MK. IPBA
PRODI S1 PF - FMIPA
Skor Nilai :
OLEH:
KELOMPOK 1
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang
yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-
objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan
jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan
Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh
satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi.
Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu
dan partikel lain.
Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya
bisa berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa
yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di sekitar
kita dan saya akan mencoba menjawab lewat makalah ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang
berjudul “Tata Surya ” dengan harapan dapat membantu para pembaca.Dengan
adanya makalah ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak
lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus banyak
belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru.
Rumusan Masalah.
1. Bagaimana asal mula tata surya?
2. Bagaimanakah teori pembentukan tata surya ?
3. Apa benda-benda yang ada di tata surya ?
4. Apa saja bagian dari tata surya
TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya tata surya, benda-benda yang ada di tata
surya.
2. Dan supaya dalat menambah wawasan kita tentang Jagat raya dan tata surya.
3. Untuk mengetahui teori – teori yang berkaitan tenteng terjadinya tata surya.
4. Untuk mengetahui asal mula tata surya.
BAB II
PEMBAHASAN
Teori ini berhasil menjelaskan bahwa tata surya datar, orbit ellips planet mengelilingi
matahari hampir datar.
6. Vortex Model
Teori ataupun hipotesis kosmogoni modern yang pertama sebenarnya telah
diperkenalkan oleh seorang filsuf dan ahli Matematika Perancis Renè Descartes pada
tahun 1642-4, di mana justru nantinya argumennya dapat dijelaskan melalui teori
gravitasi Newton. Dinyatakan bahwa Tata Surya berasal dari awan partikel yang
berputar mirip pusaran air dengan orbit mendekati lingkaran (vortices of swirling
particles). Cikal bakal Matahari berada di pusat dan calon planet berada pada pusaran
utama (piringan cakram materi pembentuknya), sedangkan satelit ada pada pusaran
tambahan di sekitar pusaran calon planet. Adapun penjelasan tentang bagaimana
mekanisme partikel awal saling berkumpul membentuk cikal bakal Tata Surya tidak
diurai jelas. Pada analisis inilah, pada masa kemudian dijabarkan melalui teori gravitasi.
Adapun pusaran materi yang akhirnya mendorong terbentuknya planet atau satelit pada
masa kemudian diselisik melalui terbentuknya gerak turbulensi. Bila kita perhatikan
aliran air di sungai yang terhalang bebatuan, sering didapati adanya pusaran-pusaran.
Kira-kira seperti inilah gerak turbulensi.
Pada perkembangan berikutnya, awan partikel cikal bakal Tata Surya lambat laun
digantikan dengan adanya nebula (materi antar bintang) yang semakin banyak
ditemukan di segenap pelosok alam semesta (walau awalnya tidak terbedakan, apakah
yang dijumpai memang benar nebula atau benda langit lain semisal galaksi, yang baru
mulai terkuak ketika disadari bahwa Nebula Andromeda ternyata adalah galaksi besar
tetangga terdekat galaksi kita Bima Sakti).
KESIMPULAN
Teori terkait tentang tata surya sangat banyak kita jumpai yang dikemukakan oleh
beberapa ahli seperti : Teori Nebula (Kant dan Laplace), Teori Planetesimal (Moulton
dan Chamberlain), Teori Pasang Surut (Jeans dan Jeffreys), Teori Awan Debu, Teori
Bintang Kembar (Lyttleton). Teori yang pertama kali menjelaskan tentang pembentukan
tata surya adalah Teori Nebula Kant-Laplace yang menyebutkan bahwa pada tahap awal,
Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang
disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang
dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu
kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus
menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke
sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan
penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistiyanto. Iwan Gatot. 2009. Geografi 1 : untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah
Kelas X, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wikipedia.2020.Planet http://wikipedia.org/wiki/Planet/
Drs. Jasin, Maskoeri. 1992. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada