Anda di halaman 1dari 7

MENGENAL ASTRONOMI AMATIR

Dedy Heriyanto
Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ)

Pendahuluan
Astronomi, kalau berbicara tentang Astronomi hal pertama yang terbayang adalah bintang-
bintang yang ada di langit malam, bintang-bintang yang berkelap-kelip tiada henti hingga fajar
datang menghampiri. Suasana malam membawa kita ke dalam lamunan yang begitu indah di atas
langit yang begitu banyak bertaburan bintang. Bintang-bintang itu menghilangkan kesepian malam
yang gelap gulita. Dan apabila kita pelajari lebih dalam, lebih detail ternyata kita melihat sederetan
bintang yang berjalan dari timur ke barat tanpa mereka berpisah, menyatu layaknya perangko dan
surat. Mereka membentuk satu kumpulan yang kita kenal sebagai Rasi bintang atau Konstelasi
bintang, dan rasi bintang yang kita kenal saat ini adalah rasi zodiak. Sejenak kita terbangun dari
lamunan indah ini, dan kita sadari bahwa ternyata ilmu Astronomi itu begitu indah ketika kita mau
mempelajarinya. Dan hal ini bisa kita lakukan di mana saja dan kapan saja.

Astronomi Amatir itu….


Terkadang kita bertanya, Astronomi itu apa sich sebenarnya? yang kami tau hanya bintang-
bintang. Ternyata Astronomi itu berasal dari bahasa Yunani, astron yang artinya bintang dan
nomos yang artinya ilmu. Dan Astronomi dalam kajian ilmu adalah disiplin ilmu pengetahuan yang
merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit
(seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi) serta fenomena-
fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi. Ilmu ini secara pokok mempelajari berbagai
sisi dari benda-benda langit — seperti asal-usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak — dan
bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan
alam semesta.
Sementara itu kata Amatir berasal dari bahasa latin, yaitu amator, amo yang berarti pecinta
berakhiran dengan kata —tor sebagai suatu objek yang dicintai. Seperti yang kebanyakan orang
ketahui Amatir memiliki arti seseorang yang kemampuannya terbatas, pemula, kurang pengalaman
dan awam. Ternyata setelah kita ketahui saat ini Amatir memiliki arti jauh di atas yang kebanyakan
orang bayangkan.

Berdasar kajian etimologi yang sudah kita bahas sebelumnya, kita mengetahui bahwa
Astronomi Amatir itu adalah sebait kata-kata yang dibuat untuk menyebutkan seseorang yang
mencintai suatu keilmuan dengan dasar cinta dan hobi. Mereka tidak menjadikan bentuk kegiatan
mereka di dalam Astronomi sebagai sumber datangnya rezeki atau penghasilan. Mereka
meluangkan waktunya di tengah-tengah kesibukan mereka. Beda dengan Astronomi Profesional.
1
Jakarta Amateur Astronomers Association for the first meeting, January 11, 2014
Astronom Profesional adalah Ahli Astronomi yang memang sudah fasih di dalam bidang
tersebut, mereka mempelajari Astronomi melalui pendidikan formal di perkuliahannya. Astronom
profesional akan mempelajari satu objek bertahun-tahun bahkan hingga akhir hayatnya. Pada abad
ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi dua cabang: astronomi observasional dan astronomi
teoretis. Yang pertama melibatkan pengumpulan data dari pengamatan atas benda-benda langit,
yang kemudian akan dianalisis menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika. Yang kedua terpusat
pada upaya pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat benda-
benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya. Adapun kedua cabang ini bersifat
komplementer — astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan hasil-hasil pengamatan
astronomi observasional, dan astronomi observasional kemudian akan mencoba untuk
membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi teoretis. Namun bagi astronom profesional,
pengamatan langit menggunakan teleskop-teleskop di observatorium atau bahkan teleskop landas
angkasa tidak bisa dilakukan setiap hari hanya untuk satu obyek. Biasanya para astronom ini
mengajukan proposal meminta waktu terbaik untuk pengamatan satu obyek yang hanya beberapa
hari dalam setahun. Berbeda dengan astronom amatir yang bisa melakukan pengamatan kapanpun
dengan alat mereka sendiri. Bahkan mereka bisa melakukan pengamatan pada satu obyek selama
berbulan-bulan tanpa harus berbagi waktu penggunaan alat dengan astronom lainnya.

Astronomi Dahulunya
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua, dan pada awalnya hanya melibatkan
pengamatan dan prediksi atas gerak-gerik benda-benda langit yang terlihat dengan mata telanjang.
Sebagaimana diketahui dari artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah; misalnya
monumen-monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang berasal dari Britania. Orang-
orang dari peradaban-peradaban awal semacam Babilonia, Yunani, Cina, India, dan Maya juga
didapati telah melakukan pengamatan yang metodologis atas langit malam. Akan tetapi meskipun
memiliki sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu
pengetahuan modern melalui penemuan teleskop.
Sebelum ditemukannya peralatan untuk mengamati benda-benda langit seperti teleskop,
pengamatan-pengamatan sering dilakukan di atas bangunan-bangunan yang tinggi dan semua
menggunakan mata telanjang. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan
peradaban dibeberapa Negara, orang-orang mulai membangun observatorium dan mulai meneliti
tentang gagasan-gagasan dan sifat dari alam semesta. Umumnya, astronomi awal disibukkan
dengan pemetaan letak-letak bintang dan planet (sekarang disebut astrometri), kegiatan yang
akhirnya melahirkan teori-teori tentang pergerakan benda-benda langit dan pemikiran-pemikiran
filosofis untuk menjelaskan asal-usul Matahari, Bulan, dan Bumi. Bumi kemudian dianggap
sebagai pusat jagat raya, sedang Matahari, Bulan, dan bintang-bintang berputar mengelilinginya;
model semacam ini dikenal sebagai model geosentris, atau sistem Ptolemaik (dari nama astronom
Romawi-Mesir Ptolemeus).
Kemudian pada Zaman Renaisans, Copernicus menyusun model Tata Surya heliosentris,
model yang kemudian dibela dari kontroversi, dikembangkan, dan dikoreksi oleh Galileo dan
2
Jakarta Amateur Astronomers Association for the first meeting, January 11, 2014
Kepler. Galileo berinovasi dengan teleskop guna mempertajam pengamatan astronomis, sedang
Kepler berhasil menjadi ilmuwan pertama yang menyusun secara tepat dan mendetail pergerakan
planet-planet dengan Matahari sebagai pusatnya. Meski demikian, ia gagal memformulasikan teori
untuk menjelaskan hukum-hukum yang ia tuliskan, sampai akhirnya Newton (yang juga
menemukan teleskop refleksi untuk pengamatan langit) menjelaskannya melalui dinamika
angkasa dan hukum gravitasi. Era renaissance menjadi awal tanda kemajuan pengetahuan dan
teknologi, yang tentunya menyokong perkembangan astronomi. Semenjak saat itu astronomi terus
berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini.

Siapa dan Bagaimana Agar Bisa Menjadi Seorang Astronom Amatir


Setiap kita apabila memandang langit pasti ada perasaan yang begitu takjub akan
pemandangan yang sangat indah itu. Dan dari kita pasti juga punya rasa ingin tahu atas keindahan
ini. Dari keingin tahuan itulah yang membuatmu bisa disebut sebagai Astronom Amatir dan ini
berlaku untuk semua kalangan laki-laki maupun wanita dan anak-anak maupun dewasa.

Tokoh Astronomi
Dalam perjalanannya, ilmu Astronomi terus berkembang, minat terhadap Astronomi pun
semakin banyak, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan sampai dengan lansia. Anak-anak
bahkan ada yang hingga bercita-cita menjadi seorang astronaut, orang tua mereka
memperkenalkan mereka dengan cara mengajak anak-anaknya pergi ke Planetarium yang di
Negara atau daerah mereka. Dan mereka diberika buku-buku cerita mengenai alam semesta ini.
Ketika remaja mereka mulai mengasah ilmu astronominya dengan cara mencari buku-buku
mengenai astronomi popular, dan bahkan ada yang sampai mengikuti olimpiade astronomi hingga
tingkat nasional, dst. Namun ada sebagian orang yang hanya menggeluti astronomi sebagai
kecintaannya terhadap astronomi dan tidak ingin menggeluti astronomi secara mendalam. Orang-
orang ini lah yang disebut sebagai astronom amatir, mereka pun dalam penyebutannya sebagai
astronom amatir juga mengadakan penilitian-penilitian terhadap benda-benda langit yang ada di
ruang angkasa. Mengamati bintang variable, pergerakan benda langit, hingga mencari benda-
benda kecil baru bahkan seorang amatir mampu menemukan asteroid. Sebagai contoh menarik
bagaimana astronom amatir bisa memberikan penemuan adalah 3 siswa SMA di Wisconsins yang
berhasil menemukan sebuah asteroid. Penemuan ini terjadi saat mereka melakukan observasi
untuk tugas astronomi di kelasnya. Ketiganya adalah Connor Leipold, Tim Patika, dan Kylie
Simpson dari The Prairie School. Hasil penemuan mereka telah diverifikasi oleh Minor Planet
Center di Cambridge sebagai asteroid.

