Anda di halaman 1dari 7

Kebutuhan istirahat dan tidur

Oleh:

Sri Ratna Mulianti :2122001 Fitrian Pulubuhu :2122015


Bernadetha Pribiantri Sa :2122017
Ismawati S.Latip :2122003
Maria Nona Ida :2122019
Sintia M. Rahmola :2122005 Emilia Nina Ola :2122021
Fazlianita Isiha :2122007 Elwadus Wiki :2122023
Rahma Baronga :2122009 Maria Nona Yovani :2122025
Otniel Adi Papa :2122027
Albertus Dua :2122011
 
Gloria Archangela •  

Ghyriani :2122013
Defenisi Istirahat
• Istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam
keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. kata
istirahat berarti berhenti sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan
diri, atau suatu keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan,
menyulitkan, bahkan menjengkelkan ( A.Aziz Alimul H.)

• Istirahat dan tidur memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. secara umum,
istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari
perasaan gelisah. dalam arti lain istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama
sekali. terkadang, berjalan – jalan ditaman juga bisa di katakana sebagai suatu bentuk
istirahat.( Haswita S. kp., M. Kes)
Karakteristik Istirahat
Terdapat beberapa karakteristik dari istirahat beberapa karakteristik istirahat
misalnya,Narrow ( 1967 ) yang di kutip oleh perry dan Potter ( 1993 ) mengemukakan 6
karakteristik yang berhubungan dengan istirahat, di antaranya:
 Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi.
 Merasa di terima.
 Mengetahui apa yang sedang terjadi.
 Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.
 Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
 Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.

Kebutuhan istirahat dapat dirasakan apabila semua karakteristik tersebut di atas dapat
terpenuhi. hal ini dapat di jumpai apabila pasien merasakan segala kebutuhannya dapat di
atasi dan adanya pengawasan maupun penerimaan dari asuhan keperawatan yang di
berikan sehingga dapat memberikan kedamaian. apabila pasien tidak meraskan 6 kriteria
tersebut, maka kebutuhan istirahatnya masih belum terpenuhi sehingga di perlukan
tindakan keperawatan yang dapat meningkatkan terpenuhinya kebutuhan istirahat dan tidur,
misalnya mendengarkan secara hati – hati tentang kekhawatiran personal pasien dan
mencoba meringankan jika memungkinkan .

 
Kebutuhan Tidur
Kebutuhan tidur pada manusia bergantung pada tingkat perkembangan.

Tabel kebutuhan tidur manusia berdasarkan usia :

Usia Tingkat Perkembangan Jumlah Kebutuhan Tidur

0-1 Bulan Masa Neonatus 14-18 Jam/ Hari

1-18 Bulan Masa Bayi 12-14 Jam /Hari

18 Bulan -3 Tahun Masa Anak 11-12 Jam /Hari

3-6 Tahun Masa Prasekolah 11 Jam/Hari

6-12 Tahun Masa Sekolah 10 Jam/Hari

12- 18 Tahun Masa Remaja 8,5 Jam/Hari

18-40 Tahun Masa Dewasa Muda 7-8 Jam/ Hari

40-60 Tahun Masa Paruh Baya 7 Jam/ Hari

60 Tahun Ke Atas Masa Dewasa Tua 6 Jam/ Hari


Defenisi tidur.
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri dimana persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun/hilang dan dapat dibangunkan kembali dengan indra atau
rangsangan yang cukup (Guyton 1981).

Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang
berfariasi, perubahan proses fisiologis tubuh dan penurunan respon terhadap stimulus
eksternal.Hampir sepertiga dari waktu kita , kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut
didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik
setelah seharian beraktifitas, menggurangi stress dan kecemasan , serta dapat
meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat hendak melakukan aktifitas sehari- hari.
Fisiologis Tidur
Fisiologi Tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme
serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat
tidur dan bangun. Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis
yang merupakan sistem yang menggatur seluruh tingkatkan kegiatan susunan saraf pusat
termasuk penggaturn kewaspadaan dan tidur.Pusat penggaturan aktivitas kewaspadaan
dan tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas pons. Selain itu, reticular activating
system (RAS) dapat memberikan rangsangan visual,pendengaran,nyeri,dan perabaan juga
dapat menerima stimulasi dan korteks serebri termasuk rangsanga emosi dan proses pikir.
Dalam keadaan sadar,neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin seperti
norepineprin.Demikian juga pada saat tidur, kemudian di sebapkan adanya pelepasan
serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu bulbar
synchronizing regional( BSR) , sedangkan bangun tergantung dari keseimbangan implus
yang di terima di pusat otak dan sistem limbik. Dengan demkian sistem pada badan otak
yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR.

 
Selesai sudah presentasi kelompok kami hari ini,

Seperti kamu dan dia yang selesai

Tanpa pernah di mulai.

Anda mungkin juga menyukai