Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP - PRINSIP BIOMEKANIKA DALAM

KEPERAWATAN

DISUSUN
O
L
E
H

KELOMPOK 3
Pengertian Biomekanika

Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua
dari semua cabang ilmu dalam fisika.Tersebutlah nama-nama seperti Archimides
(287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang
merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisis
dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-
gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi .
Konsep Dasar Biomekanika
Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang
mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar
prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan.

Biomekanika (Biomechanics) tidak saja digunakan untuk


perbaikan teknik cabang olahraga, tetapi juga banyak digunakan
oleh para ahli di luar bidang ilmu olahraga, misalnya bidang
kedokteran, dan desain alat-alat kebutuhan manusia
Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang
mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar
prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan
Biomekanika (Biomechanics) tidak saja digunakan untuk perbaikan teknik cabang
olahraga, tetapi juga banyak digunakan oleh para ahli di luar bidang ilmu olahraga,
misalnya bidang kedokteran, dan desain alat-alat kebutuhan manusia Biomekanika
merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam
gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan

Ruang lingkup Biomekanika meliputi antara lain:

• Developmental biomechanics
• Biomechanics of exercise
• Rehabilitation mechanics
• Equipment design
• Sports Biomechanics
Penerapan Prinsip Biomekanika dalam Keperawatan
Dasar dari prinsip kerja Biomekanika adalah Hukum Newton yang
terdiri dari :

Hukum I Newton
Hukum I Newton Bunyi Hukum I Newton Selama jumlah gaya yang
bekerja pada sebuah benda sama dengan nol (ΣF = 0) maka benda
akan berada dalam keadaan diam atau bergerak secara lurus beraturan
(Kecepatannya konstan).

Contoh :
Ketika tubuh dalam keadaan istirahat semua otot dan organ lain juga dalam keadaan
relaks. Maka ketika kita akan menggerakkannya harus dimulai dari perlahan lahan
( perlu pemenasan ). Jika secara tiba-tiba digerakkan maka kemungkinan akan
mengakibatkan cedera pada organ tersebut.
Hukum II Newton 

Jika sebuah benda diberikan gaya maka benda tersebut akan bergerak dan
mengalami Percepatan. Percepatan gerak sebuah benda berbanding lurus
dengan besarnya gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan besar
masanya.

Contoh :
Gaya otot yang diperlukan akan lebih besar ketika mengangkat beban
yang berat dibandingkan dengan ketika mengangkat beban yang ringan.
Ketika mendorong sebuah sebuah kereta pasien atau kursi dorong gaya
yang diperlukan lebih besar ketika mendorong pasien yang berbadan
besar dibandingkan dengan ketika mendorong pasien yang bertubuh kecil.
Hukum III Newton

Jika sebuah benda melakukan gaya pada benda lain maka benda tersebut
akan mendapatkan balasan gaya yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan. Hukum ini dikenal dengan hukum aksi dan reaksi.

Contoh :
Ketika telapak kaki menginjak tanah dan mendorong kearah belakang maka
tanah akan membalas dengan memberikan gaya yang besarnya dengan arah
kedepan sehingga badan akan terdorong maju.
Pengertian Mekanika Tubuh

Mekanika tubuh (Body Mechanic) adalah usaha untuk mengkordinasi sistem


musculoskeletal dan saraf, sehingga individu dapat bergerak, mengangkat,
membungkuk, berdiri, duduk, berbaring dan melakukan aktivitas sehari-hari dengan
sempurna. Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi resiko
cedera sistem musculoskeletal. Mekanika tubuh juga tepat memfasilitasi pergerakan
tubuh yang memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan
penggunaan energi otot yang berlebihan.Hal-hal tersebut mencakup kesegarisan
tubuh (Body Alignment), keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan.
Pengaturan Posisi
a. Posisi Fowler

Posisi Fowler adalah posisi dengan tubuh setengah duduk atau duduk.

Tujuan :
- Mempertahankan kenyamanan
- Memfasilitasi fungsi pernapasan
b. Posisi Sim

Pada posisi ini pasien berbaring miring baik ke kanan atau ke kiri.
Tujuan :
a. Memberikan kenyamanan.
b. Melakukan huknah.
c. Memberikan obat per anus (supositoria).
d. Melakukan pemeriksaan daerah
c. Posisi Trendelenburg

Posisi ini menempatkan pasien di tempat tidur dengan


bagian kepala lebih rendah dari bagian kaki.
Tujuan :
Melancarkan peredaran darah ke otak.
d. Posisi Dorsal Recumbent

Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi telentang dengan


kedua lutut fleksi di atas tempat tidur.
Tujuan:
Perawatan daerah genitalia.
Pemeriksaan genetalia.
Posisi pada proses persalinan.
e. Posisi Litotomi

Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi telentang dengan mengangkat kedua
kaki dan ditarik ke atas abdomen.
Tujuan :
Pemeriksaan alat genitalia.
Proses persalinan.
Pemasangan alat kontrasepsi.
f. Posisi Genu Pektoral

Pada posisi genu pectoral, pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada
menempel pada bagian alas tempat tidur.
Tujuan :
Pemeriksaan daerah rektum dan sigmoid .
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai