Oleh:
Ghyriani :2122013
Defenisi Istirahat
• Istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam
keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. kata
istirahat berarti berhenti sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan
diri, atau suatu keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan,
menyulitkan, bahkan menjengkelkan ( A.Aziz Alimul H.)
• Istirahat dan tidur memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. secara umum,
istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari
perasaan gelisah. dalam arti lain istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama
sekali. terkadang, berjalan – jalan ditaman juga bisa di katakana sebagai suatu bentuk
istirahat.( Haswita S. kp., M. Kes)
Karakteristik Istirahat
Terdapat beberapa karakteristik dari istirahat beberapa karakteristik istirahat
misalnya,Narrow ( 1967 ) yang di kutip oleh perry dan Potter ( 1993 ) mengemukakan 6
karakteristik yang berhubungan dengan istirahat, di antaranya:
Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi.
Merasa di terima.
Mengetahui apa yang sedang terjadi.
Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.
Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.
Kebutuhan istirahat dapat dirasakan apabila semua karakteristik tersebut di atas dapat
terpenuhi. hal ini dapat di jumpai apabila pasien merasakan segala kebutuhannya dapat di
atasi dan adanya pengawasan maupun penerimaan dari asuhan keperawatan yang di
berikan sehingga dapat memberikan kedamaian. apabila pasien tidak meraskan 6 kriteria
tersebut, maka kebutuhan istirahatnya masih belum terpenuhi sehingga di perlukan
tindakan keperawatan yang dapat meningkatkan terpenuhinya kebutuhan istirahat dan tidur,
misalnya mendengarkan secara hati – hati tentang kekhawatiran personal pasien dan
mencoba meringankan jika memungkinkan .
Kebutuhan Tidur
Kebutuhan tidur pada manusia bergantung pada tingkat perkembangan.
Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang
berfariasi, perubahan proses fisiologis tubuh dan penurunan respon terhadap stimulus
eksternal.Hampir sepertiga dari waktu kita , kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut
didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik
setelah seharian beraktifitas, menggurangi stress dan kecemasan , serta dapat
meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat hendak melakukan aktifitas sehari- hari.
Fisiologis Tidur
Fisiologi Tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme
serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat
tidur dan bangun. Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis
yang merupakan sistem yang menggatur seluruh tingkatkan kegiatan susunan saraf pusat
termasuk penggaturn kewaspadaan dan tidur.Pusat penggaturan aktivitas kewaspadaan
dan tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas pons. Selain itu, reticular activating
system (RAS) dapat memberikan rangsangan visual,pendengaran,nyeri,dan perabaan juga
dapat menerima stimulasi dan korteks serebri termasuk rangsanga emosi dan proses pikir.
Dalam keadaan sadar,neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin seperti
norepineprin.Demikian juga pada saat tidur, kemudian di sebapkan adanya pelepasan
serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu bulbar
synchronizing regional( BSR) , sedangkan bangun tergantung dari keseimbangan implus
yang di terima di pusat otak dan sistem limbik. Dengan demkian sistem pada badan otak
yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR.
Selesai sudah presentasi kelompok kami hari ini,