Anda di halaman 1dari 52

LITERATUR REVIEW

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

Oleh :

I Kadek Muliana, S.Kep

20089142112

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................2

C. Tujuan Literature Review.....................................................................2

D. Manfaat Literature Review...................................................................3

BAB II METODE PENCARIAN LITERATURE REVIEW.............................5

A. Konsep Literature Review....................................................................5

B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi................................................................5

C. Metode Pencarian Literature Review....................................................6

D. Sumber Data dan Pencarian Jurnal.......................................................6

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................7

A. Hasil Review Artikel............................................................................8

B. Pembahasan..........................................................................................35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................46

A. Kesimpulan...........................................................................................46

B. Saran.....................................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi yang baik merupakan landasan kesehatan yang dapat

mempengaruhi kekebalan tubuh, kerentanan terhadap penyakit, serta

pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental. Gizi yang baik akan

menurunkan kesakitan, kecacatan dan kematian sehingga dapat

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Masalah gizi terjadi disetiap

siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak,

dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan merupakan

masa penting, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan

perkembangan yang sangat pesat. Gangguan gizi yang terjadi pada periode

ini bersifat permanen, tidak dapat dipulihkan walaupun kebutuhan gizi

pada masa selanjutnya terpenuhi (Suharidewi & Pinatih, 2017)

Secara global malnutrisi masih menjadi masalah kesehatan utama

di seluruh dunia. Pada tahun 2014 terdapat 2-3 juta orang mengalami

malnutrisi disetiap negara, walaupun malnutrisi tidak secara langsung

menyebabkan kematian pada anak, namun malnutrisi dihubungkan dengan

penyebab dari 54% kematian pada anak-anak di Negara berkembang pada

tahun 2001. Prevalensi gizi kurang di dunia pada anak dengan umur

dibawah lima tahun dari tahun 2010-2012 masih terbilang tinggi yaitu

15%, namun sudah mengalami penurunan dari 25%. Prevalensi malnutrisi

1
2

tidak hanya meningkat di Negara maju tetapi juga di Negara berkembang.

Selain gizi kurang, diperkirakan 44 juta (6,7%) anak dibawah umur lima

tahun mengalami gizi lebih dan jumlah ini terus meningkat tiap tahunnya.

Anak gizi lebih didefinisikan dengan nilai berat badan untuk tinggi badan

melebihi dua standar deviasi atau lebih dari nilai median standar

pertumbuhan anak (WHO dalam Suharidewi & Pinatih, 2017)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat ditarik rumusan masalah

dalam pembuatan literature review yaitu “ Bagaimana upaya pemenuhan

kebutuhan nutrisi untuk meningkatkan status gizi? “

C. Tujuan Literature Review

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui “Upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi

untuk meningkatkan status gizi”.

2. Tujuan Khusus

a) Menganalisis pemenuhan kebutuhan nutrisi

b) Menganalisis faktor-faktor yang mengalami gangguan

pemenuhan kebutuhan nutrisi.

c) Menjelaskan tentang nutrisi

d) Menjelaskan tentang bagaimana upaya pemenuhan

kebutuhan nutrisi pada anak untuk meningkatkan status gizi


3

D. Manfaat Literature Review

1. Manfaat Teoritis

Literature Review ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

sumber informasi dan pengembangan teori tentang pemenuhan

kebutuhan nutrisi.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Lembaga dan Institusi Pendidikan

Informasi yang diperoleh dari Literature Review ini

diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber referensi

untuk dapat mengembangkan ilmu keperawatan bagi peserta

didik di institusi Pendidikan.

b) Bagi Pembuat Literature Review

Literature Review ini diharapkan nantinya bisa

menjadi bahan kajian atau digunakan untuk menambah

pengetahuan pembuat tentang pemenuhan kebutuhan

nutrisi.

c) Bagi Masyarakat

Diharapakan untuk kedepannya Literature Review

ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya

dalam menangani permasalahan nutrisi.

d) Bagi Pembuat Literature Review Selanjutnya

Diharapkan Literature Review ini dapat digunakan b

agi pembuatkebutuhan
selanjutnyanutrisi.
untuk dijadikan sumber informasi s
4

erta dijadikan acuan dalam pembuatan lebih lanjut terkait pe

menuhan
BAB II

METODE LITERATURE REVIEW

A. Konsep Dasar Literature Review

Studi literature review adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan

data atau sumber yang berhubungan pada sebuah topik tertentu yang bisa

didapat dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, internet, dan pustaka lain.

Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian

lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan

penelitian. Literature review digunakan dengan tujuan untuk

mengidentifikasi, mengkaji, mengevaluasi, dan menafsirkan semua

penelitian yang tersedia dengan bidang topik fenomena yang menarik,

dengan pertanyaan penelitian tertentu yang relevan (Triandini, Jayanatha,

Indrawan, Putra, & Iswara, 2019)

B. Kreteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria inklusi yang digunakan dalam pencarian literature review adalah

jurnal publikasi mulai dari tahun 2015-2020, jurnal atau artikel berbahasa

Indonesia dan berbahasa Inggris, full text dan original artikel, metode

penelitian kuantitatif, dan sesuai dengan topik penelitian. Sedangkan kriteria

eksklusi dalam pencarian literature review penelitian ini adalah jurnal atau

artikel terbitan di bawah tahun 2015, tidak dapat diakses full text, dan tidak

sesuai topik penelitian.

5
6

C. Metode Metode Pencarian Literature Review

Metode yang digunakan dalam penyusunan literature review ini yaitu

menggunakan strategi secara komprehensif, seperti pencarian artikel dalam

database jurnal penelitian, pencarian jurnal melalui internet, dan tinjauan

ulang artikel. Media internet yang digunakan meliputi Google Scholar,

Pubmed.

D. Sumber Data dan Pencarian Jurnal

Hasil pencarian dari 2 database


yaitu:
Tahap Identifikasi
Google Scholar : 13.700
artikel
Pubmed : 24.350
artikel
Artikel tereklusi karena tidak
sesuai dengan kriteria inklusi
dan eksklusi yang
Hasil Skrining 5 tahun terakhir : ditentukan :
Google Scholar : 8.940 Google Scholar : 850 artikel
Tahap Skrining artikel
Pubmed : 5 artikel
Pubmed : 574
artikel

Hasil analisis fulltext dan


kelayakan berdasarkan kesesuaian
Tahap Kelayakan outcome yang dicapai:
Google Scholar : 8 artikel
Pubmed : 2 artikel

Total artikel akhir yaitu


Analisis Artikel sebanyak 10 artikel

Skema 2.1 Proses Pencarian dan hasil Literatur review


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelusuran artikel yang telah

melalui proses seleksi. Hasil Review Artikel disajikan dalam bentuk tabel yang

menjelaskan tentang penulis/peneliti, judul artikel, tahun, tujuan, sampel, metode

penelitian, dan output (hasil). Hasil review yang didapat dipaparkan dalam tabel

dibawah ini :

7
A. Hasil Review Artikel

Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Sampel Metodologi Hasil

Penelitian
(Whitaker et al., Provider advice Untuk Menggunakan 276 wanita Metode: Survei Hasil: Sekitar 75 dan 63%

2019) on physical mengetahui yang melahirkan anak elektronik cross- wanita melaporkan

activity and tentang kembar dalam 3 tahun sectional pemberi nasihat tentang

nutrition in twin aktivitas fisik terakhir. aktivitas fisik dan nutrisi,

pregnancies: a dan masing-masing, selama

crosssectional nutrisi pada kehamilan kembar

electronic kehamilan mereka. Wanita yang

survey. kembar. paling sering mengingat

nasihat tentang aktivitas

fisik

melaporkan rekomendasi

untuk berjalan pada

8
tingkat intensitas ringan

hingga sedang. Namun,

hanya sedikit wanita yang

melaporkan fisiknya

rekomendasi aktivitas

konsisten dengan

pedoman saat ini, dan

sekitar 55% wanita

melaporkan penyedia

saran untuk membatasi

atau membatasi aktivitas

selama kehamilan

mereka, termasuk tirah

baring. Saran nutrisi

9
difokuskan pada makan

diet sehat, seimbang dan

meningkatkan asupan

protein. Lebih banyak

wanita melaporkan diri

memulai percakapan

aktivitas fisik dengan

penyedia mereka (40%)

dibandingkan dengan

nutrisi (21%). Meski

nasehatnya terbatas, 70%

wanita

melaporkan merasa puas

atau sangat puas dengan

10
informasi yang mereka

terima dari penyedia

mereka tentang aktivitas

fisik

atau nutrisi.

(Lugowska, The Nutritional Tujuan dari Sampel N = 815 ibu hamil Menggunakan Hasil penelitian

2019) Behaviour of penelitian ini pada kehamilan pertama. kuesioner yang menunjukkan bahwa

Pregnant adalah untuk dirancang khusus. perilaku gizi ibu hamil

Women in mengetahui Kuesioner dikirim wanita dicirikan oleh

Poland kandungan ke rumah sakit banyak praktik buruk.

gizinya yang berlokasi di

perilaku wanita Siedlce

hamil di (Polandia),

Polandia. termasuk

11
pendapat dalam

hal ini, komentar

dan saran yang

digunakan untuk

menerapkan

penyempurnaan

dari survei

tersebut. Survei

diperbarui

berdasarkan

umpan balik yang

diterima, seperti:

usia kehamilan,

keadaan

12
kesehatan ibu,

urutan kehamilan,

kondisi patologis

yang terjadi.

Kuesionernya

adalah

divalidasi selama

studi percontohan

yang dilakukan

pada tahun 2016

di antara

sekelompok

wanita hamil (50

wanita).

13
(Prasetia, Hubungan Pola Untuk Besar sampel sebanyak 30 Penelitian ini Berdasarkan hasil

Yuliwar, & Pemenuhan mengetahui anak jalanan menggunakan penelitian didapatkan

Dewi, 2018) Nutrisi dengan hubungan desain analitik bahwa anak jalanan yang

Kadar antara pola korelasi dengan terdapat di Kota Malang

Hemoglobin pemenuhan pendekatan Cross menunjukkan sebagian

pada Anak nutrisi dengan Sectional. Teknik besar (53,3%)atau 16

Jalanan di Kota kadar pengambilan orang responden

Malang hemoglobin sampel pemenuhan nutrisinya

pada anak purpossive termasuk dalamkategori

jalanan di Kota sampling. Analisa kurang sesuai. (16,7%)

Malang data yang atau 5 orang responden

digunakan adalah pemenuhan nutrisinya

Spearmandengan termasuk dalam kategori

taraf signifikan tidak sesuai dan sisanya

14
α= 0,05. (20,0%) atau sebanyak 6

orang responden

pemenuhan nutrisi

termasuk dalam kategori

sesuai. Kadar

Hemoglobin Anak jalanan

sebagian besar termasuk

dalam kategori tidak

normal (53,3%) atau 16

orang responden dan

sebagian kecil (46,7%)

dengan jumlah 14 orang

responden termasuk

dalam kategori normal.

15
Hal ini disebabkan karena

kadar hemoglobin

dipengaruhi oleh banyak

faktor terkait selain pola

pemenuhan nutrisi. Hasil

uji Spearmandata pola

pemenuhan nutrisi dengan

kadar hemoglobin dengan

nilai sig.(2.tailed) r-

value0,405>0,05.
(Rahayu, Hubungan Mengetahui Terhadap 10 responden Jenis penelitian Selama masa nifas

Hastuti, & Pemenuhan hubungan- diketahui ada 7 responden yang digunakan pemenuhan nutrisi

Rosidah, 2017) Nutrisi dan hubungan yang mengatakan dalam penelitian terpenuhi yaitu sebanyak

Tingkat pemenuhan pengeluaran ASI nya tidak ini adalah analitik 15% responden (35,7%)

Kecemasan nutrisi dan lancar, 4 responden yang korelasi dan sebanyak 27

16
Masa Nifas tingkat pengeluaran ASI nya tidak (Correlation responden (64,3%)

dengan kecemasan lancar dikarenakan analytic) dengan selama masa nifas

Pengeluaran masa nifas pemenuhan nutrisi ibu yang pendekatan pemenuhan nutrisi tidak

ASI Ibu di Desa dengan tidak terpenuhi,Sedangkan 3 retrospektif yaitu terpenuhi 14 (33%)

Sumber pengeluaran respondenyang pengeluaran data yang mengalami kecemasan

Kecamatan ASI pada ibu ASI nya tidak dikumpulkan ringan, 28 (67%)

Sumber nifas di desa lancarmengatakanmerasakan berasal dari data mengalami kecemasan

Kabupaten sumber cemas saat ASInya yang telah berlalu sedang, pengeluaran

Rembang. kecamatan tidakkeluar dengan lancar (Suyanto,2009). ASInya lancar yaitu

sumber Penelitian ini sebanyak 16 orang (38%),

kabupaten adalah 26 orang ( 62%)

rembang. kebelakang pengeluaran ASI nya

(backward tidak lancar.

looking), artinya

17
pengumpulan

data dimulai dari

efek atau akibat

yang telah terjadi

(Mlatti, Hubungan Tujuan Penelitian dilakukan pada Penelitian ini Hasil penelitian dianalisis

Andriani, & Lama Menyusui penelitian ini 88 bayi di puskesmas bersifat survei dengan uji rasio ganjil

Ilmiawan, 2020) Dengan Status adalah Kecamatan Pontianak Timur analitik dengan mantel haenszel

Gizi Bayi Usia diketahuinya yang terbagi menjadi 44 desain case SPSS ver 23.0 Hasil Bayi

6-12 Bulan Di hubungan kasus dan 44 kontrol, case control yang umur 6 bulan yang

Kecamatan frekuensi disini dilihat dari gabungan merupakan mendapat ASI lanjutan

Pontianak menyusui, jumlah kasus bayi yang penelitian dapat menurunkan

Timur praktek mengalami gangguan BB/U, epidemiologis resiko malnutrisi 5,1 kali.

pemberian ASI PB/U dan BB/PB sedangkan analitik Ada korelasi yang

serta pemberian control adalah bayi yang observasional signifikan antara durasi

18
ASI lebih dari tidak memiliki gangguan yang bersifat Praktik pemberian ASI

6 bulan dengan pertumbuhan. retrospektif. terhadap status gizi pada

status gizi pada bayi usia 6-12 bulan di

bayi usia 6 -12 wilayah Timur

bulan di kota Pontianak.

Pontianak

Timur.
(Anitasari B. Pengaruh Tujuan Sampel penelitian ini adalah Jenis penelitian Hasil penelitian

Tandiama A, Pendidikan penelitian ini ibu hamil yang berada di ini adalah quasi menunjukkan bahwa

2018) Kesehatan untuk wilayah kerja Puskesmas eksperiment one responden yang berumur

Terhadap mengetahui Wara Selatan Kota Palopo group pre test- 18-30 tahun sebanyak 13

Pengetahuan pengaruh yang berjumlah 29 orang. post test. orang (44,8%) dan

Dan Sikap Ibu pendidikan Teknik pengambilan sampel berumur > 30 tahun

Hamil Tentang kesehatan menggunakan total sebanyak 16 orang

Pemenuhan terhadap sampling sebanyak 29 orang (55,2%), tingkat

19
Kebutuhan pengetahuan ibu hamil. Analisa data pendidikan SMA 19

Nutrisi Masa dan sikap ibu menggunakan t-test. orang (65,5%) dan

Kehamilan Di hamil tentang perguruan tinggi 10 orang

Wilayah Kerja pemenuhan (34,5%), mayoritas

Puskesmas nutrisi masa pekerjaan adalah

Wara Selatan kehamilan. wiraswasta sebanyak 17

Kota Palopo orang (58,6%). Tingkat

Tahun 2017. pengetahuan responden

sebelum diberikan

pendidikan kesehatan

menunjukkan sebanyak

15 orang (51,7%)

berpengetahuan kurang

dan sebanyak 14 orang

20
(48,3%) berpengetahuan

baik. Sedangkan untuk

sikap responden sebelum

diberikan pendidikan

kesehatan menunjukkan

sebanyak 16 orang

(55,2%) bersikap negatif

dan 13 orang (44,8%)

bersikap positif. Setelah

diberikan pendidikan

kesehatan mayoritas

responden memiliki

pengetahuan yang baik

sebanyak 25 orang

21
(86,2%) dan yang

memiliki sikap yang

positif sebanyak 24 orang

(82,8%). Ada pengaruh

pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan ibu

hamil tentang pemenuhan

nutrisi masa kehamilan

dengan nilai p= 0,003

(nilai p< α 0,05), dan ada

pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap sikap

ibu hamil tentang

pemenuhan nutrisi masa

22
kehamilan dengan nilai

p= 0,005 (nilai p< α 0,05).


