Anda di halaman 1dari 21

ILMU TEKNOLOGI PANGAN

“MENYUSUN MAKANAN FORMULA”

OLEH KELOMPOK 3 :

DIV B SEMESTER 4

1. NI NYOMAN PEBRIYANTI (P07131217042)


2. GUSTI AYU PUTU DIAN SURYANDARI (P07131217044)
3. NI MADE AMANDA ARTHA PARAMESTI (P07131217049)

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN GIZI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menyusun makanan formula” ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini penulis susun dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Teknologi Pangan.

Penulis sangat berharap penyusunan makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan khususnya tentang Ilmu Teknologi Pangan. Penulis
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran untuk makalah yang
telah kami buat agar lebih baik di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga penyusunan makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam pembuatan makalah maupun kata-kata yang kurang berkenan.

Denpasar , 20 Pebruari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..…ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang……………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………..2

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Makanan Formula ……………………………………………………..3
2.2 Tujuan dan Syarat Makanan Formula………………………………………..…….3
2.3 Makanan Formula Bayi ……………………………………………………………4

2.4 Makanan Formula Ibu Hamil …………………….……………………….……….8


2.5 Makanan Formula Atlet ……………………….………..…………………………9
2.6 Makanan Formula Lansia ………………………………………………...………10

2.7 Makanan Formula ABRI………………………………….…………………….....12


2.8 Makanan Formula untuk Gizi Buruk…………………………………………….13

BAB III PENUTUP


Kesimpulan …………………………………………………………………………18

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Makanan formula atau bahan makanan campuran merupakan kombinasi dari berbagai
bahan yang memungkinkan penambahan kekurangan sesuatu zat gizi dalam sesuatu
bahan dalam bahan lain sehingga menjadi sesuatu bahan yang mengandung zat-zat gizi
dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan. Dewasa ini, banyak ditemukannya
makanan dan minuman formula dipasaran. Makanan dan minuman formula digunakan
sebagai makanan tambahan. Makanan formula sering diidentikkan dengan makanan untuk
bayi, padahal ada juga makanan formula untuk orang dewasa, meski lebih sering disebut
makanan diet khusus.
Sedangkan menyusun makanan formula merupakan kegiatan menyatukan beberapa
bahan makanan dengan ukuran, kandungan zat gizi yang sudah ditentukan yang diberikan
berbeda untuk setiap orang tergantung pada usia, kegiatan, kebutuhan, jenis kelamin,
status kesehatan dan pekerjaan setiap orang.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah Pengertian dari Makanan Formula
2. Apakah Tujuan dan syarat dari Makanan Formula
3. Bagaimanakah penjelasan dari Makanan Formula Bayi
4. Bagaimanakah Penjelasan dari Makanan Formula Ibu hamil
5. Bagaimanakah Penjelasan Dari Makanan Formula Atlet
6. Bagaimanakah Penjelasan dari Makanan Formula Lansia
7. Bagaimanakah Penjelasan dari Makanan Formula ABRI
8. Bagaimanakah penjelasan Makanan formula untuk Gizi Buruk

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari makanan formula
2. Untuk mengetahui Tujuan dan syarat dari Makanan Formula
3. Untuk mengetahui penjelasan Makanan Formula Bayi
4. Untuk mengetahui penjelasan Makanan Formula Ibu Hamil
5. Untuk mengetahui penjelasan Makanan Formula atlet
6. Untuk mengetahui penjelasan Makanan Formula Lansia
7. Untuk mengetahui penjelasan Makanan Formula ABRI
8. Untuk mengetahui penjelasan Makanan Formula untuk Gizi Buruk

