“TATA SURYA”
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.
Oleh :
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia Keilmuan. Makalah ini dapat
digunakan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan
sebagai referensi tambahan dalam belajar Tata Surya. Makalah ini dibuat sedemikian rupa
agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami Tata Surya secara lebih
lanjut. Makalah ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga pembaca tidak bosan.
Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang namanya tidak bisa
saya sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan,
dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya telah dilakukan untuk
menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih
terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang Tata Surya. Jangan segan bertanya jika pembaca menemui
kesulitan. Semoga keberhasilan selalu berpihak pada kita semua.
Semarang,11Februari2019
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………….……….…………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………...………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Definisi dari Tata Surya?
2. Apa saja dan bagaimana teori pembentukan Tata Surya?
3. Benda langit apa saja yang termasuk dalam Tata Surya?
C. Tujuan
1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Tata Surya
2. Mengetahui Pengertian dari Tata Surya
3. Mengetahui teori-teori yang menyatakan tentang pembentukan Tata Surya
4. Mengetahui Benda-benda langit yang termasuk ke dalam Tata Surya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-
objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan
jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam,
sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper
dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang
berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah
Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228
juta km), Yupiter (779 juta km), S a t u r n u s ( 1 4 3 0 j u t a k m ) , U r a n u s ( 2 8 8 0 j u t a
k m ) , d a n N e p t u n u s ( 4 5 0 0 j u t a k m ) . S e j a k p e r t e n g a h a n 2 0 0 8 , ada lima
objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil,
kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus.
Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid;
dulunya diklasifikasikan sebagai planetkelima), Pluto (5906 juta km; dulunya
diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6450 juta km),
Makemake (6850 juta km), dan Eris (10100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi
oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang
terdiri dari debu dan partikel lain
B. Teori-teori Pembentukan Tata Surya
Tata surya merupakan sebuah galaksi yang terdiri dari matahari, 9 planet, satelit,
komet, dan asteroid. Semua benda-benda langit terus bergerak dengan lintasan tertentu,
seperti planet-planet yang berevolusi mengelilingi matahari dengan lintasan (orbit) yang
berbentuk elips.
Para ahli astronomi yang mempelajari asal usul tata surya berpendapat bahwa
seluruh sistem tata surya telah terbentuk semenjak 4,5 milyar tahun yang lalu. Hal
tersebut berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan menghitung umur batuan-batuan
yang ada di ruang angkasa dan di bumi. Terdapat berbagai macam teori asal usul tata
surya yang dikemukakan oleh beberapa orang ahli.
1. Teori Nebula atau Kabut (Kant-Laplace)
Teori Nebula atau teori
kabut merupakan hipotesis mengenai
asal usul tata surya yang pertama kali
disampaikan oleh Emmanuel
Swendenborg (1688-1772) pada
tahun 1734. Teori ini kemudian
disempurnakan kembali oleh
Immanuel Kant (1724-1804) pada
tahun 1775. Teori serupa juga
dikemukakan oleh Piere Marquis de Laplace pada tahun 1796. Sehingga teori ini
juga dikenal dengan teori Nebula Kant-Laplace. Pada teori ini dinyatakan bahwa
pada tahap awal, tata surya masih berupa kumpulan kabut raksasa. Kabut yang
merupakan asal usul tata surya ini tersusun dari debu, es, dan gas dengan kandungan
hidrogen tinggi. Kabut ini disebut sebagai nebula. Kemudian kabut mengalami
penyusutan karena gaya gravitasi yang dimilikinya. Selama proses penyusutan kabut
tersebut berputar sehingga akhirnya memanas dan berubah menjadi bintang raksasa.
Bintang raksasa tersebut adalah matahari. Ukuran dari matahari raksasa
tersebut terus menyusut dan berputar semakin cepat. Sehingga cincin-cincin gas dan
es terlempar keluar ke sekeliling matahari. Pada akhirnya akibat adanya gaya tarik
gravitasi dan penurunan temperatur, gas dan es tersebut memadat dan membentuk
planet-planet.
Menurut Laplace asal usul tata surya memiliki orbit atau garis edar planet
yang berbentuk elips adalah akibat dari proses terbentuknya galaksi itu sendiri.
