Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH RUTIN

MK. IPBA
PRODI S1 PF - FMIPA

Skor Nilai :

“TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA ”


Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “IlmuPengetahuanBumidanAntariksa”

OLEH:

KELOMPOK 1

NAMA MAHASISWA : ANESTA RYNALDO SEMBIRING ( 4183121040 )

SINDY KLORIDA Br BARUS ( 4181121008 )

YESI HERAWATI ELISABET SINAGA ( 4181121002 )

KELAS : PENDIDIKAN FISIKA A 2018

DOSEN PENGAMPU : Dra. IDA WAHYUNI, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang
yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-
objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan
jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan
Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh
satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi.
Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu
dan partikel lain.
Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya
bisa berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa
yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di sekitar
kita dan saya akan mencoba menjawab lewat makalah ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang
berjudul “Tata Surya ” dengan harapan dapat membantu para pembaca.Dengan
adanya makalah ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak
lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus banyak
belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru.
Rumusan Masalah.
1. Bagaimana asal mula tata surya?
2. Bagaimanakah teori pembentukan tata surya ?
3. Apa benda-benda yang ada di tata surya ?
4. Apa saja bagian dari tata surya
TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya tata surya, benda-benda yang ada di tata
surya.
2. Dan supaya dalat menambah wawasan kita tentang Jagat raya dan tata surya.
3. Untuk mengetahui teori – teori yang berkaitan tenteng terjadinya tata surya.
4. Untuk mengetahui asal mula tata surya.
BAB II

PEMBAHASAN

TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA

1. Teori Nebula (Kant dan Laplace)


Teori Kabut atau disebut juga Teori Nebula. Teori Nebula pertama kali dikemukakan
oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant
(1724-1804) pada tahun 1775.
Teori serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen
pada tahun 1796. Teori ini, yang lebih dikenal dengan Teori Nebula Kant-Laplace,
menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini
terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar
hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar
dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari).
Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es
terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring
dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.
Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet
merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka. Teori Kabut (Nebula) menceritakan
kejadian tersebut dalam 3 (tiga ) tahap :
1) Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat
dan besar.
2) Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di
pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan
materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang
disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
3) Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara
teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan
Keluarga Matahari.

 Kelebihan teori kabut/Teori Nebula: 

Teori ini berhasil menjelaskan bahwa tata surya datar, orbit ellips planet mengelilingi
matahari hampir datar. 

 Kelemahan teori kabut/Teori Nebula:


a. James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans menunjukkan bahwa massa bahan dalam
gelang-gelang tak cukup untuk menghasilkan tarikan gravitasi sehingga memadat
menjadi planet. 
b. F. R. Moulton pun menyatakan bahwa teori kabut tidak memenuhi syarat bahwa yang
memiliki momentum sudut paling besar haruslah planet bukan matahari. Teori kabut
menyebutkan bahwa matahari yang memiliki massa terbesar akan memiliki
momentum sudut yang paling besar.

Berbagai Modifikasi Teori Nebula :


Astronom Jerman C. von Weizsaeckar memperkenalkan hipotesis nebulanya pada
tahun 1940-an. Dia berpendapat bahwa suatu lapisan materi bersifat gas pernah muncul dan
keluar sampai jauh sekali dari garis khatulistiwa matahari di jaman purba. Sebagian besar 
lapisan ini terdiri dari unsur ringan hidrogen dan helium. Akhirnya, tekanan panas dan radiasi
matahari menghilangkan sebagian besar hidrogen dan helium serta meninggalkan unsur-
unsur yang lebih berat. Unsur-unsur yang lebih berat itu secara bertahap berkumpul dalam
suatu deretan konsentris yang berbentuk seperti ginjal. Deretan massa ini menarik bahan-
bahan lain yang terdapat di ruang angkasa dan berkembang menjadi planet.

2. Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlain)


Teori Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton.Menurut
teori ini,Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak
di langit.Suatu ketika bintang berpapasan dengan Matahari dalam jarak yang dekat.Karena
jarak yang dekat, tarikan gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari(mirip
lidah raksasa) tertarik ke arah bintaang tersebut.Saat bintang menjauh, lidah raksasa itu
sebagian jatuh ke Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau
planetesimal.Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa dalam orbit mengitari
Matahari.Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang lebih
kecil dan akhirnya menjadi planet.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI TEORI PLANETESIMAL


 Kelebihan teori Planetesimal: 1. Di akui oleh para ahli.
 Kelemahan/kejanggalan : 1. Karena suhu yang sangat tinggi dari bagian matahari
maka gas-gas yang dihembuskan matahari akan terpancar ke seluruh angkasa dengan
ledakan bebas dan bukan memadat menjadi planet-planet. 2. Semestinya, gas-gas
yang tertarik ke arah bintang tidak berputar mengelilingi matahari, tetapi lebih
mungkin melayang bebas di angkasa.

