen, apabila modul e-learning


diprogramkan buat memenuhi materi pendidikan yang diterirna mahasiswa di
dalam kelas (Lewis, 2002). Selaku komplemen berarti modul e-learning
diprogramkan buat jadi modul enrichment (pengayaan) ataupun remedial untuk
partisipan didik di dalam menjajaki aktivitas pendidikan konvensional. Selaku
enrichment, apabila partisipan didik bisa dengan kilat memahami atau menguasai

6
modul pelajaran yang di informasikan dosen secara tatap muka diberikan peluang
buat mengakses modul e-learning yang memanglah secara spesial dibesarkan buat
mereka. Tujuannya supaya terus menjadi menguatkan tingkatan kemampuan
partisipan didik terhadap modul plajaran yang disajikan dosen di kelas. Selaku
remedial, apabila partisipan didik hadapi kesusahan dalam menguasai modul
petajaran yang di informasikan dosen secara tatap muka di kelas. Tujuannya
supaya partisipan didik terus menjadi lebih gampang menguasai modul pelajaran
yang disajikan dosen di kelas.

3. Substitusi (pengganti)

Tujuan dari e-learning selaku pengganti kelas konvensional merupakan


supaya partisipan didik bisa secara fleksibel mengelola aktivitas perkuliahan
cocok dengan waktu serta kegiatan lain tiap hari. Terdapat 3 alternatif model
aktivitas pendidikan yang bisa diiringi partisipan didik:

a. Seluruhnya secara tatap muka (konvensional)

b. Sebagian secara tatap muka serta sebagian lagi lewat internet

c. Seluruhnya lewat internet.

2.4 Syarat-Syarat Pemanfaatan E-Learning

Menurut Rusli dkk (2017) syarat-syarat aktivitas pendidikan elektronik (e-


learning) merupakan:

1. Aktivitas pendidikan dicoba lewat pemanfaatan jaringan dalam perihal


ini internet.

2. Tersedianya sokongan layanan belajar yang bisa dimanfaatkan oleh


partisipan belajar, misalnya CD-ROM ataupun bahan cetak.

3. Tersedianya sokongan layanan tutor yang bisa menolong partisipan


belajar apabila hadapi kesusahan.

4. Terdapatnya lembaga yang menyelenggarakan/ mengelola aktivitas e-


learning.

7
5. Terdapatnya perilaku positif pendidik serta tenaga kependidikan
terhadap teknologi pc serta internet.

6. Terdapatnya rancangan sistem pendidikan yang bisa dipelajari serta


dikenal oleh tiap partisipan belajar.

7. Terdapatnya sistem penilaian terhadap kemajuan ataupun pertumbuhan


belajar partisipan didik.

8. Terdapatnya mekanisme umpan balik yang dibesarkan oleh lembaga


penyelenggara.

2.5 Kelebihan E-learning Pada Masa Pandemi Covid-19

E-learning bisa dengan kilat diterima serta setelah itu diadopsi merupakan
sebab mempunyai kelebihan atau keunggulan sebagai berikut: (Efendy, 2005)

1) Pengurangan biaya

2) Fleksibilitas

Bisa belajar kapan serta dimana saja, sepanjang tersambung dengan


internet.

3) Personalisasi

Mahasiswa bisa belajar cocok dengan keahlian belajar mereka.

4) Standarisasi

Dengan e-learning menanggulangi terdapatnya perbandingan yang berasal


dari dosen, semacam: metode mengajarnya, modul serta kemampuan modul yang
berbeda, sehingga membagikan standar mutu yang lebih tidak berubah-ubah.

5) Efektivitas

6) Kecepatan

8
2.6 Kekurangan E-learning Pada Masa Pandemi Covid-19

E-learning pula tidak terlepas dari bermacam kekurangan antara lain

(Horton, 2003):

1. Minimnya interaksi antara guru serta siswa ataupun apalagi antar siswa.

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik ataupun aspek sosial

serta kebalikannya mendesak tumbuhnya aspek bisnis.

3. Proses belajar serta mengajarnya cenderung ke arah pelatihan bukan

pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan ataupun

psikomotor serta aspek afektif.

4. Berubahnya kedudukan guru dari yang semula memahami metode

pendidikan konvensional, saat ini pula dituntut memahami metode pendidikan

yang memakai internet.

5. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar besar cenderung kandas.

6. Tidak seluruh tempat ada sarana internet (bisa jadi perihal ini berkaitan

dengan permasalahan tersedianya listrik, telepon maupun pc).

