Disusun untuk memenuhi tugas Penilaian Tengan Semester mata kuliah Fisika Dasar
Disusun Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas Penilaian Tengah Semester mata
kuliah Fisika Dasar. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk lebih memahami tentang
“Dinamika”.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu, Dr Ike Festiana.S.Pd.M.Pd yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam menyusun makalah ini. Selain itu, saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan motivasi
dalam proses pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, sehingga masukan dan
kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dan pengembangan
penulisan selanjutnya.
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang ingin
memperdalam pemahaman terkait Dinaika khususnya dalam Fisika Dasar. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan berkat-Nya kepada kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dinamika adalah prinsip-prinsip yang mengaitkan antara gerak dan gaya yang
menyebabkannya.
Menurut, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gaya adalah kesanggupan untuk
berbuat dan sebagainya. Dilansir situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak.
Maka jika kita menarik atau mendorong benda hingga bergerak, kita telah memberikan
gaya terhadap benda tersebut. Besar kecilnya gaya dapat diukur menggunakan alat yang bernama
neraca pegas atau dinamometer. Sementara satuan gaya dinyatakan dalam satuan Newton yang
biasa ditulis N. Kata Newton diambil dari nama Sir Isaac Newton, seorang ahli matematika dan
ilmuwan besar. Besarnya gaya yang diperlukan untuk menarik benda akan ditunjukan oleh jarum
pada skala dinamometer.
1. Gaya magnet
Gaya magnet adalah gaya yang diakibatkan oleh magnet. Magnet memiliki dua kutub,
yakni kutub utara dan selatan. Bentuk magnet beragam ada yang berbentuk jarum, ada
juga yang berbentuk huruf U. Lalu berbentuk silinder, lingkaran, dan batang.
3. Gaya otot
Gaya otot ini kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini sering dilakukan pada
saat kamu mengangkat beban. Saat kamu sering melakukan olahraga, maka otot akan
bertambah besar dan kuat.
5
Gaya ini untuk menarik benda lain ke bawah. Saat kamu melempar benda ke atas, maka
semua benda akan jatuh ke bawah. Ini berbeda saat berada di luar angkasa. Para astronot
tidak merasakan gravitasi, dampaknya mereka akan melayang-layang.
5. Gaya pegas
Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh kerja benda elastis. Kekuatan yang
ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan. Contohnya saat kamu bermain
panahan, karet akan mendorong anak panah terlontar dengan cepat dan jauh.
6. Gaya gesekan
Jika kedua benda saling digesekan, maka antara keduanya akan muncul gaya gesek. Gaya
ini bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kamu berjalan di jalan yang kering, maka
antara sepatu dan jalan akan muncul gaya gesek.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerak adalah peralihan tempat atau
kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali. Dilansir situs resmi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud), gerak adalah perpindahan posisi benda dari tempat asalnya
karena adanya gaya. Saat kamu berlari maka akan terjadi perpindahan. Di mana kamu berpindah
dari satu tempat ke tempat lain. Dari Encyclopaedia Britannica (2015), gerak dalam fisika
berubah seiring dengan waktu posisi atau orientasi tubuh. Gerak di sepanjang garis atau kurva
disebut terjemahan. Gerak yang mengubah orientasi benda disebut rotasi. Dalam kedua kasus
tersebut semua titik dalam tubuh memiliki kecepatan yang sama (kecepatan terarah) dan
percepatan yang sama (laju waktu perubahan). Jenis gerak yang paling umum menggabungkan
terjemahan dan rotasi.
Sebagai aturan, gerakan tubuh mematuhi hukum gerak Newton. Namun, gerak dengan
kecepatan cahaya harus diperlakukan dengan menggunakan teori relativitas (sudut mana suatu
hal dipandang akan menghasilkan jawaban) dan gerak benda yang sangat kecil. Jenis gerak
Gerak dapat memengaruhi sebuah benda. Hal ini dapat dilihat pada beberapa kegiatan, seperti:
Gerak lurus: Gerak lurus adalah gerak yang lintasannya berbentuk lurus Gerak parabola: Gerak
ini adalah gerak yang lintasannya berbentuk parabola Gerak melingkar: Ini adalah gerak yang
lintasannya berbentuk lingkaran
Jenis gerak Gerak dapat memengaruhi sebuah benda. Hal ini dapat dilihat pada beberapa
kegiatan, seperti:
1. Gerak lurus: Gerak lurus adalah gerak yang lintasannya berbentuk lurus
2. Gerak parabola: Gerak ini adalah gerak yang lintasannya berbentuk parabola
3. Gerak melingkar: Ini adalah gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
6
1. Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak
yang kecepatannya konstan.
2. Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan) atau
gerak yang kecepatannya berubah secara teratur.
Gaya dan gerak merupakan kegiatan yang setiap hari kita lakukan secara tidak sadar, jadi
dengan tidak sadar pula kita telah mempelajari tentang gaya dan gerak.
Hukum Newton ada 3 dan masing-masing memiliki hubungan erat dalam kehidupan
sehari-hari yang gayanya dapat dihitung dengan rumus. Teori ini ditemukan oleh ilmuwan fisika
terkenal bernama Sir Isaac Newton. Ketiga bagian Hukum Newton yang ia temukan berkaitan
dengan pengaruh gaya pada benda yang bergerak.
Hukum Newton adalah hukum gerak yang menjadi hukum dasar dinamika dengan
merumuskan gaya terhadap pengaruh gerak pada benda tertentu. Rumus ini kemudian dikenal
dengan istilah Hukum Newton 1, Hukum Newton 2, dan Hukum Newton 3. Atas jasa sang
ilmuwan, istilah Newton ini kemudian dijadikan sebagai satuan gaya demi menghormati Sir
Isaac Newton atas penemuannya.
1. Hukun Newton 1
Hukum Newton 1 adalah menunjukkan resultan gaya yang bekerja pada benda dengan
komposisi yang sama dengan nol, maka benda yang awalnya diam akan selamanya terus diam.
Sedangkan benda awalnya bergerak lurus beraturan, maka akan selamanya terus bergerak lurus
beraturan dalam kecepatan yang tetap. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam Hukum Newton 1
percepatan benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massa atau berat benda itu sendiri.
7
“Saat resultan gaya yang bekerja pada benda yang komposisinya sama dengan nol, maka benda
yang awalnya diam akan tetap terus diam. Kemudian benda yang awalnya bergerak lurus
beraturan maka akan tetap bergerak lurus beraturan dengan kecepatan yang tetap”
Berikut ini rumus Hukum Newton 1 atau dikenal pula disebut sebagai Hukum Kelembaman: ∑F
= 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2)
2. Hukum Newton 2
Hukum Newton 2 adalah berkaitan dengan kondisi benda yang bergerak dalam keadaan
massa benda dan gaya yang ada pada benda tersebut juga diperhitungkan. Hal ini menunjukan
percepatan benda akan berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja pada benda tersebut,
sedangkan massanya akan berbanding terbalik dengan percepatan benda. Arah percepatan benda
akan sama dengan arah gaya total yang bekerja pada benda tersebut.
Melalui Hukum Newton 2 gaya benda kemudian akan menjadi semakin besar jika
memperoleh kekuatan gaya yang searah dengan laju benda tersebut bergerak. Sebaliknya, jika
diberikan gaya berlawanan atau bertolak belakang melawan gaya benda, maka laju gaya akan
semakin lambat atau kecepatannya mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan laju yang
berubah.
Besar kecilnya lambat atau cepat yang dimiliki benda bergerak tersebut, maka akan
memengaruhi arah gerak benda. Hukum ini menjelaskan resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan bergerak dengan kecepatan tertentu,
alias benda yang bergerak pasti memiliki percepatan.
“Percepatan yang terjadi karena perubahan dari kecepatan pada suatu benda akan sebanding
dengan resultan gaya atau jumlah gaya yang bekerja pada benda tersebut dan akan berbanding
terbalik dengan massa benda”
Keterangan: F”adalah gaya (N), m adalah massa benda (kg), dan a adalah percepatan (m/s2).
Keterangan: s = berat jenis (N/m3),p = massa jenis (kg/m3), dan g = berat benda (N).
8
3. Hukum Newton 3
Hukum Newton 3 adalah gaya aksi dan reaksi menunjukan tiap aksi akan menimbulkan
sebuah reaksi. Jika sebuah benda memberikan gaya pada benda lain, maka benda yang mendapat
gaya tersebut akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda
pertama. Namun arah yang dihasilkan akan berlawanan.
Hukum Newton 3 juga menjelaskan tiap aksi akan berkonsekuensi memunculkan reaksi,
atau menimbulkan sebab dan akibat. Memberi gaya sebagai sebab akan menghasilkan gaya
akibat. Gaya aksi reaksi ini kemudian bekerja saling berlawanan dan berproses pada benda yang
berbeda-beda.
“Tiap aksi akan menimbulkan reaksi, jadi apabila suatu benda memberikan gaya pada benda lain
maka benda yang mendapat gaya akan memberikan gaya kembali yang besarnya sama dengan
gaya yang diterima dari benda pertama, namun arahnya akan berlawanan“
Karena bentuk aksi dan reaksi bisa berwujud lainnya, maka berikut ini rumus Hukum Newton 3
yang dibagi menjadi tiga jenis:
Keterangan: Fg = gaya gesek (N), u = koefisien gesekan, dan N = Gaya normal (N)
Keterangan: w = Gaya berat (N), m = massa benda (kg), dan g = gravitasi Bumi (m/s2)
Sebagai disiplin ilmu, hukum newton tentu dapat kita temukan dalam dalam kehidupan
sehari-hari penerapannya. Berikut ini contoh kasus hukum newton 1, 2, dan 3 yang perlu
Grameds ketahui:
Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 1 adalah ketika kita naik mobil yang
bergerak cepat lalu tiba-tiba direm, maka penumpang di kursi mobil akan otomatis terdorong ke
9
depan. Sebaliknya, saat mobil berjalan pelan lalu tiba-tiba digas mendadak maka penumpang di
kursi mobil dalamnya akan terdorong ke arah belakang.
Hukum ini sudah dibuktikan oleh para astronot saat berada di luar angkasa mencoba
mendorong sebuah pensil (pensil mengambang karena tidak ada gaya gravitasi), maka pensil
tersebut bergerak lurus dengan kecepatan yang tetap, kemudian baru berhenti bergerak setelah
menabrak dinding pesawat luar angkasa. Hal ini terjadi karena di luar angkasa tidak ada udara,
sehingga tidak menimbulkan adanya gaya gesek yang menghambat pensil tersebut untuk
bergerak.
Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 2 adalah terlihat saat kita mencoba
melempar batu secara vertikal ke atas. Pada awalnya batu akan melaju dengan kecepatan konstan
ke atas, kemudian akan melambat dan berhenti karena adanya gaya gravitasi. Batu itu akan turun
ke permukaan bumi dengan kecepatan dari massa batu ditambah dengan gaya gravitasi yang
mempengaruhi percepatan geraknya.
Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 3 adalah saat kita mencoba memukul paku
dengan palu, maka palu sebagai benda yang memberi gaya aksi dan menghasilkan gaya dari
paku yang merupakan gaya reaksi dari pemukulan melalui palu tersebut.
2.3 Perbedaan Antara Massa dan Berat Serta Perbedaan Massa Inersia dengan Gravitasi
Massa ditemukan pertama kali oleh melalui penelitian gravitasi dan sifat inersia benda
yang dikembangkannya. Newton adalah seorang fisikawan, matematikawan, kimiawan, ahli
astronomi, filsuf alam, dan theolog dari Inggris.
Massa dapat diartikan sebagai ukuran jumlah partikel yang terkandung dalam suatu zat
atau benda. Massa juga merupakan salah satu besaran pokok yang menunjukkan ukuran
kelembaman (inersia) suatu benda. Massa menjadi milik intrinsik suatu benda, sehingga di
manapun benda berada, nilai massa akan tetap sama.Jika didasarkan pada pengaruh benda
terhadap arah gerak, maka massa digolongkan dalam besaran skalar (hanya memiliki nilai).
Massa memiliki satuan dalam Sistem Internasional (SI), yaitu kilogram (kg). Satuan
tersebut dapat diturunkan lagi menjadi gram (g), atau miligram (mg). Umumnya massa diukur
dengan menggunakan neraca, misalnya neraca O’hauss tiga lengan, neraca digital, dan neraca
analitis dua lengan.
10
Sementara, pengertian berat adalah ukuran dari jumlah gaya yang bekerja pada massa
karena percepatan akibat gravitasi. Berat biasanya dilambangkan dengan W. Berat adalah massa
dikalikan dengan percepatan gravitasi (g).
Inersia massa adalah hambatan terhadap percepatan percepatan gaya apa pun, dan kita
dapat memperolehnya dengan menerapkan gaya yang menyebabkan percepatan percepatan
pembangunan massal tersebut. Jika gaya ini adalah gaya gravitasi, kita dapat menyebut “massa
gravitasi”, tetapi jika gaya tersebut berbeda, kita menyebut “massa inersia” sebagai istilah
umum. Untuk menentukan massa inersia, kita dapat menerapkan hukum Newton;
F = bu
m = F/Sebuah
Dimana F adalah gaya yang bekerja pada massa, a adalah gaya percepatan dan m adalah massa
benda.
Massa gravitasi adalah massa yang dimiliki suatu benda akibat gaya gravitasi. Kita dapat
menentukannya berdasarkan kekuatan gaya gravitasi yang dialami suatu benda. Di sini, benda
harus berada dalam medan gravitasi, dilambangkan dengan “g”. Biasanya, kita mengukur massa
ini dengan membandingkannya dengan massa (akibat gravitasi) suatu benda yang diketahui. Kita
bisa melakukan ini dengan skala keseimbangan.
Menurut hukum gravitasi universal Newton , ada gaya gravitasi antara sepasang benda. Untuk
menghitung massa gravitasi, kita dapat menggunakan persamaan berikut;
F = Gm 1 m 2 /r 2
Dimana F adalah gaya yang diterapkan, G adalah konstanta gravitasi, m 1 dan m 2 adalah massa
gravitasi masing-masing benda, dan r adalah jarak antara keduanya.
Ada dua jenis massa gravitasi aktif dan pasif; bentuk aktif adalah ukuran massa akibat fluks
gravitasi (diukur dengan membiarkan benda kecil jatuh bebas di bawah gravitasi). Bentuk
pasifnya adalah ukuran kekuatan interaksi benda dengan medan gravitasi (diukur dengan
membagi berat suatu benda dengan percepatan jatuh bebasnya.
Gaya normal adalah gaya yang arahnya tegak lurus terhadap bidang permukaan sentuh. Beberapa
kasus menentukan gaya normal tanpa gaya luar yang bekerja, yaitu
11
Gaya gesekan adalah gaya sentuh yang merupakan bentuk perkalian antara gaya normal dengan
koefisien gesekan. Besaran koefisien gesek statis (μs) selalu lebih besar daripada koefisien gesek
kinetis (μk). Gaya gesek terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Gaya gesek statis, yaitu gaya gesek maksimal sesaat sebelum benda itu bergerak.
fs = μs. N
2. Gaya gesek kinetis, yaitu gaya gesek saat benda bergerak.
fk = μk. N
Keterangan:
fs = gaya gesek statis (N)
fk = gaya gesek kinetis (N)
μs = koefisien gesek statis
μk = koefisien gesek kinetis
N = gaya normal (N)
Diagram benda bebas adalah alat yang sangat berguna untuk memetakan secara visual jalur yang
diambil suatu objek dalam keadaan berbeda. Dengan memahami bagaimana kekuatan eksternal
memengaruhi pergerakan. Diagram benda bebas merupakan representasi suatu benda dengan
segala gaya yang bekerja padanya. Lingkungan luar (benda lain, lantai tempat benda itu berada,
dll.), serta gaya yang diberikan benda tersebut pada benda lain, dihilangkan dalam diagram
benda bebas. Di bawah ini Anda dapat melihat contoh diagram benda bebas:
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gaya adalah dorongan atau tarikan yang diberikan pada suatu benda. Sedangkan gerak adalah
perubahan kedudukan suatu benda. Seorang ilmuan berasal dari Inggris Bernama Isaac Newton
adalah orang yang mengemukakantiga hukum mengenai hubungan antara gaya dan gerak.
Hukum tersebut antara lain Hukum Newton I, Hukum Newton II, dan Hukum Newton III.
Penggunaan Hukum newton dapat digunakan dalam tegangan tali, kontrol, dan bidang miring.
Gaya Normal (N) adalah dimana suatu benda berada pada suatu bidang, maka bidang akan
memberikan gaya pada benda yang arahnya tegak lurus dengan bidang tersebut. Gaya Gesekan
adalah gaya yang terjadi akibat adanya dua benda saling bersentuhan dan terdapat gerak relatif
antara keduanya.
3.2 Saran
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap kepada
Bapak dosen mata kuliah Fisika Dasar dan teman-teman di kelas memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini yang berjudul “DINAMIKA".
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga pada semua pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
Welianto, A. (2020). Gaya dan Gerak: Pengertian dan Jenisnya Halaman all. Retrieved from
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/17/180000369/gaya-dan-gerak-pengertian-
dan-jenisnya?page=all
N, K. (2023). Hukum Newton: Pengertian, Bunyi, Rumus, Contoh, Dan Penerapannya. Retrieved
from https://www.gramedia.com/literasi/hukum-newton/
Madhu. (2019). Difference Between Gravitational Mass and Inertial Mass. Retrieved from
https://www.differencebetween.com/difference-between-gravitational-mass-and-vs-
inertial-mass/
Update, B. (2021). Pengertian Massa dan Berat beserta Perbedaan dan Contohnya. Retrieved
from https://kumparan.com/berita-update/pengertian-massa-dan-berat-beserta-perbedaan-
dan-contohnya-1wfRZLLNKtf/3
Gischa, S. (2023). Pengertian Gaya Berat, Normal, Gesekan, Tegangan Tali, dan Sentripetal
Halaman all. Retrieved from
https://www.kompas.com/skola/read/2023/04/18/123000669/pengertian-gaya-berat-
normal-gesekan-tegangan-tali-dan-sentripetal?page=all#google_vignette
What is a Free-Body Diagram and How to Draw it (with Examples). (n.d.). Retrieved from
https://www.phyley.com/freebody-diagram
14
Presentation 2023
MUHAMMAD IHSAN FAJAR
01
02
05
4
Menurut, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gaya
adalah kesanggupan untuk berbuat dan sebagainya. Dilansir
situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), gaya adalah dorongan atau tarikan yang
dapat menyebabkan benda bergerak.
Berat adalah ukuran dari jumlah gaya yang bekerja pada massa karena percepatan akibat gravitasi. Berat biasanya dilambangkan dengan W.
Berat adalah massa dikalikan dengan percepatan gravitasi (g).
Inersia massa adalah hambatan terhadap percepatan percepatan gaya apa pun, dan kita dapat memperolehnya dengan menerapkan gaya
yang menyebabkan percepatan percepatan pembangunan massal tersebut.
Massa gravitasi adalah massa yang dimiliki suatu benda akibat gaya gravitasi. Kita dapat menentukannya berdasarkan kekuatan gaya gravitasi
yang dialami suatu benda.
Gaya normal adalah gaya yang arahnya tegak lurus terhadap bidang permukaan sentuh. Beberapa
kasus menentukan gaya normal tanpa gaya luar yang bekerja, yaitu
Gaya gesekan adalah gaya sentuh yang merupakan bentuk perkalian antara gaya normal dengan
koefisien gesekan. Besaran koefisien gesek statis (μs) selalu lebih besar daripada koefisien gesek kinetis
(μk).
Diagram benda bebas merupakan representasi suatu benda dengan segala gaya yang bekerja padanya.
Lingkungan luar (benda lain, lantai tempat benda itu berada, dll.), serta gaya yang diberikan benda
tersebut pada benda lain, dihilangkan dalam diagram benda bebas. Di bawah ini Anda dapat melihat
contoh diagram benda bebas :
LAYANAN
unulampung.ac.id
https://unulampung.ac.id
Jalan Lintas Pantai ľimuí, Kecamatan Puíbolinggo.