Anda di halaman 1dari 18

PENGEMBANGAN DAN INOVASI PEMBELAJARAN JARAK

JAUH MATA PELAJARAN PAI


MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan dan Inovasi
Kurikulum PAI

Dosen Pengampu
Ceceng Salamudin, M.Ag.

Disusun Oleh:
PAI B-6
Haryadi Purnama 18210053
Rifa atul Zakiyah 18210061
Adrian Herianto 18210005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AL-MUSADDADIYAH
GARUT
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari mata kuliah
Pengembangan dan Inovasi Kurikulum PAI dengan judul “Pengembangan dan Inovasi
Pembelajaran Jarak Jauh Mapel PAI”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Garut, 10 Maret 2021

Kelompok VI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................2
E. Sistematika Penulisan.............................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
LANDASAN TEORI........................................................................................................4
A. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh......................................................................4
B. Karakteristik pembelajaran Jarak Jauh Mapel PAI................................................4
C. Tujuan Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran Jarak Jauh Mapel PAI.............5
D. Strategi Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran Jarak Jauh mapel PAI............6
E. Langkah-langkah Pengembangan dan Inovasi PJJ Mapel PAI..............................6
F. Contoh-contoh Hasil Pengembangan dan Inovasi PJJ Mapel PAI...........................
Dalam Pendidikan Masa Pandemi..........................................................................8
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dewasa ini, kualitas proses pembelajaran masih menjadi bagian dari masalah
di berbagai sekolah termasuk di dalamnya kualitas pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI). Salah satu faktor yang menyebabkan kurang berkualitasnya proses
pembelajaran khususnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah strategi
pembelajaran yang dilakukan masih klasik dan tradisional, sehingga tidak mampu
mencapai tujuan pendidikan agama yang telah dirumuskan yaitu mencetak manusia
mandiri,3 hal ini diperburuk lagi dengan kondisi pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah krisis yang
mewabah dunia saat ini.
Negara-negara di dunia telah dikejutkan oleh wabah penyakit mematikan
yang disebabkan oleh virus yang dikenal dengan istilah COVID-19 (Corona Virus
Desease-2019).4 Penularan COVID-19 berasal dari kota Wuhan-China akhir
Desember 2019 yang penyebarannya berlangsung sangat cepat hanya dalam waktu
beberapa bulan ke berbagai negara di dunia, sehingga WHO (World Health
Organization) menyebut penyebaran COVID-19 ini sebagai sebuah pandemi.5
Penyebaran COVID-19 sulit dikenali karena COVID-19 ini baru dapat dikenali
sekitar 14 hari, virus ini dapat menyerang siapa saja mulai dari bayi, anak-anak, orang
dewasa, hingga lansia dan virus ini dapat menyebabkan gangguan pada sistem
pernafasan, infeksi paru-paru yang berat, bahkan hingga kematian. COVID-19
menjadi penyebab angka kematian yang terus meningkat setiap harinya, kematian
tersebut tidak hanya bagi pasien tetapi juga bagi tenaga medis yang bertugas pada
garda terdepan penangan COVID-19.
Indonesia adalah salah satu negara yang terkena dan turut merasakan dampak
penyebaran COVID-19, berbagai upaya terus dilakukan agar segera dapat mengakhiri
masa pandemi ini sehingga pemerintah Indonesia menerapkan himbauan kepada
masyarakat agar melakukan social distancing dan physical distancing yaitu himbauan
untuk jaga jarak dengan menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan,
perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang.
Pandemi COVID-19 pun memiliki pengaruh besar terhadap dunia pendidikan yang
semula pelaksanaan pembelajaran dilakukan di dalam kelas dengan cara tatap muka
antara guru dan siswa, tetapi pada era pandemi ini pelaksanaan pembelajaran
dilaksanakan di rumah masing-masing
Sejumlah langkah strategis ditempuh oleh Kemendikbud untuk
mengoptimalkan jalannya pendidikan selama pandemi COVID-19 dengan tujuan
untuk menyelamatkan sektor pendidikan dari ancaman pandemi tersebut. Kebijakan
pemerintah tersebut melahirkan dampak yang sangat signifikan terhadap bidang
ekonomi, sosial, pendidikan, dan bidang lainnya.11 Implementasi kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah dengan merumahkan dunia pendidikan selama era
pandemi COVID-19 menjadi sorotan untuk dilakukannya sebuah terobosan baru
dalam dunia pendikdikan . Kesiapan dalam menghadapi perubahan sistem
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi ini berbeda-beda, ada diantaranya yang
sudah siap, terpaksa siap, bahkan ada juga yang betul-betul tidak siap. Indonesia
adalah salah satu negara yang memiliki tingkat ketidaksiapan paling tinggi dalam
menghadapi pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ, distance learning), tetapi di
masa darurat seperti sekarang ini mau tidak mau negara Indonesia harus beradaptasi
dengan perubahan akibat pandemi COVID-19 ini.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka kami dapat menguraikan beberapa rumusan
masalah antara lain sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Pembelajaran jarak jauh ?
2. Apa Saja Karakteristik Pembelajaran jarak jauh mapel PAI ?
3. Apa Saja Tujuan Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran jarak jauh mapel PAI ?
4. Bagaimana Strategi Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran jarak jauh mapel PAI ?
5. Apa Saja Langkah-langkah Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran jarak jauh PAI ?
6. Bagaimana Contoh-contoh Hasil Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran jarak jauh
PAI dalam Pendidikan Masa Pandemi ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan dari Penyusunan Makalah Ini, antara lain :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pembelajaran jarak jauh
2. Untuk Mengetahui Karakteristik Pembelajaran jarak jauh mapel PAI
3. Untuk Memahami Tujuan Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran jarak jauh PAI
4. Untuk Memahami Strategi Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran jarak jauh PAI
5. Untuk Memahami Langkah-langkah Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran jarak
jauh mapel PAI
6. Untuk Memahami Contoh-contoh Hasil Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran
jarak jauh PAI dalam Pendidikan Masa Pandemi

D. Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Teoritis
Dari pembahasan ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan dari sumber
referensi, terutama bagi paramahasiswa dan peneliti yang ingin mengembangkan dan
mewujudkan dinamisasi mengenai Pengembangan dan Inovasi Model Pembelajaran PAI.
2. Praktis
a. Diharapkan berguna bagi mahasiswa STAI Al-Musaddadiyah dalam menambah
wawasan dan pengetahuan serta dalam Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran
jarak jauh mapel PAI.
b. Diharapkan bagi mahasiswa STAI Al-Musaddadiyah dalam proses mengaplikasikan
pemahaman mengenai Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran jarak jauh PAI.

E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penyusunan makalah ini yang terdiri dari tiga bab antara lain :
BAB I Meliputi : A. Latar Belakang Masalah; B. Rumusan Masalah;
PENDAHULUAN C. Tujuan Penulisan; D. Manfaat Penulisan; E. Sistematika
Penulisan.
BAB II Meliputi : A. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh; B.
LANDASAN TEORI Karakteristik Pembelajaran jarak jauh PAI; C. Tujuan
Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran jarak jauh PAI; D.
Strategi Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran jarak jauh
mapel PAI; E. Langkah-langkah Pengembangan dan Inovasi
Pembelajaran jarak jauh mapel PAI; F. Contoh-contoh Hasil
Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran jarak jauh mapel
PAI dalam Pendidikan Masa Pandemi
BAB III Meliputi : A. Kesimpulan; B. Saran
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh


Pembelajaran Jarak Jauh (distance learning, distance education) dimaknai sebagai
metode pembelajaran yang diselenggarakan secara terpisah antara guru dan siswa secara
fisik.Michael G. Moore mengatakan keterpisahan (separation) jarak antara siswa dan guru
dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak hanya dipandang dari segi jarak fisik dan
geografis saja, tetapi juga harus dilihat sebagai jarak komunikasi dan psikologis yang
disebabkan karena keterpisahan antara siswa dan guru.
Keterpisahan tersebut merupakan jarak transaksi yang terjadi dalam proses
pembelajaran sehingga diperlukan formula untuk menjembatani batas transaksi dalam
pembelajaran karena jarak transaksi mengakibatkan perbedaan persepsi mengenai konsep
yang disampaikan.26 Pada awalnya, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dianggap sebagai jenis
pendidikan alternatif (alternative to traditional education) 27 yang berbeda dengan
pendidikan konvensional dimana mengharuskan kehadiran antara siswa dan guru dalam
proses pembelajaran.
Untuk lebih memahami tentang pengertian metode distance learning menurut para
ahli meliputi :
a. Menurut Daniel (1999) mengatakan bahwa belajar jarak jauh adalah suatu
tawaran program. Pendidikan yang dirancang untuk memfasilitas strategi pembelajaran yang
tidak tergantung pada kontak pembelajaran dari hari kehari, tetapi memanfaatkan potensi
terbaik pembelajar untuk belajar sesuai kemauan dan kemampuan dirinya sendiri.
b. Sukamto, dkk (2004) mendefinisikan pendidikan jarak jauh sebagai pendidikan
yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajaranya menggunakan berbagai
sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lain.
c. Murphy, dkk (1997) merupakan lingkungan belajar, terdiri dari satu set
pembelajaran yang lengkap yang berdiri sendiri, di persiapkan untuk pembelajar. Metode
belajar ini ditawarkan dengan sangat fleksibel untuk pembelajar dewasa, karena biasanya
memliki tugas pekerjaan dengan waktu penuh, dan disini waktu belajar bervariasi.3 Belajar
jarak jauh lebih popular didiskripsikan sebagai belajar melalui telekomunikasi.
Tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
pesat kemudian Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diselenggarakan secara online melalui
internet. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat
bahkan ada yang menganggapnya lebih bergengsi dibandingkan pendidikan konvensional
yang cenderung kurang memanfaatkan kemajuan teknologi. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ,
distance learning) sebagai model dari Pendidikan Jarak Jauh (distance education) bukanlah
model pendidikan baru karena sudah dikenal sekitar tahun 1891 di Amerika Serikat.
Latar belakang diadakannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah sebagai solusi
bagi orang yang setiap harinya bekerja dengan memiliki waktu kerja yang padat, bertempat
tinggal, dan bekerja jauh dari lembaga pendidikan sehingga membutuhkan cost yang besar
sehingga muncullah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan memanfaatkan kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Di Indonesia, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional termaktub dalam Pasal 31.28
Dalam konteks ini, diselenggarakannya sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) lebih
disebabkan karena tengah terjadinya pandemi COVID-19, kendatipun demikian akan
diungkap berbagai faktor yang melatarbelakangi diselenggarakannya Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ) diantaranya (1) Untuk mengatasi batasan jarak, ruang, dan waktu, (2)
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi karena pembelajar dapat dengan mudah
mengakses proses pembelajaran di manapun berada dan pembelajar dapat dengan mudah
belajar dari para ahli atau sumber lainnya di bidang yang diminatinya, (3) Pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan, (4) Memberikan kesempatan meningkatkan
kemampuan tingkat pendidikan.
B. Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh Mapel PAI
Belajar jarak jauh memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Menjangkau semua peserta didik dimanapun berada.
b. Proses belajar dilakukan secara mandiri.
c. Sumber belajar adalah bahan – bahan yang dikembangkan secara sengaja sesuai kebutuhan
dengan tetap berpedoman pada kurikulum.
d. Interaksi pembelajaran biasa dilaksanakan secara langsung dalam suatu pertemuan. Bisa
pula secara tidak langsung.
e. Waktu yang digunakan tepat sesuai waktu dan program yang telah ditentukan.
f. bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap peserta didik.
g. program disusun disesuiakan dengan jenjang, jenis, dan sifat pendidikan.
h. penilaian dilakukan sendiri tetapi tetap guru yang memantau.
C. Tujuan Pengembangan dan Inovasi Model Pembelajaran PAI
Dalam Pengembangan dan inovasi pembelajaran jarak jauh mapel pendidikan agama
Islam bertujuan untuk :
a. Tujuan Belajar yang jelas.
Perumusan tujuan harus jelas, spesifik, teramati, dan terukur untuk mengubah
perilaku peserta didik. Bertujuan meningkatkan mutu kemampuan para peserta didik sesuai
dengan bidang kemampuan para peserta didik sesuai dengan bidang kemampuan, minat, dan
bakatnya masing – masing agar lebih mampu meningkatkan mutu dirinya sendiri.
b. Relevan denan kebutuhan.
Program belajar jarak jauh relevan dengan kebutuhan peserta didik, masyarakat,
dunia kerja,atau lembaga pendidikan. Jadi berdasarkan kebutuhan lapangan dan kondisi
lingkungan.
c. Mutu pendidikan.
Pengembangan progam belajar jarak jauh merupakan upaya meningkatkan mutu
pendidikan yaitu :mutu proses pembelajaran yang ditandai dengan proses pembelajran lebih
aktif atau lulusan yang lebih produktif.
d. Efisiensi dan efektifitas program.
Pengembangan program belajar jarak jauh harus memperhatikan dan
mempertimbangkan efisiensi pelaksanaan dan efektifitas produk program. Efisiensi
mencakup penghematan dalam pengguanaan tenaga, biaya, sumber dan waktu, serta sedapat
mungkin menggunakan hal- hal yang tersedia.
e. Efektiftas.
Memperhatikan hasil – hasil yang telah dicapai oleh lulusan, dampaknya terhadap
program dan terhadap tehadap masyarakat.
f. Pemerataan.
Hal ini berkaitan dengan pemerataan dan perluasan kesempatan belajar dan
meningkatkan jenjang pendidikan para peserta didik, khususnya bagi yang tidak sempat
mengikuti pendidikan formal karena lokasinya jauh atau sibuk kerja.
g. Kemandirian
Kemandirian baik dalam pengelolaan, pembiayaan, manapun dalam kegiatan belajar.
Berdasarkan kesadaran dan keinginan peserta didik dan menekankan pada belajar mandiri
yang berdasar pada aktualisasi diri, percaya diri bergantung pada kemampuan sendiri agar
berhasil dalam studinya.
h. Keterpaduan
Keterpaduan yang dimaksud disini adalah keterpaduan berbagi aspek seperti
keterpaduan berbagai aspek.
i. Kesinambungan
Penyelenggaraan belajar jarak jauh tidak insidental dan sementara, tetapi
dikembangkan secara berlanjut dan terus menerus.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (pasal 118 ayat 1) menyatakan bahwa
pendidikan jarak jauh bertujuan meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan,
serta meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan. Senada dengan itu, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 24 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi, pada pasal 2 dinyatakan
bahwa pendidikan jarak jauh bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan akses
terhadap pendidikan yang bermutu dan relevan sesuai kebutuhan.

