Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BIOMEKANIKA OLAHRAGA
(LINEAR KINETICS)

Disusun oleh:
1 Rizqie Windiyarto 21230014
2 Salsa Margayanti 21230060
3 Dinar Pramodya A. 21230038
4 Bagus Triono 22236025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN


DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN IPS DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul:
“Linear Kinetics”.
Adapun makalah ini dibuat guna memenuhi tugas perkuliahan Mata Kuliah
Biomekanika Olahraga pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Universitas PGRI Semarang, yang diampu oleh Bapak Buyung Kusumawardhana,
S.Pd.,M.Kes.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Meskipun demikian, penulis berusaha semaksimal mungkin agar penyusunan makalah ini
berhasil dengan sebaik-baiknya sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, Oktober 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan.................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

A. Kinetika Linear .................................................................................................................... 3


B. Hukum Newton .................................................................................................................... 4
C. Implementasi Hukum II Newton ....................................................................................... 7
D. Impuls dan Momentum ..................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari
bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan
menganalisis suatu gerakan. Disiplin ilmu biomekanika tidak berdiri dengan
sendirinya, melainkan ditunjang oleh disiplin ilmu yang lainnya, seperti anatomi,
fisologi, dan fisika, kemudian dasar-dasar atau prinsip dari ketiga bidang ilmu itu
menjadi dasar suatu disiplin ilmu yang disebut biomekanika. Selain itu, pada dasarnya
penekanan utama dalam biomekanika adalah seluruh konsep mekanik, tetapi
tubuhmanusia adalah sistem yang jauh lebih kompleks daripada kebanyakan objek
yang ditemui dalam konsep mekanika. Oleh karena itu, biomekanika menyangkut
tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup.
Berfokus pada pendidikan jasmani, ilmu biomekanika olahraga terbatas pada
ruang lingkup untuk (1) menganalisa teknik gerak yang aman, efektif dan efisien, (2)
membedakan antara teknik gerak yang benar dan yang salah, (3) mengevaluasi:
mengidentifikasi kesalahan kemudian membetulkan, dan (4) menemukan cara
baru yang lebih baik.
Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan biomekanika olahraga, yaitu
Statika dan Dinamika. Statika merupakan bidang ilmu yang mengkaji keadaan tubuh
dalam keadaan statis (diam atau istirahat). Dinamika merupakan bidang ilmu yang
mengkaji tubuh dalam keadaan dinamis atau bergerak dengan akibat yang ditimbulkan
dari gerakan tersebut. dalam istilah dinamika terdapat istilah kinetika dan kinematika.
Kinetika merupakan faktor internal yang berhubungan dengan waktu dan ruang dalam
Dinamika. Sedangkan Kinematika merupakan faktor eksternal yang berhubungan
dengan tenaga yang menciptakan dan mengubahnya dalam dinamika.
Baik kinematik maupun kinetik terdiri dari dua jenis gerakan yaitu gerakan
linear, yaitu gerakan lurus ataupun melengkung sepanjang jalur dimana seluruh titik
pada tubuh manusia bergerak pada jarak dan waktu yang sama dan gerakan angular
yaitu gerakan disekitar titik yang sama sehingga daerah yang berbeda pada segmen
tubuh yang sama tidak bergerak pada jarak dan waktu yang sama.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari latar belakang yang telah dijelaskan yakni:
1.) Apa pengertian Kinetika Linier?
2.) Bagaimana pengertian Macam-macam Hukum Newton?
3.) Bagaimana cara menerapkan hukum II Newton jika gaya-gaya yang bekerja dan
percepatan benda tersebut telah diketahui?
4.) Apa itu impuls dan momentum, serta bagaimana hubungan keduanya?

C. TUJUAN
Adapun tujuan yang dimaksud dalam penulisan makalah ini yakni;
1.) Memahami pengertian Kinetika Linier.
2.) Memahami Macam-macam Hukum Newton.
3.) Memahami cara menerapkan hukum II Newton jika gaya-gaya yang bekerja dan
percepatan benda tersebut telah diketahui.
4.) Mengetahui impuls dan momentum, serta bagaimana hubungan keduanya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kinetika Linear
Kinetika berkaitan dengan apa yang menyebabkan tubuh untuk bergerak.
Kinetika berhubungan dengan suatu gesekan atau gaya. Kegiatan olahraga melibatkan
aplikasi gaya-gaya pada subjek dan objek suatu kegiatan olahraga. Pemahaman
konsep-konsep massa, inersia, berat, torque,dan impulse memberikan fondasi yang
bermanfaat untuk memahami efek dari gaya-gaya tersebut.
Kinetika linier merupakan suatu kegiatan yang melibatkan aplikasi gaya yang
menyebabkan tubuh bergerak secara linier atau lurus. Dalam hal ini kinetika linier
berkaitan erat dengan hukum-hukum newton.
Kinetika linier mencakup tentang inersia, massa, berat, kerja, power,
momentum, impuls dan tekanan. Berikut penjelasan dari masing-masing hal di atas:
1) Inersia (kelembaman)
Inersia merupakan keceenderungan benda untuk tetap dalam keadaan semula.
Jika ia diam, maka akan tetap diam selamanya, hingga ada kekuatan tenaga luar
yang bekerja mempengaruhinya. Jika ia bergerak, maka akan tetap bergerak lurus
dengan kecepatan tetap selamanya, hingga ada gaya luar yang bekerja
mempengaruhinya. Hal ini tertuang dalam hukum gerak newton I. inersia bersifat
sebagai hambatan, karena ia juga merupakan besaran.
2) Massa
Massa merupakan kuantitas dasar materi sebuah benda. Massa adalah besaran
yang tidak memiliki arah, disebut sebagai scalar. Sebuah benda, massanya akan
tetap tidak berubah selama bentuk dan ukurannya tidak berubah. Massa juga
berlaku tetap jika dipindah-pindahkan ke planet lain (dipengaruhi gravitasi).
Satuan massa adalah mg/g/kg pada satuan internasional, atau Pound, Ons, dan
Lubs pada satuan Inggris.

3
3) Berat
Berat merupakan perkalian antara massa dan grafitasi. Berat dapat dikatakan;
“besarnya gaya grafitasi yang bekerja pada sebuah benda”. Berat merupakan
besaran yang memiliki arah. Berat inilah yang cenderung bersifat sebagai
hambatan, apabila seseorang ingin mendorong atau menarik sebuah benda. Berat
memiliki formula w = m x g. Satuannya adalah kg m/𝑠 2 pada satuan internasional
dan Newton pada satuan inggris.
4) Usaha (Kerja)
Usaha merupakan hasil yang dicapai setelah seseorang mengarahkan force
atau kekuatannya dalam suatu jarak tertentu yang dicapai. Oleh karena itu rumusny
adalah W = F x d, d merupakan jarak perpindahan benda.
5) Power (Daya ledak)
Power merupakan kemampuan otot dalam satu kali kontraksi maksimal yang
sangat cepat, dengan suatu tahanan (beban) tertentu. Power memiliki formula P =
St x Sp atau P = F x V, atau P = W : t.
6) Momentum
Momentum merupakan jumlah gerak atau kuantitas gerak yang diciptakan
sebuah benda. Hanya benda bergeraklah yang memiliki momentum. Besar
momentum gerak lurus merupakan perbandingan lurus antara massa benda dengan
kecepatan liniernya. Formulanya adalah P = m x V.
7) Impuls
Impuls merupakan sebuah perubahan momentum atau pengerahan force pada
suatu benda. Impuls memiliki formula I = F x t. Sebuah momentum dapat diubah
melalui tiga acara, yaitu: 1) Dengan memperbesar force atau tenaga yang
dikeluarkan (F), 2) Dengan memperpanjang lama waktu kontak atau pengerahan
tenaga (t), dan 3) Dengan memperbesar keduanya.

B. Hukum Newton
Newton memaparkan tiga hukumnya gerak dan hukum gravitasinya dalam
buku Principia. Hukum ini membentuk dasar mekanika modern. Hukum inilah yang
mengaturnya dasar cabang pembantu mekanika yang disebut kinetika. Dinamika
adalah cabang mekanika yang berkaitan dengan mekanika benda bergerak. Kinetika
adalah cabang dari dinamika berkaitan dengan gaya-gaya yang menyebabkan gerak.
Dengan hal tersebut Newton memaparkan tiga hukum gerak Newton, yakni:
4
1) Hukum I Newton: Inersia
Hukum gerak pertama Newton dalam bahasa Latin seperti aslinya disajikan
di Principia. Hal ini biasa disebut dengan hukum inersia. Jika diterjemahkan secara
langsung,undang-undang ini menyatakan, “Setiap benda tetap dalam keadaan
istirahat atau gerak beraturan dalam suatu garis lurus, kecuali ia terpaksa
mengubahnya keadaan oleh kekuatan-kekuatan yang bekerja padanya” (Newton
1686/1934, P. 13). Hukum ini menjelaskan apa yang terjadi pada suatu benda jika
tidak ada gaya eksternal bekerja padanya atau jika gaya eksternal total (the resultan
semua gaya luar yang bekerja padanya) adalah nol. Lebih sederhananya, hukum
pertama Newton mengatakan jika tidak ada jarring gaya luar bekerja pada suatu
benda maka benda tersebut tidak akan bergerak (ia akan tetap dalam keadaan
istirahatnya) jika ia tidak berpindah memulainya, atau ia akan terus bergerak
dengan kecepatan konstan dalam garis lurus (akan tetap seragam gerak lurus) jika
sudah bergerak.
Gravitasi adalah kekuatan eksternal yang bekerja pada segala sesuatu benda
yang dekat dengan bumi. Tampaknya, tidak ada situasi dalam olah raga dan
pergerakan manusia yang bisa disamakan dengan situasi hukum gerak Newton
pertama berlaku. Akan tetapi, kita bisa temukan penerapan hukum gerak pertama
Newton dalam olahraga jika kita hanya mempertimbangkan gerakan suatu benda
atau benda secara spesifik.
Hukum pertama Newton menyatakan keadaan keseimbangan sebuah partikel
yaitu sebagai prasarat sebuah partikel berada dalam keadaan keseimbangan,
yaitu sebuah partikel dikatakan seimbang bila:
∑F=0
Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda adalah nol, maka ada dua
kemungkinan yang dialami benda tersebut yaitu:
a) Benda diam (v = 0 m/s)
b) Benda bergerak lurus beraturan (v = konstan).

2) Hukum II Newton
Ini adalah hukum gerak kedua Newton dalam bahasa Latin sebagai awalnya
disajikan di Principia. Hal ini biasa disebut sebagai hukum percepatan.
Diterjemahkan secara langsung, hukum ini menyatakan, “Perubahan gerak suatu
benda adalah sebanding terhadap kekuatan yang terkesan; dan dibuat searah

5
dengan garis lurus yang diberi gaya” (Newton 1686/1934, hal. 13). Hukum ini
menjelaskan apa yang terjadi jika a gaya luar netto yang bekerja pada suatu benda.
Lebih sederhananya, Hukum kedua Newton mengatakan bahwa jika gaya luar total
adalah diberikan pada suatu benda, maka benda tersebut akan mengalami
percepatan arah gaya luar total, dan percepatannya akan berbanding lurus dengan
gaya eksternal netto dan berbanding terbalik dengan massanya. Hal ini dapat
dinyatakan secara matematis.
∑F = m.a
Artinya, gaya (F) yang dikenakan pada sebuah benda sama dengan massa (m)
dari benda tersebut dikalikan dengan percepatan (a) yang diberikan oleh gaya
tersebut. Dalam rumus ini:
• F adalah gaya yang dikenakan pada benda (dalam Newton, satuan SI untuk
gaya).
• m adalah massa benda (dalam kilogram, satuan SI untuk massa).
• a adalah percepatan benda (dalam meter per detik kuadrat atau m/s², satuan SI
untuk percepatan).

Hukum II Newton menggambarkan hubungan antara gaya, massa, dan


percepatan, dan ini berlaku untuk benda-benda yang bergerak dalam keadaan
seimbang (tidak bergerak) atau mengalami perubahan dalam kecepatan mereka.
Dengan hukum ini, kita dapat menghitung gaya yang diperlukan untuk mengubah
kecepatan benda atau mempertahankan keadaan geraknya.

