Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASTRONOMI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran IPA


Guru Pembimbing : Ibu Silvia Ayu Listiani

Oleh :
Tenia Rahmawati
KELAS IX C

SMP PGRI 1 CISOLOK


Jl. Raya Cikelat KM. 09 Desa Cikelat, Kec. Cisolok, Kab. Sukabumi
Tahun Ajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah mencurahkan segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul, “Astronomi” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPA. Dalam
penulisan ini penulis mencari referensi dari berbagai sumber-sumber tertentu
terutama pada internet.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna, karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan lebih luas serta
dapat bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca.

Cisolok, 17 Desember 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
A. Sejarah Astronomi.............................................................................................3
B. Revolusi ilmiah.................................................................................................5
C. Cabang Ilmu Astronomi....................................................................................7
1. Astrofisika...............................................................................................7
2. Astrometri................................................................................................7
3. Astrogeologi............................................................................................7
4. Astrobiologi.............................................................................................8
5. Kosmologi...............................................................................................8
6. Spektroskopi............................................................................................9
7. Astronomi Radio.....................................................................................9
8. Astronomi Sinar-X..................................................................................9
9. Dinamika Planet....................................................................................10
BAB III PENUTUP...................................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Astronomi (Yunani: ἀστρονομία, translit. astronomía, dari ástron


'bintang' dan nómos 'hukum'), juga disebut ilmu bintang atau ilmu
falak, adalah ilmu alam yang mempelajari benda langit dan fenomena alam
yang terjadi di luar Bumi, termasuk fenomena di atmosfer atas Bumi yang
berasal dari luar angkasa seperti meteor dan aurora. Ilmu ini secara pokok
mempelajari berbagai sisi dari objek langit seperti asal usul,
sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak serta bagaimana pengetahuan akan
benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam
semesta.

Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua, sebagaimana


diketahui dari artefak-artefak astronomis yang berasal dari era prasejarah;
misalnya monumen-monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang
berasal dari Britania. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal
semacam Babilonia, Yunani Kuno, Tiongkok, India, dan Maya juga didapati
telah melakukan pengamatan yang metodologis atas langit malam. Meskipun
memiliki sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi
cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan teleskop.

Cukup banyak cabang-cabang ilmu yang pernah turut disertakan


sebagai bagian dari astronomi, dan apabila diperhatikan, sifat cabang-cabang
ini sangat beragam: dari astrometri, pelayaran berbasis angkasa, astronomi
observasional, sampai dengan penyusunan kalender dan astrologi. Meski
demikian, dewasa ini astronomi profesional dianggap identik
dengan astrofisika.

Pada abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi dua cabang,


yaitu astronomi observasional; Studi astronomi yang melibatkan
pengumpulan data dari pengamatan atas benda-benda langit, yang kemudian

1
akan dianalisis menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika, dan astronomi
teoretis; Studi astronomi yang terpusat pada upaya pengembangan model-
model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat benda-benda langit serta
fenomena-fenomena alam lainnya. Adapun kedua cabang ini bersifat
komplementer; Astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan hasil-hasil
pengamatan astronomi observasional, dan astronomi observasional akan
mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi
teoretis.

Astronomi harus dibedakan dari astrologi, yang merupakan


kepercayaan bahwa nasib dan urusan manusia berhubungan dengan letak
benda-benda langit seperti bintang atau rasinya. Memang betul bahwa dua
bidang ini memiliki asal usul yang sama, namun pada saat ini keduanya
sangat berbeda.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu astronomi?


