Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat
dan karunia-Nya jualah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat, serta pengikut beliu hingga akhir jaman.
Terima kasih penulis ucapkan kepada selaku dosen pengajar mata kuliah Kosmografi
yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Meskipun penulis berharap isi
dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah ini
dapat lebih baik lagi.Terima kasih.
Penyusun
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kosmografi (harafiah berarti "pengukuran langit") adalah ilmu yang mengkaji
penggambaran alam semesta, baik langit maupun bumi (atau benda-benda langit
lainnya). Kajian dari ilmu ini menghasilkan berbagai peta langit maupun bumi.
Pengetahuan akan posisi berbagai benda langit yang dipelajari dalam kosmografi dalam
bentuknya yang paling awal telah lama dimanfaatkan oleh berbagai bangsa dunia pada
masa prasejarah sebagai pedoman navigasi untuk menunjukkan arah atau posisi
pengamat; atau sebagai panduan untuk penentuan suatu kegiatan budaya. Sebagai
misalnya diberikan dua contoh. Pelaut masa lalu mengandalkan pengetahuan mengenai
posisi beberapa rasi bintang sebagai petunjuk untuk memulai suatu perjalanan lewat
laut serta untuk menentukan arah. Dukun dari suatu masyarakat agraris akan membaca
tanda-tanda di langit dan alam sekitarnya untuk menentukan kapan suatu upacara atau
kegiatan penanaman dimulai. Dari pengetahuan mengenai kosmografi-lah berbagai
sistem penanggalan dibuat. Ilmu-ilmu modern seperti geografi, geodesi, kartografi,
serta astronomi mendapat banyak kontribusi dari kosmografi.
Dalam proses pembentukan sistem tata surya, ada banyak spekulasi dan teori
yang bermunculan, termasuk teori bintang kembar. Untuk membahas teori ini lebih
jauh, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terlebih dahulu. Teori bintang kembar
ditemukan oleh RA Lyttleton, seorang astronom berkebangsaan Inggris pada tahun
1965. Dalam teori pembentukan tata surya ini dijelaskan bahwa sebelum galaxy
terbentuk, terdapat dua matahari di sistem galaxy. Dua matahari ini disebut juga sebagai
bintang kembar. Hingga pada suatu masa, kedua bintang kembar tersebut saling
bertabrakan yang menyebabkan satu bintang hancur dan satu lainnya masih bertahan.
Satu bintang yang masih bertahan tersebut pada akhirnya yang kita kenal
sebagai matahari, sedangkan bintang yang hancur lebur membentuk partikel dan bagian
kecil yang mengambang dalam sistem tata surya, kemudian terus berputar hingga
membuat permukaannya mendingin. Permukaan pecahan bintang yang sudah dingin
2
tadi kemudian mengeras, beberapa menjadi batu, dan beberapa menjadi planet. Planet-
planet tersebut kemudian berputar mengelilingi matahari sebagai porosnya.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Tata Surya?
2. Apa yang dimaksud dengan Teori Bintang Kembar?
3. Bagaimana proses terbentuknya tata surya berdasarkan teori Bintang Kembar?
c. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kosmografi
2. Untuk memahami informasi mengenai Tata Surya
3. Untuk dapat menjelaskan teori Bintang Kembar
4. Untuk dapat menjabarkan proses terbentuknya tata surya berdasarkan teori
Bintang Kembar.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
a. Tata Surya
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang berputar mengelilingi
matahari sebagai pusatnya. Benda-benda langit tersebut terdiri dari 8 planet dengan
orbit berbentuk elips, satelit alami, komet, asteroid, dan meteroid. Planet-planet
tersebut senantiasa bergerak memutari matahari dikarenakan adanya pengaruh dari
gaya gravitasi matahari.
Tata surya (solar system) termasuk dalam bagian alam semesta yang sangat
luas. Tata surya terletak di dalam salah satu galaksi dari sekian banyak galaksi yang ada
di ruang angkasa, yaitu galaksi Bimasakti (Milky Way).
Sistem tata surya tersusun menjadi beberapa bagian yaitu matahari, 4 planet
luar, 4 planet dalam, sabuk asteroid (main asteroid belt), dan dibagian terluar terdapat
sabuk Kuiper. Hanya enam dari delapan planet itu yang memiliki satelit alami
sedangkan 2 lainnya yaitu Venus dan Merkurius tidak mempunyai satelit alami.
iv
Semua benda-benda astronomi tersebut tersusun menjadi satu kesatuan dan
membuat sebuah sistem yang sangat teratur. Sehingga antara planet satu dengan planet
yang lain tidak mengalami tabrakan. Sebuah sistem sempurna yang disebut sebagai tata
surya.
Adapaun proses terbentuknya tata surya terdiri dari beberapa teori yaitu sebagai
berikut:
1) Hipotesis Nebula
Pada tahun 1734 muncul pertama kali gagasan asal muasal Tata Surya
dari hadirnya nebula oleh astronom Swedia, Emanuel Swedenborg (1688 –
1772). Teori ini menyebutkan bahwa Tata Surya berasal dari proses kondensasi
(sederhananya: menggumpal) kabut materi (protosolar nebula) berwujud
materi campuran gas dan debu berukuran jauh lebih besar dari ukuran Tata
Surya.