1
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Makanan Formula


Makanan formula atau bahan makanan campuran merupakan kombinasi dari berbagai
bahan yang memungkinkan penambahan kekurangan sesuatu zat gizi dalam sesuatu bahan
dalam bahan lain sehingga menjadi sesuatu bahan yang mengandung zat-zat gizi dalam
jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan. Makanan formula sering diidentikkan dengan
makanan untuk bayi. Padahal ada juga makanan formula untuk orang dewasa, meski lebih
sering disebut makanan untuk diet khusus. Sedangkan menyusun makanan formula
merupakan kegiatan menyatukan beberapa bahan makanan dengan ukuran, kandungan zat
gizi yang sudah ditentukan yang diberikan berbeda untuk setiap orang tergantung pada usia,
kegiatan, kebutuhan, jenis kelamin, status kesehatan dan pekerjaan setiap orang.
Jenis-jenis Makanan Formula, berdasarkan bentuk :
1. Makanan cair/susu
2. Makanan lunak
3. Makanan saring

4. Makanan biasa
Berdasarkan Golongan :
1. Bayi/Balita
2. Wanita Hamil/menyusui
3. Atlet
4. ABRI
5. Orang sakit

2.2 Tujuan dan Syarat Makanan Formula


Tujuan dari pemberian makanan formula adalah untuk mempermudah masyarakat
mendapatkan asupan maknaan secara menyeluruh. Adapun syarat dari makanan
formula yaitu: Bernilai gizi tinggi, Dapat diterima baik cita rasanya, Dibuat dari bahan
maknan setempat

2.3 Makanan Formula Bayi


Menurut BPOM Formula Bayi adalah formula sebagai pengganti ASI untuk bayi
(sampai umur 6 bulan) yang secara khusus diformulasikan untuk menjadi satu-satunya

3
sumber gizi dalam bulan-bulan pertama kehidupannya sampai bayi diperkenalkan
dengan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI).
Jenis susu formula tersedia dalam tiga bentuk, yaitu : bubuk, konsentrat cair, dan
siap- pakan. Bubuk dan cair konsentrat lebih murah tetapi memerlukan pencampuran
sebelum digunakan. Hal-hal ini mungkin saja akan memunculkan masalah karena
mungkin saat proses tidak dicampur atau malah dicampur dengan air yang
terkontaminasi oleh bakteri. Siap-pakan adalah tipe yang paling mahal tapi tidak
memerlukan pencampuran sebelum digunakan. Ini adalah keuntungan karena ibu dapat
memastikan bayi mendapat dosis yang tepat dan tidak perlu khawatir tentang masalah
kontaminasi.
Penggolongan formula bayi:
1. Starting formula
a. Adapted Formula
Adapted berarti disesuaikan dengan kebutuhan bayi baru lahir sampai usia
6 bulan. Susunan formula adaptasi sangat mendekati ASI.
b. Complete Formula
 Kadar protein lebih tinggi dan rasio antara fraksi - fraksi proteinnya tidak
disesuaikan dengan rasio yang terdapat dalam ASI.
 Kadar mineral lebih tinggi
 Keuntungannya harga lebih murah oleh karena pembuatannya tidak rumit

2. Follow-up Formula
Diperuntukkan bagi bayi berumur 6 bulan ke atas. Syarat bagi
pembuatan formula lanjutan ialah jika diencerkan menurut petunjuk
pembuatannya dan diberikan dalam jumlah yang cukup, dapat menunjang
pertumbuhannya walaupun nantinya bayi akan menolak makanan padat.
Perbedaan formula adaptasi dan formula lanjutan terletak pada kadar
beberapa zat gizinya.

Syarat Makanan Formula Bayi


a. Higiene
Formula Bayi harus diproduksi dan ditangani sesuai dengan Cara Produksi
yang Baik Untuk Formula Bayi.
b. Pengemasan
Produk yang berbentuk cair harus dikemas dalam wadah tertutup
hermetis.Wadah, termasuk bahan kemasan, harus terbuat dari bahan yang
amand an sesuai dengan maksud penggunaannya serta sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. Pelabelan

4
Label Formula Bayi harus memenuhi ketentuan tentang pelabelan yang
berlaku yaitu: Nama Produk, Daftar bahan yang digunakan, Tanggal
kedaluwarsa dan petunjuk penyimpanan, Petunjuk penggunaan, Persyaratan
tambahan untuk label

Menyusun makanan formula bayi


Bahan utama
 Formula Bayi merupakan produk yang berbahan dasar susu sapi atau susu
hewan lain atau campuran kedua susu tersebut dan atau bahan-bahan lain
yang telah terbukti sesuai untuk makanan bayi
 Formula Bayi siap konsumsi harus mengandung energi tidak kurang
dari60 kkal dan tidak lebih dari 70 kkal per 100 ml produk, yang dibuat
sesuaidengan petunjuk penyiapan.
 Kandungan zat gizi Formula Bayi siap konsumsi per 100 kkal harus
memenuhi ketentuan – ketentuan

Bahan baku
1. PROTEIN

Sumber Protein Satuan Minimum Maksimum


Protein susu g/100 kkal 1,8 3,0
sapi
Isolat Protein g/100 kkal 2,25 3,0
Kedelai

2. LEMAK
Minimum : 4,4 g/100 kkal
Maksimum : 6,0 g/100 kkal
a. Asam Linoleat
Minimum : 300 g/100 kkal
Maksimum : -
b. Asamα-Linolenat
Minimum : 50 g/100 kkal
Maksimum : N.S.
3. KARBOHIDRAT
Minimum : 9,0 g/100kkal
Maksimum : 14,0g/100 kkal
4. MINERAL
Sejumlah mineral penting yangditambahkan ke susu formula adalah
kalsium,fosfat, natrium, kalium,klorida, magnesium, belerang, tembaga,
seng, yodium, dan zat besi.
5. VITAMIN

5
Vitamin yangditambahkan untuk meningkatkan nilai gizisusu formula.
Initermasuk vitamin A, B12,C, D, dan E serta tiamin,riboflavin,
niasin,piridoksin, pantothenate,dan folacin.
6. Bahan Tambahan Pangan
BTM dapat digunakan dalam pembuatan Formula Bayi, yaitu pengental
pengemulsi,pengaturan keasaman,antioksidan,dan gasuntuk pengemas.

Proses pembuatan
1. Mencampur bahan
Bahan-bahan primer dicampur dalam tangki besar stainless steel. Susu
skim yang ditambahkan dan disesuaikan sampai 140 ° F (60 ° C). Lemak,
minyak dan emulsifier ditambahkan berikutnya. Pemanasan tambahan dan
pencampuran mungkin diperlukan untuk menghasilkan konsistensi yang tepat.
Mineral, vitamin, dan gusi menstabilkan dapat ditambahkan pada berbagai
titik dalam proses tergantung pada sensitivitas mereka terhadap panas. Setelah
pencampuran selesai, batch dapat disimpan sementara atau diangkut melalui
pipa ke peralatan pasteurisasi.
2. Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses yang melindungi terhadap pembusukan oleh
bakteri menghilangkan, ragi, dan jamur. Sebuah suhu 185-201,2 ° F (85-94 °
C), yang diselenggarakan selama sekitar 30 detik, diperlukan untuk cukup
mengurangi mikroorganisme dan menyiapkan formula untuk mengisi.
3. Homogenisasi
Homogenisasi adalah proses yang meningkatkan keseragaman dan
stabilitas emulsi dengan mengurangi ukuran partikel lemak dan minyak dalam
formula. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai peralatan pencampuran,
yang berlaku geser tinggi ke produk.
4. Standarisasi
Komposisi yang dihasilkan adalah standar untuk memastikan
parameter kunci, seperti pH, konsentrasi lemak, dan vitamin dan mineral
sudah benar. Jika salah satu bahan berada pada tingkat yang cukup batch
dapat dikerjakan ulang untuk mencapai tingkat yang sesuai. Batch ini
kemudian siap untuk dikemas.

6
5. Proses Kemasan
Tergantung pada produsen dan jenis peralatan yang digunakan, tetapi
secara umum, formula cair diisi ke dalam kaleng logam yang memiliki
kelopak berkerut ke tempatnya. Ini dapat diisi di pengisian cairan peralatan
konvensional yang umum digunakan dalam industri makanan dan minuman.
6. Sterilisasi
Paket-paket dapat diisi kemudian dipanaskan dan didinginkan untuk
menghancurkan mikroorganisme tambahan. Kaleng selesai kemudian
dikemas dalam karton dan disimpan untuk pengiriman.

2.4 Makanan Formula ibu hamil


Bagi pertumbuhan dan aktivitas diferensiasi janin memerlukan makanan yang di
salurkan melalui plasenta. Si Ibu harus memenuhi gizinya dua kali lipat, yaitu untuk si
ibu dan janin. Jika tidak dipenuhi dengan baik, ibu kerap mengalami KEK (Kurang
Energi Kronis) dan anemia. Keadaan ini bisa berdampak pada meningkatknya
resiko berat bayi lahir rendah (BBLR), kerentanan yang sangat tinggi terhadap penyakit
infeksi,serta resiko kematian ibu secara mendadak pada masa perinatal atau ketika
melahirkan karena pendarahan.
Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi makro dan mikro pada ibu hamil dan menyusui
dapat diberikan tambahan zat gizi melalui suplementasi makanan atau minuman secara
berkesinambungan. Dimana makanan formula untuk ibu hamil merupakan makanan yang
sifatnya tambahan, mudah diberikan, biasanya dalam bentuk cair. Saat ini dipasaran
banyak sekali minuman untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Selain itu juga banyak
terdapat makanan tambahan untuk ibu hamil atau menyusui yang dapat memenuhi
kebutuhannya.
Syarat Makanan formula ibu hamil

7
1. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan
tubuh ibu hamil dan bayinya
2. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan janin
3. Dapat menghindarkan engaruh negatif pada janin
4. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat,
kadar gula darah, dan tekanan darah.

Menyusun Makanan dan minuman Formula


a. Bahan Formulasi
Bahan-bahan yang digunakan untuk formulasi minuman adalah:
sumber protein : Kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo,
kacang tanah, wijen dan telur. Sumber karbohidrat : tepung beras, terigu,
jagung, beras merah, tepung garut, gula pasir, dan gula merah. Sumber
lemak: santan, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak wijen. Perisa
alami: coklat bubuk, pisang ambon, jambu merah, alpokad, sirsak, jeruk
manis, wortel, dan asam jawa dan campuran vitamin- mineral. pemasakan.
b. Pembuatan Formula
Kandungan zat gizi dari bahan formulasi dihitung berdasarkan daftar
komposisi bahan makanan. Formula minuman disusun sehingga
mengandung zat gizi sesuai dengan kebutuhan tambahan zat gizi untuk
ibu hamil trimester 3 atau ibu menggunakan metoda Kjeldahl, total lemak
dengan meneteki, yaitu mengandung energi 300 kkal, protein l7, Fe l3 mg,
Ca 150 mg, aam folat 200 mg,vitamin A 300 RE, Vitamin B12 0,2 mg,
Vitamin C 10 mg dalam 300 mL.
Kacang tanah disangrai, kemudian dihaluskan menyerupai mentega
kacang. Tepung-tepungan disangrai dengan api kecil untuk proses
pemutusan ikatan hidrogen anlara granula pati, sehingga pati berkurang
kemampuannya menjerap air pada saat pengolahan menjadi minuman. Hal
ini dilakukan untuk mengurangi kekentalan. Buah buahan dihaluskan dan
dibuat bubur buah (puree).
Telur direbus kemudian dihaluskan, santan ditambahkan dalam bentuk
konsentrat, sedangkan minyak ditambahkan pada saat pengolahan menjadi
minuman. Bahan-bahan yang telah di proses ditimbang berdasarkan
formulasi kemudian dihomogenisasi dengan blender, dipanaskan sampai
mencapai suhu 100C selama 15 menit. Vitamin dan mineral ditambahkan
dalam bentuk premiks setelah pemasakan.

2.5 Makanan Formula Atlet

8
Di ketahui pada atlet yang banyak menyimpan glikogen mula-mula sebanyak 90%
atau lebih energy yang diambil dari karbohidarat selanjutnya setelah beberapa jam
olahraga 70-80 % energy di ambil dari lemak.Seperti halnya proses pembakaran lainnya,
pembangkitan energy di dalam tubuh pun memerlukan oksigen. Suplai oksigen pada
serabut otot selama olahraga dapat meningkat 100-200 kali. Oksigen ini akan terlarut di
dalam dan di alirkan keseluruh tubuh, terutama pada bagian-bagian otot yang melakukan
gerak. Disinilah oksigen dapat berubah menjadisenyawa oksigen relative yang beracun,
jika tubuh tidak cukup memiliki sejumlah antioksidan.Dari uraian di atas maka strategi
yang dapat di terapkan untuk membuat makanan formula dan minuman bagi
olahragawan adalah dapat mengganti kehilangan air, cairantubuh dan enegi serta dapat
menyediakan anti oksidan yang memadai.
Penganti Air dan Cairan Tubuh yaitu minuman isotonic. Karena minuman ini di
rancang sehingga memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah manusia.
Dengan demikian, begitu minuman di teguk dapat sekejap terserap oleh tubuh.

Pembuatan Minuman Isotonik


Bahan:
1. Glukosa : 32,000 gram
2. Sukrosa : 32,300 gram
3. Asam sitrat : 15,500 gram
4. Kalium monofosfat : 5,700 gram
5. Natrium klorida : 4,700 gram
6. Natrium sitrat : 3,800 gram
7. Citarasa jeruk : 2,800 gram
8. Kalium klorida : 1,400 gram
9. Natrium sakarin : 1,300 gram
10. Asam askorbat : 0,400 gram
11. Pewarna :0,100 gram

Tahap-tahap Proses Pembuatan Minuman Isotonik


Pertama semua bahan sesuai dengan berat dicampurkan dan dilarutkan
dalam800ml air, selanjutnya dikemas dalam wadah tahan panas dan dilakukan
sterilisasidengan autoclaf (Winarti, 2006) . Secara skematis pembuatannya
digambarkan pada skema dibawah ini :

Penimbangan bahan  Pencampuran dan pelarutan  pembotolan & penutupan

Air 800 ml Botol Steril

Minuman Isotonik Strelisasi, 15 menit; 121

9
2.6 Makanan Formula Lansia
Lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di
mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika
manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan
anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan
memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal,
siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan
mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004).

Syarat Makanan Formula Lansia


a. Mengandung zat gizi yang terdiri : zat tenaga, zat pembangun, zat pengatur.
b. Jumlah kalori yang dikonsumsi adalah 50% hidrat arang (sayuran, kacang-
kacangan dan biji-bijian)
c. Jumlah lemak dalam makanan dibatasi yaitu 25%-30% dari total kalori.
d. Jumlah protein yang baik yaitu 8%-10% dari total kalori.
e. Mengandung tinggi serat
f. Tinggi kalsium (susu non fat, yoghurt, dan ikan)
g. Tinggi Fe (kacang-kacangan, hati, daging, bayam sayuran hijau)
h. Membatasi penggunaan garam mono sodium glutamat, sodium bikarbonan
dan sodium sitrat)
i. Bahan makanan sebaiknya yang mudah dicerna
j. Tidak mengandung alkohol
Angka Kecukupan Energi dan Zat Gizi Yang Dianjurkan Untuk Manula Dalam Sehari, Pola
Susunan Makanan Untuk Manula Dalam Sehari :

