Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI.................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Food Record ............................................................................................................ 3
2.2 Prinsip Dalam Melakukan Food Record ................................................................................. 3
2.3 Jenis- Jenis Food Record ........................................................................................................... 4
2.4 Langkah-Langkah Dalam Melakukan Food Record.............................................................. 5
2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Food Record .............................................................................. 7
2.6 Sumber - Sumber Kesalahan Dan Bagaimana Cara Mengurangi Kesalahan Dalam
Metode Food Record ............................................................................................................................. 9
2.7 Cara Pengisian Formulir Food Record .................................................................................. 11
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................... 17
3.2 Saran........................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 18

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi, pengumpulan data konsumsi makanan
dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan
individu. Survei ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan zat gizi. Susilowati, 2008,
mengungkapkan bahwa pola makan merupakan berbagai informasi yang memberi gambaran
mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh suatu orang dan
merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu.

Pola makan adalah tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi
kebutuhannya akan makan yang meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan. Sikap orang
terhadap makanan dapat bersifat positif dan negatif. Sikap positif atau negatif terhadap makanan
bersumber pada nilai-nilai affective yang berasal dari lingkungan (alam, budaya, sosial dan
ekonomi) dimana manusia atau kelompok manusia itu tumbuh. Demikian juga halnya dengan
kepercayaan terhadap makanan yang berkaitan dengan nilai-nilai cognitive yaitu kualitas baik atau
buruk, menarik atau tidak menarik. Pemilihan adalah proses psychomotor untuk memilih makanan
sesuai dengan sikap dan kepercayaannya (Endres, 2004).

Lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap anak, hal ini karena di dalam
keluargalah anak memperoleh pengalaman pertama dalam kehidupannya. Dalam hal ini orang tua
mempunyai pengaruh yang kuat dalam membentuk kesukaan makan anak-anaknya, karena orang
tua adalah model pertama yang dilihat oleh anak. Hubungan social yang dekat yang berlangsung
lama antara anggota keluarga memungkinkan bagi anggotanya mengenal jenis makanan yang sama
dengan keluarga (Wirakusumah, 1994).

Perubahan gaya hidup suatu masyarakat dalam kaitannya dengan makanan berkaitan juga
pada perubahan budaya. Makanan alamiah yang berasal dari pertanian seperti beras, gandum,
jagung menjadi lebih menarik lagi apabila diolah dengan lebih modern sesuai dengan tuntutan
zaman. Makanan siap saji menjadi lebih diminati karena dianggap lebih cepat dan praktis sebab

1
dapat menunjang kebutuhan masyarakat urban yang sangat sibuk bekerja. Dengan demikian
perkembangan dan peningkatan perekonomian sebagian masyarakat juga membentuk kebiasaan
makannya. Perubahan gaya hidup muncul ketika orang lebih tertarik dengan makanan siap saji
yang ditawarkan di daerah pertokoan elit (dengan tempat yang nyaman dan menarik) dan hal itu
dianggapnya dapat memberikan nilai tambah baginya (Hardinsyah, 2001)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah Pengertian Food Record?
2. Bagaimana Prinsip Dalam Melakukan Food Record?
3. Apa Saja Jenis- Jenis Food Record?
4. Bagaimana Langkah-Langkah Dalam Melakukan Food Record?
5. Apa Saja Kelebihan Dan Kekurangan Food Record?
6. Apa Saja Sumber-Sumber Kesalahan Dan Bagaimana Cara Mengurangi Kesalahan Dalam
Metode Food Record?
7. Bagaimana Cara Pengisian Formulir Food Record?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Memahami Pengertian Food Record
2. Untuk Memahami Prinsip Dalam Melakukan Food Record
3. Untuk Memahami Jenis-Jenis Food Record
4. Untuk Memahami Langkah-Langkah Dalam Melakukan Food Record
5. Untuk Memahami Kelebihan Dan Kekurangan Food Record
6. Untuk Memahami Sumber - Sumber Kesalahan Dan Bagaimana Cara Mengurangi
Kesalahan Dalam Metode Food Record
7. Untuk Memahami Cara Pengisian Formulir Food Record
1.4 Manfaat Penulisan

Mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai metode food record dan bisa
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari maupun di masyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Food Record

Metode food record merupakan metode survei konsumsi pangan yang digunakan untuk
menilai asupan makanan pada tingkat individu dan dapat juga digunakan untuk tingkat keluarga.
Prinsip dari metode ini adalah responden mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi
selama 24 jam. Responden dapat melakukan pencatatan makanan dengan dua cara yakni dengan
cara melakukan estimasi dan dengan cara melakukan penimbangan makanan. Pencatatan makanan
dengan cara estimasi disebut juga dengan estimated food record. Pencatatan makanan dengan cara
melakukan penimbangan disebut juga dengan weighed food record. Dalam pelaksanaan metode
food record, responden sangat berperan untuk pengumpulan data. Peneliti harus meminta kerja
sama dan komitmen responden untuk mencatat dan melaporkan semua makanan dan minuman
termasuk makanan jajan dan selingan yang dikonsumsi selama periode penelitian. Peneliti juga
harus menjelaskan kepada responden untuk selalu membawa catatan makanan ini apabila
responden mengkonsumsi makanan di luar rumah. Responden juga diminta jujur untuk menuliskan
semua konsumsi makanan dan diminta untuk tidak mengurangi atau menambahi jumlah konsumsi
makanan tertentu. Sebelum memulai pengumpulan data dengan metode food record peneliti atau
pengumpul data harus menjelaskan cara pengisian formulir food record dan menjelaskan mengenai
ukuran rumah tangga (URT) yang akan digunakan dalam memperkirakan porsi atau jumlah
konsumsi makanan.

2.2 Prinsip Dalam Melakukan Food Record

Menurut Fahmida dan Dillon, 2007 bahwa prinsip dan penggunaan dari metode pencatatan
makanan (food records) adalah sebagai berikut :

1. Dasar dari pencatatan ukuran porsi makanan dari makanan yang dikonsumsi oleh individu
adalah estimasi menggunakan ukuran rumah tangga (URT) atau penimbangan
menggunakan timbangan makanan. Metode penimbangan merupakan metode yang ideal
untuk studi penelitian dan kontrol penelitian terutama saat kegiatan konseling diet atau
untuk mengetahui korelasi antara intake dengan parameter biologis.

3
2. Berguna untuk kegiatan dalam penelitian, khususnya dalam penelitian epidemiologi gizi.
Data intake zat gizi selanjutnya dapat dijadikan sebagai dasar program pendidikan gizi.

3. Jika menggunakan metode penimbangan, responden perlu diberikan motivasi, harus bisa
berhitung dan tidak buta huruf, atau alternatifnya adalah menggunakan enumerator untuk
mengumpulkan data dan mencatat intake makanan responden.

4. Apabila membutuhkan ingatan 24 jam (24-h recall) untuk mengestimasi kebiasaan intake
makanan individu maka tergantung pada variasi konsumsi harian dalam intake makanan
pada satu individu. Jika membutuhkan recall lebih dari satu hari maka sebaiknya memilih
hari yang tidak berurutan (nonkonsekutif).

5. Ingatan 24 jam (24-h recall) dapat diulang selama musim yang berbeda pada satu tahun
untuk mengestimasi rata-rata intake individu selama periode waktu yang lebih lama (untuk
mengetahui kebiasaan intake makanan).

1.3 Jenis- Jenis Food Record


1. Weighed food record
Merupakan metode survei konsumsi pangan dengan teknik penimbangan dan pencatatan
makanan yang dilakukan oleh responden. Pada metode weighed food record responden
melakukan penimbangan semua makanan yang dikonsumsi dan mencatatnya pada sebuah
formulir yang telah disediakan. Metode ini membutuhkan kerjasama yang cukup tinggi
dengan responden, karena responden harus menimbang sekaligus mencatat makanan yang
dikonsumsi selama periode yang ditentukan. Apabila dalam periode tersebut responden
mengkonsumsi makanan di luar rumah, tentu responden juga harus membawa timbangan
makanan dan peralatan untuk mencatat makanan yang dikonsumsi selama berada di luar
rumah.
2. Metode Household Food Record
Metode food record atau pencatatan makanan dapat digunakan untuk menilai konsumsi
tingkat rumah tangga. Pencatatan makanan yang dilakukan untuk tingkat rumah tangga
disebut juga dengan household food record. Prinsip dari metode ini adalah responden
mencatat makanan yang dikonsumsi oleh semua anggota keluarga dalam sebuah formulir
pencatatan rumah tangga yang telah disiapkan oleh peneliti. Hal-hal yang perlu dicatat dan
dilpaorkan adalah penjelasan lengkap mengenai makanan dan bahan makanan yang

