Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nuraisyah Damayanti

NIM : 06111382126060
Kelas : Palembang

UJIAN AKHIR SEMESTER DASAR-DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN FISIKA

1. Jelaskan hubungan data, informasi dan pengetahuan dalam Revolusi Industri 4.0 dan
perkembangan sosial 5.0 dalam pembelajaran Fisika !
Jawaban :
Dalam Revolusi Industri 4.0, data, informasi, dan pengetahuan saling terkait dan
saling mempengaruhi. Data adalah kumpulan fakta atau angka yang belum diolah menjadi
informasi yang bermakna. Informasi adalah data yang telah diolah dan diberi konteks
sehingga memperoleh arti yang bermakna. Sementara pengetahuan adalah pemahaman
yang mendalam tentang suatu konsep atau topik yang didapatkan melalui pengolahan
informasi.
Dalam pembelajaran Fisika, data dapat berupa hasil eksperimen atau pengukuran
yang kemudian diolah menjadi informasi yang memberikan gambaran tentang perilaku
alam semesta. Informasi ini kemudian diolah dan diterjemahkan menjadi pengetahuan
dalam bentuk konsep-konsep Fisika yang dapat digunakan untuk memprediksi dan
menjelaskan fenomena alam.
Perkembangan sosial 5.0 menekankan pada pentingnya integrasi antara teknologi
dan nilai-nilai kemanusiaan dalam mendorong kemajuan sosial. Dalam pembelajaran
Fisika, hal ini dapat diwujudkan dengan mendorong siswa untuk tidak hanya mempelajari
konsep-konsep Fisika secara mekanis, tetapi juga mempertimbangkan implikasi sosial dan
etis dari penggunaan teknologi yang melibatkan konsep-konsep Fisika tersebut.
Dengan demikian, hubungan antara data, informasi, dan pengetahuan dalam
Revolusi Industri 4.0 dan perkembangan sosial 5.0 dapat memberikan pemahaman yang
lebih holistik dalam pembelajaran Fisika yang memungkinkan siswa untuk memahami
konsep-konsep Fisika dengan lebih baik dan mengembangkan kemampuan untuk
mengintegrasikan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan dalam pemecahan masalah di
dunia nyata.

2. Jelaskan pengetahuan dan pembelajaran Fisika secara :


a. Ontologi (berikan contoh)
b. Epistemologi (berikan contoh)
c. Aksiologi (berikan contoh)
Jawaban :
a. Ontologi adalah studi tentang sifat dan eksistensi realitas. Dalam konteks
pembelajaran Fisika, ontologi membahas tentang apa yang dianggap sebagai objek
studi Fisika dan sifat-sifat fundamental dari alam semesta. Sebagai contoh, ontologi
Fisika dapat membahas tentang sifat dasar dari partikel subatomik, struktur alam
semesta, dan apakah alam semesta bersifat deterministik atau probabilistik.
b. Epistemologi adalah studi tentang pengetahuan dan bagaimana kita
memperolehnya. Dalam konteks pembelajaran Fisika, epistemologi membahas
tentang cara-cara kita memperoleh pengetahuan tentang alam semesta dan
bagaimana kita dapat memastikan bahwa pengetahuan tersebut akurat dan dapat
diandalkan. Sebagai contoh, epistemologi Fisika dapat membahas tentang metode
ilmiah, eksperimen, observasi, dan validitas pengukuran.
c. Aksiologi adalah studi tentang nilai dan etika. Dalam konteks pembelajaran Fisika,
aksiologi membahas tentang nilai-nilai yang mendasari ilmu Fisika dan etika dalam
penggunaan pengetahuan Fisika. Sebagai contoh, aksiologi Fisika dapat membahas
tentang nilai-nilai seperti ketelitian, kejujuran, dan keterbukaan dalam
melaksanakan eksperimen dan mencari kebenaran, serta etika dalam penggunaan
teknologi Fisika seperti nuklir dan energi terbarukan.