KOMPOSISI LAKI-LAKI PEREMPUAN


Energi (kal) 1960 1700
Protein (gram) 50 44
Vitamin A (RE) 600 700
Thiamin (mg) 0,8 0,7
Riboflavin (mg) 1,0 0,9
Niasin (mg) 8,6 7,5
Vitamin B12 (mg) 1 1
Asam folat (mcg) 170 150
Vitamin C (mg) 40 30
Kalsium (mg) 500 500
Fosfor (mg) 500 450

10
Besi (mg) 13 16
Seng (mg) 15 15
Iodium (mcg) 150 150

Menyusun Makanan Formula Lansia


a. Contoh formula lansia
Pagi
1 gelas susu (2 sdm susu bubuk full cream) + gula, roti isi telur (1 butir
telur),Karbohidrat 249 gram
Jam 10.00 wib
1gelas susu (3 sdm susu bubuk) + 2 sdt gula, 1 potong pepaya (100 gram)
Siang
6 sdm nasi (150 gram), 1 potong besar bandeng presto (75 gram), 1 mangkuk sayur
lodeh encer (100 gram sayur + 25 gram daging sapi) dan 1 potong buah (75 gram)
Jam 16.00 wib
Pisang bakar (150 gram pisang + 2,5 margarin)
Malam
4 sdm nasi (100 gram), 1 potong ikan/daging/ayam (75 gram), sayuran secukupnya
(100 gram), 1 potong buah (100 gram
b. Contoh Formula Lansia

Waktu Menu Porsi


Pagi Roti-telur-susu 1 tangkep 1 gelas
Selingan Papais 2 bungkus
Siang Nasi 1 piring
Semur 1 potong
Pepes tahu 1 bungkus
Sayur bayam 1 mangkok
Pisang 1 buah
Selingan Kolak pisang 1 mangkok
Malam Mie baso 1 mangkok
Pepaya 1 buah

2.7 Makanan Formula ABRI


Sejarah Rasum

11
Awalnya pada perang Revolusi Amerika dibuat makanan untukpara tentara secara
individual yang meliputi daging sapi,kacangpolong, dan nasi. Lalu pada perang
Saudara mulai beralih ke makanan kalenganyang berupa daging ayam,daging babi,
roti,kopi,gula,dan garam. Pada PD 1 diganti dengan makanan yang telah diasinkan
atau dikeringkan supaya bisa muat banyak dan tidak terlalu berat. PD 2, mulai
dikenalkan yg namanya Mountain Ration(untuk digunung) dan Jungle Ration(untuk di
hutan).

Syarat Makanan Formula ABRI


Makanan Formula untuk ABRI harus memiliki syarat dimana makanan formula
ABRI harus ready to eat. Maka dari itu makanan Formula untuk ABRI harus
dibuat sedemikian rupa agar praktis namun harus tetap menjaga kebersihan.
Tipe Ransum :
- Type T-2 RP menu A
1. Nasi goreng ikan asin
2. Nasi rendang daging sapi
3. Nasi semur daging sapi
4. Minuman tambahan(suplemen)
- Type T-2 RP menu B
1. Nasi goreng ayam
2. Nasi empal daging sapi
3. Nasi opor ayam
4. Minuman tambahan(suplemen)

2.8 Makanan Formula untuk Gizi Buruk

1. FASE STRABILISASI

Jenis-jenis makanan yang dapat diberikan selama anak mengalami gizi buruk strabilisai
diantaranya
a. Formula khusus seperti formula 75/modifikasi/modisco

b. Jumlah zat gizi :


Energi : 100 Kkal/Kg BB/hari
Protein : 1 – 1,5 gr/Kg BB/hari
Cairan : 130 ml/Kg BB/hari atau jika ada edema berat 100 ml/Kg
Dengan syarat pemberian diitnya adalah porsi kecil, sering, rendah ssrat dan rendah laktosa.

Tabel jenis frekuensi dan lamanya/waktu pemberian makan anak gii buruk

12
FASE JENIS MAKANAN FREKUENSI WAKTU
PEMBERIAN
Strabilisasi
1. BB < 7kg Makanan Bayi :
- Asi
- Susu Bayi/susu rendah laktosa
- Formula
75/modifikasi/modisco l/2 1 sdm/2jam Hari 1-2(2 hr)
2 sdm/3jam Hari 2-3 (2 hr)
Makanan Anak : 3 sdm/4jam Hari 4-7 (4 hr)
2. BB > 7kg - Susu/susu rendah laktosa
- Formula 75/modifiasi /modisco
1/2 1 sdm/2jam Hari 1-2(2 hr)
2 sdm/3jam Hari 2-3 (2 hr)
3 sdm/4jam Hari 4-7 (4 hr)

2. FASE TRANSISI
Pada fase transisi anak gizi buruk pemberian makanannya harus secara bertahap dan
perlahan-lahan jumlahnya ditingkatkan karena untuk menghindari terjadinya gagal jantung,
yang dapat terjadi bila anak mengkonsumsi makanan alam jumlah banyak secara mendadak.
Adapun persyaratan diet debagai berikut :
a. Formula khusus seperti formula 100/ modifkasi/modisco I/II
b. Jumlah zat gizi
Energi : 150 – 200 Kkal/Kg BB/hari
Protein : 2 – 3 gr/Kg BB/hari
Cairan : 150 ml/Kg BB/hari

Tabel jenis frekuensi dan lamanya/waktu pemberian makan anak gizi buruk pada fase
transisi :
FASE JENIS MAKANAN FREKUENSI WAKTU
PEMBERIAN
Strabilisasi
1. BB < 7kg Makanan Bayi :

13
- Asi
- Susu Bayi/susu rendah laktosa
- Formula
100/modifikasi/modisco I/II - 100 sdm/6jam Hari 8-9
- 100 sdm/4jam Hari 10-11
Makanan Anak : - 100 sdm/2jam Hari 12-13
2. BB > 7kg - Susu/susu rendah laktosa
- Formula 100/modifiasi
/modisco I/II - 100 sdm/6jam Hari 8-9
- 100 sdm/4jam Hari 10-11
- 100 sdm/2jam Hari 12-13

3. FASE REHABILITASI
Bila anak masih medapatkan ASI,teruskan ASI, ditambah dengan makanan formula karena
energi dan protein ASI tidak akan mencukupi untuk tubuh-kejar.
Adapun persyaratan diet sebagai berikut :
a. Formula khusus sebagai formula 135/modifikasi/modisco III
b. Jumlah zat gizi : Energi : 150 – 200 Kkal/Kg BB/hari
Protein : 4 – 6 gr/Kg BB/hari
Cairan : 150 – 200 ml/Kg BB/hari

Tabel jenis frekuensi dan lamanya/waktu pemberian makan anak gizi buruk
FASE JENIS MAKANAN FREKUENSI WAKTU
PEMBERIAN

14
Strabilisasi Makanan Bayi : Tak terbatas
1. BB < 7kg - Asi - 100 ml/8jam atau 3Minggu 3 - 6
- Susu Bayi/susu rendah laktosa x pemberian
- Formula - 3 x porsi
135/modifikasi/modisco I/II - 1 x porsi
- Makanan lunak/makanan
lembek

Makanan Anak :
2. BB > 7kg - Susu/susu rendah laktosa Tak terbatas
- Formula 135/modifiasi
- 100 ml/8jam atau 3 xSeterusnya
/modisco I/II pemberian sampai -1 SD
- Makanan lunak/makanan biasa- 3 x porsi 90%
- Sari buah - 1–2x