4
dikonsumsi anggota keluarga, metode pengolahan yang digunakan dan jumlah atau ukuran
porsi yang dikonsumsi. Penjelasan dapat ditambah mengenai merek atau harga makanan
untuk memudahkan peneliti dalam menganalisa tingkat konsumsi zat gizi rumah tangga.
2.4 Langkah-Langkah Dalam Melakukan Food Record
 Langkah-Langkah Estimed Food Record
1. Peneliti atau penumpul data menjelaskan cara-cara pengisian formulir food record dan
menjelaskan tentang ukuran rumah tangga yang akan digunakan dalam memperkirakan
porsi makanan.
2. Responden mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi termasuk makanan
selingan dan jajanan, baik yang dikonsumsi di dalam rumah maupun diluar rumah selama
periode penelitian.
3. Responden diminta juga menuliskan waktu makan, bahan-bahan dari makanan yang
dikonsumsi, cara pengolahan dan keterangan lain jika diperlukan (seperti merek atau
harga dari makanan, tempat mengkonsumsi makanan tersebut dan kesempatan dalam
mengkonsumsi makanan tersebut, misalnya dikonsumsi pada saat menonton televisi,
dikonsumsi saat menghadiri pesta pernikahan dan keterangan lain yang dapat M 78
Survey Konsumsi Pangan  membantu peneliti dalam menerjemahkan ukuran rumah
tangga ke dalam ukuran berat (gram) dan menganalisa zat gizi dari makanan yang
dikonsumsi responden.
4. Setelah data dari responden terkumpul, peneliti atau pengumpul data menerjemahkan
ukuran porsi yang dikonsumsi respoden dari ukuran rumah tangga ke dalam ukuran berat
(gram).
5. Peneliti atau pengumpul data menganalisis bahan makanan untuk mengetahui jumlah
konsumsi zat gizi dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan atau
menggunakan software untuk analisa konsumsi zat gizi.

Biasanya food record ini dilakukan selama 3 hari dengan menggunakan 2 hari weekday dan 1 hari
weekend. Namun, untuk mendapatkan data konsumsi makanan yang dapat menggambarkan
kebiasaan konsumsi responden, metode food record idealnya dilakukan selama 7 hari. Pada
kondisi tertentu jumlah hari yang digunakan dapat lebih sedikit. Jumlah hari dapat dikurangi jika
disparitas konsumsi antara individu tidak terlalu tinggi atau tingkat kerja sama responden sangat
rendah.

5
 Langkah-Langkah Metode Weighed Food Record:
1. Peneliti atau pengumpul data menyiapkan formulir weighed food record dan menjelaskan
cara mengisi formulir serta cara melakukan penimbangan makanan.
2. Responden menimbang makanan yang akan dikonsumsi dan mencatat dalam formulir
yang telah disediakan.
3. Setelah responden mengkonsumsi makanannya dan melakukan penimbangan untuk sisa
makanan yang tidak dikonsumsi.
4. Responden mencatat jumlah makanan yang dikonsumsi. Jumlah makanan yang
dikonsumsi adalah berat makanan sebelum dikonsumsi dikurangi dengan sisa makanan
yang tidak dikonsumsi.

5. Setelah formulir weighed food record diisi oleh responden dalam waktu tertentu, peneliti
atau petugas pengumpul data melakukan analisa zat gizi dari makanan yang dikonsumsi
oleh responden.
 Langkah-Langkah Metode Household Food Record
1. Peneliti atau petugas pengumpul data menyiapkan formulir household food record
2. Peneliti atau petugas menjelasakan cara pengisian formulir household food record
3. Responden mencatat dan melaporkan semua makanan yang dikonsumsi oleh anggota
keluarga selama periode penelitian
4. Setelah data dari responden terkumpul, peneliti atau pengumpul data menerjemahkan
ukuran porsi yang dikonsumsi respoden dari ukuran rumah tangga ke dalam ukuran berat
(gram).
5. Peneliti atau pengumpul data menganalisis bahan makanan untuk mengetahui jumlah
konsumsi zat gizi dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan atau
menggunakan software untuk analisa konsumsi zat gizi.