3. Teori Pasang Surut (Jeans dan Jeffreys)


Teori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon.Buffon menyatakan bahwa
tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah
komet. Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James
Jeans dan Harold Jeffreys.Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang
gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari.Gas-gas
tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas panas tersebut kemudian
berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan
keras menjadi planet-planet dan satelit.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI PASANG SURUT
 Kelebihan Teori Pasang Surut: • Banyak diterima oleh para astronom karena teori
ini dapat dilogika secara alamiah. Teori ini menyatakan bahwa tata surya terbentuk
oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi
Matahari
 Kelemahan/kejanggalan Teori Pasang Surut : • Oleh karena materi matahari yang
terlepas berupa gas panas maka sangat sulit untuk memadat, mendingin, dan berputar
dengan orbit yang teratur. • Kemungkinan berpapasan dengan bintang sangat kecil. •
Astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang terjadi itu
hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell
mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.

4. Teori Awan Debu


Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh
Gerard P.Kuiper pada tahun 1950.Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk
oleh gumpalan awan gas dan yang jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami
pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah
terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal bagian
tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi
tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih
cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian
membeku menjadi planet dan satelit.
Teori Planetesimal dikemukakan oleh dua orang sarjana Amerika, yakni Chamberlin
dan Moulton pada 1905. Teori ini mengemukakan bahwa tata surya pada mulanya terbentuk
dari kabut gas yang mengelilingi inti gas yang panas. Kabut gas tersebut terus berputar
mengelilingi inti gas hingga terpilin (disebut kabut pilin). Kabut pilin tersebut terdiri atas
buritan material padat yang disebut planetesimal. Lama-kelamaan kabut gas yang terpilin
berubah menjadi bahan-bahan padat yang kemudian menjadi planet. Sedangkan inti gas panas
menjadi matahari.

5. Teori Bintang Kembar (Lyttleton)


Menurut Teori Bintang Kembar,dahulu Matahari merupakan bintang kembar
kemudian bintang kembarannya meledak menjadi kepingan-kepingan.Karena pengaruh gaya
gravitasi bintang yang tidak meledak(Matahari),maka kepingan-kepingan itu bergerak
mengitari bintang tersebut dan menjadi planet-planet.

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI BINTANG KEMBAR


 Kelebihan teori Bintang Kembar : 1. Diterima oleh para ahli lainnya. Sekarang ini
banyak ditemukan bintang ganda atau bintang ekor.
 Kelemahan teori Bintang Kembar : 2. berdasarkan analisis matematis yang
dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa momentum anguler dalam sistem tata
surya yang ada sekarang ini tidak mugkin dihasilkan oleh peristiwa tabrakan dua buah
bintang.

6. Vortex Model
Teori ataupun hipotesis kosmogoni modern yang pertama sebenarnya telah
diperkenalkan oleh seorang filsuf dan ahli Matematika Perancis Renè Descartes pada
tahun 1642-4, di mana justru nantinya argumennya dapat dijelaskan melalui teori
gravitasi Newton. Dinyatakan bahwa Tata Surya berasal dari awan partikel yang
berputar mirip pusaran air dengan orbit mendekati lingkaran (vortices of swirling
particles). Cikal bakal Matahari berada di pusat dan calon planet berada pada pusaran
utama (piringan cakram materi pembentuknya), sedangkan satelit ada pada pusaran
tambahan di sekitar pusaran calon planet. Adapun penjelasan tentang bagaimana
mekanisme partikel awal saling berkumpul membentuk cikal bakal Tata Surya tidak
diurai jelas. Pada analisis inilah, pada masa kemudian dijabarkan melalui teori gravitasi.
Adapun pusaran materi yang akhirnya mendorong terbentuknya planet atau satelit pada
masa kemudian diselisik melalui terbentuknya gerak turbulensi. Bila kita perhatikan
aliran air di sungai yang terhalang bebatuan, sering didapati adanya pusaran-pusaran.
Kira-kira seperti inilah gerak turbulensi.
Pada perkembangan berikutnya, awan partikel cikal bakal Tata Surya lambat laun
digantikan dengan adanya nebula (materi antar bintang) yang semakin banyak
ditemukan di segenap pelosok alam semesta (walau awalnya tidak terbedakan, apakah
yang dijumpai memang benar nebula atau benda langit lain semisal galaksi, yang baru
mulai terkuak ketika disadari bahwa Nebula Andromeda ternyata adalah galaksi besar
tetangga terdekat galaksi kita Bima Sakti).
KESIMPULAN
Teori terkait tentang tata surya sangat banyak kita jumpai yang dikemukakan oleh
beberapa ahli seperti : Teori Nebula (Kant dan Laplace), Teori Planetesimal (Moulton
dan Chamberlain), Teori Pasang Surut (Jeans dan Jeffreys), Teori Awan Debu, Teori
Bintang Kembar (Lyttleton). Teori yang pertama kali menjelaskan tentang pembentukan
tata surya adalah Teori Nebula Kant-Laplace yang menyebutkan bahwa pada tahap awal,
Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang
disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang
dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu
kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus
menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke
sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan
penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.
DAFTAR PUSTAKA

Endarto, Danang, dkk. 2009. Geografi 1: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,


Departemen Pendidikan Nasional.

http://geografi.heck.in/pengertian-struktur-jagad-raya.//diakses tanggal 20 September 2020

Sulistiyanto. Iwan Gatot. 2009. Geografi 1 : untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah
Kelas X, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Wikipedia.2020.Tata Surya http://wikipediafoundation.org/

Wikipedia.2020.Planet http://wikipedia.org/wiki/Planet/

Drs. Jasin, Maskoeri. 1992. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai