Matahari adalah pusat tata surya kita. Mengapa matahari disebut sebagai pusat tata surya?
Fenomena tata surya dapat kamu pelajari pada bab ini. Pada bab ini kamu akan
mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan keanggotaan tata surya, bumi sebagai planet,
dan gejala yang tampak di lapisan litosfer maupun atmosfer bumi.™
Peredaran benda
langit yang berupa planet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari disebut
revolusi. Sebagian besar garis edarnya (orbit) berbentuk elips. Bidang edar planet-planet
mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar planet bumi disebut
bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar pada porosnya yang
disebut rotasi, sedangkan waktu untuk sekali berotasi disebut kala rotasi.
a. Matahari
Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya. Matahari
merupakan salah satu bintang yang menghiasi galaksi Bima Sakti. Suhu permukaan
matahari 6.000 derajat celsius yang dipancarkan ke luar angkasa hingga sampai ke
permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.
b. Planet
Sebelum bulan Agustus 2006, para astronom masih berpendapat ada sembilan planet
dalam tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto. Secara umum planet-planet bergerak dari barat ke timur, kecuali
Venus dan Uranus. Setiap planet mempunyai kala revolusi dan kala rotasi yang berbeda-
beda. Planet tidak bisa memancarkan cahaya sendiri tetapi hanya memantulkan cahaya
yang diterima dari matahari. Pada tanggal 24 Agustus 2006 Majelis Umum Uni
Astronomi Internasional (IAV) di Praha, Ceko, menyatakan bahwa Pluto bukan lagi
sebagai planet. Bahkan pada tanggal 7 September 2006 nama Pluto diganti dengan
deretan enam angka, yaitu 134340. Dengan demikian, sejak tanggal 24 Agustus 2006 di
tata surya terdapat 8 planet. Ukuran antara planet satu dengan yang lain berbeda. Begitu
pula jaraknya terhadap matahari. Planet yang terdekat terhadap matahari mempunyai kala
revolusi terkecil. Data planet-planet dalam tata surya dapat kamu perhatikan pada Tabel
13.1. c. Komet
Komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya berambut panjang. Komet
menurut istilah bahasa adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang
sangat lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong
daripada orbit planet. Komet menyemburkan gas bercahaya yang dapat terlihat dari bumi.
Bagian-bagian komet, yaitu:
1) inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tetapi padat tersusun dari debu dan gas.
2) koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.
3) ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu mencapai satu
satuan astronomi (1SA = jarak antara bumi dan matahari).
Arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Hal itu dikarenakan ekor komet terdorong
oleh radiasi dan angin matahari. Kebanyakan komet tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang, tetapi harus dengan menggunakan teleskop. Komet yang terkenal adalah komet
Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76 tahun sekali.
Komet sering disebut sebagai bintang
berekor.
d. Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di antara
orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid atau planet kerdil. Asteroid
yang terbesar dan yang pertama adalah Ceres yang ditemukan oleh Giussepe Piazzi
(astronom Italia). Icarus adalah salah satu asteroid yang pernah mendekati bumi dengan
orbit yang berbentuk lonjong.
e. Meteoroid
Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di
angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel. Batuan-batuan
ini masuk ke atmosfer bumi karena pengaruh gravitasi bumi. Gesekan dengan atmosfer
bumi menghasilkan panas yang membakar habis batuan-batuan itu sebelum sempat
mencapai permukaan bumi. Batuan-batuan atau benda langit yang bergesekan dengan
atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor.
Adapun batuan-batuan yang tidak habis terbakar dan sampai di permukaan bumi disebut
meteorit. Ada sebuah meteorit yang jatuh di Arizona USA dengan ukuran yang sangat
besar hingga membentuk sebuah kawah. Kawah tersebut dinamakan Kawah Barringer.
Contoh meteorit dapat dilihat di Museum Geologi, Bandung.
f. Bulan
Bulan merupakan benda langit yang mengitari bumi. Karena bumi mengitari matahari,
maka bulan juga mengitari matahari bersamaan dengan bumi. Selain itu, bulan juga
berputar pada porosnya sendiri. Dengan demikian bulan mempunyai tiga gerakan
sekaligus. Benda-benda langit yang berada di dalam tata surya tersusun secara rapi.
Selama bergerak benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi karena adanya
gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa yang menyebabkan gerakan benda-benda langit teratur adalah gaya gravitasi.
Namun, penyebab sesungguhnya adalah Sang Pembuat gaya gravitasi yaitu Tuhan Yang
Mahabesar.
1. TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
Orang Yunani pada zaman dahulu mengira bahwa langit itu sangat dekat dengan
bumi, dan bumi sangat kecil dibandingkan dengan langit. Mereka mengira bumi
diatur oleh Dewa, seperti Dewa Helios (Dewa Matahari) dan Dewa Zeus (Dewa
Hujan dan Guntur).
• Menurut Aristoteles
Seorang filsafat yang hidup sekitar 300 SM yang menerangkan bahwa peredaran
Bulan, Venus, Mars dan planet-planet lain. Aristoteles berpendapat bahwa
Matahari, planet dan bintang-bintang semua beredar mengelilingi Bumi.
• Menurut Ptolomeus
Seorang ahli filsafat bangsa Yunani yang hidup 100 tahun setelah Aristoteles,
Ptolomeus sampan menyusun teori baru mengenai cakrawala yang juga disebut
Kosmos. Teorinya : benda-benda langit itu semua mengelilingi bumi. Teori ini
disebut teori Geo Sentris.
• Menurut Copernicus
Hidup pada zaman setelah ditemukan Teleskop, tanggal 7 Januari 1610 dengan
menggunakan teleskop menemukan Jupiter. Bukan hanya sebuah titik cahaya
kecil, melainkan berupa sebuah bola besar dengan empat buah pengiringnya, dia
juga membenarkan teori Copernicus.
1. Teori Ledakan
Suatu massa yang sangat besar yang terdapat di jagat raya dan
mempunyai berat jenis yang sangat besar meledak. Massa yang meledak itu
kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi
pusat ledakan / inti ledakan.
Teori ini berdasarkan adanya siklus dari alam semesta, yaitu massa
ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka
waktu 30.000 juta tahun.
Menurut Fowlet, kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu galaksi tidaklah seperti
sekarang ini. Pada saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat
besar yang berada di ruang angkasa. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan-
lahan, berputar pada porosnya, sehingga berbentuk bulat.
Galaksi ini merupakan galaksi yang berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari
tiga bagian :
1. pusat spiral galaksi yang terdiri dari gugusan bintang yang berbentuk bulat
2. lingkaran yang membungkus pusat spiral
3. piringan dengan lengan spiral
2. Galaksi Andromeda
Dengan mata telanjang, galaksi ini tampak seperti lilin dengan panjang 30
(garis tengan bulan) dan lebar 15. dengan teleskop kecil sudah dapat dilihat
intinya, di tengah-tengah kabut dan bila menggunakan teleskop 100 inci yang
telah dilakukan di Observatory Mounts Wilson, ternyata galaksi Andromeda
berbentuk spiral biasa.
Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring, yakni
sebuah galaksi tidak teratur.
Gugus bintang ini disebut kabut Magellan, karena ditemukan oleh Magellan
pada tahun 1519, berupa galaksi-galaksi yang terletak di konstelasi Dorado
dan Tucan.
1. pusat roda
2. selubung yang membungkus pusat
2. Galaksi tidak beraturan (Irregular Galaxis)
Galaksi ini berjumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah ditemukan.
Galaksi ini terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan bintang yang semakin
menebal, sebagian menipis dalam batas-batas yang tidak jelas.
• Bintang adalah benda langit yang mempunyai cahaya sendiri dan terdiri atas gas
pijar. Kekuatan cahaya ditentukan berdasarkan magnitude (tingkat terang)
• Rasi Bintang ialah kelompok bintang yang letaknya berdekatan atau ‘menempel’
di bola langit disebut konstelasi atau rasi bintang. Nama rasi bintang itu
dihubungkan dengan nama tokoh atau makhluk dalam mitologi missal : centauri,
orion, gemino, scorpio. Setiap bangsa mempunyai imajinasi sendiri tentang
kedudukan bintang dalam satu rasi.
Contoh :
o Tujuh bintang pada rasi orion, oleh orang Jawa dinamakan bintang
Waluku, karena bentuknya seperti waluku, alat pembajak sawah.
o Rasi bintang scorpio oleh orang Jawa disebut Kelopo Doyong.
o Di sekitar ekleptika yang melingkar pada bola langit terdapat 12 rasi
bintang disebut zodiac. Orang Yunani kuno mengaitkan kedua belas rasi
bintang tersebut dengan peramalan nasib manusia.
Di depan stan-stan FMK IV terdapat keranjang sampah yang terbuat dari anyaman bambu
(tenggok). Tenggok dibuat dari bagian dalam bambu yang sudah dihaluskan kemudian
dianyam. Berbeda dengan bagian luar bambu, bagian dalam bambu ini lebih halus dan
lentur sehingga hasil anyaman lebih rapat. Orang-orang desa jaman dahulu biasanya
memakai tenggok sebagai tempat barang-barang belanjaan waktu ke pasar seperti beras
dan sayuran atau bisa juga untuk membawa hasil panen dari kebun dengan cara
digendong. Di jaman sekarang ini yang sering memakai tenggok hanya penjual jamu
gendong.
Nilai-Nilai Peninggalan Budaya Masa Prasejarah
Setelah Anda memperlajari modul ini dari kegiatan 1 sampai kegiatan 2, tentu dalam
benak Anda terdapat hal-hal yang Anda akui kebaikan dan kebenarannya, kalau
diterapkan dalam kehidupan masa sekarang.
Dari penjelasan di atas, tentu Anda ingin tahu lebih jauh tentang nilai apa yang dapat
diwariskan dari peninggalan budaya masa prasejarah ini.
Untuk itu simaklah uaraian materi tentang nilai-nilai peninggalan budaya masa prasejarah
ini yang terdiri dari:
1. Nilai Religius/Keagamaan
Nilai ini mencerminkan adanya kepercayaan terhadap sesuatu yang berkuasa atas
mereka, dalam hal ini mereka berusaha membatasi perilakunya. Dari uraian tersebut,
sikap yang perlu diwariskan adalah sikap penghormatan kepada yang lain, mengatur
perilaku agar tidak semaunya dan penghormatan serta pemujaan sebagai dasar
keagamaan.
2. Nilai Gotong Royong
Masyarakat prasejarah hidup secara berkelompok, bekerja untuk kepentingan
kelompok bersama, membangun rumah juga dilakukan secara bersama-sama. Hal ini
dapat dibuktikan dari adanya bangunan-bangunan megalith yang dapat dipastikan
secara gotong royong/bersama-sama. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda amati
gambar 28 berikut ini.