CARA MEMBUAT LARUTAN FORMULA


Campurkan susu skim, gula, minyak sayur dan larutan elektrolit, diencerkan dengan air
hangat sedikt demi sedikit sambil diaduk s dan volume menjadi 100 ml, langsung diminum.
Table larutan elektrolit / resmoal
BAHAN 300 cc 500 cc 750 cc
Gr uk gr Uk gr uk
Gula 15 1,5 sdm 25 2,5 sdm 37,5 3,5 sdm
pasir 1,5 bks 2,5 bks 3,5 bks
Oralit 1,2 ⅕ sdm 2 ½ sdm 3 ¾ sdm
KCL 300 cc 1,5 gls 500 cc 2,5 gls 750 cc 3 ¾ gls
air

CARA MEMBUAT RESOMAL


Campurkan Gula pasir, oralit, KCL, dan diencerkan dengan air hangat sesuai kebutuhan
larutan sesuai tabel sambil diaduk sampai homogeny. Larutan ini bias langsung diminum.
Dalam pembuatan formula, bila larutan elektrolit tersebut tidak tersedia, 20 ml larutan
elektrolit bisa didapat dari 2 gram KCL atau sumber buah dan sayuran antara lain :

15
- Sari Buah Tomat (400 cc) : 200 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Buah Jeruk (500 cc) : 250 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Buah Pisang (250 cc) : 125 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Buah Alpukat (200 cc) : 100 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Buah Melon (450 cc) : 225 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Buah Belimbing ( 350 cc) : 175 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Bayam (350 cc) : 175 cc untuk pengganti 1 gr KCL
- Sari Daun Pepaya Muda (150 cc) : 75 cc untuk pengganti 1 gr KCL

CARA MEMBUAT MODISKO


1. Campur tepung susu krim, gula. Minyak kelapa/margarine yang dicairkan dengan air
secukupnya, kemudian campuran tersebut diblender. Tambahkan air sampai volume
yang ditentukan, kemudian didiamkan selama 15 menit
2. Campuran tepung susu krim, gula pasir dan air secukupnya tuangi minyak
kelapa/margarine yang sudah dicairkan sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan
sendok. Tambahkan air sedikit demi sedikit sampai volume yang ditentukan kemudian
ditim selama 15 menit.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Makanan formula atau bahan makanan campuran merupakan kombinasi dari berbagai
bahan yang memungkinkan penambahan kekurangan sesuatu zat gizi dalam sesuatu
bahan dalam bahan lain sehingga menjadi sesuatu bahan yang mengandung zat-zat
gizi dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan. Tujuan dari pemberian makanan
formula adalah untuk mempermudah masyarakat mendapatkan asupan makanan
secara menyeluruh. Adapun syarat dari makanan formula yaitu: Bernilai gizi tinggi,
Dapat diterima baik cita rasanya, Dibuat dari bahan makanan setempat.
Makanan Formula dapat dibuat untuk berbagai kalangan diantaranya: Makanan
Formula Bayi, Makanan Formula Ibu Hamil, Makanan Formula atlet, Makanan
Formula Lansia, Makanan Formula ABRI, Makanan Formula untuk Gizi Buruk

17
DAFTAR PUSTAKA

Agustini,Putri.2017. Jenis-Jenis makanan formula. Tersedia di :


https://id.scribd.com/document/265627281/Makanan-Formula

Novrianti, Anggi Tri.dkk.2015. Makanan Formula ABRI. Tersedia di :


https://dokumen.tips/documents/makanan-formula.html

Novrianti, Anggi Tri.dkk.2012. Makalah “ Menyusun Makanan Formula”. Jakarta :


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta II Jurusan Gizi

Materi inti V. “Terapi Gizi pada Anak Gizi Buruk dan Cara Pembuatan Formula”
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan RI

18

Anda mungkin juga menyukai