3. Jelaskan Literasi Sains dan teknologi, Numerasi dari Penemuan James Watt (1769) tentang
mesin uap untuk memompa air dari tambang batu bara !
Jawaban :
- Literasi sains dan teknologi adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan
informasi sains dan teknologi untuk membuat keputusan yang rasional dan tepat.
Literasi sains dan teknologi mencakup pemahaman tentang metode ilmiah, konsep-
konsep sains dan teknologi, serta implikasi sosial dan etika dari penggunaan sains dan
teknologi.
- Numerasi adalah kemampuan untuk menggunakan dan memahami angka dan
matematika dalam berbagai konteks. Kemampuan numerasi penting dalam sains dan
teknologi karena banyak konsep sains dan teknologi melibatkan pengukuran,
perhitungan, dan analisis data.
- Penemuan James Watt pada tahun 1769 tentang mesin uap untuk memompa air dari
tambang batu bara memainkan peran penting dalam perkembangan revolusi industri.
Penemuan ini memungkinkan pengangkutan batu bara dan meningkatkan efisiensi
produksi, yang kemudian membawa perubahan ekonomi dan sosial yang signifikan.
Untuk memahami penemuan James Watt secara literasi sains dan teknologi,
seseorang harus memahami prinsip-prinsip fisika dan termodinamika yang terkait dengan
mesin uap. Ini melibatkan pemahaman tentang transfer energi dan bagaimana mesin uap
mengkonversi energi termal menjadi energi mekanik.
Sedangkan untuk memahami penemuan James Watt secara numerasi, seseorang
harus memahami konsep matematika dan statistik yang terkait dengan mesin uap, seperti
pengukuran suhu, tekanan, dan kecepatan, serta perhitungan daya dan efisiensi mesin.
Dalam hal ini, literasi sains dan teknologi dan numerasi sangat penting untuk
memahami dampak dan implikasi penemuan James Watt pada perkembangan teknologi
dan industri pada saat itu, dan juga penting untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip dan
konsep-konsep terkait pada masalah dan tantangan yang dihadapi di dunia modern saat ini.

4. Mengapa Marzano menyempurnakan tujuan pendidikan yang dibuat oleh Bloom ?


Jawaban :
Dr. Robert J. Marzano adalah seorang pakar pendidikan yang terkenal dengan
karyanya dalam bidang perancangan pembelajaran dan penilaian. Salah satu kontribusinya
adalah menyempurnakan taksonomi tujuan pendidikan yang sebelumnya telah
dikembangkan oleh Benjamin Bloom.
Salah satu alasan mengapa Marzano menyempurnakan taksonomi tujuan
pendidikan Bloom adalah untuk memberikan kerangka kerja yang lebih lengkap dan
relevan dalam konteks pendidikan modern. Taksonomi Bloom hanya terdiri dari enam
tingkat tujuan pendidikan, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi, sedangkan Marzano menambahkan empat tingkat tujuan pendidikan tambahan,
yaitu penerimaan pengetahuan, pengklasifikasian pengetahuan, penggunaan pengetahuan
strategis, dan penggunaan pengetahuan reflektif.
Selain itu, Marzano juga memperluas lingkup tujuan pendidikan dengan
menyertakan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga memberikan kerangka
kerja yang lebih komprehensif dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam berbagai
aspek. Marzano juga menekankan pentingnya tujuan pendidikan yang berkaitan dengan
pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi, yang merupakan
keterampilan penting dalam menghadapi tuntutan dunia kerja dan kehidupan modern saat
ini.
Dengan demikian, penyempurnaan tujuan pendidikan oleh Marzano memberikan
kerangka kerja yang lebih relevan dan komprehensif dalam mengembangkan kemampuan
siswa, serta mengakomodasi perubahan dan perkembangan di bidang pendidikan dan
kebutuhan dunia modern.

5. Bahaslah 1 contoh soal dari salah satu soal (konteks PISA) dengan level E dari Jurnal !
Jawaban :
Contoh soal PISA level E (membaca)
Baca teks berikut dan jawablah pertanyaan di bawah ini:
Majalah mingguan tersedia di sebagian besar kios. Majalah umumnya diterbitkan
seminggu sekali dan berisi artikel-artikel tentang berbagai topik seperti berita terbaru,
hiburan, olahraga, dan mode.

1. Apa yang tersedia di sebagian besar kios?


A. Buku
B. Koran
C. Majalah
2. Berapa kali majalah diterbitkan?
A. Setiap hari
B. Setiap minggu
C. Setiap bulan

3. Apa yang terdapat di dalam majalah?


A. Hanya artikel tentang berita terbaru
B. Hanya artikel tentang hiburan
C. Artikel-artikel tentang berbagai topik

• Pembahasan:
Soal di atas adalah contoh soal PISA dengan level E yang melibatkan membaca teks
pendek dan memahami informasi dasar yang terkandung di dalamnya. Soal seperti ini
dirancang untuk mengukur kemampuan dasar siswa dalam membaca dan memahami
informasi dalam teks sederhana.. Soal ini menguji kemampuan dasar siswa dalam
membaca
dan memahami informasi dasar yang terkandung dalam teks sederhana. Dalam soal ini,
siswa harus mampu mengidentifikasi informasi penting dalam teks, seperti jenis bahan
bacaan yang tersedia di sebagian besar kios, frekuensi penerbitan, dan jenis artikel yang
terdapat dalam majalah.

