Anda di halaman 1dari 29

GALAKSI DAN TATA SURYA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bumi dan Antariksa

Dosen Pengampu:
Drs. Endang Wahyudiana, M.Pd.

Disusun Oleh:
Anija Rustam 1107619061
Innayatushalehah 1107619248
Ismi Rahayuningtyas 1107619155
Kirana Safira Candra 1107619148
Muhammad Irfansyah Khomaidi 1107619247
Putri Restu Dewi 1107619235
Synthia Lanie P 1107619245

KELAS F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya yang berjudul “Galaksi dan Tata Surya ”. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas bapak Drs. Endang Wahyudiana, M.Pd. pada Mata Kuliah Bumi
dan Antariksa.

Penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah


berperan dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 20 Maret 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN. ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Galaksi dan Tata Surya ................................................................................ 2

B. Teori Terbentuknya Jagat Raya ................................................................ 17

C. Teori Geosentris dan Heliosentris .............................................................. 19

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 25

A. Kesimpulan ................................................................................................ 25

B. Saran ........................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua yang ada di sekitar kita merupakan bagian dari alam semesta. Bumi
tempat kita tinggal, bintang-bintang yang kita lihat setiap malam, Bulan dan
Matahari yang selalu menemani kita setiap hari, semua bagian dari alam
semesta. Jarak antar galaksi semakin besar atau yang sering kita sebut
galaksi-galaksi itu menjauh dari kita. Tata surya (solar system) termasuk
dalam bagian alam semesta yang sangat luas. Tata surya terletak di dalam
salah satu galaksi dari sekian banyak galaksi yang ada di ruang angkasa, yaitu
galaksi Bimasakti (Milky Way).

Tata surya kita sendiri dan matahari sebagai pusatnya dan dikelilingi
sembilan planet dan benda-benda angkasa lainnya. Kesembilan planet
tersebut adalah merkurius, venus, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus,
dan pluto. Jagat raya merupakan ruang yang luas dan segala zat serta energi
yang ada didalamnya. Sejarah jagat raya dimulai pertama kali ketika manusia
mengenal ilmu perbintangan. Sejak zaman dahulu manusia berusaha ingin
tahu tentang jagat raya baik mengenai ukuran, bentuk, isi, sifat, maupun jarak
benda-benda langit yang satu dengan yang lainnya. Dari inilah muncul ilmu
astronomi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang benda-benda
angkasa serta teori-teori terbentuknya tata surya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari galaksi dan tata surya ?
2. Apa saja teori terbentuknya tata surya ?
3. Apa yang dimaksud dengan teori geosentris dan heliosentris ?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan berdasarkan rumusan masalah diatas, yaitu:
1. Mengetahui dan memahami pengertian galaksi dan tata surya.
2. Mengetahui dan memahami teori-teori terbentuknya tata surya.
3. Mengetahui dan memahami teori geosentris dan teori heliosentris.

1
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Galaksi dan Tata Surya


1. Galaksi
Galaksi berasal dari bahasa yunani yaitu galaxias yang berarti susu.
Kata galaxias saat itu cenderung mengacu dengan galaksi kita yaitu
Galaksi Bima Sakti.
Galaksi adalah suatu sistem bintang-bintang, gas dan debu yang amat
luas, dimana anggotanya saling mempengaruhi secara gravitasional.
Matahari dan 9 buah planet yang mengitarinya merupakan beberapa
anggota dari sebuah galaksi yang diberi nama Galaksi Bima Sakti.

a. Ciri-Ciri Galaksi
Beberapa pendapat mengatakan bahwa galaksi merupakan
gabungan dari konstelasi-konstelasi bintang. Konstelasi adalah
kumpulan atau gabungan dari sejumlah tata surya, dimana sebagai
contoh bahwa tata surya kita berada di dalam galaksi Bima Sakti.
Galaksi-galaksi itu ada yang besar dan ada yang kecil, setiap galaksi
mengandung rata-rata satu milyar bintang lebih dan barang kali
mengandung planet yang jumlahnya jauh lebih banyak lagi. Adapun
ciri-ciri galaksi diperkirakan sebagai berikut :

• Galaksi itu mempunyai cahaya sendiri, jadi bukan cahaya pantulan.


• Galaksi-galaksi lainnya terlihat di luar jalur galaksi Bima Sakti,
jauhnya jutaan tahun cahaya.
• Galaksi-galaksi itu mempunyai bentuk-bentuk tertentu.
• Jarak antar galaksi jutaan tahun cahaya.

b. Macam-Macam Galaksi
Galaksi Bimasakti
3

Galaksi Bimasakti merupakan galaksi yang ditemukan pada 18 juli


1783. Galaksi ini merupakan galaksi besar yang ditempati oleh
manusia saat ini, dimana bumi terdapat didalamnya. Galaksi Bimasakti
terdiri dari 400 milyar bintang lebih dengan garis tengah sekitar 130
ribu tahun cahaya.
Dimana 1 tahun cahaya merupakan 9500 milyar kilometer. Dengan
perhitungan ini menandakan bahwa Galaksi Bimasakti merupakan
galaksi yang sangat besar. Dengan matahari sebagai pusat dari planet
yang mengelilingi dengan sistem dan pengaruh gravitasinya Galaksi
Bimasakti atau biasa disebut Milky Way (nama internasional)
merupakan salah satu galaksi yang kaya akan berbagai benda angkasa
didalamnya dan bergerak dengan sangat teratur.

Galaksi Magellan

Galaksi Magellan sering disebut sebagai nama Awan Magellan.


Dimana awan ini terbagi menjadi dua jenis yaitu Awan Magellan Kecil
serta besar. Awan ini sesungguhnya adalah dwarf galaksi yang
mengorbit pada galaksi Bimasakti. Ukuran mereka adalah 14 ribu
tahun cahaya serta 7 ribu tahun cahaya. Jarak antara Awan Magellan
besar dan juga kecil adalah 160 ribu.

Beberapa ilmuwan sering melakukan kajian terhadap Galaksi


Magellan, termasuk tanggal 18 April 2012, para astronom dan
ilmuwan mengatakan jika matahari tidak ditemukan adanya materi
gelap. Namun mereka menduga bahwa dari bentuk dan kandungan
unsur di galaksi Magellan, di galaksi ini cukup banyak ditemukan
materi gelap.
4

Galaksi Ursa Mayor

Galaksi Ursa Mayor memiliki nama unik, dimana galaksi ini


memiliki jarak hingga 10 juta tahun cahaya dan galaksi ini biasanya
sering dikenal dengan nama galaksi beruang besar. Ursa Mayor sering
dikenal oleh nusantara karena terlihat sebagai tujuh bintang terang
yang berguna bagi kapal dan juga perahu sebagai patokan saat berlayar
di malam hari. Jumlah bintang pada galaksi Ursa Mayor ada 6. Galaksi
Ursa Mayor bisa dilihat di langit kutub utara.

Galaksi Black Eye

Galaksi Black Eye merupakan salah satu galaksi yang cukup


populer, sama halnya dengan galaksi Bimasakti dan lainnya. Galaksi
ini ditemukan oleh astronom Prancis yang bernama Charles Messier. Ia
menemukan ada yang aneh dalam galaksi ini, yaitu memiliki cincin
kabut dan berwarna gelap. Cincin kabut tersebut mengelilingi intinya
yang cukup terang. Messier melihat galaksi ini seperti sebuah mata
sehingga disebut Black Eye.

Galaksi ini merupakan bentuk galaksi spiral dengan lengannya


seperti belalai yang menjulur dari inti yang cukup terang. Jarak galaksi
Black Eye dari Bimasakti sekitar 17 juta tahun cahaya diambil garis
lurus. Galaksi ini memang memiliki jalur debu penyerap gelap yang
5

spektakuler di depan inti cerah galaksi, sehingga menimbulkan


julukan.

Galaksi Andromeda

Galaksi Andromeda merupakan galaksi yang populer selain


Bimasakti. Galaksi Andromeda merupakan galaksi besar dengan
diameter hampir 200 ribu tahun cahaya, yang berarti memiliki diameter
dua kali lipat dibandingkan Galaksi Bimasakti. Andromeda sendiri
memiliki massa 300 hingga 400 biliun kali masa matahari.

Struktur Galaksi Andromeda cukup mirip dengan Galaksi


Bimasakti yakni berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2.5 juta tahun
cahaya. Letaknya di langit yakni di belahan langit utara, sekitar 41
derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan
September, Oktober dan juga November. Dengan mata telanjang,
galaksi ini memang terlihat seperti kabut namun teropong yang dapat
menampakan bintang Andromeda bisa terlihat. Ukuran Andromeda
bisa terlihat seperti bulan dan memiliki ukuran lebih dari 7 kali
diameter sudut bulan. Galaksi ini berisi 1 triliun bintang dan sangatlah
jauh.

Galaksi Pusaran Air

Galaksi Pusaran Air atau biasa disebut messier 51a. Galaksi


Pusaran Air merupakan satu galaksi yang paling mudah ditemukan
6

oleh para astronom amatir dan dua galaksi tersebut bahkan bisa anda
lihat menggunakan binokular. Galaksi Pusaran memang menjadi target
populer para astronom profesional agar bisa dipelajari struktur dan
juga memahami lengan spiral yang dihasilkan oleh galaksi atau tata
surya ini.

Awalnya Galaksi ini memang tidak diakui oleh banyak astronom,


namun Edwin Hubble berhasil menemukan variabel Cepheid yang bisa
membuktikan bahwa benda disekitarnya merupakan galaksi terpisah
dan juga adanya Galasi Pusaran Air yang beridir sendiri. Munculnya
radio astronomi juga bisa membantu dengan tegas bahwa adanya
Galaksi Pusaran Air dan galaksi pendamping disekitarnya.

Galaksi Roda Biru

Galaksi Roda Biru memang memiliki nama yang sama dengan


bentuk dan warna galaksinya. Galaksi Roda Biru memang tidak terlalu
populer, biasa disebut Blue Pin Wheel, galaksi ini memiliki jarak 2
tahun cahaya dengan Galaksi Bimasakti. Galaksi Roda Biru
merupakan galaksi kecil yang dekat dengan bumi, sehingga bintang
anggota galaksi ini memang mudah dilihat dengan menggunakan
binokuler dan teropong khusus untuk bintang.