D. Strategi Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran Jarak jauh Mapel PAI


a) Kebijakan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dikeluarkan oleh pemerintah memberikan impuls
terhadap percepatan pemerataan kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan dengan
mempercepat siswa dan guru menguasai teknologi yang menunjang pembelajaran secara
digital sebagai kebutuhan untuk guru dan siswa, khususnya dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI). Hal ini memberikan kontribusi positif karena penggunaan teknologi
dalam pendidikan berbanding lurus dengan era Revolusi Industri 4.0 yang tengah dialami
oleh masyarakat global saat ini. Adanya tuntutan terhadap kabutuhan tersebut membuat siswa
dan guru dapat mengetahui media online dalam sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang
dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran tatap muka di kelas tanpa mengurangi
kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran yang sebelumnya
diberlakukan.
b) Desain Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh perlu dirancang secara matang agar dapat memfasilitasi
pembelajaran peserta didik secara optimal. Banyak prinsip-prinsip desain pengajaran yang
tersedia di literatur untuk melakukannya. Di sini saya akan menawarkan prinsip ‘pengajaran
sebagai interaksi. sebagai kerangka dalam mendesain pembelajaran jarak jauh. Mengapa
prinsip ini? Prinsip ini mengakui bahwa pengajaran melibatkan proses yang kompleks antar
pelaku pembelajaran. Pelaku-pelaku pembelajaran tersebut saling tergantung satu sama lain.
Selanjutnya, prinsip ini dapat memberikan gambaran interaksi-interaksi antar pelaku
pembelajaran yang terjadi di dalam pembelajaran jarak jauh. Terakhir, prinsip ini juga
memberikan peluang bagi pendekatan pembelajaran modern yang mensyaratkan adanya
interaksi antar peserta didik di dalam lingkungan belajar daring, misalnya adalah
pembelajaran kolaboratif berbantuan komputer atau computer-supported collaborative
learning (CSCL).

