Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................2
A. Latar Belakang...................................................................................3
B. Rumusan Masalah.............................................................................3
C. Tujuan.................................................................................................3
BAB II................................................................................................................4
PEMBAHASAN.................................................................................................4
A. Pengantar Matematika Astronomi....................................................4
B. Peredaran Matahari, Bumi dan Bulan..............................................6
1) Gerak Bumi.........................................................................................6
2) Gerak Matahari...................................................................................9
3) Gerak Bulan......................................................................................11
C. Istilah-Istilah Astronomi pada Bumi dan Bola Langit..................14
BAB III.............................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................18
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta ini merupakan suatu system yang teratur dan canggih
yang telah diatur dengan sangat rapih oleh Allah SWT.Alam semesta yang
tersusun dari bermacam benda langit,matahari,galaksi,bintang,planet planet,
bergerak dan beredar dibalik system yang Maha Dahsyat. Proses pergerakan
ini terjadi secara kontinu.Semua ini terjadi semata mata karena kekuasana
Allah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu astronomi?
2. Bagaimana gerak matahari, bumi dan bulan?
3. Apa saja istilah-istilah dalam astronomi?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu astronomi
2. Mengetahui gerakan-gerakan pada matahari, bumi dan bulan
3. Mengetahui berbagai macam istilah dalam astronomi
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengantar Matematika Astronomi
Astronomi, kadang disebut sebagai ilmu bintang atau ilmu falak, adalah
cabang ilmu alam yang meneliti benda langit (seperti bintang, planet, komet,
dll) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi
(misalnya radiasi latar belakang kosmik). Ilmu ini secara pokok mempelajari
berbagai sisi dari benda-benda langit seperti asal usul, sifat fisika/kimia,
meteorologi, dan gerak dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda
tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.
Cukup banyak cabang-cabang ilmu yang pernah turut disertakan sebagai
bagian dari astronomi, dan apabila diperhatikan, sifat cabang-cabang ini
sangat beragam: dari astrometri, pelayaran berbasis angkasa, astronomi
observasional, sampai dengan penyusunan kalender dan astrologi. Meski
demikian, dewasa ini astronomi profesional dianggap identik dengan
astrofisika.
4
"astrofisika" adalah cabang dari astronomi yang berurusan dengan "tingkah
laku, sifat-sifat fisika, serta proses-proses dinamis dari benda-benda dan
fenomena-fenomena langit".[4]
Sejarah Astronomi
4
^ "Merriam-Webster Online". Results for "astrophysics"
5
^ Forbes, 1909
5
geosentris, atau sistem Ptolemaik (dari nama astronom Romawi-Mesir
Ptolemeus).[6]
1) Gerak Bumi
6
lintasan semu berbentuk ellips mendekati lingkaran. Selisih antara titik
perihelium dengan titik aphelium-nya adalah sekitar 5.000.000 km.13 Jarak
terdekat (perihelium) BumiMatahari adalah sekitar 147 juta km, dan jarak
terjauhnya (aphelium) sekitar 152 juta km.14 Selama beredar mengelilingi
Matahari, Bumi tidak hanya melakukan satu gerakan saja, bahkan lima
gerakan sekaligus. Kelima gerakan Bumi tersebut yakni:
7
suatu tempat, maka setelah Bumi berotasi selama 23j 56m ,
sebenarnya Matahari belum mencapai titik kulminasi kembali
melainkan masih kurang sekitar 1°. Namun akibat dari gerak revolusi
Bumi terhadap Matahari rupanya pada saat yang bersamaan Matahari
juga telah bergerak semu sekitar 1°.[14]
c) Presesi Kemiringan sumbu Bumi terhadap ekliptika tidak selalu tetap,
melainkan terus berubah-ubah mirip perubahan sumbu gasing.
Perubahan tersebut mengakibatkan gerak goyang pada Bumi sebesar
50.24”/tahun. Gerak tersebut disebut dengan gerak presesi atau
dahriyah atau mubadarat al-i‟tidalain. Arah gerak presesi berlawan
dengan gerak rotasi, yakni dari arah timur ke barat jika dilihat dari kutub
utara langit, dan akan kembali ke posisi semula dalam jangka waktu
sekitar 25.796 tahun.[15]
d) Nutasi Gerak nutasi adalah gerak gelombang dalam gerak presesi.
Gerak presesi tidak lurus, melainkan bergelombang membentuk
lingkaran-lingkaran kecil. Gerak nutasi untuk membentuk 1 lingkaran
penuh (360°) memerlukan waktu sekitar 18,66 tahun, sehingga besar
gerak nutasi adalah 0o 03’10,05”/hari.
e) Apsiden Gerak apsiden adalah gerak pergeseran titik aphelium dan
perihelium dari timur ke barat. Untuk menempuh 1 kali putaran gerak
apsiden memerlukan waktu sekitar 21.000 tahun, sehingga besar gerak
apsiden adalah 0,17”/hari.
