Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ILMU TEKNOLOGI PANGAN

“MAKANAN FORMULA”

Disusun oleh :
Pricillia Grenata Sambeka 71134001120015

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN MANADO


PROGRAM STUDI D-III GIZI
TINGKAT 2 SEMESTER 3
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“MAKANAN FORMULA” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Ilmu Teknologi Pangan. Dan kami berterima kasih kepada Bapak Phembriah Saither
Kereh, SPd, SST, M.Si, selaku dosen mata kuliah Ilmu Teknologi Pangan yang telah
memberikan tugas makalah ini kepada kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu mohon
maaf bila ada salah kata dalam pengetikan yang tidak di sengaja. Dan kami juga menerima kritik
dan saran yang akan membangun kami untuk jauh lebih baik kedepannya.

2
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………….................1

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..................2

DAFTAR ISI……..………………………………………………………………………...................3

BAB I……………………………………………………………………………………....................4

PENDAHULUAN…........................................................................................................ ....................4

1. Latar Belakang………………………………………………………………….....................4
2. Rumusan Masalah……………............................................................……....... .....................4
3. Tujuan Pembahasan............................................................................................. ...................4

BAB II.................................................................................................................... ..................5


PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Pengertian Makanan Formula........................................................................................5
B. Jenis-jenis Makanan Formula........................................................................................5
C. Syarat-syarat makanan formula pada bayi,balita,ibu hamil,lansia dan ABRI...............6
BAB III……………………………………………………………..........................................17
PENUTUP………......................................................................................................................17
A. KESIMPULAN…..........................................................................................................17
B. SARAN……..................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA……........................................................................................................18
SOAL DAN JAWABAN PILIHAN GANDA….......................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengertian makanan formula sering diidentikkan dengan makanan untuk bayi. Padahal ada
juga makanan formula untuk orang dewasa, meski lebih sering disebut makanan diet khusus.

2. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian makanan formula ?
2) Apa yang menjadi jenis-jenis makanan formula berdasarkan bentuk dan golongannya ?
3) Jelaskan syarat-syarat makanan formula pada bayi, balita, ibu hamil, lansia dan ABRI ?

3. Tujuan Pembahasan
1) Mengetahui pengertian makanan formula ?
2) Mengetahui jenisjenis makanan formula berdasarkan bentuk dan golongannya
3) Mnegetahui syarat-syarat makanan formula pada bayi, balita, ibu hamil, lansia dan ABRI

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makanan Formula


Pengertian makanan formula sering diidentikkan dengan makanan untuk bayi. Padahal
Padahal ada juga makanan makanan formula formula untuk orang dewasa, dewasa, meski
lebih sering disebut makanan diet khusus.
Sedangkan menyusun makanan formula merupakan kegiatan meyatukan beberapa bahan
makanan dengan ukuran, kandungan zat gizi yang sudah ditentukan yang diberikan berbeda
untuk setiap orang tergantung pada usia, kegiatan, kebutuhan, jenis kelamin, status kesehatan
dan pekerjaan setiap orang. Tujuannya yaitu untuk mempermudah masyarakat mendapatkan
asupan makanan secara menyeluruh.

B. Jenis Makanan Formula


1. Berdasarkan Bentuk :
 makanan cair/susu
 misal : susu formula untuk bayi, produk susu untuk penderita penyakit tertentu
(diabetes)
 makanan lunak
 makanan saring
 makanan biasa
2. Berdasarkan Golongan
 Bayi
 Balita
 Wanita hamil
 Wanita menyusui
 Manula
 Olah ragawan / atlet
 ABRI / Tentara
 Orang Sakit / dengan penyakit tertentu

5
 Bayi
Makanan formula untuk bayi merupakan pemberian susu formula kepada  bayi yang tidak
bisa diberikan diberikan ASI oleh ibunya, dan juga pemberian pemberian MPASI (Makanan
Pendamping Anak) sesuai dengan zat gizi dan ukuran yang dibutuhkan  bayi pada masa
tersebut. tersebut. Tujuannya agar dapat memenuhi kebutuhan zat gizi kalori bayi yang
berguna untuk perkembangan dan pertumbuhannya, status gizi dan kesehatannya.
Menurut BPOM Formula bayi adalah formula sebagai pengganti ASI untuk bayi (sampai
bayi umur 6 bulan) yang secara khusus diformulasikan untuk  menjadi satu-satunya sumber
gizi dalam bulan-bulan pertama kehidupan bayi diperkenalkan dengan makanan pendamping
air susu ibu (MP-ASI).
Susu bayi adalah versi sintesis dari susu ibu dan termasuk dalam kelas bahan yang
dikenal sebagai pengganti susu. Pengganti susu telah digunakan sejak  awal abad kesembilan
belas untuk produk seperti mentega dan keju penuh. Mereka dibuat oleh lemak campuran,
protein, dan karbohidrat menggunakan teknologi yang sama dan peralatan yang digunakan
untuk memproduksi produk  susu nyata sejak 1940-an, kemajuan dalam teknik pengolahan
seperti homogenisasi, pencampuran cairan dan terus menerus memodifikasi serta mengisi
telah sangat meningkatkan produk cara imitasi susu, seperti susu formula, yang dibuat.
Penjualan susu formula juga meningkat selama beberapa dekade terakhir. Sampai awal 1990-
an, susu formula hanya dijual sebagai produk  farmasi.wiraniaga disajikan merek mereka ke
dokter anak yang kemudian akan merekomendasikan produk untuk ibu baru. Pada tahun
1992 tindakan antitrust federal yang mengakibatkan produsen menggeser strategi pemasaran
mereka terhadap teknik pemasaran yang lebih langsung. Sekarang, di samping penjualan
farmasi , produsen sangat bergantung pada kampanye direct mail dan direct mail dan tv dan
iklan cetak untuk merekrut pelanggan baru. Di amerika serikat saja, industri susu formula
adalah bisnis 3 miliar $ per tahun dengan sekitar lagi $ 1 miliar dalam penjualan di luar
amerika serikat. Ada beberapa tingkat kontroversi yang terkait dengan rumus pemasaran
bayi, namun ada kekhawatiran bahwa formula tidak  sesehat bayi sebagai ASI dan bayi dapat
benar benar menjadi sakit jika formula dengan benar di campur atau diberikan. Selanjutnya,
setelah ibu memulai memberi susu formula secara teratur dan sulit untuk kembali ke ASI.
Otoritas terbuka, termasuk organisasi kesehatan dunia (WHO), merekomendasikan bahwa
bayi benar-benar ASI untuk 6 bulan pertama pertama dan bahwa ASI terus digunakan
sebagai bagian dari makanan mereka sampai setidaknya awal tahun kedua anak.
Jenis susu formula tersedia dalam tiga bentuk : bubuk , konsentrasi cair, dan siap-pakan.
Bubuk dan cair konsetrat yang lebih murah tetapi mereka memerlukan pencampuran /
pengenceran sebelum digunakan. Hal ini mungkin menjadi masalah karena mereka mungkin
tidak benar dicampur dengan air yang terkontaminasi dengan bakteri. Ready-to-pakan adalah
tipe yang paling mahal tapi tidak memerlukan pencampuran sebelum digunakan. Ini adalah
keuntungan karena ibu dapat memastikan bayi mendapat dosis nutrisi yang tepat dan
tidak perlu khawatir tentang masalah kontaminasi.

6
Penggolongan Formula Bayi
1. Stating formula
a) Adapted formula
Adapted berarti disesuai adapted berarti disesuaikan dengan kebutuhan bayi baru lahir
sampai usia 6 bulan. Susunan fomula adaptasi sangat mendekati ASI. Pada umur 3-4
bulan fungsi saluran pencernaan dan ginjal belum sempurna hingga pengganti ASI
harus menggantung zat-zat gizi yang mudah dicerna dan tidak mengandung mineral
berlebih atau kekurangan.
 
b) Complate formula
 Kadar protein lebih tinggi dan resiko antara fraksi-fraksi proteinnya tidak 
disesuaikan dengan rasio yang terdapat dalam ASI
 Kadar mineral lebih tinggi
 Keuntungannya harga lebih murah oleh karena pembuatannya tidak rumit

2. Follow-Up Formula
Diperuntukan bagi bayi berumur 6 bulan ke atas. Syarat bagi pembuatan formula lanjutan
ialah jika diencerkan menurut petunjuk pembuatannya dan diberikan dalam jumlah yang
cukup dapat menunjang pertumbuhan walau bayi menolak makanan padat. Perbedaan
formula adaptasi dan formula lanjutan
terletak pada kadar beberapa zat gizi nya. Formula lanjutan mengandung protein yang
lebih tinggi sedangkan rasio fraksi proteinnya tidak mengikuti rasio pada ASI dan kadar
mineralnya yang lebih tinggi. Pertumbuhan yang cepat memerlukan protein ekstra
sebagai zat pembangun dan juga berbagai mineral yang lebih tinggi.

3. Formula Khusus
Formula khusus diberikan pada bayi atau anak dengan kelainan metabolik  tertentu, agar
bayi/anak tersebut dapat tetap tumbuh normal baik fisik maupun kejiwaannya. Formula
ini tidak dianjurkan untuk diberikan pada bayi sehat, sebab susunan zat gizinya justru
menjauhi susunan yang terdapat dalam ASI.
 Formula premature
- Utuk pertumbuhan yang cepat diperlukan zat-zat gizi yang lebih tinggi.
- ASI dari ibu yang mempunyai bayi premature mengandung kalori yang lebih tinggi
karena kadar lemak dan protein yang lebih tinggi dibandingkan ASI dari ibu dengan
bayi cukup bulan. Seperti pada binatang kanguru yang mampu mensintesis
bermacam-macam tipe susu dalam waktu yang sama untuk diberikan pada bayinya
yang berbeda masa gestasinya, maka manusia dikatakan mempunyai kemampuan
yang sama Pada suatu penelitian yang membandingkan kecepatan pertumbunan bayi
prematur (28-32 minggu) minggu) mendapat susu formula dengan bayi yang
mendapat ASI, didapatkan hasil:
Pada bayi yang mendapat ASI peningkatan BB,PB dan LK lebih lambat pada 2 bulan
pertama Susu premature mengandung lebih banyak protein, kadar beberapa mineral
(kalsium,natrium) dan density energy lebih tinggi. Formula khusus bagi bayi

7
prematur yang beredar di Indonesia: Enfalac (Mead Johnson, Nenatal (Nutricia,
Prenan (Nestle)
 Formula Kacang Kedelai (Soy Formula)
Adakalanya bayi yang tidak mendapat ASI dan mendapat susu formula menderita diare
dan batuk batuk atau bereaksi lain tiap kali mendapat formula yang dibuat dari susu sapi.
Ada kemungkinan bahwa bayi tersebut tida k dapat menerima protein susu sapi dan
bereaksi alergi. Penggantian formula lain yang didasarkan atas susu sapi tidak
memperbaiki keadaan, kecuali jika mendapat formula yang tidak mengandung susu sapi.
Formula kedelai ini dapat menggantikan formula biasa bila terdapat alergi terhadap
protein susu sapi. Produk yang ada di Indonesia: Nutrilon Soya (Nutricia), Nursoy
(Wyeth), Prosobee (Mead Johnson), Isomil (Abbott)

Syarat-syarat makanan formula (Bayi)


Secara umum syarat untuk memenuhi standar susu formula diperkaya dengan unsur-unsur
nutrisi ekstrak. Hewani nabati formula berbahan dasar lemak lemak (mengandung komponen
sayur dan atau susu)
Beberapa bayi memiliki sensitivitas, alergi, atau alergi potensi untuk rumusan didasarkan
sepenuhnya pada susu sapi. Formula dibuat dengan susu nabati yang berasal atau jumlah
terbatas komponen mungkin lebih cocok untuk anak-anak. Formula sayuran yang paling
diturunkan adalah kedelai berbasis. Namun , alergi terhadap susu kedelai juga ada, sehingga
pendekatan ini tidak menjamin produk akan bebas masalah. Secara umum, menggunakan
protein terhidrolisa dapat meminimalkan masalah alergi. Mereka cenderung tidak
menyebabkan reaksi alergi. Non-susu berbasis (yang tidak  mengandung komponen susu
sama sekali)
Ada yang mahal, formula khusus untuk bayi yang memiliki kepekaan yang kuat untuk kedua
sapi dan susu kedelai. Atau kondisi medis atau pencernaan lainnya yang rumus yang terkait.
Menurut BPOM, syarat tentang formula bayi telah diatur dalam BPOM NOMOR
HK.00.05.1.52.3920 tentang “PENGAWASAN FORMULA BAYI DAN FORMULA BAYI
UNTUK KEPERLUAN MEDIS KHUSUS” berikut penjelasan lebih lanjut:
Menimbang:
a. Bahwa masyarakat harus dilindungi dari peredaran produk formula bayi dan formula bayi
untuk keperluan medis khusus yang tidak memenuhi  persyaratan keamanan  persyaratan
keamanan, utu, dan gizi.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan
peraturan kepaal dan badan pengawas obat dan makanan tentang ketentuan formula bayi
dan formula bayi untuk keperluan medis khusus
Mengingat :

8
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lengan Negara Republik
Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656)
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun1999 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2867)
4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 107, Tambahan Lembaran
Negara Indonesia Tahun 2004 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4424)
5. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi
Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerinta Non Departemen,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64
Tahun 2005
6. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.52.4040 Tahun
2006 tentang Kategori Pangan

Bab 1
Ketentuan umum

Pasal 1
Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan:
1. Formula bayi adalah formula sebagai pengganti air susu ibu (ASI) untuk  bayi (sampai
umur 6 bulan) yang secara khusus diformulasikan untuk  menjadi satusatunya sumber
gizi dalam bulan-bulan pertama kehidupan sampai bayi diperkenalkan dengan makanan
pendamping air susu ibu (MP-ASI)
2. Formula bayi untuk keperluan medis khusus adalah makanan bagi bayi yang diolah otau
diformulasikan secara khusus dan disajikan sebagai tatalaksana diet pasien bayi sehingga
secara tunggal dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi dan gangguan, penyakit atau kondisi
medis khusus selama beberapa bulan pertama kehidupan sampai saat pengenalan MP-ASI
dan hanya boleh di gunakan dibawah pengawasan tenaga medis
3. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik  yang diolah
maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan , bahan baku pangan, dan bahan
lain yang di gunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan
atau minuman
4. Makanan adalah pangan olahan hasil proses dengan cara atau metode tertentu dengan
atau tanpa bahan tambahan.
5. Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan,
kombinasi kedalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan

9
6. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan
hokum maupun tidak
7. Kepala badan adalah Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

Pasal 2
Peraturan ini berlaku untuk Formula Bayi dan Formula Bayi untuk Keperluan Medis Khsusus
yang diproduksi dalam bentuk cair atau bubuk.
BAB II
PERSYARATAN
Pasal 3
Setiap orang yagn memproduksi Formula Bayi harus memenuhi persyaratan sebagaiman
tercantum dalam lampiran I
Pasal 4
Setiap orang yang memproduksi Formula Bayi Untuk Keperluan Medis Khusus harus
memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Pasal 5
Asam amino esensial dan semi-esensial dapat ditambahkan untuk  meningkatkan mutu
protein. Asam amino esensial dan asam aminno semi esensial yang ditambahkan sekurang-
kurangnya sama dengan kandungan  protein acuan pada ASI, sebagaimana diuraikan dalam
Lampiran III
Pasal 6
(1) Setiap orang yang memproduksi Formula Bayi dan Formula Bayi Untuk  Keperluan
Medis Khusus wajib wajib menerapkan Hazard Analysis and Critical Control Point
(HACCP)
(2) Penerapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus Badan Pengawas Obat dan
Makanan atau bukti lain yang dikeluarkan oleh lembaga di dalam maupun di luar negeri
yang telah terakreditasi.
Pasal 7
Formula Bayi dan Formula Bayi Untuk Keperluan Medis Khusus harus memenuhi
persyaratan batas cemaran mikroba, cemaran logam dan cemaran lain sesuai ketentuan yagn
berlaku.
Pasal 8
Prinsip dasar penentuan nilai minimum dan maksimum untuk bahan memenuhi dalam
Formula Bayi, sebagaimana tercantum dalam Laampiran IV

