Disusun Oleh :
KELAS C
2022/2023
KATA PENGANTAR
Penyusun
II
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR......................................................................................II
DAFTAR ISI....................................................................................................III
A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................7
A. Pandemi Covid-19................................................................................7
1. Pengertian Pandemi Covid-19........................................................7
2. Gejala-Gejala Pandemi Covid-19...................................................7
3. Cara Mengatasi Penularan Pandemi Covid-19...............................9
B. Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)........................................................10
1. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)................................10
2. Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)............................12
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh (Daring).....15
C. Pendampingan Belajar Anak di Masa Pandemi Covid-19...................17
1. Pengertian Pendampingan Belajar..................................................17
2. Fungsi dan Peran Pendampingan Orang Tua Terhadap Anak........18
3. Aspek pendampingan Orang Tua dalam Proses Belajar Anak.......20
A. Kesimpulan...........................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................25
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam konteks ini, peran orang tua menjadi sangat penting. Orang tua
memiliki peran kunci dalam mendampingi anak-anak mereka selama proses
pembelajaran online. Mereka berfungsi sebagai pengawas, motivator, dan
pendukung bagi anak-anak mereka dalam menghadapi tantangan-tantangan
pembelajaran online. Dalam pendampingan pembelajaran online, orang tua perlu
memahami dan mengenal betul teknologi dan platform yang digunakan dalam
proses pembelajaran online. Mereka harus mampu membantu anak-anak
mengatasi kendala teknis dan memastikan koneksi internet yang stabil. Selain itu,
orang tua juga perlu mendampingi anak-anak mereka dalam mengorganisasi
jadwal pembelajaran, mengawasi keterlibatan anak dalam aktivitas pembelajaran
IV
online, dan membantu dalam memecahkan masalah yang mungkin muncul selama
proses pembelajaran.
Selain aspek teknis, orang tua juga memiliki peran penting dalam
memberikan dukungan emosional dan motivasi kepada anak-anak. Proses
pembelajaran online dapat terasa lebih sulit bagi sebagian anak karena kurangnya
interaksi sosial dan dukungan dari teman sekelasnya. Oleh karena itu, orang tua
perlu hadir untuk mendengarkan, memahami, dan memberikan dorongan positif
kepada anak-anak dalam menghadapi tantangan ini. Mereka juga perlu
membangun lingkungan pembelajaran yang kondusif di rumah, memastikan
adanya waktu dan ruang yang tepat untuk belajar, serta memberikan dorongan dan
pujian saat anak mencapai pencapaian dalam pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
V
1. Apa Pengertian Pandemi Covid-19, Apa Gejala-Gejala Pandemi Covid-19,
serta Bagaimana Cara Mengatasi Penularan Pandemi Covid-19 ?
2. Apa Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh (Daring), Bagaimana
Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh (Daring), Apa Kelebihan dan
Kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh (Daring) ?
3. Apa Pengertian Pendampingan Belajar, Apa Fungsi dan Peran
Pendampingan Orang Tua Terhadap Anak, Bagaimana Aspek
pendampingan Orang Tua dalam Proses Belajar Anak ?
C. Tujuan Penulisan
VI
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pandemi Covid-19
VII
gejala yang lebih serius. Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang dapat
muncul pada infeksi COVID-19:
VIII
gejala yang mencurigakan, sangat penting untuk segera mencari saran medis dan
mengikuti pedoman yang diberikan oleh otoritas kesehatan setempat.
1. Menjaga Kebersihan Tangan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan
air mengalir selama minimal 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia,
maka gunakan hand sanitizer berbasis alkohol dengan kandungan alkohol
minimal 60%.
2. Menggunakan Masker: Pakailah masker pelindung yang menutupi hidung
dan mulut saat berada di tempat umum atau di dekat orang lain. Karena
masker dapat membantu mengurangi penyebaran droplet saat batuk,
bersin, atau berbicara.
3. Menjaga Jarak Fisik: Dengan mempraktikkan physical distancing atau
menjaga jarak minimal 1-2 meter dari orang lain, terutama dari mereka
yang batuk, bersin, atau tidak sehat. Hindari kerumunan dan tempat-
tempat yang ramai.
4. Hindari Sentuhan Wajah: Usahakan untuk tidak menyentuh wajah,
terutama mata, hidung, dan mulut, kecuali setelah mencuci tangan yang
bersih.