Contoh konsep Hukum II Newton: percepatan dan gaya misalnya pada saat
kamu naik sepeda, atau naik sepatu roda ketika menuju jalan yang menurun, maka
sepatu roda kamu akan bertambah kecepatannya. Artinya gerak kamu yang
memakai sepatu roda mengalami penambahan kecepatan.

3) Hukum III Newton


Hukum III Newton tentang gerak mengatakan bahwa: Jika benda pertama
mengerjakan gaya pada benda ke-2, maka benda ke-2 akan mengerjakan gaya pada
benda pertama, yang besarnya sama dan arah berlawanan.

F aksi = - F reaksi

6
Hukum III Newton menyatakan bahwa jika suatu gaya (aksi) diberikan
pada suatu benda , maka benda tersebut akan memberikan gaya (reaksi) yang sama
besar dan berlawanan arah dengan gaya yang diberikan.
Berikut beberapa contoh penerapan Hukum III Newton dalam olahraga:
1) Sepak Bola: Ketika seorang pemain menendang bola, ia memberikan tindakan
dengan memberikan gaya ke bola. Sebagai reaksi, bola memberikan gaya yang
sama besar dan berlawanan arah ke kaki pemain. Itulah yang membuat bola
bergerak. Konsep ini juga berlaku ketika kiper menghalau tendangan,
menghasilkan reaksi dari bola.
2) Lompat Jauh: Seorang atlet yang melompat jauh memberikan tindakan ketika
ia mendorong kaki ke tanah dengan kecepatan tinggi. Dalam reaksi, tanah
memberikan gaya yang sama besar dan berlawanan arah ke kaki atlet, yang
menghasilkan lompatan yang jauh.
3) Berenang: Ketika seorang perenang mendorong air dengan tangan dan
kakinya, ia memberikan tindakan yang menghasilkan reaksi dari air. Air
memberikan gaya yang sama besar dan berlawanan arah, mendorong perenang
maju.

C. Implementasi Hukum II Newton


1) Cara menghitung percepatan dalam Hukum II Newton apabila gaya yang bekerja
dalam suatu benda telah diketahui.
Menerapkan Hukum II Newton (F = ma) dalam olahraga melibatkan
penggunaan informasi tentang gaya yang bekerja pada sebuah objek dan massa
dari objek tersebut untuk menghitung percepatan atau memahami bagaimana objek
itu akan bergerak. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menerapkan
Hukum II Newton dalam konteks olahraga jika Anda telah mengetahui gaya-gaya
yang bekerja:
a.) Identifikasi Gaya-gaya yang Bekerja: Pertama, identifikasi semua gaya yang
bekerja pada objek dalam situasi olahraga tertentu. Misalnya, dalam bermain
sepak bola, Anda mungkin memiliki gaya-gaya seperti gaya dorongan dari
pemain lain, gaya gesekan bola dengan lapangan, dan gaya gravitasi yang
bekerja pada bola.

7
b.) Ukur atau Hitung Gaya-gaya Tersebut: Upayakan untuk mengukur atau
mengestimasi besarannya gaya-gaya yang bekerja pada objek. Gunakan satuan
SI (Newton untuk gaya) jika memungkinkan.
c.) Tentukan Massa Objek: Identifikasi massa objek yang bergerak. Dalam banyak
olahraga, massa pemain atau objek seperti bola biasanya sudah diketahui atau
dapat diukur dengan mudah.
d.) Gunakan Hukum II Newton: Setelah Anda memiliki data tentang gaya-gaya
yang bekerja dan massa objek, Anda dapat menggunakan rumus Hukum II
Newton (F = ma) untuk menghitung percepatan objek. Misalnya, jika Anda
ingin mengetahui seberapa cepat bola akan bergerak setelah menerima
dorongan dari pemain, Anda dapat menghitung percepatan bola dengan rumus
berikut.
𝐹
𝑎 (𝑚/𝑠 2 ) =
𝑚
e.) Prediksi atau Analisis Gerak: Setelah menghitung percepatan, Anda dapat
memprediksi atau menganalisis bagaimana objek tersebut akan bergerak.
Misalnya, Anda dapat memperkirakan sejauh mana bola akan bergerak setelah
menerima dorongan tertentu, atau seberapa cepat pemain akan bergerak setelah
menerima gaya tertentu.

