Anda di halaman 1dari 63

KELOMPOK 1

PENGENALAN
ASTRONOMI DAN
TEROPONG

Hafizh Jundu Muhammad


M. Adam Buchori
Vera Yanti
Nia
Tia Rachma Fajaryanti
Elisa Nur’arofah
ASTRONOMI

GAC I 2018
DEFINISI DAN
SEJARAH
ASTRONOMI
M A DA M BU C H O R I M
DEFINISI ASTRONOMI

Kata astronomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu


kata astron (ἄστρον, "bintang") yang kemudian diberi
akhiran -nomi dari nomos (νόμος, "hukum" atau
"budaya"). Maka secara harafiah ia bermakna "hukum
atau budaya bintang-bintang".
Astronomi adalah cabang ilmu alam yang meneliti
benda langit (seperti bintang, planet, komet, dll) serta
fenomena fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer
Bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik). Ilmu ini
secara pokok mempelajari berbagai sisi dari benda-
benda langit seperti asal usul, sifat fisika/kimia,
meteorologi, gerak nya dan bagaimana pengetahuan
akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan
CABANG-CABANG SPESIFIKASI
DALAM ASTRONOMI
Astronomi
Surya

Ilmu
Kosmologi
Kepelanetan

Astronomi

Astronomi Astronomi
Ekstragalaksi Bintang

Astronomi
Galaksi
SEJARAH ASTRONOMI

Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang


tertua, sebagaimana diketahui dari artifak-artifak
astronomis yang berasal dari era prasejarah; misalnya
monumenmonumen dari Mesir dan Nubia, atau
Stonehenge yang berasal dari Britania. Orang-orang
dari peradaban peradaban awal semacam Babilonia,
Yunani, Cina, India, dan Maya juga didapati telah
melakukan pengamatan yang metodologis atas langit
malam. Akan tetapi meskipun memiliki sejarah yang
panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi
cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan
teleskop. Cukup banyak cabang-cabang ilmu yang
pernah turut disertakan sebagai bagian dari astronomi,
SEJARAH ASTRONOMI

Pada abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi


dua cabang, yaitu :
Astronomi Astronomi
Observasional Teorites
Melibatkan pengumpulan
data dari pengamatanTerpusat pada upaya
atas benda-benda pengembangan
langit, model-
yang kemudian akan model
dianalisis komputer/analitis guna
menggunakan prinsip-menjelaskan sifat-sifat
prinsip dasar fisikabenda-benda langit serta
fenomena-fenomena
alam lainnya.
SEJARAH ASTRONOMI

Pada awalnya, astronomi hanya melibatkan


pengamatan beserta prediksi atas gerak-gerik benda-
benda langit yang terlihat dengan mata telanjang. Pada
beberapa situs seperti Stonehenge, peradaban-
peradaban awal juga menyusun artifak-artifak yang
diduga memiliki kegunaan astronomis. Observatorium-
observatorium purba ini jamaknya bertujuan seremonial,
namun dapat juga dimanfaatkan untuk menentukan
musim, cuaca, dan iklim — sesuatu yang wajib diketahui
apabila ingin bercocok tanam — atau memahami
panjang tahun.
SEJARAH ASTRONOMI