IX
5. Menjaga Kebersihan Lingkungan: Bersihkan dan disinfeksi permukaan
yang sering disentuh, seperti gagang pintu, tombol lift, meja, dan telepon
genggam secara berkala.
6. Menghindari Kontak dengan Orang Sakit: Jika ada orang di sekitar Anda
yang sedang sakit atau memiliki gejala COVID-19, hindari kontak
langsung dengan orang tersebut dan ikuti pedoman kesehatan yang
diberikan oleh otoritas kesehatan.
7. Praktikkan Etika Batuk dan Bersin: Tutup mulut dan hidung dengan tisu
saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu tersebut dan cuci tangan. Jika
tisu tidak tersedia, gunakan siku bagian dalam untuk menutup mulut dan
hidung.
8. Mengikuti Pedoman Kesehatan Resmi: Patuhi aturan dan pedoman yang
diberikan oleh otoritas kesehatan nasional dan lokal. Ini termasuk
pembatasan perjalanan, penggunaan aplikasi pelacakan kontak, dan
pembatasan aktivitas sosial.
9. Mengikuti Vaksinasi COVID-19: Melakukan vaksinasi COVID-19 saat
tersedia dan mengikuti program vaksinasi yang ditetapkan oleh pemerintah
merupakan langkah penting dalam melindungi diri sendiri dan masyarakat
dari penyakit.
10. Tetap Mengikuti Informasi Terbaru: Pastikan Anda mengikuti informasi
terbaru dari sumber yang terpercaya seperti otoritas kesehatan dan
organisasi internasional untuk memperoleh informasi terkini mengenai
pandemi COVID-19.
Pembelajaran secara daring yakni cara baru dalam proses belajar mengajar
yang memanfaatkan perangkat elektronik khususnya internet pada penyampaian
belajar. Pembelajaran daring, sepenuhnya bergantung pada akses jaringan internet.
X
Pembelajaran Jarak Jauh (Daring) merupakan suatu metode pembelajaran di mana
interaksi antara guru dan siswa terjadi secara virtual melalui teknologi informasi
dan komunikasi. Dalam pembelajaran daring, siswa dapat mengakses materi
pembelajaran, tugas, dan sumber belajar melalui platform digital, seperti website,
aplikasi pembelajaran, atau sistem manajemen pembelajaran online.
XI
pembelajaran daring yaitu pembelajaran yang direncanakan di luar tempat
mengajar dan ketika proses pembelajaran tidak terjadi tatap muka langsung antara
pengajar dan siswa.
XII
2. Fleksibilitas Waktu dan Tempat: Salah satu kelebihan pembelajaran jarak
jauh adalah fleksibilitas dalam menentukan waktu dan tempat belajar.
Siswa dapat mengakses materi pembelajaran dan tugas kapan saja dan di
mana saja sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan mereka.
3. Mandiri dan Disiplin Diri: Pembelajaran jarak jauh mendorong siswa
untuk mengembangkan kemandirian dan disiplin diri. Mereka perlu
mengatur waktu mereka sendiri, mengelola tugas, dan mengikuti jadwal
pembelajaran yang ditentukan secara mandiri.
4. Komunikasi dan Interaksi Virtual: Interaksi antara siswa dan guru terjadi
secara virtual melalui platform komunikasi seperti video konferensi, forum
diskusi online, atau pesan teks. Komunikasi ini menjadi penting untuk
memfasilitasi pembelajaran, bertanya pertanyaan, mendapatkan umpan
balik, dan berkolaborasi dengan sesama siswa.
5. Materi Pembelajaran Digital: Pembelajaran jarak jauh mengandalkan
sumber belajar digital, seperti materi pembelajaran interaktif, video,
simulasi, dan e-book. Materi ini dapat diakses secara online dan
memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih visual,
interaktif, dan sesuai dengan gaya belajar mereka.
6. Evaluasi dan Penilaian Online: Evaluasi dan penilaian dalam pembelajaran
jarak jauh biasanya dilakukan secara online. Siswa mungkin diminta untuk
mengirimkan tugas melalui platform pembelajaran online, mengikuti ujian
online, atau berpartisipasi dalam proyek kolaboratif.