Contoh soal:

Seorang atlet bola basket memiliki massa 80 kilogram dan berusaha melompat
untuk mencetak gol. Ketika dia melompat, ia memberikan gaya ke lantai dengan
kekuatan 900 Newton. Berapa besar percepatan atlet tersebut?

➢ Penyelesaian :
1.) Identifikasi komponen yang telah diberikan dalam soal:
- Massa atlet (m) = 80 kg
- Gaya yang dikenakan pada lantai (F) = 900 N
2.) Gunakan Hukum II Newton (F = ma) untuk menghitung percepatan
F = ma ---> 900 N = 80 kg x a

Maka,
a = 900 N / 80 kg

8
a = 11.25 m/s²
Jadi, percepatan atlet bola basket saat ia melompat adalah sekitar
11.25 meter per detik kuadrat (m/s²).
Dengan mengetahui percepatan ini, Anda dapat menghitung sejauh
mana atau seberapa tinggi atlet tersebut dapat melompat atau menganalisis
berbagai aspek gerakan dalam olahraga tersebut.

2) Cara menghitung total gaya dalam Hukum II Newton apabila percepatan yang
bekerja dalam suatu benda telah diketahui.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung total gaya:
a.) Identifikasi Massa dan Percepatan: Pertama, tentukan massa benda (m) dan
percepatan (a) yang telah diketahui. Pastikan bahwa satuan yang digunakan
konsisten, yaitu massa dalam kilogram (kg) dan percepatan dalam meter per
detik kuadrat (m/s²).
b.) Gunakan Rumus Hukum II Newton: Gunakan rumus Hukum II Newton, F =
ma, dengan memasukkan nilai massa dan percepatan yang telah Anda
identifikasi.
c.) Hitung Total Gaya: Kalikan massa (m) dengan percepatan (a) untuk
menghitung total gaya (F). Hasilnya akan dinyatakan dalam satuan Newton
(N).
∑F = m x a
Contoh Soal:
Sebuah mobil balap dengan massa 1.200 kg sedang berakselerasi di lintasan balap.
Percepatan mobil saat balapan adalah 5 m/s². Berapa total gaya yang bekerja pada
mobil tersebut?
➢ Penyelesaian:
1.) Identifikasi komponen yang telah diberikan dalam soal:
Massa mobil (m) = 1.200 kg; Percepatan mobil (a) = 5 m/s². Gunakan
Hukum II Newton (F = ma) untuk menghitung total gaya (F):
∑F = m x a

2.) Masukkan nilai massa dan percepatan ke dalam rumus:


∑F = 1.200 kg * 5 m/s²

9
∑F = 6,000 N
Jadi, total gaya yang bekerja pada mobil balap adalah 6.000 Newton
atau 6 kN (kilo-Newton). Fungsi gaya ini adalah untuk menghasilkan
percepatan mobil di lintasan balap tersebut.

D. Impuls dan Momentum


Momentum merupakan jumlah gerak atau kuantitas gerak yang diciptakan
sebuah benda. Hanya benda bergeraklah yang memiliki momentum. Besar momentum
gerak lurus merupakan perbandingan lurus antara massa benda dengan kecepatan
liniernya. Formulanya adalah P = m x V.
Impuls merupakan sebuah perubahan momentum atau pengerahan force pada
suatu benda. Impuls memiliki formula I = F x t. Sebuah momentum dapat diubah
melalui tiga acara, yaitu: 1) Dengan memperbesar force atau tenaga yang dikeluarkan
(F), 2) Dengan memperpanjang lama waktu kontak atau pengerahan tenaga (t), dan 3)
Dengan memperbesar keduanya.
Hubungan antara impuls (Impulse) dan momentum dalam olahraga adalah
bahwa impuls adalah perubahan momentum. Dalam olahraga, kita sering melihat
aplikasi konsep ini ketika pemain atau objek dalam permainan mengalami perubahan
momentum sebagai akibat dari tindakan atau gaya yang dikenakan pada mereka.
Berikut adalah beberapa contoh dalam olahraga yang mengilustrasikan hubungan
antara impuls dan momentum:
1.) Hockey:
- Ketika seorang pemain hoki memukul bola dengan tongkat, bola mendapatkan
impuls dari tongkat pemain.
- Impuls yang diberikan oleh tongkat mengubah momentum bola, membuatnya
bergerak dengan kecepatan yang berbeda atau mengubah arah geraknya.
2.) Sepak Bola:
- Ketika seorang pemain sepak bola menendang bola, gaya yang dikenakan pada
bola menghasilkan impuls pada bola.
- Impuls ini mengubah momentum bola, yang mengarah pada perubahan
kecepatan dan arah gerak bola setelah tendangan.

