Dosen Pengampu:
Drs. Endang Wahyudiana, M.Pd.
Disusun Oleh:
Anija Rustam 1107619061
Innayatushalehah 1107619248
Ismi Rahayuningtyas 1107619155
Kirana Safira Candra 1107619148
Muhammad Irfansyah Khomaidi 1107619247
Putri Restu Dewi 1107619235
Synthia Lanie P 1107619245
KELAS F
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya yang berjudul “Galaksi dan Tata Surya ”. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas bapak Drs. Endang Wahyudiana, M.Pd. pada Mata Kuliah Bumi
dan Antariksa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................ 25
B. Saran ........................................................................................................... 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua yang ada di sekitar kita merupakan bagian dari alam semesta. Bumi
tempat kita tinggal, bintang-bintang yang kita lihat setiap malam, Bulan dan
Matahari yang selalu menemani kita setiap hari, semua bagian dari alam
semesta. Jarak antar galaksi semakin besar atau yang sering kita sebut
galaksi-galaksi itu menjauh dari kita. Tata surya (solar system) termasuk
dalam bagian alam semesta yang sangat luas. Tata surya terletak di dalam
salah satu galaksi dari sekian banyak galaksi yang ada di ruang angkasa, yaitu
galaksi Bimasakti (Milky Way).
Tata surya kita sendiri dan matahari sebagai pusatnya dan dikelilingi
sembilan planet dan benda-benda angkasa lainnya. Kesembilan planet
tersebut adalah merkurius, venus, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus,
dan pluto. Jagat raya merupakan ruang yang luas dan segala zat serta energi
yang ada didalamnya. Sejarah jagat raya dimulai pertama kali ketika manusia
mengenal ilmu perbintangan. Sejak zaman dahulu manusia berusaha ingin
tahu tentang jagat raya baik mengenai ukuran, bentuk, isi, sifat, maupun jarak
benda-benda langit yang satu dengan yang lainnya. Dari inilah muncul ilmu
astronomi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang benda-benda
angkasa serta teori-teori terbentuknya tata surya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari galaksi dan tata surya ?
2. Apa saja teori terbentuknya tata surya ?
3. Apa yang dimaksud dengan teori geosentris dan heliosentris ?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan berdasarkan rumusan masalah diatas, yaitu:
1. Mengetahui dan memahami pengertian galaksi dan tata surya.
2. Mengetahui dan memahami teori-teori terbentuknya tata surya.
3. Mengetahui dan memahami teori geosentris dan teori heliosentris.
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Ciri-Ciri Galaksi
Beberapa pendapat mengatakan bahwa galaksi merupakan
gabungan dari konstelasi-konstelasi bintang. Konstelasi adalah
kumpulan atau gabungan dari sejumlah tata surya, dimana sebagai
contoh bahwa tata surya kita berada di dalam galaksi Bima Sakti.
Galaksi-galaksi itu ada yang besar dan ada yang kecil, setiap galaksi
mengandung rata-rata satu milyar bintang lebih dan barang kali
mengandung planet yang jumlahnya jauh lebih banyak lagi. Adapun
ciri-ciri galaksi diperkirakan sebagai berikut :
b. Macam-Macam Galaksi
Galaksi Bimasakti
3
Galaksi Magellan
Galaksi Andromeda
oleh para astronom amatir dan dua galaksi tersebut bahkan bisa anda
lihat menggunakan binokular. Galaksi Pusaran memang menjadi target
populer para astronom profesional agar bisa dipelajari struktur dan
juga memahami lengan spiral yang dihasilkan oleh galaksi atau tata
surya ini.
Galaksi Sombrero
7
Galaksi Dolar Perak atau biasa disebut sebagai Galaxy Silver Coin
merupakan galaksi yang berbentuk spiral dengan letak 13 juta tahun
8
Galaksi Centaurus
2. Tata Surya
surya termasuk dalam bagian alam semesta yang sangat luas. Tata surya
terletak dalam salah satu galaksi yang ada di alam semesta ini bernama
galaksi bimasaksi (Milky Way). Galaksi bimasaksi terdiri dari miliaran
bintang dengan diameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan sistem tata
surya terletak disalah satu sabuk minor bernama orion. Dalam sabuk
orion inilah sistem tata surya terdiri dari matahari, planet-planet dan
benda-benda langit lainnya membentuk susunan yang teratur.
Matahari
Matahari memiliki diameter sekitar 1,4 juta km dengan temperature
permukaan sekitar 1 juta K. Semakin mendekati inti matahari,
suhunya semakin meningkat hingga mencapai 15 juta K.
Matahari memiliki massa sebesar 332.830 kali massa bumi, dengan
massa yang besar ini matahari mampu mengalami kepadatan inti yang
mendukung terjadinya reaksi fusi nuklir dan mampu menghasilkan
jumlah energi yang besar. Energi yang dihasilkan ini merambat
melalui luar angkasa dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang
kita kenal sebagaicahaya tampak. Lapisan-lapisan matahari terdiri dari
bagian inti, fotosfer, kromosfer dan korona.
Planet-Planet
1. Merkurius
10
2. Venus
3. Bumi
11
4. Mars
dengan waktu satu kali orbit selama 687 hari dan periode rotasi
sekitar 24,6 jam.
5. Jupiter
selama 9,8 jam yang sekitar 2,5 kali lebih cepat dari bumi dan
mempunyai waktu revolusi sekitar 12 tahun.
6. Saturnus
7. Uranus
14
8. Neptunus
Asteroid
Komet
16
Di alam raya ini juga terdapat benda yang begitu berat, yakni
beratnya hingga beberapa miligram bahkan hingga beberapa ton.
Benda itu disebut sebagai meteoroid. Meteoroid ini melayang layang
karena dipengaruhi oleh gaya tarik dari benda benda angkasa yang
lainnya. Apabila meteorit melintas di dekat bumi, maka benda ini akan
terkena gaya tarik bumi. Namun, sebelum meteoroid jatuh ke bumi,
maka meteoroid ini akan bergesekan terlebih dahulu dengan atmosfer,
yang gesekannya berlangsung dengan sangat cepat (10 – 70 km/detik).
Akibat gesekan ini, meteorit pun terbakar. Meteoroid yang berada
dalam keadaan terbakar akan tampak bercahaya terang. Meteoroid
yang terang benderang alias terbakar inilah tersebut sering disebut
meteor. Meteor yang terbakar oleh atmosfer bumi ini ada kalanya
tidak sepenuhnya terbakar. Kadang, masih ada sisa meteor yang dapat
mencapai bumi. Sisa meteor inilah yang disebut sebagai meteorit.
17
Teori "keadaan tetap" atau teori ciptaan sinambung atau Teori Creatio
Continua menyatakan bahwa alam semesta selama berabad-abad selalu
dalam kondisi yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari
ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu
yang sangat lama, yaitu sekitar 1000 juta tahun untuk satu atom dalam satu
volume ruang angkasa. Teori ini dikemukakan oleh ahli astronomi Fred
Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris.
Dalam teori "keadaan tetap", kita harus menerima bahwa zat baru
selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, oleh
karena itu galaksi baru akan terbentuk untuk menggantikan galaksi yang
menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan
galaksi tersebut adalah hidrogen.
Teori keadaan tetap diterima secara skeptis oleh beberapa ahli yang
lain, sebab hal ini bertentangan dengan salah satu hukum dasar fisika,
yaitu hukum kekekalan zat. yang berbunyi "zat tidak dapat diciptakan atau
dihilangkan tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau
menjadi energi".
Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi.
Menurut teori ini, alam semesta tercipta karena adanya sebuah siklus
materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang
diakibatkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terciptalah
galaksi-galaksi (tahap ini diperkirakan terjadi selama 30 milyar tahun),
kemudian galaksi-galaksi dan bintang yang telah tercipta akan meredup,
selanjutnya memampat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas
yang begitu tinggi. Setelah tahap memampat maka tahap selanjutnya
adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampat lagi.
Teori mengembang dan memampat ini menguatkan asumsi bahwa
pertikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang
ada pada zaman dahulu.
makna secara bahasapun demikian. Kata geosentris berasal dari kata geo
yang berarti bumi dan centre yang berarti pusat.
Teori geosentris menggambarkan bahwa kedudukan benda langit dalam
tata surya berpangkal di pusat bumi. Alam semesta geosentris ialah alam
semesta model Ptolomeus yang mendudukan bumi sebahgai pusat di alam
semesta, Claudius Ptolomeus (100-178 M) menjabarkan bahwa bumi
berarti tengah dikelilingi delapan lingkaran, yang membawa bulan,
matahari, bintang-bintang, dan lima planet yang diketahui saat itu :
Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus.