Galaksi Sombrero
7

Galaksi Sombrero merupakan galaksi yang cukup


membingungkan. Dinamakan Sombrero karena galaksi ini berbentuk
topi Sombrero milik orang-orang latin. Galaksi ini memiliki bentuk
yang spiral, dan juga galaksi yang ada di bagian rasi bintang Virgo.
Galaksi ini memang tampak seperti Sombrero namun bukan dalam arti
sebenarnya, tetapi jika dilihat dari bumi saja. Para AStronom
menggunakan Spitzer Space Telescope NASA untuk menangkap
gambar infra merah galaksi yang memiliki struktur aneh dan struktur
tak biasa.

Sombrero merupakan galaksi yang cukup rumit dan lebih rumit


dibanding dugaan yang dibuat para ilmuan. Satu satunya cara
memahami galaksi ini adalah memikirkan dua galaksi di sisi yang
berlawanan. Begitulah pendapat yang diberikan oleh Dimitri Gadotti
sebagai astronom ESO di Chile.

Struktur galaksi ini memang unik, dengan jarak 28 juta tahun


cahaya dari bumi ini. Galaksi ini memiliki jari-jari sekitar 60.000 tahun
cahaya. Pada tahun 1990-an, tim penelitian yang dipimpin oleh John
Kormendy menunjukan adanya lubang hitang galaksi Sombrero yang
menjadi supermasif. Lubang hitam ini bisa menelan ratusan bintang
dan merupakan salah satu dalam daftar deretan lubang hitam besar
yang telah ditemukan manusia. Susunan galaksi ini terdiri dari awan
debu, gas hidrogen yang dingin dan debu antariksa. Ada jua materi
gelap serta gas lain yang telah mendingin di cincin galaksinya.

Galaksi Dolar Perak

Galaksi Dolar Perak atau biasa disebut sebagai Galaxy Silver Coin
merupakan galaksi yang berbentuk spiral dengan letak 13 juta tahun
8

cahaya. Galaksi ini terdapat di konstelasi Sculptor yakni Galaksi


Starburst yang berarti bahwa saat ini mengalami periode intens
pembentukan bintang.

Galaksi Silver Coin ditemukan oleh Caroline Herschel di tahun


1783, sekitar setengah abad kemudian John Herschel mengamati
menggunakan logam cermin reflektor 18 inch di Cape of Good Hope.
Ada dua teknik yang digunakan untuk mengukur jarak ke Galaksi
Sculptor dalam sepuluh tahun terakhir. Dengan jarak yang cukup jauh
menjadikan galaksi ini tidak terlalu terlihat dari Bumi.

Galaksi Centaurus

Galaksi Centaurus merupakan galaksi yang biasa dikenal sebagai


nama NGC. Galaksi lenticular ini memiliki jarak sekitar 11 juta tahun
cahaya. Ini adalah salah satu radio galaksi yang berada dekat dengan
Bumi, sehingga inti galaksi aktif telah banyak dipelajari oleh astronom
dan peneliti profesional. Galaksi ini bisa disebut sebagai galaksi terang
kelima di langit sehingga target yang ideal astronomi amatir. Meski
begitu, galaksi ini hanya terlihat dari lintang utara serta belahan bumi
bagian selatan.

2. Tata Surya

Sistem tata surya adalah susunan benda-benda langit seperti planet,


asteroid dan satelit yang bergerak mengelilingi matahari. Sistem tata
9

surya termasuk dalam bagian alam semesta yang sangat luas. Tata surya
terletak dalam salah satu galaksi yang ada di alam semesta ini bernama
galaksi bimasaksi (Milky Way). Galaksi bimasaksi terdiri dari miliaran
bintang dengan diameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan sistem tata
surya terletak disalah satu sabuk minor bernama orion. Dalam sabuk
orion inilah sistem tata surya terdiri dari matahari, planet-planet dan
benda-benda langit lainnya membentuk susunan yang teratur.

a. Anggota Sistem Tata Surya

Matahari
Matahari memiliki diameter sekitar 1,4 juta km dengan temperature
permukaan sekitar 1 juta K. Semakin mendekati inti matahari,
suhunya semakin meningkat hingga mencapai 15 juta K.
Matahari memiliki massa sebesar 332.830 kali massa bumi, dengan
massa yang besar ini matahari mampu mengalami kepadatan inti yang
mendukung terjadinya reaksi fusi nuklir dan mampu menghasilkan
jumlah energi yang besar. Energi yang dihasilkan ini merambat
melalui luar angkasa dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang
kita kenal sebagaicahaya tampak. Lapisan-lapisan matahari terdiri dari
bagian inti, fotosfer, kromosfer dan korona.

Planet-Planet
1. Merkurius
10

Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahari.


