Anda di halaman 1dari 15

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Keseimbangan dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yang mana setiap


cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda. Disuatu saat ada kalanya seorang
atlet harus berada pada tingkat keseimbangan yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus
berada pada tingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:

1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu


2. Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnya titik berat badan
ketepi alas yang searah dengan arah gerakan
3. Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan
4. Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak besarnya antara titik berat badan dan
dengan besarnya menumpu
5. Untuk memperoleh stabilitas titik berat badan harus jatuh didalam bidang dasar
menumpu
6. Gaya geser
7. Letak segmen-segmen badan
8. Penglihatan dan faktor-faktor psikologis
9. Faktor fisiologi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu biomekanika ?
2. Bagaimana aplikasi biomekanika dalam kehidupan ?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Dapat mengetahui apa itu biomekanika.
2. Mengtahui aplikasi biomekanika dalam kehidupan sehari- hari khususnya
dalam praktik keperawatan.

1
BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Mekanika

Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang
disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika.
Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan
Issac Newton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah
peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum
gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.

2.2 Biomekanika

Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980, Biomekanika merupakan ilmu mekanika
teknik untuk analisa sistem kerangka otot manusia. (Chaffin, 1991) secara umum
mendefinisikan biomekanika, yaitu: Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik
untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja pada
bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihat dalam dua
perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus pada karakteristik gerakan yaitu meneliti
gerakan dari segi ruangan yang digunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa
melihat gaya yang menyebabkan gerakan.

Studi kinematika:

Menjelaskan gerakan yang menyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa


ketinggiannya atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepattan
tersebut merupakan studi kinematika.

Kajian kinetika :

Menjelaskan tentang gaya yang bekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia.
Kajian gerakan kinetika menjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan

2
dengan kajian kinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk diamati, pada kajian kinetik yang
terlihat adalah akibat dari gaya.

Jadi, Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor


yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar fisika,
matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang
terjadi pada tubuh.

Menurut agus wibisono Biomekanika diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:

1. General Biomechanic
General Biomechanic adalah bagian dari biomekanika yang berbicara mengenai
hukum-hukum dan konsep-konsep dasar yang mempengaruhi organ tubuh manusia baik
dalam posisi diam maupun bergerak. Dibagi menjadi 2, yaitu

a. Biostatic adalah bagian dari biomekanika umum yang hanya menganalisis tubuh
pada posisi diam atau bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam
(uniform).
b. Biodinamic adalah bagian dari biomekanika umum yang berkaitan dengan
gambaran gerakan-gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi
(kinematika) dan gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh
(kinetik).

2. Occupational Biomechanic
Didefinisikan sebagai bagian dari biomekanika terapan yang mempelajari interaksi fisik
antara pekerja dengan mesin, material, dan peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan
keluhan pada sistem kerangka otot agar produktifitas kerja dapat meningkat.

3
2.2.1 GERAK DAN GAYA
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkan interaksi fisik dari
obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisika didefinisikan sebagai kuantitas yang dapat
menyebabka perubahan dari state dari suate benda sehingga terjadi percepatan pada benda
itu.
Gaya Pada Tubuh dan Didalam Tubuh Gaya didefinisikan sebagai tarikan atau
dorongan pada suatu benda sehingga menyebabkan benda mengalami perubahan gerak atau
perubahan bentuk. Demikian juga pada tubuh manusia,setiap gerak pada tubuh pasti ada
suatu gaya yang bekerja.Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Ada
gaya yang bekerja pada tubuh.
A. GAYA-GAYA PADA TUBUH MANUSIA

Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan terjadinya perubahan suatu
benda. Gaya juga dapat di definisikan, bahwa apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda
bermassa mengalami percepatan. Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang
bekerja. Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang bekerja di dalam tubuh.

1. Gaya pada tubuh,


Contohnya : gaya berat tubuh.
2. Gaya dalam tubuh
Seringkali tidak disadari ,contohnya : Gaya otot jantung, gaya otot paru-paru.

Gaya pada tubuh ada 2 tipe :

1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis


Gaya-gaya yang di kenakan kepada batang-batang mekanisme mesin selalu di kalikan
dengan operasional mesin. Berarti gaya tersebut berada dalam domain operasional spesifik
yaitu doman waktu.
“Bila gaya selama domain waktu tertentu bisa (magnitude) dan arah vektornya tetap konstan
adalah gaya statis”
Gaya statis terjadi memang beban yang dikenakan besarnya tetap sepanjang waktu. Dalam
hal ini massa konstan, dan percepatan adalah merupakan gradien percepatan terhadap waktu.
Untuk kondisi statis berarti diam atau kecepatan Nol (0).
Statis :
Tubuh dalam keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol.

4
Ada 3 kelas sistem pengumpil :

a. Kelas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot.
Contoh : kepala dan leher
b. Kelas kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
Contoh : tumit menjinjit
c. Kelas ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat.
Contoh : otot lengan

2. Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Dinamis

“Bila gaya besar atau arah vektornya berubah terhadap waktu merupakan gaya-gaya
dinamis”.

Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan
kesetimbangan ketika bergerak. Untuk harga yang konstan, maka gaya saat akhir domain
waktu : gaya adalah aksi atau agen yang menyebabkan benda bermassa bergerak dipercepat.
Kesetimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi sistem sensorik
(vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot,
sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/ diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik,
basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal
dan eksternal. Dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi,
lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman terdahulu.

B. Hukum Mengenai Gaya (Hukum Newton)

Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam hukum tentang gerak yang
dikemukakan oleh Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris.Ada 3 hukum dasar biomekanika,
yaitu :

5
Hukum Newton I

“Sebuah benda terus berada pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan kecuali benda itu dipengaruhi oleh gaya yang tak seimbang, atau gaya
luar neto”.

Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa perecepatan benda nol jika gaya total
(gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol.
Secara matematis dapat ditulis :

Tubuh yang diam akan tetap diam, dan tubuh yang bergerak akan tetap bergerak dalam
kecepatan yang konstan, kecuali dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang.

Contoh: Jika seseorang berada dalam bus yang berjalan dan tiba-tiba mengerem, mungkin
orang tersebut bisa terpelanting, padahal itu adalah inersia yang menyebabkan ke depan
berlanjut walau bus telah berhanti.

Cedera benturan disebabkan kecenderungan kepala manusia untuk mematuhi hukum tersebut.
Jika ada gaya sentakan dari belakang, badan akan tersentak keras ke depan karena ia
berkontak dengan tempat duduknya. Namun kepala cenderung tidak bergerak dan tersentak
dalam posisi yang menjulur (ekstensi). Karena kepala melekat pada badan, maka kepala akan
terbentur dengan keras ke depan menyebabkan kerusakan pada vertebra serviks.

Hukum Newton II

“Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka benda akan mengatur percepatan
yang arahnya sama dengan arah gaya “.

Newton II digunakan untuk mengukur suatu pengamatan.


percepatan sebuah benda (a) berbanding terbalik dengan massanya (m) dan sebanding dengan

6
gaya neto (F) yang bekerja padanya.
Maka hubungan gaya (F) dan percepatan oleh Newton dirumuskan :

F = m. a

Ket :
m : massa benda atau massa inisial (m : 1 kg massa )
a : percepatan 1 mS-2
F : 1 kg mS-2 = 1 N

Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya
terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain
dengan menggunakan gaya yang sama pada masing-masing benda dan dengan mengukur
percepatannya.
Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio percepatan
benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama :

m = F/m

Massa sebuah benda tidak tergantung pada lokasi benda.

Hukum Newton III

Gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan sebuah gaya pada benda B,
gaya yang sama besar dan berlawanan arah dikerjakan oleh benda B pada benda A.

F aksi = F reaksi

F aksi = gaya yang bekerja pada benda

F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi

7
Hukum ketiga menyatakan bahwa “tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa
keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu” .
Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya
yang sama besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul
berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian.

Contoh :
Saat berjalan, hentakan kaki atau sepatu ke permukaan lantai biasanya mengartikan bahwa
orang tersebut menekankan kakinya ke permukaan lantai dengan gaya reaksi bumi yang sama
melalui lantai pada kaki tersebut.

Jenis-jenis Gaya :

1. Gaya Berat

Berat sebuah benda adalah gaya tarikan gravitasi antara benda dan bumi. Gaya ini
sebanding dengan massa m benda itu dan medan gravitasi yang juga sama dengan percepatan
gravitasi jatuh bebas :
Berat benda sifat intrinsik benda.Berat bergantung pada lokasi benda, karena g bergantung
pada lokasi. Gaya berat selalu tegak lurus kebawah dimana pun posisi benda diletakkan,
apakah dibidang horisontal, vertikal ataupun bidang miring.

2. Gaya Normal

Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua prmukaan yang
bersentuhan dan arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh.

3. Gaya Gesek

“Bila dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka keduanya dapat saling mengerjakan
gayagesekan”.
Gaya-gaya gesekan itu sejajar dengan permukaan benda-benda di titik persentuhan.

8
Gaya gesek (friksi) sangat penting dalam kehidupan keseharian terutama tubuh.
Salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong perikardial yang menyelubungi jantung :

 Untuk menampung cairan perikardial yang menjaga agar membran tetap terpisah dan
tidak saling bergesekan akibat friksi yang berasal dari dentuman jantung.
 Cairan sinovial mengurangi friksi dengan cara bertindak sebagai pelumas atau
penurun friksi antara ujung-ujung tulang yang dilapisi kartilago pada sendi sinovial,
mis: sendi lutut.

2.2.2. Aplikasi Biomekanika

A. Biomekanika dan Ergonomi


Ergonomi adalah ilmu tentang kerja. Secara garis besar, kegiatan-kegiatan kerja
manusia dapat dikelompokkan menjadi kerja fisik (otot) dan kerja mental (otak). Tubuh
manusia dirancang untuk melakukan kerja (dalam hal ini kerja fisik) atau aktivitas serhari-
hari, adanya masa otot yang bobotnya lebih dari separuh tubuh memungkinkan manusia
untuk dapat menggerakkan tubuh dan melakukan kerja. Dari sudut pandang ergonomi, setiap
beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan
fisik, kognitif, maupun keterbatasan manusia menerima beban tersebut. Kemampuan atau
keterbatasan manusia tersebut termasuk dalam hal gerakan atau postur kerja dan gaya atau
beban kerja. Disinilah biomekanika berperan. Biomekanika merupakan ilmu yang
menggunakan hukum-hukum fisika dan konsep-konsep mekanika untuk mendeskripsikan
gerakan dan gaya pada berbagai macam bagian tubuh ketika melakukan aktivitas. Karena
biomekanika hanya berbicara dalam masalah fisik maka biomekanika termasuk dalam ranah
ergonomi fisik.

Seperti telah disebutkan di atas, biomekanika berkaitan dengan sistem biologi dan
menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Namun karena
ergonomic hanya membahas manusia maka lingkup biomekanika yang digunakan adalah
biomekanika pada manusia.

9
Ergonomi memiliki prinsip dasar untuk menyesuaikan kerja agar sesuai dengan
batasan atau karakteristik pekerjanya. Karakteristik ini biasanya disebut antropometri baik
fisik / tubuh ataupun antropometri non fisik seperti psikometri. Biomekanika merupakan studi
tentang karakteristik-karakteristik tubuh manusia dalam istilah mekanik. Biomekanika
dioperasikan pada tubuh manusia baik saat tubuh dalam keadaan statis ataupun dalam
keadaan dinamis. Oleh karena itu agar sistem kerja menjadi ergonomis maka harus
memperhatikan biomekanika.

B. Biomekanika dan Perancangan Kerja


Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan postur kerja, beban kerja
dan proses perancangan peralatan kerja misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapat
digunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerja lainnya. Peralatan
yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar
sesuai dengan keadaan biomekanika seseorang. Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan
untuk menggunakan atau menggerakan peralatan dapat mengakibatkan cedera. Penerapan
biomekanika menghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran energi
yang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.
C. Biomekanika Kerja Tubuh
Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia dipandang sebagai sistem yang terdiri
dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakili segmen-segmen tubuh
tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.

Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri dari enam link, yaitu:

1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dan siku.
2. Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.
3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.
4. Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.
5. Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.
6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.

10
Gambar tubuh sebagai sistem enam link dan joint (Chaffin, 1991)

Seperti yang disebutkan di atas bahwa manusia dapat disamakan dengan segmen
benda jamak maka panjang setiap link dapat diukur berdasarkan persentase tertentu dari
tinggi badan, sedangkan beratnya berdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak
pusat massa tiap link didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiap
segmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi mengikuti hukum newton.
Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik pada tubuh dan gaya
otot yang diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yang terjadi. Secara umum pokok
bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan
mesin, material dan peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem
kerangka otot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada sistem
kerangka otot dapat ditanggulangi dengan perancangan sistem kerja seperti alat kerja atau
postur kerja yang ergonomis seperti yang telah disebutkan di atas atau melakukan
pengendalian administratif (pemilihan personel yang tepat, pelatihan tentang teknik-teknik
penanganan material).
Misalnya pada gerakan jalan yang terpenting adalah keseimbangan. Gerakan ini
akanmemperlihatkan bagaimana kedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam
pergerakan berpindah. Untuk pengguna alat bantu pada kaki gerak terlihat bagaimana alat
bantu tersebut menyeimbangkan pasien dalam berjalan sehingga alat tersebut nyaman
dipakai.

11
D. Biomekanika dan Manual Material Handling
Titik berat bahasan biomekanika adalah pada fisik manusia khususnya pada saat
manusia melakukan kegiatan penanganan material secara manual (Manual Material Handling
/ MMH) yang biasanya tanpa menggunakan alat bantu apapun. Contoh MMH adalah
pengangkatan dan pemindahan secara manual, atau pekerjaan lain yang dominan
menggunakan otot tubuh. Pekerjaan penanganan material secara manual (Manual Material
Handling) yang terdiri dari mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik dan membawa
merupakan sumber utama komplain karyawan di industri (Ayoub & Dempsey, 1999).
Meskipun kemajuan teknologi telah banyak membantu aktivitas manusia, namun tetap
saja ada beberapa pekerjaan manual seperti MMH yang tidak dapat dihilangkan dengan
pertimbangan biaya maupun kemudahan. Pekerjaan ini membutuhkan usaha fisik sedang
hingga besar dalam durasi waktu kerja tertentu. Usaha fisik ini banyak mengakibatkan
kecelakaan kerja ataupun low back pain, yang menjadi isu besar di negara-negara industri
belakangan ini.

Aktivitas MMH yang tidak tepat dapat menimbulkan kerugian bahkan kecelakaan
kerja. Akibat yang ditimbulkan dari aktivitas MMH yang tidak benar salah satunya adalah
keluhan muskoloskeletal. Keluhan muskoloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot
skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan yang sangat ringan sampai sangat
sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dalam jangka waktu yang lama
akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon. Keluhan
inilah yang biasanya disebut sebagai muskoloskeletal disorder (MSDs) atau cedera pada
sistem muskuloskeletal (Grandjean, 1993).

12
Khusus saat melakukan MMH jenis pengangkatan, organ tubuh yang mendapatkan
pengaruh paling besar adalah pada bagian tulang belakang, biomekanika pun membahas
mengenai struktur tulang belakang pada tubuh manusia. Pengangkatan manual yang
dilakukan oleh operator akan membuat struktur tulang belakang mengalami tekanan yang
berlebihan, meskipun pengangkatan manual tersebut dilakukan tidak terlalu sering atau
dengan kata lain frekuensinya jarang. Namun demikian, hal tersebut tetap saja memberikan
pengaruh buruk terhadap struktur tulang belakang.
Tingginya tingkat cidera atau kecelakaan kerja selain merugikan secara langsung
yaitu sakit yang diderita oleh pekerja, kecelakaan tersebut juga akan berdampak buruk
terhadap kinerja perusahaan yaitu berupa penurunan produktivitas perusahaan, baik melalui
beban biaya pengobatan yang cukup tinggi dan juga ketidakhadiran pekerja serta penurunan
dalam kualitas kerja.
Contoh dari penerapan ilmu biomekanika selain MMH adalah untuk menjelaskan efek
getaran dan dampak yang timbul akibat kerja, menyelidiki karakteristik kolom tulang
belakang, menguji penggunaan alat prosthetic, dll.

E. Biomekanika dan Teknik Industri

Seperti dijelaskan sebelumnya, biomekanika sangat erat kaitannya dengan ergonomi


& K3 dan ergonomi merupakan bagian dari teknik industri. Jadi jelas bahwa biomekanika
termasuk banyak dipelajari di teknik industri. Namun ternyata ada satu hal lagi yang
membuat biomekanika sangat dipahami di teknik industri yakni adanya jenis mata kuliah
mekanika teknik (engineering mechanics) di teknik industri yang menjadi dasar ilmu dari
biomekanika. Memang ada bidang teknik lain yang mendapat mekanika teknik seperti teknik
mesin dan arsitektur atau sejenisnya, namun mereka tidak paham ergonomi & K3. Sedangkan
ergonomi dan K3 juga ada di bidang lain seperti kesehatan masyarakat dan sejenisnya, namun
mereka tidak paham mekanika teknik. Jadi di teknik industri lah bidang biomekanika ini
sebenarnya dapat sangat berkembang. Walaupun penerapan mekanika teknik di teknik
industri biasanya lebih mengarah ke kluster proses manufaktur atau desain produk namun
bisa dikembangkan dan dilebarkan secara optimal ke kluster ergonomi bekerja sama dengan
jenis mata kuliah fisiologi manusia kerja menjadi biomekanika.

13
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika padasystem


biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmumekanika terapan dan ilmu-
ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanikamenyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh
mahluk hidup. Dalambiomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan
konsep,analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan
kedokteran. Filosof Yunani Aristotle (384-322 SM) adalah orang yang pertama
kalimelakukan studi secara sistematik terhadap gerakan tubuh manusia. Banyak prinsip yang
mendeskripsikan aksi dan karakteristik geometri dari otot.

Studi dari para filosof dan ilmuwan tersebut telah mengakibatkan kita bisa
membuktikan bahwagerakan tubuh manusia merupakan konsekuensi dari interkasi antara otot
dangaya yang diakibatkan oleh lingkungan sekitar tubuh manusia. Seperi yangditulis oleh
Aristotle bahwa binatang yang berjalan membuat posisisnya berubah dengan menekan apa
yang ada dibawahnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati. 2011. Biomekanika. dalam https://www.scribd.com/doc/98452575/makalah-


biomekanika, 30 Maret 2016

Sunaryati Pujilestari, Wiwik. 2015. Biomekanika. dalam


https://wiwiksunaryatipujilestari.wordpress.com/2015/01/13/biomekanika-fisika-
kesehatan

Sasmito, Teguh. 2011. Biomekanika. dalam


https://teguhsasmitosdp2c.wordpress.com/2011/04/18/biomekanika.

Friskillaa. 2012. Biomekanika. dalam http://friskillaa24w.blogspot.co.id/2012/09/makalah-


biomekanika-fisika-kesehatan.html

15

Anda mungkin juga menyukai