(Wati, 2018) Hubungan Tujuan pada Subjek dalam penelitian ini Jenis penelitian Hasil penelitian

Tingkat penelitian ini berjumlah 47 balita yang ini adalah menunjukkan bahwa

Pendidikan, untuk dipilih secara acak penelitian terdapat 38,3% ibu yang

Pengetahuan mengetahui menggunakan simple observasional, berpendidikan dasar dan

Ibu Dan hubungan random sampling di 6 dengan 61,7% ibu yang

Pendapadtan antara tingkat posyandu. menggunakan berpendidikan lanjut. Ibu

Orangtua pendidikan ibu, pendekatan yang berpengetahuan baik

Dengan Status pengetahuan Crosssecsional. sebanyak 51,1% dan ibu

Gizi Anak ibu dan yang berpengetahuan

Balita Usia 1-5 pendapatan kurang sebesar 48,9%.

Tahun Di Desa keluarga Orangtua yang

Duwet dengan status berpendapatan tinggi

Kecamatan gizi anak balita sebanyak 48,9% dan

23
Wonosari usia 1-5 tahun berpendapatan rendah

Kabupaten di Desa Duwet, sebanyak 51,1%. Status

Klaten. Kecamatan gizi balita berdasarkan

Wonosari, BB/U terdapat 70,2%

Kabupaten balita gizi baik dan 29,8%

Klaten. balita gizi kurang.

Terdapat hubungan antara

tingkat pendidikan ibu

dengan status gizi anak

balita usia 1-5 tahun

(p=0,017), terdapat

hubungan antara

pengetahuan ibu dengan

status gizi anak balita usia

24
1-5 tahun (p=0,008)

berdasarkan BB/U dan

terdapat hubungan antara

pendapatan orangtua

dengan status gizi anak

balita usia 1-5 tahun

(p=0,002).
(Ekanovvareta Hubungan Untuk Populasi penelitian adalah Penelitin ini Hasil penelitian

et al., 2018) tingkat mengetahui 30 ibu hamil menggunakan menunjukkan bahwa ibu

(Nurhidayati & pengetahuan pengetahuan metode penelitian hamil yang memiliki

Ernawati, 2016) ibu dengan dan perilaku survey analitik pengetahuan baik dengan

perilaku pemenuhan dengan perilaku pemenuhan

pemenuhan kebutuhan pendekatan cross nutrisi baik sebanyak 2

kebutuhan nutrisi selama sectional study. orang (6,67%), cukup 7

nutrisi selama kehamilan Teknik sampling orang (23,33%), dan

25
kehamilan yang digunakan kurang 1 orang (3,33%).

dalam penelitian Ibu hamil yang memiliki

ini adalah quota pengetahuan cukup

sample dengan perilaku

pemenuhan nutrisi baik

sebanyak 1 orang

(3,33%), cukup 13 orang

(43.33%) dan kurang 1

orang (3,3%). Ibu hamil

yang memiliki

pengetahuan kurang

dengan perilaku

pemenuhan nutrisi baik

sebanyak 1 orang

26
(3,33%), cukup 3 orang

(10,00%) dan kurang 1

orang (3,33%).

Berdasarkan hasil analisis

Spearman’s Rho dengan

tingkat kepercayaan 5%

diperoleh nilai p hitung

0,146m < p tabel 0,364

dan p-value 0,442 > 0,05.

Hal ini menunjukkan

bahwa tidak ada

hubungan antara tingkat

pengetahuan ibu dengan

perilaku pemenuhan

27
kebutuhan nutrisi selama

kehamilan.
(Bagus, Pengetahuan, Untuk Pengambilan sampel Penelitian Hasil dalam penelitian ini

Satyarsa, Sikap Dan mengetahui menggunakan metode deskripti memperoleh sebagian

Kusuma, & Perilaku Ibu gambaran nonprobability sampling menggunakan besar ibu hamil (78,9%)

Aryawangsa, Hamil Terhadap sumber dengan cara consecutive sumber data tersebar antara kelompok

2020) Nutrisi Selama informasi sampling, dengan jumlah primer yang umur 20-35 tahun.

Kehamilan Di pengetahuan, subyek sebanyak 71 ibu diperoleh dari Mayoritas Ibu hamil

Wilayah Kerja sikap dan hamil yang memenuhi wawancara ibu mengenyam pendidikan

Upt Puskesmas perilaku ibu kriteria inklusi hamil yang tinggi (70,4%) dan

Mengwi I, hamil terhadap dilakukan di UPT bekerja sebagai Ibu

Badung, Bali nutrisi selama Puskesmas Rumah Tangga (53,5%).

kehamilan di Mengwi I Sebagian besar pekerjaan

UPT suami adalah karyawan

Puskesmas swasta (43,7%).

28
Mengwi I Pendapatan keluarga

didominasi dengan

pendapatan tinggi

(60,6%). Sebagian besar

Ibu hamil memiliki status

multigravida dan sebagian

besar memiliki usia

kehamilan Trimester III

(47,9%). Terdapat

sebagian (18,3%) ibu

hamil mengalami kejadian

Kekurangan Energi

Kronis. Hampir seluruh

Ibu hamil telah

29
mendapatkan informasi

tentang gizi selama

kehamilan (90,1%) dan

bersumber dari tenaga

kesehatan (81,7%). Hasil

pengetahuan ibu hamil

diperoleh dengan kriteria

baik (70,4%), sikap ibu

hamil diperoleh kriteria

baik (80,3%) dan perilaku

ibu hamil diperoleh

kriteria baik (88,7%).