7. Keterbatasan ketersediaan software (fitur lunak) yang biayanya masih

relatif mahal.

9
BAB III
KESIMPULAN

Proses pendidikan daring dengan memakai e-learning dalam proses

pendidikan anak kurang efisien, sebab banyak sekali hambatan semacam anak

tidak mempunyai hp, tidak mempunyai paket informasi, sinyal ataupun jaringan

yang kurang normal serta terdapat sebagian pendidik yang kurang memahami IT

dan sulit buat menguasai modul. Tidak hanya itu, proses pendidikan yang dicoba

dari rumah menghalangi interaksi serta pergaulan anak dengan sahabatnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

.Ainun Jariyah, Ita dan Tyastirin, Esti. (2020). Proses dan Kendala Pembelajaran
Biologi di Masa Pandemi Covid-19: Analisis Respon Mahasiswa. Jurnal
Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan : e-Saintika, 4(2).
https://journalcenter.litpam.com/index.php/e-Saintika/index. e-ISSN: 2615-
6881.

Andayani. (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas


Terbuka.

Bagas, Prakoso. (2005). Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi, dan Orientasi


Pembelajaran mempengaruhi Kinerja Untuk Mencapai Keunggulan
Bersaing. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, 2(1).
www.eprints.undip.ac.id/15063.

Bentley, Y., Selassie, H., & Shegunshi, A. (2012). Design and evaluation of
student-focused e-Learning. Electronic Journal of E-Learning, 10(1), 1–12.
https://doi.org/10.1007/s10648- 013-9243-1.

Efendy, Onong Uchana. (2005). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :
Remaja Rosda Karya

Harjanto, C. T., Kartowagiran, B., & Maryanto, A. E. (2020). Learning evaluation


using work preparation in turning machine process lessons. Journal of
Physics: Conference Series, 1446(1). https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1446/1/012023.

Horton, William & Horton, Katherine. (2003). E-Learning Tools and


Technologies: A consumer guide for trainers, teachers, educators, and
instructional designers. USA : Wiley Publishing, Inc.

Karwati, Eui dan Donni Juni Priansa. (2014). Manajemen Kelas. Bandung :
Alfabeta

Lewis. (2002). Lesson Study: A Handbook of Teacher-Led Intructional.


Philadelphia. PA : Research for Better Schools.

Mastura dan Rustan Santaria. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap


Proses Pengajaran bagi Guru dan Siswa. Studi Guru dan Pembelajaran.

Muhammad Rusli, Dadang Hermawan dan Ni Nyoman Supuwiningsih. (2017).


Multimedia Pembelajaran yang Inovatif. Yogyakarta : CV Andi Offset.

Qowaid, Q., Junaedi, D., Romli, M., & Primarni, A. (2020). Analisis Persepsi
Civitas Akademika terhadap Implementasi Perkuliahan E-Learning Selama

11
Pandemi Covid-19:. Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal,
2(2), 114-141. https://doi.org/10.47467/reslaj.v2i2.144

Siahaan, S. (2002). Studi Penjajagan tentang Kemungkinan Pemanfaatan Internet


untuk Pembelajaran di SLTA di Wilayah Jakarta dan Sekitarnya dalam
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun Ke 8, No. 039, November
2002. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan-Departemen
Pendidikan Nasional.

Tafiardi. (2005). Meningkatkan mutu pendidikan melalui e-learning. Jurnal


Pendidikan Penabur - No.04/ThIV/Juli 2005

World Health Organization (WHO). (2020). Data and Statistics.

Yu, R., Chen, L., Lan, R., Shen, R. & Li, P. (2020). Computational screeningof
antagonists against the SARS-CoV-2 (COVID-19) coronavirus
bymolecular docking. International Journal of Antimicrobial Agents, vol.
56, no. 2, pp. 1-2.

Yudiawan, Agus. (2020). “Belajar Bersama Covid-19: Evaluasi Pembelajaran


Daring Era Pandemi di Perguruan Tinggi Keagaman Islam Negeri, Papua
Barat”, Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6 Nomor 1 (hlm. 10) Tersedia
pada http://jurnal.tarbiyah.stainsorong.ac.id/index.php/alfikr (diakses pada
tanggal 30 Agustus).

Zuriati, Suci, and Bobby Briando. (2020). “Persepsi Peserta didik Terhadap
Pembelajaran Online Di Masa Pandemic Pada Sekolah Menengah Atas
Negeri Empat Tanjungpinang." Webinar dan Call for Papers
“Menyongsong Era Merdeka Belajar” 2-11.

12

Anda mungkin juga menyukai