Disusun Oleh:
SURAKARTA
2017
Apa itu Astronomi ?
Di dalam disiplin ilmu khususnya astronomi, ada beberapa istilah yang masih terdapat
kesalahpahaman antara satu disiplin ilmu dan disiplin ilmu lainnya, seperti contoh, apakah
astrologi dan astro fisika itu mempunyai pengertian yang sama ?, dan astrologi dengan
astronomi apakah dapat kita samakan ?
tentu tidak, Astrologi ialah ilmu yang mempelajari bintang dan pengaruhnya terhadap
manusia, seperti contohnya rasi bintang, zodiak, dll. Sedangkan astrofisika yaitu ilmu yang
mempelajari fenomena fisis yang terjadi pada bintang, galaksi, planet, semesta berkembang,
dll. Astrofisika juga diperlukan basis matematika serta fisika yang kuat untuk mendalami
ilmu ini. Sedangkan Astronomi mempunyai pengertian yang lebih luas atau umum lagi, yaitu
Ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang ada di langiit, mencakup hal hal yang terlihat
maupun yang tidak terlihat dengan indra manusia ( contoh: black hole,dsb ). Selain itu kita
juga dapat mempelajari hukum / ciri khusus dari suatu bintang. Orang yang mempelajari
astronomi disebut astronomer. Astronomer dapat dipelajari oleh siapapun orang yang ada
didunia, baik ilmuwan, engineering, fisikawan, photographer, dll.
B. Geosentris
Di dalam teori ini, penganutnya beranggapan bahwa bumi sebagai pusat alam semesta
sekaligus pusat pergerakan benda benda langit. Teori ini dicetuskan oleh seorang filsuf
yang sangat terkenal yaitu aristoteles dan Claudius Ptolemy. Teori ini yang menjadi titik awal
bagi para pengamat lainnya untuk membuktikan dan mencetuskan teori teori tentang
perkembangan ilmu astronomi lainnya.
C. Heliosentris
Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini beranggapan bahwa matahari lah sebagai pusat
tata surya, sedangkan bumi beserta planet planet lainnya bergerak mengelilingi matahari.
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Nicolas Copernicus pada abad ke 16 kemudian
dibuktikan oleh ilmuwan ilmuwan setelahnya, seperti Galileo Galilei, Johannes Kepler dan
dengan observasi William Herschel, Friedrich Bessel, dll. Teori ini masih dipakai hingga saat
ini yang mana telah membuka jendela yang luas bagi perkembangan astronomi selanjutnya.
F. Astronomi Modern
Pada Era digital zaman sekarang, astronomi bukan hanya sebagai ilmu menghitung hitung
saja, tetapi merambah ke bidang seni seperti fotografi benda benda langit pada malam hari
dll. Pada masa saat ini, kita mempunyai banyak badan astronomi yang melakukan riset 24
jam selama sepekan, seperti NASA dan LAPAN.
Hubungan panjang gelombang puncak radiasi dan suhu di deskripsikan oleh Hukum
pergeseran Wien:
Luminositas
Di dalam astronomi luminositas berarti jumlah energi yang dipancarkan sebuah benda ke
segala arah per satuan waktu. Luminositas dinyatakan dalam watt atau erg per detik dalam
satuan internasional (SI).
Parallax Bintang
Untuk menghitung jarak ke bintang, para astronom menghitung pergeseran yang
tampak pada bintang dalam kurun waktu satu tahun. Para astronom menggunakan dua waktu
yang berbeda dalam mengamati bintang selama satu tahun periode ini, yaitu ketika bumi
berada di tempat yang bersebrangan. Sepanjang bumi mengelilingi Matahari, astronom
melihat pergerakan bintang terhadap bintang-bintang di belakangnya yang karena jaraknya
lebih jauh, terlihat diam. Semakin dekat bintang, parallaksnya semakin besar. Paralaks
bintang merupakan metode untuk mengukur jarak bintang
Seperti yang kita lihat pada gambar, garis-garis pandang dan garis yang
menghubungkan posisi pengamatan membentuk segitiga dengan bintang sebagai puncaknya.
Andaikan dmatahari adalah jarak Bumi-Matahari, d adalah jarak Matahari bintang, dan p
adalah sudut parallaks, didapatkan formula parallaks:
1
=
Semakin jauh bintang, semakin kecil parallaksnya, dan dibutuhkan baseline pengukuran yang
lebih besar pula. Namun, baseline pengamatan dari bumi terbatas karena orbit planet kita
mengelilingi Matahari. Oleh karena itu, pengukuran menggunakan parallaks ini terbatas
hanya sampai sudut paralllaks sebesar 0,01 detik busur, artinya bintang yang jaraknya lebih
dari 100 parsek tidak dapat diukur menggunakan metode ini.
Namun, pada tahun 1989, ESA (Eroupean Space Agency) meluncurkan misi Hipparcos yang
bertujuan menghitung sudut parallaks bintang-bintang di dalam galaksi kita. Hipparcos telah
menghitung parallaks lebih dari 120.000 bintang yang jaraknya mencapai 650 parsek (500
tahun cahaya) dari Matahari.
D. Diagram Hr
Diagram H-R digunakan untuk menunjukkan jenis-jenis bintang yang berbeda dan juga untuk
mencocokkan prediksi model teoretis evolusi bintang dengan pengamatan. Pengelompokan
bintang pada jalur yang berbeda (lihat gambar) menunjukkan adanya perbedaan tahap evolusi
bintang.
Kebanyakan bintang mendiami suatu jalur dari kiri atas ke kanan bawah yang disebut sebagai
deret utama. Ini dapat diinterpretasikan bahwa bagi kebanyakan bintang, makin tinggi suhu
permukaannya makin terang cahayanya. Bintang pada kelompok ini adalah bintang yang
sedang melangsungkan pembakaran hidrogen di intinya. Hampir 90% usia bintang
dihabiskan pada tahap deret utama ini yang menjadi penyebab tingginya populasi. Bintang
deret utama disebut juga sebagai bintang katai.Kelompok yang tampak terlihat jelas
berikutnya adalah kelompok yang disebut sebagai cabang raksasa, tempat bagi bintang-
bintang yang sedang melangsungkan pembakaran hidrogen di kulit yang mengelilingi inti
helium yang belum terbakar. Ciri lainnya yang dapat dilihat dengan jelas adalah adanya gap
antara deret utama dan cabang raksasa. Gap ini disebut sebagai gap Hertzsprung dan
menunjukkan evolusi yang berlangsung cepat pada saat pembakaran hidrogen di kulit yang
mengelilingi inti dimulai.
ETERNAL INFLATION
Bila alam semesta pada mulanya dapat dikelompokkan menjadi satu multiverse, maka
jagad raya ini terdapat banyak multiverse. Teori ini didasarkan pada teori Chaotic Eternal
Inflation yang menyatakan bahwa jagad raya kita terus berkembang semakin membesar sejak
terjadinya big bang hingga sekarang. Teori ini menyatakan bahwa kita selamanya tidak dapat
melihat multiverse lainnya dikarenakan cepatnya perkembangan jagat raya yang menjadi
perantara multiverse.
Seperti gelembung di lautan
OSCILLATING UNIVERSE
Setelah ekspansi alam semesta berhenti, terjadi keruntuhan (collapse)
Semua materi bergabung kembali menjadi sangat panas dan rapat (dense). Sama
seperti saat permulaan big bang
Ini disebut BIG CRUNCH
Setelah big crunch mungkin akan ada ekspansi alam semesta lagi. Terulang big bang
lagi
Begitu seterusnya di masa depan. Dan mungkin begitu pula di masa lalu
COLLIDING UNIVERSE
Teori pembentukan alam semesta yang disebabkan karena adanya proses tumbukan
gelembung 1 dan 2 yang memiliki massa tak hingga
INFLASI dari materi yang sangat kecil, sekecil atom hingga sebesar galaksi
THE BIG BANG
Teori big bang merupakan salah satu teori ilmu pengetahuan yang mejelaskan
bagaimana bentuk awal dan perkembangan dari alam semesta.
Teori ini berpendapat bahwa, alam semesta berasal dari kondisi yang padat dan panas
mengalami ledakan yang sangat dahsyat, kemudian mengembang sampai sekitar 13.700 juta
tahun yang lalu. Para ilmuwan pun telah mempercayai bahwa big bang membentuk sistem
tata surya.
Dentuman besar atau ledakan dahsyat merupakan suatu peristiwa yang menimbulkan
pembentukan alam semesta berdasarkan kosmologi mengenai bentuk awal dan
perkembangan alam semesta.
Sistem Kordinat
A. Ekliptika heliosentris
Pusat koordinat : matahari
Bidang datang referensi : bidang orbit bumi mengelilingi matahari (bidang ekliptika)
Titik referensi : VE (vernal equinox) didefinisikan
sebagai sumbu x
Koordinat :
- r = jarak benda langit ke matahari
- l = sudut bujur ekliptika, dihitung dari VE, berlawanan arah jarum jam
- b = sudut lintang ekliptika, sudut antara garis penghubung benda langit- matahari
dengan bidang ekliptika
B. Ekliptika Geosentris
Pusat koordinat : bumi
Bidang datar referensi : bidang ekliptika
Titik referensi : vernal equinox
Koordinat:
-delta (): jarak benda langit ke bumi (seringkali tidak dihitung)
-Lambda () : bujur ekliptika benda langit menurut bumi, dihitung dari VE
-Beta () : lintang ekliptika , sudut antara garis penghubung benda langit -bumi dengan
bidang ekliptika
C. Ekuator geosentris
Gerakan bumi : revolusi dan rotasi
Sumbu rotasi bumi tidak sejajar dengan sumbu bidang ekliptika
Membentuk kemiringan sebesar kira-kira 23,5 derajat
Sudut kemiringan ini tidak konstan sepanjang waktu, semakin lama semakin mengecil
Pusat koordinat : bumi
Bidang datar referensi : bidang ekuator, bidang datar yang mengiris bumi menjadi dua
bagian melewati garis khatulistiwa
Koordinat:
- Delta (): jarak benda langit ke bumi
- Alpha () = right ascension = sudut antara VE dengan proyeksi benda langit pada
bidang ekuator, dengan arah berlawanan jarum jam. alpha biasanya dinyatakan dalam jam
(hour, h). Satu putaran penuh = 360 derajat= 24 jam=24 h. Titik VE menunjukkan 0 h
Delta kecil () = declination = sudut antara garis hubung benda langit-bumi dengan
ekuator. Nilainya dari -90 derajat (selatan) sampai 90 derajat (utara)
MACAM-MACAM HARI
Satu hari = lama waktu antara dua kali transit benda langit
Transit artinya benda langit berada di meridian, saat posisinya di atas horison tepat di
utara (azimut= 0 derajat) atau selatan (azimut = 180 derajat) atau di zenit (tepat di atas kepala
kita)
Jika benda langit itu matahari= solar day
Jika bintang tetap (fixed star) = sidereal day
Jika matahari fiktif (lintasannya selalu seragam) = mean solar day
Satu sidereal day lebih pendek dari satu solar day
KULIAH UMUM
Oleh : Dr. Eng Rinto Anugraha NQZ, S.Si M.Si.
Pada tanggal 9 Maret 2016 Indonesia menjadi tuan rumah gerhana matahari total dan parsial
sedangkan Negara tentangga seperti Malaysia hanya gerhana matahri parsial.
Ruang lingkup ilmu Falak
Kalender Masehi dan Hjriyah
Bumi, koordinat bola dan arah kiblat
Posisi matahri dan bulan
Waktu solat
Fase bulan
Gerhana matahari dan bulan
Bumi berbentuk bulan atau seperti telur, buktinya kita bias memprediksi kapan matahari dan
bulan terbit dan juga bias menentukan arah Shalat.