Sebelum ditemukannya peralatan seperti teleskop,


penelitian harus dilakukan dari atas bangunan-
bangunan atau dataran yang tinggi, semua dengan
mata telanjang. Seiring dengan berkembangnya
peradaban, terutama di Mesopotamia, Cina, Mesir,
Yunani, India, dan Amerika Tengah, orang-orang mulai
membangun observatorium dan gagasan-gagasan
mengenai sifat-sifat semesta mulai ramai diperiksa.
Umumnya, astronomi awal disibukkan dengan pemetaan
letak-letak bintang dan planet (sekarang disebut
astrometri), kegiatan yang akhirnya melahirkan teori-teori
tentang pergerakan benda-benda langit dan pemikiran-
pemikiran filosofis untuk menjelaskan asal usul Matahari,
Bulan, dan Bumi. Bumi kemudian dianggap sebagai
SEJARAH ASTRONOMI
Dimulainya astronomi yang berdasarkan perhitungan
matematis dan ilmiah dulu dipelopori oleh orang-orang Babilonia.
Mereka menemukan bahwa gerhana bulan memiliki sebuah siklus
yang teratur, disebut siklus saros. Mengikuti jejak astronom-astronom
Babilonia, kemajuan demi kemajuan kemudian berhasil dicapai oleh
komunitas astronomi Yunani Kuno dan negeri-negeri sekitarnya.
Astronomi Yunani sedari awal memang bertujuan untuk menemukan
penjelasan yang rasional dan berbasis fisika untuk fenomena-
fenomena angkasa. Pada abad ke-3 SM, Aristarkhos dari Samos
melakukan perhitungan atas ukuran Bumi serta jarak antara Bumi dan
Bulan, dan kemudian mengajukan model Tata Surya yang heliosentris
— pertama kalinya dalam sejarah. Pada abad ke-2 SM, Hipparkhos
berhasil menemukan gerak presesi, juga menghitung ukuran Bulan
dan Matahari serta jarak antara keduanya, sekaligus membuat alat-alat
penelitian astronomi paling awal seperti astrolab. Mayoritas
TERIMAKASIH
PROSES TERBENTUKNYA ALAM
SEMESTA

13 Dec 2007
Ruang Angkasa ?
• Batas awal luar angkasa?
• Apa yang ada di ruang angkasa?
• Berapa besar ruang angkasa?
Batas awal luar angkasa

Sebagian Satelit ruang angkasa


mempunyai orbit diketinggian
200 Km dari Bumi, sehingga
ketinggian 200 Km dijadikan
sebagai garis awal luar angkasa
(Ian Raidpath, 1980)
Apa yang ada di Ruang Angkasa
• Satelit
• Planet,Asteroid, Meteor, Komet
• Bintang
• Nebula
• Galaksi
• Universe
SATELIT

NEBULA

UNIVERSE
MILKY WAY

BLACK HOLE
Berapa besar ruang angkasa ?
Ruang angkasa Sangat
besar sekali, astronomis
meggunakan satuan tahun
cahaya.

1 Tahun Cahaya =
9.467.280.000.000 Km
FOR YOUR INFORMATION

Informasi yang kita miliki saat ini berasal dari


cahaya yang sudah menempuh perjalanan 13,8
miliar tahun. Artinya jarak terjauh yang kita
ketahui adalah 13,8 milyar tahun cahaya.
TATA SURYA
Matahari
Ukuran jari-jari : 1,4 Juta Km.
Jarak Dari Bumi : 150 Juta Km.
Suhu Permukaan : 6000 Derajat C.
Matahari VS Bintang

Bintang Barnard = 0,1 x Matahari


Sirius = 1,8 x Matahari
Rigel = 80 x Matahari
Antares = 300 x Matahari
GALAKSI
• Matahari adalah salah satu bintang di galaksi kita (Milky Way/ galaksi spiral)
terdiri dari 2 x 1011 bintang (dengan teleskop).
• Beberapa galaksi (contoh : Andromeda) dapat dilihat dengan mata.
GALAKSI DENGAN TELESKOP
HUBBLE • Pemandangan di langit ( tidak ada
bintang yang dapat dilihat dengan
mata).
• “Red shift galaxies” bergeser
menjauh.
• Galaksi tersebut adalah berumur
yang paling tua.
Syarat benda langit
dapat di lihat:
• Dengan mata Telanjang jika
memiliki altitude Di atas 7
Derajat (Andre Danjon)
• Dengan alat Optik, Altitude
minimal 2 Derajat.
ASTRONOMI
DAL AM ISL AM