10
3.) Tenis:
- Saat seorang pemain tenis memukul bola, bola mendapatkan impuls dari raket
pemain.
- Impuls yang dikenakan pada bola mengubah momentumnya, menentukan
seberapa cepat bola akan bergerak dan di mana bola akan mendarat di sisi
lawan lapangan.
4.) Lompat Tinggi:
- Dalam lompat tinggi, ketika atlet melompat, ia memberikan impuls pada
dirinya sendiri dengan mendorong tubuhnya dari tanah.
- Impuls yang dihasilkan oleh atlet ini mengubah momentum tubuhnya,
memungkinkan untuk melompat lebih tinggi dan mencapai hasil yang lebih
baik.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kinetika berkaitan indakan a yang menyebabkan tubuh untuk bergerak.
Kinetika berhubungan dengan suatu gesekan atau gaya. Kegiatan olahraga melibatkan
aplikasi gaya-gaya pada subjek dan objek suatu kegiatan olahraga. Pemahaman
konsep-konsep massa, inersia, berat, torque, dan impulse memberikan fondasi yang
bermanfaat untuk memahami efek dari gaya-gaya tersebut. Kinetika linier mencakup
tentang inersia, massa, berat, kerja, power, momentum, impuls dan tekanan.
Newton memaparkan tiga hukumnya gerak dan hukum gravitasinya dalam
buku Principia. Hukum ini membentuk dasar mekanika modern. Hukum inilah yang
mengaturnya dasar cabang pembantu mekanika yang disebut kinetika. Dinamika
adalah cabang mekanika yang berkaitan dengan mekanika benda bergerak. Kinetika
adalah cabang dari dinamika berkaitan dengan gaya-gaya yang menyebabkan gerak.
Dengan hal tersebut Newton memaparkan tiga hukum gerak Newton, yakni:
1.) Hukum I Newton, “Setiap benda tetap dalam keadaan istirahat atau gerak beraturan
dalam suatu garis lurus, kecuali ia terpaksa mengubahnya keadaan oleh kekuatan-
kekuatan yang bekerja padanya”. Dalam matematis dituliskan sebagai berikut:
∑F = 0
2.) Hukum II Newton, “Perubahan gerak suatu benda adalah sebanding terhadap
kekuatan yang terkesan; dan dibuat searah dengan garis lurus yang diberi gaya”.
Secara matematis ditulis:
∑F = m.a
3.) Hukum III Newton, “Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda ke-2, maka
benda ke-2 akan mengerjakan gaya pada benda pertama, yang besarnya sama dan
arah berlawanan” secara matematis ditulis:
∑F aksi = ∑F reaksi
Hubungan antara impuls (Impulse) dan momentum dalam olahraga adalah
bahwa impuls adalah perubahan momentum. Dalam olahraga, kita sering melihat
aplikasi konsep ini ketika pemain atau objek dalam permainan mengalami perubahan
momentum sebagai akibat dari tindakan atau gaya yang dikenakan pada mereka.

12
DAFTAR PUSTAKA

Daharis, D., Gazali, N., & Candra, O. (2022). Biomekanika Olahraga.

Kridasuwarso, B., Hakim, A. A., Or, S., & Or, M. (2020). BIOMEKANIKA OLAHRAGA
(Bagi Guru dan Pelatih Olahraga) Pemahaman Dasar Tentang Biomekanika
Aplikasinya dalam Bidang Olahraga. Jakad Media Publishing.

Peter M. McGinnis. Biomechanics of Sport and Exercise. HUMAN KINETICS

13

Anda mungkin juga menyukai