2. Bagaimana sejarah dan perkembangan astronomi?
3. Apa saja yang termasuk dalam ilmu astronomi?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas remedial mata pelajaran


IPA, dan dengan tujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca mengenai
ilmu astronomi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Astronomi

Pada awalnya, astronomi hanya melibatkan pengamatan beserta


prediksi atas gerak-gerik benda-benda langit yang terlihat dengan mata
telanjang. Pada beberapa situs seperti Stonehenge, peradaban-peradaban awal
juga menyusun artefak-artefak yang diduga memiliki kegunaan astronomis.
Observatorium-observatorium purba ini jamaknya bertujuan seremonial,
namun dapat juga dimanfaatkan untuk menentukan musim, cuaca, dan iklim
sesuatu yang wajib diketahui apabila ingin bercocok tanam atau memahami
panjang tahun.

Sebelum ditemukannya peralatan seperti teleskop, penelitian harus


dilakukan dari atas bangunan-bangunan atau dataran yang tinggi, semua
dengan mata telanjang. Seiring dengan berkembangnya peradaban, terutama
di Mesopotamia, Tiongkok, Mesir, Yunani, India, dan Amerika Tengah,
orang-orang mulai membangun observatorium dan gagasan-gagasan
mengenai sifat-sifat semesta mulai ramai diperiksa. Umumnya, astronomi
awal disibukkan dengan pemetaan letak-letak bintang dan planet (sekarang
disebut astrometri), kegiatan yang akhirnya melahirkan teori-teori tentang
pergerakan benda-benda langit dan pemikiran-pemikiran filosofis untuk
menjelaskan asal usul Matahari, Bulan, dan Bumi. Bumi kemudian dianggap
sebagai pusat jagat raya, sedang Matahari, Bulan, dan bintang-bintang
berputar mengelilinginya; model semacam ini dikenal sebagai model
geosentris, atau sistem Ptolemaik (dari nama astronom Romawi-
Mesir Ptolemeus).

Dimulainya astronomi yang berdasarkan perhitungan matematis dan


ilmiah dulu dipelopori oleh orang-orang Babilonia. Mereka menemukan
bahwa gerhana bulan memiliki sebuah siklus yang teratur, disebut

3
siklus saros. Mengikuti jejak astronom-astronom Babilonia, kemajuan demi
kemajuan kemudian berhasil dicapai oleh komunitas astronomi Yunani Kuno
dan negeri-negeri sekitarnya. Astronomi Yunani sedari awal memang
bertujuan untuk menemukan penjelasan yang rasional dan berbasis fisika
untuk fenomena-fenomena angkasa. Pada abad ke-3 SM, Aristarkhos dari
Samos melakukan perhitungan atas ukuran Bumi serta jarak antara Bumi dan
Bulan, dan kemudian mengajukan model Tata Surya
yang heliosentris pertama kalinya dalam sejarah. Pada abad ke-2
SM, Hipparkhos berhasil menemukan gerak presesi, juga menghitung ukuran
Bulan dan Matahari serta jarak antara keduanya, sekaligus membuat alat-alat
penelitian astronomi paling awal seperti astrolab. Mayoritas penyusunan rasi
bintang di belahan utara sekarang masih didasarkan atas susunan yang
diformulasikan olehnya melalui katalog yang waktu itu mencakup 1.020
bintang. Mekanisme Antikythera yang terkenal (ca. 150-80 SM) juga berasal
dari periode yang sama: komputer analog yang digunakan untuk menghitung
letak Matahari/Bulan/planet-planet pada tanggal tertentu ini merupakan
barang paling kompleks dalam sejarah sampai abad ke-14, ketika jam-jam
astronomi mulai bermunculan di Eropa.

Di Eropa sendiri selama Abad Pertengahan astronomi sempat


mengalami kebuntuan dan stagnansi. Sebaliknya, perkembangan pesat terjadi
di dunia Islam dan beberapa peradaban lainnya, ditandai dengan dibangunnya
observatorium-observatorium di belahan dunia sana pada awal abad ke-9.

Pada tahun 964, astronom Persia Al-Sufi menemukan Galaksi


Andromeda (galaksi terbesar di Grup Lokal) dan mencatatnya dalam Book of
Fixed Stars (Kitab Suwar al-Kawakib).

Supernova SN 1006, ledakan bintang paling terang dalam catatan


sejarah, berhasil diamati oleh astronom Mesir Ali bin Ridwan dan
sekumpulan astronom Tiongkok yang terpisah pada tahun yang sama (1006
M). Astronom-astronom besar dari era Islam ini kebanyakan berasal
dari Persia dan Arab, termasuk Al-Battani, Tsabit bin Qurrah, Al-Sufi, Ibnu
Balkhi, Al-Biruni, Al-Zarqali, Al-Birjandi, serta astronom-astronom dari

4
observatorium-observatorium di Maragha dan Samarkand. Melalui era inilah
nama-nama bintang yang berdasarkan bahasa Arab
diperkenalkan. Reruntuhan-reruntuhan di Zimbabwe Raya dan Timbuktu juga
kemungkinan sempat memiliki bangunan-bangunan
observatorium melemahkan keyakinan sebelumnya bahwa tidak ada
pengamatan astronomis di daerah sub-Sahara sebelum era kolonial.

B. Revolusi ilmiah

Sketsa Bulan oleh Galileo. Melalui pengamatan, diketahui bahwa


permukaan Bulan berbukit-bukit.

Pada Zaman Renaisans, Copernicus menyusun model Tata Surya


heliosentris, model yang kemudian dibela dari kontroversi, dikembangkan,
dan dikoreksi oleh Galileo dan Kepler. Galileo berinovasi dengan teleskop
guna mempertajam pengamatan astronomis, sedang Kepler berhasil menjadi
ilmuwan pertama yang menyusun secara tepat dan mendetail pergerakan
planet-planet dengan Matahari sebagai pusatnya.

Meski demikian, ia gagal memformulasikan teori untuk menjelaskan


hukum-hukum yang ia tuliskan, sampai akhirnya Newton (yang juga
menemukan teleskop reflektor untuk pengamatan langit) menjelaskannya
melalui dinamika angkasa dan hukum gravitasi.

Seiring dengan semakin baiknya ukuran dan kualitas teleskop,


semakin banyak pula penemuan-penemuan lebih lanjut yang terjadi. Melalui

5
teknologi ini, de Lacaille berhasil mengembangkan katalog-katalog bintang
yang lebih lengkap; usaha serupa juga dilakukan oleh astronom Jerman-
Inggris William Herschel dengan memproduksi katalog-katalog nebula dan
gugusan.

Pada tahun 1781 ia menemukan planet Uranus, planet pertama yang


ditemui di luar planet-planet klasik. Pengukuran jarak menuju sebuah bintang
pertama kali dipublikasikan pada 1838 oleh Bessel, yang pada saat itu
melakukannya melalui pengukuran paralaks dari 61 Cygni.

Abad ke-18 sampai abad ke-19 pertama diwarnai oleh penelitian


atas masalah tiga benda oleh Euler, Clairaut, dan D'Alembert; penelitian yang
menghasilkan metode prediksi yang lebih tepat untuk pergerakan Bulan dan
planet-planet. Pekerjaan ini dipertajam oleh Lagrange dan Laplace, sehingga
memungkinkan ilmuwan untuk memperkirakan massa planet dan satelit lewat
perturbasi/usikannya.

Penemuan spektroskop dan fotografi kemudian mendorong kemajuan


penelitian lagi: pada 1814-1815, Fraunhoffer menemukan lebih kurang 600
pita spektrum pada Matahari, dan pada 1859 Kirchhoff akhirnya bisa
menjelaskan fenomena ini dengan mengatribusikannya pada keberadaan
unsur-unsur. Pada masa ini bintang-bintang dikonfirmasikan sebagai
Matahari-matahari lain yang lebih jauh letaknya, namun dengan perbedaan-
perbedaan pada suhu, massa, dan ukuran.

Baru pada abad ke-20 Galaksi Bima Sakti (di


mana Bumi dan Matahari berada) bisa dibuktikan sebagai kelompok bintang
yang terpisah dari kelompok-kelompok bintang lainnya. Dari pengamatan-
pengamatan yang sama disimpulkan pula bahwa ada galaksi-galaksi lain di
luar Bima Sakti dan bahwa alam semesta terus mengembang, sebab galaksi-
galaksi tersebut terus menjauh dari galaksi kita. Astronomi modern juga
menemukan dan berusaha menjelaskan benda-benda langit yang asing
seperti kuasar, pulsar, blazar, galaksi radio, lubang hitam, dan bintang
neutron. Kosmologi fisik maju dengan pesat sepanjang abad ini:

6
model Dentuman Besar (Big Bang) misalnya, telah didukung oleh bukti-bukti
astronomis dan fisika yang kuat (antara lain radiasi CMB, hukum Hubble,
dan ketersediaan kosmologis unsur-unsur).

C. Cabang Ilmu Astronomi

1. Astrofisika

Salah satu cabang ilmu yang menarik dalam astronomi adalah


astrofisika. Astrofisika merupakan disiplin ilmu yang menggabungkan
prinsip-prinsip fisika dengan penelitian tentang fenomena bintang,
benda langit, dan ruang angkasa. Secara umum, astrofisika memiliki
kesamaan dengan geofisika, namun astrofisika lebih fokus pada
hubungan antara proses dan sifat fisik dengan bintang dan objek
astronomi lainnya.

Dalam cabang ilmu ini, para ilmuwan mempelajari berbagai


aspek seperti struktur bintang, dinamika galaksi, dan sifat materi di
alam semesta.

2. Astrometri

Ada pula cabang ilmu astrnomi yang dikenal sebagai


astrometri. Astrometri merupakan ilmu yang memusatkan
perhatiannya pada penentuan posisi tepat benda langit. Dalam hal ini,
astrometri berperan penting dalam memetakan dan memahami
pergerakan objek-objek astronomi di ruang angkasa.

Melalui pengukuran yang sangat presisi, para ilmuwan


astrometri dapat menentukan dengan tepat posisi, jarak, dan gerakan
bintang, planet, serta objek-objek astronomi lainnya di alam semesta.

3. Astrogeologi

7
Dalam bidang astrogeologi, terdapat hubungan erat dengan
eksogeologi. Kedua cabang ilmu ini memfokuskan pada kajian
tentang bagaimana geologi berkaitan dengan benda langit seperti
bulan, asteroid, meteorit, dan komet. Astrogeologi melibatkan
penelitian tentang struktur permukaan, komposisi, dan sejarah
geologis objek-objek astronomi ini.

Ilmu ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang


asal-usul dan evolusi sistem tata surya kita, serta tentang proses-
proses geologis yang mungkin terjadi di objek astronomi lainnya di
alam semesta.

4. Astrobiologi

Selanjutnya, astrobiologi adalah cabang ilmu yang menarik


dalam astronomi. Cabang ilmu ini fokus pada pencarian kehidupan di
luar Bumi. Astrobiologi mempertanyakan asal mula dan evolusi
kehidupan, kemungkinan adanya kehidupan di planet lain, dan
lingkungan di alam semesta yang mungkin mendukung kehidupan.

Para ilmuwan astrobiologi mempelajari kemungkinan adanya


mikroorganisme, organisme kompleks, atau bahkan kehidupan yang
serupa dengan kehidupan di Bumi di berbagai objek astronomi seperti
planet, satelit alami, dan planetesimal lainnya.

Tidak hanya itu, cabang ilmu astronomi lain yang menarik dan
memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang alam
semesta yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, meliputi
kajian tentang kegelapan, kosmologi, dinamika planet, spektroskopi,
astronomi radio, astronomi inframerah, astronomi sinar-X, astronomi
partikel, dan masih banyak lagi.

5. Kosmologi

8
Cahaya bintang berwarna putih terlihat pada langit malam di
Hajnacka, Slovakia, Kamis (7/2). Fenomena astronomi indah juga
akan terlihat pada bulan September dan Oktober sebelum matahari
terbit. (Peter Komka / MTI via AP)

Dalam kosmologi, para ilmuwan mempelajari distribusi


galaksi, radiasi latar belakang kosmik, dan perubahan besar skala
alam semesta sejak Big Bang.

