Anda di halaman 1dari 26

Pengertian Tata Surya, Susunan, Matahari,

Planet-planet, dan Bumi

TATA SURYA – Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang berputar mengelilingi
matahari sebagai pusatnya. Benda-benda langit tersebut terdiri dari 8 planet dengan orbit
berbentuk elips, satelit alami, komet, asteroid, dan meteroid. Planet-planet tersebut senantiasa
bergerak memutari matahari dikarenakan adanya pengaruh dari gaya gravitasi matahari.

Pernahkah Anda melihat ke arah langit pada malam hari? Anda pasti melihat langit berwarna
hitam dengan bintang yang berkelap-kelip. Bintang merupakan sebuah benda langit yang
mengeluarkan cahaya. Bintang di langit terlihat seperti titik-titik cahaya dengan jumlahnya
yang sangat banyak.

Di tata surya juga terdapat bintang yang biasa kita sebut matahari. Agar lebih memahami apa
yang dimaksud dengan tata surya, berikut InformaZone.com berikan penjelasan lengkapnya.
Pada tulisan di bawah ini juga dijelaskan mengenai susunan dan anggota tata surya, matahari
sebagai pusat tata surya, dan planet di tata surya.

A. Teori Nebula

Teori kabut (nebula) pada dasarnya mengungkapkan terbentuknya tata surya melalui tiga
tahap.

1. Pada mulanya Matahari dan planet masih berbentuk kabut yang sangat pekat dan
besar.
2. Kabut tersebut berputar dan berpilih dengan kuat sehingga terjai pemadatan di pusat
lingkarang yang selanjutnya membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan
terbentuk juga materi lain dengan massa yang lebih kecil dari matahari. Materi
tersebut dinamakan planet dan bergerak mengelilingi matahari.
3. Materi-materi yang terbnetuk tersebut tumbuh menjadi makin besar dan terus
melalukan gerakan secara teratur mengelilingi Matahari. Gerakan materi-materi
tersebut berada dalam suatu orbit yang tetap dan membentuk susunan yang disebut
tata surya (keluarga matahari).

Teori Nebula: Immanuel Kant (1724-1804)

Immanuel Kant adalah seorang filsuf dan ilmuwan Jerman. Ia merupakan orang yang pertama
kali mengemukakan teori nebula. Menurut Kant, tata surya terbentuk oleh gumpalan kabut
(nebula) yang terdiri atas bermacam-macam gas. Awalnya gas-gas di angkasa yang massanya
besar menarik gas-gas yang massanya kecil yang berada di sekelilingnya hingga membentuk
gumpalan gas yang menyerupai cakram.

Gumpalan gas tersebut mengalami pemampatan dan penyusutan sehingga menyebabkan


perputaran kabut menjadi makin cepat. Gumpalan kabut bermassa besar yang berada di pusat
cakram menjadi Matahari, sedangkan gas-gas disekitarnya mengalami penuruann suhu dan
menyusut membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.

Teori Nebula: Piere Simon de Laplace (1794-1827)


Piere Simon de Laplace adalah seorang ahli fisika Prancis. Laplace berpendapat bahwa tata
surya berasal dari kabut gas raksasa yang sejak awal telah berputar dalam keadaan panas.
kabut gas tersebut selalu memancarkan panas ke alam semesta yang dngin sehingga kabut
tersebut menjai dingin dan mengalami penyusutan. Keadaan tersebut menyebabkan
perputarannya makin cepat sehingga terjai pemampatan di keuda kutubnya dan melebar di
bagian ekuator.

Perputaran yang makin cepat menyebabkan sebagian gas-gas di ekuator terlepas dari bola gas
awal. Gas-gas yang terlepas tersebut selanjutnya membentuk bola-bola gas yang lebih kecil
dan mendingin mejai planet-planet yang mengelilingi bola gas awal, yaitu matahari.

Meskipun dasar teori yang dikemukakan oleh Kant dan Laplace berbeda, inti teori keduanya
mengandung persamaan bahwa tata surya berasal dari kabut. Oleh karena itu teori ini lebih
dikenal dengan sebutan Teori Kant-Laplace. Teori Kant-Laplace ini selanjutnya menjadi
dasar bagi para ahli astronomi dalam melakukan penelitian tentang tata surya.

B. Teori Planetesimal

Teori planetesimal dikemukakan oleh dua orang sarjana Amerika, yaitu Chamberlin dan
Moulton pada tahun 1905. Seperti halnya teori Kant-Laplace, Chamberlin dan Moulton juga
beranggapan bahwa tata surya berasal dari kabut. Namun, berbeda dengan teori Kant-Laplace
yang mengatakan gumpalan kabut berbentuk bola, Chamberlin dan Moulton menyatakan
bahwa gumpalan kabut yang akan membentuk tata surya berbentuk spiral atau pilin sehingga
disebut kabut pilin.

Kabut pilin tersebut terdiri atas butiaran material pada yang disebut planetesimal. Tiap-tiap
planetesimal mempunyai lintasan orbit yang bebas sehingga terjadi tumbukan antar
planetisimal. Akibat tumbukan yang berualn dan adanya gaya gravitasi, terjadilah
penumpulan planetesimal sehingga menjadi gumpalan yang leibh besar dan lebih mampat.
Gumpalan terbesar berada di pusat kabut pilin dan menjadi matahari, sedangkan gumpalan-
gumpalan yang lebih kecil menjadi planet-planet yang secara bersama-sama berevolusi
terhadap matahari (beredar mengelilingi matahari).