Jarak dari Merkurius ke matahari hanya sekitar 58 juta km. Dengan
jarak yang dekat ini, pada siang hari suhu permukaan Merkurius
mencapai 450 derajat Celcius dan pada malam hari sekitar 180
derajat Celcius.
Planet merkurius adalah planet terkecil disistem tata surya
karena hanya memiliki diameter 4862 km dan tidak memiliki
satelit alami. Oleh karena itu, merkurius membutuhkan waktu 88
hari untuk mengelilingi matahari dan memiliki periode rotasi 59
hari.

2. Venus

Venus adalah planet kedua terdekat dengan matahari yang


berjarak sekitar 108 juta km. Planet Venus tidak memiliki satelit
seperti bumi tetapi Venus adalah benda langit paling terang setelah
matahari dan bulan.
Bentuk dan ukuran venus hampir mirip dengan bumi. Tidak
hanya itu saja komposisi planet, dan gravitasi mirip dengan planet
Bumi. Namun kenyataannya venus dan bumi adalah planet yang
berbeda. Venus memiliki tekanan atmosfer 92 kali lipat lebih besar
dari bumi. Planet Venus memiliki orbit mengelilingi matahari
selama 224,7 hari. Selain itu, Venus adalah planet terpanas di tata
surya karena suhu permukaannya bisa mencapai 735 derajat kelvin.

3. Bumi
11

Bumi adalah planet ketiga setelah Venus yang mengelilingi


matahari dan satu-satunya planet yang memiliki kehidupan. Hal ini
ditandai dengan adanya sumber kehidupan berupa air, oksigen,
karbon dioksida, lapisan ozon dan unsur kehidupan lainnya.
Interaksi bumi dengan objek lain diluar angkasa disebabkan karena
adanya gravitasi. Gravitasi ini yang menyebabkan bumi dapat
berinteraksi dengan matahari dan bulan yang merupakan satelit
alami bumi.
Planet bumi memiliki orbit mengelilingi matahari atau
berevolusi selama 365,26 hari, yang kita kenal selama 1 tahun.
Revolusi bumi terhadap matahari menyebabkan terjadinya
pergantian musim, sedangkan rotasi bumi adalah perputaran bumi
yang menyebabkan terjadinya siang dan malam.
Bumi tidak berbentuk seperti bola atau lingkaran sempurna.
Melainkan terdapat tonjolan pada daerah khatulistiwa yang
disebabkan karena perputaran bumi. Ukuran bumi dirangkum
sebagai berikut,
▪ Diameter bumi : 12.756 km
▪ Jari Jari bumi : 6.378 km

▪ Keliling bumi : 40.070 km (24.900 miles)

4. Mars

Planet mars adalah planet keempatdari matahari dan planet


kedua terkecil setelah merkurius yang memiliki diameter sekitar
6.800 km. Mars memiliki jarak ke matahari sekitar 228 juta km
12

dengan waktu satu kali orbit selama 687 hari dan periode rotasi
sekitar 24,6 jam.

Kata Mars diambil dari bahasa Romawi yang berarti dewa


perang, selain itu Mars juga sering disebut sebagai planet merah
karena permukaannya yang berwarna merah ketika dilihat dengan
mata telanjang, hal ini disebabkan karena reaksi oksida besi yang
terjadi pada permukaan mars. Mars memiliki dua satelit alami yaitu
Phobos dan Deimos yang berukuran kecil dan berbentuk tidak
teratur. Karakteristik planet mars yaitu planet berbatu dengan
lapisan atmosfer tipis, terdapat kawah, arus lahar gunung berapi
yang dahsyat, lembah-lembah, padang pasir, dan es di kutubnya.

5. Jupiter

Jupiter adalah planet kelima dari matahari dan merupakan


planet yang terbesar dalam sistem tata surya. Jupiter memiliki
diameter pada permukaannya sekitar 142.860 km dan memiliki
volume yang mampu menampung 1.300 kali bumi
Jupiter adalah gas raksasa yang sebagian besar tersusun dari
helium dan hidrogen dengan massa seperseribu massa Matahari
dan 2,5 kali jumlah massa seluruh planet di Tata Surya. Jupiter
memiliki gas berwarna merah yang berputar mengelilingi tengah-
tengah planet jupiter sehingga akan membentuk ikat pinggang
merah raksasa yang menyebabkan terjadinya badai besar di
permukaan Jupiter. Perlu diketahui bahwa rotasi Jupiter terjadi
13

selama 9,8 jam yang sekitar 2,5 kali lebih cepat dari bumi dan
mempunyai waktu revolusi sekitar 12 tahun.

6. Saturnus

Saturnus adalah planet keenam dari Matahari dan merupakan


planet terbesar kedua setelah Jupiter. Kita tahu bahwa planet
Saturnus adalah planet paling cantik diantara planet lainnya karena
saturnus memiliki cincin yang mengelilingi planet. Cincin pada
saturnus tersusun dari komponen cincin-cincin kecil yang
berjumlah sangat banyak. Cincin-cincin kecil ini tersusun dari gas
beku dan butiran-butiran. Menurut para ahli Astronomi butiran-
butiran ini merupakan peninggalan dari satelit yang hancur karena
benturan dengan planet-planet yang lainnya.
Jika kita mengamati dari Bumi, pengamatan terhadap Saturnus
tidak terlalu tampak hal ini dikarenakan letak Saturnus sangat jauh
dari Matahari sehingga cahaya pantulan Saturnus kurang jelas.
Dalam satu kali berevolusi mengelilingi matahari, planet Saturnus
membutuhkan waktu selama 29,46 tahun.
Planet Saturnus juga melakukan rotasi atau berputar pada
porosnya. Dalam sekali berotasi Saturnus membutuhkan waktu 10
jam 40 menit 24 detik, sangat singkat dibandingkan dengan Bumi.
Dan setiap 378 hari, Planet Bumi dan Planet Saturnus serta
Matahari berada dalam satu garis lurus.