E. Langkah-langkah Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran Jarak Jauh Mapel


PAI
a) Proses Pembelajaran
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan konsep dan sistem Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ).Konsep ini menjadi pegangan awal bagi guru mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) untuk lebih mengefektifkan setiap langkah yang akan dilakukan selama proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berlangsung sehingga menciptakan
pembelajaran yang sistematis dan logis yang bisa diterima oleh siswa dalam mengikuti
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
b. Optimalisasi Media dan Teknologi Pembelajaran
Dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diperlukan kemampuan literasi digital agar
efektivitas pembelajaran dalam tercapai dengan baik. Kemampuan tersebut berupa
kemampuan dalam menggunakan teknologi dan informasi dari piranti digital tersebut,
diantara media yang digunakan dalam sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),

F. Contoh-contoh Hasil Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran Jarak Jauh PAI


dalam Pendidikan Masa Pandemi
Pembelajaran jarak jauh disebut pembelajaran system terbuka, karena memberikan
kesempatan kepada siapapun untuk belajar. Peserta didik diberikan kesempatan untuk belajar
sesuai karakteristik, kebutuhan, bakat, dan minatnya. Sistem belajar jarak jauh
diselenggarakan dengan maksud agar pserta didik dapat belajar mandiri. Maka penulis akan
paparkan sebagai berikut :
a. Peran pebelajar (siswa)
Pebelajar perlu mengetahui peranannya dalam pengalaman belajar jarak jauh. Usaha
awal untuk jenis ini, cenderung melibatkan guru yang hanya mengajar, dengan siswa yang
duduk secara pasif ditempat duduk yang jauh dan sering tidak mengikuti pembicaraan guru.
Dengan teknologi lanjut, interaksi diantara para siswa dan antar tempat dimungkinkan.
Siswa menjadi lebih terlibat dalam kegiatan pembelajaran, namun tetap menjadi
tanggung jawab guru untuk mengorganisasikan pelajaran dan meningkatkan interaksi serta
membimbing siswa bagaimana berintetraksi secara cepat. Bila pebelajar ingin menayakan
suatu pertanyaan, atau ingin berdiskusi, harus menggunakan teknologi untuk berinterksi,
tetapi juga siswa harus berinteraksi dan berkomunikasi sesuai dengan etika berkomunikas
b. Peran guru
Agar guru dapat mengadakan pengawasanan ,berpartipasi aktif, perlu memperhatikan
hal – hal sebagai berikut :
- Meningkatkan interaksi dengan guru dengan siswa, siswa dengan siswa yang lain -
Menjawab pertanyaan ditempat manapun
- Membantu pemecahan masalah dengan segera
- Bertanggung jawab dalam hal pengoperasian alat dan memecahkan kesulitan
peralatan
c. Peran teknologi
Peran teknologi sangat penting dalam metode distance learning , guru harus dapat
memilih teknologi atau media apa yang harus digunakan dalam menyampaikan materi. Dan
menyesuiakan dengan materi sehingga teknologi yangf digunakan dengan materi yang
digunakan akan cocok menjadi satu kesatuan dan bukan malah membuat masalah dalam
pembelajaran. Guru harus pandai – pandai memilih tenologi atau media yang dapat
bermafaat, sesuai tujuan pembelajaran, aman, mudah digunakan, dan yang terutama dapat
mendukung dalam metode yang digunakan.

Contoh Hasil Inovasi dan Pengembangan Pembelajaran Jarak Jauh Mapel PAI di
Masa Pandemi
A. Dalam Pemanfaatan Media
1) E-learning
Paradigma baru yang muncul terkait dengan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang tidak
lagi menggambarkan pertemuan tatap muka di dalam kelas telah diterima secara luas dan
mempengaruhi pada bidang pendidikan terutama era pandemi COVID-19 ini, meskipun
konsep interaksi sosial di dalamnya tetap dipertahankan. E-Learning menjadi pilihan dan
merupakan sumber belajar dalam menghadapi tantangan masa depan sekaligus merespon
pandemi COVID-19. Melalui E-Learning, proses pembelajaran dapat berlangsung di
manapun dan tidak perlu lagi bertatap muka di dalam kelas.
2) Aplikasi Zoom
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan menggunakan Zoom sebagai alternatif media yang
digunakan mampu mempermudah dalam pelaksanaan karena pembelajaran dilakukan secara
serentak dan bersama-sama dalam tempat yang berbeda, sehingga memberikan efisiensi
waktu baik untuk guru ataupun siswa. Zoom sebagai video conferencing banyak digunakan
oleh berbagai kalangan tidak hanya bagi siswa, tetapi juga oleh mahasiswa dan lain
sebagainya. Zoom menyediakan video konferensi yang dapat dijangkau oleh seluruh
partisipan selain rekaman video juga memiliki fitur chatting sehingga jika ada yang
mendapatkan kurang pendengaran makan dapat berbicara melalui chatting.
3) Google Classroom Perubahan pola pembelajaran saat ini terlihat masif dilakukan di semua
jenjang pendidikan akibat pandemi COVID19. banyak aplikasi pembelajaran online yang
dapat diterapkan dalam dunia pendidikan seperti Google Classroom. Google Classroom
merupakan platform gratis yang terbukti efektif dalam pengelolaan pembelajaran online
karena did alamnya terdapat juga Google Meet yang memungkinkan untuk melakukan video
coneference.
4) Youtube Youtube dinilai sebagai salah satu media yang memiliki potensi luar biasa untuk
dapat meningkatkan kualitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Youtube dapat memberikan
siswa maupun guru kebebasan dalam berekspresi, berkolaborasi di dalam dunia
kependidikan, serta dapat mendapatkan pengalaman berharga dalam meningkatkan
kapabilitas siswa dan guru. Youtube dikenal sebagai situs berbasis visual yang paling familiar
di seluruh dunia, seseorang dapat menonton, mengupload, dan berbagi video gratis di dalam
Youtube. Kelebihan Youtube yaitu tersedianya berbagai type video yang beraneka ragam
yang dapat membantu seorang video maker terinspirasi dan kekurangan Youtube yaitu masih
terdapatnya video yang tidak pantas dipertontonkan.
5) Media sosial Whatsapp Whatsapp sebagai salah satu media sosial paling berpengaruh dan
banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Para siswa di era digital sudah
menggunakan sudah menggunakan aplikasi media sosial seperti Whatsapp kendatipun pada
awalnya digunakan hanya untuk bermedia sosial saja, tetapi kini Whatsapp memberikan
banyak manfaat lebih terutama untuk pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan
terus meningkatkan kemampuan literasi digital.
2.Inovasi dan Pengembangan Metode Pembelajaran
metode yang dapat digunakan dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yaitu:
1) Asynchronous discussion
yaitu siswa dapat menggunakan waktu disesuaikan dengan kebutuhannya dalam
merefleksikan, berduskusi, dan memberikan komentar sehingga dapat meningkatkan kualitas
diskusi dan merubah psikologi dalam komunikasi
2) Instructur control of online conference and roles yaitu guru dapat mengendalikan
keanggotaan setiap siswanya (team work) dan memantau pelaksanaan diskusi
3) Questions and answer communication protocol yaitu guru menyampaikan pertanyaan
selama diskusi berlangsung dengan mengendalikan siapa yang sudah menemukan
jawabannya dengan mencegah siswa laiinya untuk dapat mencontek sampai mereka sendiri
menemukan jawabannya
4) Anonymity and pen name signatures yaitu siswa dapat memanfatkan pengalaman
kehidupan nyata bahkan dapat juga melibatkan permainan peran di dalamnya dengan
memaksimalkan metode pembelajaran kolaboratif
5) Membership status lists yaitu guru dapat memantau aktivitas seperti membaca dan
memberikan respon dalam komunikasi sehingga memungkinkan guru mengetahui apa
masing-masing siswa telah membaca materi
6) Voting yaitu upaya untuk mengeksplorasi dan menemukan apa yang disepakati dan apa
yang tidak disepakati sehingga kelas dapat secara fokus melanjutkan diskusi dan
memungkinkan siswa merubah pendapatnya kapan saja selama diskusi berlangsung
7) Special purpose scaling methods yaitu metode yang menunjukkan kesepakatan kelompok
dengan meminimalkan ambiguitas sehingga siswa dapat mengungkpakan apa yang mereka
pikirkan paling penting dari apa yang sudah mereka pelajari
8) Information overload yaitu hal ini dapat terjadi jika antusiasme pembelajar di dalam
diskusi sangat tinggi dengan banyaknya siswa saling berkomentar sehingga terjadi kelebihan
informasi. Masalah ini dapat diatasi dengan membatasi ukuran kelompok
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran Jarak Jauh (distance learning, distance education) dimaknai sebagai
metode pembelajaran yang diselenggarakan secara terpisah antara guru dan siswa secara
fisik.Michael G. Moore mengatakan keterpisahan (separation) jarak antara siswa dan guru
dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak hanya dipandang dari segi jarak fisik dan
geografis saja, tetapi juga harus dilihat sebagai jarak komunikasi dan psikologis yang
disebabkan karena keterpisahan antara siswa dan guru.
Belajar jarak jauh memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Menjangkau semua peserta didik dimanapun berada.
b. Proses belajar dilakukan secara mandiri.
c. Sumber belajar adalah bahan – bahan yang dikembangkan secara sengaja sesuai kebutuhan
dengan tetap berpedoman pada kurikulum.
d. Interaksi pembelajaran biasa dilaksanakan secara langsung dalam suatu pertemuan. Bisa
pula secara tidak langsung.
e. Waktu yang digunakan tepat sesuai waktu dan program yang telah ditentukan.
f. bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap peserta didik.
g. program disusun disesuiakan dengan jenjang, jenis, dan sifat pendidikan.
h. penilaian dilakukan sendiri tetapi tetap guru yang memantau.
Pembelajaran jarak jauh bertujuan meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan,
serta meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan. Senada dengan itu, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 24 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi, pada pasal 2 dinyatakan
bahwa pendidikan jarak jauh bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan akses
terhadap pendidikan yang bermutu dan relevan sesuai kebutuhan.