C. Teori Pasang Surut

Teori pasang surut pertama kali dikemukakan oleh Buffon (1707-1788). Menurut Buffon tata
surya berasal dari materi matahari yang terlempar setelah bertabrakan doengan sebuah komet.
Teori ini kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys (1919).

Jeans dan Jefferys mengemukakan bahwa ada sebuah bintang besar yang mendekati Matahari
sehingga menyebabkan adanya efek pasang pada kabut Matahari. Bintang besar tersebut juga
menimbulkan kekuatan yang dapat menarik dan melepaskan sebagian massa Matahari. Massa
yang terlepas dari Matahari itu pecah dan berputar, selanjutnya secara perlahan mendingin
menjadi planet-planet dan satelit-satelit seperti yang sekarang. Teori ini lebih dikenal dengan
sebutan Hiptesis Tidal James-Jeffreys.

D. Teori Awan Debu (Proto Planet)

Seorang ahli astronomi Jerman, Carl von Weizsaecker pada tahun 1940-an mengemukakan
pendapatnya tentang tebentuknya tata surya melalui teorinya yang disebut toeri proto planet.
Teori proto planet itu kemudian disempurnakan oleh Gerard P. Kuiper pada tahun 1950-an
dengan melakukan perbaikan teori-teori sebelumnya. Teori ini paling banyak diterima orang
karena dianggap paling memenuhi syarat untuk keadaan yang ditemukan, baik di dalam
maupun di luar tata surya.

Dasar teori proto planet adalah bahwa matahari berserta planetnya (tata surya) berasal dari
kabut gas. Kabut gas tersebut tersebar tipis-tipis di angkasa dalam jumlah yang sangat
banyak. Karena adanya pengaruh gaya tarik antarmolekul dalam kabut gas tersebut, perlahan-
lahan kabut gas menjadi gumpalan-gumpalan yang makin padat. Keadaan tersebut
disebabkan oleh gerak gas yang berputas tidak beraturan di dalam kumpulan kaubt. Namun,
secara perlahan gerak tersebut menjadi gerak berputar yang memipihkan dan memadatkan
kabut. Salah satu gumpalan yang mengalami pemampatan di tengah, sedangkan gumpalan-
gumpalan yang kecil hanyut di lingkungan sekitarnya. Gumpalan yang berada di tengah
itulah yang dikenal sebagai Matahari.

E. Teori Bintang Kembar

Teori bintang kembar dikemukakan oleh seorang ahli astronomi Inggris R.A. Lyttleton
sekitar tahun 1930-an. Teori itu menyatakan bahwa Matahari dahulu diduga memiliki sebuah
bintang sebagai kembarannya. Bintang yang menjadi kembaran Matahari itu kemudian
meledak yang mengakibatkan terlemparnya sejumalh partikel. Partikel yang terlempar
tersebut kemudian mendingin membentuk planet-planet dan satelit-satelit yang mengelilingi
Matahari.

Pengertian Tata Surya


Tata Surya (pixelstalk.com)

Tata surya (solar system) termasuk dalam bagian alam semesta yang sangat luas. Tata surya
terletak di dalam salah satu galaksi dari sekian banyak galaksi yang ada di ruang angkasa,
yaitu galaksi Bimasakti (Milky Way). Kata Bimasakti berasal dari tokoh pewayangan yang
memiliki kulit berwarna hitam. Hal itu dikarenakan orang jawa kuno menganggap bintang-
bintang di langit membentuk gambar Bima yang dililit ular naga.

Sistem tata surya tersusun menjadi beberapa bagian yaitu matahari, 4 planet luar, 4 planet
dalam, sabuk asteroid (main asteroid belt), dan dibagian terluar terdapat sabuk Kuiper. Hanya
enam dari delapan planet itu yang memiliki satelit alami sedangkan 2 lainnya yaitu Venus
dan Merkurius tidak mempunyai satelit alami.

Susunan dan Anggota Tata Surya


Tata Surya (pixabay.com)

Jika diamati dari ruang angkasa, maka bumi terlihat seperti sebuah bola kecil yang bergerak
mengelilingi sebuah bintang yaitu matahari. Selain bumi, ada juga planet-planet lain yang
bergerak mengelilingi matahari. Tidak hanya planet saja yang memutari matahari, tetapi ada
juga benda-banda langit lainnya yang melakukan hal yang sama. Objek langit tersebut adalah
satelit alami, asteroid, meteor, dan komet.

Semua benda-benda astronomi tersebut tersusun menjadi satu kesatuan dan membuat sebuah
sistem yang sangat teratur. Sehingga antara planet satu dengan planet yang lain tidak
mengalami tabrakan. Sebuah sistem sempurna yang disebut sebagai tata surya. Berikut adalah
penjelasan mengenai berbagai benda langit yang menjadi anggota tata surya.

1. Bintang di Tata Surya


Bintang (pixabay.com)

Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat istimewa karena bisa
memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata surya terdapat banyak sekali bintang yang
tidak dapat dihitung jumlahnya. Salah satu bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya
adalah matahari.

Matahari merupakan bintang yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan di


bumi. Matahari berguna sebagai sumber cahaya dan sumber panas yang berguna bagi seluruh
makhluk hidup. Cahaya matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Sedangkan panas dari matahari berguna untuk menghangatkan permukaan bumi.

Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain yang terdapat
dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang inilah, gaya gravitasi matahari mampu
membuat planet-planet dan benda-banda langit lainnya beredar pada lintasan tertentu.
Peredaran objek-objek langit itu, terjadi pada garis edar berbentuk elips dengan matahari
sebagai pusatnya.

2. Planet-planet
Matahari dan Planet-planet (pixabay.com)

Sifat planet berbeda dengan bintang. Planet merupakan benda langit yang tidak memancarkan
cahaya sendiri, tetapi hanya merefleksikan cahaya matahari. Menurut International
Astronomical Audit (IAU), planet adalah benda langit yang mempunyai orbit mengelilingi
matahari.

Planet-planet di tata surya juga memiliki massa dan gravitasi yang cukup sehingga bisa
membentuk struktur bulat, dan memiliki lintasan orbit yang bersih (tidak memiliki benda
langit lainnya di dalam orbitnya).

Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturunus, Uranus, dan Neptunus adalah nama-
nama planet yang ada di tata surya. Nama-nama planet itu juga telah diurutkan berdasarkan
jaraknya dari matahari mulai dari yang paling dekat hingga yang paling jauh.

Dulu Pluto sempat dimasukkan sebagai salah satu anggota planet dalam sistem tata surya.
Namun, sekarang pluto sudah tidak dianggap lagi sebagai sebuah planet karena lintasan
orbitnya tidak bersih dari benda langit lainnya. Dimana hal ini bertentangan dengan definisi
planet yang di sampaikan oleh IAU. Sehingga disepakati bahwa Pluto bukanlah sebuah planet
lagi.
Dikarenakan garis edar planet yang berbentuk elips, jarak antara matahari dengan planet
menjadi berubah-ubah. Posisi planet pada saat tertentu berada pada jarak terdekat
(perihelium) dan pada saat yang lain berada pada jarak terjauh (aphelium).

Pengelompokan Planet-planet

Para ilmuwan membagi 8 planet di tata surya menjadi beberapa kelompok berdasarkan
berbagai faktor yang dimiliki oleh setiap planet. Berikut 3 susunan atau urutan planet yang
dibuat oleh para ahli astronomi.

1. Pertama, pengelompokan berdasarkan posisi planet yang dilihat dari orbit bumi dapat
dibagi menjadi planet inferior dan planet luar superior. Planet inferior adalah planet
yang terletak di dalam orbit bumi, yaitu Merkurius dan Venus. Sedangkan, planet
superior adalah planet yang berada di luar orbit bumi, yaitu planet Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
2. Kedua, pengelompokan berdasarkan material penyusunnya yang dapat dibagi menjadi
2, yaitu planet terrestial dan planet jovian. Planet terrestial adalah planet dengan
ukuran yang relatif kecil, berbatu, dan memiliki atmosfer yang tipis. Planet yang
tergabung adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan, sisanya termasuk
planet jovian. Yaitu planet dengan permukaan yang tersusun dari gas, cairan, es tebal,
dan ukurannya relatif besar.
3. Ketiga, pengelompokan berdasarkan letaknya yang dilihat dari orbit asteroid. Planet
dapat dibagi menjadi palnet luar dan planet dalam. Planet dalam adalah planet yang
berada didalam orbit asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan
sisanya termasuk planet luar.

3. Satelit di Tata Surya


Bulan sebagai Satelit Bumi (unsplash.com)

Satelit merupakan anggota tata surya yang selalu mengitari planet. Semua satelit akan
bergerak mengelilingi matahari bersama dengan planet yang diputarinya. Selain melakukan
itu, satelit juga berputar pada porosnya dan memutari planet yang diiringinya.

Satelit di tata surya dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan keberadaannya yaitu satelit
alami dan satelit buatan. Satelit alami merupakan satelit yang diciptakan oleh Tuhan dan bisa
bergerak dengan sendirinya tanpa bantuan tangan manusia.

a. Satelit Alami

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, satelit alami merupakan benda langit yang bergerak
mengelilingi sebuah planet. Hampir semua planet di tata surya memiliki satelit alami. Hanya
Venus dan Merkurius sajalah planet yang tidak mempunyai satelit alami. Berikut daftar
nama-nama satelit alami setiap planet di tata surya.

No. Planet Nama Satelit Total Satelit


1. Merkurius –
2. Venus –
3. Bumi Bulan 1
4. Mars Phobos dan Demos 2
5. Yupiter Metis, Andrastea, Almathea, Thebe, Io, Europa, 16
Ganymede, Calistio, Leda, Himalia, Lysithea,
Elara, Aananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan 3
lagi belum ada namanya.
6. Saturnus Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus, 21
Mimas, Coorbital, Encelandus, Tethys, Telesto,
Calypso, Dione, Dione coorbital, 1980 S5, 1980
S6, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, Phoebe.
7. Uranus Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Puck, 15
Cordelia, Ophelia, Bianca, Cresida, Desemona,
Juliet, Portia, Rosalin, Belinda.
8. Neptunus Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, 8
Larissa, Proteus.

b. Satelit Buatan

Satelit buatan merupakan satelit yang dibuat oleh manusia dan semua gerakannya telah diatur
oleh manusia. Sehingga bisa bergerak di tata surya sesuai dengan tujuan pembuatannya.