V E R A YA N T I
(GAMMA ASTRONOMI CLUB)
Al-Qur'an sebagai wahyu Allah telah memberikan informasi-
informasi tentang alam semesta. Khususnya yang berhubungan dengan
matahari, bulan dan bumi.
Ada 20 ayat yang menyebut kata matahari, dan ada 463 ayat yang
menyebut kata bumi serta ada 5 ayat yang menyebut kata bulan.
Terdapat pula ayat yang menjelaskan tentang langit, pergantian
siang dan malam, dan ayat yang menyebut tentang bintang-bintang.
AYAT YANG MENJELASKAN TENTANG
DUA BENDA LANGIT YAITU
MATAHARI DAN BULAN
QS.Yūnus: 5

“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan


ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan
itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).
Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahui.”
SECARA KHUSUS ALLAH MENJELASKAN
PERJALANAN MATAHARI DALAM:

Surat Yāsīn ayat 38:

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan


yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui."

Surat Yāsīn ayat 40

“Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam-pun tidak


dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya”
SEDANGKAN MENGENAI GERAK BUMI,
SEBAGAIMANA DIJELASKAN DALAM SURAT AL-
NAML: 88:
”Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang
membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.”
QS. ALI IMRAN 190

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam


dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal
Ayat-ayat al-Qur’an secara tegas menunjukkan bahwa tidak ada
pertentangan dengan ilmu pengetahuan modern, khususnya yang
berkaitan dengan ilmu astronomi, walaupun al-Qur'an diturunkan jauh
sebelumnya, yaitu pada abad ke-7 Masehi.
•adam
TEROPONG

GAC I 2018
PENGERTIAN

Teropong adalah alat yang mengumpulkan


cahaya (dan radiasi lain) sehingga kita bisa
melihat benda-benda jauh, misalnya
bintang. Teleskop bisa jadi sekecil tongkat
bisbol, atau sebesar pesawat antariksa.
SEJARAH
• Seorang pembuat kacamata dari Belanda, Hans Lippershey
menciptakan teleskop pertama pada 1608. Alatnya, yang
menggunakan lensa dari kaca untuk membuat benda jauh
terlihat lebih dekat.
• Pada 1610, Galileo Galilei membuat versi lebih bagus. Dia
menenemukan empat bulan jupiter, juga kawah bulan
• Pada 1668, Isaac Newton menciptakan teropong
menggunakan cermin bukan lensa, untuk mengumpulkan
cahaya.
JENIS TEROPONG
• Teropong Refraksi • Teropong Pantul

Teleskop ini menangkap cahaya


Jenis teleskop ini
dengan cermin melengkung bukan
menggunakan dua lensa.
lensa.
Lensa yang lebih besar di
Dalam reflektor ini, cahaya
ujung teleskop disebut lensa
memasuki tabung teleskop dan
objektif.
memantul dari cahaya objektif di
Kekurangan dari teleskop belakang ke cermin kedua yang
ini adalah gambar yang dipasang membentuk sudut.
terlihat terbalik
FUNGSI
TEROPONG

Dalam astronomi, teleskop


memiliki fungsi untuk
mengumpulkan foton atau cahaya
lebih banyak pada objek langit
yang diamati daripada yang bisa
dilakukan oleh mata kita. Dengan
begitu, objek langit yang tadinya
redup saat diamati dengan mata
telanjang, maka akan lebih terang
bila kita mengamatinya dengan
teleskop.
PENJELASAN
TEROPONG YANG
GAC GUNAKAN
E L I S A N U R ’ AR O FA H
DISKUSI 1
(GAMM A ASTRONOM Y CLUB)
CELESTRON
ASTROMASTER • Celestron AstroMaster 70AZ merupakan
70AZ jenis teleskop refraktor. Bila teleskop
biasanya menampilkan gambar yang
REFRAKTOR terbalik, pada seri AstroMaster 70AZ ini
Anda akan melihat gambar benda-benda
langit yang tegak sempurna, seperti
tampilan sebenarnya bila diamati dengan
mata telanjang.
• Kemampuan tersebut dimiliki
AstroMaster 70AZ karena ia dilengkapi
oleh errect image optic, yang
memungkinkan teleskop menampilkan
gambar yang diamati dalam posisi tegak
lurus.