2) Gerak Matahari
14
Ibid. hlm. 197
15
Muhyiddin Khazin, Ilmu.... hlm. 130-131
8
Matahari merupakan pusat tata surya kita. Bumi, planet-planet dan benda
langit yang berada di jangkauan gravitasi Matahari, bergerak bersamaan
mengitari Matahari. Pada saat yang bersamaan Matahari juga juga terus
bergerak di alam semesta ini bersamaan bintang-bintang lainnya. Dalam
keilmuan astronomi gerak Matahari dibagi menjadi dua macam, yakni gerak
hakiki dan gerak semu.
16
Slamet hambali, Pengantar... hlm. 212-213
9
Artinya:“(38) dan Matahari berjalan ditempat peredarannya.
Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha
mengetahui.”17
Pada ayat di atas dikatakan bahwa Matahari sejak awal penciptaan
telah memiliki jalur peredaran sebagaimana yang telah ditentukan
oleh Allah SWT.18
17
QS. Yasin: 38, lihat: Tim Penerjemah, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Terjemahan Departermen
Agama RI), loc.cit.
18
Quraisy Shihab, loc.cit
10
ii. Gerak Semu Tahunan (Gerak Annual), arah gerak semu tahunan
Matahari yakni ke arah timur sekitar 0o 59’/hari. Periode gerak
semu tahunan Matahari adalah sekitar 365,25 hari, akibatnya arah
terbit dan tenggelam Matahari selalu berubah letaknya sepanjang
tahun. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September Matahari terbit
tepat di titik timur dan tenggelam tepat di titik barat, pada tanggal
22 Juni Matahari terbit dan tenggelam sejauh 23,5o ke arah utara
dari titik timur dan barat, sebaliknya pada tanggal 22 Desember
Matahari berada 23,5 o ke arah selatan dari titik timur dan barat.
Posisi Matahari ketika berada di dua titik terakhir disebut dengan
soltitium, yang artinya pemberhentian Matahari. Hal tersebut
karena pada saat itu perubahan deklinasi Matahari sangat lambat
seolah-olah berhenti. Sebaliknya pada titik ekuinox, yakni ketika
lintasan Matahari berada tepat pada titik timur dan barat,
perubahan deklinasi berlangsung cepat.
3) Gerak Bulan
19
Jean Meeus, op.cit. Hlm. 312
20
Slamet Hambali, op.cit. hlm. 135
11
Sebagaimana gerak Matahari, di dalam astronomi juga dikenal dua
jenis gerak Bulan yakni gerak hakiki dan gerak semu.
12
b) Gerak Semu Bulan
Gerak rotasi Bumi mengakibatkan penampakan benda langit,
termasuk Bulan, ketika diamati dari Bumi bergerak secara semu dari
arah timur ke barat. Pada saat yang bersamaan Bulan juga melakukan
gerak revolusi. Akibatnya, setiap harinya Bulan terlambat terbit dari
bintang tertentu sekitar 50 menit atau sekitar 13° busur. Terhadap
Matahari, setiap hari Bulan terlambat sekitar 12° busur atau 0,5° setiap
jamnya. Hal tersebut kemudian menimbulkan penampakan Bulan yang
berubah-ubah setiap harinya, mulai dari sebatas garis kecil
melengkung hingga semakin membesar membentuk bulatan
sempurna kemudian mengecil kembali. Peristiwa perubahan fasefase
penampakan semu Bulan tersebut diakibatkan oleh fungsi elongasi
Bulan, yakni sudut yang dibentuk Bulan dari Matahari ketika diamati
dari Bumi. Bulan mencapai fase purnama ketika sudut elongasinya
sebesar 180° dan fase bulan mati pada sudut 0°.39 Periode revolusi
Bulan yang disertai dengan fase-fase permukaannya berbeda dengan
periode sideris Bulan. Waktu yang dibutuhkan oleh Bulan untuk
kembali ke fase awal adalah sekitar 29,5305882 hari. Lama waktu
tersebut kemudian disebut dengan 1 periode sinodis Bulan.
13
C. Istilah-Istilah Astronomi pada Bumi dan Bola Langit
Aberasi kromatis
Cacat pada lensa yang mengakibatkan berkas cahaya untuk panjang
gelombang yang berbeda dibiaskan dengan sudut yang berbeda. Cacat
ini dapat diatasi dengan memberikan lensa tambahan.
Aberasi sferis
Cacat pada cermin berbentuk kulit bola yang mengakibatkan perbedaan
sudut pantul antara berkas cahaya yang jatuh di titik yang dekat dari
sumbu cermin dengan berkas cahaya yang jatuh di titik yang jauh dari
sumbu cermin (misalnya di tepi cermin).
almanak
Katalog yang berisikan jadwal fenomena benda langit seperti kapan
Matahari, Bulan, dan planet-planet terbit dan terbenam.
altitud
Salah satu besaran dalam sistem koordinat alt-azimuth. Artinya adalah
ketinggian sebuah benda langit yang dihitung dari horison ke arah kutub-
kutub langit. Nilainya dari -90° hingga 90°.
asensio rekta
Salah satu besaran dalam koordinat ekuator yang mendefinisikan jarak
antara titik gamma dengan titik potong proyeksi benda langit dari kutub ke
ekuator langit. Asensio rekta dihitung sepanjang ekuator langit dari 0 – 24
jam.