B. Saran
Kami hanyalah seorang manusia biasa yang tidak pernah sirna dari kekhilafan, karena
kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt. Karena dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka selayaknya kami dikritik ataupun diberi saran yang membangun
kepada para pembaca agar kami bisa memperbaiki dalam pembuatan makalah selanjutnya
supaya bisa menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
 Abidin, Zainal. Rumansyah, dan Kurniawan Arizona, “Pembelajaran Online Berbasis
Proyek Salah Satu Solusi Kegiatan Belajar Mengajar di Tengah Pandemi COVID-
19”, Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, Vol. 5, No. 1, 2020, 64-70.

 Ahmadi, Rulam, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media:2014

 Anderson, Lorin W. dan David R. Karthwohl, Kerangka Landasan untuk


Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

 Aji, Rizqon Halal Syah. “Dampak COVID-19 pada Peningkatan di Indonesia:


Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran”, Jurnal Sosial dan Budaya Syar’I,
Vol. 7, No. 5, 2020, 395-402.

 Brahma, Ismail Akbar. “Penggunaan Zoom Sebagai Pembelajaran Berbasis Online


dalam Mata Kuliah Sosiologi dan Antropologi pada Mahasiswa PPKN di STIP
Kusumanegara Jakarta”, Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, Vol 6, No 2, 2020, 97-
102.

Anda mungkin juga menyukai