Dan ternyata penemu teleskop radio pun berasal dari kalangan amatir yang bernama Grote
Reber (1911-2002). Dia adalah seorang astronom amatir amerika yang meneruskan pekerjaan
seorang astronom professional yang pertama kali berkarir dalam astronomi radio, Karl Jansky.
Pada tahun 1937 dia membuat sebuah teleskop radio kedua di dunia dan berhasil melakukan survei
langit pertama dalam frekuensi radio. Dan ada juga Gus Johnson seorang astronom amatir yang
senang mengamati astronomi secara tidak sengaja menemukan 'Supernova' di tahun 1979 dari
3
Jakarta Amateur Astronomers Association for the first meeting, January 11, 2014
halaman belakang rumahnya. Mereka semua adalah para Astronom Amatir yang mampu
berkontribusi besar terhadap astronomi dan membantu para Astronom professional. Namun di
Indonesia pun juga terdapat tokoh-tokoh astronom amatir yang kontribusinya terhadap astronomi
sangat besar diantara ada Alm, Tersia Marsiano beliau adalah Ketua Himpunan Astronomi Amatir
Jakarta yang menjabat masa jabatannya paling lama. Dan beliau juga mengembangkan model roket
air yang ada saat ini. Dan ada juga drs.Widya Sawitar atau yang HAAJ kenal dengan sebutan pak
Wid adalah seorang Astronom Professional namun beliau juga salah satu orang yang memajukan
astronomi amatir di Indonesia berkat beliau Himpunan Astronomi Amatir Jakarta hingga saat ini
tetap ada. Beliau sekarang fokus terhadap sejarah astronomi atau tentang budaya astronomi yang
berkembang saat ini. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh astronom amatir yang mewarnai dunia
astronomi di dunia ini.

Gambar 1. Alm, Ka Tersia Marsiano sedang mengamati Saturnus dan Grote Reber seorang
astronom amatir yang mempopulerkan teleskop radio.

Komunitas Astronomi
Seperti yang sebelumnya disebutkan dari zaman ke zaman dari masa ke masa dari anak-
anak hingga dewasa Astronomi mengalami perkembangan yang sangat pesat dan kecintaan
terhadap astronomi semakin banyak. Hal ini menyebabkan beberapa orang mendirikan suatu
perkumpulan di mana perkumpulan itu dapat menopang atau dapat saling membantu teman-teman
yang hobi terhadap astronomi dan mempunyai rasa keingintahuan terhadap astronomi. Salah
satunya yang ada di Indonesia tepatnya di Jakarta pada tahun 1984 berdiri sebuah himpunan yang
diberi nama Himpunan Astronomi Amatir Jakarta yang terpicu karena Gerhana Matahari total pada
tahun 1983 dan juga untuk mempersiapkan menyambut fenomena alam yang sangat langka yaitu
komet Halley yang melintas pada tahun 1986 yang dalam kunjungan rutin 76 tahun sekali.
Semenjak abad ke-21 HAAJ semakin berkembang dan semakin terlihat konsistensinya. Berdirinya
HAAJ dengan cita-citanya memasyarakat astronomi dan mencerdaskan bangsa dan menumbuhkan
semangat pola berpikir saintifik masyarakat Indonesia berdiri pula wadah-wadah keastronomian
di bawah naungan HAAJ diantaranya ada Forum of Scientist Teenagers (FOSCA), Forum Pelajar
Astronomi (FPA) dan beberapa Klub Astronomi di berbagai sekolah yaitu Kastro Lunar SMAN 3
Bogor, Kastro Sirius SMAN 89 Jakarta, Kastro Polaris SMAN 38 Jakarta, KIR Orbit SMAN 1
Bogor dan ada juga wadah astronomi sekolah yang berdiri secara mandiri seperti sekolah Madania
Bogor dan SMA Negeri 1 Subang. Dan di beberapa kota besar seperti Jogjakarta yang berdiri
4
Jakarta Amateur Astronomers Association for the first meeting, January 11, 2014
komunitas astronomi yang bernama Jogja Astronomi Club (JAC) dan ada juga di kota Pahlawan,
Surabaya Astronomi Club (SAC) selain itu juga ada media astronomi yang menitik beratkan di
dunia maya mengenai astronomi diantaranya ada www.langitselatan.com dan
www.duniaastronomi.com semuanya berdiri atas kecintaannya terhadap astronomi dan ingin
mewadahi orang-orang disekitarnya akan hobinya yang suka melihat langit atau bintang-bintang.
Dan berbagai macam kegiatan-kegiatan telah mereka lakukan, mulai dari diskusi di kelas, acara
pengamatan umum, observasi fenomena besar astronomi, dan kegiatan lainnya.

