Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................ 2
E. Manfaat ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan ................................................................................ 3
B. Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19 ..................................................... 3
C. Pembelajaran Daring .................................................................................. 3
D. Dampak Pendidikan Akibat Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi
Covid-19 ..................................................................................................... 5
1. Problematika Pembelajaran Daring .................................................... 5
2. Alternatif Solusi dalam Pembelajaran Daring .................................... 7
E. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring ..................................... 9
1. Kelebihan Pembelajaran Daring ......................................................... 9
2. Kekurangan Pembelajaran Daring ...................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini ancaman wabah virus Corona tengah dihadapi bangsa Indonesia,
permasalahan besar sedang dihadapi bangsa ini sebagai musibah nasional. Pandemi
Corona virus atau biasa disebut dengan Covid-19 merupakan virus yang pertama kali
di temukan di Wuhan, Hubei, Cina mulai dari akhir tahun 2019 hingga saat ini tahun
2020 dan telah mewabah keseluruh penjuru dunia salah satunya di Indonesia. Sejak
pertama kali ditemukan kasus positif Covid-19 pada senin 2 Maret 2020 yang
langsung diumumkan oleh Presiden Joko Widodo. Berbagai kebijakan pemerintah
diambil guna mencegah penyebaran mata rantai virus Corona atau Covid-19. Berbagai
kebijakan yang diambil antara lain seperti, anjuran sosial distancing, physical
distancing, memakai masker, anjuran mencuci tangan 2 dengan sabun, dan pola hidup
sehat . Selain itu beberapa daerah mengambil kebijakan untuk meliburkan siswa dari
tingkat TK sampai dengan Perguruan Tinggi guna mencegah penyebaran mata rantai
virus Corona atau Covid-19. Kementrian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud)
menerbitkan surat edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang pencegahan Covid-19
dilingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Pencegahan Covid-19 Pada satuan Pendidikan. Himbauan dari Pemerintah sesuai
dengan protokol kesehatan tentang prosedur pencegahan penyebaran virus Covid-19
semua kegiatan sekolah harus ditiadakan dan anak-anak belajar dari rumah dan semua
guru harus bekerja dari rumah. Dengan penerapan Work From Home (WFH) maka
semua pihak harus mematuhi aturan yang diberikan. Dengan adanya himbauan ini,
guru agar tetap memantau dan memberikan kegiatan kepada murid melalui
pembelajaran dalam jaringan (daring). Sebuah tantangan baru bagi guru, yang selama
ini belum pernah menggunakan penerapan pembelajaran dalan jaringan untuk kegiatan
belajar mengajar.
Dengan adanya WFH diharapkan guru tetap bisa memantau perkembangan dan
kegiatan anak di rumah, dan terus berinteraksi dengan anak dan orang tua.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka setiap lembaga sekolah dituntut untuk
berinovasi dalam kegiatan belajar mengajar tanpa melakukan tatap muka terhadap
peserta didiknya. Situasi pandemi saat ini adalah suatu hal yang sangat fenomena yang
sebelumnya tak pernah di bayangkan oleh dunia pendidikan yang harus berhenti total
dalam kegiatan di sekolah. Diberlakukannya libur sekolah dimasa pandemi virus
Covid-19 mulai dari jenjang PAUD sampai Perguruan Tinggi maka setiap satuan
pendidikan menerapkan pembelajaran jarak jauh demi menjaga dan memutus mata
rantai penyebaran virus Covid-19. Semua kebiasaan berubah, begitu juga dengan
pembelajaran-pembelajaran yang harus diterapkan dan tentunya harus tetap berjalan
agar anak-anak sekolah tetap bisa belajar dan meningkatkan kemampuan
akademiknya. Semua anak yang bersekolah punya hak yang sama untuk tetap
menerima kegiatan-kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hal
tersebut maka makalah ini mengangkat judul tentang “Dampak Pendidikan Akibat
Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian pendidikan?
2. Bagaimana pendidikan di masa pandemi Covid-19?
3. Bagaimana Pembelajaran daring?
4. Apa dampak pendidikan akibat pembelajaran daring pada masa Pandemi Covid-19?
5. Apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran daring?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini, sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian pendidikan.
2. Mengetahui pendidikan di masa pandemi Covid-19.
3. Mengetahui pembelajaran daring.
4. Memahami dampak pendidikan akibat pembelajaran daring pada masa Pandemi
Covid-19.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran daring.
E. Manfaat
Manfaat dalam makalah ini memungkinkan dapat menjadi referensi untuk
pembuatan tugas selanjutnya dan bisa menjadi masukan bagi persiapan pembelajaran
daring yang akan diterapkan dari berbagai problema baik itu dari segi kelebihan dan
kekurangan dalam pembelajaran daring itu sendiri, sehingga dapat diminimalisir dan
penerapannya tidak membeban pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran daring
tersebut seperti pihak pengajar, pihak peserta didik, pihak orang tuan dan lain
sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Secara sederhana, pendidikan adalah sarana yang dapat membebaskan
seseorang dari kebodohan dan hal-hal yang ditimbulkan dari kebodohan tersebut,
seperti kemiskinan, keterbelengguan, gampang ditipu, pola pikir sempit dan
sebagainya. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi juga
pengetahuannya, semakin tinggi pengetahuan semakin berpeluang untuk mendapatkan
karir, pekerjaan, kedudukan yang lebih baik di kehidupannya.