Berdasarkan hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa

30
pengetahuan, sikap dan

perilaku ibu hamil dengan

kriteria baik. Disarankan

agar tetap dilakukan

pemberian edukasi dan

pengamatan gizi ibu

hamil khususnya kepada

ibu hamil dengan

sosiodemografi dan

sosioekonomi yang

rendah.
(Ekanovvareta Hubungan Untuk 236 keluarga yang memiliki Penelitian ini Hasil perhitungan gizi

et al., 2018) Komunikasi mengetahui balita berusia 2-5 tahun menggunakan menurut BB / U

Keluarga hubungan dengan pengambilan sampel desain cross menunjukkan bahwa

Terkait komunikasi secara berurutan. sectional. balita kurang gizi di

31
Kebutuhan keluarga terkait Kuesioner Kecamatan Panti adalah

Nutrisi dengan kebutuhan menggunakan 22 (9,3%), gizi rendah 63

Status Gizi nutrisi dengan Parental (26,7%), gizi normal 148

Balita di status gizi anak Nutritional (62,7%) dan obesitas 3

Kecamatan Communication (1,3) %) dan ada

Panti Quistionaire hubungan komunikasi

Kabupaten (PNCQ). keluarga terkait

Jember UjiKruskal Wallis kebutuhan gizidengan

digunakan dalam status gizi balita di

penelitian ini Kabupaten Panti,

untuk menjawab Kabupaten Jember dengan

tujuan penelitian nilai p 0,000. Komunikasi

ini keluarga berkaitan dengan

kebutuhangizi dengan

32
status gizi anak, Perlunya

pengoptimalankomunikasi

keluarga untuk

meningkatkan status gizi

balita

33
34

A. Pembahasan

Kebutuhan dasar pada manusia adalah komponen yang sangat

dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan tubuh secara

fisiologis maupun psikologis. Tujuan dari harus dipenuhinya kebutuhan

dasar manusia adalah untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.

Manusia merupakan makhluk yang terdiri dari unsur fisiologis dan

psikologis. Fisiologis manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus

dipenuhi. Misalkan kebutuhan manusia untuk bernapas, makan dan

minum. Selain kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, manusia juga

memerlukan kebutuhan dasar secara psikologis. Kebutuhan nutrisi di

Indonesia dalam pemenuhannya masih harus ditingkatkan mengingat

Secara global malnutrisi masih menjadi masalah kesehatan utama di

seluruh dunia.

Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh “(Whitaker et al.,

2019) dengan judul “Provider advice on physical activity and nutrition in

twin pregnancies: a crosssectional electronic survey. Yang bertujuan untuk

mengetahui tentang aktivitas fisik dan nutrisi pada kehamilan kembar .

Dengan menggunakan 276 wanita yang melahirkan anak kembar dalam 3

tahun terakhir. Metode: Survei elektronik cross-sectional. Hasil: Sekitar 75

dan 63% wanita melaporkan pemberi nasihat tentang aktivitas fisik dan

nutrisi, masing-masing, selama kehamilan kembar mereka. Wanita yang

paling sering mengingat nasihat tentang aktivitas fisik. melaporkan

rekomendasi untuk berjalan pada tingkat intensitas ringan hingga sedang.


35

Namun, hanya sedikit wanita yang melaporkan fisiknya rekomendasi

aktivitas konsisten dengan pedoman saat ini, dan sekitar 55% wanita

melaporkan penyedia saran untuk membatasi atau membatasi aktivitas

selama kehamilan mereka, termasuk tirah baring. Saran nutrisi difokuskan

pada makan diet sehat, seimbang dan meningkatkan asupan protein. Lebih

banyak wanita melaporkan diri memulai percakapan aktivitas fisik dengan

penyedia mereka (40%) dibandingkan dengan nutrisi (21%). Meski

nasehatnya terbatas, 70% wanita melaporkan merasa puas atau sangat puas

dengan informasi yang mereka terima dari penyedia mereka tentang

aktivitas fisik atau nutrisi.

Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh (Lugowska, 2019)

Dengan judul “The Nutritional Behaviour of Pregnant Women in Poland”

yabg bertujuan untuk mengetahui kandungan gizinya perilaku wanita

hamil di Polandia. Penelitian ini menggunakan sampel N = 815 ibu hamil

pada kehamilan pertama. menggunakan kuesioner yang dirancang khusus.

Kuesioner dikirim ke rumah sakit yang berlokasi di Siedlce (Polandia),

termasuk pendapat dalam hal ini, komentar dan saran yang digunakan

untuk menerapkan penyempurnaan dari survei tersebut. Survei diperbarui

berdasarkan umpan balik yang diterima, seperti: usia kehamilan, keadaan

kesehatan ibu, urutan kehamilan, kondisi patologis yang terjadi.

Kuesionernya adalah divalidasi selama studi percontohan yang dilakukan

pada tahun 2016 di antara sekelompok wanita hamil (50 wanita). Hasil
36

penelitian menunjukkan bahwa perilaku gizi ibu hamil wanita dicirikan

oleh banyak praktik buruk.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Prasetia et al., 2018)

dengan judul “Hubungan Pola Pemenuhan Nutrisi dengan Kadar

Hemoglobin pada Anak Jalanan di Kota Malang. Tujuannya Untuk

mengetahui hubungan antara pola pemenuhan nutrisi dengan kadar

hemoglobin pada anak jalanan di Kota Malang. Besar sampel sebanyak 30

anak jalanan. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan

pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel purpossive

sampling. Analisa data yang digunakan adalah Spearmandengan taraf

signifikan α= 0,05. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa anak

jalanan yang terdapat di Kota Malang menunjukkan sebagian besar

(53,3%)atau 16 orang responden pemenuhan nutrisinya termasuk

dalamkategori kurang sesuai. (16,7%) atau 5 orang responden pemenuhan

nutrisinya termasuk dalam kategori tidak sesuai dan sisanya (20,0%) atau

sebanyak 6 orang responden pemenuhan nutrisi termasuk dalam kategori

sesuai. Kadar Hemoglobin Anak jalanan sebagian besar termasuk dalam

kategori tidak normal (53,3%) atau 16 orang responden dan sebagian kecil

(46,7%) dengan jumlah 14 orang responden termasuk dalam kategori

normal. Hal ini disebabkan karena kadar hemoglobin dipengaruhi oleh

banyak faktor terkait selain pola pemenuhan nutrisi. Hasil uji

Spearmandata pola pemenuhan nutrisi dengan kadar hemoglobin dengan

nilai sig.(2.tailed) r-value0,405>0,05.