6
2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Food Record
 Estimated Food Record
Sebagaimana metode survei konsumsi pangan yang lain, metode food record juga mempunyai
kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan kelemahan dari metode ini dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi peneliti dalam melakukan servei konsumsi pangan. Kelebihan dari metode
food record antara lain :
1. Metode food record dapat menyediakan data secara kuantitatif sehingga jumlah asupan zat
gizi responden dalam sehari dapat diketahui.
2. Data yang dihasilkan dari metode food record cukup detail seperti waktu malam, jenis
bahan makanan, metode pengolahan yang digunakan dan jumlah atau porsi dari makanan
yang dikonsumsi responden.
3. Dapat mengurangi bias yang disebabkan karena keterbatasan ingatan responden, karena
dalam metode food record responden langsung menuliskan makanan yang dikonsumsi.
4. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data konsumsi makanan pada jumlah responden
yang cukup besar.
5. Hasil yang diperoleh cukup akurat jika responden menuliskan data konsumsi makanan
dengan teliti.

Di samping mempunyai kelebihan, metode food record juga mempunyai kelemahan :

1. Penggunaan metode food record membutuhkan tingkat kerja sama yang tinggi dengan
responden dan membutuhkan komitmen responden untuk bersedia melakukan pencatatan
makanan.
2. Metode food record sangat membebani responden karena responden harus menuliskan
semua makanan dan minuman yang dikonsumsi selama periode penelitian.
3. Keakuratan data konsumsi makanan tergantung kemampuan responden dalam menuliskan
bahan makanan, metode pengolahan makanan dan perkiraan atau estimasi jumlah makanan
yang dikonsumsi.
4. Keakuratan data dari metode food record ini juga sangat tergantung dari kejujuran
responden dalam melaporkan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi. Sebagian
responden mungkin tidak melaporkan beberapa konsumsi makanan karena beberapa
alasan, seperti lupa menuliskan makanan yang dikonsumsi, makanan yang dikonsumsi

7
dalam jumlah sedikit sehingga responden beranggapan tidak perlu melaporkannya,
responden malu atau tidak mau melaporkan makanan tertentu karena dianggap kurang baik
atau kurang sehat.
5. Metode ini tidak cocok digunakan untuk responden yang buta huruf.
6. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pengumpulan data.

 Metode Weight Food Record


Kelebihan
1. Data yang dihasilkan akurat, karena responden menimbang dan mencatat makanan dan
minuman yang dikonsumsi sehingga dapat mengurangi bias dari kesalahan estimasi baik
oleh responden maupun pengumpul data.
2. Metode weighed food record dapat menyediakan data secara kuantitatif sehingga jumlah
asupan zat gizi responden dalam sehari dapat diketahui.
3. Dapat mengurangi bias yang disebabkan karena keterbatasan ingatan responden, karena
dalam metode weighed food record responden langsung menuliskan makanan yang
dikonsumsi.

Kelemahan :
1. Membutuhkan tingkat kerjasama yang tinggi dengan responden, karena responden diminta
untuk menimbang dan mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi selama
periode tertentu.
2. Metode weighed food record sangat membebani responden karena responden harus
menimbang dan menuliskan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi selama
periode penelitian. Jika ada sisa makanan, responden juga harus melakukan penimbangan
sisa makanan tersebut.
3. Keakuratan data konsumsi makanan tergantung kemampuan responden dalam menimbang
dan menuliskan bahan makanan, metode pengolahan makanan dan perkiraan atau estimasi
jumlah makanan yang dikonsumsi.
4. Keakuratan data dari metode weighed food record ini juga sangat tergantung dari kejujuran
responden dalam melaporkan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi. Sebagian

8
responden mungkin tidak melaporkan beberapa konsumsi makanan karena beberapa
alasan, seperti pada saat mengkonsumsi makanan di luar rumah.
5. Metode weighed food record tidak cocok digunakan untuk responden yang buta huruf.
6. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pengumpulan data.

