Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

ALAM SEMESTA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


ILMU PENGETAHUAN ALAM SD 3

DOSEN PENGAMPU :
Drs. Radiansyah, M.Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
1 Khairunnisa 2010125120014
2 Nanda Maulida Salsabila 2010125320026
3 Meutia Elwy Amalia Noor 2010125220058
4 Rabiatul Adawiyah 2010125220038

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2021/202
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................i

A. Pendahuluan........................................................................................................................1

1. Deskripsi Singkat............................................................................................................1

2. Relevansi.........................................................................................................................1

3. Petunjuk Belajar..............................................................................................................1

B. Inti.......................................................................................................................................2

1. Capaian Pembelajaran.....................................................................................................2

2. Sub Capaian Pembelajaran..............................................................................................2

3. Pokok-pokok Materi........................................................................................................2

4. Uraian Materi..................................................................................................................2

a. Alam Semesta..............................................................................................................2

b. Bintang......................................................................................................................11

c. Galaksi.......................................................................................................................17

C. Penutup.............................................................................................................................27

1. Rangkuman...................................................................................................................27

2. Tes Formatif..................................................................................................................28

3. Kunci Jawaban Tes Formatif........................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................31

i
ALAM SEMESTA

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat

Pada makalah kelompok 12 ini akan mengkaji tentang "Alam semesta”. Alam
semesta merupakan seluruh ruang waktu kontinu tempat kita berada, dengan energi
dan materi yang dimilikinya. Alam Semesta juga dapat didefinisikan sebagai segala
sesuatu yang dianggap ada secara fisik, seluruh ruang dan waktu, dan segala bentuk
materi serta energi. Dalam alam semesta mencakup pula bintang-bintang dan galaksi.
bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya. Adapun galaksi
merupakan sekumpulan besar bintang, gas dan debu yang terikat gravitasi.

2. Relevansi

Makalah ini disajikan untuk membantu siswa dalam memahami materi


mengenai alam semesta. Makalah ini terdiri dari konsep dasar dan contoh soal.
Adanya makalah ini diharapkan siswa dapat dengan mudah memahami materi
mengenai alam semesta sehingga menambah wawasan dan pengetahuan secara
mendalam tentang alam semesta.
3. Petunjuk Belajar

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memahami materi mengenai


alam semesta. Adapun untuk membantu siswa serta guru dalam mempelajari makalah
ini ada baiknya memperhatikan beberapa Langkah petunjuk belajar berikut.
a. Sebelum memulai pelajaran, hendaknya berdoa terlebih dahulu menurut agama
dan kepercayaan masing-masing.
b. Membaca dan memahami materi mengenai alam semesta serta tujuan mempelajari
materi alam semesta.
c. Mencari, membaca serta memahami sumber belajara lainnya yang relevan dengan
materi yang dipelajari.
d. Mendiskusikan hasil bacaan melalui forum diskusi.
e. Untuk mengetahui sampai mana pengetahuan mengenai materi, coba dengan
mengerjakanlah soal tes formatif.

1
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran

Menguasai dan memahami teori muatan materi tentang alam semesta yang
berkaitan dengan bintang dan galaksi.
2. Sub Capaian Pembelajaran

a) Memahami dan mendefinisikan pengertian alam semesta, bintang dan galaksi.


b) Mampu membedakan perbedaan bintang dan galaksi.
c) Mengetahui berbagai bintang di alam semesta.
d) Mengetahui pergerakan bintang di alam semesta.
e) Mengetahui siklus hidup bintang
f) Mengetahui dan membedakan berbagai jenis galaksi.
3. Pokok-pokok Materi
Pokok-pokok materi yang terdapat di dalam makalah ini adalah :
a) Pengertian atau definis alam semesta
b) Ukuran, usia, isi, struktur dan hukum alam semesta
c) Sejarah bintang
d) Definisi bintang
e) Siklus kehidupan bintang
f) Pergerakan bintang
g) Definisi galaksi
h) Terbentuknya galaksi
i) Macam-macam galaksi
4. Uraian Materi

5. Alam Semesta

6. Definisi Alam Semesta


Alam semesta (disebut pula jagat raya atau universum) adalah
seluruh ruang waktu kontinu tempat kita berada, dengan energi dan materi
yang dimilikinya. Usaha untuk memahami pengertian alam semesta dalam
lingkup ini pada skala terbesar yang memungkinkan, ada pada kosmologi,
ilmu pengetahuan yang berkembang dari fisika dan astronomi.

2
Model-model ilmiah awal untuk Alam semesta dikembangkan oleh
para filsuf Yunani kuno dan filsuf India kuno dan bersifat geosentris,
menempatkan Bumi di pusat Alam semesta. Selama berabad-abad,
pengamatan astronomi yang lebih tepat membuat Nicolaus Copernicus
mengembangkan model heliosentris dengan Matahari di pusat Tata Surya.
Dalam mengembangkan hukum gravitasi universal, Sir Isaac Newton berdasar
pada karya Copernicus serta pengamatan oleh Tycho Brahe dan hukum gerak
planet Johannes Kepler.

Pada pertengahan terakhir abad ke-20, perkembangan kosmologi


berdasarkan pengamatan, juga disebut fisika kosmologi, mengarahkan pada
pembagian kata alam semesta ini, antara kosmologi pengamatan dan
kosmologi teoretis; yang (biasanya) para ahli menyatakan tidak ada harapan
untuk mengamati keseluruhan dari ruang waktu kontinu, kemudian harapan ini
dimunculkan, mencoba untuk menemukan spekulasi paling beralasan untuk
model keseluruhan dari ruang waktu, mencoba mengatasi kesulitan dalam
mengimajinasikan batasan empiris untuk spekulasi tersebut dan risiko
pengabaian menuju metafisika.
Alam Semesta juga dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
dianggap ada secara fisik, seluruh ruang dan waktu, dan segala bentuk materi
serta energi. Istilah semesta atau jagat raya dapat digunakan dalam indra
kontekstual yang sedikit berbeda, yang menunjukkan konsep-konsep seperti
kosmos, dunia, atau alam.
Alam semesta fisik didefinisikan sebagai keseluruhan ruang dan waktu
(secara kolektif disebut ruang-waktu) dan isinya. Isi tersebut terdiri dari semua

3
energi dalam berbagai bentuk, termasuk radiasi elektromagnetik dan materi.
Alam semesta juga mencakup hukum-hukum fisika yang memengaruhi energi
dan materi, seperti hukum kekekalan, mekanika klasik, dan relativitas.
Alam semesta sering didefinisikan sebagai "keseluruhan keberadaan",
atau segala sesuatu yang ada, segala sesuatu yang telah ada, dan segala sesuatu
yang akan ada. Bahkan, beberapa filsuf dan ilmuwan mendukung penyertaan
gagasan dan konsep abstrak seperti matematika dan logika dalam definisi
Alam semesta. Kata alam semesta juga dapat merujuk pada konsep-konsep
seperti kosmos, dunia, dan alam.

7. Penamaan dan Pemaknaan Alam Semesta yang mencangkup ruang dan waktu
Kata Universe (Semesta) biasanya di definisikan mencakup
keseluruhan. Namun, dengan menggunakan definisi alternatif, beberapa
kosmolog berspekulasi bahwa Universe hanya merujuk pada alam di mana
keberadaan kita berada. Hal ini terkait dengan pemaknaan alam semesta kita
yang hanya merupakan satu dari banyak "semesta" yang secara kolektif
disebut multiverse. Sebagai contoh, dalam banyak hipotesis dunia semesta
baru yang melahirkan dengan setiap gagasan kutipan pengukuran kuantum,
semesta ini biasanya dianggap benar-benar terputus dari kita sendiri dan tidak
mungkin dapat diamati memalui indra kontektual manusia. Pengamatan
bagian yang lebih tua dari alam semesta (yang jauh) menunjukkan bahwa alam
semesta telah diatur oleh hukum fisika yang sama dan konstan di sebagian
besar wilayah luas yang mengandung sejarah. Namun, dalam teori gelembung
alam semesta, mungkin ada variasi tak terbatas semesta yang dibuat dalam
berbagai cara, dan mungkin masing-masing memiliki konstanta fisik yang
berbeda.

4
Sepanjang sejarah mencatat, beberapa kosmolog telah diusulkan untuk
menjelaskan pengamatan Semesta. Model paling awal ialah geosentris yang
dikembangkan oleh seorang filsuf Yunani kuno bernama Claudius
Ptolomeuses. Ia berpendapat bahwa alam semesta memiliki ruang yang tak
terbatas dan telah ada sebuah kekekalan, tetapi berisi satu set bola konsentris
dengan ukuran terbatas sesuai dengan bintang tetap, Matahari dan berbagai
planet berputar mengelilingi Bumi yang bulat dan tak bergerak. Selama
berabad-abad, peningkatan keselarasan pemikiran manusia yang ditopang oleh
penemuan teori gravitasi Newton membuat teori heliosentris Copernicus
mengenai Tata Surya mulai diyakini. Perbaikan lebih lanjut dalam astronomi
menyebabkan kesadaran bahwa tata surya tertanam dalam galaksi yang terdiri
dari jutaan bintang, Bima Sakti, dan bahwa ada galaksi lain di luar itu, sejauh
selama instrumen astronomi dapat mencapainya. Studi yang meneliti terhadap
distribusi galaksi-galaksi dan garis spektrum telah menyebabkan banyak
kosmologi modern terkuap. Penemuan pergeseran gelombang merah dan
radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik, mengungkapkan bahwa alam
semesta berkembang dan tampaknya memiliki awal dan akhir.
Menurut model ilmiah yang berlaku di Alam Semesta, dikenal sebagai
Big Bang, alam semesta berkembang dari sebuah fase, sangat panas padat
yang disebut zaman Planck, di mana semua materi dan energi alam semesta
terkonsentrasi. Sejak zaman Planck, Semesta telah berkembang untuk
membentuk saat ini, mungkin dengan jangka waktu singkat (kurang dari 10-32
detik) inflasi kosmik. Beberapa pengukuran eksperimental independen
mendukung ekspansi teoretis dan, lebih umum, teori Big Bang. Pengamatan
terbaru menunjukkan bahwa ekspansi ini telah mempercepat energi gelap, dan

5
bahwa sebagian besar masalah di Semesta mungkin dalam bentuk yang tidak
dapat dideteksi oleh instrumen ini, dan karenanya tidak diperhitungkan dalam
model alam semesta sekarang ini; ini telah dinamai materi gelap.
Kekurangakuratan pengamatan saat ini telah menghambat prediksi nasib akhir
alam semesta. Arus interpretasi pengamatan astronomi menunjukkan bahwa
umur alam semesta adalah 13,73 (± 0,12) miliar tahun, dan bahwa diameter
alam semesta yang teramati paling tidak 93 milyar tahun cahaya, atau 8,80 ×
1026 meter. Menurut relativitas umum, ruang dapat memperluas lebih cepat
dari kecepatan cahaya, meskipun kita dapat melihat hanya sebagian kecil dari
alam semesta karena pembatasan yang diberlakukan oleh hukum kecepatan
cahaya itu sendiri. Tidak pasti, apakah ukuran Semesta terbatas atau tak
terbatas.

8. Definisi Sebagai Kenyataan Alam Semesta

Lebih lazim, Semesta didefinisikan sebagai segala sesuatu yang ada,


telah ada, dan akan ada. Menurut definisi dan pemahaman kita, Semesta terdiri
dari tiga unsur: ruang dan waktu, yang dikenal sebagai ruang-waktu atau
vakum, materi dan berbagai bentuk energi dan momentum menempati ruang-
waktu dan hukum-hukum alam yang mengatur semesta raya. Elemen-elemen
ini akan dibahas secara lebih rinci di bawah ini. Sebuah definisi terkait istilah
Semesta, segala sesuatu yang ada pada saat satu waktu kosmologis, seperti
saat ini, seperti dalam kalimat "Jagat Raya sekarang bermandikan seragam
dalam radiasi gelombang mikro".

6
Tiga unsur alam semesta (ruang-waktu, materi-energi, dan hukum
fisika) sesuai terhadap ide-ide Aristoteles. Dalam bukunya The Phsyics (dari
mana asal kata "fisika"), Aristoteles membagi το παν (semuanya) menjadi tiga
elemen analog kira-kira: materi (hal-hal yang Semesta dibuat), bentuk
(susunan yang materi dalam ruang) dan perubahan (bagaimana hal diciptakan,
dihancurkan atau diubah dalam sifat-sifatnya, dan sama, bagaimana bentuk
yang berubah). Hukum fisika dipahami sebagai aturan yang mengatur sifat
materi, bentuk dan perubahan mereka. Kemudian filsuf seperti Lucretius, Ibn
Rusyd, Ibn Sina dan Baruch Spinoza diganti atau disempurnakan dalam divisi
tersebut, misalnya, Ibn Rusyd dan Spinoza melihat naturans natura (prinsip-
prinsip aktif yang mengatur Universe), unsur-unsur yang pasif atas tindakan
sebelumnya.

9. Definisi Alam Semesta Yang Dikaitkan Ruang dan Waktu

Ada sebuah kemungkinan untuk membayangkan ruang-waktu yang


terputus, masing-masing sudah ada tapi tidak dapat berinteraksi satu sama lain.
Sebuah metafora mudah divisualisasikan adalah sekelompok gelembung sabun
terpisah, di mana pengamat yang tinggal di satu gelembung sabun tidak dapat
berinteraksi dengan orang-orang pada gelembung sabun lain, bahkan pada
prinsipnya. Menurut salah satu istilah umum, masing-masing "gelembung
sabun" ruang-waktu dilambangkan sebagai alam semesta, seperti yang kita
sebut bulan kami Bulan. Seluruh koleksi ruang ini yang terpisah-
dilambangkan sebagai multiverse. Pada prinsipnya, semesta tidak
berhubungan satu dengan lainnya, yang mungkin memiliki dimensionalitas
topologi dan ruang-waktu yang berbeda. Berbagai bentuk materi, energi, dan

7
hukum fisik yang berbeda dari fisik konstanta yang kita ketahui, meskipun
kemungkinan tersebut saat ini spekulatif.

10. Definisi Alam Semesta Sebagai Sebuah Realitas Yang Diamati

Menurut definisi yang "masih lebih restriktif", Semesta adalah


segalanya dalam waktu kita yang terhubung ruang untuk bisa memiliki
kesempatan untuk berinteraksi dengan kita dan sebaliknya. Menurut teori
relativitas umum, beberapa daerah ruang mungkin tidak pernah berinteraksi
dengan kita, bahkan dalam seumur hidup, karena kecepatan cahaya dan ruang
ekspansi yang sedang berjalan. Sebagai contoh, pesan radio yang dikirim dari
Bumi tidak pernah dapat mencapai beberapa daerah ruang, bahkan jika
Semesta akan hidup selamanya; ruang dapat memperluas lebih cepat daripada
cahaya yang melintas. Perlu penekankan bahwa daerah-daerah yang jauh dari
ruang yang diambil ada dan menjadi bagian dari realitas sebanyak seperti kita;
namun kita tidak pernah bisa berinteraksi dengan mereka. Wilayah spasial di
mana kita dapat mempengaruhi dan akan terpengaruh dilambangkan sebagai
alam semesta teramati. Sebenarnya, seluruh alam semesta yang teramati
bergantung pada lokasi pengamat. Dengan perjalanan, pengamat dapat datang
ke dalam kontak dengan wilayah yang lebih besar dari ruang-waktu daripada
seorang pengamat yang teta di tempatnya, sehingga seluruh alam semesta
teramati untuk yang pertama lebih besar daripada yang kedua. Namun
demikian, bahkan oleh orang yang paling cepat, mungkin tidak dapat
berinteraksi dengan semua ruang. Biasanya, seluruh alam semesta yang
teramati diambil yang berarti alam semesta diamati dari sudut pandang kami
di Galaksi Bima Sakti.

