Anda di halaman 1dari 5

Nama Nuraisyah Damayanti

NIM 06111382126060
Kelas Palembang
Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi Dan Antariksa
Dosen Pengampu Syuhendri, M.Pd., Ph.D.

Astronomi dari Zaman ke Zaman

Astronomi yang secara etimologi berarti ilmu bintang, adalah ilmu yang melibatkan
pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar bumi dan atmosfernya. Ilmu ini
mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan
di luar bumi), serta proses yang melibatkan mereka.

Astronomi adalah salah satu di antara sedikit ilmu pengetahuan dimana amatir masih
memerankan peran aktif, khususnya dalam hal penemuan dan pengamatan fenomena sementara.
Astronomi jangan disamakan dengan astrologi, ilmu semu yang mengasumsikan bahwa takdir
manusia dapat dikaitkan dengan letak benda-benda astronomis di langit. Meskipun memiliki asal-
muasal yang sama, kedua bidang ini sangat berbeda, astronom menggunakan metode ilmiah
sedangkan astrolog tidak.

Astronomi, erat sekali hubungannya dengan perkara keseharian kita. Secara etimologi
astronomi berarti "ilmu bintang" adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan
kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat
fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang
melibatkan mereka. Astronomi merupakan cabang pengetahuan eksakta yang tertua.

• Sejarah Singkat Astronomi


Pada bagian awal sejarahnya, astronomi hanya memerlukan pengamatan dan ramalan
gerakan benda-benda langit yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Yunani kuno memberikan
sumbangsih penting bagi Astronomi, di antaranya definisi dari system magnitude, Alkitab
berisi sejumlah pertanyaan atas posisi bumi di alam semesta serta sifat bintang dan planet. Pada
tahun 500 M, Aryabhata memberikan sistem matematis yang menyatakan bumi berputar pada
porosnya dan memperhitungkan gerakan planet ke matahari.
Sejalan dengan pertumbuhan peradaban manusia yang kehidupannya tak lepas dari
berbagai fenomena alam, seiring itu pula perkembangan dunia astronomi. Astronomi mulai
tumbuh saat adanya kebutuhan untuk metode menentukan arah dan bantuan navigasi ketika
kapal layar menjelajah laut. Bangsa Mesir telah dengan cermat mengamati matahari selama
ratusan tahun. Mereka menghitung jumlah matahari terbit dan terbenam dari satu musim panas
ke musim panas berikutnya, dan menemukan matahari terbit dan terbenam sebanyak 365 kali
dalam satuan yang kemudian kita namai satu tahun.
Orang zaman Purba di berbagai belahan dunia, seperti Cina dan Mesopotamia, juga telah
mengamati bintang berabad-abad lamanya. Dimulai dari pengamatan sederhana terhadap
berbagai benda langit, astronomi berkembang ke dalam sains yang mempelajari gerak, lokasi
serta hakikat fisik semua benda langit.
• Sejarah Ilmu Astronomi dan Perkembangannya
Agar lebih paham tentang seperti apa sejarah ilmu astronomi, maka bisa menyimak
beberapa periode dalam perkembangan ilmu tersebut serta tokoh-tokoh yang terlibat
didalamnya sebagaimana berikut:

- Periode 1 (Zaman Purbakala – 1500M)