Sebagian besar satelit buatan dibuat dengan tujuan penelitian dan untuk mengamati objek-
objek langit yang ada di ruang angkasa. Salah satu satelit yang ibuat manusia adalah satelit
palapa yang merupakan satelit komunikasi domestik Indonesia. Berikut penjelasan mengenai
beberapa jenis satelit buatan beserta fungsinya.

1. Satelit komunikasi yang berfungsi sebagai stasiun pemancar ruang angkasa. Sebagai
contoh adalah Echostar 3 yang beroperasi di Amerika dan satelit Palapa yang ada di
Indonesia.
2. Satelit cuaca yang berfungsi untuk memonitor cuaca pada permukaan bumi. Sebagai
contoh adalah satelit TIROS yang dioperasikan oleh NOAA.
3. Satelit pencitraan Sumber Daya Alam yang berfungsi untuk memetakan permukaan
bumi. Sebagai contoh adalah LANDSAT dan Vanguard milik Amerika.
4. Satelit global positioning System (GPS) yang berfungsi untuk menentukan posisi garis
bujur, garis lintang, dan ketinggian suatu tempat di permukaan bumi secara akurat.
5. Satelit penelitian yang diluncurkan dan berada pada orbit yang sesuai dengan objek
penelitiannya. Sebagai contoh adalah satelit SOHO yang diluncurkan untuk meneliti
matahari.

4. Asteroid di Tata Surya


Asteroid (eskipaper.com)

Asteroid adalah benda astronomi yang berbentuk pecahan kecil dan beredar pada lintasan
yang terletak di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Proses terbentuknya asteroid terjadi
secara bersamaan dengan proses terbentuknya planet yang sesuai dengan susunannya.

Baca Juga : Ringkasan Ciri-ciri Planet dalam Tata Surya Disertai Gambarnya

Pada tahun 1801 seorang ilmuwan italia melakukan penelitian asteroid di tata surya untuk
pertama kalinya. Nama ilmuwan itu adalah Guiseppa Piazzi dan asteroid yang diteliti diberi
nama ceres.

5. Komet (Bintang Berekor)


Komet Halley (reference.com)

Komet adalah benda langit yang berukuran kecil. Material penyusun komet terdiri dari
sejumlah partikel-partikel bebatuan, kristal, es, dan gas. Komet biasanya sering terlihat
seperti sebuah benda langit yang bercahaya dan berbentuk memanjang menyerupai ekor.
Olah karena itu orang-orang sering menyebutnya sebagai bintang berekor.

Tubuh komet terdiri dari 3 bagian yaitu bagian inti, koma, dan ekor. Inti komet terbuat atas
kristal es dan gas yang membeku dengan diameter kira-kira sebesar 10 km. Bagian koma
komet memiliki diameter yang panjangnya dapat mencapai 100.000 km, ukurannya jauh
lebih besar dibanding intinya.

Bagian ekor merupakan bagian terbesar yang bisa mencapai panjang 100 juta km dan
tersusun atas gas hasil penguapan kristal es pada bagian intinya. Ekor komet selalu
menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah matahari. Dikarenakan partikel-partikelnya
terdorong oleh radiasi matahari.

Komet yang memiliki lintasan paling pendek adalah komet Enche. Panjang lintasannya hanya
3,3 km, sehingga komet ini sering berada di dekat matahari. Periode kemunculan komet
sangatlah bervariasi. Komet yang paling terkenal adalah komet Halley yang muncul setiap 76
tahun sekali. Terakhir kali kemunculannya adalah pada tahun 1986.

Komet yang memiliki periode kemunculan paling lama adalah komet Kohoutek. Komet ini
pertama kali muncul pada tahun 1974 dan ditemukan oleh seorang ahli astronomo dari Ceko
bernama Lubos Kohoutek. Diperkirakan komet ini sebelumnya tampak pada 150.000 tahun
yang lalu dan kemunculan berikutnya sekitar 75.000 tahun lagi.

6. Meteor atau Meteorid

Meteor (youtube.com)

Meteor adalah benda langit yang bergerak cepat dan memiliki lintasan yang tidak teratur. Jika
Anda pernah mendengar istilah bintang jatuh, itu merupakan sebuah meteor yang bisa dilihat
oleh manusia. Peristiwa sebenarnya yang terjadi saat seseorang melihat bintang jatuh adalah
meteor yang bergerak bebas di tata surya tertarik oleh gaya gravitasi Bumi.

Saat jatuh menuju permukaan bumi meteor bergesekan dengan atmosfer bumi dan
memancarkan cahaya. Karena gesekan tersebut, suhu meteor semakin naik dan terbakar
sampai akhirnya menguap. Saat meteor terbakar dan memancarkan cahaya, pada saat itulah
manusia bisa melihatnya secara langsung.

Pemandangan ini kemudian lenyap saat meteor itu menguap. Secara umum, meteor yang
memasuki atmosfer bumi akan terbakar dan menguap. Namun, ada juga meteor yang berhasil
bertahan sehingga masuk ke dalam atmosfer dan mencapai permukaan bumi sebelum habis
terbakar. Benda inilah dikenal dengan nama meteorid.

Matahari Sebagai Pusat Tata Surya


Matahari (pixabay.com)

Matahari merupakan bintang di tata surya dengan massa yang sangat berat (300.000 kali
massa bumi) dan jaraknya paling dekat dengan bumi. Matahari bukanlah bintang paling besar
jika dibandingkan dengan 100 miliar lebih bintang lainnya yang ada di galaksi bimasakti.

Meskipun begitu matahari adalah bintang menjadi bintang terbesar dalam sistem tata surya
kita. Diameter matahari besarnya adalah 1.400.000 km yaitu sekitar 110 kali ukuran bumi.
Sedangkan jarak antara matahari dengan bumi adalah 149.000.000 km atau sering dibulatkan
menjadi 150 juta km.

Planet-planet di tata surya selalu bergerak mengelilingi matahari dikarenakan terdapat gaya
gravitasi matahari. Besarnya gaya gravitasi matahari 28 kali lebih kuat dibanding gaya
gravitasi bumi, karena massa matahari jauh lebih besar dibanding massa bumi.

Panas dan cahaya yang dihasilkan oleh matahari sangat berguna bagi kehidupan di bumi.
Energi yang dipancarkan matahari berguna untuk menjaga agar suhu di permukaan bumi
tetap hangat, membantu proses sirkulasi air dan udara di bumi, dan lain sebagaianya.
Seperti bintang lainnya, matahari tersusun atas berbagai jenis gas dengan suhu yang sangat
panas. Suhu permukaan matahari berkisar antara 5000 ºC-6000 ºC sedangkan suhu intinya
bisa mencapai 15 juta ºC. Unsur gas yang membentuknya adalah hidrogen, helium, karbon,
nitrogen, dan unsur-unsur lainnya.

Nama Unsur Nama Bahan Massa dalam Matahari (%)


Hidrogen H 76,94
Helium He 21,80
Oksigen O 0,80
Karbon C 0,40
Neon Ne 2,00
Besi Fe 0,10
Nitrogen N 0,10
Silikon Si 0,10
Magnesium Mg 0,08
Sulfur S 0,05
Nikel Ni 0,01

Lapisan-lapisan Matahari

Matahari merupakan benda lanngit yang benetuknya seperti bola api raksasa yang suhunya
sangat panas sekali. Jika dilihat dari bumi, permukaan matahari terlihat halus dan rata.
Padahal faktanya tidaklah demikian. Pada permukaanya terjadi lompatan-lompatan lidah api
setiap waktu. Matahari tersusun atas beberapa bagian yang memiliki ciri-ciri yang berbeda-
beda.

1. Atmosfer Matahari

Atmosfer matahari merupakan lapisan terluar yang memiliki kerapatan gas paling kecil. Di
daerah yang dekat dengan permukaan matahari, temperaturnya lebih kecil daripada lapisan
terluar yang bisa mencapai suhu hingga jutaan derajat celcius. Kondisi ini terlihat aneh dan
sampai saat ini masih belum diketahui apa penyebabnya.

Atmosfer matahari tersusun dari dua lapisan, yaitu lapisan kromosfer dan korona.

1. Kromosfer merupakan lapisan yang dekat dengan permukaan matahari dan


mempunyai kerapatan yang rendah. Kromosfer bisa dilihat saat terjadi gerhana
matahari, yaitu cincin atau mantel merah yang menutupi bola matahari. Berdasarkan
warna ini, para ilmuwan memperkirakan suhunya mencapai 4.500 ºC.
2. Korona merupakan lapisan terluar pada matahari, yang berarti mahkota. Sebagai
lapisan terluar matahari, suhu korona diperkirakan mencapai 1.000.000 ºC. Tebal
laipsan korona adalah 2.000 km. Bagian ini bisa dilihat sebagai lapisan yang
mengelilingi matahari dan bentuknya seperti mahkota. Dimana akan lebih jelas
terlihat saat gerhana matahari.

2. Fotosfer Matahari

Fotosfer atau permukaan matahari tersusun atas gas dengan suhu dan kerapatan yang sangat
tinggi. Lapisan ini adalah lapisan yang tidak tembus pandang karena partikel-partikel gas
penyusunnya sangat tebal dan padat. Fotosfer berguna sebagai selimut agar matahari tidak
terlalu banyak mengeluarkan energi. Suhu di Fotosfer berkisar antara 5.000-6.000 ºC.

3. Inti Matahari

Inti matahari ukurannya 1/64 kali dari volume total matahari. Bagian ini tersusun dari
partikel-partikel gas yang sangat padat dengan densitas sekitar 150 kali lebih padat daripada
densitas air. Akibatnya, suhu dan tekanannya menjadi sangat tinggi sehingga memungkinkan
terjadinya reaksi fusi hidrogen.

Adapun suhunya bisa mencapai 15.000.000 ºC. Pada bagian ini, reaksi fusi terjadi pada suhu
yang sangat tinggi sehingga disebut reaksi fusi termonuklir. Reaksi fusi adalah pengabungan
dua inti atom menjadi inti atom yang lain. Pada matahari reaksi fusi menyebabkan inti atom
hidrogen berubah menjadi inti atom helium.

Cahaya Matahari

Cahaya matahari merupakan gelombang elektromagnetik yang diradiasikan oleh matahari.


Terdapat berbagai macam spektrum cahaya atau panjang gelombang cahaya yang
dipancarkan oleh matahari. Tersusun atas spektrum sinar gamma, sinar-X, sinar ultraviolet,
sinar tampak, sinar infrared, gelombang TV, dan gelombang radio.

Manfaat Energi Matahari Bagi Kehidupan di Bumi

Energi matahari dialirkan dalam bentuk cahaya. Cahaya matahari yang masuk ke dalam
atmosfer bumi sebagian dipantulkan kembali ke ruang angkasa dan sebagian yang lain
ditransmisikan. Jadi hanya sebagian energi saja yang sampai ke permukaan bumi.

Fungsi utama dari cahaya matahari adalah untuk menjaga agar suhu di bumi tetap hangat.
Sehingga dapat manusia dan makhluk hidup lainnya dapat tinggal di dalamnya. Besarnya
energi panas matahri yang dipancarkan ke bumi selalu sama dan tidak berubah-rubah. Karena
jika panasnya berkurang sedikit saja, maka bumi akan membeku demikianpun sebaliknya.

Berikut beberapa manfaat matahari bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi.

1. Panas matahari manjadikan udara dan air bisa melakukan perpuataran aliran atau
sirkulasi. Panas dari matahari akan menyebabkan ari laut menguap dan berubah
menjadi awan. Karean perbedaan suhu akibat panas matahari menyebabkan angin
bertiup dan mendorong awan ke daratan. Awan tersebut kemudian menurunkan air
hujan.
2. Sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari bermanfaat untuk membunuh
kuman, terutama kuman penyebab penyakit kulit. Sehingga membuat kulit hewan dan
manusia selalu sehat.
3. Melalui cahaya matahari dapat diketahui waktu-waktu seperti pagi, siang, sore, dan
malam. Caranya adalah dengan memperjatikan bayangan tongkat yang terkena sinar
matahari.
4. Sinar ultraviolet juga berguna sebagai provitamin D yang bermanfaat unutk
membantu pertumbuhan tulang pada manusia dan hewan.
5. Sinar ultraviolet juga membantu tumbuhan dalm proses fotosintesis. Proses
fotosintesis merupakan cara tumbuhan untuk menghasilkan makanan bagi dirinya
sendiri.

Masih banyak lagi manfaat energi matahari bagi kehidupan manusia. Contoh di atas hanyalah
bagian kecil dari banyaknya manfaat yang diberikan matahari bagi keberlangsungan hidup
semua makhluk hidup.

Planet-planet di Tata Surya

Planet-planet dalam Tata Surya (cbsnews.com)

Planet dan benda langit lainnya dapat tetap berada di orbit karena adanya gaya gravitasi
matahari. Kekuatan gaya gravitasi matahari lebih besar dibandingkan gaya gravitasi yang
dimiliki setiap planet. Hal inilah yang membuat planet selalu bergerak mengelilingi matahari.

Coba lihat gambar planet-planet di atas, Anda dapat melihat bahwa semua planet
mengelilingi matahari dengan jalur berbentuk elips. Lintasan planet yang mengelilingi
matahari disebut orbit. Gerakan planet-planet mengelilingi matahari disebut revolusi planet.
Waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk melakukan satu revolusi disebut periode
revolusi.
Selain melakukan revolusi, semua planet juga melakukan gerak rotasi. Gerak rotasi
merupaka gerakan planet yang berputar pada sumbu porosnya. Waktu yang dibutuhkan
sebuah planet untuk melakukan satu kali rotasi disebut periode rotasi.

Periode
No. Planet Periode Rotasi
Revolusi

1. Merkurius 88 hari 59 hari

2. Venus 225 hari 243 hari

3. Bumi 365 hari 24 jam

4. Mars 687 hari 24,6 jam

5. Yupiter 11,86 tahun 10 jam

6. Saturnus 29,5 tahun 10,7 jam

7. Uranus 84 tahun 17 jam

8. Neptunus 165 tahun 16 jam

Berikut ini adalah penjelasan berbagai planet di tata surya :

1. Merkurius

Planet merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan matahari dengan jaraknya
kurang lebih 58 x 10 pangkat 6 cahaya dan karenanyalah suhu pada planet ini sangat ekstrim.
Di siang hari suhunya bisa mencapai 4270 derajat celcius sedangkan di malam hari bisa
mencapai -1700 derajat celcius. Planet merkurius memiliki tingkat eksentrisitas yang cukup
besar yaitu berada pada angka 0,206 dengan hal tersebut menyebabkan jarak antara planet
merkurius dan matahari bervariasi dengan cukup besar.

Perbedaan jarak terjauh antara planet merkurius dengan matahari (aphelium) adalah 57,9 juta
km. sedangkan jarak terdekat planet merkurius dengan matahari (pherilium) adalah 22 juta
km. planet merkurius tidak memiliki lapisan atmosfer seperti di bumi sehingga langit di
merkurius akan bewarna hitam. Kerapatan planet merkurius sebesar 5,43 gram per meter
kubik. Permukaan di planet merkurius hampir mirip dengan permukaan bulan hal ini
dikarenakan merkurius tidak memiliki atmosfer sehingga sangat sering mengalami benturan
dengan benda langit lainnya. merkurius memiliki waktu revolusi atau waktu mengelilingi
matahari hanya dalam waktu 88 hari. Sedangkan masa rotasinya berkisar 59 hari. Massa
planet merkurius sebesar 0,52 lebih besar dari masaa bumi dengan diameternya sebesar 4867
km.

2. Venus

Planet venus memiliki warna yang cerah dan bila dibumi dianggap sebagai bintang kejora
atau menurut orang jawa lintang panjer lor. Hal ini disebabkan karena planet venus jika di
malam hari akan menjadi bintang yang paling terang dengan cahanya yang bersinar. Orbit
planet venus hampir membentuk lingkaran karena memiliki tingkat eksentitritas sebesar
0,007. Jarak planet venus dengan matahari sebesar 0,72 satuan astronomi atau 108 x 10
pangkat 6 satuan cahaya.

Suhu permukaan venus bisa mencapai 4800 derajat celcius karena merupakan salah satu efek
dari gas rumah kaca. Karena sangat terangnya planet ini bahkan beberapa ahli astronomi
mengatakan jika anda mengunjungi venus, anda tidak akan bisa melihat bagian tubuh anda
karena saking silaunya. Kerapatan planet venus adalah 5,24 gram per meter kubik. Venus
juga merupakan planet yang paling dekat dengan bumi oleh karena itu venus dapat terlihat
dari bumi lebih jelas dibandingkan dengan planet lainnya yang terdekat. Venus tidak
memiliki satelit seperti planet merkurius.
3. Bumi

Planet ketiga dari matahari adalah bumi. Bumi diklaim menjadi satu-satunya planet yang
memiliki kehidupan karena bumi memiliki atmosfer yang berfungsi sebagai pelindung dari
benda langit lain saat jatuh ke bumi serta membuat keadaan siang dan malam lebih mudah
disesuaikan dengan tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya di dalamnya. Perbedaan suhu
dari siang dan malam tidak terlalu ekstrim hanya pada beberapa daerah saja seperti daerah
gurun yang memiliki perbedaan suhu cukup besar antara siang dan malam namun meskipun
demikian perbedaannya tidak sebesar yang dimiliki oleh planet lainnya.

Bumi mengorbit matahari sebagai pusatnya dengan tingkat enksentristas 0,017 dan hal ini
membuat jalur orbitnya hampir berbentuk lingkaran namun tidak sempurna. jarak rata-rata
bumi ke matahari sebesar 150 juta km menurut satuan astronomi (satuan cahaya). Bumi
memiliki kerapatan sebesar 5,52 gram per meter kubiknya. Waktu rotasi bumi selama 23 jam
56 menit atau dibulatkan menjadi 24 jam dan kemudian disebut dengan satu hari oleh para
penduduk bumi. Masa revolusi atau waktu perputaran bumi terhadap matahari selama 365
hari 6 jam 9 menit 10 detik atau dibulatkan menjadi 365,25 hari dan kemudian disebut
dengan satu tahun.

Satelit di bumi

Bumi memiliki satu satelit yang sangat setia dengan bumi bernama bulan. permukaan bulan
bergelombang dengan kawah-kawah yang terbentuk dari benturan benda langit seperti
meteor, asteroid, komet dan lainnya. planet bumi selama ini hampir tidak pernah terkena
tabrakan dengan benda langit karena bumi memiliki lapisan atmosfer yang salah satu
lapisannya disebut dengan lapisan mesosfer. Mesosfer merupakan lapisan ketiga dari
atmosfer yang memiliki suhu udara tinggi sehingga menyebabkan benda langit yang masuk
dalam mesosfer akan membuat atom bergesekan dengan benda langit tersebut sehingga
membakar dan tidak sampai pada bumi. Mungkin anda pernah mendengar ada beberapa
meteor yang jatuh di permukaan bumi, hal ini dikarenakan ukuran benda langit tersebut yang
sangat besar sehingga membuat proses pembakaran di lapisan mesosfer tidak selesai dan
benda langit tersebut masuk ke dalam bumi. Jadi, beruntunglah bagi para penduduk bumi
yang karena memiliki sistem pertahanan yang sangat ampuh bahkan tidak dimiliki oleh planet
lain. (baca : fungsi lapisan mesosfer bagi bumi)

4. Mars

Planet mars merupakan planet ke empat dari matahari yang memiliki jarak 228 juta km
satuan astronomi. Mars memiliki kerapatan sebesar 0,093 dan diameternya sebesar 6.787 km
atau setengah dari diameter bumi. Jika dilihat dari bumi, planet mars juga cukup dapat dilihat
meskipun tidak seterang planet venus. Planet mars disebut juga sebagai planet merah karena
memang permukaannya bewarna merah karena pantulan cahaya dari matahari.

Planet mars memiliki dua satelit yang mengelilingi mars yang bernama phobos dan delmos.
Massa planet mars sebesar 0,188 x massa planet bumi. Mars memilki waktu revolusi selama
687 hari sedangkan rotasinya selama 24,6 jam. Para astronot mengklaim bahwa ada
kemungkinan terdapat air di planet mars karena sudah ditemukan beberapa bukti
ditemukannya aliran sungai dan salju. Namun jumlahnya berapa belum diketahui dengan
pasti. Saat ini para ilmuwan masih meneliti kemungkinan ini karena jika memang terdapat air
di planet mars maka akan ada kemungkinan juga bahwa manusia bisa hidup di dalam planet
mars karena planet bumi saat ini sudah mengalami kerusakan yang semakin fatal.
5. Jupiter

Planet Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya dengan diameternya sebesar 139503
km. jarak planet Jupiter dengan matahari diperkirakan sejauh 5,2 satuan astronomi. Massa
planet Jupiter sangat besar yaitu 317,900 x massa bumi. Jupiter membutuhkan waktu selama
9,9 jam untuk melakukan rotasi dan membutuhkan waktu selama 11,9 tahun untuk berevolusi
mengelilingi matahari.