 Metode Household Food Record


Metode household food record mempunyai beberapa kelebihan, antara laIn:
1. Dapat digunakan untuk mengukur tingkat konsumsi rumah tangga.
2. Hasil lebih akurat jika dilakukan penimbangabn terhadap makanan atau bahan makanan

Selain mempunyai kelebihan, metode ini juga mempunyai metode kelemahan, antara lain:

1. Metode ini membebani responden karena responden harus menuliskan dan mencatat semua
makanan yang dikonsumsi oleh keluarga selama periode tertentu. Apabila responden harus
melakukan penimbangan, maka akan menambah beban responden.
2. Metode ini memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup mahal.
3. Metode ini tidak cocok digunakan untuk responden yang buta huruf.

2.6 Sumber - Sumber Kesalahan Dan Bagaimana Cara Mengurangi Kesalahan Dalam
Metode Food Record
 Sumber bias dalam metode ini ada yang berasal dari pengumpul data, ada yang berasal dari
responden dan ada yang berasal dari keterbatasan analisa zat gizi
1. Bias yang berasal dari pengumpul data
a. Kesalahan dalam menerjemahkan ukuran rumah tangga yang ditulis oleh responden ke
dalam ukuran berat. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan kemampuan pengumpul
data dalam melakukan estimasi ukuran rumah tangga ke dalam ukuran berat (gram).
Pengumpul data harus sering berlatih melakukan estimasi ukuran rumah tangga ke dalam
ukuran berat untuk semua golongan bahan makanan dalam berbagai bentuk dan ukuran
rumah tangga. Selain itu untuk membantu meningkatkan keakuratan data, pengumpul data
dapat menggunakan daftar penukar bahan makanan, penggunaan food phorograph, food
model dan alat ukur.

9
b. Kesalahan persepsi pengumpul data dalam memahami hidangan dan bahan makanan yang
ditulis responden. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan pengetahuan pengumpul
data tentang makanan dan bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh responden.
Lakukan studi pendahuluan tentang makanan dan hidangan dan cara pengolahan makanan
di wilayah responden berada. Hal ini akan sangat membantu pengumpul data mengenai
makanan dan hidangan yang dikonsumsi responden.
2. Bias yang berasal dari responden
a. Responden tidak melaporkan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi. Sebagian
reponden tidak jujur dalam melaporkan konsumsi makanan dan minuman. Hal ini dapat
diatasi dengan cara meminta kerja sama yang baik dengan responden di awal proses
pengumpulan data. Pengumpul data meminta responden menuliskan semua data konsumsi
makanan sesuai dengan konsumsi sebenarnya. Untuk melakukan pengecekan data,
pengumpul data dapat dapat melakukan survei pada saat tertentu selama periode
pengumpulan data dan melihat secara langsung konsumsi responden.
b. Responden salah dalam menentukan atau menggunakan ukuran rumah tangga. Hal ini
dapat diatasi dengan cara memberikan penjelasan mengenai ukuran rumah tangga dan cara
penggunaannya di awal penelitian. Pengumpul data juga dapat memberikan responden
pedoman penggunaan ukuran rumah tangga dan beberapa contoh ukuran rumah tangga
yang sering digunakan sehari-hari. Responden dapat juga menambahkan keterangan dari
makanna yang dikonsumsi seperti merek makanan, harga dan tempat mengkonsumsi
makanan tersebut.
3. Bias yang berasal dari keterbatasan analisa data zat gizi
a. Tidak semua dari bahan makanan yang dikonsumsi responden ada di dalam daftar
komposisi bahan makanan atau dalam software pengolah data zat gizi. Hal ini cukup sulit
untuk diatasi oleh pengumpul data. Untuk sementara yang dapat dilakukan adalah
menggunakan analisa zat gizi untuk makanan yang mirip atau meyerupai dengan makanan
yang dikonsumsi responden.
b. Untuk bahan makanan tertentu, komposisi nilai gizi nya dapat berbeda-beda. Contohnya
untuk makanan seperti bakso, nugget, dan makanan olahan lainnya yang komposisi bahan
dalam proses pembuatannya bisa sangat berbeda. Hal ini dapat diatasi dengan
mengumpulkan beberapa resep standar dari bahan makanan olahan tersebut. Untuk

