Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MEMAHAMI PERAN ORANG TUA DALAM


PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN ONLINE DI ERA
PANDEMI COVID-19

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. H. Muhammad In’am Esha,M.Ag

Disusun Oleh :

Muhammad Ya’qub Sholahuddin ( 220106110095 )

Gempur Angkara Lubis ( 220106110106 )

Dwi Putri Regina Prayoga ( 220106110119 )

KELAS C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK


IBRAHIM MALANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menjalankan
tugas makalah yang berjudul “Memahami Peran Orang Tua Dalam
Pendampingan Pembelajaran Online di Era Pandemi Covid-19” ini dengan
waktu yang tepat. Makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas
pembuatan makalah. Tentunya penulis juga tidak terlepas dari beberapa
masalah saat menulis laporan, baik masalah internal maupun eksternal.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari
Bapak Dr. H. Muhammad In’am Esha,M.Ag selaku dosen pengampu mata
kuliah “Filsafat Manajemen Pendidikan.”
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Muhammad
In’am Esha,M.Ag yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang topik yang kami bahas bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Karena kebaikan pihak yang telah penulis sebutkan, maka penulis
bisa menyelesaikan Makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini memang
masih jauh dari kata sempurna, karena masih dalam tahap proses
pembelajaran, tetapi penulis sudah berusaha sebaik mungkin. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 14 Mei 2023

Penyusun

II
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR......................................................................................II

DAFTAR ISI....................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................7

A. Pandemi Covid-19................................................................................7
1. Pengertian Pandemi Covid-19........................................................7
2. Gejala-Gejala Pandemi Covid-19...................................................7
3. Cara Mengatasi Penularan Pandemi Covid-19...............................9
B. Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)........................................................10
1. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)................................10
2. Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)............................12
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh (Daring).....15
C. Pendampingan Belajar Anak di Masa Pandemi Covid-19...................17
1. Pengertian Pendampingan Belajar..................................................17
2. Fungsi dan Peran Pendampingan Orang Tua Terhadap Anak........18
3. Aspek pendampingan Orang Tua dalam Proses Belajar Anak.......20

BAB III PENUTUP..........................................................................................23

A. Kesimpulan...........................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................25

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung secara global telah


membawa dampak besar pada berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor
pendidikan. Untuk mengurangi penyebaran virus, banyak negara di seluruh dunia
mengimplementasikan kebijakan lockdown dan social distancing, yang
mengharuskan sekolah dan lembaga pendidikan lainnya untuk beralih ke
pembelajaran online sebagai metode pengajaran utama.

Pembelajaran online adalah proses belajar-mengajar yang dilakukan


melalui platform digital, seperti video konferensi, platform pembelajaran berbasis
web, atau aplikasi seluler. Pada masa pandemi COVID-19, pembelajaran online
menjadi satu-satunya pilihan yang memungkinkan siswa tetap melanjutkan
pendidikan mereka tanpa harus berada di dalam kelas fisik. Meskipun
pembelajaran online memiliki kelebihan dan kemudahan tertentu, namun juga
menimbulkan tantangan yang perlu diatasi, terutama bagi anak-anak yang
membutuhkan pendampingan lebih dalam proses pembelajaran mereka.

Dalam konteks ini, peran orang tua menjadi sangat penting. Orang tua
memiliki peran kunci dalam mendampingi anak-anak mereka selama proses
pembelajaran online. Mereka berfungsi sebagai pengawas, motivator, dan
pendukung bagi anak-anak mereka dalam menghadapi tantangan-tantangan
pembelajaran online. Dalam pendampingan pembelajaran online, orang tua perlu
memahami dan mengenal betul teknologi dan platform yang digunakan dalam
proses pembelajaran online. Mereka harus mampu membantu anak-anak
mengatasi kendala teknis dan memastikan koneksi internet yang stabil. Selain itu,
orang tua juga perlu mendampingi anak-anak mereka dalam mengorganisasi
jadwal pembelajaran, mengawasi keterlibatan anak dalam aktivitas pembelajaran

IV
online, dan membantu dalam memecahkan masalah yang mungkin muncul selama
proses pembelajaran.

Selain aspek teknis, orang tua juga memiliki peran penting dalam
memberikan dukungan emosional dan motivasi kepada anak-anak. Proses
pembelajaran online dapat terasa lebih sulit bagi sebagian anak karena kurangnya
interaksi sosial dan dukungan dari teman sekelasnya. Oleh karena itu, orang tua
perlu hadir untuk mendengarkan, memahami, dan memberikan dorongan positif
kepada anak-anak dalam menghadapi tantangan ini. Mereka juga perlu
membangun lingkungan pembelajaran yang kondusif di rumah, memastikan
adanya waktu dan ruang yang tepat untuk belajar, serta memberikan dorongan dan
pujian saat anak mencapai pencapaian dalam pembelajaran.

Dalam menghadapi pandemi COVID-19, pemahaman peran orang tua


dalam pendampingan pembelajaran online menjadi krusial. Mereka tidak hanya
bertanggung jawab untuk memastikan kontinuitas pendidikan anak-anak, tetapi
juga berperan dalam membangun kemandirian, disiplin, dan motivasi anak-anak
dalam pembelajaran online. Oleh karena itu, studi mengenai peran orang tua
dalam pendampingan pembelajaran online di era pandemi COVID-19 menjadi hal
yang sangat relevan dan penting.

Melalui penelitian ini, dapat ditemukan rekomendasi dan panduan praktis


untuk orang tua dalam mendukung pembelajaran online anak-anak mereka. Selain
itu, penelitian ini juga dapat mengidentifikasi hambatan dan tantangan yang
dihadapi oleh orang tua dalam pendampingan pembelajaran online, seperti
kurangnya pemahaman teknologi, kesulitan dalam menjaga konsistensi dan
motivasi anak, atau kesulitan dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang
kondusif di rumah. Dengan memahami hambatan-hambatan ini, dapat dilakukan
upaya untuk memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan bagi orang
tua dalam memenuhi peran mereka secara efektif.

B. Rumusan Masalah

V
1. Apa Pengertian Pandemi Covid-19, Apa Gejala-Gejala Pandemi Covid-19,
serta Bagaimana Cara Mengatasi Penularan Pandemi Covid-19 ?
2. Apa Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh (Daring), Bagaimana
Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh (Daring), Apa Kelebihan dan
Kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh (Daring) ?
3. Apa Pengertian Pendampingan Belajar, Apa Fungsi dan Peran
Pendampingan Orang Tua Terhadap Anak, Bagaimana Aspek
pendampingan Orang Tua dalam Proses Belajar Anak ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Pandemi Covid-19, Gejala-Gejala Pandemi


Covid-19, serta Cara Mengatasi Penularan Pandemi Covid-19.
2. Untuk Mengetahui Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh (Daring),
Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh (Daring), serta Kelebihan dan
Kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh (Daring).
3. Untuk Mengetahui Pengertian Pendampingan Belajar, Fungsi dan Peran
Pendampingan Orang Tua Terhadap Anak, serta Aspek pendampingan
Orang Tua dalam Proses Belajar Anak.

VI
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pandemi Covid-19

1. Pengertian Pandemi Covid-19

Pandemi COVID-19 merujuk pada situasi di mana penyakit yang


disebabkan oleh virus Corona (SARS-CoV-2), yaitu virus corona baru, menyebar
secara luas dan cepat di seluruh dunia. Istilah "pandemi" digunakan untuk
menggambarkan penyebaran yang meluas dan cepat dari suatu penyakit infeksius
di banyak negara, mengakibatkan jumlah kasus yang signifikan dan memiliki
dampak yang serius terhadap kesehatan masyarakat dan sistem kesehatan.

COVID-19 pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Kota


Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Virus ini menyebar dengan cepat dari orang
ke orang melalui percikan droplet saat batuk atau bersin, dan juga melalui kontak
dekat dengan permukaan yang terkontaminasi oleh virus. Penyebaran yang efisien
dari virus ini menyebabkan peningkatan kasus yang signifikan dan penyebaran
yang cepat di seluruh dunia.

Dalam beberapa bulan, Pandemi COVID-19 baru ditetapkan oleh


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020, ketika
penyebaran virus tersebut telah mencapai tingkat global dan memiliki dampak
yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat di banyak negara. Pandemi ini
telah menyebabkan jutaan kasus infeksi dan ribuan kematian di seluruh dunia,
serta mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, pendidikan,
dan sosial.

2. Gejala-Gejala Pandemi Covid-19

Gejala-gejala pandemi COVID-19 dapat bervariasi dari ringan hingga


parah, dan tidak semua orang mengalami gejala yang sama. Beberapa orang
mungkin tidak mengalami gejala sama sekali, sementara yang lain mengalami

VII
gejala yang lebih serius. Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang dapat
muncul pada infeksi COVID-19:

1. Demam: Demam adalah gejala umum pada infeksi COVID-19. Seseorang


dianggap mengalami demam jika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat
Celsius atau lebih.
2. Batuk kering: Batuk tanpa lendir atau dahak adalah gejala yang umum
pada COVID-19. Batuk ini dapat menjadi persisten dan mengganggu
aktivitas sehari-hari.
3. Sesak napas: Kesulitan bernapas atau sesak napas adalah gejala serius
yang mungkin timbul pada beberapa kasus COVID-19. Hal ini terjadi
ketika infeksi menyerang saluran pernapasan bagian bawah.
4. Kelelahan: Merasa sangat lelah atau kelelahan berlebihan tanpa sebab
yang jelas dapat menjadi gejala COVID-19. Kelelahan ini bisa
berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama.
5. Nyeri tubuh dan nyeri otot: Rasa sakit atau nyeri pada tubuh dan otot dapat
terjadi pada beberapa orang yang terinfeksi COVID-19. Ini dapat disertai
dengan perasaan kaku atau kelemahan otot.
6. Sakit tenggorokan: Rasa sakit atau peradangan pada tenggorokan dapat
menjadi gejala COVID-19, meskipun tidak selalu terjadi pada semua
kasus.
7. Hilangnya indera penciuman atau pengecapan: Beberapa orang yang
terinfeksi COVID-19 melaporkan kehilangan indera penciuman (anosmia)
atau indera pengecapan (ageusia), di mana mereka kehilangan kemampuan
untuk mencium atau merasakan rasa dengan benar.
8. Pilek atau hidung tersumbat: Gejala seperti pilek, hidung tersumbat, atau
pilek ringan juga dapat muncul pada beberapa kasus COVID-19.

Gejala-gejala ini mungkin muncul dalam rentang waktu 2 hingga 14 hari


setelah terpapar virus. Penting untuk diingat bahwa gejala COVID-19 dapat
bervariasi pada setiap individu, dan beberapa orang bahkan mungkin menjadi
pembawa virus tanpa menunjukkan gejala sama sekali. Jika mengalami gejala-

VIII
gejala yang mencurigakan, sangat penting untuk segera mencari saran medis dan
mengikuti pedoman yang diberikan oleh otoritas kesehatan setempat.

3. Cara Mengatasi Penularan Pandemi Covid-19

Pencegahan Covid-19 di Indonesia, setidaknya pemerintah secara garis


besar telah melakukan berbagai strategi dalam menghambat penambahan kasus
positif Covid-19. Adapun strategi-strategi yang diberlakukan oleh pemerintah
terbagi menjadi tiga hal dalam kesehatan yaitu dalam bentuk promotif, preventif
dan kuratif untuk penanganan penyebaran Covid-19. Selain itu, dalam bidang
ekonomi pemerintah juga memberlakukan jaring pengaman sosial untuk
membantu warga negara melewati masa krisis.

Untuk mengatasi penularan pandemi COVID-19, diperlukan langkah-


langkah pencegahan yang ketat dan disiplin dari masyarakat secara umum.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat membantu mengurangi penularan
COVID-19:

1. Menjaga Kebersihan Tangan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan
air mengalir selama minimal 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia,
maka gunakan hand sanitizer berbasis alkohol dengan kandungan alkohol
minimal 60%.
2. Menggunakan Masker: Pakailah masker pelindung yang menutupi hidung
dan mulut saat berada di tempat umum atau di dekat orang lain. Karena
masker dapat membantu mengurangi penyebaran droplet saat batuk,
bersin, atau berbicara.
3. Menjaga Jarak Fisik: Dengan mempraktikkan physical distancing atau
menjaga jarak minimal 1-2 meter dari orang lain, terutama dari mereka
yang batuk, bersin, atau tidak sehat. Hindari kerumunan dan tempat-
tempat yang ramai.
4. Hindari Sentuhan Wajah: Usahakan untuk tidak menyentuh wajah,
terutama mata, hidung, dan mulut, kecuali setelah mencuci tangan yang
bersih.

IX
5. Menjaga Kebersihan Lingkungan: Bersihkan dan disinfeksi permukaan
yang sering disentuh, seperti gagang pintu, tombol lift, meja, dan telepon
genggam secara berkala.
6. Menghindari Kontak dengan Orang Sakit: Jika ada orang di sekitar Anda
yang sedang sakit atau memiliki gejala COVID-19, hindari kontak
langsung dengan orang tersebut dan ikuti pedoman kesehatan yang
diberikan oleh otoritas kesehatan.
7. Praktikkan Etika Batuk dan Bersin: Tutup mulut dan hidung dengan tisu
saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu tersebut dan cuci tangan. Jika
tisu tidak tersedia, gunakan siku bagian dalam untuk menutup mulut dan
hidung.
8. Mengikuti Pedoman Kesehatan Resmi: Patuhi aturan dan pedoman yang
diberikan oleh otoritas kesehatan nasional dan lokal. Ini termasuk
pembatasan perjalanan, penggunaan aplikasi pelacakan kontak, dan
pembatasan aktivitas sosial.
9. Mengikuti Vaksinasi COVID-19: Melakukan vaksinasi COVID-19 saat
tersedia dan mengikuti program vaksinasi yang ditetapkan oleh pemerintah
merupakan langkah penting dalam melindungi diri sendiri dan masyarakat
dari penyakit.
10. Tetap Mengikuti Informasi Terbaru: Pastikan Anda mengikuti informasi
terbaru dari sumber yang terpercaya seperti otoritas kesehatan dan
organisasi internasional untuk memperoleh informasi terkini mengenai
pandemi COVID-19.

B. Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)

1. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)

Pembelajaran secara daring yakni cara baru dalam proses belajar mengajar
yang memanfaatkan perangkat elektronik khususnya internet pada penyampaian
belajar. Pembelajaran daring, sepenuhnya bergantung pada akses jaringan internet.

X
Pembelajaran Jarak Jauh (Daring) merupakan suatu metode pembelajaran di mana
interaksi antara guru dan siswa terjadi secara virtual melalui teknologi informasi
dan komunikasi. Dalam pembelajaran daring, siswa dapat mengakses materi
pembelajaran, tugas, dan sumber belajar melalui platform digital, seperti website,
aplikasi pembelajaran, atau sistem manajemen pembelajaran online.

Pembelajaran jarak jauh memanfaatkan kemajuan teknologi untuk


memberikan akses kepada siswa untuk belajar di luar lingkungan fisik kelas.
Metode ini memungkinkan siswa dan guru berkomunikasi, berinteraksi, dan
berkolaborasi secara online tanpa harus berada di tempat yang sama secara fisik.
Interaksi antara siswa dan guru dapat terjadi melalui video konferensi, forum
diskusi online, atau pesan teks.

Menurut Imania (2019) pembelajaran daring merupakan bentuk


penyampaian pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital
melalui internet. Pembelajaran daring, dipercayai menjadi satusatunya media
penyampai materi antara pengajar dan siswa, pada masa darurat pandemi.
Yerusalem mengatakan pembelajaran jarak jauh yakni belajar yang direncanakan
di tempat lain atau diluar tempat mengajar. Sehingga diperlukan teknik-teknik
khusus pembelajaran, metodologi khusus lewat berbagai media, penataan
organisasi serta administrasi yang khusus juga.

Istilah pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh yang tercantum


dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan jarak jauh merupakan
pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik, dan pembelajarannya
memakai banyak sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan
media lainnya. Dalam pendidikan jarak jauh lebih menekankan pada cara belajar
mandiri dengan menggunakan diantaranya materi ajar yang cara penyajiannya
dirancang secara khusus sehingga diharapkan dapat dipelajari secara mandiri.
Karena yang paling penting dari pembelajaran jarak jauh yaitu strategi belajar.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa

XI
pembelajaran daring yaitu pembelajaran yang direncanakan di luar tempat
mengajar dan ketika proses pembelajaran tidak terjadi tatap muka langsung antara
pengajar dan siswa.

Pembelajaran jarak jauh telah menjadi alternatif yang penting selama


situasi darurat, seperti pandemi COVID-19, ketika pembelajaran tatap muka tidak
memungkinkan. Meskipun demikian, keberhasilan pembelajaran jarak jauh
bergantung pada kolaborasi yang erat antara guru, siswa, dan orang tua, serta
upaya yang terus-menerus dalam mengembangkan dan meningkatkan platform
dan strategi pembelajaran daring.

2. Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)

Menurut Mahnun karakteristik dari pembelajaran daring yaitu


memungkinkan peserta didik belajar tanpa harus pergi ke ruang kelas secara tatap
muka langsung, dan pembelajaran dapat dijadwalkan sesuai kesepakatan antara
instruktur dan peserta didik, atau peserta didik dapat menentukan sendiri waktu
belajar yang diinginkan. Menurut Ruth Colvin Clark dan Richard Mayer adalah
Pertama pembelajaran berbasis online harus memiliki dua unsur penting yaitu
informasi dan metode pengajaran yang memudahkan orang untuk memahami
konten pelajaran. Kedua pembelajaran berbasisi online dilakukan melalui
komputer menggunakan tulisan, suara, atau gambar seperti ilustrasi, photo,
animasi, dan video. Ketiga pembelajaran berbasis online diperuntukkan untuk
membantu pendidik mengajar seorang peserta didik secara objektif.

Pembelajaran jarak jauh (daring) memiliki beberapa karakteristik yang


membedakannya dari pembelajaran tradisional. Berikut adalah beberapa
karakteristik utama dari pembelajaran jarak jauh:

1. Penggunaan Teknologi: Pembelajaran jarak jauh mengandalkan teknologi


informasi dan komunikasi sebagai sarana utama untuk menyampaikan
materi pembelajaran, berinteraksi, dan berkolaborasi. Teknologi yang
sering digunakan meliputi komputer, internet, aplikasi pembelajaran, video
konferensi, dan platform pembelajaran online.

XII
2. Fleksibilitas Waktu dan Tempat: Salah satu kelebihan pembelajaran jarak
jauh adalah fleksibilitas dalam menentukan waktu dan tempat belajar.
Siswa dapat mengakses materi pembelajaran dan tugas kapan saja dan di
mana saja sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan mereka.
3. Mandiri dan Disiplin Diri: Pembelajaran jarak jauh mendorong siswa
untuk mengembangkan kemandirian dan disiplin diri. Mereka perlu
mengatur waktu mereka sendiri, mengelola tugas, dan mengikuti jadwal
pembelajaran yang ditentukan secara mandiri.
4. Komunikasi dan Interaksi Virtual: Interaksi antara siswa dan guru terjadi
secara virtual melalui platform komunikasi seperti video konferensi, forum
diskusi online, atau pesan teks. Komunikasi ini menjadi penting untuk
memfasilitasi pembelajaran, bertanya pertanyaan, mendapatkan umpan
balik, dan berkolaborasi dengan sesama siswa.
5. Materi Pembelajaran Digital: Pembelajaran jarak jauh mengandalkan
sumber belajar digital, seperti materi pembelajaran interaktif, video,
simulasi, dan e-book. Materi ini dapat diakses secara online dan
memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih visual,
interaktif, dan sesuai dengan gaya belajar mereka.
6. Evaluasi dan Penilaian Online: Evaluasi dan penilaian dalam pembelajaran
jarak jauh biasanya dilakukan secara online. Siswa mungkin diminta untuk
mengirimkan tugas melalui platform pembelajaran online, mengikuti ujian
online, atau berpartisipasi dalam proyek kolaboratif.
7. Dukungan Teknis dan Bimbingan: Dalam pembelajaran jarak jauh, siswa,
guru, dan orang tua sering memerlukan dukungan teknis dalam
menggunakan teknologi pembelajaran. Bimbingan dan dukungan teknis ini
dapat diberikan melalui panduan, forum dukungan, atau layanan bantuan
teknis.
8. Keterlibatan Orang Tua: Pembelajaran jarak jauh sering melibatkan orang
tua dalam peran yang lebih aktif dalam mendampingi dan mendukung
anak-anak mereka dalam proses pembelajaran. Orang tua dapat membantu

XIII
mengorganisasi jadwal belajar, memotivasi siswa, dan membantu
mengatasi hambatan teknis.

Karakteristik pembelajaran jarak jauh dapat bervariasi tergantung pada


platform dan pendekatan yang digunakan. Namun, secara umum, fleksibilitas,
teknologi, kemandirian, dan interaksi virtual menjadi ciri khas utama
daripembelajaran jarak jauh. Dalam mengimplementasikan pembelajaran jarak
jauh, penting untuk memperhatikan dan mengelola karakteristik-karakteristik
tersebut agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain:

1. Infrastruktur Teknologi: Pastikan siswa memiliki akses yang memadai ke


perangkat komputer atau smartphone dan koneksi internet yang stabil.
Selain itu, pastikan platform pembelajaran online yang digunakan dapat
diakses dengan mudah dan user-friendly.
2. Desain Pembelajaran Interaktif: Rancang materi pembelajaran yang
menarik dan interaktif agar siswa tetap terlibat dan terstimulasi selama
proses pembelajaran. Gunakan beragam media, seperti video, gambar, dan
simulasi, untuk mendukung pemahaman siswa.
3. Pengaturan Waktu dan Jadwal: Berikan siswa kebebasan dalam mengatur
waktu dan jadwal belajar mereka, namun tetap berikan struktur dan arahan
yang jelas. Bantu mereka untuk mengorganisasi jadwal belajar yang
efektif dan memberikan tugas dengan batas waktu yang realistis.
4. Komunikasi Efektif: Pastikan ada saluran komunikasi yang terbuka antara
siswa dan guru. Gunakan platform komunikasi online, seperti forum
diskusi atau grup chat, untuk memfasilitasi diskusi, tanya jawab, dan
kolaborasi antara siswa dan guru.
5. Evaluasi dan Umpan Balik Teratur: Berikan umpan balik yang konsisten
dan konstruktif kepada siswa terkait kemajuan mereka dalam
pembelajaran. Gunakan berbagai bentuk penilaian, seperti tugas online,
kuis, atau proyek kolaboratif, untuk mengukur pemahaman siswa.

XIV
6. Dukungan dan Bimbingan: Sediakan dukungan teknis yang memadai bagi
siswa, guru, dan orang tua. Berikan panduan penggunaan platform
pembelajaran, sumber daya tambahan, dan akses ke bantuan teknis jika
diperlukan. Dukungan dan komunikasi yang terus-menerus dengan siswa
dan orang tua juga penting untuk menjaga motivasi dan keterlibatan
mereka.
7. Kolaborasi dan Diskusi: Promosikan kolaborasi dan diskusi antara siswa
melalui forum diskusi online atau proyek kelompok. Hal ini akan
membantu siswa untuk saling berbagi pengetahuan, memperkuat
pemahaman, dan membangun kemampuan kerjasama.
8. Evaluasi dan Pengembangan Konten: Terus evaluasi dan perbarui konten
pembelajaran online secara berkala. Gunakan umpan balik dari siswa dan
guru untuk meningkatkan kualitas dan relevansi materi pembelajaran.

Dengan memahami karakteristik pembelajaran jarak jauh dan


melaksanakan strategi yang tepat, proses pembelajaran dapat berjalan dengan
efektif, siswa dapat tetap terlibat, dan tujuan pembelajaran dapat dicapai.

3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)

Kelebihan Pembelajaran Daring :

1. Mengurangi biaya. dengan menggunakan pembelajaran, dapat menghemat


waktu dan uang untuk mencapai suatu tempat pembelajaran. Dengan
pembelajaran daring dapat diakses dari berbagai lokasi dan tempat.
2. Fleksibilitas waktu, tempat dan kecepatan pembelajaran. dengan
menggunakan pembelajaran daring, guru dapat menentukan waktu untuk
belajar dimanapun. dan peserta didik dapat belajar sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
3. Pembelajaran daring dapat meningkatkan attacment atau kelekatan orang
tua dan anak, sehingga orang tua bisa lebih memahami kemampuan
anaknya, dan orang tua dapat melihat perkembangan anaknya dalam
belajar.

XV
4. pembelajaran daring lebih bersipat berpusat pada siswa yang
menyebabkan mereka mampu memunculkan tanggung jawab dan otonomi
dalam belajar (learning autuonomy).
5. Pembelajaran daring mampu meningkatkan tingkat ingatan, memberi lebih
banyak pengalaman belajar, dengan teks, audio, video dan animasi yang
semuanya digunakan untuk menyampaikan informasi.
6. Pembelajaran daring Mampu menumbuhkan kemandirian belajar (self
regulated learning).
7. Standarisasi dan efektivitas pembelajaran. pembelajaran selalu memiliki
kualitas sama setiap kali diakses dan tidak tergantung suasana hati
pengajar.
8. Pendidik dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan
terjadwal melalui internet.

Kekurangan Pembelajaran Daring :

1. Interaksi secara tatap muka yang terjadi antara peserta didik dengan
pengajar atau antara peserta didik dengan peserta didik menjadi minim.
2. Pembelajaran yang dilakukan lebih cenderung ke pelatihan bukan
pendidikan.
3. Aspek bisnis atau komersial menjadi lebih berkembang dibandingkan
aspek sosial dan akademik.
4. Guru dituntut lebih menguasai teknik pembelajaran dengan menggunakan
teknologi, informasi dan komunikasi (TIK)
5. Belum meratanya fasilitas internet yang tersedia di tempat yang
bermasalah dengan listrik, telepon dan komputer.
6. Kurang cepatnya umpan balik yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar
mengajar.
7. Kesulitan mengakses grafik, gambar dan vedio karena peralatan yang
dipakai tidak mendukung sehingga menyebabkan peseta didik menjadi
frustasi.

XVI
8. Lokasi guru dan peserta didik yang terpisah saat melaksanakan
pembelajaran menyebabkan guru tidak dapat mengawasi secara langsung
kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
9. Penggunaan jaringan internet membutuhkan infrastruktur yang memadai
dan membutuhkan banyak biaya.

C. Pendampingan Belajar Anak di Masa Pandemi Covid-19

1. Pengertian Pendampingan belajar

Pendampingan belajar bisa berupa penjelasan materi secara langsung agar


siswa lebih mengerti dan memahami apa yang telah dipelajari, pemberian contoh
soal dan pembahasan membantu siswa dalam menyelesaikan tugas sekolah.

Menurut Purwadarminta 2010, pendampingan dapat juga diartikan suatu


proses dalam mendampingin dan menemani, yang dilakukan dalam suasana yang
bersahabatbersahabat, saling membantu dalam suasana suka dan duka demi
terwujudnya tujuan yang diinginkan oleh pendamping dan terdampingi

Menurut (Agung, 2015), menyebutkan bahwa pola pendampingan sebagai


kegiatan untuk membantu individu atau kelompok yang berawal dari kemampuan
dan kebutuhan yang dilakukan melalui pengembangan proses interaksi dan
komunikasi dari, oleh dan untuk anggota kelompok serta mengembangkan
kesetiakawanan dan solidaritas kelompok dalam rangka tumbuhnya sebagai
manusia yang utuh sehingga dapat berperan dalam kehidupan masyarakat sesuai
dengan kemapuan yang dimiliki.

Berdasarkan penjelasan terkait pola pendampingan tersebut, dapat


disimpulkan bahwa pola pendampingan merupakan suatu bentuk atau model
kegiatan belajar yang terbentuk dari kebutuhan yang sesuai dengan rencana yang
sistematis dalam pendampingan, atau mengarahkan peserta didik sehingga
tercapai tujuan yang diinginkan dengan adanya proses interaksi dan komunikasi.

XVII
2. Fungsi dan peran pendampingan orang tua terhadap anak.

A. Menjaga Kesehatan pada saat Pandemi

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya selalu sehat, apalagi dalam
kondisi pandemi saat ini yang membuat orang tua menjadi semakin khawatir.
Caranya yaitu dengan mengingatkan dan mengajarkan anak untuk selalu
menerapkan pola hidup bersih, selalu menjaga kesehatan serta mengikuti protokol
kesehatan. Hal tersebut dilakukan agar selalu sehat dan terhindar dari berbagai
penyakit. Orang tua dapat memberikan contoh yang baik pada anak, memberikan
peringatan dan nasihat agar selalu hidup bersih dan sehat.

Perlakuan orang tua yang selalu memberikan pengertian dan latihan


kepada anak tentang kebersihan dan kesehatan, membuat anak selalu menjaga
kebersihan diri. Tidak cukup hanya dengan mengingatkan saja, orang tua berperan
untuk menjaga anak tetap sehat dan menerapkan pola hidup sehat dengan benar.
Orang tua memberikan kasih sayang kepada anaknya tidak hanya dalam bentuk
pendidikan, tetapi juga penting untuk selalu mengontrol perkembangan anaknya.
Seperti yang kita tahu anak bisa lebih cepat belajar dengan meniru, sehingga
keteladanan dan pembiasaan penting untuk dilakukan Orang tua dapat
memberikan contoh selalu mencuci tangan setelah beraktifitas di luar ruangan.
Hal tersebut dinilai penting untuk meningkatkan kesadaran mengenai kebersihan
lingkungan. Selain itu, orang tua dapat memastikan anak mengonsumsi makanan
yang bergizi, tidur teratur, serta memakai masker saat beraktifitas di luar rumah.

B. Mendampingi dalam Pelaksanaan Belajar Online

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan untuk


memutus mata rantai penularan virus corona di sekolah dengan pembelajaran
online dari rumah. Sementara waktu orang tua menggantikan peran guru dalam
mendampingi anak belajar di rumah. Berdasarkan hasil kuesioner bahwa selama
sekolah online ini orang tua lebih banyak membantu mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan sekolah
online yang diberikan guru lebih pada pemberian tugas. Seperti yang

XVIII
diungkapkan“kegiatan yang diberikan oleh lembaga sekolah dalam penerapan
pembelajaran di rumah salah satunya adalah pemberian tugas atau penugasan”.

C. Melakukan Kegiatan Bersama Selama di Rumah

Beberapa cara agar orang tua dapat meningkatkan proses pengasuhan


dimasa pandemi ini, salah satunya adalah dengan membuat kegiatan yang
berkualitas bersama anak. Terdapat beragam kegiatan yang dapat dilakukan
bersama orang tua selama pandemi berlangsung, seperti menyapu rumah,
memasak bersama, mencuci piring, bermain, beribadah, dan sebagainya. Kegiatan
ini memberikan kesempatan bagi orang tua dan anak untuk mempererat ikatan
satu dengan lainnya yang selama ini orangtua hanya sibuk bekerja dan anak sibuk
belajar di sekolah. Sebagai contoh untuk anak usia SD/MI adalah dengan
melibatkan anak dalam pekerjaan rumah seperti membersihkan rumah atau
memasak yang dapat dikombinasikan dengan permainan yang seru. Dalam hal ini
orang tua berperan sebagai pengembang berbagai kegiatan yang bisa dilakukan
bersama anak.

D. Menciptakan Lingkungan yang Nyaman untuk Anak

Lingkungan dan suasana yang nyaman perlu diciptakan orangtua untuk


perkembangan seorang anak baik secara fisik maupun psikologis. Pastinya
orangtua adalah orang yang paling memahami karakter anaknya serta kapan
anaknya harus belajar dan mengerjakan tugas dari guru. Peran orangtua dalam
menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, aman, nyaman dan menyenangkan
sangatlah penting. Tidak perlu dengan kata kasar atau nada tinggi untuk
menginstruksikan sesuatu kepada seorang anak, tetapi dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami dan memberikan arahan serta nasehat pentingnya
belajar untuk masa depan seorang anak. Misalnya dengan mengobrol dan
melakukan hal yang disukai anak selama itu bernilai positif. Jika anak sudah
merasa nyaman dengan kondisinya barulah orangtua.

E. Menjalin Komunikasi dengan Anak

XIX
Peran orang tua salah satunya adalah menjalin komunikasi yang baik
dengan anak. Menjalin komunikasi yang dilakukan orang tua dan anak menjadi
hal penting karena dengan begitu akan mempererat hubungan orang tua dan anak.
Melalui komunikasi, maka orangtua akan dapat mengetahui keinginan anak serta
orang tua dapat menyampaikan apa yang diinginkan atau harapan serta motivasi
kepada anak. Dengan begitu anak akan semakin terbuka kepada orang tua,
begitupun sebaliknya orang tua akan semakin terbuka kepada anaknya, hal
tersebut dapat membuat suasana keluarga yang hangat dan nyaman.

Komunikasi yang positif akan membangun pola asuh yang positif pula
dalam keluarga.Hal tersebut ditunjukkan dengan cara mendengarkan dengan
penuh perhatian serta fokus terhadap pembicaraan sang anak. Komunikasi dapat
dikatakan efektif apabila dalam kegiatan komunikasi, orang tua menghindari
kesalahan saat berkomunikasi khususnya pada saat proses mendidik anak. Ketika
bermain, kegiatan mendengarkan dan mengobrol dengan penuh kasih saying akan
menimbulkan komunikasi positif antara orang tua dan anaknya. Salah satu peran
keluarga adalah menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk belajar di
rumah, serta menjalin hubungan dan komunikasi hangat dan penuh kasih sayang
bersama anak. Dengan begitu anak akan merasa diperhatikan dan selalu bahagia
berada di lingkungan keluarga.

3. Aspek pendampingan orang tua dalam proses belajar anak.

a. Motivasi Belajar

Motivasi memiliki peranan penting dalam proses belajar ataupun kegiatan


belajar. Motivasi berasal dari kata motif, kata motif diartikan sebagai daya upaya
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan
aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai tujuan. Motivasi memberikan arah
kepada tujuan belajar yang diinginkan sampai tercapainya tujuan itu. Maka untuk
itu aktivitas belajar anak perlu selalu dimotivisir oleh orang tua sehingga gairah
belajar anak tetap menyala dan berkobar, yang untuk itu banyak sekali cara yang

XX
dapat ditempuh dengan merangsang minat belajarnya, memberikan pujian atas
prestasi yang dicapai atau memberikan sangsi bila ternyata sebaliknya, ikut
mengatasi kesulitan belajarnya dan masih banyak cara lainnya.

b. Mengatur Waktu Belajar

Mengatur waktu belajar anak dirumah bagi orang tua adalah perlu dan
penting. Sebagaimana dimaklumi bahwa sebagaian bedar anak setiap harinya ada
dirumah. Mengatur waktu belajar anak adalah mnjatah dari sekian waktu yang ada
untuk kepentingan belajar anak secukupnya, disamping sebagiannya untuk
bermain, refresing dan mengerjakan tugas-tugas keluarga lainya. Mengatur waktu
belajar anak disamping perlu, karena tugas-tugas dan pekerjaan di rumah sangat
kompleks sekali yang kerap kali orang tua melibatkan anaknya dalam kerja pada
waktu yang tidak menentu. Kemudian dipandang penting, karena didalam belajar
anak membutuhkan waktu yang tepat dan cukup untuk konsentrasi pada
belajarnya. Untuk itu perlu adanya jadwal waktu belajar bagi anak demi mencapai
keberhasilan yang optimal. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan
kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur
waktu belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau
tahu kesulitankesulitan belajar yang dihadapai anak, hal tersebut dapat
menjadikan anak malas dalam belajar. Dan menyebabkan anak tidak/kurang
berhasil dalam belajarnya.

