Disusun Oleh :
NIM : 4183321014
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunia
yang Ia berikan kepada saya, saya bisa menyelesaikan Critical Book Report (CBR) elektronika
digital dengan tepat waktu. Critical Book Report ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendalaman konsep fisika di semester lima.
Untuk itu melalui kesempatan ini saya ingin menyampaikan dengan tulus rasa terima
kasih kepada Bapak Drs. Abubakar selaku dosen pengampu mata kuliah pendalaman konsep
fisika. Saya menyadari bahwa Critical Book Report ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu
bimbingan lebih lanjut. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membantu penyempurnaan Critical Book Report ini. Akhir kata semoga Critical Book Report ini
dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
IDENTITAS BUKU........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
Latar Belakang.............................................................................................................................4
Rumusan masalah........................................................................................................................5
Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II RINGKASAN BUKU.........................................................................................................6
Usaha dan Energi.........................................................................................................................6
Usaha........................................................................................................................................6
Energi.......................................................................................................................................7
Daya..........................................................................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................................13
Kelebihan Buku..........................................................................................................................13
Kekurangan Buku......................................................................................................................13
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................14
Kesimpulan................................................................................................................................14
Saran...........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
3
IDENTITAS BUKU
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah anak panah dilepaskan dari busurnya; bisakah dihitung laju anak panah tersebut pada
saat ia baru saja terlepas dari busur? Bisakah hukum gerak newton dapat diandalkan untuk
menganalisis persoalan ini? Kasus semacam ini dan beberapa kasus yang lain memang susah jika
harus diselesaikan dengan menggunakan hukum gerak newton. Hal ini karena gaya yang
diberikan oleh tali busur kepada anak panah berubah-ubah bergantung pada posisi.
Lalu...bagaimana kasus tersebut dapat dianalisi? Jangan khawatir... di samping hukum gerak
newton, masih ada konsep lain yang dapat digunakan untuk menganalis persoalan gerak
semacam ini.
Usaha dan energi sebenarnya merupakan ungkapan yang sering digunakan dalam percakapan
sehari-hari. Usaha yang dalam kehidupan sehari-hari sering disebut kerja merupakan segala
kegiatan untuk mencapai tujuan tidak memperdulikan apakah tujuan tersebut tercapai atau tidak
selama orang sudah melakukan kegiatan dapat dikatakan bahwa orang tersebut sudah berusaha
atau bekerja sedangkan energi atau orang menyebutnya dengan tenaga adalah kemampuan untuk
melakukan usaha atau kerja. Oleh karena itu, kita sering menyebut seseorang yang banyak
melakukan kegiatan dan seakan-akan tanpa lelah sebagai orang yang energik.
Dalam fisika, usaha dipengaruhi oleh gaya(F), jarak perpindahan(s) dan arah perpindahan(α).
Yang artinya usaha dapat terjadi apabila suatu benda diberikan gaya oleh seseorang yang
mengakibatkan benda tersebut mengalami perpindahan dan gaya yang diberikan tidak vertical
dengan arah perpindahannya (α≠900/2700). Energi dalam fisika merupakan kemampuan
melakukan usaha. Definisi yang sederhana ini sebenarnya kurang tepat atau kurang valid untuk
beberapa jenis energi (misalnya energi panas atau energi cahaya tidak dapat melakukan kerja).
Definisi tersebut hanya bersifat umum. Secara umum, tanpa energi kita tidak dapat melakukan
kerja/usaha. Usaha dilakukan ketika energi dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Contoh
ini juga menjelaskan salah satu konsep penting dalam sains, yakni kekekalan energi. Jumlah total
energi pada sistem dan lingkungan bersifat kekal alias tetap. Energi tidak pernah hilang, tetapi
hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi lain. Mengenai
Hukum Kekekalan Energi akan kita kupas tuntas dalam pokok bahasan tersendiri. (Alexsander,
5
2008). Usaha dan Energi merupakan besaran skalar sehingga analisis kita menjadi lebih mudah
dibandingkan dengan ketika kita mempelajari gaya.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu :
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut :
6
BAB II
RINGKASAN BUKU
Usaha dan Energi
Usaha
Usaha dalam fisika hanya dilakukan oleh gaya yang bekerja pada benda, dan suatu gaya
dikatakan melakukan usaha pada benda hanya jika gaya tersebut menyebabkan benda
berpindah. Sebagai contoh, Atlet mengerahkan gaya ototnya untuk mengangkat barbel dari
lantai ke atas kepalanya, kemudian menahan barbel itu sejenak diatas kepalanya. Disini gaya
otot atlet dikatakan melakukan usaha ketika mengangkat barbel dari lantai ke atas kepalanya.
Namun, usaha dalam keseharian diartikan sebagai segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia.
Sebagai contoh, Hilda berusaha sekuat tenaga mendorong mobil temannya yang mogok tetapi
mobil tidak bergerak.
W = Fx∆x
W = Fx∆x cos Ɵ
dengan 0 < Ɵ < 1800 adalah sudut terkecil antara F dan ∆x. Dalam SI, satuan usaha adalah joule
(J), gaya adalah newton (N) dan satuan perpindahan adalah meter.
Satu joule adalah usaha yang kecil. Sebagai contoh, usaha untuk melemparkan bola
adalah 20 J. karena itu, satuan yang lebih sering digunakan adalah kelipatan sepuluhnya. (1 kJ =
1000 J ; 1 MJ = 1000000 J). Dalam keseharian, sering juga dijumpai satuan erg dan kalori
dengan
7
Secara singkat,
Usaha = luas raster di bawah grafik F-x
Wtotal = W1 + W2 + W3 + …
Energi
Energi merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar benda dapat melakukan
usaha. Contohnya, dak dapat lagi idak dapat lagi mobil yang kehabisan bensin (energi kimia)
tidak dapat lagi bergerak (melakukan usaha).
2. Energi kinetik
8
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya (atau kecepatannya).
Sebagai contoh anak panah yang dilepas dari busurnya yang memiliki energi kinetiknya
sehingga anak panah dapat melakukan usaha yaitu menancap pada target.
1
EK = mv2
2
Jadi energi kinetik (EK) sebanding dengan massa benda m dan kuadrat kecepatannya
(v2). Jika massa dilipatgandakan, energi mekanik meningkat 2 kali lipat. Akan tetapi, jika
kecepatan dilipatgandakan, energi kinetik meningkat 4 kali lipat.
Teorema usaha – energi adalah usaha yang dilakukan oleh resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda sama dengan perubahan energi kinetik yang dialami benda itu, yaitu energi
kinetik akhir dikurang dengan energi kinetik awal.
1 1
Wres = ∆EK = EK ak – EKaw = EK = mv 22 - EK = mv12
2 2
Daya
Daya difenisikan sebagai laju usaha dilakukan atau besar usaha per satuan waktu. Jadi,
daya (P) dihitung dengan membagi usaha (W) dilakukan terhadap selang waktu (t) lamanya
melakukan usaha.
W
P=
t
9
Daya diperoleh dari hasil bagi antara dua besaran skalar (usaha dan waktu) sehinggs daya
termasuk besaran skalar. Adapun pesamaan umumnya digunakan untuk menghitung rata-rata
mesin yang menghasilkan kecepatan tertentu seperti mesin mobil.
w = mg
2. Usaha dengan Gaya Gravitasi Newton
Untuk benda yang jauh dari permukaan Bumi (h>10 km) gaya gravitasinya bervariasi dan
sebanding denga kuadrat r dari pusat bumi.
1 1
W grav = GMm ( −
r2 r1 )
3. Usaha oleh Gaya Pegas
Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas diantara dua tempat (posisi) tertentu tidak
bergantung pada jalan (lintasan) yang ditempuh tetapi hanya bergantung pada posisi awal
(simpangan x1 dari posisi ) dan posisi akhir (simpangan x2 dari posisi (kesetimbangan )
1
W pegas = k (x 22 -x 21 )
2
10
tempuh, usaha yang dilakukan selalu sama maka medan gaya yang memiliki gaya yang
memiliki sifat seperti ini disebut medan gaya konservatif.
11
selalu tetap (kekal). Artinya, energi mekanik sistem pada posisi akhir sama dengan energi
mekanik sistem pada posisi awal.