Planet Jupiter ini diperkirakan memiliki 16 buah satelit dengan 4 satelit besar yang
dinamakan sebagai IO, Europa, Ganymede dan Calisto. Planet Jupiter bila dilihat akan
bewarna coklat dengan skema warna yang indah.

6. Saturnus
Planet selanjutnya adalah saturnus yang memilki jarak 19,2 satuan astronomi dengan
matahari. Saturnus merupakan planet yang memiliki cincin indah namun cincin tersebut
berbentuk miring dari bulatan planet saturnus. Cincin di planet saturnus terbentuk oleh debu
dan es yang kemudian membentuk melingkari planet. Sebuah karya tuhan yang sangat
menakjubkan dan mempesona. Selain itu saturnus juga memancarkan cahaya terang dan
indah sehingga para astronom yang mampir ke saturnus merasa bagaikan di surga.

Saturnus memiliki masa rotasi selama 10,4 jam dan masa revolusinya selama 29,5 tahun.
Berat saturnus mencapai 95,220 x berat bumi dengan diameternya cukup besar yaitu 12000
km. saturnus memiliki 9 satelit yaitu mimas, enceladus, thetys, dionis, rhea, titan, hiperion,
lapetus dan phoebe.
7. Uranus

Planet selanjutnya dalam tata surya yang cukup besar ukurannya adalah planet Uranus. Planet
Uranus berjarak 2,87 miliyar kilometer dari matahari dengan diameter sebesar 49000 km.
berat planet Uranus sebesar 14,55 x massa bumi.

Planet Uranus membutuhkan waktu selama 10 jam 49 menit dengan masa revolusinya selama
84 tahun dalam mengelilingi bumi. Planet Uranus juga memiliki cincin sama dengan planet
saturnus namun tidak sebesar cincin yang dimiliki oleh saturnus. Uranus memiliki 5 satelit
yaitu Miranda, umbriel, ariel, titania dan oberion.
8. Neptunus

Planet neptunus diklaim sebagai kembaran dari planet Uranus karena memiliki bentuk yang
hampir sama begitu pula dengan warnanya. Neptunus memiliki masa rotasi 15,7 jam
sedangkan masa revolusinya selama 164,8 tahun, waktu yang sangat lama karena neptunus
merupakan planet terjauh dari matahari dibandingkan dengan jenis planet yang berada di
dalam sistem tata surya Massanya 17,320 x massa bumi.

Jarak planet neptunus dengan matahari berkisar 30,07 satuan astronomi. Neptunus memiliki 2
satelit yang diberi nama triton dan Nereid.

Alamat url :

1. https://informazone.com/tata-surya/
2. https://www.amongguru.com/materi-sistem-tata-surya-lengkap-dengan-gambarnya/
3. https://ilmugeografi.com/astronomi/planet-di-tata-surya
4. https://mata-pelajaran-geografi.blogspot.com/2017/06/5-teori-terbentuknya-tata-
surya.html
5. https://www.google.com/search?q=Merkurius&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj63ojS2bLbAhWaT30KHXVoBI
YQ_AUICigB&biw=1366&bih=654#imgrc=X2UrXH6auwKwoM:
6. https://www.google.com/search?q=Venus&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwja3uSJ2rLbAhWXfysKHZcEBX
wQ_AUICigB&biw=1366&bih=654#imgrc=nh6QiiIs38LyeM:
7. https://www.google.com/search?q=Bumi&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjC_ZTR2rLbAhWVbysKHfglD
DkQ_AUICygC&biw=1366&bih=654#imgrc=IC_MWs-cbpxMdM:
8. https://www.google.com/search?q=Mars&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjJq4Ol27LbAhWYfn0KHe-
IB7gQ_AUICigB&biw=1366&bih=654#imgrc=P4MIAQTs-y3JQM:
9. https://www.google.com/search?q=Jupiter&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjWxffp27LbAhVbbn0KHeXKC
Q8Q_AUICigB&biw=1366&bih=654#imgrc=fjWijA1AhDFUyM:
10. https://www.google.com/search?q=Saturnus&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi9zcas3LLbAhUEWX0KHQ0_B
z4Q_AUICigB&biw=1366&bih=654#imgrc=OTvjOFyRY1PkwM:
11. https://www.google.com/search?q=Uranus&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiRvq3t3LLbAhXEbX0KHd3VD
EcQ_AUICigB&biw=1366&bih=654#imgrc=rzdgJ5KbcGMs6M:
12. https://www.google.com/search?q=Neptunus&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiCoYCQ3bLbAhWaXSsKHV3d
B9UQ_AUICigB&biw=1366&bih=654#imgrc=2qLtMx5djIKkTM:

Anda mungkin juga menyukai