11. Ukuran, Usia, Isi, Struktur dan Hukum Alam Semesta

8
Semesta adalah ruangan yang sangat besar dan mungkin tak terbatas
dalam volume, hal yang dapat diamati adalah tersebarnya ruang pada ukuran
setidaknya 93 miliar tahun cahaya. Sebagai perbandingan, diameter sebuah
galaksi khas hanya 30.000 tahun cahaya, dan jarak khas antara dua galaksi
tetangga hanya 3 juta tahun cahaya. Sebagai contoh, panjang diameter Galaksi
Bima Sakti kira-kira 100.000 tahun cahaya, dan galaksi saudara terdekat kita,
galaksi andromeda, terletak sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Mungkin ada lebih
dari 100 miliar galaksi di alam semesta teramati. Galaksi kerdil umumnya
memiliki sesedikitnya sepuluh juta raksasa bintang sampai dengan satu triliun
bintang-bintang, semua mengorbit masa pusat galaksi. Dengan demikian,
perkiraan yang sangat kasar dari angka-angka ini akan menyarankan ada
sekitar satu sextillion bintang di seluruh alam semesta telah teramati,
meskipun studi 2003 oleh astronom Universitas Nasional Australia
menghasilkan angka 70 sextillion (7 x 1022).
Hal diamati tersebar merata (homogen) di seluruh alam semesta, ketika
rata-rata jarak lebih dari 300 juta tahun cahaya. Namun, pada skala lebih kecil-
panjang, hal ini diamati untuk membentuk "gumpalan", yaitu untuk kluster
hierarkis ; banyak atom terkondensasi menjadi bintang, bintang yang paling
dalam galaksi, galaksi yang paling dalam cluster, supergugus dan, akhirnya,
struktur skala terbesar seperti Tembok Besar galaksi. Hal diamati dari alam
semesta juga menyebar isotropically, yang berarti bahwa tidak ada arah
pengamatan tampaknya berbeda dari yang lain; setiap wilayah langit telah
kira-kira konten yang sama. Semesta juga mandi di sebuah radiasi gelombang
mikro yang sangat isotropik yang sesuai ke spektrum kesetimbangan termal
benda hitam sekitar 2,725 kelvin. Hipotesis bahwa alam semesta skala besar

9
adalah homogen dan isotropik dikenal sebagai prinsip kosmologis, yang
didukung oleh pengamatan astronomi.
Kepadatan keseluruhan kini Semesta sangat rendah, sekitar 9,9 × 10-30
gram per sentimeter kubik. Massa-energi ini tampaknya terdiri dari 73%
energi gelap, 23% materi gelap dingin, dan 4% materi biasa. Dengan demikian
kepadatan atom adalah atas perintah dari atom hidrogen tunggal untuk setiap
empat meter kubik volume Sifat energi gelap dan materi gelap yang belum
diketahui.. Hal Dark gravitates sebagai hal biasa, sehingga bekerja untuk
memperlambat ekspansi dari alam semesta; Sebaliknya, energi gelap
mempercepat ekspansi.
Semesta sudah tua dan juga berkembang. Perkiraan paling tepat dari
usia alam semesta adalah 13,73 ± 0.12 miliar tahun, berdasarkan pengamatan
radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik. Independen perkiraan
(berdasarkan pengukuran seperti radioaktif dating) setuju, walaupun mereka
kurang tepat, mulai dari 11-20 miliar tahun untuk 13-15 miliar tahun. Alam
semesta belum sama pada setiap saat dalam sejarahnya. Misalnya, relatif
populasi quasar dan galaksi telah berubah dan ruang itu sendiri tampaknya
diperluas. Perluasan ini account untuk bagaimana Bumi terikat ilmuwan dapat
mengamati cahaya dari 30 miliar tahun cahaya dari galaksi, bahkan jika
cahaya telah pergi untuk hanya 13 milyar tahun ruang yang sangat di antara
mereka telah diperluas. Perluasan ini konsisten dengan pengamatan bahwa
cahaya dari galaksi jauh telah redshifted; foton dipancarkan membentangkan
panjang gelombang frekuensi yang lebih rendah lagi dan selama perjalanan
mereka. Tingkat ekspansi ini spasial adalah percepatan, berdasarkan penelitian
supernova IA Jenis dan diperkuat oleh data lain.
Fraksi relatif dari unsur-unsur kimia yang berbeda (khususnya atom
ringan seperti hidrogen, deuterium dan helium) tampaknya sama di seluruh
alam semesta dan sepanjang sejarah yang diamati. Alam semesta tampaknya
memiliki masalah lebih dari antimateri. Asimetri yang mungkin berkaitan
dengan pengamatan pelanggaran CP. The Universe tampaknya tidak memiliki
muatan listrik bersih, dan karena itu gravitasi tampaknya menjadi dominan
interaksi pada skala kosmologis panjang. Semesta juga tampaknya tidak
memiliki momentum bersih atau momentum sudut. Tidak adanya biaya bersih
dan momentum akan mengikuti dari hukum-hukum fisika yang berlaku

10
(hukum Gauss dan perbedaan-non dari pseudotensor stres-energi-momentum,
masing-masing), jika alam semesta itu terbatas.

12. Bintang

1. Sejarah Bintang Kuno


Ribuan tahun yang lalu sejak zaman Mesir Kuno, ilmu perbintangan
telah dikenal masyarakat, walaupun masih dalam kepercayaan tahayul dan
mitos-mitos. Konsep masyarakat Mesir Kuno tentang matahari, bulan, dan
bintang-bintang masih sederhana dan keliru. Bumi masih dianggap sebagai
pusat dari peredaran matahari, bulan, dan bintang-bintang. Formasi bintang-
bintang tertentu yang membentuk gambaran hewan atau lainnya (yang
kemudian disebut rasi bintang) dijadikan ramalan pernasiban, bahkan bintang-
bintang yang terang dan menarik perhatian orang akan diartikan sebagai
petunjuk lahirnya pemimpin dunia.
Warisan peradaban kuno itu sampai sekarang masih tersisa. Misalnya
meramal nasib berdasarkan tanggal dan bulan kelahiran seseorang, yaitu yang
disesuaikan dengan munculnya rasi bintang tertentu ketika seseorang
dilahirkan. Rasi bintang yang digunakan untuk meramal biasanya rasi bintang
zodiak. Zodiak adalah 12 rasi bintang sepanjang ekliptika membentuk gelang
melingkari garis edar bumi mengelilingi matahari.
Dua belas rasi bintang itu sudah kita kenal yaitu Capricornus,
Aquarius, Pisces, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio,
dan Sagitarius. Pada awal tahun 2007, rasi zodiak ditambah satu lagi yaitu rasi
Ophiuchus (pawang ular) yaitu muncul pada 29 Nopember sampai dengan 18
Desember. Setiap rasi bintang terdiri atas beberapa bintang yang membentuk

11
gambaran bintang. Misalnya rasi bintang Leo, disebut demikian karena
membentuk formasi singa atau Scorpio yang membentuk formasi
kalajengking.
Setiap rasi bintang pada Zodiak akan muncul satu kali selama setahun.
Lamanya rasi bintang menampakkan diri di langit adalah satu bulan.
Tenggelamnya rasi bintang yang satu diganti oleh rasi bintang yang lain,
demikian seterusnya. Munculnya rasi-rasi bintang di langit adalah sebagai
berikut :
 Capricornus: Kambing laut (21 Januari – 16 Februari, 26 hari)
 Aquarius: Pembawa Air (16 Februari – 11 Maret, 24 hari)
 Pisces: Ikan (11 Maret – 18 April, 38 hari )
 Aries: Domba (18 April – 13 Mei, 25 hari )
 Taurus: Kerbau (13 Mei – 22 Juni, 40 hari )
 Gemini: Si Kembar (22 Juni – 21 Juli, 29 hari )
 Cancer: Kepiting ( 21 Juli – 10 Agustus, 20 hari )
 Leo: Singa ( 10 Agustus – 16 September, 37 hari )
 Virgo: Gadis Perawan ( 16 September – 31 Oktober, 45 hari )
 Libra: Timbangan ( 31 Oktober – 23 Nofember, 23 hari )
 Scorpius: Kalajengking ( 23 November – 29 November, 6 hari )
 Ophiuchus: Pawang Ular ( 29 November – 18 Desember, 19 hari )
 Sagitarius: Si Pemanah ( 18 Desember – 21 Januari, 34 hari )
Selain zodiak, terdapat pula rasi bintang lainnya yang sangat terkenal
seperti rasi crux yang dikenal sebagai rasi salib atau di Jawa dikenal dengan
nama gubuk menceng. Rasi ini berada yang terletak di belahan langit selatan.
Jika orang dalam perjalanan kehilangan arah di malam hari, dapat melihat
kedudukan rasi bintang ini. Bentuk rasi ini seperti layang-layang. Untuk
menentukan titik selatan caranya dengan menarik garis lurus bintang yang
paling atas ke arah bumi melalui bintang yang paling bawah. Ujung garis dan
terusannya adalah titik selatan yang sesungguhnya.

2. Definisi Bintang
Apabila pada malam hari yang cerah ketika memandang ke langit,
maka akan terlihat benda-benda langit yang bertaburan pada bola langit yang

12
sangat besar. Dapat melihat benda-benda langit seperti bulan yang bersinar
terang, serta bintang-bintang yang berkelap-kelip. Sungguh pemandangan
yang sangat indah, yang merupakan anugrah Tuhan Yang Maha Kuasa, dan
patut disyukuri nikmat tersebut.
Begitu banyaknya bintang-bintang yang tersebar di langit, sehingga
tidak mungkin dapat menghitungnya. Bintang merupakan benda langit yang
dapat memancarkan cahaya sendiri. Apabila dilihat dari dekat, bintang
berbentuk seperti bola besar yang terdiri dari berbagai macam gas yang
memiliki panas dan memancarkan cahaya. Karena letak bintang sangat jauh
dari bumi tempat manusia melihat, maka bintang akan terlihat seperti titik
cahaya. Oleh karena itu, untuk melihat bintang yang sangat jauh itu, maka
digunakan alat yang dinamakan teleskop.
Secara umum, jika menyebut benda-benda langit yang terlihat
berkelap-kelip di malam hari sebagai bintang. Jadi bintang merupakan benda
langit yang memancarkan cahayanya. Namun, bintang yang sebenarnya adalah
bintang yang menghasilkan cahayanya sendiri, sering disebut bintang nyata.
Sedangkan bintang yang tidak menghasilkan cahayanya sendiri disebut
bintang semu. Bintang semu sebenarnya bukan bintang, melainkan benda
langit yang dapat memancarkan cahaya karena memantulkan cahaya yang
diterima dari bintang nyata. Bintang-bintang yang terlihat seperti tetap
susunannya, sebenarnya susunannya berubah. Namun perubahan susunan
bintang-bintang tersebut sangat kecil untuk diamati.

3. Proses Terbentuknya Bintang


Bintang tercipta pada awan gas dan debu di dalam galaksi. Selama
ratusan ribu tahun, gas dan debu bersatu, lalu pecah menjadi ratusan atau
ribuan awan yang lebih kecil. Tiap awan kecil itu kemudian berubah menjadi
bola gas berputar yang disebut protobintang – inilah tanda pertama kelahiran
sebuah bintang. Di pusat bola terdapat gas yang sangat padat, yang akan
memproduksi energi untuk mengubah protobintang menjadi bintang dewasa.
Berputarnya bintang, gravitasi menarik gas pada protobintang ke
pusatnya. Saat gas semakin melumat, ia menjadi semakin panas. Gas yang
terpadat dan terpanas ada dibagian inti. Saat suhu mencapai sekitar 10 miliar
C, terjadilah reaksi nuklir. Hidrogen pada inti berubah menjadi helium dan

13
melepaskan energi. Dua bentuk energi ini adalah sinar dan panas. Bintang
mulai menyala dan akan bersinar terus selama jutaan atau bahkan miliaran
tahun.
Bintang tersusun oleh beberapa gas, seperti gas hidrogen (H2) sekitar
94%, helium (He) 5%, serta unsur lainnya 1%. Temperatur bintang bervariasi
mulai dari 22730 C sampai 52730 C. Sebagian besar bintang-bintang
mempunyai massa antara 0,1 sampai 5 kali massa matahari. Seperti halnya
benda-benda lain yang ada di alam, bintang juga dapat mengalami siklus.
Siklus bintang dimulai dari lahirnya bintang, kemudian bintang memancarkan
energi, selanjutnya bintang tersebut mengembang, dan kemudian suatu saat
meledak, bahkan mati. Banyak teori yang menjelaskan mengenai kelahiran
bintang, namun yang sampai saat ini paling banyak diterima oleh para ahli
adalah diawali dari proses pemampatan materi antar bintang yang sebagian
besar berupa gas hydrogen (H2).
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka jarak
bintang sudah dapat ditentukan. Untuk memecahkan masalah jarak yang
sangat besar ini, para asronom membuat satuan jarak baru yang dinamakan
tahun cahaya, yaitu jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun. Cahaya
merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik.
Jadi jika ingin mengubah satu tahun cahaya ke dalam kilometer, bisa dihitung
jumlah detik dalam satu tahun dan mengalikan bilangan itu dengan 300.000
km, hasilnya sekitar 9.460.000.000.000 km atau 9, 46 triliun kilometer.
Kebanyakan bintang bukan bintang tunggal seperti matahari. Bintang
memiliki sedikitnya satu bintang pendamping, kedua bintang saling
mengorbit. Terkadang dua bintang sangat berdekatan sehingga salah satu
bintang akan menyedot gas bintang lainnya. Setelah matahari, bintang Sirius
lah yang paling terang cahayanya dengan magnitudo -1,44 sedangkan matahari
sendiri mempunyai magnitudo -26, 8. Untuk bintang paling dekat dengan
bumi adalah proxima centauri dengan jarak 4,2 tahun baru disusul alpha
centauri dengan jarak 4,4 tahun cahaya.

4. Akhir Sebuah Bintang


Ketika kandungan hidrogen di teras bintang habis, teras bintang
mengecil dan membebaskan panas dan memanaskan lapisan luar bintang.

14
Lapisan luar bintang yang masih banyak hidrogen mengembang dan bertukar
warna merah dan disebut bintang rakasasa merah yang dapat mencapai 100
kali ukuran matahari sebelum membentuk bintang kerdil putih. Sekiranya
bintang tersebut berukuran lebih besar dari matahari, bintang tersebut akan
membentuk super raksasa merah, yang kemudian membentuk nova atau
supernova dan kemudian membentuk bintang neutron atau lubang hitam.
Supernova adalah ledakan dari suatu bintang yang di galaksi yang
memancarkan energi teramat besar. Peristiwa supernova ini menandai
berakhirnya riwayat suatu bintang. Bintang yang mengalami supernova akan
tampak sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai
ratusan juta kali cahaya bintang tersebut semula.
Energi yang dipancarkn oleh supernova amatlah besar. Bahkan
pancaran energi yang dipancarkan saat supernova terjadi dalam beberapa detik
saja dapat menyamai pancaran energi sebuah bintang dalam kurun waktu
jutaan hingga milyaran tahun. Pancaran energi supernova dapat dihitung
berdasarkan sifat-sifat pancaran radiasinya. Supernova biasa terjadi
dikarenakan habisnya suatu usia bintang pada sat bahan-bahan nuklir pada inti
bintang telah habis maka tidak akan dapat terjadi reaksi fusi nuklir yang
merupakan penyokong hidup suatu bintang. Dan bila sudah tidak dapat
dilakukan fusi nuklir ini, maka bintang akan mati dan melakukan supernova.