Perkembangan Astronomi sebenarnya sudah terdeteksi sekitar 1000 SM tepatnya
zaman sumeria dan babilonia. Mereka mengamati berbagai keteraturan dan mampu
meramalkan gerhana bulan, dan peredaran planet. Bangsa mesir sudah menemukan bahwa
satu tahun terdiri dari 365 hari. Akan tetapi, pada zaman sumeria belum menemukan
pengetahuannya dalam bentuk gambaran. Gambaran mengenai alam semesta memang ada
namun masih bersifat spekulatif belaka. Mereka beranggapan bahwa bumi dan langit
berbentuk cakram datar yang saling tumpang tindih.
Ciri-ciri periode Pertama:
• Belum ada penelitian yang sistematis.
• Bersifat spekulatif.
• Pergerakan benda-benda langit dianggap memiliki kekuatan magis.
• Pada periode pertama ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk
membuat perumusan empirik.
Untuk pengkajian lebih dalam selanjutnya membahas tokoh – tokoh penting yang sangat
berperan dalam perkembangan astronomi pada periode satu ini.
1. Anaximander (610-546 SM)
Seorang filusuf Yunani yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Astronomi”. Ia menganggap
bentuk Bumi sebagai silinder dan angkasa berputar tiap hari mengelilinginya.
2. Anaxagoras (500-478 SM)
Mengajarkan bahwa Matahari sebuah batu panas dan bulan tidak memancarkan cahaya
sendiri tapi mendapat penerangan dari Matahari. Dia juga menerangkan mengenai Gerhana
Matahari.
3. Aristoteles (348-322 SM)
Ia adalah murid Plato, dan dianggap sebagai bapak filsafat dan ilmuan sepanjang sejarah.
Bumi menurutnya adalah pusat jagat raya (geosentris). Sedangkan dilangit (alam semesta
bagian atas) terdapat planet-planet, bintang, matahari, dan bulan yang gerak alamiah
mereka adalah melingkar sempurna, continue dan tak terbatas.

- Periode II (sekitar 1550 – 1800 M)