EPak + EKak = EPaw + EKaw
1. Gaya Berat
1 2 1
mghak + mv ak = mghaw + mv 2aw
2 2
2. Gaya Pegas
1 2 1 2 1 2 1 2
mv + kx = mv + kx
2 ak 2 ak 2 aw 2 aw
2. Lompat galah
Pelompat akan terlontar ke bawah menempuh lintasan melengkung turun karena energi
potensial gravitasinya diubah menjadi energi kinetik. Sesaat sebelum menyentuh tanah,
semua energi potensial gravitasi pelompat terhadap tanah yang dimilikinya pada ketinggian
maksimum telah di ubah seluruhnya menjadi energi kinetik. Jika semua hambatan dan
gesekan diabaikan, energi kimia yang semula dikerahkan oleh pelompat yang berlari akan
sama dengan energi potensial gravitasi pelompat di titik tertingginya dan juga sama dengan
12
energi kinetik pelompat sesaat sebelum mendarat di tanah. Ini membuktikan berlakunya
hukum kekekalan energi mekanik.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku
1. Tiap bab diawali dengan suatu contoh aplikasi dari bab yang bersangkutan untuk
menarik minat siswa. Dengan menampilkan aplikasi menakjubkan dari konsep-
konsep tiap bab, diharapkan akan membangkitkan antusias dan motivasi siswa
mempelajari bab tersebut.
2. Dalam buku disediakan kegiatan, maksudnya disini masih berhubungan dengan teks
dan lebih diarahkan pada daya kreasi dan inovasi untuk menggunakan bahan-bahan di
lingkungan sekitar.
3. Dalam buku ini disajikan banyak contoh soal. Setiap contoh dibahas secara terperinci,
diselesaikan langkah demi langkah dan diberi komentar. Pada umumnya, sebelum
contoh dijawab diberikan strategi untuk mengarahkan siswa pada konsep utama yang
terkandung dalam soal. Tiap contoh diberi judul untuk menolong siswa memfokuskan
perhatian pada konsep yang sedang dibahas, dan juga membantu siswa ketika ingin
mempelajari kembali konsep yang telah di bahas.
4. Di akhir setiap subbab ada beberapa pertanyaan tentang pemahaman konsep secara
kualitatif. Pertanyaan-pertanyaan ini dengan mudah dapat dijawab dari bacaan teks.
Ada pula pertanyaan-pertanyaan yang patut siswa diskusikan dengan teman yang lain.
Dengan berbagau pertanyaan tersebut diharapkan akan memacu siswa untuk lebih
memahami konsep fisika serta merangsang siswa untuk bersikap kritis.
5. Disetiap akhir bab diberikan soal-soal latihan. Dengan mengerjakan soal-soal uji
kompetensi, siswa akan lebih memahami konsep-konsep fisika yang telah dipelajari
dalam bab.
6. Pada akhir beberapa bab, diberikan soal-soal sebagai latihan ujian akhir semester
yang berguna bagi siwa pada saat akan menghadapi ujian akhir semester.
13
B. Kekurangan Buku
1. Dalam setiap bab disediakan gambar, penjelasan gambar juga cukup jelas. Hanya saja
warna dari gambar itu tidak ada, hanya warna hitam putih saja sehingga menimbulkan
ketidaktertarikan siswa pada saat melihat gambar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pembelajaran fisika di sekolah lebih mendukung pembelajaran produktif, pembelajaran lebih
menarik daripada menghadapi alat-alat yang sebenarnya.
2. Usaha dalam fisika hanya dilakukan oleh gaya yang bekerja pada benda, dan suatu gaya
dikatakan melakukan usaha pada benda hanya jika gaya tersebut menyebabkan benda
berpindah.
3. Jika pada suatu sistem hanya bekerja gaya-gaya dalam yang bersifat konservatif (tidak
bekerja gaya luar dan gaya dalam tak konservatif), energi mekanik sistem pada posisi apa
saja selalu tetap (kekal). Artinya, energi mekanik sistem pada posisi akhir sama dengan
energi mekanik sistem pada posisi awal.
4. Penerapan metode demonstrasi berbantu media animasi Software PhET efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis dengan kategori efektifitas
sedang.
5. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode demonstrasi berbantu media animasi
Software PhET lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
konvensional.
B. Saran
1. Untuk setiap gambar yang tersedia pada subbab lebih diberikan warna, sehingga lebih
menarik minat siswa lagi pada saat membaca buku.
2. Dalam penempatan biografi penemu, sebaiknya ditempatkan diawal bab atau materi bukan
ditengah materi, agar siswa mengetahui asal dari materi itu terlebih dulu, sebelum
mempelajarinya.
14
3. Dalam penulisan satuan ‘joule’ seharusnya menggunakan hruf besar ‘Joule’ karena akan
menimbulkan miskonsepsi pada siswa. Satuan Joule itu diambil dari nama seorang ilmuwan
fisika, jadi karena itu nama maka harus diawali dengan huruf kapital.
DAFTAR PUSTAKA
15