5. Bentuk, Ukuran, Intensitas Cahaya Suhu dan Warna


Semua bintang berbentuk bola, tidak ada bintang yang berbentuk
segilima dan tidak ada yang berkelap-kelip. Mereka tampak bersinar saat
cahayanya melewati atmosfer bumi. Bintang terdiri atas hidrogen dan
beberapa helium dan berbentuk seperti bola karena grafitasi bintang. Bintang
berkelip-kelip karena cahaya yang mereka pancarkan ke Bumi dibelokkan
oleh arus udara yang bergerak di atmosfer kita. Jika pergi hingga ke atas
atmosfer bumi, maka bintang-bintang tidak akan berkelip-kelip sedikitpun.
Bintang bersinar karena mereka sangat panas, seperti matahari. Di dalam
sebuah bintang, gas hydrogen diubah menjadi helium, yang melepaskan energi
dalam bentuk cahaya, panas, dan cahaya tak tampak.
Jumlah gas dalam suatu bintang disebut masa bintang, yang besarnya
tetap sejak bintang itu terbentuk. Massa tidak sama dengan ukuran. Sebuah

15
bintang dengan massa yang lebih besar dari matahari, berarti tersusun atas
banyak material. Bintang dengan ukuran lebih besar, berarti lebih luas. Sebuah
bintang besar belum tentu massanya besar. Ini bisa saja karena gas yang ada
tersebar. Beberapa bintang bermassa besar, bentuknya kecil karena gas yang
ada memampat. Bintang mempunyai ukuran yang beragam. Dibandingkan
dengan matahari, bintang kecil berukuran 100 kali lebih kecil; bintang raksasa
30 hingga 50 kali lebih besar; bintang super raksasa biru 100 kali lebih besar;
dan bintang super raksasa beberapa ratus kali lebih besar.
Ada dua skala intensitas cahaya bintang. Pertama, magnitude absolute,
yaitu skala intensitas cahaya yang sebenarnya. Skala ini mengandaikan semua
bintang berjarak sama dari Bumi. Kedua, magnitude tampak, yaitu skala
intensitas cahaya yang terlihat dari bumi. Skala ini memperhitungkan jarak
yag sesungguhnya dari bumi. Matahari adalah bintang yang paling terang
menurut skala magnitude tampak. Namun jika yang dibandingkan dengan
bintang lain pada jarak yang sama, matahari akan terlihat redup.
Kecemerlangan sebuah bintang disebut magnitude. Bintang dengan magnitude
0 sangat terang. Bintang dengan magnitude 5 hanya sekedar terlihat. Bintang
yang sangat terang memiliki magnitude negatif. Sirius bintang paling terang di
langit memiliki magnitude -15.
Bintang-bintang terbentuk ketika atom-atom hidrogen di ruang
angkasa saling tarik-menarik antara satu sama lain kemudian menggumpal.
Gas itu mulai terbakar dan bintang bersinar.
Bintang adalah bola gas pijar raksasa berputar yang bercahaya
diseluruh penjuru alam semesta. Matahari merupakan bintang terdekat dengan
bumi. Ia terlihat besar dan seolah cahayanya mengalahkan bintang lain.
Padahal karena jarak bintang lain sangat jauh sehingga cahayanya seakan-akan
kecil dan redup. Sebagian bintang lebih besar dan lebih terang dari matahari,
sebagian lainnya memang lebih kecil dan lebih redup. Bintang berbeda dalam
hal ukuran, suhu, intensitas cahaya, warna, dan massa.
Semakin besar sebuah bintang, akan semakin pendek masa hidupnya.
Matahari kita cukup kecil dibandingkan dengan beberapa bintang yang sangat
besar hanya hidup selama beberapa juta tahun. Jika mengamati bintang-
bintang dengan teliti, warna mereka berbeda-beda. Warna bintang tergantung

16
pada suhunya. Bintang-bintang biru adalah yang paling panas. Bintang-
bintang merah lebih dingin.

13. Galaksi

1. Definisi Galaksi
Galaksi adalah sekumpulan besar bintang, gas dan debu yang terikat
gravitasi.masuk ke jenis galaksi berbagai bentuk galaksi ini kemungkinan
adalah hasil interaksi antar galaksi, misalnya tabrakan antar galaksi. Galaksi
terkecil.dapat tersusun dari beberapa ratus ribu bintang dengan lebar.beberapa
ribu tahun cahaya. Adapun galaksi terbesar dapat tersusun dari triliunan
bintang dengan lebar ratusan ribu tahun cahaya. Ada miliyaran galaksi lain di
alam semesta.

2. Pengelompokkan Galaksi
Secara historis galaksi dikelompokkan berdasarkan bentuk terlihatnya
atau biasa disebut morfologi visualnya. Bentuk yang umum adalah galaksi
eliptis, yang memiliki profil cahaya berbentuk elips. Galaksi spiral adalah
galaksi berbentuk cakram dengan lengan galaksi yang melengkunng dan berisi
debu. Galaksi dengan bentuk yang tak beraturan atau tidak biasa disebut
galaksi tak beraturan dan biasanya disebabkan karena gangguan oleh tarikan
gravitasi galaksi tetangga. Interaksi yang demikian antara galaksi-galaksi yang
berdekatan dapat menyebabkan penggabungan, yang terkadang meningkatkan
jumlah pembentukan bintang hingga menghasilkan galaksi dengan
pembentukan bintang yang cepat. Kemungkinan terdapat lebih dari 170 miliar
(1,7 × 1011) galaksi dalam alam semesta teramati.Sebagian besar berdiameter
1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak beberapa juta
parsec (atau megaparsec). Ruang antargalaksi diisi oleh gas tipis dengan
kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar
galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah hierarki himpunan yang disebut
kelompok dan gugus, yang pada gilirannya membentuk himpunan yang lebih
besar yang disebut gugus raksasa. Dalam skala terbesar himpunan-himpunan
ini umumnya tersusun dalam lapisan dan untaian yang dikelilingi oleh
kehampaan yang sangat luas.

17
3. Terbentuknya Galaksi

Studi tentang pembentukan dan evolusi galaksi berusaha untuk


menjawab pertanyaan tentang bagaimana galaksi terbentuk dan jalur evolusi
yang ditempuhnya sepanjang sejarah alam semesta. Beberapa teori di bidang
ini telah dapat diterima secara luas, tetapi bidang ini masih merupakan bidang
yang aktif berkembang dalam astrofisika. Bagaimana proses rinci
terbentuknya galaksi seawal itu berlangsung masih merupakan sebuah
pertanyaan pokok yang belum terjawab dalam astronomi. Teori yang ada
dapat dibagi dalam dua kategori: dari atas ke bawah (top down) atau dari
bawah ke atas (bottom-up). Dalam teori top-down (seperti model Eggen-
Lynden-Bell-Sandage [ELS]), protogalaksi terbentuk dalam sebuah runtuhan
serentak berskala besar yang berlangsung selama kira-kira seratus juta tahun.
Dalam teori bottom-up (seperti model Searle-Zinn [SZ]), struktur kecil seperti
gugus bola terbentuk dahulu, lalu kemudian sejumlah struktur tersebut
bergabung untuk membentuk galaksi yang lebih besar. Begitu protogalaksi
mulai terbentuk danmengerut, bintang-bintang halo pertama pun (disebut
bintang Populasi III) muncul di dalamnya.Bintang-bintang ini tersusun hampir
seluruhnya oleh hidrogen dan helium dan kemungkinan berukuran masif. Jika
memang benar demikian, maka bintang-bintang yang sangat besar ini akan
menghabiskan pasokan bahan bakarnya dengan cepat dan menjadi supernova,
melepaskan unsur-unsur berat ke medium antarbintang. Bintang-bintang
generasi pertama ini mengionisasi ulang hidrogen netral
sekitarnya,menciptakan gelembung ruang yang mengembang yang bisa
dengan mudah dilalui cahaya.

