OLEH KELOMPOK 3 :
DIV B SEMESTER 4
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menyusun makanan formula” ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini penulis susun dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Teknologi Pangan.
Penulis sangat berharap penyusunan makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan khususnya tentang Ilmu Teknologi Pangan. Penulis
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran untuk makalah yang
telah kami buat agar lebih baik di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga penyusunan makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam pembuatan makalah maupun kata-kata yang kurang berkenan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..…ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang……………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………..2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari makanan formula
2. Untuk mengetahui Tujuan dan syarat dari Makanan Formula
3. Untuk mengetahui penjelasan Makanan Formula Bayi
4. Untuk mengetahui penjelasan Makanan Formula Ibu Hamil
5. Untuk mengetahui penjelasan Makanan Formula atlet
6. Untuk mengetahui penjelasan Makanan Formula Lansia
7. Untuk mengetahui penjelasan Makanan Formula ABRI
8. Untuk mengetahui penjelasan Makanan Formula untuk Gizi Buruk
1
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4. Makanan biasa
Berdasarkan Golongan :
1. Bayi/Balita
2. Wanita Hamil/menyusui
3. Atlet
4. ABRI
5. Orang sakit
3
sumber gizi dalam bulan-bulan pertama kehidupannya sampai bayi diperkenalkan
dengan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI).
Jenis susu formula tersedia dalam tiga bentuk, yaitu : bubuk, konsentrat cair, dan
siap- pakan. Bubuk dan cair konsentrat lebih murah tetapi memerlukan pencampuran
sebelum digunakan. Hal-hal ini mungkin saja akan memunculkan masalah karena
mungkin saat proses tidak dicampur atau malah dicampur dengan air yang
terkontaminasi oleh bakteri. Siap-pakan adalah tipe yang paling mahal tapi tidak
memerlukan pencampuran sebelum digunakan. Ini adalah keuntungan karena ibu dapat
memastikan bayi mendapat dosis yang tepat dan tidak perlu khawatir tentang masalah
kontaminasi.
Penggolongan formula bayi:
1. Starting formula
a. Adapted Formula
Adapted berarti disesuaikan dengan kebutuhan bayi baru lahir sampai usia
6 bulan. Susunan formula adaptasi sangat mendekati ASI.
b. Complete Formula
Kadar protein lebih tinggi dan rasio antara fraksi - fraksi proteinnya tidak
disesuaikan dengan rasio yang terdapat dalam ASI.
Kadar mineral lebih tinggi
Keuntungannya harga lebih murah oleh karena pembuatannya tidak rumit
2. Follow-up Formula
Diperuntukkan bagi bayi berumur 6 bulan ke atas. Syarat bagi
pembuatan formula lanjutan ialah jika diencerkan menurut petunjuk
pembuatannya dan diberikan dalam jumlah yang cukup, dapat menunjang
pertumbuhannya walaupun nantinya bayi akan menolak makanan padat.
Perbedaan formula adaptasi dan formula lanjutan terletak pada kadar
beberapa zat gizinya.
4
Label Formula Bayi harus memenuhi ketentuan tentang pelabelan yang
berlaku yaitu: Nama Produk, Daftar bahan yang digunakan, Tanggal
kedaluwarsa dan petunjuk penyimpanan, Petunjuk penggunaan, Persyaratan
tambahan untuk label
Bahan baku
1. PROTEIN
2. LEMAK
Minimum : 4,4 g/100 kkal
Maksimum : 6,0 g/100 kkal
a. Asam Linoleat
Minimum : 300 g/100 kkal
Maksimum : -
b. Asamα-Linolenat
Minimum : 50 g/100 kkal
Maksimum : N.S.
3. KARBOHIDRAT
Minimum : 9,0 g/100kkal
Maksimum : 14,0g/100 kkal
4. MINERAL
Sejumlah mineral penting yangditambahkan ke susu formula adalah
kalsium,fosfat, natrium, kalium,klorida, magnesium, belerang, tembaga,
seng, yodium, dan zat besi.
5. VITAMIN
5
Vitamin yangditambahkan untuk meningkatkan nilai gizisusu formula.
Initermasuk vitamin A, B12,C, D, dan E serta tiamin,riboflavin,
niasin,piridoksin, pantothenate,dan folacin.
6. Bahan Tambahan Pangan
BTM dapat digunakan dalam pembuatan Formula Bayi, yaitu pengental
pengemulsi,pengaturan keasaman,antioksidan,dan gasuntuk pengemas.
Proses pembuatan
1. Mencampur bahan
Bahan-bahan primer dicampur dalam tangki besar stainless steel. Susu
skim yang ditambahkan dan disesuaikan sampai 140 ° F (60 ° C). Lemak,
minyak dan emulsifier ditambahkan berikutnya. Pemanasan tambahan dan
pencampuran mungkin diperlukan untuk menghasilkan konsistensi yang tepat.
