FILSAFAT SAINS
PLANET DAN EDARANNYA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullai Wabarakatuh
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih pelimpah
Cinta. Maha Penyayang yang tidak terbilang. Dengan rahmat Tuhan Yang Maha
Esa dan berkat anugrah-Nya yang dilimpahkan kepada kami, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Planet dan aedarannya tepat
sesuai waktu yang di rencanakan. Dan tak lupa pula penyusun kirimkan salam dan
salawat kepada nabi junjungan kita Muhammad Sallallahu Alaihi Wassallam yang
telah memberikan penjerahan kepada kita semua.
Kepada Ibu Mutmainnah, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampuh mata
kuliah Filsafat Sains dengan rendah hati penyusun
mengucapkan banyak
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul..........................................................................................i
Kata Pengantar............................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat
tata surya. Planet yang dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan
mata telanjang seperti planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar.
Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti
pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah
tetap.
Pada umumnya bangsa Yunani dan orang-orang yang hidup pada abad
pertengahan memiliki pegangan yang kuat sebagai pandangan mereka tentang
alam semesta yaitu planet dan perputarannya. Seperti teori geosentris, teori
heliosentris hingga melahirkan hukum 1 Kepler, hukum II Kepler, dan hukum
III Kepler.
Berdasarkan perkembangan dari teori-teori perputaran planet, ternyata
orang-orang islam juga sangat berperan penting di dalamnya. Seperti AlBattani yang mengusulkan teori baru untuk menentukan kondisi dapat
terlihatnya bulan baru. Tak hanya itu, ia juga berhasil mengubah sistem
perhitungan sebelumnya yang membagi satu hari ke dalam 60 bagian (jam)
menjadi 12 bagian (12 jam), dan setelah ditambah 12 jam waktu malam
sehingga berjumlah 24 jam.
Tokoh-tokoh astronomi Eropa seperti Copernicus, Regiomantanus,
Kepler dan Peubach tak mungkin mencapai sukses tanpa jasa Al-Batani.
Copernicus dalam bukunya 'De Revoltionibus Orbium Clestium' mengaku
berutang budi pada Al-Battani.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Penemu Planet
Planet (dari bahasa Yunani Kuno (astr plants),
berarti "bintang pengelana") adalah benda astronomi yang mengorbit sebuah
bintang atau sisa bintang yang cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri,
tidak terlalu besar untuk menciptakan fusi termonuklir, dan telah
"membersihkan" daerah sekitar orbitnya yang dipenuhi planetesimal.
Kata planet sudah lama ada dan memiliki hubungan sejarah, sains,
mitologi, dan agama. Oleh peradaban kuno, planet dipandang sebagai sesuatu
yang abadi atau perwakilan dewa. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan,
pandangan manusia terhadap planet berubah.
Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi
Internasional
(IAU)
lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun lebih
padat) daripada satelit Yupiter, Ganymede dan satelit Saturnus, Titan.
2. Venus
Pythagoras, abad ke-6 Venus (0,7 SA dari Matahari) berukuran
mirip bumi (0,815 massa bumi). Dan seperti bumi, planet ini memiliki
selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan
memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi
dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi. Venus tidak memiliki
satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai
400 C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang
terkandung di dalam atmosfer. Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum
dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang bisa
mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal dari
gunung berapi.
Venus disebut Sukra dalam astrologi Hindu kuno. Hal ini diamati
oleh Babel di 1600BC awal dan disebut planet Ishtar, dewi cinta dan
kewanitaan. Venus dikenal sebagai bintang mengembara jauh sebelum
penemuan teleskop. Orang barat berpikir Venus ada dua planet yang
berbeda pada pagi dan sore. Pythagorasadalah yang pertama untuk
mengetahui di abad ke-6 yang merupakan salah satu planet. Dia berpikir
bahwa Venus mengorbit di sekitar Bumi. Galileo melihat pada abad ke 17
bahwa Venus memiliki sifat-sifat seperti bulan.
3. Bumi
Bumi (1 SA dari Matahari) adalah planet bagian dalam yang
terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas
geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup.
Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan
juga merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng
tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet
lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang
menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki satu satelit, bulan, satusatunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata Surya.
4. Mars
Mars (1,5 SA dari Matahari) berukuran lebih kecil dari bumi dan
Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang
kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang
dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah
retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus
terjadi sampai baru belakangan ini. Warna merahnya berasal dari warna
karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua satelit alami kecil
(Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak
gravitasi Mars.
Penemuan satelit Mars, Phobos dan Deimos, terjadi di 1877 ketika
ahli astronomi asal Amerika Serikat bernama Asaph Hall, Sr.
mengidentifikasi setelah pencarian lama, walaupun keberadaannya pernah
di spekulasi sebelumnya.
5. Yupiter
Astronom Babilonia, abad ke-7 atau ke-8 SM Yupiter (5,2 SA),
dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh
planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber
panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semipermanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik
Merah Raksasa. Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat
yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa menampakan kemiripan
dengan planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas.
Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih
besar dari Merkurius.
Di sekeliling Yupiter terdapat cincin yang tipis dan magnetosfer
yang kuat. Selain itu terdapat paling tidak 67 satelit alami, termasuk empat
satelit besar yang disebut satelit-satelit Galileo yang pertama kali
ditemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610. Satelit terbesar Yupiter,
yaitu Ganymede, memiliki diameter yang lebih besar daripada planet
Merkurius.
Pengamatan terhadap Yupiter telah dilakukan oleh astronomastronom Babilonia dari abad ke-7 atau ke-8 SM. Sejarawan astronomi
Cina Xi Zezong telah mengklaim bahwa astronom Cina Gan De telah
6
berbentuk
pepat. Ia
juga dapat
memperkirakan periode rotasi planet Yupiter. Lebih lagi, pada tahun 1690,
Cassini menyadari bahwa atmosfer Yupiter mengalami rotasi diferensial.
Pada tahun 1664 oleh Robert Hooke mengamati bahwa Bintik
Merah Besar, yaitu kenampakan berbentuk oval di belahan selatan
Yupiter dan pada tahun 1665 oleh Giovanni Cassini, walaupun hal ini
masih diperdebatkan. Heinrich Schwabe sendiri memproduksi gambar
yang menunjukkan detail Bintik Merah Besar pada tahun 1831.
6. Saturnus
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki
beberapa
kesamaan
dengan
Yupiter,
sebagai
contoh
komposisi
activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja. Titan berukuran
lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata
Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti.
Saturnus telah diketahui sejak zaman prasejarah. Pada zaman kuno,
planet ini adalah planet terjauh dari 5 planet yang diketahui di tata surya
(termasuk Bumi) dan merupakan karakter utama dalam berbagai mitologi.
Pada mitologi Kekaisaran Romawi, Dewa Saturnus, di mana nama Planet
ini diambil dari namanya, adalah dewa pertanian dan panen. Orang
Romawi menganggap Saturnus sama dengan Dewa Yunani Kronos. Orang
Yunani mengeramatkan planet terluar untuk Kronos, dan orang Romawi
mengikutinya.
Cincin Saturnus membutuhkan paling sedikit teleskop dengan
diameter 75 mm untuk menemukannya dan cincin tersebut tidak diketahui
sampai ditemukan oleh Galileo Galilei tahun 1610. Galileo sempat
bingung dengan cincin Saturnus dan mengira bahwa Saturnus bertelinga.
Christian Huygens menggunakan teleskop dengan perbesaran yang lebih
besar dan ia menemukan bahwa cincin itu adalah cincin Saturnus.
Huygens juga menemukan satelit dari Saturnus, Titan. Tidak lama,
Giovanni Domenico Cassini menemukan 4 satelit lainnya, Iapetus, Rhea,
Tethys dan Dione. Pada tahun 1675, Cassini juga menemukan celah yang
disebut dengan divisi Cassini.
Tidak ada penemuan lebih lanjut sampai tahun 1789 ketika William
Herschel menemukan 2 satelit lagi, Mimas dan Enceladus. satelit
Hyperion, yang memiliki resonansi orbit dengan Titan, ditemukan tahun
1848 oleh tim dari Britania Raya.
Pada tahun 1899, William Henry Pickering menemukan satelit
Phoebe. Selama abad ke-20, penelitian terhadap Titan mengakibatkan
adanya konfirmasi pada tahun 1944 bahwa Titan memiliki atmosfer yang
tebal, di mana Titan menjadi satelit yang unik di antara satelit di Tata
Surya lainnya.
7. Uranus
William Herschel (Kelahiran Jerman-Inggris), 1781 Uranus (19,6
SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling ringan
di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus
mengedari Matahari dengan bujkuran poros 90 derajat pada ekliptika.
Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa
lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27
satelit yang diketahui, yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel,
Ariel dan Miranda.
Uranus telah
diamati
pada
banyak
kesempatan
sebelum
alternatif
segera
diusulkan. Astronom
Jrme
Lalande
11
12
memakai berbagai varian nama "Neptunus" untuk planet ini; dalam bahasa
Cina, Jepang, dan Korea, nama planet ini dapat diterjemahkan secara
harfiah sebagai "bintang raja laut" (), karena Neptunus adalah dewa
laut.
B. Rotasi Planet
Planet-planet beredar mengelilingi matahari. Planet-planet tersebut
beredar dalam suatu lintasan planet yang disebut orbit berbentuk elips.
Lintasan planet mengelilingi matahari disebut orbit. Peredaran planet-planet
mengelilingi matahari disebut revolusi planet. Waktu yang diperlukan planet
untuk melakukan satu kali revolusi disebut kala revolusi. Selain berevolusi,
planet juga melakukan gerak rotasi. Gerak rotasi adalah gerak berputar pada
porosnya. Waktu yang diperlukan planet untuk melakukan satu kali rotasi
disebut kala rotasi.
13
Planet
Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Yupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
Kala Revolusi
88 hari
225 hari
365 hari
687 hari
11,86 tahun
29,5 tahun
84 tahun
165 tahun
Kala Rotasi
59 hari
243 hari
24 jam
24,6 jam
10 jam
10,7 jam
17 jam
16 am
planet-planet dikelompokkan
Bangsa
Yunani mengamati bahwa di langit terdapat bendabenda yang bergerak relatif terhadap bintang-bintang.
Mereka menamakan benda-benda ini dengan istilah
planeten, yang artinya pengelana. Istilah ini
sekarang dikenal sebagai planet, yaitu Merkurius,
Venus, Mars, dan sebagainya.
Dari bangsa Yunani pula berkembang
konsep-konsep kosmologi yang bersifat
rasional dan tidak dikaitkan dengan hal-hal
pusat
alam
semesta
(api
pusat).
Menurut
Pythagoras,
15
penggerak
yang
utama
dalam
sistem
bahasa
alam
Latin
dan
diusulkan
oleh
Claudius
16
6. Aristarchus
Selain teori yang diusulkan oleh Aristoteles dan Ptolomeus, ada
teori lain tentang alam semesta yang diusulkan oleh Aristarchus. Menurut
Aristarchus, pusat alam semesta bukan bumi, melainkan matahari. Bumi
hanyalah salah satu dari beberapa planet yang bergerak mengelilingi
matahari dalam lintasan yang berbentuk lingkaran.
7. Nicolaus Copernicus
Pada abad ke-15 terjadi
revolusi besar dalam teori tata
surya seperti yang diusulkan oleh
Nicolaus
1543).
Copernicus
Seperti
(1473-
Aristarchus,
bergerak
mengelilingi
heliosentris
ini
dari
sangat
ada
lembaga
yang
17
dengan
pandangan
astronomi
dilakukan
Tycho
modern
adalah
Astronom
oleh
Brahe
yang
Denmark
(1546-1601).
Hasil
Brahe
adalah
orang
Denmark
18
9. Johannes Kepler
Karya pertama Kepler dalam bidang
astronomi berjudul The Mysteri of the Universe
yang diterbitkan pada tahun 1596. Di dalam
buku itu, ia berusaha mencari suatu keselarasan
antara orbit-orbit planet menurut copernicus
dengan hasil pengamatan Ticho Brahe. Akan
tetapi
Kepler
keselarasan
dikembangkan
tidak
antara
oleh
berhasil
menemukan
sistem-sistem
Copernicus
yang
maupun
19
Gambar 2.8
arah
x.
Jarak
yang
disebut
sumbu
20
meningkat
dan
eksentrisitas
Eksentrisitas
untuk
orbit
planet
bervariasi
dengan
eksentrisitas
sama
dengan
orbit
tertinggi
ini
sulit
untuk
dibedakan
dari
Kepler
mengagumkan.
adalah
Eksentrisitas
sebuah
orbit
Komet
prestasi
Halley
22
mengelilingi
matahari
serta
bulan
yang
mencakup
parabola
(e
1)
dan
dapat
ditampilkan
Gaya
gravitasi
yang
diberikan
oleh
23
Gambar 2.10 (a) gaya gravitasi bekerja pada sebuah planet yang mengarah
ke matahari. (b) selama interval waktu dt, jajar genjang dibentuk
geometris
berikut.
Dalam
interval
dA L
= M
dt 2 p
Di mana L dan Mp keduanya konstanta. Hasil
ini menunjukkan bahwa vektor radius dari Matahari
ke planet manapun menyapu daerah yang sama
24
dalam
interval
waktu
yang
sama
sebagaimana
kuadrat
Perhatikan
terbalik
sebuah
untuk
planet
orbit
bermassa
lingkaran.
Mp
yang
25
(2 r /T )2
=
r
r2
2
4
T2=
r 3 =K s r 3
G Ms
di mana Ks adalah konstanta yang diberikan oleh:
Ks=
42
2
3
=2,97 x 1019 s /m
G Ms
Persamaan ini juga berlaku untuk orbit elips
jika
kita
mengganti
dengan
panjang
sumbu
42 3
a
G Ms
Dimana
T =
42 3
a
G Ms
T2=
42 3
a
G Ms
26
27
Tokoh-tokoh
astronomi
Eropa
seperti
Copernicus,
mengaku
berutang
budi
pada
Al-Battani.
Dunia astronomi juga tak bisa lepas dari bidang optik. Melalui bukunya
Mizan Al-Hikmah, Al Haitham mengupas kerapatan atmofser. Ia
mengembangkan teori mengenai hubungan antara kerapatan atmofser dan
ketinggiannya. Hasil penelitiannya menyimpulkan ketinggian atmosfir
akan homogen di ketinggian lima puluh mil.
4. l-Sufi (903-986 M)
28
29
30
8. Al-Zarqali (1029-1087 M)
Saintis Barat mengenalnya dengan panggilan Arzachel. Wajah AlZarqali diabadikan pada setem di Spanyol, sebagai bentuk penghargaan
atas sumbangannya terhadap penciptaan astrolabe yang lebih baik. Beliau
telah menciptakan jadwal Toledan dan juga merupakan seorang ahli yang
menciptakan astrolabe yang lebih kompleks bernama Safiha.
9. Jabir Ibn Aflah (1145 M)
Sejatinya Jabir Ibn Aflah atau Geber adalah seorang ahli
matematik Islam berbangsa Spanyol. Namun, Jabir pun ikut memberi
warna da kontribusi dalam pengembangan ilmu astronomi. Geber, begitu
orang barat menyebutnya, adalah ilmuwan pertama yang menciptakan
sfera cakrawala mudah dipindahkan untuk mengukur dan menerangkan
mengenai pergerakan objek langit. Salah satu karyanya yang populer
adalah Kitab al-Hay'ah.
31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kata planet sudah lama ada dan memiliki hubungan sejarah, sains,
mitologi, dan agama. Oleh peradaban kuno, planet dipandang sebagai
sesuatu yang abadi atau perwakilan dewa. Seiring kemajuan ilmu
pengetahuan, pandangan manusia terhadap planet berubah. Pada tahun
2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengesahkan sebuah
resolusi resmi yang mendefinisikan planet di Tata Surya. Definisi ini dipuji
namun juga dikritik dan masih diperdebatkan oleh sejumlah ilmuwan
karena tidak mencakup benda-benda bermassa planet yang ditentukan oleh
tempat atau benda orbitnya. Meski delapan benda planet yang ditemukan
sebelum 1950 masih dianggap "planet" sesuai definisi modern, sejumlah
benda angkasa seperti Ceres, Pallas, Juno, Vesta (masing-masing objek di
sabuk asteroid Matahari), dan Pluto (objek trans-Neptunus yang pertama
ditemukan) yang dulunya dianggap planet oleh komunitas ilmuwan sudah
tidak dipermasalahkan lagi.
2. Planet-planet beredar mengelilingi matahari. Planet-planet tersebut beredar
dalam suatu lintasan planet yang disebut orbit berbentuk elips. Lintasan
planet mengelilingi matahari disebut orbit. Peredaran planet-planet
mengelilingi matahari disebut revolusi planet. Waktu yang diperlukan
planet untuk melakukan satu kali revolusi disebut kala revolusi. Selain
berevolusi, planet juga melakukan gerak rotasi. Gerak rotasi adalah gerak
berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan planet untuk melakukan
satu kali rotasi disebut kala rotasi.
3. Perkembangan teori edaran planet berawal dari bangsa Mesir, Babilonia,
dan Yunani. Bangsa Yunani mengamati bahwa di langit terdapat bendabenda yang bergerak relatif terhadap bintang-bintang. Mereka menamakan
benda-benda ini dengan istilah planeten, yang artinya pengelana. Dari
bangsa Yunani pula berkembang konsep-konsep kosmologi yang bersifat
rasional dan tidak dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mitologis. Tokoh
32
revolusi besar dalam teori tata surya seperti yang diusulkan oleh Nicolaus
Copernicus (1473-1543). Pada tahun 1616 banyak ilmuwan yang
mempelajari buku Copernicus serta menggunakannya sebagai landasan
ilmiah untuk memikirkan alam semesta. Diantaranya, Tycho Brahe,
Johannes Kepler, Galileo Galilei, dan Gionardo Bruno. Mereka
berpendapat
bahwa
teori
heliosentris
ternyata
lebih
rasiaonal
33
34
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Planet
https://muslimzuhdi.wordpress.com/tag/planet-mengelilingi-matahari/
http://wednesdaybored.blogspot.co.id/2011/01/teori-geosentris-dan-teoriheliosentris.html
http://softonezero.blogspot.co.id/2013/12/hukum-kepler-dan-gerakplanet.html
https://www.gaulislam.com/astronomi-islam-menguak-rahasia-langit
35