10
memperkirakan komposisi bahan responden dapat menambah keterangan harga atau
merek dari makanan yang digunakan. Jika responden membuat sendiri sebaiknya uraikan
resep dari makanan tersebut.
2.7 Cara Pengisian Formulir Food Record

Contoh Formulir Estimed Food Record

Penjelasan Cara Pengisian Formulir Food Record

Formulir Food Record dilengkapi dengan indentitas responden, seperti nama, alamat, hari dan
tanggal pencatatan dan kode responden. Identitas responden dapat ditambah keterangan lain yang
dibutuhkan oleh peneliti atau pengumpul data.

11
1. Waktu makan Waktu makan diisi dengan waktu responden mengkonsumsi makanan,
misalnya pagi, siang atau malam. Waktu makan dapat juga diisi dengan keterangan jam
misalnya 07.00, 10.00, 12.00, 15.00, 19.00.
2. Nama Hidangan Nama hidangan diisi dengan nama makanan yang dikonsumsi oleh
responden misalnya Nasi Goreng, Telur Dadar, Tempe Bacem, Sayur Kangkung, dan lain-
lain.
3. Bahan Makanan Bahan makanan diisi dengan nama bahan makanan yang digunakan dalam
hidangan.
4. Cara Pengolahan Cara pengolahan diisi dengan metode pengolahan yang digunakan untuk
mengolah makanan seperti digoreng, direbus, dikukus, ditumis, dibakar dan lain-lain.
Metode pengolahan ini penting dijelaskan oleh responden untuk memudahkan petugas
pengumpul data dalam menganalisis zat gizi, karena metode pengolahan dapat
mempengaruhi nilai zat gizi. Contohnya makanan yang diolah dengan cara digoreng perlu
ditambahkan minyak goreng dalam analisa jumlah zat gizi.
5. URT Kolom URT (Ukuran Rumah Tangga) diisi dengan jumlah atau porsi makanan yang
dikonsumsi oleh responden yang dituliskan dalam ukuran rumah tangga seperti piring,
gelas, sendok makan, sendok teh, sendok nasi, sendok sayur, potong, biji, buah, bungkus
dan lain-lain.
6. Gram Kolom gram diisi berat hidangan diisi dengan berat makanan yang akan dikonsumsi
oleh responden. Berat hidangan ditulis dalam satuan gram. Kolom ini dapat dikosongkan
oleh responden untuk selanjutnya diisi oleh pengumpul data.

12
Contoh Weight Food Record

Penjelasan cara pengisian Formulir Weighed Food Record

Formulir weighed food record dilengkapi dengan indentitas responden, seperti nama, alamat, hari
dan tanggal pencatatan dan kode responden. Identitas responden dapat ditambah keterangan lain
yang dibutuhkan oleh peneliti atau pengumpul data.

1. Waktu makan Waktu makan diisi dengan waktu responden mengkonsumsi makanan,
misalnya pagi, siang atau malam. Waktu makan dapat juga diisi dengan keterangan jam
misalnya 07.00, 10.00, 12.00, 15.00, 19.00.

13
2. Nama Hidangan Nama hidangan diisi dengan nama makanan yang dikonsumsi oleh
responden misalnya Nasi Goreng, Telur Dadar, Tempe Bacem, Sayur Kangkung, dan lain-
lain.
3. Bahan Makanan Bahan makanan diisi dengan nama bahan makanan yang digunakan dalam
hidangan.
4. Cara Pengolahan Cara pengolahan diisi dengan metode pengolahan yang digunakan untuk
mengolah makanan seperti digoreng, direbus, dikukus, ditumis, dibakar dan lain-lain.
Metode pengolahan ini penting dijelaskan oleh responden untuk memudahkan petugas
pengumpul data dalam menganalisis zat gizi, karena metode pengolahan dapat
mempengaruhi nilai zat gizi. Contohnya makananan yang diolah dengan cara digoreng
perlu ditambahkan minyak goreng dalam analisa jumlah zat gizi.
5. Berat Hidangan Berat hidangan diisi dengan berat makanan yang akan dikonsumsi oleh
responden. Berat hidangan ditulis dalam satuan gram.
6. Sisa Makanan Sisa makanan adalah berat makanan yang tidak dikonsumsi oleh responden.
Sisa makanan ditimbang setelah makanan dikonsumsi responden. Jika semua makanan
yang dihidangkan habis, maka sisa makanan adalah 0 gram.
7. Jumlah makanan yang dikonsumsi Jumlah makanan yang dikonsumsi adalah berat
makanan sebelum dikonsumsi dikurangi dengan sisa makanan. Jumlah makanan yang
dikonsumsi ditulis dalam satuan gram.

14
Contoh Formulir Household Food Record

Penjelasan cara mengisi Formulir Household Food Record


1. Jumlah anggota keluarga yang mengkonsumsi Jumlah anggota keluarga yang
mengkonsumsi diisi dengan jumlah anggota keluarga yang ikut mengkonsumsi makanan.
Jika ada ada anggota keluarga di luar anggota keluarga inti atau tamu yang ikut pada saat
mengkonsumsi makanan.
2. Deskripsi makanan dan metode pengolahan Deskripsi makanan dan metode pengolahan
diisi dengan nama makanan, bahan-bahan yang digunakan dan metode pengolahan.
3. Berat makanan yang disajikan Berat makanan yang disajikan diisi dengan berat makanan
matang yang siap untuk dikonsumsi oleh semua anggota keluarga. Berat makanan yang
disajikan ditulis dalam gram.

15
4. Berat sisa makanan Berat sisa makanan diisi dengan berat makanan yang tidak dikonsumsi
oleh anggota keluarga. Berat sisa makanan ditulis dalam gram.
5. Berat makanan dikonsumsi Berat makanan dikonsumsi diisi dengan berat makanan yang
dikonsumsi oleh responden. Berat makanan dikonsumsi adalah berat makanan yang
disajikan dikurangi dengan berat sisa makanan. Berat makanan dikonsumsi ditulis dalam
garam.
6. Konsumsi makanan per orang Konsumsi makanan per orang diisi dengan berat makanan
yang dikonsumsi oleh setiap orang, yaitu berat makanan dikonsumsi dibagi dengan jumlah
orang yang mengkonsumsi makanan tersebut.
7. Kode makanan Kode makanan diisi dengan kode makanan yang disesuaikan kode makanan
pada analisis nilai gizi.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Food record merupakan catatan responden mengenai jenis dan jumlah makanan dan
minuman dalam 1 periode biasanya 3 hari dalam seminggu yakni 2 hari biasa dan 1 hari libur,
sampai 7 hari dan dapat di kuantifikasikan dengan estimasi menggunakan Ukuran Rumah Tangga
(Estimed Food Record) atau menimbang (Weighed Food Record). Dalam Estimed Food Record
responden diminta untuk mencatat semua makanan dan minuman termasuk makanan ringan yang
dimakan dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) dalam jangka waktu tertentu, mendeskripsikan
secara rinci semua makanan dan minuman termasuk nama merek dan metode persiapan serta
pembuatannya serta memperkirakan berat makanan yang dikonsumsi dalam Ukuran Rumah
Tangga (URT). Weighed Food Record atau metode penimbangan makanan merupakan metode
paling presisi untuk memperkirakan kebiasaan makan dan asupan zat gizi pada individu karena
menggunakan satuan baku.

3.2 Saran

Pembuatan makalah ini bertujuan agar para pembaca dapat lebih memahami tentang Survei
Konsumsi Pangan menggunakan metode Food Record. Makalah ini jauh dari kesempurnaan,
apabila ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini penulis akan menerima kritik dan saran dari
pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sumita dkk. 2018. Survey Konsumsi Pangan. Jakarta. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia
Kesehatan. http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Survey-
Konsumsi-Pangan_SC.pdf Diakses pada tanggal 15 Februari 2019

Fahmida. 2013. Metode Food Records (Estimasi Makanan Dan Penimbangan Makanan).
https://adingpintar.wordpress.com/2013/01/30/metode-food-records-estimasi-makanan-dan-
penimbangan-makanan/ diakses pada tanggal 15 Februari 2019

18

Anda mungkin juga menyukai