• Jawaban untuk soal ini adalah sebagai berikut:


1. C. Majalah
2. B. Setiap minggu
3. C. Artikel-artikel tentang berbagai topik
6. Desain pembelajaran Fisika secara Blended Learning dan Hybrid Learning bila sistem
belajar sambil praktek di SMA !
Jawaban :
Pembelajaran Fisika secara Blended Learning dan Hybrid Learning dapat
diaplikasikan dalam sistem belajar sambil praktek di SMA dengan menggabungkan
pembelajaran online dan offline. Berikut adalah desain pembelajaran Fisika secara Blended
Learning dan Hybrid Learning:
1. Blended Learning
Blended Learning menggabungkan pembelajaran online dan offline
sehingga siswa dapat memanfaatkan teknologi untuk belajar dan berinteraksi
dengan guru dan teman sekelas. Berikut adalah desain pembelajaran Blended
Learning untuk Fisika di SMA:
a. Online Learning:
▪ Guru memberikan materi Fisika melalui platform online seperti Google
Classroom atau Learning Management System (LMS).
▪ Siswa membaca, menonton video, dan melakukan tugas online untuk
memperdalam pemahaman mereka tentang materi Fisika.
b. Offline Learning:
▪ Siswa hadir di kelas Fisika dan melakukan eksperimen atau praktek Fisika
dengan bimbingan guru.
▪ Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya dan menjelaskan
konsep Fisika yang sulit dipahami.
▪ Siswa memperoleh pengalaman belajar sambil praktek yang dapat membantu
mereka memahami konsep Fisika secara lebih baik.

2. Hybrid Learning
Hybrid Learning menggabungkan pembelajaran online dan offline dengan
memanfaatkan teknologi untuk mengintegrasikan pengalaman belajar online dan
offline secara sinergis. Berikut adalah desain pembelajaran Hybrid Learning untuk
Fisika di SMA:
a. Online Learning:
▪ Guru memberikan materi Fisika melalui platform online seperti Google
Classroom atau LMS.
▪ Siswa menonton video dan melakukan tugas online untuk memperdalam
pemahaman mereka tentang materi Fisika.
b. Offline Learning:
▪ Siswa hadir di laboratorium Fisika dan melakukan eksperimen atau praktek
Fisika dengan bimbingan guru.
▪ Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya dan menjelaskan
konsep Fisika yang sulit dipahami.
▪ Siswa memperoleh pengalaman belajar sambil praktek yang dapat membantu
mereka memahami konsep Fisika secara lebih baik.
c. Integrasi Learning:
▪ Setelah siswa selesai melakukan praktek Fisika, mereka kembali ke kelas dan
menerapkan konsep yang dipelajari dalam praktek ke dalam aktivitas online.
▪ Siswa mengerjakan tugas online yang berhubungan dengan praktek Fisika
yang mereka lakukan sebelumnya.
▪ Guru memberikan umpan balik kepada siswa dan membimbing mereka untuk
memperdalam pemahaman mereka tentang konsep Fisika yang dipelajari.
Dengan desain pembelajaran Blended Learning dan Hybrid Learning, siswa dapat
memperoleh pengalaman belajar yang lebih holistik dan meningkatkan pemahaman
mereka tentang konsep Fisika secara lebih baik.

7. Capaian pembelajaran : Mahasiswa mampu menguraikan keterampilan proses Sains dan


keterampilan Generic Sains melalui demonstrasi ayunan sederhana (gelombang). Alat dan
bahan : Beban 10 gr, Benang secukupnya, Statip, Penggaris, Stopwatch dan Busur Derajat
a. Nyatakan 15 keterampilan proses Sains
b. Nyatakan 9 keterampilan Generic Sains
Jawaban :
a) Keterampilan Proses Sains:
1. Membuat observasi: Mengamati fenomena yang terjadi pada ayunan sederhana.
2. Merumuskan pertanyaan: Menanyakan pertanyaan terkait dengan fenomena
ayunan sederhana yang diamati.
3. Membuat hipotesis: Merumuskan jawaban sementara terhadap pertanyaan yang
telah dirumuskan.
4. Merancang percobaan: Menentukan alat, bahan, dan langkah-langkah percobaan
yang diperlukan untuk menguji hipotesis.
5. Mengumpulkan data: Mengukur periode ayunan dan menghitung nilai percepatan
gravitasi bumi.
6. Menganalisis data: Membuat grafik hubungan antara periode ayunan dan panjang
tali, serta melakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai percepatan gravitasi
bumi.
7. Menarik kesimpulan: Menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan berdasarkan
hasil analisis data.
8. Membuat generalisasi: Mengaplikasikan kesimpulan pada fenomena yang
serupa.
9. Melakukan evaluasi: Mengevaluasi hasil percobaan dan kesimpulan yang
diperoleh.
10. Membuat komunikasi: Menyampaikan hasil percobaan dan kesimpulan melalui
laporan atau presentasi.
b) Keterampilan Generic Sains:
1. Keterampilan Berpikir Kritis: Melakukan pengamatan dan analisis data secara
kritis untuk mencapai kesimpulan yang akurat.
2. Keterampilan Berkomunikasi: Menyampaikan hasil percobaan dan kesimpulan
secara efektif dan jelas.
3. Keterampilan Berkolaborasi: Bekerja sama dengan teman sekelas dalam
menyelesaikan tugas percobaan.
4. Keterampilan Berpikir Kreatif: Menemukan solusi alternatif dalam
menyelesaikan masalah.
5. Keterampilan Inovatif: Membuat alat ukur yang lebih baik untuk memperoleh
data yang lebih akurat.
6. Keterampilan Literasi Sains: Membaca dan memahami artikel atau jurnal ilmiah
yang terkait dengan percobaan ayunan sederhana.
7. Keterampilan Berwirausaha: Membuat bisnis dengan memanfaatkan prinsip-
prinsip fisika yang dipelajari dalam percobaan ayunan sederhana.
8. Keterampilan Berorientasi pada Tujuan: Memahami tujuan percobaan dan
menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan tersebut.
9. Keterampilan Beradaptasi: Menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang
berbeda dalam melakukan percobaan ayunan sederhana.
8. Tunjukkanlah bahwa dalam rencana pelaksanaan pembelajaran / modul ajar (unggah dari
internet) pembelajaran Fisika di Level F bahwa peserta didik mampu berpikir tingkat
tinggi.
a. Berpikir Logis
b. Berpikir Kritis
c. Berpikir Kreatif
Jawaban :
Materi pembelajaran: Gaya Sentripetal dan Hukum Kekekalan Momentum
- Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep gaya sentripetal pada gerak melingkar.
2. Peserta didik dapat menghitung besar gaya sentripetal yang diperlukan pada suatu
gerak melingkar.
3. Peserta didik dapat mengaplikasikan hukum kekekalan momentum dalam suatu
sistem tertutup pada kasus-kasus yang diberikan.
4. Peserta didik dapat memformulasikan dan memecahkan masalah secara logis,
kritis, dan kreatif pada kasus-kasus gerak melingkar.

- Metode Pembelajaran:
1. Pendekatan Pembelajaran Saintifik
2. Diskusi Kelompok
3. Eksperimen
- Kegiatan Pembelajaran:
1. Guru memperkenalkan materi gaya sentripetal pada gerak melingkar.
2. Peserta didik mengerjakan tugas individu yang menuntut pemikiran logis dalam
menghitung besar gaya sentripetal pada kasus-kasus gerak melingkar yang diberikan.
3. Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk saling berbagi pengalaman dan
pemahaman mengenai materi.
4. Peserta didik melakukan eksperimen untuk mengamati dan mengukur gaya sentripetal
pada suatu gerak melingkar.
5. Peserta didik diberi tugas untuk memformulasikan dan memecahkan masalah secara
kritis dan kreatif pada kasus-kasus gerak melingkar yang lebih kompleks.

- Penilaian Pembelajaran:
1. Tes tertulis untuk mengukur pemahaman konsep gaya sentripetal dan hukum kekekalan
momentum.
2. Penilaian keterampilan praktikum melalui laporan eksperimen dan presentasi hasil
observasi.
3. Penilaian keterampilan berpikir tingkat tinggi melalui tugas individu dan kelompok yang
menuntut pemikiran logis, kritis, dan kreatif.

Dalam contoh ini, terlihat bahwa pembelajaran Fisika pada level kelas F didesain
untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik, termasuk
kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif. Hal ini tercermin dalam tujuan pembelajaran
yang mencakup kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah secara logis, kritis,
dan kreatif. Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan juga mendorong peserta didik
untuk berpikir tingkat tinggi, seperti pendekatan pembelajaran saintifik dan diskusi
kelompok. Penilaian pembelajaran juga mencakup penilaian keterampilan berpikir tingkat
tinggi melalui tugas individu dan kelompok yang menuntut pemikiran logis, kritis, dan
kreatif
9. Buatlah analisis konsep dan peta konsepnya bila diketahui koordinatnya usaha.
Jawaban :
No. Konsep Atribut Posisi Contoh Non
Label Jenis Definisi Kritis Variabel Super Koor- Sub Ordinat Contoh
Ordinat dinat
1. Energi Abstrak Kemampuan Kemampuan Reaksi Hukum Usaha Sumber Energi -
untuk melakukan kimia Kekealan Energi, Kimia
melakukan usaha Energy jenis/bentuk
sesuatu energi
tindakan
atau usaha

10. Dari konsep kesadaran Anda, bagaimana seharusnya belajar Fisika yang menyenangkan
supaya hasilnya memuaskan ?
Jawaban :
Dalam konsep kesadaran saya, belajar Fisika yang menyenangkan seharusnya
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan berbagai
metode dan strategi pembelajaran yang menarik, menantang, dan bervariasi. Beberapa
strategi pembelajaran yang dapat membuat belajar Fisika menjadi lebih menyenangkan dan
efektif antara lain:
1. Pembelajaran berbasis proyek atau inkuiri, di mana siswa terlibat dalam proyek
atau penelitian yang menantang dan bermakna, sehingga mereka dapat
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan logis.
2. Pembelajaran melalui eksperimen dan simulasi, di mana siswa dapat belajar
dengan cara yang interaktif dan menyenangkan, dengan memanipulasi variabel
dan melihat hasil yang berbeda-beda.
3. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran, seperti video pembelajaran, game
edukasi, dan aplikasi pembelajaran, yang dapat membuat pembelajaran menjadi
lebih menarik dan mudah dipahami.
4. Pembelajaran kolaboratif, di mana siswa belajar bersama-sama dalam
kelompok, melakukan diskusi, dan bertukar ide, sehingga dapat memperdalam
pemahaman mereka dan memperluas wawasan.
5. Pembelajaran melalui presentasi atau demonstrasi, di mana siswa dapat
mempresentasikan hasil pembelajaran mereka secara kreatif dan interaktif,
sehingga dapat mengembangkan keterampilan berbicara dan presentasi yang
efektif.
Selain itu, penggunaan sumber belajar yang bervariasi, seperti buku, artikel,
jurnal, dan materi audiovisual, dapat membuat pembelajaran Fisika menjadi lebih
menarik dan bervariasi. Hal ini dapat memicu minat dan rasa ingin tahu siswa
terhadap Fisika, sehingga mereka dapat lebih termotivasi dan terlibat dalam
pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran Fisika yang menyenangkan dapat
membantu siswa memperoleh hasil pembelajaran yang lebih memuaskan dan
bermakna.

11. Bagaimana implementasi penggunaan bigdata (data raksasa) dalam pembelajaran Fisika
masa yang akan datang!
Jawaban :
Penggunaan big data dalam pembelajaran Fisika memiliki potensi yang sangat besar
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Berikut adalah beberapa
implementasi penggunaan big data dalam pembelajaran Fisika:
1. Analisis data pembelajaran: Big data dapat digunakan untuk menganalisis data
pembelajaran secara menyeluruh, termasuk hasil tes, kuis, dan aktivitas kelas
lainnya. Dengan menganalisis data tersebut, guru dapat mengidentifikasi pola dan
trend yang dapat membantu dalam perencanaan pembelajaran yang lebih efektif.
2. Personalisasi pembelajaran: Big data dapat digunakan untuk mempersonalisasi
pembelajaran, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan minat siswa secara
individual. Dengan menganalisis data tentang preferensi dan kemampuan siswa,
guru dapat memberikan materi pembelajaran yang lebih relevan dan menarik bagi
setiap siswa.
3. Pengembangan kurikulum: Big data dapat digunakan untuk mengidentifikasi
kelemahan dalam kurikulum saat ini, sehingga kurikulum dapat diperbarui dan
ditingkatkan secara berkala. Dengan menganalisis data tentang hasil tes siswa dan
hasil evaluasi kurikulum, guru dapat membuat perubahan pada kurikulum yang
dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.
4. Penggunaan teknologi pembelajaran: Big data dapat digunakan untuk
mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran Fisika. Dengan
menganalisis data tentang penggunaan teknologi pembelajaran, guru dapat
menyesuaikan penggunaan teknologi untuk setiap siswa secara individual.
Namun, penggunaan big data dalam pembelajaran Fisika juga membutuhkan
keterampilan dan pengetahuan khusus dalam pengolahan dan analisis data, sehingga
diperlukan pelatihan dan dukungan yang memadai bagi guru dan siswa. Selain itu,
diperlukan pula kebijakan dan regulasi yang jelas dalam penggunaan data pribadi siswa
untuk menghindari penyalahgunaan data.

Anda mungkin juga menyukai