7. Dukungan Teknis dan Bimbingan: Dalam pembelajaran jarak jauh, siswa,
guru, dan orang tua sering memerlukan dukungan teknis dalam
menggunakan teknologi pembelajaran. Bimbingan dan dukungan teknis ini
dapat diberikan melalui panduan, forum dukungan, atau layanan bantuan
teknis.
8. Keterlibatan Orang Tua: Pembelajaran jarak jauh sering melibatkan orang
tua dalam peran yang lebih aktif dalam mendampingi dan mendukung
anak-anak mereka dalam proses pembelajaran. Orang tua dapat membantu
XIII
mengorganisasi jadwal belajar, memotivasi siswa, dan membantu
mengatasi hambatan teknis.
XIV
6. Dukungan dan Bimbingan: Sediakan dukungan teknis yang memadai bagi
siswa, guru, dan orang tua. Berikan panduan penggunaan platform
pembelajaran, sumber daya tambahan, dan akses ke bantuan teknis jika
diperlukan. Dukungan dan komunikasi yang terus-menerus dengan siswa
dan orang tua juga penting untuk menjaga motivasi dan keterlibatan
mereka.
7. Kolaborasi dan Diskusi: Promosikan kolaborasi dan diskusi antara siswa
melalui forum diskusi online atau proyek kelompok. Hal ini akan
membantu siswa untuk saling berbagi pengetahuan, memperkuat
pemahaman, dan membangun kemampuan kerjasama.
8. Evaluasi dan Pengembangan Konten: Terus evaluasi dan perbarui konten
pembelajaran online secara berkala. Gunakan umpan balik dari siswa dan
guru untuk meningkatkan kualitas dan relevansi materi pembelajaran.
XV
4. pembelajaran daring lebih bersipat berpusat pada siswa yang
menyebabkan mereka mampu memunculkan tanggung jawab dan otonomi
dalam belajar (learning autuonomy).
5. Pembelajaran daring mampu meningkatkan tingkat ingatan, memberi lebih
banyak pengalaman belajar, dengan teks, audio, video dan animasi yang
semuanya digunakan untuk menyampaikan informasi.
6. Pembelajaran daring Mampu menumbuhkan kemandirian belajar (self
regulated learning).
7. Standarisasi dan efektivitas pembelajaran. pembelajaran selalu memiliki
kualitas sama setiap kali diakses dan tidak tergantung suasana hati
pengajar.
8. Pendidik dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan
terjadwal melalui internet.
1. Interaksi secara tatap muka yang terjadi antara peserta didik dengan
pengajar atau antara peserta didik dengan peserta didik menjadi minim.
2. Pembelajaran yang dilakukan lebih cenderung ke pelatihan bukan
pendidikan.
3. Aspek bisnis atau komersial menjadi lebih berkembang dibandingkan
aspek sosial dan akademik.
4. Guru dituntut lebih menguasai teknik pembelajaran dengan menggunakan
teknologi, informasi dan komunikasi (TIK)
5. Belum meratanya fasilitas internet yang tersedia di tempat yang
bermasalah dengan listrik, telepon dan komputer.
6. Kurang cepatnya umpan balik yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar
mengajar.
7. Kesulitan mengakses grafik, gambar dan vedio karena peralatan yang
dipakai tidak mendukung sehingga menyebabkan peseta didik menjadi
frustasi.
XVI
8. Lokasi guru dan peserta didik yang terpisah saat melaksanakan
pembelajaran menyebabkan guru tidak dapat mengawasi secara langsung
kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
9. Penggunaan jaringan internet membutuhkan infrastruktur yang memadai
dan membutuhkan banyak biaya.
XVII
2. Fungsi dan peran pendampingan orang tua terhadap anak.
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya selalu sehat, apalagi dalam
kondisi pandemi saat ini yang membuat orang tua menjadi semakin khawatir.
Caranya yaitu dengan mengingatkan dan mengajarkan anak untuk selalu
menerapkan pola hidup bersih, selalu menjaga kesehatan serta mengikuti protokol
kesehatan. Hal tersebut dilakukan agar selalu sehat dan terhindar dari berbagai
penyakit. Orang tua dapat memberikan contoh yang baik pada anak, memberikan
peringatan dan nasihat agar selalu hidup bersih dan sehat.
XVIII
diungkapkan“kegiatan yang diberikan oleh lembaga sekolah dalam penerapan
pembelajaran di rumah salah satunya adalah pemberian tugas atau penugasan”.
XIX
Peran orang tua salah satunya adalah menjalin komunikasi yang baik
dengan anak. Menjalin komunikasi yang dilakukan orang tua dan anak menjadi
hal penting karena dengan begitu akan mempererat hubungan orang tua dan anak.
Melalui komunikasi, maka orangtua akan dapat mengetahui keinginan anak serta
orang tua dapat menyampaikan apa yang diinginkan atau harapan serta motivasi
kepada anak. Dengan begitu anak akan semakin terbuka kepada orang tua,
begitupun sebaliknya orang tua akan semakin terbuka kepada anaknya, hal
tersebut dapat membuat suasana keluarga yang hangat dan nyaman.
Komunikasi yang positif akan membangun pola asuh yang positif pula
dalam keluarga.Hal tersebut ditunjukkan dengan cara mendengarkan dengan
penuh perhatian serta fokus terhadap pembicaraan sang anak. Komunikasi dapat
dikatakan efektif apabila dalam kegiatan komunikasi, orang tua menghindari
kesalahan saat berkomunikasi khususnya pada saat proses mendidik anak. Ketika
bermain, kegiatan mendengarkan dan mengobrol dengan penuh kasih saying akan
menimbulkan komunikasi positif antara orang tua dan anaknya. Salah satu peran
keluarga adalah menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk belajar di
rumah, serta menjalin hubungan dan komunikasi hangat dan penuh kasih sayang
bersama anak. Dengan begitu anak akan merasa diperhatikan dan selalu bahagia
berada di lingkungan keluarga.
a. Motivasi Belajar
XX
dapat ditempuh dengan merangsang minat belajarnya, memberikan pujian atas
prestasi yang dicapai atau memberikan sangsi bila ternyata sebaliknya, ikut
mengatasi kesulitan belajarnya dan masih banyak cara lainnya.
Mengatur waktu belajar anak dirumah bagi orang tua adalah perlu dan
penting. Sebagaimana dimaklumi bahwa sebagaian bedar anak setiap harinya ada
dirumah. Mengatur waktu belajar anak adalah mnjatah dari sekian waktu yang ada
untuk kepentingan belajar anak secukupnya, disamping sebagiannya untuk
bermain, refresing dan mengerjakan tugas-tugas keluarga lainya. Mengatur waktu
belajar anak disamping perlu, karena tugas-tugas dan pekerjaan di rumah sangat
kompleks sekali yang kerap kali orang tua melibatkan anaknya dalam kerja pada
waktu yang tidak menentu. Kemudian dipandang penting, karena didalam belajar
anak membutuhkan waktu yang tepat dan cukup untuk konsentrasi pada
belajarnya. Untuk itu perlu adanya jadwal waktu belajar bagi anak demi mencapai
keberhasilan yang optimal. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan
kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur
waktu belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau
tahu kesulitankesulitan belajar yang dihadapai anak, hal tersebut dapat
menjadikan anak malas dalam belajar. Dan menyebabkan anak tidak/kurang
berhasil dalam belajarnya.
XXI
orang tua akan tau apakah anaknya dapat menggunakan waktu belajar dengan
teratur dan dengan sebaik-baiknya.
XXII
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pandemi COVID-19 merupakan kondisi penyebaran virus Corona yang
meluas secara global, dengan dampak yang signifikan terhadap kesehatan
masyarakat dan perekonomian. Gejala COVID-19 bervariasi, mulai dari gejala
ringan hingga gejala yang parah, seperti demam, batuk, sesak napas, dan
hilangnya indera penciuman dan pengecapan. Untuk mengatasi penularan virus,
langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan tangan, menggunakan
masker, menjaga jarak fisik, dan menghindari kerumunan sangat dianjurkan.
XXIII
Secara keseluruhan, pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang
signifikan terhadap pendidikan, mendorong adopsi pembelajaran jarak jauh
sebagai alternatif. Dalam konteks ini, peran orang tua dalam pendampingan
belajar anak menjadi semakin penting. Dengan pendekatan yang tepat,
pembelajaran jarak jauh dapat berjalan efektif, siswa tetap terlibat, dan proses
belajar anak dapat berlangsung dengan baik meskipun dalam situasi yang tidak
biasa ini
XXIV
DAFTAR PUSTAKA
XXV