Anda di halaman 1dari 12

Matahari adalah bintang. Matahari mempunyai lapisan gas dengan berbagai rapatan.

Matahari adalah pusat tata surya kita. Mengapa matahari disebut sebagai pusat tata surya?

Fenomena tata surya dapat kamu pelajari pada bab ini. Pada bab ini kamu akan
mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan keanggotaan tata surya, bumi sebagai planet,
dan gejala yang tampak di lapisan litosfer maupun atmosfer bumi.™

rumah kaca – klorofluorokarbon

A. SISTEM TATA SURYA


Di abad modern ini, banyak para ilmuan sering mengadakan penelitian, seperti penelitian
di bidang astronomi. Dengan penelitian-penelitian di bidang astronomi, kita mampu
mengenal tentang jagat raya.
1. Susunan Tata Surya
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya
dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi matahari. Susunan
tata surya terdiri atas matahari, delapan planet, satelit-satelit pengiring planet, komet,
asteroid, dan meteorid.
Perhatikan Gambar 13.1 berikut ini.

Peredaran benda
langit yang berupa planet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari disebut
revolusi. Sebagian besar garis edarnya (orbit) berbentuk elips. Bidang edar planet-planet
mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar planet bumi disebut
bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar pada porosnya yang
disebut rotasi, sedangkan waktu untuk sekali berotasi disebut kala rotasi.

a. Matahari
Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya. Matahari
merupakan salah satu bintang yang menghiasi galaksi Bima Sakti. Suhu permukaan
matahari 6.000 derajat celsius yang dipancarkan ke luar angkasa hingga sampai ke
permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.
b. Planet
Sebelum bulan Agustus 2006, para astronom masih berpendapat ada sembilan planet
dalam tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto. Secara umum planet-planet bergerak dari barat ke timur, kecuali
Venus dan Uranus. Setiap planet mempunyai kala revolusi dan kala rotasi yang berbeda-
beda. Planet tidak bisa memancarkan cahaya sendiri tetapi hanya memantulkan cahaya
yang diterima dari matahari. Pada tanggal 24 Agustus 2006 Majelis Umum Uni
Astronomi Internasional (IAV) di Praha, Ceko, menyatakan bahwa Pluto bukan lagi
sebagai planet. Bahkan pada tanggal 7 September 2006 nama Pluto diganti dengan
deretan enam angka, yaitu 134340. Dengan demikian, sejak tanggal 24 Agustus 2006 di
tata surya terdapat 8 planet. Ukuran antara planet satu dengan yang lain berbeda. Begitu
pula jaraknya terhadap matahari. Planet yang terdekat terhadap matahari mempunyai kala
revolusi terkecil. Data planet-planet dalam tata surya dapat kamu perhatikan pada Tabel
13.1. c. Komet
Komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya berambut panjang. Komet
menurut istilah bahasa adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang
sangat lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong
daripada orbit planet. Komet menyemburkan gas bercahaya yang dapat terlihat dari bumi.
Bagian-bagian komet, yaitu:
1) inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tetapi padat tersusun dari debu dan gas.
2) koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.
3) ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu mencapai satu
satuan astronomi (1SA = jarak antara bumi dan matahari).
Arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Hal itu dikarenakan ekor komet terdorong
oleh radiasi dan angin matahari. Kebanyakan komet tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang, tetapi harus dengan menggunakan teleskop. Komet yang terkenal adalah komet
Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76 tahun sekali.
Komet sering disebut sebagai bintang
berekor.

d. Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di antara
orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid atau planet kerdil. Asteroid
yang terbesar dan yang pertama adalah Ceres yang ditemukan oleh Giussepe Piazzi
(astronom Italia). Icarus adalah salah satu asteroid yang pernah mendekati bumi dengan
orbit yang berbentuk lonjong.
e. Meteoroid
Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di
angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel. Batuan-batuan
ini masuk ke atmosfer bumi karena pengaruh gravitasi bumi. Gesekan dengan atmosfer
bumi menghasilkan panas yang membakar habis batuan-batuan itu sebelum sempat
mencapai permukaan bumi. Batuan-batuan atau benda langit yang bergesekan dengan
atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor.
Adapun batuan-batuan yang tidak habis terbakar dan sampai di permukaan bumi disebut
meteorit. Ada sebuah meteorit yang jatuh di Arizona USA dengan ukuran yang sangat
besar hingga membentuk sebuah kawah. Kawah tersebut dinamakan Kawah Barringer.
Contoh meteorit dapat dilihat di Museum Geologi, Bandung.
f. Bulan
Bulan merupakan benda langit yang mengitari bumi. Karena bumi mengitari matahari,
maka bulan juga mengitari matahari bersamaan dengan bumi. Selain itu, bulan juga
berputar pada porosnya sendiri. Dengan demikian bulan mempunyai tiga gerakan
sekaligus. Benda-benda langit yang berada di dalam tata surya tersusun secara rapi.
Selama bergerak benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi karena adanya
gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa yang menyebabkan gerakan benda-benda langit teratur adalah gaya gravitasi.
Namun, penyebab sesungguhnya adalah Sang Pembuat gaya gravitasi yaitu Tuhan Yang
Mahabesar.
1. TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA

Pandangan para ahli tentang terbentuknya alam semesta :

• Menurut orang Yunani Kuno

Orang Yunani pada zaman dahulu mengira bahwa langit itu sangat dekat dengan
bumi, dan bumi sangat kecil dibandingkan dengan langit. Mereka mengira bumi
diatur oleh Dewa, seperti Dewa Helios (Dewa Matahari) dan Dewa Zeus (Dewa
Hujan dan Guntur).

• Menurut Aristoteles

Seorang filsafat yang hidup sekitar 300 SM yang menerangkan bahwa peredaran
Bulan, Venus, Mars dan planet-planet lain. Aristoteles berpendapat bahwa
Matahari, planet dan bintang-bintang semua beredar mengelilingi Bumi.

• Menurut Ptolomeus

Seorang ahli filsafat bangsa Yunani yang hidup 100 tahun setelah Aristoteles,
Ptolomeus sampan menyusun teori baru mengenai cakrawala yang juga disebut
Kosmos. Teorinya : benda-benda langit itu semua mengelilingi bumi. Teori ini
disebut teori Geo Sentris.

• Menurut Copernicus

Lahir di Toum-Polandia (1473-1543) anak seorang Uskup Katolik. Teorinya


bahwa hanya bulan saja yang betul-betul mengelilingi bumi, sedangkan planet-
planet lain tidak, tetapi semuanya mengelilingi Matahari.

• Menurut Galileo Galilei

Hidup pada zaman setelah ditemukan Teleskop, tanggal 7 Januari 1610 dengan
menggunakan teleskop menemukan Jupiter. Bukan hanya sebuah titik cahaya
kecil, melainkan berupa sebuah bola besar dengan empat buah pengiringnya, dia
juga membenarkan teori Copernicus.

• Pandangan Masyarakat Modern

Dahulu ilmu yang mempelajari tentang asal-usul alam semesta disebut


Kosmogoni, sekarang oleh para ahli astronomi modern, kosmogoni yang
mempelajari asal-usul dan evolusi alam semesta diperluas meliputi isi alam
semesta dan organisasinya.

Melalui Kosmologi yang telah maju, dikemukakan teori-teori terjadinya alam


semesta, dimana teori-teori itu dapat dikelompokkan menjadi tiga teori utama.
Tahun 1940 diterangkan terjadinya alam semesta telah menggunakan asas yang
sama bahwa alam semesta memuai.

• Dua teori tentang terbentuknya alam semesta yaitu :

1. Teori Ledakan

Suatu massa yang sangat besar yang terdapat di jagat raya dan
mempunyai berat jenis yang sangat besar meledak. Massa yang meledak itu
kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi
pusat ledakan / inti ledakan.

2. Teori Ekspansi dan Kontraksi

Teori ini berdasarkan adanya siklus dari alam semesta, yaitu massa
ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka
waktu 30.000 juta tahun.

2. TEORI TERBENTUKNYA GALAKSI

Menurut Fowlet, kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu galaksi tidaklah seperti
sekarang ini. Pada saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat
besar yang berada di ruang angkasa. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan-
lahan, berputar pada porosnya, sehingga berbentuk bulat.

Berdasarkan pengamatan, dapat dibedakan tiga macam galaksi :

• galaksi berbentuk spiral (spiral galaxis) jumlah 80%.


• galaksi berbentuk ellips (elliptical galaxis) jumlah 17%
• galaksi berbentuk tak beraturan (irregular galaxis) jumlah 3%

1. Galaksi Spiral (Spiral Galaxis)

Galaksi ini merupakan galaksi yang berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari
tiga bagian :

1. pusat spiral galaksi yang terdiri dari gugusan bintang yang berbentuk bulat
2. lingkaran yang membungkus pusat spiral
3. piringan dengan lengan spiral

macam-macam galaksi spiral :


1. Galaksi Bima Sakti

Galaksi ini pernah disebut Susunan Kapteyn. Kapteyn adalah seorang


astronom yang mengemukakan bahwa matahari terdapat pada galaksi bima
sakti ini.

2. Galaksi Andromeda

Dengan mata telanjang, galaksi ini tampak seperti lilin dengan panjang 30
(garis tengan bulan) dan lebar 15. dengan teleskop kecil sudah dapat dilihat
intinya, di tengah-tengah kabut dan bila menggunakan teleskop 100 inci yang
telah dilakukan di Observatory Mounts Wilson, ternyata galaksi Andromeda
berbentuk spiral biasa.

3. Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)

Berupa galaksi spiral pipih, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya.

4. Galaksi Roda Biru (Blue pin Wheel)

Galaksi yang bergangsing (berputar) di daerah Trianggulum, kira-kira sejauh


2 juta tahun cahaya.

5. Galaksi Pusaran Air

Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring, yakni
sebuah galaksi tidak teratur.

6. Kabut Magellan (Magellanic Clouds)

Gugus bintang ini disebut kabut Magellan, karena ditemukan oleh Magellan
pada tahun 1519, berupa galaksi-galaksi yang terletak di konstelasi Dorado
dan Tucan.

2. Galaksi Ellips (Elliptical Galaxis)


Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang sudah diketahui, galaksi
ini berbentuk ellips, merupakan bangunan yang sederhana karena hanya terdiri
atas :

1. pusat roda
2. selubung yang membungkus pusat
2. Galaksi tidak beraturan (Irregular Galaxis)

Galaksi ini berjumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah ditemukan.
Galaksi ini terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan bintang yang semakin
menebal, sebagian menipis dalam batas-batas yang tidak jelas.

3. BINTANG DAN RASI BINTANG

• Bintang adalah benda langit yang mempunyai cahaya sendiri dan terdiri atas gas
pijar. Kekuatan cahaya ditentukan berdasarkan magnitude (tingkat terang)
• Rasi Bintang ialah kelompok bintang yang letaknya berdekatan atau ‘menempel’
di bola langit disebut konstelasi atau rasi bintang. Nama rasi bintang itu
dihubungkan dengan nama tokoh atau makhluk dalam mitologi missal : centauri,
orion, gemino, scorpio. Setiap bangsa mempunyai imajinasi sendiri tentang
kedudukan bintang dalam satu rasi.

Contoh :

o Tujuh bintang pada rasi orion, oleh orang Jawa dinamakan bintang
Waluku, karena bentuknya seperti waluku, alat pembajak sawah.
o Rasi bintang scorpio oleh orang Jawa disebut Kelopo Doyong.
o Di sekitar ekleptika yang melingkar pada bola langit terdapat 12 rasi
bintang disebut zodiac. Orang Yunani kuno mengaitkan kedua belas rasi
bintang tersebut dengan peramalan nasib manusia.
Di depan stan-stan FMK IV terdapat keranjang sampah yang terbuat dari anyaman bambu
(tenggok). Tenggok dibuat dari bagian dalam bambu yang sudah dihaluskan kemudian
dianyam. Berbeda dengan bagian luar bambu, bagian dalam bambu ini lebih halus dan
lentur sehingga hasil anyaman lebih rapat. Orang-orang desa jaman dahulu biasanya
memakai tenggok sebagai tempat barang-barang belanjaan waktu ke pasar seperti beras
dan sayuran atau bisa juga untuk membawa hasil panen dari kebun dengan cara
digendong. Di jaman sekarang ini yang sering memakai tenggok hanya penjual jamu
gendong.
Nilai-Nilai Peninggalan Budaya Masa Prasejarah
Setelah Anda memperlajari modul ini dari kegiatan 1 sampai kegiatan 2, tentu dalam
benak Anda terdapat hal-hal yang Anda akui kebaikan dan kebenarannya, kalau
diterapkan dalam kehidupan masa sekarang.
Dari penjelasan di atas, tentu Anda ingin tahu lebih jauh tentang nilai apa yang dapat
diwariskan dari peninggalan budaya masa prasejarah ini.

Untuk itu simaklah uaraian materi tentang nilai-nilai peninggalan budaya masa prasejarah
ini yang terdiri dari:

1. Nilai Religius/Keagamaan
Nilai ini mencerminkan adanya kepercayaan terhadap sesuatu yang berkuasa atas
mereka, dalam hal ini mereka berusaha membatasi perilakunya. Dari uraian tersebut,
sikap yang perlu diwariskan adalah sikap penghormatan kepada yang lain, mengatur
perilaku agar tidak semaunya dan penghormatan serta pemujaan sebagai dasar
keagamaan.
2. Nilai Gotong Royong
Masyarakat prasejarah hidup secara berkelompok, bekerja untuk kepentingan
kelompok bersama, membangun rumah juga dilakukan secara bersama-sama. Hal ini
dapat dibuktikan dari adanya bangunan-bangunan megalith yang dapat dipastikan
secara gotong royong/bersama-sama. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda amati
gambar 28 berikut ini.

Dengan demikian patutlah ditiru bahwa hal-hal yang menyangkut kepentingan


bersama hendaklah dilakukan secara bersama-sama (gotong royong) dengan prinsip
berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
3. Nilai musyawarah
Nilai ini sudah dikembangkan oleh masyarakat prasejarah dalam hidupnya seperti
dalam pemilihan pemimpin masyarakat dalam usaha pertanian dan perburuan. Dari
perilaku tersebut menjadi dasar bagi tumbuh dan berkembangnya asas demokrasi.
4. Nilai Keadilan
Sikap ini sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat prasejarah sejak masa
berburu yaitu adanya pembagian tugas sesuai dengan tenaga dan kemampuannya
sehingga tugas antara kaum laki-laki berbeda dengan kaum perempuan. Sikap keadilan
ini berkembang pada masa perundagian, yaitu pembagian tugas berdasarkan
keahliannya. Dari nilai tersebut mencerminkan sikap yang adil karena setiap orang
akan memperoleh hak yang sama/tugas yang sama apabila didukung oleh
kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Dokumen17 halaman
    Lamp Iran
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen16 halaman
    Bab Iii
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • ANALISIS KINERJA BANK WOORI
    ANALISIS KINERJA BANK WOORI
    Dokumen9 halaman
    ANALISIS KINERJA BANK WOORI
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii-R
    Bab Ii-R
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii-R
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen6 halaman
    3
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii-R
    Bab Iii-R
    Dokumen14 halaman
    Bab Iii-R
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Formulir Bimbingan Magang
    Formulir Bimbingan Magang
    Dokumen2 halaman
    Formulir Bimbingan Magang
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen45 halaman
    Bab Ii
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Cad
    Cad
    Dokumen43 halaman
    Cad
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka-R
    Daftar Pustaka-R
    Dokumen6 halaman
    Daftar Pustaka-R
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii-R
    Bab Ii-R
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii-R
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen11 halaman
    Bab I Pendahuluan
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Matriks Pengembangan Instrumen
    Matriks Pengembangan Instrumen
    Dokumen7 halaman
    Matriks Pengembangan Instrumen
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka-R
    Daftar Pustaka-R
    Dokumen6 halaman
    Daftar Pustaka-R
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Kami Adalah Sama
    Kami Adalah Sama
    Dokumen1 halaman
    Kami Adalah Sama
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Pasar Modal
    Pasar Modal
    Dokumen1 halaman
    Pasar Modal
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Hasil Penelitian-Revisi
    Jurnal Hasil Penelitian-Revisi
    Dokumen15 halaman
    Jurnal Hasil Penelitian-Revisi
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Pra Proposal
    Pra Proposal
    Dokumen11 halaman
    Pra Proposal
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen16 halaman
    Bab Iii
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Peranan Besaran Dan Pengukuran Di Bidang Pariwisata
    Peranan Besaran Dan Pengukuran Di Bidang Pariwisata
    Dokumen2 halaman
    Peranan Besaran Dan Pengukuran Di Bidang Pariwisata
    IwanHariyanto
    0% (1)
  • Proposal Pengajuan Magang Kerja Di Bank
    Proposal Pengajuan Magang Kerja Di Bank
    Dokumen7 halaman
    Proposal Pengajuan Magang Kerja Di Bank
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Pasar Modal
    Pasar Modal
    Dokumen1 halaman
    Pasar Modal
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen51 halaman
    Bab Ii
    IwanHariyanto
    Belum ada peringkat