Perkembangan ilmu astronomi pada periode II terjadi sangat pesat. Banyak sumbangan-
sumbangan yang telah diberikan oleh para ahli dalam perkembangan astronomi. Selain itu,
pada periode II ini terjadi perubahan sarana pengamatan yaitu dari pengamatan benda
langit yang menggunakan mata telanjang menjadi pengamatan yang menggunakan
teleskop. Tokoh-tokoh yang berperan penting dalam perkembangan astronomi pada
periode II adalah sebagai berikut:
1. Tycho Brahe (1546-1601)
Ia memberikan sumbangsih bagi perkembangan astronomi luar biasa besarnya. Dia
bukan hanya merancang dan membangun instumentasi yang revolusioner, tetapi juga
melakukan pengamatan yang berulang-ulang. Sejumlah orbit planet yang bersifat
anomali, yang sebelumnya belum pernah tercatat, oleh Thyco kemudian ditampilan
secara komplit, tanpa bantuan thyco ini, kepler tidak mungkin bisa menemukan bahwa
planet-planet bergerak di dalam orbit berbentuk elips. Ia juga tercatat sebagai astronom
pertama yang membuat koreksi terhadap pembiasan oleh atmosfer. Brahe adalah
seorang astronom. Selama 20 tahun, ia hanya membuat observasi planet-planet secara
sistematis, membuat daftar dari bintang, pengumpulan data Astronomi yang lain hanya
dengan ketelitian yang mungkin tanpa teleskop.
Dia mengintroduksikan koordinat Astronomi modern, menentukan deklinasi, tinggi
bintang dan sebagainya.
Di Prague, ia menyelesaikan tabel gerak planet dengan bantuan asistennya Johannes
Kepler (1571-1630). Setelah kematian Brahe, Kepler menelaah data yang ditinggalkan
Brahe dan menemukan bahwa orbit planet tidak sirkular melainkan eliptik. Kepler
kemudian mengeluarkan tiga hukum gerak orbit yang dikenal sampai saat ini.
2. Rene Descartes (1596-1650)
Ia berpendapat bahwa jagat raya tersusun atas materi-matei yang berputar, yang ia sebut
vortex. Menurutnya sebuah benda memiliki kecenderungan untuk diam atau bergerak
beraturan dalam garis lurus. Akibatnya lintasan alamiah sebuah planet merupakan
sebuah garis lurus bukan merupakan lingkaran seperti pendapat Galileo. Sebuah planet
tidak akan menyimpang tiba-tiba kecuali ada pengaruh lain yang memaksanya berbelok
dari lintasan. Alamiahnya. Inilah tekanan vortex yang menahan sebuah planet dalam
lintsan orbitnya. Ia menyatakan bahwa alam semesta secara keseluruhan dibangun oleh
materi dan gerak, dari sinilah kemudian Descartes dianggap telah melucuti jagat raya
hingga tinggal materi dan gerak
- Periode III (1800M – 1890M)
Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita
kenal dengan sebutan Fisika Klasik.
Tokoh-tokoh astronomi pada periode tiga dan kontribusinya dalam perkembangan
astronomi adalah:
1. William Hyde Wollaston
Pada 1802,Ia mencatat keberadaan sejumlah garis-garis gelap dalam spectrum matahari.
2. Urbain Jean Joseph Leverrier (1811-1877)
Seorang ahli matematika Prancis yang memperhitungkan keberadaan planet Neptunus.
Saat memeriksa gerakan Uranus, ia menemukan bahwa gerakannya dipengaruhi oleh
sebuah planet tak dikenal. Perhitungan Leverrier memungkinkan penemuan Neptunus
oleh Johann Galle.
- Periode IV (1890M – Sekarang)
Pada periode ini, Pada akhir abad ke 19 ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa
dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih
mendasar lagi yang sekarang disebut Fisika Modern. para ahli astronomi melakukan
pengamatan di observatorium dengan menggunakan teleskop untuk mengamati objek langit.
Setelah ditemukannya kanal di planet Mars, para ahli astronomi terobsesi untuk meneliti planet
mars. Selain itu, pada peiode ini diyakini bahwa ada anggota tata surya ke-9 setelah neptunus.
Pada periode ini juga, para ahli astronomi yakin bahwa alam semesta ini tetap. Kemudian
terjadi revolusi dalam bidang astronomi yang dilakukan oleh Hubble yang mengatakan bahwa
alam semesta ini mengembang dan ditemukannya galaksi lain di luar galaksi kita. Tokoh-tokoh
pada periode ini adalah:
1. Giovanni Schiaparelli (1835-1910)
Seorang ahli astronomi Italia yang pertama kali melaporkan adanya canali di permukaan
planet Mars ketika planet tersebut mendekat di tahun 1877. Dalam bahasa italia, canali
berarti selat, namun ketika diterjemahkan ke dalam bahasa inggris menjadi terusan atau
saluran air, sehingga menimbulkan implikasi adanya bangunan buatan di planet Mars.
Selain itu, ia juga menunjukkan bahwa hujan meteor mengikuti garis edar sama seperti
komet. Dari sana, ia menduga bahwa hujan meteor sebenarnya adalah puing sebuah komet.
Dari hasil penelitian-penelitian para ilmuwan pada terakhir ini telah ditemukan beberapa
planet, terutama setelah munculnya teleskop-teleskop yang serba cangih saat ini sehingga
para ilmuwan lebih mudah mencari dan menemukan planet-planet yang baru antaralain :
a. Varuna, ditemukan tahun 2000, berdiamater sekitar 900 kilometer.
b. Ixion, ditemukan tahun 2001, lebarnya 1.065 kilometer. Dan sampai saat ini juga planet
pluto masih beranggapan bahwa pluto bukanlah sebuah planet melainkan sebuah objek
yang bentuknya lebih besar. mereka yang berangapan bahwa pluto adalah tidak sebuah
planet tidak menutup kemungkinan sedna pun tidak akan diakui sebagai sebuah planet.
dan sedangkan mereka yang beranggapan bahwa planet pluto adalah sebuah planet
tidak menutup kemungkinan sedna juga akan disebut dengan planet ke-10 di tatasurya
ini apa lagi bila hal yang selama ini telah terbukti bahwa dia memiliki sebuah bulan.
c. Quaoar, ditemukan tahun 2002, adalah objek dengan diameter sekitar 1.200 kilometer.
2. Sedna. Menurut ilmuwn dari California Institute of Technology planet ini berdiameter
tidak lebih dari 1700 kilo meter dan pertamakali terlihat tanggal 14 November 2003, saat
para astronom melakukan pengamatan langit menggunakan teleskop Samuel Oschin 48
inci, milik Observatorium Mount Palomar, California. Astronom-astronom dari Institut
Teknologi California, Observatorium Yale, dan Observatorium Gemini, terlibat dalam
penemuan tersebut. Sedna berotasi lebih pelan dari pada yang diperkirakan oleh para
ilmuan sehingga para ilmuan berpendapat bahwa planet ini mempunyai sebuah satelit.
Adapun Sedna sempat dianggap sebagai planet yang ke-10 ditata surya ini.

Anda mungkin juga menyukai