Hipotesa Nebula juga berhasil menjelaskan bahwa tata surya berbentuk datar dan
orbit elips planet-planet yang memutari matahari bentuknya hampir datar.
Teori
Planetesimal
pada dasarnya
hampir sama
dengan teori
pasang surut.
Teori ini
pertama kali disampaikan oleh seorang astronom bernama Forest R. Moulton (1878-
1952) dan ahli kebumian yang bernama Thomas C. Chamberlin (1834-1928).
Planetesimal sendiri berarti planet kecil yang memutari sebuah inti yang berbentuk
gas.
Matahari telah ada sebagai salah satu dari sekian banyak bintang, pada
suatu waktu ada sebuah bintang yang melintas di kejauhan yang tidak terlalu jauh,
sehingga terjadi pasang naik antara bintang dan matahari. Pada saat bintang itu
berada jauh dari massa matahari jatuh ke permukaan matahari dan sebagian tersebar
di sekitar matahari, maka ini disebut planetisimal yang dikenal sebagai planet yang
berada di orbitnya dan di sekitar matahari.
Big
Bang adalah
kata yang
mewakili
peristiwa
ledakan yang
sangat besar.
Beberapa
ilmuwan, sistem tata surya kita percaya bahwa asal usul tata surya adalah dari
bintang yang berukuran sangat besar. Dalam beberapa juta tahun, usia bintang itu
naik, dan akhirnya meledak.
Ledakan yang sangat kuat timbul karena ukuran dan energi yang dimiliki
bintang sangatlah besar. Ledakan ini setara dengan 5 × 1025 kali intensitas ledakan
senjata nuklir. Partikel yang dipancarkan oleh ledakan, meleleh dan dipadatkan oleh
gravitasi dan energi dari ledakan ledakan tersebut. Sehingga, terbentuklah benda-
benda langit seperti sekarang ini.
6. Teori Keadaan Tetap atau Steady-State (Bondi, Gold, dan Hoyle)
Menurut
teori ini, yaitu
teori steady
state (teori
keadaan tetap)
bahwa alam
semesta belum
memiliki awal
dan tidak akan
berakhir. Alam semesta dari dulu selalu tampak sama seperti sekarang, tidak ada
yang berubah.
Semua materi di alam semesta terus berekspansi dan bergerak menjauhi kita.
Teori keadaan tetap disampaikan oleh H. Bondi, T. Gold dan F. Foil dari Universitas
Cambridge pada tahun 1948. Teori mengacu kepada prinsip kosmologi sempurna,
yaitu pernyataan bahwa alam semesta dimanapun dan kapan pun akan tetap sama.
Pernyataan ini di dukung oleh hasil penemuan galaksi baru yang
mempunyai massa yang sebanding dengan galaksi lama. Sehingga beranggapan
bawah alam semesta termasuk tata surya memiliki luas dan umur yang tak terhingga.
Teori keadaan tetap benar-benar bertentangan dengan teori Big Bang.
Dalam teori asal usul tata surya ini, ketika galaksi bergerak menjauh satu sama lain,
maka akan tercipta ruang kosong. Dalam teori steady state, ruang angkasa terus
menghasilkan materi baru guna mengisi ruang kosong galaksi.
Sehingga galaksi baru akan terbentuk untuk menggantikan galaksi yang
bergerak menjauh. Orang-orang akan setuju bahwa zat baru itu adalah Hedrogen. Zat
Itu adalah sumber asal usul tata surya, bintang, dan galaksi.
Teori asal usul tata surya selanjutnya adalah teori awan kabut atau proto
planet, yang diajukan oleh Carl von Weizsaecker dan disempurnakan oleh Gerard P.
Kuiper sekitar tahun 1950. Teori awan kabut menyatakan bahwa sistem tata surya
terbentuk oleh sejumlah awan gas yang sangat banyak.
Gumpalan awan gas tersebut menyusut dan menarik partikel-partikel debu
hingga berbentuk bola. Kemudian semuanya memilin sehingga gumpalan bola itu
berubah menjadi seperti piringan cakram. Pada bagian tengah cakram perputarannya
lambat sehingga tekanan dan panasnya meningkat. Bagian tegah tersebut berubah
menjadi matahari.