37

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Rahayu et al., 2017)

dengan judul “Pemenuhan Nutrisi dan Tingkat Kecemasan Masa Nifas

dengan Pengeluaran ASI Ibu di Desa Sumber Kecamatan Sumber

Kabupaten Rembang. Bertujuan untuk mengetahui hubungan-hubungan

pemenuhan nutrisi dan tingkat kecemasan masa nifas dengan pengeluaran

ASI pada ibu nifas di desa sumber kecamatan sumber kabupaten rembang.

yang telah dilakukan terhadap 10 responden diketahui ada 7 responden

yang mengatakan pengeluaran ASI nya tidak lancar, 4 responden yang

pengeluaran ASI nya tidak lancar dikarenakan pemenuhan nutrisi ibu yang

tidak terpenuhi,Sedangkan 3 respondenyang pengeluaran ASI nya tidak

lancarmengatakanmerasakan cemas saat ASInya tidakkeluar dengan lancer

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik

korelasi (Correlation analytic) dengan pendekatan retrospektif yaitu data

yang dikumpulkan berasal dari data yang telah berlalu Jenis penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasi (Correlation

analytic) dengan pendekatan retrospektif yaitu data yang dikumpulkan

berasal dari data yang telah berlalu (Suyanto,2009). Penelitian ini adalah

kebelakang (backward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari

efek atau akibat yang telah terjadi Berdasarkan penelitian selama masa

nifas pemenuhan nutrisi terpenuhi yaitu sebanyak 15% responden (35,7%)

dan sebanyak 27 responden (64,3%) selama masa nifas pemenuhan nutrisi

tidak terpenuhi 14 (33%) mengalami kecemasan ringan, 28 (67%)


38

mengalami kecemasan sedang, pengeluaran ASInya lancar yaitu sebanyak

16 orang (38%), 26 orang ( 62%) pengeluaran ASI nya tidak lancar.

Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh (Mlatti et al., 2020)

dengan judul “Hubungan Lama Menyusui Dengan Status Gizi Bayi Usia

6-12 Bulan Di Kecamatan Pontianak Timur” yang bertujuan untuk

diketahuinya hubungan frekuensi menyusui, praktek pemberian ASI serta

pemberian ASI lebih dari 6 bulan dengan status gizi pada bayi usia 6 -12

bulan di kota Pontianak Timur. Penelitian ini dilakukan pada 88 bayi di

puskesmas Kecamatan Pontianak Timur yang terbagi menjadi 44 kasus

dan 44 kontrol, case disini dilihat dari gabungan jumlah kasus bayi yang

mengalami gangguan BB/U, PB/U dan BB/PB sedangkan control adalah

bayi yang tidak memiliki gangguan pertumbuhan. Penelitian ini bersifat

survei analitik dengan desain case control yang merupakan penelitian

epidemiologis analitik observasional yang bersifat retrospektif. Hasil

penelitian dianalisis dengan uji rasio ganjil mantel haenszel SPSS ver 23.0

Hasil Bayi umur 6 bulan yang mendapat ASI lanjutan dapat menurunkan

resiko malnutrisi 5,1 kali. Ada korelasi yang signifikan antara durasi

Praktik pemberian ASI terhadap status gizi pada bayi usia 6-12 bulan di

wilayah Timur Pontianak.

Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh (Anitasari B.

Tandiama A, 2018) dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pemenuhan

Kebutuhan Nutrisi Masa Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Wara


39

Selatan Kota Palopo Tahun 2017” yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil

tentang pemenuhan nutrisi masa kehamilan. Penelitian ini menggunakan

Sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang berada di wilayah kerja

Puskesmas Wara Selatan Kota Palopo yang berjumlah 29 orang. Teknik

pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 29 orang ibu

hamil. Analisa data menggunakan t-test. Jenis penelitian ini adalah quasi

eksperiment one group pre test-post test. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa responden yang berumur 18-30 tahun sebanyak 13 orang (44,8%)

dan berumur > 30 tahun sebanyak 16 orang (55,2%), tingkat pendidikan

SMA 19 orang (65,5%) dan perguruan tinggi 10 orang (34,5%), mayoritas

pekerjaan adalah wiraswasta sebanyak 17 orang (58,6%). Tingkat

pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan

menunjukkan sebanyak 15 orang (51,7%) berpengetahuan kurang dan

sebanyak 14 orang (48,3%) berpengetahuan baik. Sedangkan untuk sikap

responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan menunjukkan

sebanyak 16 orang (55,2%) bersikap negatif dan 13 orang (44,8%)

bersikap positif. Setelah diberikan pendidikan kesehatan mayoritas

responden memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 25 orang (86,2%)

dan yang memiliki sikap yang positif sebanyak 24 orang (82,8%). Ada

pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang

pemenuhan nutrisi masa kehamilan dengan nilai p= 0,003 (nilai p< α

0,05), dan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu hamil
40

tentang pemenuhan nutrisi masa kehamilan dengan nilai p= 0,005 (nilai p<

α 0,05). Dalam penelitian lainnya juga didapat bahwa pengetahuan ibu

hamil dengan status gizi mempunyai hubungan yang bermakna

dengan nilai P value 0,001 dan sikap ibu dengan status gizi

mempunyai hubungan yang bermakna dengan nilai p value = 0,002

(Prautami, 2020).

Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh (Wati, 2018) dengan

judul “Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Ibu Dan Pendapatan

Orangtua Dengan Status Gizi Anak Balita Usia 1-5 Tahun Di Desa Duwet

Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten” Tujuan pada penelitian ini untuk

mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu, pengetahuan ibu dan

pendapatan keluarga dengan status gizi anak balita usia 1-5 tahun di Desa

Duwet, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten. Subjek dalam penelitian

ini berjumlah 47 balita yang dipilih secara acak menggunakan simple

random sampling di 6 posyandu. Jenis penelitian ini adalah penelitian

observasional, dengan menggunakan pendekatan Crosssecsional. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat 38,3% ibu yang berpendidikan

dasar dan 61,7% ibu yang berpendidikan lanjut. Ibu yang berpengetahuan

baik sebanyak 51,1% dan ibu yang berpengetahuan kurang sebesar 48,9%.

Orangtua yang berpendapatan tinggi sebanyak 48,9% dan berpendapatan

rendah sebanyak 51,1%. Status gizi balita berdasarkan BB/U terdapat

70,2% balita gizi baik dan 29,8% balita gizi kurang. Terdapat hubungan

antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi anak balita usia 1-5 tahun
41

(p=0,017), terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi

anak balita usia 1-5 tahun (p=0,008) berdasarkan BB/U dan terdapat

hubungan antara pendapatan orangtua dengan status gizi anak balita usia

1-5 tahun (p=0,002).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Nurhidayati &

Ernawati, 2016) Dengan judul” Hubungan tingkat pengetahuan ibu

dengan perilaku pemenuhan kebutuhan nutrisi selama kehamilan”. Untuk

mengetahui pengetahuan dan perilaku pemenuhan kebutuhan nutrisi

selama kehamilan. Populasi penelitian adalah 30 ibu hamil Penelitin ini

menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan cross

sectional study. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah quota sample. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang

memiliki pengetahuan baik dengan perilaku pemenuhan nutrisi baik

sebanyak 2 orang (6,67%), cukup 7 orang (23,33%), dan kurang 1 orang

(3,33%). Ibu hamil yang memiliki pengetahuan cukup dengan perilaku

pemenuhan nutrisi baik sebanyak 1 orang (3,33%), cukup 13 orang

(43.33%) dan kurang 1 orang (3,3%). Ibu hamil yang memiliki

pengetahuan kurang dengan perilaku pemenuhan nutrisi baik sebanyak 1

orang (3,33%), cukup 3 orang (10,00%) dan kurang 1 orang (3,33%).

Berdasarkan hasil analisis Spearman’s Rho dengan tingkat kepercayaan

5% diperoleh nilai p hitung 0,146m < p tabel 0,364 dan p-value 0,442 >

0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat
42

pengetahuan ibu dengan perilaku pemenuhan kebutuhan nutrisi selama

kehamilan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Bagus et al., 2020)

dengan judul “Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu Hamil Terhadap

Nutrisi Selama Kehamilan Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Mengwi I,

Badung, Bali” Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran sumber

informasi pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil terhadap nutrisi

selama kehamilan di UPT Puskesmas Mengwi I. Pengambilan sampel

menggunakan metode nonprobability sampling dengan cara consecutive

sampling, dengan jumlah subyek sebanyak 71 ibu hamil yang memenuhi

kriteria inklusi. Penelitian ini merupakan penelitian deskripti

menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari wawancara ibu

hamil yang dilakukan di UPT Puskesmas Mengwi I. Hasil dalam

penelitian ini memperoleh sebagian besar ibu hamil (78,9%) tersebar

antara kelompok umur 20-35 tahun. Mayoritas Ibu hamil mengenyam

pendidikan tinggi (70,4%) dan bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga

(53,5%). Sebagian besar pekerjaan suami adalah karyawan swasta

(43,7%). Pendapatan keluarga didominasi dengan pendapatan tinggi

(60,6%). Sebagian besar Ibu hamil memiliki status multigravida dan

sebagian besar memiliki usia kehamilan Trimester III (47,9%). Terdapat

sebagian (18,3%) ibu hamil mengalami kejadian Kekurangan Energi

Kronis. Hampir seluruh Ibu hamil telah mendapatkan informasi tentang

gizi selama kehamilan (90,1%) dan bersumber dari tenaga kesehatan


43

(81,7%). Hasil pengetahuan ibu hamil diperoleh dengan kriteria baik

(70,4%), sikap ibu hamil diperoleh kriteria baik (80,3%) dan perilaku ibu

hamil diperoleh kriteria baik (88,7%). Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dengan

kriteria baik. Disarankan agar tetap dilakukan pemberian edukasi dan

pengamatan gizi ibu hamil khususnya kepada ibu hamil dengan

sosiodemografi dan sosioekonomi yang rendah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Ekanovvareta et al.,

2018) dengan judul ” Hubungan Komunikasi Keluarga Terkait Kebutuhan

Nutrisi dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Panti Kabupaten Jember”

bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi keluarga terkait

kebutuhan nutrisi dengan status gizi anak. Dengan menggunakan 236

keluarga yang memiliki balita berusia 2-5 tahun dengan pengambilan

sampel secara berurutan. Penelitian ini menggunakan desain cross

sectional. Kuesioner menggunakan Parental Nutritional Communication

Quistionaire (PNCQ). UjiKruskal Wallis digunakan dalam penelitian ini

untuk menjawab tujuan penelitian ini. Hasil perhitungan gizi menurut BB /

U menunjukkan bahwa balita kurang gizi di Kecamatan Panti adalah 22

(9,3%), gizi rendah 63 (26,7%), gizi normal 148 (62,7%) dan obesitas 3

(1,3) %) dan ada hubungan komunikasi keluarga terkait kebutuhan

gizidengan status gizi balita di Kabupaten Panti, Kabupaten Jember

dengan nilai p 0,000. Komunikasi keluarga berkaitan dengan


44

kebutuhangizi dengan status gizi anak, Perlunya pengoptimalan

komunikasi keluarga untuk meningkatkan status gizi balita.