6. Spektroskopi

Spektroskopi merupakan cabang ilmu yang menggunakan


analisis cahaya yang dipancarkan atau diserap oleh objek astronomi
untuk mengungkap informasi tentang komposisi kimia, suhu, dan
gerakan objek tersebut. Ilmu ini membantu mengidentifikasi elemen
dan senyawa yang hadir di dalam bintang, galaksi, dan objek
astronomi lainnya, serta memberikan pemahaman tentang proses
fisika yang terjadi di dalamnya.

7. Astronomi Radio

Selain itu, astronomi radio mempelajari gelombang radio yang


dipancarkan oleh objek-objek astronomi. Dengan memanfaatkan
teleskop radio yang sensitif, para ilmuwan dapat mempelajari
fenomena seperti pulsar, sumber radio alami, dan radiasi kosmik.
Astronomi inframerah, di sisi lain, memanfaatkan gelombang
inframerah untuk mempelajari objek astronomi yang tidak terlihat
dengan cahaya tampak, seperti awan debu, bintang muda, dan galaksi
yang tersembunyi.

9
8. Astronomi Sinar-X

Astronomi sinar-X memfokuskan pada penelitian objek


astronomi yang memancarkan sinar-X, seperti bintang neutron, lubang
hitam, dan sumber sinar-X lainnya. Ilmu ini memberikan pemahaman
yang mendalam tentang fenomena yang melibatkan energi tinggi di
alam semesta. Astronomi partikel membahas tentang partikel-partikel
yang terkait dengan objek astronomi, seperti partikel kosmik,
neutrino, dan radiasi partikel lainnya, yang memberikan informasi
tentang proses fisika ekstrem di alam semesta.

9. Dinamika Planet

Lalu, cabang ilmu astronomi yang berfokus pada dinamika


planet, para ilmuwan mempelajari gerakan, evolusi, dan sifat fisik dari
planet-planet dalam dan luar Tata Surya. Mereka menganalisis orbit,
rotasi, dan interaksi gravitasi antara planet, serta mempelajari geologi
planet dan perubahan iklim yang terjadi di planet lain.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Astronomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta,


termasuk benda-benda langit seperti bintang, planet, galaksi, dan objek-objek
kosmik lainnya. Astronomi menggunakan metode ilmiah untuk mengamati,
menganalisis, dan memahami fenomena alam semesta.

Melalui penggunaan ilmu matematika, fisika, dan teknologi observasi


yang canggih, astronomi membantu manusia memahami asal-usul, struktur,
dan perkembangan alam semesta yang luas. Dalam astronomi, benda-benda
langit, termasuk sifat fisik, komposisi, gerakan, dan evolusi mereka
dipelajari. Astronomi juga berperan dalam mencari jawaban atas pertanyaan
fundamental tentang asal mula kehidupan dan keberadaan manusia di alam
semesta.

Astronomi adalah ilmu yang bukan hanya mempelajari objek-objek


langit, tetapi juga membahas tentang hukum-hukum fisika yang berlaku di
alam semesta. Ilmu ini melibatkan penelitian tentang gravitasi,
elektromagnetisme, teori relativitas, dan mekanika kuantum.

11
DAFTAR PUSTAKA

Internet. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. Wikipedia Bahasa Indonesia. Diakses 2023.


Astronomi. https://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi

Internet. Liputan 6. Artikel. Diakses 2023. Astronomi adalah Ilmu yang Mempelajari
Alam Semesta, Ketahui 9 Cabang Ilmunya.
https://www.liputan6.com/hot/read/5337735/astronomi-adalah-ilmu-yang-
mempelajari-alam-semesta-ketahui-9-cabang-ilmunya

12

Anda mungkin juga menyukai