Slameto mengatakan jangan melakukan lebih dari satu tugas serempak


tetapi selesaiakan tugas itu sekarang juga dan jangan diundurkan sampai besok.
Tugas yang diundurkan sering tak kunjung dikerjakan. Dengan adanya jadwal
belajar dirumah dapat berfungsi sebagai motivasi atau dorongan bagi anak akan
tahu pada waktu-waktu mana dibolehkan bermain atau bekerja lain, dan pada saat
mana dia harus melakukan kegiatan belajar atau mengerjakan tugas sekolah.
Disamping menjatah waktu belajar anak di rumah, tugas orang tua selanjutnya
adalah mengawasi penggunaan waktu belajarnya. Karena dengan pengawasan itu,

XXI
orang tua akan tau apakah anaknya dapat menggunakan waktu belajar dengan
teratur dan dengan sebaik-baiknya.

C. Penyediaan Fasilitas Belajar

Di dalam buku “peranan keluarga memandu anak”disebutkan. Yang


dimaksud dengan fasilitas belajar adalah alat tulis, buku tulis, buku pelajaran dan
tempat untuk belajar. Untuk belajar setiap anak membutuhkan fasilitas tersebut,
adanya kesediaan orang tua memenuhi fasilitas belajar anaknya, dapat mendorong
anak untuk lebih giat dalam belajar, sehingga anak dapat meningkatkan prestasi
belajarnya. Kesediaan orang tua memberikan fasilitas belajar yang memadai
sesuai dengan yang dibutuhkan anak dalam aktivitas belajarnya, baik yang
berkenaan dengan perabot belajar ataupun peralatan tulis/baca akan merupakan
bantuan yang besar bagi anak untuk lebih giat belajar dan pada gilirannya nanti
akan mencapai prestasi yang gemilang.

XXII
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Pandemi COVID-19 merupakan kondisi penyebaran virus Corona yang
meluas secara global, dengan dampak yang signifikan terhadap kesehatan
masyarakat dan perekonomian. Gejala COVID-19 bervariasi, mulai dari gejala
ringan hingga gejala yang parah, seperti demam, batuk, sesak napas, dan
hilangnya indera penciuman dan pengecapan. Untuk mengatasi penularan virus,
langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan tangan, menggunakan
masker, menjaga jarak fisik, dan menghindari kerumunan sangat dianjurkan.

Pembelajaran jarak jauh (daring) adalah metode pembelajaran yang


menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengakses materi
pembelajaran, berinteraksi, dan berkolaborasi secara virtual. Karakteristik
pembelajaran jarak jauh meliputi penggunaan teknologi, fleksibilitas waktu dan
tempat, kemandirian siswa, komunikasi dan interaksi virtual, serta evaluasi online.
Kelebihan pembelajaran jarak jauh termasuk fleksibilitas, akses ke sumber belajar
digital, dan kolaborasi lintas lokasi. Namun, tantangan seperti aksesibilitas
teknologi dan motivasi siswa perlu diatasi.

Pendampingan belajar anak di masa pandemi COVID-19 melibatkan peran


dan fungsi penting orang tua. Pendampingan belajar adalah proses di mana orang
tua membantu dan mendukung anak dalam pembelajaran mereka. Peran orang tua
meliputi memberikan dukungan emosional, memfasilitasi akses ke pembelajaran
jarak jauh, mengorganisasi waktu dan jadwal belajar, serta memberikan motivasi
dan dorongan kepada anak. Aspek-aspek penting dalam pendampingan belajar
anak termasuk komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak, pengaturan
lingkungan belajar yang kondusif, dan pembangunan kemandirian serta motivasi
anak.

XXIII
Secara keseluruhan, pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang
signifikan terhadap pendidikan, mendorong adopsi pembelajaran jarak jauh
sebagai alternatif. Dalam konteks ini, peran orang tua dalam pendampingan
belajar anak menjadi semakin penting. Dengan pendekatan yang tepat,
pembelajaran jarak jauh dapat berjalan efektif, siswa tetap terlibat, dan proses
belajar anak dapat berlangsung dengan baik meskipun dalam situasi yang tidak
biasa ini

XXIV
DAFTAR PUSTAKA

(Fabiana Meijon Fadul, 2019a)Fabiana Meijon Fadul. (2019a). BAB II TINJAUAN


PUSTAKA 2.1 Konsep Pandemi Covid 2.1.1 Pengertian Pandemi. 2, 17–29.
Fabiana Meijon Fadul. (2019b). Konsep Dasar Pendampingan. 10–21.
Nurdiana, A. (2021). Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Pendapatan
Angkutan Umum (Studi Kasus Terminal Pakupatan Kota Serang).
Repository, April, 19–54. http://repository.uinbanten.ac.id/7523/
Qomaruddin, Q. (2018). Pendampingan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak.
CENDEKIA : Jurnal Studi Keislaman, 3(1).
https://doi.org/10.37348/cendekia.v3i1.41
Ratih Krisnani, R. V., & Fauziah, P. Y. (2022). Pendampingan Orang Tua dalam
Proses Belajar Anak pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 4690–4696.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.2609
WAHYU, K. (2020). Peran Orang Tua Dalam Mendukung Kegiatan
Pembelajaran Di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Gampong Cadek
Aceh Besar. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 549.
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/18264/1/Kurnia Wahyu%2C
160209037%2C FTK%2C PGMI%2C 085242556037.pdf

XXV

Anda mungkin juga menyukai