Elisa 40
CELESTRON
ASTROMASTER • Selain itu, AstroMaster 70AZ memiliki
70AZ StarPointer yang terpasang secara
permanen. StarPointer memiliki fungsi
REFRAKTOR untuk mengarahkan pandangan teleskop
ke benda langit yang ingin diamati. Yang
perlu dilakukan hanyalah menempatkan
titik merah pada StarPointer ke objek
tujuan yang ingin diamati.

Elisa 41
Berikut spesifikasi yang dimiliki teleskop Celestron AstroMaster 70AZ:

Desain optis : Refraktor


Aperture : 70mm
Panjang fokus : 900mm
Eyepiece : 20mm dan 10mm
Pembesaran : 45x dan 90x
Finderscope : Built-on StarPointer
Dudukan : Altazimuth
Tripod : Stainless Steel
Daya : 100x lebih sensitif dari mata manusia
Ruang pandang : 1,1 derajat
Panjang tabung optis: 914mm

Elisa 42
CELESTRON• Long text only

POWERSEEKER 114EQ
• Teropong Bintang Celestron PowerSeeker 114EQ sangat mudah dirakit dan digunakan tanpa menggunakan
alat apapun. Mounting
• equatorialnya sudah Dilengkapi dengan slow motion controls sehingga memudahkan dalam melakukan
tracking objek. Tripod berbahan alumunium yang kokoh dan sudah dilengkapi dengan accessory tray untuk
menyimpan eyepiece dan aksesoris pendukung lainnya.
• Lensa dari teropong bintang PowerSeeker 114EQ ini merupakan fully coated glass optical components with
high transmission coating sehingga dapat meningkatkan kecerahan dan ketajaman objek yang dilihat.
• Erect image optics juga sudah terpasang di teropong bintang ini sehingga objek yang dilihat tidak terbalik
atas bawahnya.

Elisa 43
IF YOU WANT
TO
• Berikut spesifikasi yang dimiliki teleskop Celestron
PowerSeeker 114EQ:
• Optical Desain : Newtonian

BE HAPPY, •
Reflector
Aperture : 144mm (4.49 in)

BE. •

Focal Length
Focal Ratio
: 900mm (35 in)
: 7.89
• Focal Length of Eyepiece 1 (mm): 20 mm(0,79 in)
• Magnification of Eyepiece 1 : 45 x
• Focal Length of Eyepiece 2 (mm) : 4 mm (0,16 in)
• Magnification of Eyepiece 2 : 225 x
• Barlow Lens :3x
• Finderscope : 5x24
• Mount Type : German
Equatorial

The Power of PowerPoint | thepopp.com 44


• Accessory Tray : No-Tool Tray
with Eyepiece holder
• Tripod : Aluminium
• Highest Useful Magnification : 269 x
• Lowest Useful Magnification : 16 x
• Limiting Stellar Magnitude : 12,8
• Resolution (Rayleigh) : 1,22 arc seconds
• Resolution (Dawes) : 1,02 arc seconds
• Light Gathering power : 265 x
• Linear Field of View (@1000 yds): 0,9 derajat
• Secondary Mirror Obstruction : 1 in (25 mm)
• Secondary Mirror Obstruction by Diameter: 22%
• Secondary Mirror Obstruction by Area: 4,96%
• Optical Coating : Aluminium
• Optical Tube Length : 34 in

The Power of PowerPoint | thepopp.com 45


CELESTRON
• Long text only

ASTROMASTER 130EQ
• Teropong Bintang Celestron AstroMaster 130EQ sangat mudah dirakit
dan tidak memerlukan alat apapun. Teropong bintang ini juga sudah
dilengkapi star pointer ang menempel pada unit secara permanen. Star
pointer berfungsi untuk membantu mengarahkan teleskop secara
manual, sehingga mempermudah membidik target kea rah yang tepat.
Lensa ang sudah dilapisi (coated) menghasilkan visualisasi yang jernih,
terang dan juga tajam.

Elisa 46
LANJUTAN…
• Celestron tipe ini juga sudah dilengkapi Erect image optics yang
berfungsi menormalkan visual atas bawah sehingga cocok
digunakan untuk melihat pemandangan darat ataupun objek
astronomi.
• Teropong Bintang Celestron AstroMaster 130EQ ini
menggunakan German Equatorial Mount yang dilengkapi dengan
setting circles sehingga mempermudah dalam menemukan dan
mengikuti (tracking) objek yang selalu berubah seiring waktu.
CELESTRON
NEXSTAR • Teleskop Celestron NexStar 127 SLT
Computerized dirancang sebagai teleskop
127 SLT terkomputerisasi yang terjangkau untuk
taraf dasar hingga menengah. Refraktor,
reflektor, dan Maksutov-Cassegrain pada
teleskop ini tersedia dalam berbagai
ukuran dan memiliki rancangan fitur yang
bermanfaat. Dengan dilengkapi tripod baja
yang dapat diatur dan dirakit terlebih
dahulu serta tabung dan lengan yang
mudah dilepaskan, hanya dalam beberapa
menit Teleskop Celestron NexStar 127
SLT Computerized siap untuk digunakan
tanpa perlu bantuan alat apapun dalam
perakitan.

Elisa 49
PENGGUNAAN DAN
PERAWATAN
TEROPONG
T I A R A C H M A FA J A R YA N T I
DISKUSI 1
(GAMM A ASTRONOM Y CLUB)
PENGGUNAAN TEROPONG
1) Menandai arah mata angin agar mudah dalam

penempatan posisi teleskop.

2) Memasang kaki tiga dengan cara membuka kaki

tiga selebar mungkin hingga leg bracket tidak

bisa menutup kembali.


LANJUTAN…
3) Setelah kaki tiga terpasang, mengatur kedataran tempat dengan

menggunakan waterpass.

Caranya: waterpass diletakkan diatas kepala tripod kemudian diputar

searah luasan kepala tripod. Mengatur posisi tripod untuk mendapatkan

tempat yang benar-benar datar dengan cara mengendorkan kunci kaki

tiga kemudian menaik turunkan tripod leg-nya. Kedataran ditunjukkan

ketika rongga air yang ada di dalam waterpass tepat berada di tengah.
Lanjutan…

4) Memasang mounting (dudukan teleskop) pada kaki


tiga. Kemudian memasang pemberat.
5) Mengatur posisi lintang pengamat pada mounting.
6) Memasang tabung teleskop arah timur-barat dan
eyepiece (lensa okuler) yang digunakan.
7) Menyeimbangkan sudut deklinasi dan sudut jam
pada teleskop.
8) Menghubungkan Teleskop dengan mounting.
Sumber: Artikel Novia Ekawanti, dkk., SETTING AND MAINTENANCE
TELESCOPE CELESTRON 2000 AT ASTRONOMY LABORATORY, DEPARTMENT OF
PHYSICS, STATE UNIVERSITY OF MALANG
PERAWATAN TEROPONG
Menurut Panjaitan (2008 : 1), perawatan dan kebersihan
lensa/cermin pada sebuah teleskop sangatlah penting,
karena lensa/cermin adalah suatu komponen yang sangat
penting sebagai pengumpul cahaya dari objek dan sebagai
data mentah, yang selanjutnya diolah menjadi informasi
yang memerlukannya. Untuk itu, lensa/ cermin merupakan
faktor yang sangat penting dalam meningkatkan citra objek
untuk dijadikan informasi selanjutnya.
Sumber: Panjaitan, Edward. 2008. Prosedur Pembersihan Lensa/ Cermin pada
Sebuah Teropong.
Adapun hal-hal mendasar yang perlu diingat dalam perawatan optik
teleskop. seperti yang dijelaskan Arditti (2008: 196) bahwa secara
umum, kita dapat membersihkan semua permukaan optik sendiri
asalkan kita cukup hati-hati dan berkompeten, karena apabila kita
membersihkannya terlalu keras, maka akan merusak permukaan
optiknya. Selain itu, penjadwalan juga sangatlah penting. Karena dengan
terlalu sering membersihkannya juga dapat merusak permukaan optik
tersebut. Jadi, “bersihkan hanya ketika benar-benar diperlukan
pembersihan” (Sherrod, Dr. Clay, 2008: 1).

Sumber: Sherrod, Clay Dr. 2008. ASO Cleaning System. The Arkansas Sky
Observatory.
Menurut (Panjaitan, 2008: 2), ada beberapa prosedur
yang perlu dilakukan dalam pembersihan optik teleskop
yaitu:

1 • Penentuan Jadwal

2 • Penyediaan Sarana atau alat

3 • Penyediaan Personil

4 • Tahap Pelaksanaan
Sumber: Panjaitan, Edward. 2008. Prosedur Pembersihan Lensa/ Cermin pada
Sebuah Teropong.
ALAT DAN BAHAN YANG
DIGUNAKAN DALAM PERAWATAN
(LENSA KOREKTOR) TELESKOP
1. Aqua bidestilata
2. Alkohol 96%
3. Lens Cleaner
4. Kapas Steril
5. Obeng
6. Vacuum Cleaner
LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN (LENSA
KOREKTOR) TELESKOP

1) Melepas lensa korektor dan cermin sekunder dengan


menggunakan obeng.
2) Menyimpan lensa di tempat yang kering.
3) Membersihkan debu dengan menggunakan blower/
vacuum cleaner pada area sekitar permukaan tabung
teleskop dan cermin primer.
4) Membuat larutan pembersihan dengan mencampurkan 500 ml aqua

bidestilata dan 1 ml Alkohol 96%.

5) Membuat bulatan kapas dan merendamnya pada larutan pembersih

yang telah dibuat.

6) Menotolkan kapas yang telah basah ke permukaan lensa. Dengan

catatan: untuk pergerakan satu kali jalan tanpa harus diulang dan

kapas yang digunakan sekali pakai langsung dibuang. Mengulangi

langkah ini sampai tidak ada jamur pada lensa.


7) Setelah melakukan langkah (6), dipastikan bahwa terdapat sisa-sisa
genangan. Kemudian peneliti mengeringkan sisa-sisa genangan
tersebut dengan kapas pada langkah (5). Dengan catatan: kapas yang
digunakan telah diperas hingga kering.
8) Menyempurnakan sisa pembersihan dengan menggunakan paper lens
cleaner. Diusahakan arahnya sama/ searah (jika arah berlawanan
atau ke segala arah dapat menimbulkan bekas/ baretan pada lensa)
dan tekanan yang diberikan adalah tekanan minimum.
9) Tahap selanjutnya, membersihkan sisa kapas pada lensa dengan

menggunakan blower dan kuas halus yang ada pada set lens cleaner.

10) Mengulangi langkah (6) sampai (9) untuk mendapatkan hasil yang

maksimal.

11) Setelah permukaan lensa terkondisikan bersih, menyimpan lensa

korektor pada tempat kering dan aman.

Sumber: Artikel Novia Ekawanti, dkk., SETTING AND MAINTENANCE


TELESCOPE CELESTRON 2000 AT ASTRONOMY LABORATORY, DEPARTMENT
OF PHYSICS, STATE UNIVERSITY OF MALANG
PERAWATAN
(CERMIN SFERIS DAN EYEPIECE)
TELESKOP
1) Cermin sekunder hanya dibersihkan menggunakan tisu halus yang

ditetesi dengan lens cleaner dengan cara dibersihkan searah dan

tidak ditekan.

2) Pembersihan eyepiecenya menggunakan cotton bud yang telah

ditetesi lens cleaner untuk membersihkan kedua sisi bagian luar

dari lensanya saja. Namun sebelumnya, harus melepaskan barelnya

(digunakan untuk mengamankan lensa mata di focuser atau

pemegang lensa mata) saja, tidak sampai membongkar eyepiece,

guna memudahkan pembersihan lensa luarnya.


TERIMA K ASIH
SALAM ASTRONOMI

Anda mungkin juga menyukai