Gambar 2. Beberapa komunitas Astronomi yang ada di Indonesia.

Kegiatan Astronomi Amatir


Keberadaan astronomi dikalangan masyarakat di mana pun berada memiliki tujuan yang
sama yaitu ingin mempopulerkan Astronomi dikalangan masyarakat dari anak-anak hingga
dewasa. Astronomi amatir sendiri biasanya dikaitkan dengan kata pengamatan malam, karena
kebanyakan dari mereka melihat bintang-bintang di malam hari, mulai dari observasi planet atau
fenomena-fenomena astronomi lain semisal hujan meteor. Namun ada juga yang mengamati
bintang pada siang hari, bintang tersebut ialah Matahari. Mengamati matahari lebih dekat pun
sangat menarik buat kalangan astronom amatir karena kita bisa melihat ternyata matahari tidak
semulus yang kita bayangkan atau kita lihat, matahari memiliki bintik matahari atau yang
internasional kenal sebagai sunspot. Dan yang kini populer di astronom amatir adalah
astrofotografi, yaitu pemotretan langit malam, ada yang memotret galaksi bimasakti, nebula
bahkan hingga hujan meteor.
Astronom amatir di Indonesia dan di luar Negri kita memiliki perbedaan dalam
kegiatannya, di Negara lain para amatir hanya bertemu sebulan sekali dan dalam sekali
pertemuannya itu mereka membawa teleskop masing-masing yang mereka miliki sendiri dan
melakukan observasi langit dan diakhir pertemuannya masing-masing saling mempresentasikan
hasil observasinya itu. Sedangkan Astronom amatir di Indonesia menitikberatkan pada pertemuan
rutin untuk pembahasan materi-materi astronomi dan diskusi astronomi. Sedangkan pada
Himpunan Astronomi Amatir Jakarta itu sendiri memiliki banyak kegiatan pula, diantaranya
pertemuan rutin 2 mingguan, star party, workshop astronomi, fenomena astronomi hingga
penyuluhan astronomi.
5
Jakarta Amateur Astronomers Association for the first meeting, January 11, 2014
Gambar 2. Astronom amatir yang akan observasi langit malam di Observatorium Rainwater,
Francis
http://www.obsessiontelescopes.com/galleries/index.php

Dalam kegiatan-kegiatan yang astronom amatir lakukan mereka juga memiliki peran atau
andil dalam keastronomian yang ada hingga sekarang, seperti yang telah disebutkan dipembahasan
sebelumnya banyak astronom amatir yang dapat menemukan hal baru di dalam dunia astronomi
mulai dari penemuan asteroid hingga supernova dan itu sangat membantu terutama bagi para
astronom professional.

Dalam kegiatannya mereka memiliki instrument astronomi penunjang kegiatan mereka.


Yang paling mudah dan tidak membutuhkan biaya mahal adalah mata, karena hal pertama yang
dibutuhkan adalah mata kalau kita tidak bisa melihat bagaimana kita bisa melihat bintang-bintang.
Instrument yang kedua adalah peta langit, biasanya peta langit bisa di dapat di planetarium yang
ada di daerahmu, peta langit dibutuhkan untuk mengetahui letak bintang pada waktu yang akan
kita amati dan untuk mempermudah kita. Untuk kita melihat benda langit agar lebih detail atau
istilahnya kita zoom, para astronom amatir biasanya menggunakan binokuler atau teleskop.
Dengan bantuan binokuler atau teleskop kita bisa melihat kawah-kawah yang ada di bulan,
mengamati pergerakan satelit-satelit Jupiter yang terbesar dan dapat melihat planet saturnus
dengan cincinnya yang sangat indah.

Gambar 3. Peta langit, Binokuler, Kamera dan Teleskop adalah alat Instrumen Astronomi.
6
Jakarta Amateur Astronomers Association for the first meeting, January 11, 2014
Daftar Pustaka

Rayhan, Muhammad. Mengenal Astronomi Amatir di Planetarium dan Observatorium Jakarta.


2012

Syamara, Ronny. Kegiatan dan Peraga Astronomi Amatir. 2010

http://langitselatan.com/tag/astronom-amatir/

http://www.kafeastronomi.com/galileo-galilei-bapak-observasi-astronomi-modern.html

7
Jakarta Amateur Astronomers Association for the first meeting, January 11, 2014

Anda mungkin juga menyukai