Pengertian Pendidikan secara umum adalah proses pengajaran suatu
pengetahuan, keterampilan atau kebiasaan dari satu generasi ke generasi lain dibawah
bimbingan seseorang secara langsung atau secara otodidak (belajar sendiri).
Pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik agar dapat mengetahui,
mengevaluasi dan menerapkan setiap ilmu yang didapat dari pembelajaran di kelas
atau pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Secara
etimologi pendidikan berasal dari bahasa latin ducare yang artinya memimpin,
menuntun atau mengarahkan, sedangkan e berarti “keluar” maksudnya dari dalam ke
luar atau dari sedikit menjadi banyak. Pendidikan menuntun seseorang keluar dari
ketidaktahuan tentang sesuatu menjadi tahu. Secara khusus proses pendidikan terjadi
di ruang kelas atau suasana pembelajaran formal (sd-perkuliahan). Namun, secara
umum pendidikan dilakukan dimana saja, baik melalui pembelajaran online, home-
schooling, otodidak, pembelajaran tatap muka atau pengalaman pribadi.
C. Pembelajaran Daring
Sebagai salah satu upaya mencegah pandemi Covid-19, pemerintah
mengeluarkan kebijakan agar setiap sekolah meminta peserta didiknya untuk belajar di
rumah. Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka
secara langsung antara guru dan peserta didik, tetapi dilakukan melalui online yang
menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar
tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Maka, solusinya guru dituntut
dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media
daring (online).
Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Sistem
pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop
yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran
bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial, seperti Whatsapp
(WA), telegram, instagram, aplikasi zoom maupun media lainnya sebagai media
pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti
pembelajaran dalam waktu yang bersamaan meskipun di tempat yang berbeda. Tetapi
hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa sekolah di tiap-tiap daerah. Sekolah-sekolah
tersebut tidak siap dengan sistem pembelajaran daring dimana membutuhkan media
pembelajaran seperti handphone, laptop atau komputer. Semua sektor merasakan
dampak Covid-19, dunia pendidikan salah satunya. Dilihat dari kejadian sekitar yang
sedang terjadi baik peserta didik maupun orangtua peserta didik yang tidak memiliki
handphone untuk menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa kebingungan,
sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut.
A. Kesimpulan
Dunia pendidikan terdampak imbas sangat besar di masa pendemi ini, sekolah
tatap muka langsung belum dibolehkan, karena kita harus turut memutus wabah mata
rantai virus covid19, jangan sampai terkena pada generasi penerus bangsa. Banyak
tantangan yang harus dihadapi dalam pendidikan di masa pandemi ini. Sehingga peran
guru atau pihak sekolah, peran anak didik, peran orangtua dan peran pemerintah
mengatasi dampak dari pembelajaran daring ini sangat dibutuhkan. Salah satu faktor
yang menjadi terhambatnya pembelajaran daring ini adalah jaringan internet dan
device untuk melaksanakan pembelajaran daring tersebut, sehingga beberapa anak
tidak dapat mengikuti pembelajaran yang bisa berdampak pada nilai dan
perkembangan pendidikan anak tersebut. Dampak yang lebih spesifik dari
pembelajaran daring adalah pemahaman anak terhadap beban pikiran dan
pembelajaran yang memaksa mereka untuk belajar secara aktif dan kreatif yang
efeknya dapat membawa pada tekanan psikis dan mental anak didik tersebut dan
mengakibatkan stress atau anak acuh tak acuh terhadap pembelajaran yang
dilaksanakan karena kurangnya pemahaman terhadap pengertian yang mereka
butuhkan dari suatu pelajaran yang diberikan.
B. Saran
Pembelajaran daring hendaknya dilakukan setelah persiapan terhadap
pendataan anak didik atau pun peserta didik yang memang telah siap atau belum siap
terhadap pembelajaran daring tersebut. Salah satu contoh misalnya terhadap jaringan
internet atau kuota untuk melaksanakan pembelajaran daring tersebut ataupun
kesiapan anak terhadap device yang mereka miliki apakah dapat mendukung untuk
pelaksanaan daring tersebut. Disisi lain peran guru dalam memberikan pemahaman
dan suport terhadap peserta didik juga sangat diperlukan sehingga dapat memperkecil
dampak yang bisa menganggu dari aktivitas pembelajaran daring.
DAFTAR PUSTAKA
https://dpk.bantenprov.go.id/Layanan/topic/282
https://bernasnews.com/dilema-pembelajaran-dalam-jaringan-daring-pada-masa-pandemi-
covid-19/
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-tegal/baca-artikel/13469/Pendidikan-di-Masa-
Pandemi.html
https://www.malicaahmad.com/2020/10/Kelebihan-kekurangan-pembelajaran-daring.html
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/8617/1/Cover_Bab%20I_Bab%20V_Daftar
%20Pustaka.pdf
https://salamadian.com/pengertian-pendidikan/
https://www.tribunnews.com/tribunners/2020/11/09/efektivitas-pembelajaran-daring-
dalam-jaringan-di-masa-pandemi-covid-19?page=3