Pada bagian pinggir cakram, perputaran terjadi dengan cepat. Sehingga
terbentuk gumpalan-gumpulan dengan ukuran yang lebih kecil. Gumpalan itu
kemudian berubah menjadi planet-planet, asteroid, meteor atau meteorid, komet, dan
satelit-satelit alami yang mengiringi planet.
Sekian artikel mengenai asal usul tata surya. Dari semua teori di atas, tidak
ada teori pembentukan tata surya yang bisa dipastikan kebenarannya. Mengingat
terbatasnya akal manusia serta kemampuan manusia dalam menjelajahi ruang
angkasa.
C. Benda Langit dalam Tata Surya
1. Matahari
Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar. Pada tata surya kita
di mana 98 % massa tata surya terkumpul pada Matahari. Di samping sebagai pusat
peredaran, Matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya.
Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, chromosfer,
dan corona. Pada pusat Matahari, suhunya mencapai jutaan derajat Celcius dan
tekanannya ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer suhunya ± 6000° C dan
memancarkan hampir semua cahaya.
Menurut J.R. Meyer, panas Matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan
dengan kecepatan tinggi pada permukaan Matahari. Sedangkan menurut teori
kontraksi H. Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola gas.
Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena:
Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batubara
dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya
siang dan malam, bulan, tahun, serta peredaran planet lain.
Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang terdekat, berarti
mempelajari bintang-bintang lain.
2. Merkurius
Merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari dan juga paling kecil di
antara semua planet. Garis tengah planet ini kurang lebih 4.847 kilometer waktu yang
dipergunakan untuk mengelilingi matahari adalah 88,8 hari dan waktu rotasinya juga
selama 88,8 hari. Jarak Merkurius dengan matahari adalah 57.910.000 km.
3. Venus
Venus adalah planet kedua setelah Merkurius. Planet ini adalah planet yang
paling terang di antara planet yang lain karena jaraknya yang relatif dekat dengan
planet Bumi. Garis tengah planet ini kurang lebih 12.205 kilometer dan besarnya
hampir sama dengan Bumi. Waktu yang diperlukan untuk mengelilingi matahari
adalah 224,7 hari dan waktu rotasinya selama 225 hari atau kurang lebih 7,5 bulan.
Jarak Venus dengan matahari adalah 108.210.000 km.
4. Bumi dan Bulan
Bumi merupakan planet ketiga dalam Tata Surya. Dari sembilan planet yang
dikenal manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni makhluk hidup. Planet Bumi
mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak mengandung unsur-unsur
kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Jarak bumi dengan matahari oleh
para ahli Astronomi dinamakan satu satuan Astronomi atau sama dengan 159.000
kilometer (IS·A = 159.000.000 km). Bumi mengelilingi matahari membutuhkan
waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik, tetapi atas dasar kesepakatan ahli astronomi
mengacupada periode antara pertemuan matahari dengan bintang Aries, yaitu 365hari
5 jam 48 menit 46 detik atau sama dengan Satu Tahun Tropik. Bumi berputar pada
porosnya membutuhkan waktu 23 jam 56 menit atau sama dengan Satu Hari Bintang.
Bumi selalu diikuti Bulan sebagai satelit bumi selama mengelilingi matahari.
Bulan berotasi dan juga melakukan revolusi mengelilingi Bumi selama 2731
hari sampai 2931 hari. Peredaran Bulan mengelilingi Bumi dan sekaligus juga
mengelilingi matahari.
5. Mars
Planet Mars mempunyai garis tengah kurang lebih 6.792 kilometer. Waktu yang
digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 697 haridengan rotasi selama 24
jam 37 menit.
Planet Mars mempunyai sejumlah air dan oksigen demikian juga pergantian
musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps, yaitu tudung es kutub yang
luasnya tidak selalu tetap. Hal ini menimbulkan dugaan adanya pergantian musim di
sana. Warnanya hijau mendekati kecokelatan sehingga menunjukkan adanya flora
dandaerah gurun. Mars mempunyai dua satelit, yaitu Dcimos (satelit luar) dan Phobos
(satelit dalam). Kedua satelit ini ditemukan oleh Hall pada tahun 1877. Jarak Mars
dengan Matahari adalah 227.940.000 km.
6. Yupiter
Yupiter adalah planet terbesar dalam sistem Tata Surya kita. Diameternya lebih
dari 130.000 kilometer, massanya lebih kurang 3 2 massa seluruh anggota Tata Surya
yang di luar matahari. Rotasi Yupiter terhadap matahari paling cepat, yaitu 10 jam
sekali putaran. Planet ini mempunyai keistimewaan, yaitu adanya unsur kimia yang
terkandung di dalam sangat rendah, atmosfernya hampir tidak berotasi (sangat
lambat). Sekalipun berukuran sangat besar kepadatan planet ini sangat rendah karena
sebagian besar terdiri atas unsur-unsur ringan, antara lain 85% Hidrogen dan 15%
Helium. Campuran yang lain sedikit sekali berupa CH4, NH3, dan lainnya. Yupiter
mempunyai banyak satelit, yaitu 14 buah.
Penemuan terakhir menunjukkan satelitnya lebih banyak lagi. Empat dari satelit
itu adalah Io, Europa, Ganymade (satelit terbesar hampir sebesar bumi), dan Calistio.
Jarak Yupiter dengan Matahari adalah 778.300.000 kilometer.
7. Saturnus
Planet Saturnus ditemukan pada abad ke-18 setelah planet Uranus. Waktu yang
digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 29–30 tahun, sekali berotasi
memerlukan waktu 387 hari. Saturnus mempunyai atmosfer yang hampir sama
dengan Yupiter, yaitu terdiri atas unsur-unsur amonia. Saturnus mempunyai keunikan
tersendiri dibandingkan planet lain, di antaranya memiliki cincin, terdiri atas tiga
bagian yang konsentris, yaitu bagian dalam, gelang berbentuk khas (dusky ring), dan
bagian luar. Cassini gelang yang paling terang adalah gelang bagian dalam, dan
planet ini memiliki 9 buah satelit.
Tebal cincin Saturnus kurang lebih antara 10 sampai 100 meter saja, unsur-
unsurnya mengandung butiran es dan sangat halus. Lebar cincin sekitar 275.000
kilometer. Planet ini nomor 3 paling terang di antara ke sembilan planet. Saturnus
mempunyai 10 satelit yang mengelilinginya. Jarak antara Saturnus dan Matahari
adalah 1.427.000.000 kilometer.
8. Uranus
Planet Uranus baru ditemukan pada tahun 1781 oleh William Herschel di
Inggris yang semula disangka komet. Mulanya planet ini dinamakan Gregorium Titus
(sebagai penghargaan kepada Raja Georgia III). Akan tetapi, para astronom
menyebutnya Planet Herschel, kemudian oleh Boscho disebut dengan Uranus. Waktu
yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 84 tahun dengan waktu
rotasi 369 hari. Planet ini mempunyai dua buah satelit. Garis tengah planet ini 19.750
kilometer.
Uranus mempunyai keistimewaan bahwa sumbunya terletak sebidang dengan
bidang revolusinya. Jarak Uranus dengan Matahari adalah 2.863.840.000 kilometer.
9. Neptunus
Planet Neptunus ditemukan oleh Bonvard pada tahun 1821 di Paris, Prancis.
Jika dilihat dari bentuknya Neptunus merupakan saudara kembar Uranus, terutama
besarnya. Radiusnya sekitar 4 kali radius bumi. Garis tengahnya kurang lebih 53.000
kilometer. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 164,79
tahun, sedangkan rotasinya 15 jam. Susunan atmosfernya terdiri atas metana. Planet
ini mempunyai lima satelit. Dari lima satelit ini ada dua satelit besar yang diberi nama
Tritondan Nereid.
10. Benda Langit lain dalam Tata Surya
Pada tata surya, kecuali terdapat planet-planet yang telah disebutkan di muka,
terdapat pula benda-benda lain berikut ini.
a) Planetoida atau Asteroida
B. Saran
Mengetahui Jagat Raya Dan Tata Surya juga sangat penting selain kita dapat
menambah pengetahuan kita juga dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://informazone.com/asal-usul-tata-surya/
https://www.academia.edu/16929272/Makalah_tentang_tata_surya
https://fernandarosabela01.wordpress.com/2015/05/22/4/