Mineral, vitamin, dan gusi menstabilkan dapat ditambahkan pada berbagai
titik dalam proses tergantung pada sensitivitas mereka terhadap panas. Setelah
pencampuran selesai, batch dapat disimpan sementara atau diangkut melalui
pipa ke peralatan pasteurisasi.
2. Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses yang melindungi terhadap pembusukan oleh
bakteri menghilangkan, ragi, dan jamur. Sebuah suhu 185-201,2 ° F (85-94 °
C), yang diselenggarakan selama sekitar 30 detik, diperlukan untuk cukup
mengurangi mikroorganisme dan menyiapkan formula untuk mengisi.
3. Homogenisasi
Homogenisasi adalah proses yang meningkatkan keseragaman dan
stabilitas emulsi dengan mengurangi ukuran partikel lemak dan minyak dalam
formula. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai peralatan pencampuran,
yang berlaku geser tinggi ke produk.
4. Standarisasi
Komposisi yang dihasilkan adalah standar untuk memastikan
parameter kunci, seperti pH, konsentrasi lemak, dan vitamin dan mineral
sudah benar. Jika salah satu bahan berada pada tingkat yang cukup batch
dapat dikerjakan ulang untuk mencapai tingkat yang sesuai. Batch ini
kemudian siap untuk dikemas.
6
5. Proses Kemasan
Tergantung pada produsen dan jenis peralatan yang digunakan, tetapi
secara umum, formula cair diisi ke dalam kaleng logam yang memiliki
kelopak berkerut ke tempatnya. Ini dapat diisi di pengisian cairan peralatan
konvensional yang umum digunakan dalam industri makanan dan minuman.
6. Sterilisasi
Paket-paket dapat diisi kemudian dipanaskan dan didinginkan untuk
menghancurkan mikroorganisme tambahan. Kaleng selesai kemudian
dikemas dalam karton dan disimpan untuk pengiriman.
7
1. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan
tubuh ibu hamil dan bayinya
2. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan janin
3. Dapat menghindarkan engaruh negatif pada janin
4. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat,
kadar gula darah, dan tekanan darah.
8
Di ketahui pada atlet yang banyak menyimpan glikogen mula-mula sebanyak 90%
atau lebih energy yang diambil dari karbohidarat selanjutnya setelah beberapa jam
olahraga 70-80 % energy di ambil dari lemak.Seperti halnya proses pembakaran lainnya,
pembangkitan energy di dalam tubuh pun memerlukan oksigen. Suplai oksigen pada
serabut otot selama olahraga dapat meningkat 100-200 kali. Oksigen ini akan terlarut di
dalam dan di alirkan keseluruh tubuh, terutama pada bagian-bagian otot yang melakukan
gerak. Disinilah oksigen dapat berubah menjadisenyawa oksigen relative yang beracun,
jika tubuh tidak cukup memiliki sejumlah antioksidan.Dari uraian di atas maka strategi
yang dapat di terapkan untuk membuat makanan formula dan minuman bagi
olahragawan adalah dapat mengganti kehilangan air, cairantubuh dan enegi serta dapat
menyediakan anti oksidan yang memadai.
Penganti Air dan Cairan Tubuh yaitu minuman isotonic. Karena minuman ini di
rancang sehingga memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah manusia.
Dengan demikian, begitu minuman di teguk dapat sekejap terserap oleh tubuh.
9
2.6 Makanan Formula Lansia
Lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di
mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika
manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan
anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan
memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal,
siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan
mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004).
10
Besi (mg) 13 16
Seng (mg) 15 15
Iodium (mcg) 150 150
11
Awalnya pada perang Revolusi Amerika dibuat makanan untukpara tentara secara
individual yang meliputi daging sapi,kacangpolong, dan nasi. Lalu pada perang
Saudara mulai beralih ke makanan kalenganyang berupa daging ayam,daging babi,
roti,kopi,gula,dan garam. Pada PD 1 diganti dengan makanan yang telah diasinkan
atau dikeringkan supaya bisa muat banyak dan tidak terlalu berat. PD 2, mulai
dikenalkan yg namanya Mountain Ration(untuk digunung) dan Jungle Ration(untuk di
hutan).
1. FASE STRABILISASI
Jenis-jenis makanan yang dapat diberikan selama anak mengalami gizi buruk strabilisai
diantaranya
a. Formula khusus seperti formula 75/modifikasi/modisco
Tabel jenis frekuensi dan lamanya/waktu pemberian makan anak gii buruk
12
FASE JENIS MAKANAN FREKUENSI WAKTU
PEMBERIAN
Strabilisasi
1. BB < 7kg Makanan Bayi :
- Asi
- Susu Bayi/susu rendah laktosa
- Formula
75/modifikasi/modisco l/2 1 sdm/2jam Hari 1-2(2 hr)
2 sdm/3jam Hari 2-3 (2 hr)
Makanan Anak : 3 sdm/4jam Hari 4-7 (4 hr)
2. BB > 7kg - Susu/susu rendah laktosa
- Formula 75/modifiasi /modisco
1/2 1 sdm/2jam Hari 1-2(2 hr)
2 sdm/3jam Hari 2-3 (2 hr)
3 sdm/4jam Hari 4-7 (4 hr)
2. FASE TRANSISI
Pada fase transisi anak gizi buruk pemberian makanannya harus secara bertahap dan
perlahan-lahan jumlahnya ditingkatkan karena untuk menghindari terjadinya gagal jantung,
yang dapat terjadi bila anak mengkonsumsi makanan alam jumlah banyak secara mendadak.
Adapun persyaratan diet debagai berikut :
a. Formula khusus seperti formula 100/ modifkasi/modisco I/II
b. Jumlah zat gizi
Energi : 150 – 200 Kkal/Kg BB/hari
Protein : 2 – 3 gr/Kg BB/hari
Cairan : 150 ml/Kg BB/hari
Tabel jenis frekuensi dan lamanya/waktu pemberian makan anak gizi buruk pada fase
transisi :
FASE JENIS MAKANAN FREKUENSI WAKTU
PEMBERIAN
Strabilisasi
1. BB < 7kg Makanan Bayi :
13
- Asi
- Susu Bayi/susu rendah laktosa
- Formula
100/modifikasi/modisco I/II - 100 sdm/6jam Hari 8-9
- 100 sdm/4jam Hari 10-11
Makanan Anak : - 100 sdm/2jam Hari 12-13
2. BB > 7kg - Susu/susu rendah laktosa
- Formula 100/modifiasi
/modisco I/II - 100 sdm/6jam Hari 8-9
- 100 sdm/4jam Hari 10-11
- 100 sdm/2jam Hari 12-13
3. FASE REHABILITASI
Bila anak masih medapatkan ASI,teruskan ASI, ditambah dengan makanan formula karena
energi dan protein ASI tidak akan mencukupi untuk tubuh-kejar.
Adapun persyaratan diet sebagai berikut :
a. Formula khusus sebagai formula 135/modifikasi/modisco III
b. Jumlah zat gizi : Energi : 150 – 200 Kkal/Kg BB/hari
Protein : 4 – 6 gr/Kg BB/hari
Cairan : 150 – 200 ml/Kg BB/hari
Tabel jenis frekuensi dan lamanya/waktu pemberian makan anak gizi buruk
FASE JENIS MAKANAN FREKUENSI WAKTU
PEMBERIAN
14
Strabilisasi Makanan Bayi : Tak terbatas
1. BB < 7kg - Asi - 100 ml/8jam atau 3Minggu 3 - 6
- Susu Bayi/susu rendah laktosa x pemberian
- Formula - 3 x porsi
135/modifikasi/modisco I/II - 1 x porsi
- Makanan lunak/makanan
lembek
Makanan Anak :
2. BB > 7kg - Susu/susu rendah laktosa Tak terbatas
- Formula 135/modifiasi
- 100 ml/8jam atau 3 xSeterusnya
/modisco I/II pemberian sampai -1 SD
- Makanan lunak/makanan biasa- 3 x porsi 90%
- Sari buah - 1–2x
15
- Sari Buah Tomat (400 cc) : 200 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Buah Jeruk (500 cc) : 250 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Buah Pisang (250 cc) : 125 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Buah Alpukat (200 cc) : 100 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Buah Melon (450 cc) : 225 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Buah Belimbing ( 350 cc) : 175 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Bayam (350 cc) : 175 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Daun Pepaya Muda (150 cc) : 75 cc untuk pengganti 1 gr KCL
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makanan formula atau bahan makanan campuran merupakan kombinasi dari berbagai
bahan yang memungkinkan penambahan kekurangan sesuatu zat gizi dalam sesuatu
bahan dalam bahan lain sehingga menjadi sesuatu bahan yang mengandung zat-zat
gizi dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan. Tujuan dari pemberian makanan
formula adalah untuk mempermudah masyarakat mendapatkan asupan makanan
secara menyeluruh. Adapun syarat dari makanan formula yaitu: Bernilai gizi tinggi,
Dapat diterima baik cita rasanya, Dibuat dari bahan makanan setempat.
Makanan Formula dapat dibuat untuk berbagai kalangan diantaranya: Makanan
Formula Bayi, Makanan Formula Ibu Hamil, Makanan Formula atlet, Makanan
Formula Lansia, Makanan Formula ABRI, Makanan Formula untuk Gizi Buruk
17
DAFTAR PUSTAKA
Materi inti V. “Terapi Gizi pada Anak Gizi Buruk dan Cara Pembuatan Formula”
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan RI
18