Anda di halaman 1dari 4

MEMBUAT PARAGRF KOMBINASI (CAMPURAN)

DI SUSUN OLEH:

APRIYANI LAILA MADDATU 2122035

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GEMA INSAN AKADEMIK

MAKASSAR

2022/2023
BAB 1

1. Pengertian paragraf campuran

Paragraf campuran adalah paragraf yang memiliki ide pokok di bagian awal dan
akhir kalimat. Paragraf jenis ini dapat dikatakan paragraf hasil percampuran
antara paragraf deduktif dan induktif. Namun, dalam hal ini bukan berarti
dalam paragraf tersebut memiliki dua ide pokok. Jadi, disebutkan terdapat ide
pokok pada bagian awal dan akhir itu hanya karena adanya pengulangan
kalimat topik. Hal ini juga berfungsi untuk memperjelas informasi atau isi
dalam paragraf. Paragraf campuran adalah paragraf yang memiliki ide pokok di
bagian awal dan akhir kalimat. Paragraf jenis ini dapat dikatakan paragraf hasil
percampuran antara paragraf deduktif dan induktif. Namun, dalam hal ini
bukan berarti dalam paragraf tersebut memiliki dua ide pokok. Jadi, disebutkan
terdapat ide pokok pada bagian awal dan akhir itu hanya karena adanya
pengulangan kalimat topik. Hal ini juga berfungsi untuk memperjelas informasi
atau isi dalam paragraf.

2. Ciri- ciri paragraf campuran


a) Kalimat topik (ide pokok) pada awal kalimat diisi dengan pernyataan
bersifat umum.
b) Pada bagian tengah diisi dengan kalimat-kalimat penjelas.
c) Pada bagian akhir diisi dengan pengulangan ide pokok untuk
memperjelas informasi.
d) Umumnya kalimat akhir berisi sebuah kesimpulan.
3. Contoh paragraf campuran
(1). MPASI yang bervariasi kandungannya dapat membuat anak tidak memilih-
milih makanan apabila sudah tumbuh besar nanti. Kandungan seperti
karbohidrat, serat, vitamin, lemak, dan protein tentunya harus ada dalam
MPASI. Hal ini sekaligus untuk memperkenalkan kepada anak-anak mengenai
berbagai macam rasa dan tekstur makanan. Oleh karena itu,
penting sekali membuat MPASI yang bervariasi agar anak nantinya tidak terlalu
memilih-milih makanan. (Sumber artikel detik.com oleh Yenny Mustika Sari. 28
Oktober 2019).

(2). Para orang tua sudah seharusnya menghindari pemberian gula yang


berlebih kepada anak sejak usia batita. Dengan memberikan produk
makanan yang banyak mengandung gula akan membuat anak rentan
terkena obesitas, mengalami karies gigi, dan lainnya. Sebenarnya,
kebutuhan gizi anak salah satunya sudah cukup didapatkan dari ASI. Oleh
karena itu, para orang tua mulai dari sekarang mulailah hindari
memberikan makanan yang banyak mengandung gula kepada
anak. (Sumber artikel detik.com oleh Yenny Mustika Sari. 16 Oktober
2019).

(3). Ikan merupakan salah satu jenis protein yang baik untuk pertumbuhan
otak anak. Hal ini karena dalam tubuh ikan mengandung omega-3 yang sangat
bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan pada anak. Omega-3 yang sangat
baik banyak terdapat pada ikan salmon, tuna, dan sarden. Oleh karena itu,
pertumbuhan otak anak akan terbantu dengan memberikannya protein yang
berasal dari ikan. (Sumber artikel detik.com oleh Lusiana Mustinda. 22 April
2019).

(4). Kasus obesitas pada anak terjadi karena sejak kecil anak telah diberikan
makanan cepat saji dan berbagai makanan kemasan lainnya. Kebiasaan
memberikan makanan ringan kepada anak menjadi salah satu penyebab berat
badannya cepat naik. Hal ini karena banyaknya kalori yang masuk ke tubuh
anak tidak sesuai dengan usianya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
penyebab utama obesitas pada anak diakibatkan terlalu banyak mengonsumsi
makanan kemasan dan makanan cepat saji sejak dini. (Sumber artikel
detik.com oleh Milla Kurniaputri. 25 Juli 2019).

Anda mungkin juga menyukai