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari beberapa pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ,

gizi yang kurang berdampak terhadap pertumbuhan, perkembangan

intelektual, dan produktivitas. Anak yang kekurangan gizi pada usia balita,

akan tumbuh pendek dan mengalami gangguan pertumbuhan serta

perkembangan otak yang berpengaruh pada rendahnya tingkat kecerdasan.

Kurang terpenuhinya gizi pada anak dapat menyebabkan terhambatnya

pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikomotor dan

mental, serta dapat menyebabkan kekurangan sel otak sebesar 15% hingga

20%. Stataus gizi pada anak dan balita dipengaruhi oleh dua faktor yaitu

faktor langsung dan faktor tidak langsung yang mempengaruhi status gizi

balita ialah penyakit infeksi dan asupan makan balita, sedangkan faktor

tidak langsung yang mempengaruhi status gizi balita diantaranya ialah

pendidikan, pengetahuan, ketrampilan keluarga dan ketahanan pangan

yang berkaitan dengan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan

pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup, baik

jumlah maupun gizinya serta pemanfaatan pelayanan kesehatan dan

sanitasi lingkungan, dengan penyebab dasar struktur atau kondisi ekonomi.

Status gizi anak merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap

orang tua. Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia anak

45
46

didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa pertumbuhan

ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih).

Pemenuhan nutrisi tidak hanya untuk anak dan juga balita namun

dapat dipersiapkan untuk ibu hamil. Persiapan yang dilakukan saat hamil

adalah menjaga asupan nutrisi yang bagus untuk ibu dan bayi yang ada

didalam kandungan, karena selama kehamilan, janin di dalam tubuh ibu

berkembang dengan pesat. Perkembangan janin sangat dipengaruhi oleh

kecukupan zat gizi ibu. Saat gizi kurang, pertumbuhan janin dapat

terganggu . Status gizi ibu hamil yang baik, maka janin yang

dikandungannya akan baik dan kesehatan ibu sewaktu melahirkan akan

terjamin. Sebaliknya jika keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil

kurang baik, maka akan berakibat janin lahir mati (perenatal death) dan

bayi lahir dengan berat badan kurang dari normal (low birth weight) yang

dikenal dengan istilah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil literature review ini dapat menambah wawasan keilmu

an khususnya tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi, hal tersebut dap

at menjadi informasi dasar dalam kurikulum pembelajaran yang tepa

t mengenai masalah keperawatan pada jenjang pendidikan keperawat

an.
47

2. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil literature review ini dapat digunakan sebagai salah satu

perkembangan ilmu dalam memberikan penanganan terhadap upaya

pemenuhan kebutuhan nutrisi dan juga dapat digunakan sebagai kaji

an pembelajaran dalam mempelajari tentang bagaimana upaya

peningkatan pemenuhan kebutuhan nutrisi.


Daftar Pustaka

Anitasari B. Tandiama A. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap

Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Masa Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Wara Selatan Kota Palopo

Tahun 2017. 01, 99–106.

Bagus, A., Satyarsa, S., Kusuma, D. R., & Aryawangsa, P. D. (2020).

Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu Hamil Terhadap Nutrisi Selama

Kehamilan Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Mengwi I, Badung, Bali. 12,

20–29.

Ekanovvareta, M., Susanto, T., Rasni, H., Aini, L., Kurdi, F., Komunitas, D. K.,

… Timur, J. (2018). Hubungan komunikasi keluarga terkait kebutuhan

nutrisi dengan status gizi balita di kecamatan panti kabupaten jember.

Lugowska, K. (2019). The Nutritional Behaviour of Pregnant Women in Poland.

Mlatti, C. R., Andriani, R., & Ilmiawan, M. I. (2020). Hubungan Lama Menyusui

Dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan Di Kecamatan Pontianak Timur.

5(Parcelle 1), 1–3.

Nurhidayati, A., & Ernawati. (2016). Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan

perilaku pemenuhan kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Jurnal

KESMADASKA, 7, 153–157.

Prasetia, A., Yuliwar, R., & Dewi, N. (2018). Hubungan Pola Pemenuhan Nutrisi

Dengan Kadar Hemoglobin Pada Anak Jalanan Di Kota Malang. Jurnal


Ilmiah Keperawatan, 3(1).

Prautami, E. S. (2020). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Mengenai

Status Gizi Selama Kehamilan. Jurnal Kesehatan Dan Pembangunan, 10.

Rahayu, P., Hastuti, P., & Rosidah, A. (2017). Hubungan Pemenuhan Nutrisi dan

Tingkat Kecemasan Masa Nifas dengan Pengeluaran ASI Ibu di Desa

Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. (1).

Suharidewi, I. G. A. T., & Pinatih, G. I. (2017). Gambaran Status Gizi Pada Anak

TK Di Wilayah Kerja Upt Kesmas Blahbatuh Ii Kabupaten Gianyar Tahun

2015. E-Jurnal Medika, 6(6), 1–6.

Triandini, E., Jayanatha, S., Indrawan, A., Putra, G. W., & Iswara, B. (2019).

Metode Systematic Literature Review untuk Identifikasi Platform dan

Metode Pengembangan Sistem Informasi di Indonesia. Indonesian Journal

of Informantion System, 1(2).

Wati, S. P. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Ibu Dan

Pendapatan Orangtua Dengan Status Gizi Anak Balita Usia 1-5 Tahun Di

Desa Duwet Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 1–20.

Whitaker, K. M., Baruth, M., Schlaff, R. A., Talbot, H., Connolly, C. P., Liu, J., &

Wilcox, S. (2019). Provider advice on physical activity and nutrition in twin

pregnancies: a cross-sectional electronic survey. BMC Pregnancy and

Childbirth, 19(1), 1–14. https://doi.org/10.1186/s12884-019-2574-2

Anda mungkin juga menyukai