asterisma
Kumpulan bintang di langit yang membentuk pola tertentu. Sebuah
asterisme bisa saja merupakan bagian dari sebuah rasi (misalnya Bintang
Biduk di rasi Ursa Mayor dan Ursa Minor) atau gabungan dari beberapa
bintang di berbagai rasi (misalnya segitiga musim panas yang terdiri dari
bintang Vega, Deneb, dan Altair).
asteroid
14
Benda kecil di Tata Surya, yang sangat banyak terdapat di antara orbit
Mars dan Jupiter. Selain itu, ada juga NEA, Near Earth Asteroid atau
asteroid dekat Bumi.
aurora
Cahaya yang timbul di lapisan ionosfer akibat interaksi antara partikel
bermuatan yang berasal dari angin matahari dengan magnetosfer planet.
Di Bumi, aurora ada 2 macam, yaitu Aurora Borealis (terlihat dari Bumi
belahan utara) dan Aurora Australis (terlihat dari Bumi belahan selatan).
autumnal equinox
Saat Matahari berada tepat di ekuator langit pada sekitar tanggal 23
September setiap tahunnya. Pada saat itu, kawasan Bumi yang ada di
utara khatulistiwa mengalami musim gugur dan yang ada di selatan
mengalami musim semi.
Awan Oort
Awan hipotetis yang terletak di bagian tepi Tata Surya kita dan berisikan
batuan beku yang menjadi sumber komet. Jaraknya sekitar 50.000 SA
dari Matahari.
benda hitam (black body)
Benda hipotetis yang menyerap semua energi yang diterimanya. Benda
ini dapat didekati dengan membuat eksperimen berikut: sebuah benda
berongga yang diberi lubang kecil dipanaskan. Apabila kita amati lubang
yang ada di benda tersebut maka sifat pancaran energinya mendekati
sifat benda hitam.
Bima Sakti
Galaksi berbentuk spiral tempat manusia berada. Bahasa Inggris dari
Bima Sakti adalah "Milky Way".
bola langit
Bola khayal yang digunakan untuk memetakan seluruh benda langit. Bola
ini merupakan perluasan dari bola Bumi dan memiliki unsur-unsur yang
15
mirip seperti yang dimiliki Bumi, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan
langit serta ekuator langit.
Centaurus
Rasi berbentuk setengah manusia dan setengah kuda yang berada di
belahan langit selatan. Rasi ini berada sangat dekat dengan rasi Crux.
Dua kakinya, dua bintang paling terang di rasi ini yaitu bintang Alpha
Centauri dan Beta Centauri, menunjuk rasi Crux di sebelah baratnya.
Crux
Rasi berbentuk salib/layang-layang yang berada di belahan langit selatan.
Rasi ini menjadi salah satu penunjuk arah selatan yang cukup akurat.
Rasi ini dapat diamati setelah Matahari terbenam pada bulan Maret
hingga September.
Ekuator langit
Garis imajiner yang membagi langit menjadi dua bagian sama besar, yaitu
belahan langit utara dan selatan. Garis ini merupakan perluasan dari garis
ekuator/khatulistiwa hingga memotong bola langit.
ekliptika
idang orbit Bumi mengelilingi Matahari. Bidang ini membentuk sudut
sebesar 23,5° dengan ekuator langit. Dapat juga dikatakan sebagai
lintasan semu Matahari selama satu tahun di langit.
horizon/cakrawala
Garis khayal yang membatasi wilayah langit yang dapat diamati dengan
permukaan Bumi yang dipijak pengamat. Di laut yang luas, horison
mempertemukan laut dengan langit.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Benda benda langit yang bergerak di alam semesta sesungguhnya memiliki
arti penting bagi umat manusia,salah satunya sebagai alat penunjuk
waktu.Sehingga Tuhan menciptakan matahari bulan beserta garis edarnya
agar manusia dapat mengambil manfaat darinya sebagai alat perhitungan
waktu,terutama waktu waktu ibadah.
Dari pergerakan yang sangat teratur tersebut banyak sekali kebermanfaatan
yang dapat diperoleh manusia. Seperti halnya missal dalam masalah waktu.
Sistem yang teratur dan pergerakanya, merupakan suatu objek ilmu
pengetahuan yang dapat diselami untuk menunjang kehidupan manusia di
alam semesta.Dalam hal ini,system penanggalan. Bahkan sejak zaman
nabi,hingga masa kekhalifahan sahabat,system penanggalan atas
pengamatan dan perhatian terhadap pergerakan alam semesta yang teratur
sudah dikembangkan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Tsajono HK, Bayong, 2013. Ilmu Kebumian Dan Antariksa (Edisi Revisi). Remaja
Rosdakarya.
http://eprints.walisongo.ac.id/6777/3/BAB%20II.pdf
https://www.eramuslim.com/syariah/ilmu-hisab/fase-fase-bulan.htm#.YKh3MqgzbIU
https://dkitablog.wordpress.com/2011/06/14/peredaran-matahari-bumi-dan-bulan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi#cite_note-history-8
https://id.wikipedia.org/wiki/Matematika#cite_note-4
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_istilah_astronomi
18