Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja

individu karyawannya. Bila sebuah perusahaan ingin maju, perusahaan

tersebut haruslah memiliki sumber daya manusia yang mampu menampilkan

kinerja yang baik. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha

untuk meningkatkan kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi

tujuan perusahaan akan tercapai. Berbagai cara akan ditempuh oleh

perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawannya, misalnya dengan

melalui pendidikan, pelatihan, memberikan kompensasi yang layak,

pemberian motivasi dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

Penggunaan tenaga kerja terarah dan efektif merupakan faktor penentu dalam

upaya meningkatkan kinerja. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kebijakan

perusahaan yang mampu menggerakkan tenaga kerja agar mau bekerja lebih

maksimal sesuai dengan saran-saran yang telah ditetapkan perusahaan.

Malthis dan Jackson (2006: 98) mendefisinikan “Kinerja sebagai apa

yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.” Kinerja karyawan adalah

apa yang mempengaruhi seberapa banyak mereka member kontribusi kepada

organisasi. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa “Kinerja merupakan

hasil kerja yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi”

(Hariandja, 2008: 180).

1
2

Karyawan merupakan faktor produksi yang penting sebagai penentu

kinerja perusahaan secara keseluruhan. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh

beberapa faktor di antaranya adalah “Kepemimpinan, kompensasi, lingkungan

kerja, rekan kerja, motivasi semuanya mempunyai peranan sangat penting

dalam menumbuhkan kinerja karyawan” (Panggabean, 2004: 21). Perusahaan

atau organisasi harus mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu

dan teknologi yang semakin pesat serta harus mampu mengembangkan,

mengarahkan, dan memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang

dimiliki, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Salah satu upaya yang dapat ditempuh guna meningkatkan kinerja

karyawan salah satunya adalah melalui pengembangan karakteristik individu

karyawan. Hal ini perlu dilakukan karena dengan karakteristik individu,

karyawan dapat menentukan karir individunya. Kegiatan paling penting untuk

melihat pengembangan kinerja individu dapat dilihat dari baik buruknya

kinerja yang dicapai. Menurut Robbins (2006: 171), “Karakteristik individu

adalah cara memandang ke obyek tertentu dan mencoba menafsirkan apa

yang dilihatnya.” Berdasarkan uraian tersebut, maka karakteristik individu

adalah karakter seorang individu dan cara pandang dalam menafsirkan apa

yang dilihatnya sesuai dengan perwatakannya.

Karakteristik individu terdiri atas jenis kelamin, tingkat pendidikan,

umur, masa kerja, status perkawinan, jumlah tanggungan dan posisi.

Karyawan yang mempunyai pengalaman cukup banyak yang di dapat oleh

karyawan itu secara pribadi dan juga bekerja dengan sepenuh hati dapat
3

dianggap sebagai cermin motivasi tinggi dalam melaksanakan tugas dan

pekerjaannya. Adanya pengalaman kerja yang memadai, maka ketrampilan

karyawan akan dapat meningkat yang kemudian dapat pula menyelesaikan

pekerjaannya sesuai target yang ditetapkan.

Selain karakteristik individu, hal yang tidak kalah penting dalam

kaitannya dengan peningkatan kinerja karyawan adalah komitmen pegawai.

Komitmen seseorang terhadap organisasi (organizational commitment)

seringkali menjadi isu yang sangat penting di dalam dunia kerja. Komitmen

terhadap organisasi menyiratkan hubungan pegawai dengan organisasi secara

aktif. Pegawai yang menunjukkan komitmen yang tinggi memiliki keinginan

untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab yang lebih dalam menyokong

kesejahteraan dan keberhasilan organisasi tempatnya bekerja. Pegawai

dengan komitmen yang tinggi merasakan adanya loyalitas dan rasa memiliki

terhadap organisasi. Loyalitas menunjukkan makna bahwa pegawai bersedia

untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi melalui penerimaan

sasaran-sasaran, sasaran, nilai-nilai organisasi, kesediaan atau kemauan untuk

berusaha menjadi bagian dari organisasi, serta keinginan untuk bertahan di

dalam organisasi.

Menurut Robbins (2006: 116) ”Komitmen pegawai adalah sampai

tingkat mana seseorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu

dan tujuan-tujuannya, dan berniat memelihara keanggotaan dalam

organisasi.” Komitmen pegawai yang tinggi berarti terdapat kepemihakan

kepada organisasi yang tinggi pula. Komitmen sebagai prediktor kinerja


4

seseorang merupakan prediktor yang lebih baik dan bersifat global, dan

bertahan dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan daripada kepuasan kerja

semata.

Berdasarkan studi pendahuluan di SMP Negeri 1 Ngariboyo,

Kabupaten Magetan diketahui adanya gejala penurunan komitmen pada

sebagian besar pegawai, jika dilihat dari tingkat kehadiran pegawai. Pegawai

yang belum mencapai target minimal kehadiran 75% dalam satu semester

semakin bertambah. Data kehadiran pegawai dimonitor dengan menggunakan

sidik jari pada saat masuk dan keluar kerja. Monitoring jam kehadiran yang

hanya dilakukan pada saat masuk dan keluar kerja bisa menjadi sumber

ketidakpuasan bagi pegawai. Setelah mengisi daftar hadir melalui sidik jari,

pegawai dapat saja tidak berada di tempat kerja, karena monitoring tidak

dilakukan sepanjang hari kerja. Akibatnya semakin bertambah pegawai yang

mengabaikan peraturan. Pegawai yang mengabaikan peraturan berarti tingkat

komitmennya pada organisasi sudah menurun. Karyawan yang memiliki

komitmen yang lemah dapat saja tetap bertahan pada organisasi tetapi tingkat

kinerjanya menjadi rendah. Hal ini akan berdampak buruk terhadap kegiatan

pengelolaan pendidikan karena pegawai merupakan sumber daya manusia

yang sangat penting dalam menentukan setiap upaya untuk meningkatkan

mutu pendidikan tinggi.

Selain karakteristik individu dan komitmen pegawai, kinerja pegawai

juga dapat diindikasikan dari kondisi lingkungan kerja. Lingkungan kerja

adalah kondisi internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja


5

sehingga dengan demikian pekerjaan dapat diharapkan selesai lebih cepat dan

lebih baik (Nitisemito, 2008:159). Oleh sebab itu, hendaknya diusahakan agar

lingkungan kerja harus baik dan kondusif karena menjadikan karyawan

merasa betah berada di ruangan dan merasa senang serta bersemangat untuk

melaksanakan setiap tugas-tugasnya. Pimpinan perlu memperhatikan kualitas

lingkungan kerja dan karyawan. Hal semacam ini, tentunya sangat

berpengaruh terhadap karyawan yang ingin meningkatkan kinerjanya,

disamping itu, lingkungan kerja yang dianggap kurang nyaman juga akan

mempengaruhi perilaku karyawan di dalam melakukan aktivitasnya. Masalah

tersebut dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih bersemangat dan

bergairah kerja biasanya ditunjukkan dengan aktivitas yang terus-menerus,

dan yang berorientasikan pada tujuan.

Kesadaran akan kinerja pegawai yang diinginkan di SMP Negeri 1

Ngariboyo, Kabupaten Magetan, yaitu efisiensi maupun efektivitas kerja yang

produktif dapat dilaksanakan melalui adanya karakteristik individu serta

komitmen pegawai. Akan tetapi, satu hal yang juga perlu untuk lebih disikapi

adalah kondisi kerja atau lingkungan kerja, seperti misalnya kondisi kerja

yang kurang nyaman, terkesan kumuh, memotivasi melalui peningkatan

semangat dan kegairahan kerja, memberikan pendidikan dan pelatihan atau

lokakarya, maupun seminar, sehingga kualitas kerja yang harus dilaksanakan

atau disempurnakan secara terarah, terpadu dan menyeluruh.

Berkenaan dengan kajian tentang karakteristik individu, komitmen

pegawai, lingkungan kerja, dan kinerja karyawan di SMP Negeri 1 Ngariboyo,


6

Kabupaten Magetan, maka peneliti tertarik untuk mengkaji penelitian dengan

judul: Pengaruh Karakteristik Individu, Komitmen Pegawai, dan

Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada SMP Negeri I

Ngariboyo Magetan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Apakah secara parsial karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada SMP Negeri I Ngariboyo Magetan?

2. Apakah secara parsial komitmen pegawai berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada SMP Negeri I Ngariboyo Magetan?

3. Apakah secara parsial lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada SMP Negeri I Ngariboyo Magetan?

4. Apakah secara simultan karakteristik individu, komitmen pegawai, dan

lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada SMP Negeri

I Ngariboyo Magetan?

5. Di antara variabel karakteristik individu, komitmen pegawai, dan

lingkungan kerja, variabel mana yang berpengaruh dominan terhadap

kinerja pegawai pada SMP Negeri I Ngariboyo Magetan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini

adalah:
7

1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial karakteristik individu terhadap

kinerja pegawai pada SMP Negeri I Ngariboyo Magetan.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial komitmen pegawai terhadap

kinerja pegawai pada SMP Negeri I Ngariboyo Magetan.

3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial lingkungan kerja terhadap

kinerja pegawai pada SMP Negeri I Ngariboyo Magetan.

4. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan karakteristik individu,

komitmen pegawai, dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada

SMP Negeri I Ngariboyo Magetan.

5. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja

pegawai pada SMP Negeri I Ngariboyo Magetan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat-manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Dari segi ilmiah penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuaan tentang pengaruh karakteristik individu, komitmen pegawai,

dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai sehingga dapat digunakan

sebagai bahan acuan di bidang penelitian yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi SMP Negeri I Ngariboyo Magetan

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam mengambil

kebijakan tentang peningkatan kinerja pegawai.


8

b. Bagi Dinas Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan

pertimbangan untuk penyusunan kebijakan-kebijakan, terutama terkait

dengan kebijakan pengelolaan karakteristik individu pegawai,

komitmen pegawai, lingkungan kerja, serta kinerja pegawai pada

setiap institusi pendidikan atau sekolah.

c. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang penerapan teori

karakteristik individu, komitmen pegawai, lingkungan kerja, dan

kinerja pegawai dalam sebuah institusi atau sekolah.

d. Bagi pihak lain

Dapat dapat menambah wawasan pengetahuan yang lebih luas tentang

pengelolaan sumber daya manusia dan kaitannya dengan pencapaian

kinerja organisasi atau perusahaan yang maksimal sehingga dapat

dijadikan sebagai referensi tentang dan acuan bagi pihak-pihak yang

ingin melakukan penelitian selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian dibatasi pada hal-hal yang berkaitan dengan

karakteristik individu, komitmen pegawai, lingkungan kerja, dan kinerja

pegawai pada SMP Negeri I Ngariboyo Magetan.

Anda mungkin juga menyukai