7. Uranus
14

Uranus adalah planet ketujuh dari matahari dan termasuk


planet terbesar ketiga setelah Jupiter dan Saturnus. Planet Uranus
terkenal dengan sebutannya sebagai planet paling dingin di tata
surya. Hal ini karena suhu minimun disana bisa mencapai -224
celsius.
Selain menjadi planet terdingin, Planet Saturnus mempunyai
keunikan dalam rotasinya. Planet ini berotasi atau berputar ke
porosnya dengan arah ke depan sehingga salah satu kutub
menghadap ke arah matahari. Menurut para astronom salah satu
kutub yang mengarah ke matahari tersebut disebabkan karena
tumbukan dengan suatu objek yang besar sehingga mengakibatkan
arah rotasinya bergeser dan berbeda dengan planet-planet lainnya.
Objek Astronomi ini hancur dan membekas ketika benturan dengan
uranus. Sisa dari kehancuran ini membentuk awan dan uap air
batu-batu di sekeliling uranus yang berbentuk cincin tipis. Planet
Uranus memiliki jarak dari matahari sekitar 2.870 juta km yang
mempunyai diameter sekitar 50.100 km. Sekali berotasi Uranus
membutuhkan waktu selama 11 jam dan dalam revolusinya Uranus
membutuhkan waktu mengelilingi matahari sekitar 4 tahun.

8. Neptunus

Planet Neptunus adalah planet kedelapan yang dihitung dari


Matahari. Neptunus merupakan planet terbesar keempat di tata
surya yang memiliki diameter sekitar 49.530 km. Menurut para
ahli Astronomi massa Neptunus 17 kali lipat lebih besar daripada
Bumi dan sedikit lebih besar dari pada Planet Uranus. Neptunus
mengelilingi matahari pada jarak 4.450 juta kilo metermeter
15

sehingga membutuhkan waktu sekitar 164,8 tahun dalam sekali


berevolusi dan dalam sekali putaran, Neptunus membutuhkan
waktu 16,1 jam.
Neptunus dinobatkan sebagai planet paling berangin di tata
surya hal ini dikarenakan Neptunus memiliki angin yang badai
yang sangat sering terjadi, sehingga kapan saja badai besar bisa
terjadi di planet ini. Hampir sama dengan Saturnus dan Uranus,
Planet Neptunus juga emiliki cincin yang tipis. Disamping
itu, jarak Neptunus dengan Matahari sangat jauh sehingga atmosfer
Neptunus terluar merupakan tempat yang sangat dingin di
dalam Tata Surya dengan suhu minus 218 derajat celcius.

Asteroid

Asteroid merupakan planet planet kecil yang jumlahnya sangat


banyak dan beredar pada orbitnya. Orbit asteroid ini berada di antara
orbit dari planet mars dan planet yupiter. Asteroid memiliki volume
yang amat banyak, dengan volume terkecil memiliki diameter sekitar
1 km, dan kebanyakan diameter asteroid memiliki ukuran besar bulan.
Asteroid yang paling besar bernama ceres, yakni memiliki garis
tengah sepanjang 480 mil dan beredar mengelilingi matahari dalam
waktu sekitar 4,5 tahun.

Komet
16

Komet juga disebut sebagai bintang berekor. Karena planet ini


tampak seperti bintang yang bersinar, tapi terdapat ekor yang
menempel di bintang tersebut, Ketika planet planet senantiasa beredar
ekliptika, maka berbeda dengan komet yang beredar mengelilingi
matahari dengan lintasan yang berbentuk parabola atau hiperbola.
Sebuah komet terdiri dari dua bagian utama, yakni bagian kepala dan
ekor. Bagian kepala komet terdiri dari inti komet, yang berupa materi
komet dan terlihat sangat terang dan cemerlang. Bagian kedua komet,
disebut sebagai koma yang berupa selubung inti.

Meteoroid, Meteor, Meteorit

Di alam raya ini juga terdapat benda yang begitu berat, yakni
beratnya hingga beberapa miligram bahkan hingga beberapa ton.
Benda itu disebut sebagai meteoroid. Meteoroid ini melayang layang
karena dipengaruhi oleh gaya tarik dari benda benda angkasa yang
lainnya. Apabila meteorit melintas di dekat bumi, maka benda ini akan
terkena gaya tarik bumi. Namun, sebelum meteoroid jatuh ke bumi,
maka meteoroid ini akan bergesekan terlebih dahulu dengan atmosfer,
yang gesekannya berlangsung dengan sangat cepat (10 – 70 km/detik).
Akibat gesekan ini, meteorit pun terbakar. Meteoroid yang berada
dalam keadaan terbakar akan tampak bercahaya terang. Meteoroid
yang terang benderang alias terbakar inilah tersebut sering disebut
meteor. Meteor yang terbakar oleh atmosfer bumi ini ada kalanya
tidak sepenuhnya terbakar. Kadang, masih ada sisa meteor yang dapat
mencapai bumi. Sisa meteor inilah yang disebut sebagai meteorit.
17

B. Teori-Teori Terbentuknya Tata Surya

Tedapat 4 (empat) teori yang dikemukakan dalam terbentuknya tata surya,


yaitu :

1. Teori Keadaan Tetap (Creatio Continua Theory)

Teori "keadaan tetap" atau teori ciptaan sinambung atau Teori Creatio
Continua menyatakan bahwa alam semesta selama berabad-abad selalu
dalam kondisi yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari
ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu
yang sangat lama, yaitu sekitar 1000 juta tahun untuk satu atom dalam satu
volume ruang angkasa. Teori ini dikemukakan oleh ahli astronomi Fred
Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris.
Dalam teori "keadaan tetap", kita harus menerima bahwa zat baru
selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, oleh
karena itu galaksi baru akan terbentuk untuk menggantikan galaksi yang
menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan
galaksi tersebut adalah hidrogen.
Teori keadaan tetap diterima secara skeptis oleh beberapa ahli yang
lain, sebab hal ini bertentangan dengan salah satu hukum dasar fisika,
yaitu hukum kekekalan zat. yang berbunyi "zat tidak dapat diciptakan atau
dihilangkan tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau
menjadi energi".

2. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)


18

Menurut teori ledakan besar dahulu kala galaksi-galaksi pernah saling


berdekatan dan berasal dari massa tunggal, kemudian dalam keadaan
massa tunggal jagat raya menyimpan suhu dan energi sangat besar.
Besarnya energi dan tingginya suhu tersebut menimbulkan ledakan besar
yang menghancurkan massa tunggal (terjadi kira-kira 13.700 juta tahun
yang lalu). Efek ledakan besar tersebut materi-materi dengan jumlah
sangat besar terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi
tersebut akhirnya membentuk planet, bintang, debu kosmis, meteor,
asteroid, energi, dan partikel-partikel lain.
Teori ”Big Bang” ini didukung oleh Edwin Hubble, seorang astronom
Amerika Serikat, hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Edwin,
menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak
galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya. Penemuan
tersebut kemudian dikuatkan oleh Robert Wilson dan Arno Pnezias,
seorang ahli astrofisika dari Amerika Serikat, pada tahun 1965 mereka
telah mengukur tahap radiasi yang ada di angkasa raya. Penemuan ini
selanjutnya disahkan oleh ahli sains dengan memanfaatkan alat NASA
yang bernama COBE spacecraft pada tahun 1989-1993.
Kajian-kajian terkini dari laboratorium CERN (Conseil Europeen pour
la Recherche Nucleaire) yang terletak tidak jauh dari Genewa menguatkan
lagi teori "Big Bang". Selain itu teori ledakan besar juga didukung oleh
Stephen Hawking, seorang ahli fisika teoritis. Semua ini menyimpulkan
bahwa pada masa lalu langit dan Bumi pernah bersatu sebelum terpisah-
pisah seperti saat ini.

3. Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)


19

Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi.
Menurut teori ini, alam semesta tercipta karena adanya sebuah siklus
materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang
diakibatkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terciptalah
galaksi-galaksi (tahap ini diperkirakan terjadi selama 30 milyar tahun),
kemudian galaksi-galaksi dan bintang yang telah tercipta akan meredup,
selanjutnya memampat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas
yang begitu tinggi. Setelah tahap memampat maka tahap selanjutnya
adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampat lagi.
Teori mengembang dan memampat ini menguatkan asumsi bahwa
pertikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang
ada pada zaman dahulu.

4. Teori Alam Semesta Quantum

Teori quantum didasarkan pada ide bahwa semua kemungkinan


peristiwa memiliki probabilitas untuk terjadi, tak peduli seberapa fantastik
atau pandirnya peristiwa itu. Teori ini ditemukan pada tahun 1966 oleh
William Lane Craig. William mengatakan bahwa alam semesta telah ada
selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori
quantum, ruang hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada adalah
partikel-partikel subatomik.

C. Teori Geosentris dan Teori Heliosentris


1. Teori Geosentris
Teori Geosentris adalah istilah astronomi yang memandang bahwa
bumi adalah pusat dari alam semesta atau tata surya. berdasarkan dari
20

makna secara bahasapun demikian. Kata geosentris berasal dari kata geo
yang berarti bumi dan centre yang berarti pusat.
Teori geosentris menggambarkan bahwa kedudukan benda langit dalam
tata surya berpangkal di pusat bumi. Alam semesta geosentris ialah alam
semesta model Ptolomeus yang mendudukan bumi sebahgai pusat di alam
semesta, Claudius Ptolomeus (100-178 M) menjabarkan bahwa bumi
berarti tengah dikelilingi delapan lingkaran, yang membawa bulan,
matahari, bintang-bintang, dan lima planet yang diketahui saat itu :
Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus.
Pemikiran tentang gerak benda langit sudah dilakukan ratusan tahun
sebelum masehi. Prosesnya dimulai sejak Anaximander (611-546 SM)
membuat model geosentris pertama dengan mengungkapkan bahwa Bumi
datar, tidak bergerak, dan dikelilingi oleh Matahari, Bulan, dan bintang-
bintang yang terletak pada kulit-kulit bola. Kemudian Phytagoras (569-475
SM), yang mengajarkan bahwa bola adalah bentuk geometri yang paling
sempurna, membuat perubahan pada model sebelumnya dengan
mengatakan bahwa bentuk Bumi adalah bulat. Tambahan mendetail juga
diberikan oleh Eudoxus (408 SM) tentang gerak benda langit yang
melingkar
Awal kemunculan teori ini dipelopori oleh Aristoteles yang berpendapat
bahwa bumi itu bulat. Aristoteles juga memberikan argumen yaitu ketika
terjadi gerhana terdapat bayang-bayang lengkung pada bulan yang
disebabkan oleh posisi bumi. Teori ini juga diperkuat oleh Hippercus (190-
120 SM) dengan model tata surya ciptaannya yang berdasarkan teori
geosentris. Sebenarnya pada masa itu ada dua teori tentang tata surya yang
sangat bertentangan satu dengan lainnya, yaitu teori yang diungkapkan
oleh Aristarchus (310-230SM) yang kemudian dikenal dengan sebutan
teori heliosentris. Akan tetapi pada masa itu pendapat dari Aristarchus
tidak mendapatkan respon dari pihak gereja, yang mana pada masa itu
gerejalah yang memiliki wewenang tertinggi dalam pemerintahan.(untuk
masalah heliosentris ini telah kami bahas sebelumnya J). Dan teori ini
dipercaya sampai hampir 1400 tahun.
21

Pencetus/Tokoh Pendukung Teori Geosentris

a. Aristoteles (384-322)
Seorang ahli filsafat terbesar sepanjang masa. Dikenal dengan bapak
peradaban baru, bapak ensiklopedi, bapak ilmu pengetahuan, dan
berbagi julukan lain yang disematkan kepadanya. Tokoh ilmu logika,
biologo, fisiks, matematika, botani, kimia, anatomi, zoology. Dia juga
seorang pengarag produktif yang telah mengarang lebih Dari 50 buku.,
disertai dengan uraian-uraian yang sisematis.

b. Claudius Ptolomeus (140 SM)


Seorang ahli Geografi dan astrologi. Pendukung teori yang
dikemukakan oleh aristoteles, kemudian menyempurnakan dan
mempopulerkannya hingga namanya lebih dikenal di dunia. Dia juga
seorang pengarang beberapa risalah astronomi , dimana risalah-risalah
yang dikarangnya tersebut banyak diadopsi oleh ilmuwan-ilmuwan
setelahnya. Karya-karyanya adalah: syntasis, Geografia, Tetrabiblos.

c. Hipparchus (150 SM)


Seorang berkebangsaan Yunani yang juga hali dalam bidang asronomi,
dia termasuk salah satu pendukung teori Geosentris. Karya-karya yang
ia temukan adalah menyusun gambaran baku alam semesta dan
menyusun katalog bintang-bintang yang ditulis dalam bukunya yang
berjudul “introduction to astronomy”

2. Teori Heliosentris
Heliosentrisme adalah teori yang berpendapat bahwa Matahari bersifat
stasioner dan berada pada pusat alam semesta. Kata berasal dari bahasa
Yunani (ήλιος Helios = Matahari, dan κέντρον kentron = pusat).
Heliosentris meyakini bahwa matahari adalah pusat tata surya dan benda
langit lain berputar mengelilingi matahari.
Secara historis, heliosentrisme bertentangan dengan geosentrisme, yang
menempatkan Bumi di pusat alam semesta. Diskusi mengenai
22

kemungkinan heliosentrisme terjadi sejak zaman klasik. Barulah ketika


abad ke-16 dapat ditemukan suatu model matematis dapat meramalkan
secara lengkap sistem heliosentris, yaitu Nicolaus Copernicus, seorang ahli
matematika dan astronom. Pada abad berikutnya, model tersebut
dijabarkan dan diperluas oleh Johannes Kepler dan pengamatan
pendukung dengan menggunakan teleskop diberikan oleh Galileo Galilei.
Tetapi pada masa Reinensans, banyak yang tidak percaya. Akhirnya pada
tahun 1543 teori geosentris dipatahkan oleh teori heliosentris yang
diajukan oleh Nicolaus Copernicus. Dalam teori heliosentris, mataharilah
sebagai pusat tata surya. Matahari dikelilingi oleh planet-planet, asteroid,
komet, dan meteorid.
Dalam model heliosentris Copernicus, Matahari dianggap berada pada
pusat alam semesta, bintang-bintang terletak pada bulatan angkasa dan
berputar mengelilingi Matahari. Diantara Bintang-bintang dan Matahari
terdapat planet-planet termasuk Bumi yang berputar mengelilingi Matahari
dalam masing-masing orbitnya dengan lintasan orbit berbentuk lingkaran.
Gerak mundur semu dalam peredaran planet-planet yang sulit dijelaskan
oleh model geosentris, dapat dijelaskan dengan mudah dalam model
heliosentris, dengan menggunakan konsep gerak relatif antara Bumi dan
planet-planet lain yang bergerak disekitar Matahari dengan kecepatan
sudut putar yang berbeda-beda. Namun model heliosentris Copernicus
memiliki beberapa kelemahan, yaitu bintang-bintang tidak berputar
mengelilingi matahari dan planet-planet tidak bergerak mengelilingi
matahari dengan lintasan yang berupa lingkaran. Selanjutnya model ini
disempurnakan oleh Johannes Kepler, dan melahirkan hukum 1 Kepler,
hukum II Kepler, dan hukum III Kepler.

Pencetus/Tokoh Pendukung Teori Heliosentris

a. Aristarcus (abad III SM)


Aristarcus merupakan seorang ahli astronomi klasik Yunani pertama
yang tidak setuju dengan pendapat Aristoteles tentang teori
geosentrisnya pada abad III SM. Ia berpendapat bahwa bumi bukalah
23

pusat alam semesta (Geosentris), akan tetapi, bumi itu berputar dan
beredar mengelilingi langit.
b. Nicolas Copernicus (1473-1543)
Nicolas Copernicus adalah ahli astronomi amatir dari polandia yang
menentang pandangan Geosentris dari Ptolomeus. Ia mengekemukakan
dalam bukunya “Revolutionibus Orbium Calestium” bahwa matahari
merupakan pusat dari suatu system peredaran benda-benda langit, yang
dikenal dengan Heliosentris yakni senagi pusat peredaran bumi dan
benda-benda langit lain yang menjadi anggotanya. Selanjutnya
dikemukakan pula bahwa bumi berputar pada sumbunya (rotasi) Sekali
dalam satu hari dan bulan pun bergerak mengitari bumi dalam 27 1/3
hari untuk sekali putaran. Sejak Copernicus mengumumkan pandangan
heliosentrisnya, maka dalam dunia astronomi sampai abad 18 M ada
dua aliran yaitu aliran Ptolomeus dan aliran Copernicus.

c. Galileo Galilei (1564-1642)


Setelah Galileo membaca karya Copernicus tentang gerak benda-benda
langit, kemudian ia menyusun teori kinematika tentang benda-benda
langit yang sejalan dengan Copernicus. Di samping itu ia berhasil
membuat teleskop yang dapat dengan mudah dan jelas melihat relief
permukaan bulan, noda-noda matahari, planet saturnus dengan
cincinnya yang indah, planet Yupiter dengan empat buah satelitnya,
dan sebagainya.

d. Johannes Kepler (1571-1630)

Kepler adalah seorang yang berkebangsaan Jerman, dengan tidak kenal


lelah ia selalu mengadakan penelitian benda-benda langit. Ia
memperluas dan menyempurnakan ajaran Copernicus. Teori-teori yang
ia kemukakan dilandasi matematika yang kuat, ia menjadi landasan
dalam ilmu astronomi. Tiga hokum itu adalah:

• Lintasan planet menyerupai ellips dengan matahari pada salah satu


titik apinya.
24

• Garis hubung planet matahari akan menyapu daerah yang sama


luasnya dalam selang waktu yang sama panjangnya.
• Pangkat dua kala edar planet sebanding dengan pangkat tiga jarak
planet ke matahari.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri
atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang
neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan
kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.

Tata Surya adalah bagian kecil dari galaksi. Tata Surya kita kenal dengan
delapan planet, dari delapan planet tersebut terbagi dua bagian yaitu planet
dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang dekat dengan
matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan
Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus termasuk planet luar. Terdiri dari
benda-benda seperti meteor-meteor, planet, satelit, komet-komet, debu dan
gas antar planet yang beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya.

B. Saran
Sebaiknya semua pihak mempelajari jagat raya dan tata surya agar dapat
mengetahui dari mana sebenarnya tata surya itu berasal sehingga kita tidak
dapat mengada-ada atau merekayasanya. Mengetahui jagat raya dan tata
surya juga sangat penting agar kita dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa sehingga kita dapat meningkatan keimanan dan ketakwaan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Dosen Pendidikan 2. 2021. https://www.dosenpendidikan.co.id/galaksi-adalah/


(diakses pada 14 Maret 2021)

Muhammad, Mirza. 2020. https://saintif.com/sistem-tata-surya/ (diakses pada 14


Maret 2021)

NASA Science Solar System Exploration. https://solarsystem.nasa.gov/ (diakses


pada 14 Maret 2021)

Portal Ilmu. 2020. Pengertian dan Anggota Tata Surya. https://www.portal-


ilmu.com/2020/02/pengertian-dan-anggota-tata-surya_19.html (diakses pada 20
Maret 2021)

2019. Makalah Geosentris dan Heliosenteris.


http://ditaastika.blogspot.com/2016/04/makalah-geosentris-dan-heliosentris.html
(diakses pada 20 Maret 2021)

26

Anda mungkin juga menyukai