Anda di halaman 1dari 5

NAMA NIM MATA KULIAH KELAS

: RANI D PANGGABEAN : 4113121051 : ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA : FISIKA DIK B 2011

1. sebutkan teori pembentukan tata surya? 2. sebukan apa yang kamu ketahui tentang satelit dan gerakannya? 3. mengapa planet bumi mengintari matahari ? 4. jelaskan perbedaan orbit bulan, orbit bumi, dan orbit matahari ? Jawab : 1. Teori Pembentukan Tata Surya Teori kabut (Teori Nebula)

Teori ini dikemukakan Immanuel Kant seorang berkebangsaan Jerman pada tahun 1755 .Menurut teori ini, Matahari dan planet-planet yang menghuni tata surya adalah berasal dari kumpulan kabut yang berpijar dan berputar. Akibat perputarannya, sebagian dari massa kabut tersebut terlepas sambil membentuk gelang-gelang kabut yang selanjutnya berubah membentuk gumpalan kecil dan membeku menjadi planet dan satelit serta benda-benda lainnya. Namun, teori ini mempunyai kelemahan ditinjau dari massa bahan dalam gelang ternyata tidak cukup untuk menjadi planet. Ditambah pula dengan kenyataan bahwa dengan teori nebula mengharuskan Matahari dengan massa paling besar mempunyai momentum sudut yang paling besar. Pada seharusnya adalah momentum sudut paling besar dimiliki oleh planet-planet.

Teori Planetasimal

Teori ini muncul tahun 1900, dikemukakan oleh Forrest R.Moulton, Thomas C. Chamberlian dan James Jeans. Teori ini berpendapat bahwa sebelumnya Matahari telah terlebih dahulu ada di langit, namun suatu waktu melintas sebuah bintang yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Matahari. Akibatnya, terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan Matahari maupun bintang itu sehingga sebagian dari massa Matahari tertarik ke arah bintang mirip lidah raksasa. Pada saat bintang itu menjauhi Matahari, sebagian dari massa yang tertarik itu kembali jatuh ke permukaan matahari, dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa di sekitar Matahari menjadi planetplanet, dan benda langit lainnya. Teori ini mempunyai kelemahan, yaitu karena suhu sangat tinggi dari bagian Matahari maka gas yang dihembuskan oleh Matahari akan terpancar ke seluruh ruang angkasa dengan ledakan bebas dan bukan memadat menjadi planet. Teori Bintang Kembar

Dari teori ini, tata surya dijelaskan bermula dari terdapatnya dua bintang kembar, kemudian satu bintang itu meledak menjadi serpihan kecil. Akibat medan gravitasi bintang yang tidak meledak, serpihan itu berputar mengelilinginya. Dari serpihan inilah terbentuk planet dan benda langit lainnya, sedangkan bintang yang utuh adalah Matahari. Teori Cakram

Teori ini dikemukan oleh Laplace Piere Laplace astronomi dan ahli matematika Prancis tahun 1796. Teori ini menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari proses pemampatan gumpalan awan gas dan debu angkasa. Pada proses pemampatan itu partikel debu tertarik ke bagian pusat awan, kemudian membentuk gumpalan bola yang dapat berputar. Kemudian, gumpalan gas memipih menyerupai bentuk cakram, yaitu tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram mempunyai tekanan yang lebih tinggi sehingga menimbulkan panas dan berpijar, yang pada akhirnya menjadi Matahari. Sedangkan bagian yang paling luar berputar sangat cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil, dan membentuk planet beserta benda langit lainnya.

Teori Pasang Surut

Agak mirip dengan teori planetasimal, memaparkan bintang yang mendekat ke arah Matahari. Karena gaya tarikan dari bintang maka terjadilah pasang pada permukaan Matahari, atau terbentuk tonjolan ke arah bintang. Dengan menjauhnya bintang tonjolan tersebut, akhirnya terputus dan membentuk gumpalan di sekitar Matahari. Gumpalan itu kemudian membeku dan terbentuklanh planet beserta satelitnya. Teori Turbulensi

Seorang ahli fisika dan astronom bangsa jerman , Carl Friedrich Von Weizsaeek pada tahun 1945 mengetengahi teori turbelensi atau pusaran. Menurut teori ini matahari pada masa lampau dikelilingi kabut gas berbentuk cakramyang berputar pada porosnya dengan gerakan lambat, ukuran garis tengah cakram kira-kira sama dengan ukuran tata surya sekarang. Massa kabut diperkirakan 100 x massa seluruh planet atau sekitar 0,1 massa matahari. Materi gas terdiri dari Hidrogen(99%), dan helium dan unsure laian yang lebih berat (1%). Dalam jangka waktu 200 tahun gas hydrogen dan helium dalam kabut terlepas keruang antariksa diluarnya. Oleh karena itu massa tata surya diluar matahari tinggal 0,001 massa matahari. Daerah kabut yang lebih dekat matahari bergerak lebih cepat sehingga menimbulkan pusaran. Planet terbentuk karena persinggungan antara 2 pusaran. 2. Satelit dan Gerakannya Satelit merupakan benda langit yang mengorbit planet dan mengiring planet di dalam mengorbit matahari. Satelit alam juga dinamakan Bulan, Satelit buatan yang digunakan untuk komunikasi yaitu satelit palapa. Bulan merupakan anggota tata surya yang merupakan satelit bumi. Bulan tidak memiliki cahaya sendiri cahaya bulan yang memancar di malam hari adalah sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan bulan. Sebagai satelit bumi, bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu berevolusi terhadap Bumi, berotasi dan bersama-sama bumi mengelilingi matahari. Bulan sebagai satelit bumi selalu mengikuti pergerakan bumi ketika bumi berevolusi terhadap matahari maka bulanpun berevolusi terhadap matahari. Dalam setahun, bulan mengelilingi matahari sebanyak 1 kali dan mengelilingi bumi sebanyak 12 kali. Oleh karena itu, dalam setahun ada 12 bulan. Dimana pergerakan satelit berlawanan arah jarum jam

3. Planet bumi mengitari matahari Bumi berputar mengelilingi matahari karena antara bumi dan Matahari memiliki gaya tarik menarik. Gaya inilah yang membuat planet planet lain juga berputar mengelilingi matahari, dan membuat satelit berputar mengelilingi planet. Kita menyebut gaya ini sebagai gaya gravitasi. Orang yang pertama kali menemukan gaya gravitasi adalah ilmuwan bernama Newton. Jika di sekitar matahari hanya ada bumi, maka gerak revolusi dan rotasi bumi akan berbentuk bulat. Namun karena bumi juga mendapatkan gaya gravitasi dari planet lain, pergerakan bumi menjadi bentuk oval. 4. Perbedaan orbit bulan, orbit planet, dan orbit matahari Matahari dan semua planetnya berada di dalam sebuah galaksi yakni Galaksi Bima Sakti. Kalau Bumi dan seluruh planet di Tata Surya bergerak mengelilingi Matahari, maka Matahari dan seluruh sistem di dalamnya bergerak mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti yang selama ini jadi rumahnya. Di dalam galaksi Bima Sakti, Matahari berada di salah satu lengan spiralnya pada jarak 26000 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti. Dan pusat galaksi BImasakti merupakan sebuah lubang hitam supermasif. Matahari bergerak mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dalam orbit yang hampir lingkaran dengan kecepatan 782000 km/jam. Waktu yang dibutuhkan oleh

Matahari untuk menyelesaikan satu putaran mengelilingi pusat Bima Sakti adalah 226 juta tahun dan semenjak pertama kali terbentuk 4,6 milyar tahun lalu Matahari baru 20,4 kali mengelilingi pusat Bima Sakti. Matahari berputar dan berpusing pada sumbunya, karena kondisi awal ruangwaktu. Teori ilmiah yang menjelaskan gerak orbit planet dan satelit ialah hukum Kepler yang mengatakan bahwa planet bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan yang berbentuk elips dengan matahari berada pada salah satu titik apinya. Demikian pula satelit (bulan) bergerak mengelilingi planet (bumi) dalam lintasan yang berbentuk elips dengan bumi berada pada salah satu titik apinya. Hukum Kepler juga mengatakan bahwa garis hubung planet-matahari untuk selang waktu yang sama menyapu bidang elips dengan luasan yang sama. Kedua hukum Kepler tersebut mengimplikasikan bahwa planet bergerak mengorbit matahari dengan kecepatan yang bervariasi atau tidak ajeg. Demikian pula bulan bergerak mengorbit bumi dengan kecepatan yang bervariasi. Pada saat bulan makin dekat ke bumi, laju orbitnya makin cepat.

Oleh karena itu matahari bergerak mengorbit pusat galaksi, kemudian planet planet bergerak mengorbit matahari dan bersammaan denganitu satelit-satelit bergerak mengorbit planet induknya masing- masing.

Anda mungkin juga menyukai