2) Hipotesis Planetesimal
Astronom Amerika Serikat Forest Ray Moulton (1900) menunjukkan bahwa
ada ketidaksesuaian antara hipotesis nebula dengan hasil observasi berbasis
penelitian momentum sudut benda yang berpusar. Pada tahun 1904-5 bersama
pakar geologi yang juga dari negaranya,
3) Teori Pasang Surut
Teori ini (Tidal Theory) dalam telaah pembentukan Tata Surya dikemukakan
oleh astronom Inggris James Hopwood Jeans (1917, tidal/near-collision
hypothesis) yang menyatakan bahwa Tata Surya diperkirakan terbentuk sebagai
akibat melintasnya sebuah bintang dekat Matahari.
4) Teori Bintang Kembar
Pada tahun 1937 – 1941, Ray Lyttleton menyimpulkan bahwa Matahari
awalnya merupakan sistem bintang ganda (berdua atau pasangan bintang).
Pasangan Matahari mengalami tabrakan dengan bintang lain. Sisa ledakannya
membentuk planet.
5) Teori Keadaan Tetap
Teori yang dikemukakan oleh Sir Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Sir Hermann
Bondi ini bertolak belakang dengan teori Big Bang. Dalam teori keadaan tetap
ini, alam semesta selalu tampak sama dari sejak awal dan tidak akan berakhir.
6) Teori Proto Planet (Awan Debu)
v
Teori yang dicetuskan Carl Von Weizsaeker dan disempurnakan oleh Gerard
Kuiper ini menyatakan kalau tata surya itu asalnya dari gumpalan debu dan
gas. Nah, gumpalan tadi itu memadat dan membentuk gumpalan bola.
7) Teori Bigbang
Observatorium Mourt Wilson yang berada di Los Angeles, Amerika Serikat,
saat itu digunakan oleh Edwin Hubble untuk melakukan pengamatan. Hubble
mengamati bahwa langit yang saat ini ada akan terus berkembang.
vi
Pendapat mengenai proses terciptanya tata surya ini, dikemukakan oleh 2 orang
astronom. Masing-masing dari mereka berdua memberikan hipotesis. Isi hipotesis dari
keduanya memiliki persamaan.
Orang yang pertama kali mengemukakan teori bintang kembar ini adalah
seorang astronom yang berasal dari Inggris, Raymond Arthur Lyttleton pada tahun
1930. Lyttleton menjelaskan di dalam teorinya, bahwa pada awalnya tata surya
memiliki 2 bintang. Akan tetapi, salah satu dari bintang tersebut meledak. Beberapa
orang menyebut jika ledakan tersebut akibat dari tabrakan dengan meteor atau planet
yang berukuran lebih besar dari bintang yang meledak. Hasil dari ledakan bintang yang
berupa batuan, gas, debu dan berbagai macam material, mengelilingi bintang lain yang
tidak meledak. Seiring berjalannya waktu, batuan dan material lain tersebut berubah
menjadi planet-planet dan segala macam isinya.
Alasan utama Lyttleton dapat mengemukakan teori ini yaitu berdasarkan hasil
penelitian sebelumnya. Penelitian tersebut mengatakan jika terdapat tata surya lain
yang juga memiliki bintang kembar. Oleh karena itu, Lyttleton berpendapat jika tata
surya yang sekarang kita huni berasal dari hasil ledakan bintang kembar juga.
Penemu teori bintang kembar selanjutnya yaitu Fred Hoyle pada tahun 1956.
Fred Hoyle mengatakan jika dahulu tata surya berasal dari 2 bintang yang berukuran
sama dan saling berdekatan satu dengan yang lainnya. Namun, salah satu bintang
meledak dan menyisakan serpihan-seprihan kecil di angkasa. Serpihan tersebut tertarik
dan terperangkap pada gaya gravitasi yang dimiliki bintang yang tidak meledak.
Serpihan itu juga mulai mengelilingi bintang yang tidak meledak tersebut dalam sebuah
orbit.
ix
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang berputar mengelilingi
matahari sebagai pusatnya. Benda-benda langit tersebut terdiri dari 8 planet dengan
orbit berbentuk elips, satelit alami, komet, asteroid, dan meteroid. Planet-planet
tersebut senantiasa bergerak memutari matahari dikarenakan adanya pengaruh dari
gaya gravitasi matahari.
Salah satu teori terbentuknya tata surya yaiu teori bintang kembar. Teori
Bintang Kembar pertama kali dikemukakan oleh astronom dari Inggris yang bernama
Raymond Arthur Lyttleton pada tahun 1930. Lyttleton menjelaskan di dalam teorinya,
bahwa pada awalnya tata surya memiliki 2 bintang. Akan tetapi, salah satu dari bintang
tersebut meledak. Beberapa orang menyebut jika ledakan tersebut akibat dari tabrakan
dengan meteor atau planet yang berukuran lebih besar dari bintang yang meledak. Hasil
dari ledakan bintang yang berupa batuan, gas, debu dan berbagai macam material,
mengelilingi bintang lain yang tidak meledak. Seiring berjalannya waktu, batuan dan
material lain tersebut berubah menjadi planet-planet dan segala macam isinya.
x
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kosmografi
https://informazone.com/tata-surya/
https://ilmugeografi.com/astronomi/teori-bintang-kembar
https://informazone.com/asal-usul-tata-surya/
https://loop.co.id/articles/selain-big-bang-ini-6-teori-pembentukan-tata-surya-lainnya/full
https://planetarium.jakarta.go.id/index.php/artikel-astronomi/56-pembentukan-tata-surya
xi