melibatkan pengamatan benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi ASTRONOMI Astron (ἄστρον, "bintang") Nomos (νόμος, "hukum“) Maka "hukum/budaya bintang-bintang". Pada awalnya astronomi dimanfaatkan untuk menentukan musim, cuaca, dan iklim sesuatu yang wajib diketahui apabila ingin bercocok tanam atau memahami panjang tahun. Seiring berkembangnya zaman terciptanya teori-teori tentang pergerakan benda-benda langit dan pemikiran-pemikiran filosofis untuk menjelaskan asal usul Matahari, Bulan, dan Bumi. Bumi kemudian dianggap sebagai pusat jagat raya, sedang Matahari, Bulan, dan bintang-bintang berputar mengelilinginya. model semacam ini dikenal sebagai model geosentris. Dimulainya astronomi yang berdasarkan perhitungan matematis dan ilmiah dulu dipelopori oleh orang-orang Babylonia. Mereka menemukan bahwa gerhana bulan memiliki sebuah siklus yang teratur, disebut siklus saros s rkho pa Hip
Pada abad ke-3 SM, Aristarkhos melakukan perhitungan atas
ukuran Bumi serta jarak antara Bumi dan Bulan, dan kemudian mengajukan model Tata Surya yang heliosentris. Pada abad ke-2 SM, Hipparkhos berhasil menemukan gerak presesi, juga menghitung ukuran Bulan dan Matahari serta jarak antara keduanya. Di Eropa sendiri selama Abad Pertengahan astronomi sempat mengalami kebuntuan. Sebaliknya, perkembangan pesat terjadi di dunia Islam dan beberapa peradaban lainnya,. Pada tahun 964, astronom Persia Al-Sufi menemukan Galaksi Andromeda dan mencatatnya dalam Book of Fixed Stars (Kitab Suwar al-Kawakib). Pada Zaman Renaisans, Copernicus menyusun model Tata Surya heliosentris. Galileo berinovasi dengan teleskop guna mempertajam pengamatan astronomis, sedang Kepler berhasil menyusun secara tepat dan mendetail pergerakan planet-planet dengan Matahari sebagai pusatnya. Namun, ia gagal memformulasikan teori untuk menjelaskan hukum-hukum yang ia tuliskan, sampai akhirnya Newton menjelaskannya melalui dinamika angkasa dan hukum gravitasi Lacaille berhasil mengembangkan katalog-katalog bintang yang lebih lengkap; Herschel dengan memproduksi katalog-katalog nebula dan gugusan. Pada tahun 1781 ia menemukan planet Uranus. Pengukuran jarak menuju sebuah bintang pertama kali dipublikasikan pada 1838 oleh Bessel, yang pada saat itu melakukannya melalui pengukuran paralaks dari 61 Cygni Penemuan spektroskop dan fotografi kemudian mendorong kemajuan penelitian lagi: pada 1814-1815, Fraunhoffer menemukan lebih kurang 600 pita spektrum pada Matahari, dan pada 1859 Kirchhoff akhirnya bisa menjelaskan fenomena ini dengan mengatribusikannya pada keberadaan unsur-unsur Baru pada abad ke-20 Galaksi Bima Sakti bisa dibuktikan sebagai kelompok bintang yang terpisah dari kelompok-kelompok bintang lainnya. Dari pengamatan-pengamatan yang sama disimpulkan pula bahwa ada galaksi- galaksi lain di luar Bima Sakti dan bahwa alam semesta terus mengembang, sebab galaksi-galaksi tersebut terus menjauh dari galaksi kita