OLEH
GEDE HENDRA KUSUMA DARMAWAN
NIM. 20089142111
yang sangat besar. Pentingnya tidur, dan mekanisme tidur sendiri masih
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang terjadi secara alami
tubuh. Jika seseorang tidak mendapatkan tidur yang baik maka akan
Tidur adalah kondisi tidak sadarkan diri yang relative, bukan hanya
dibutuhkan oleh semua orang. Untuk dapat berfungsi secara normal, maka
(Apriyani, 2018).
dan perbaikan. Mencapai kualitas tidur yang baik penting untuk kesehatan,
sama halnya dengan sembuh dari penyakit. Klien yang sedang sakit sering
kali membutuhkan lebih banyak tidur dan istirahat dari pada klien yang
untuk mendapatkan tidur dan istirahat yang adekuat (Andri, Panzilion, &
Sutrisno, 2019).
mandiri yang bisa diberikan kepada pasien sebagai alternatif yang dapat
mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk dapat tidur dan bangun.
Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis.
kewaspadaan dan tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas pons.
emosidan proses pikir. Pada saat tidur, terdapat pelepasan serum serotonin
dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu bulbar
atau perbuahan dalam tidur adalah RAS dan BSR (Uliyah & Hidayat,
2010).
a. Penyakit.
orang tersebut akan lebih cepat untuk dapat tidur karena tahap tidur
c. Stres Psikologis
d. Obat-Obatan
e. Nutrisi
f. Lingkungan
g. Motivasi
proses tidur.
a. Insomnia
sebentar atau susah tidur. Insomnia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu
setelah bangun tidur pada malam hari. Proses gangguan tidur ini
b. Hipersomnia
berlebihan. Pada umumnya, lebih dari sembilan jam pada malam hari,
yang disebabka noleh kemungkinan adanya masalah psikologis,
gangguan metabolisme.
c. Parasomnia
dalamn tidur banyak terjadi pada anak-anak, yaitu pada tahap III dan
d. Enuresis
pada waktu tidur atau disebut juga dengan istilah mengompol. Enuresis
tidur.
f. Narkolepsi
gangguan.
g. Mengigau
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama:
Umur:
Alamat :
Pekerjaan :
No. Reg :
Tgl. MRS :
Tgl. Pengkajian :
Dx Medis :
Pendidikan :
Pekerjaan
4. Riwayat Tidur:
Data yang perlu dikaji seperti deskripsi masalah tidur klien, pola
tidur biasa, perubahan tidur terakhir, rutinitas menjelang tidur
dan lingkungan tidur, penggunaan obat tidur, pola asupan diet,
gejala yang dialami selama terbangun, penyakit fisik yang
terjadi secara bersamaan, status emosional dan mental saatini.
7. Pengkajian Fisik
b. Kesadaran
c. PemeriksaanTTV
DS :
Klien tampaklemas
Klien tampakbingung
Klien sesaknafas
8. Pemeriksaan Penunjang
7. Pemeriksaan Laboratorium
8. Pemeriksaan radiologic
C. Diagnosa Keperawatan
Gangguan pola tidur berhubungan dengan:
D. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
. Keperawatan NOC NIC
1. Gangguan pola Anxiety control Sleep Enhancement Untuk melihat
tidur berhubungan Comfort Level bagaimana
Pain Level Determinasi efek-
dengan Psikologis, respon terhadap
Rest : Extent and efek medikasi
Lingkungan, pattern pemberiak
terhadap pola tidur
Fisiologis Sleep : Extent and medikasi
Pattern Fasilitasi untuk
Setelah dilakukan Dengan membaca
mempertahankan
tindakan keperawatan tubuh akan
aktifitas sebelum
selama…. Gangguan berespon cepat
tidur (membaca)
pola tidur pasien Ciptakan lelah dan bisa
DAFTAR PUSTAKA
Andri, J., Panzilion, & Sutrisno, T. (2019). Hubungan Antara Nyeri Fraktur
Dengan Kualitas Tidur Pasien Yang Di Rawat Inap. Jurnal Kesmas
Asclepius (JKA), 1, 55–64.
Apriyani, H. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Tidur Pasien Post Operasi di RSD HM RYACUDU
Kota Bumi. Jurnal Keperawatan, III(1), 10–16.
Djawa, Y. D., Hariyanto, T., & Ardiyani, V. M. (2017). Perbedaan Kualitas Tidur
Sebelum Dan Sesudah Melakukan Relaksasi otot Progresif Pada Lansia.
Nurisng News, 2, 169–177.
Suhartini. (2019). Pemenuhan Istirahat – Tidur Pasien melalui Tehnik Relaksasi
Progresif di Rumah Sakit Umum Daerah Bima. Bima Nursing Journal, 1(1),
56–63.
Uliyah, M., & Hidayat, A. A. (2010). Keterampilan Dasar Praktek Klinik Untuk
Kebidanan (2nd ed.; A. Nurdini, ed.). Jakarta: Salema Medika.