Pemikiran tentang gerak benda langit sudah dilakukan ratusan tahun
sebelum masehi. Prosesnya dimulai sejak Anaximander (611-546 SM)
membuat model geosentris pertama dengan mengungkapkan bahwa Bumi
datar, tidak bergerak, dan dikelilingi oleh Matahari, Bulan, dan bintang-
bintang yang terletak pada kulit-kulit bola. Kemudian Phytagoras (569-475
SM), yang mengajarkan bahwa bola adalah bentuk geometri yang paling
sempurna, membuat perubahan pada model sebelumnya dengan
mengatakan bahwa bentuk Bumi adalah bulat. Tambahan mendetail juga
diberikan oleh Eudoxus (408 SM) tentang gerak benda langit yang
melingkar
Awal kemunculan teori ini dipelopori oleh Aristoteles yang berpendapat
bahwa bumi itu bulat. Aristoteles juga memberikan argumen yaitu ketika
terjadi gerhana terdapat bayang-bayang lengkung pada bulan yang
disebabkan oleh posisi bumi. Teori ini juga diperkuat oleh Hippercus (190-
120 SM) dengan model tata surya ciptaannya yang berdasarkan teori
geosentris. Sebenarnya pada masa itu ada dua teori tentang tata surya yang
sangat bertentangan satu dengan lainnya, yaitu teori yang diungkapkan
oleh Aristarchus (310-230SM) yang kemudian dikenal dengan sebutan
teori heliosentris. Akan tetapi pada masa itu pendapat dari Aristarchus
tidak mendapatkan respon dari pihak gereja, yang mana pada masa itu
gerejalah yang memiliki wewenang tertinggi dalam pemerintahan.(untuk
masalah heliosentris ini telah kami bahas sebelumnya J). Dan teori ini
dipercaya sampai hampir 1400 tahun.
21
a. Aristoteles (384-322)
Seorang ahli filsafat terbesar sepanjang masa. Dikenal dengan bapak
peradaban baru, bapak ensiklopedi, bapak ilmu pengetahuan, dan
berbagi julukan lain yang disematkan kepadanya. Tokoh ilmu logika,
biologo, fisiks, matematika, botani, kimia, anatomi, zoology. Dia juga
seorang pengarag produktif yang telah mengarang lebih Dari 50 buku.,
disertai dengan uraian-uraian yang sisematis.
2. Teori Heliosentris
Heliosentrisme adalah teori yang berpendapat bahwa Matahari bersifat
stasioner dan berada pada pusat alam semesta. Kata berasal dari bahasa
Yunani (ήλιος Helios = Matahari, dan κέντρον kentron = pusat).
Heliosentris meyakini bahwa matahari adalah pusat tata surya dan benda
langit lain berputar mengelilingi matahari.
Secara historis, heliosentrisme bertentangan dengan geosentrisme, yang
menempatkan Bumi di pusat alam semesta. Diskusi mengenai
22
pusat alam semesta (Geosentris), akan tetapi, bumi itu berputar dan
beredar mengelilingi langit.
b. Nicolas Copernicus (1473-1543)
Nicolas Copernicus adalah ahli astronomi amatir dari polandia yang
menentang pandangan Geosentris dari Ptolomeus. Ia mengekemukakan
dalam bukunya “Revolutionibus Orbium Calestium” bahwa matahari
merupakan pusat dari suatu system peredaran benda-benda langit, yang
dikenal dengan Heliosentris yakni senagi pusat peredaran bumi dan
benda-benda langit lain yang menjadi anggotanya. Selanjutnya
dikemukakan pula bahwa bumi berputar pada sumbunya (rotasi) Sekali
dalam satu hari dan bulan pun bergerak mengitari bumi dalam 27 1/3
hari untuk sekali putaran. Sejak Copernicus mengumumkan pandangan
heliosentrisnya, maka dalam dunia astronomi sampai abad 18 M ada
dua aliran yaitu aliran Ptolomeus dan aliran Copernicus.
A. Kesimpulan
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri
atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang
neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan
kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.
Tata Surya adalah bagian kecil dari galaksi. Tata Surya kita kenal dengan
delapan planet, dari delapan planet tersebut terbagi dua bagian yaitu planet
dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang dekat dengan
matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan
Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus termasuk planet luar. Terdiri dari
benda-benda seperti meteor-meteor, planet, satelit, komet-komet, debu dan
gas antar planet yang beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya.
B. Saran
Sebaiknya semua pihak mempelajari jagat raya dan tata surya agar dapat
mengetahui dari mana sebenarnya tata surya itu berasal sehingga kita tidak
dapat mengada-ada atau merekayasanya. Mengetahui jagat raya dan tata
surya juga sangat penting agar kita dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa sehingga kita dapat meningkatan keimanan dan ketakwaan.
25
DAFTAR PUSTAKA
26