4. Bentuk-bentuk Galaksi
Galaksi memilki beberapa macam bentuk, yakni bentuk spiral, elips, dan
juga tak beraturan.
 Galaksi Berbentuk Spiral
Galaksi spiral merupakan tipe yang paling umum dikenal orang. Mungkin
karena bentuk spiralnya yang indah itu. Galaksi kita termasuk galaksi
spiral. Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi
(termasuk lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol).
Galaksi spiral berotasi dengan kecepatan yang jauh lebih besar dari galaksi
18
elips. Kecepatan rotasinya yang besar itulah yang menyebabkan galaksi ini
memipih dan membentuk bidang galaksi. Besar kecilnya kecepatan rotasi
pada galaksi spiral ini bergantung pada masssa galaksi tersebut.kecepatan
rotasi tiap bagian galaksi spiral sendiri tidaklah sama. Semakin ke arah
pusat galaksi, kecepatan rotasinya semakin besar. Contoh lain galaksi
spiral selain Bima Sakti adalah galaksi Andromeda. Ukuran galaksi
Andromeda ini sedikit lebih besar dari Bima Sakti. Galaksi Andromeda
bersama-sama dengan Bima Sakti termasuk galaksi spiral raksasa.
 Galaksi Berbentuk Elips
Sesuai dengan namanya, penampakan galaksi ini seperti elips. Tapi bentuk
yang sebenranya tidak diketahui dengan pasti, karena kita tahu apakah
arah pendang kita dari depan, samping, atau atas dari galaksi tersebut.
Yang termasuk tipe galaksi ini adalah mulai dari galaksi yang berbentuk
bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini
tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi
antar bintang, dan anggotanya adalah bintang-bintang tua. Contoh galaksi
tipe ini adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di
Rasi Virgo.
 Galaksi berbentuk Tak Beraturan
Galaksi tak beraturan adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak
memiliki bentuk khusus, tidak seperti dua tipe galaksi yang lainnya.
Anggota dari galaksi tipe ini terdiri dari bintang-bintang tua dan muda.
Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan
Magellan Kecil, dua buah galaksi tetangga terdekat Bima Sakti, yang
hanya berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari Bima Sakti. Galaksi tak
beraturan ini banyak mengandung materi antar bintang yang terdiri dari
gas dan debu-debu.[2] (Ahmad Saripudin, Astronomi dan Jagat Raya,
(Bandung, Dea Art Pustaka, 2009). Dalam ilmu astronomi galaksi
diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari bintang-bintang, gas dan
debu yang amat luas, dimana anggotanya mempunyai gaya tarik menarik
(gravitasi). Matahari bersama-sama 8 buah planet yang mengitarinya
merupakan anggota dari sebuah galaksi yang diberi nama Galaksi Bima
Sakti. Para astronom memperkirakan bahwa kemungkinan sebanyak 15

19
miliar galaksi terdapat di Alam Semesta. Tetapi, seperti halnya bintang
galaksi-galaksi tidak berpencaran sembarangan. Galaksi di temukan
bersama-sama dalam kelompok-kelompok, baik skala kecil maupun besar.
 Kelompok lokal
Awan Magellan Kecil dan Awan Magellan Besar lebih dari sekedar
tetangga dari galaksi kita (Bimasakti), mereka adalah satelit yang
mengorbit di seputar galaksi kita. Galaksi bimasakti juga membentuk
kelompok yang lebih besar yang terdiri dari sekitar 20 galaksi, yang
dikenal sebagai kelompok lokal. Galaksi Andromeda dan spiral lainnya,
M33 (di rasi Triangulum), juga bagian dari kelompok ini. Kelompok ini
menempati ruang di antariksa dengan panjang sekitar 3 juta tahun cahaya.
 Gugusan Bersama
Kelompok lokal sangat kecil bila dibandingkan dengan gugusan dari
ribuan galaksi pada rasi virgo. Gugus virgo merentang sepanjang kira-kira
7 juta tahun cahaya, dan pada jantungnya terdapat galaksi eliptik
raksasayang ukurannya hampir sebesar kelompok lokal. Pada jarak kurang
lebih 50 juta tahun cahaya, gugus virgo merupakan gugus besar terdekat.
Terdapat gugus besar lainnya pada rasi Coma Berencies, 350 juta tahun
cahaya jauhnya, yang juga di bentuk oleh ribuan galaksi dengan eliptik
raksasa di pusatnya. Kenyataanya, eliptik raksasa di temukan di banyak
pusat gugusan, tempat galaksi eliptik ini mungkin di bentuk oleh tabrakkan
beruntun dan penggabungan dari galaksi-galaksi kecil. Sangat super Gugus
galaksi juga berkelompok bersama membentuk supergugus. Gugus Virgo
dan kelompok lokal keduanya membentuk supergugus virgo (atau lokal),
yang meluas hingga ke Leo, Crater dan Canes Venatici. Supergugus
mencakup beberapa ratus gugusan, dalam daerah di antariksa yang
panjangnya kira-kira 100 juta tahun cahaya. Seperti pada supergugus
lainnya, galaksi sepertinya tersusun pada lembaran lengkung yang
membungkus daerah antariksa yang bentukanya hampir bulat dan di sebut
ruang kosong dimana sama sekali tidak ada galaksi. Ruang kosong di
supergugus saling berhubungan satu sama lain, memberikan Alam
Semesta sebuah struktur berongga.

20
Tembok besar (Super gugus) merupakan supergugus terbesar yang dikenal
para astronom saat ini berbentuk membran keriput yang membawa
galaksi-galaksi tak terhitung jumlahnya. Diberi julukan Tembok Besar, ia
merupakan struktur terbesar yang selama ini di temukan di Alam Semesta.
Area yang dicakupnya kira-kira 280 juta kali 800 juta tahun cahaya, tetapi
agak dangkal dibanding dengan lainnya, tebalnya hanya sekitar 23 juta
tahun cahaya.
Ada miliyaran galaksi lain di alam semesta. Tiga galaksi terdekat yang
dapat diamati tanpa teleskop adalah galaksi Awan Magellan Kecil, galaksi
Awan Magellan Besar, dan galaksi Andromeda. Galaksi Awan Magellan
Kecil, galaksi Awan Magellan Besar merupakan satelit galaksi bima sakti,
yang berjarak 160.000 tahun cahaya. Kedua galaksi ini dapat dilihat di belahan
bumi selatan yang jauh (di Dorado dan Tucana) dengan mata telanjang. Nama
kedua galaksi ini berasal dari nama seorang navigator Portugis yang terkenal
yaitu Ferdinan Magellan, yang pernah mengamati kedua awan tersebut.
Galaksi Andromeda merupakan versi lebih besar dari galaksi bima sakti,
dengan lengan-lengan spiral yang keluar dari pusatnya. Kita menyebut jenis
ini dengan galaksi spiral. Berbeda dengan Awan Magellan, awan ini tidak
memiliki bentuk khusus dan diklasifikasikan sebagai galaksi tak beraturan.
Berjarak kurang lebi 2,5 juta tahun cahaya. Galaksi ini dapat dilihat dari
belahan bumi utara.

Galaksi merupakan bagian terbesar dari berbagai jenis benda luar


angkasa dan keberadaan tata surya manusia di muka bumi terletak pada
galaksi, yaitu galaksi jenis bimasakti. Galaksi bimasakti terdiri dari beberapa
benda angkasa seperti planet, satelit, meteoroid, debu, asteroid, dan berbagai
benda langit lainnya yang membentuk pola massa radial. Tata massa galaksi

21
bimasakti terdiri dari pusat yang diduga merupakan blackhole supermasif dan
lengan yang terdiri dari lengan norma, lengan scutum crux, lengan sagitarius,
lengan orion, lengan perseus dan lengan Cygnus. Dikutip dari NASA Science,
Jumat (20/11/2020) galaksi yang kita tinggali ini dikenal sebagai Galaksi
Bima Sakti, yang memiliki lubang hitam supermasif di tengahnya. Ada banyak
sekali galaksi, selain dunia yang kita tinggali. Salah satu galaksi yang bisa kita
lihat adalah Bima Sakti, di mana saat melihat bintang di langit malam, maka
kita sedang melihat galaksi ini. Jika benar-benar gelap, jauh dari cahaya dari
kota dan rumah, Anda bahkan dapat melihat pita berdebu galaksi Bima Sakti
membentang di langit. Ada sangat banyak galaksi dan bahkan kita saat ini
belum bisa menghitung semuanya. Bahkan, teleskop luar angkasa Hubble
dapat mengamati sepetak kecil ruang angkasa selama 12 hari dan menemukan
10.000 galaksi, dengan berbagai ukuran, bentuk, dan warna.
Galaksi bimasakti adalah galaksi spiral tempat tata surya kita berasal.
Bintang-bintang yang kita lihat di langit malam saat cuaca cerah adalah
swluruh bintang yang ada di galaksi Bima sakti. Perkiraan jumlah bintang
yang ada di galaksi ini adalah kurang lebih 100 miliar bintang (NASA, 2015).
Ada miliyaran galaksi lain di alam semesta. Galaksi Bima Sakti ditemukan
pada tanggal 18 Juli 1783. Di galaksi ini terdapat sebuah planet Bumi yang
dihuni oleh manusia. Galaksi ini terdiri dari lebih dari 400 miliar bintang
dengan garis tengah sekitar 130.000 tahun cahaya. Galaksi Bima Sakti
berbentuk spiral. Nama Bimasakti berasal dari sosok hitam dalam
pewayangan, yaitu Bima. Istilah itu muncul karena orang Jawa kuno melihat
susunan bintang yang bertebaran di angkasa. Jika dihubungkan dan ditarik
garis akan membentuk gambar Bima Sakti yang dikelilingi oleh ular naga.
Oleh karena itu, itu disebut Bima Sakti. Galaksi Bima Sakti memiliki berat
sekitar 700 miliar hingga 2 triliun kali lebih berat dari Matahari.
Menurut para astronom, galaksi Bima Sakti akan bertabrakan dengan
galaksi Andromeda dalam 4 miliar tahun. Pasalnya, galaksi Bima Sakti
bergerak menuju galaksi Andromeda dengan kecepatan 250.000 mph (400.000
km/jam).
Sekumpulan pulau bintang, matahari dan semua bintang lain yang dilihat
dilangit malam adalah bagian dari galaksi, yang sering dinamakan oleh para
astronom sebagai galaksi saja. Nebula dan gugusan bintang yang kita lihat di

22
langit juga merupakan bagian dari galaksi. Bima sakti merupakan galaksi
berbentuk cakram dengan tonjolan di pusatnya, diumpamakan secara kasar
sebagai dua telor mata sapi yang di tempelkan di bagian belakang, satu dengan
lainnya. Di bagian cakram yang datar, bintang-bintang ditemukan terkumpul
dalam lengan lengan berbentuk spiral yang keluar dari pusat yang tebal
menonjol.

Selain galaksi Bimasakti, Andromeda dan Magellan, terdapat miliaran


galaksi lainnya termasuk di antaranya jenis-jenis galaksi yang sudah dikenal
masyarakat umum

 Galaksi Ursa Mayor

Galaksi Ursa Major berjarak hingga 10 juta tahun cahaya dari Bumi. Ursa
Major sering disebut sebagai galaksi beruang besar.Galaksi ini biasanya
terlihat sebagai tujuh bintang terang. Tujuh bintang terang menjadi patokan
saat berlayar di malam hari. Jumlah bintang di galaksi ini adalah enam.

 Galaksi Mata Hitam ( Black Eye )

Galaksi ini merupakan salah satu galaksi yang paling populer seperti Bima
Sakti. Galaksi ini memiliki penampilan cincin kabut dan warna gelap. Cincin
kabut mengelilingi intinya yang cukup terang. Bentuk galaksi ini adalah spiral
dengan lengan seperti belalai yang menonjol dari inti yang cukup terang. Jarak
galaksi ini dengan Bima Sakti adalah sekitar 17 juta tahun cahaya dalam garis
lurus. Galaksi ini ditemukan oleh para astronom dari Perancis.

23
 Galaksi Pusaran Air
Galaksi Vortex merupakan galaksi yang mudah ditemukan oleh para
astronom. Jarak galaksi ini dengan Bima Sakti adalah sekitar 14 juta tahun
cahaya. Bagian utama dari galaksi ini memiliki bintang-bintang yang begitu
jernih dan memiliki bentuk yang tidak beraturan.

 Galaksi Roda Biru

Galaksi Roda Biru memiliki nama yang sama dengan bentuk dan warna
galaksinya. Galaksi ini berjarak dua tahun cahaya dari Bima Sakti. Ukuran
galaksi ini kecil dengan bentuk spiral. Galaksi ini dekat dengan Bumi,
sehingga dapat dilihat dengan menggunakan teropong.

24
 Galaksi Sombrero
Galaksi Sombrero berjarak sekitar 29 juta tahun cahaya dari Bumi. Bentuk
galaksi ini adalah spiral. Lingkaran luarnya terlihat besar seperti topi sombrero
yang merupakan ciri khas masyarakat Meksiko. Susunan galaksi ini terdiri
dari awan debu, gas hidrogen dingin, dan debu luar angkasa.

 Galaksi Dolar Perak


Galaksi Dolar Perak juga disebut sebagai galaksi koin perak. Galaksi ini
berbentuk spiral dengan jarak 13 juta tahun cahaya. Pada jarak yang cukup
jauh dari Bumi, galaksi ini tidak terlalu terlihat.

25
 Galaksi Centaurus
Galaksi ini merupakan galaksi yang biasa disebut dengan NGC. Galaksi
ini berjarak sekitar 11 juta tahun cahaya dari Bumi. Centaurus adalah salah
satu galaksi radio di dekat Bumi. Galaksi ini hanya terlihat dari garis lintang
utara dan belahan bumi selatan.

4. Forum Diskusi
Untuk mengetahui pemahaman terhadap materi alam semesta, diskusikan
dalam kelompok dan jawablah pertanyaan berikut:
1. Apa itu alam semesta?
Pembahasan:
Alam semesta adalah seluruh ruang waktu kontinu tempat manusia berada, dengan
energi dan materi yang dimilikinya. Alam Semesta juga didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang dianggap ada secara fisik, seluruh ruang dan waktu dan segala
bentuk materi serta energi. Istilah semesta dapat digunakan dalam indra
kontekstual yang sedikit berbeda, yang menunjukkan konsep-konsep seperti
kosmos, dunia, atau alam.
2. Apa perbedaan antara bintang dan galaksi?
Pembahasan:
Secara umum, bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya.
Bintang berbentuk seperti bola besar yang terdiri dari berbagai macam gas yang
memiliki panas dan memancarkan cahaya. Adapun galaksi adalah sekumpulan
besar bintang, gas dan debu yang terikat gravitasi.masuk ke jenis galaksi berbagai
bentuk galaksi ini adalah hasil interaksi antar galaksi, misalnya tabrakan antar
galaksi. Dengan demikian maka bintang adalah benda langit yang memancarkan
cahaya Adapun galaksi adalah kumpulan dari bintang-bintang tersebut.
3. Apa yang kalian ketahui tentang galaksi bimasakti?

26
Pembahasan:
Galaksi Bimasakti merupakan galaksi yang berbentuk spiral yang besar yang
didalamnya terdapat tata surya, kumpulan bintang, debu dan gas. Matahari
merupakan salah satu dari 200-400 miliar bintang yang menyusun galaksi
Bimasakti.
Planet bumi berada di urutan ketiga dalam sistem tata surya. Tata surya sendiri
terletak di dalam galaksi Bimasakti. Tepatnya tata surya kita berada di tepi galaksi
Bimasakti. Dengan demikian maka galaksi tempati manusia adalah galaksi
Bimasakti.

C. Penutup
1. Rangkuman

- Alam semesta adalah seluruh ruang waktu kontinu tempat manusia berada, dengan
energi dan materi yang dimilikinya. Alam Semesta juga didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang dianggap ada secara fisik, seluruh ruang dan waktu dan segala
bentuk materi serta energi. Istilah semesta dapat digunakan dalam indra
kontekstual yang sedikit berbeda, yang menunjukkan konsep-konsep seperti
kosmos, dunia, atau alam.
- Bintang merupakan benda langit yang dapat memancarkan cahaya sendiri.
Apabila dilihat dari dekat, bintang berbentuk seperti bola besar yang terdiri dari
berbagai macam gas yang memiliki panas dan memancarkan cahaya.
- Siklus kehidupan bintang meliputi 3 tahap besar yaitu dimulai dari lahir,
bertumbuh menjadi bintang dan seiring usanya bintang memasuki masa tua dan
juga berakhir dengan kematian. Bintang lahir dari awan gas dan debu di dalam
galaksi yang saling berintraksi menghasilkan energi yang membuat bintang dapat
bertahan. Saat energi ini digunakan maka bintang dalam tahap bertumbuh. Setelah
energi yang digunakan habis maka bintang mulai menuju akhir hidupnya. Akhir
hidup bintang ditentukan oleh massa bintang tersebut. Untuk bintang bermasa
rendah maka akan berakhir sebagai bintang katai putih, Adapun bintang yang
bermasa besar akan berakhir dengan ledakan supernova yang akan membentuk
bintang Neutron atau Black Hole.

27
- Galaksi adalah sekumpulan besar bintang, gas dan debu yang terikat
gravitasi.masuk ke jenis galaksi berbagai bentuk galaksi ini kemungkinan adalah
hasil interaksi antar galaksi, misalnya tabrakan antar galaksi.
- Terbentuknya galaksi dinyatakan dalan dua pendapat. Pendapat pertama
menyatakan bahwa galaksi terbentuk dari awan gas dan debu yang mengkerut.
Dan pendaoat kedua mengatakan bahwa galaksi terbentuk dari gumpalan-
gumpalan massa yang saling mendekat dan berkumpul membentuk galaksi.
- Bentuk-bentuk galaksi ada yang berbentuk elips, spiral, tak beraturan, kelompok
lokal dan gugus Bersama.
- Beberapa galaksi yang sudah banyak diketahui diantaranya galaksi Bimasakti,
Andromeda, Magellan, Ursa Mayor, Mata Hitam (Black Eye), Pusaran Air, Roda
Biru, Sombrero, Dolar Perak dan galaksi Centaurus.

2. Tes Formatif

1. Seluruh ruang waktu kontinu tempat dimana kita berada, dengan energi dan materi
yang dimilikinya merupakan …
a. Galaksi
b. Alam Semesta
c. Planet
d. Bintang
2. Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar mengakibatkan sebuah peristiwa yang
menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi
mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta (dikenal juga dengan
Teori Ledakan Dahsyat atau Model Ledakan Dahsyat) disebut …
a. lubang hitam (black hole)
b. Fenomena pergerakan
c. pengembangan ruang semesta
d. Peristiwa Big Bang
3. Berapa banyak galaksi di Alam Semesta …
a. Miliaran
b. Ratusan
c. Ribuan
d. Puluhan

28
4. Galaksi spiral yang besar, di dalamnya terdapat Tata Surya, tempat planet Bumi
beredar mengelilingi matahari yaitu …
a. Galaksi Ursa Mayor
b. Galaksi Bimasakti
c. Galaksi Magellan
d. Galaksi Andromeda
5. Tiga galaksi terdekat yang dapat di amati tanpa teleskop yaitu …
a. Roda Biru, Sombrero dan Centaurus
b. Black Eye, Awan Magellan besar dan kecil
c. Ursa Mayor, Black Eye dan Andromeda
d. Awan Magellan besar,kecil dan Andromeda
6. Beikut ini nama-nama rasi bintang, kecuali…
a. Capricornus
b. Aries
c. Leon
d. Virgo
7. Bintang tersusun oleh gas-gas seperti …
a. Hidrogen dan helium
b. Hidrogen dan oksigen
c. Helium dan karbon
d. Nitrogen dan oksigen
8. Magnitude merupakan …
a. Massa bintang
b. Kecemerlangan bibtabg
c. Bentuk bintang
d. Ukuran bintang
9. Bintang yang paling terang dengan magnitude -15 adalah …
a. Rigel
b. Betelgeuse
c. Sirius
d. Gamma
10. Akhir hidup bintang di tentukan oleh …
a. Intensitas cahaya bintang
b. Ukuran bintang

29
c. Gas penyusun bintang
d. Massa bintang
3. Kunci Jawaban Tes Formatif
1. B
2. D
3. A
4. B
5. D
6. C
7. A
8. B
9. C
10. D

30
DAFTAR PUSTAKA

Ari, W. 2020. Berbagai Galaksi. Dari KOMPAS.com. (Online)


(https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/04/080000269/macam-macam-
galaksi), diakses 1 September 2021.
Dinda, Z. O. 2020. Rahasia Alam Semesta: Apa Itu Galaksi dan Bagaimana Terbentuknya.
Dari KOMPAS.com. (Online)
(https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/20/180300423/rahasia-alam-semesta--
apa-itu-galaksi-dan-bagaimana-terbentuknya-), diakses 30 Agustus 2021.

Lestari, Y. (2018). Penanaman nilai peduli lingkungan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan
alam. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 4(2).
Mucharommah, S. A & Puardmi, D. Ilmu Alamiah Dasar CV Literasi Nusantara Abadi, .
(Online),(https://books.google.com/books/about/ILMU_ALAMIAH_DASAR.html?
hl=id&id=aCMgEAAAQBAJ) , diakses 24 Agustus 2021.

Muharam, A. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Permana, M. S., & Damiri, D. J. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis Multimedia. Jurnal Algoritma, 11(2), 254-263.
Purwono, J. (2014). Penggunaan media audio-visual pada mata pelajaran ilmu pengetahuan
alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan. Jurnal teknologi pendidikan
dan pembelajaran, 2(2).
Robin, K. 2005. Bengkel ilmu Astronomi, Jakarta: Erlangga.

Widiyastuti, N., Slameto, S., & Radia, E. H. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif Menggunakan Software Adobe Flash Materi Bumi Dan Alam Semesta.
Perspektif Ilmu Pendidikan, 32(1), 77-84.
Wikipedia. Galaksi ruang angkasa. (Online), (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Galaksi) .
diakses 30 Agustus 2021.

Yuliawati, F., Rokhimawan, M. A., & Suprihatiningrum, J. (2013). Pengembangan modul


pembelajaran sains berbasis integrasi islam-sains untuk peserta didik difabel netra
mi/sd kelas 5 semester 2 materi pokok bumi dan alam semesta. Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia, 2(2).

31

Anda mungkin juga menyukai