10
Pasal 9
Formula Bayi dan Formula Bayi untuk Keperluan Medis Khusus harus memuat informasi
tentang panduan untuk menyiapkan dan menyajikan Formula Bayi sebagaimana tercantum
dalam Lampiran V

Syarat Mutu
 Higiene
Formula Bayi harus diproduksi dan ditangani sesuai dengan Cara Produksi yang baik
Untuk Formula Bayi
 Pengemasan
Produk harus dikemas dalam wadah yang dapat menjaga higiene serta mutu produk.
Produk yang berbentuk cair, harus dikemas dalam wadah tertutup hermetis. Wadah,
termasuk bahan kemasan, harus terbuat dari bahan yang aman dan sesuai dengan maksud
penggunaannya serta sesuai dengan ketentuan yang ketentuan yang  berlaku
 Pelabelan
Label Formula Bayi harus memenuhi ketentuan tentang perlabelan yang berlaku

Secara umum syarat makanan formula untuk bayi yaitu sebagai berikut :
 Makanan lembek/lumat/bubur (6-12 bulan)
 Mengandung kalori 800-100 kkal/ hari untuk usia diatas 6 bulan. Mengandung 15-20
gram protein.
 Tidak dianjurkan menggunakan garam,gula,dan madu
 Tidak dianjurkan menggunakan makanan mengandung gluten
 Mengandung Ca 400mg/hari (7-12 bulan)
 Mengandung Asam Folat 80 mcg (7-12 bulan)
 Mengandung Asam Folat 80 mcg (7-11 bulan)
 Mengandung Vitamin B12
 Mengandung Vit C

Cara menyusun makanan formula bayi


 Formula bayi merupakan produk yang berbahan dasar susu sapi atau susu hewan lain atau
campuran kedua susu tersebut dan atau bahan-bahan lain yang telah terbukti sesuai yang

11
telah terbukti sesuai untuk makanan bayi. 9eam untuk makanan bayi. Keamanan dan
kecukupan anan dan kecukupan kandungan zat gizi formula bayi harus terbukti secara
ilmiah dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Semua bahan harus
bebas gluten.
 Formula bayi siap konsumsi harus mengandung energi tidak kurang dari 60 kkal dan
tidak lebih 70 kkal dan tidak lebih dari 70 kkal per dari per 100 ml produk, yang dibuat
sesuai dengan petunjuk penyiapan.
 Kandungan zat gizi formula bayi siap konsumsi per 100 kkal harus memenuhi ketentuan
nilai mnimum, maksimum, atau ABA berikut ini. Prinsip umum untuk menetapkan nilai
tersebut dapat dilihat dalam lampiran IV. Acuan Batas Atas (ABA) di gunakan untuk zat
gizi yang tidak mempunyai informasi cukup tentang kajian risiko berbasis ilmiah.
Kandungan zat gizi formula bayi biasanya tidak boleh melebihi ABA kecuali jika tidak
dapat dihindari sehubung dengan keragaman kandungan formula atau karena alasan
teknologi.

 Balita
Makanan formula untuk balita merupakan pemberian formulasi makanan dengan zat
gizi dan ukuran yang dibutuhkan oleh balita, pemberian makanan diutamakan kepada
perkembangan otak / kecerdasan, karena pada usia balita merupakan periode emas
pertumbuhan otak.
Tujuannya agar dapat memenuhi kebutuhan zat gizi & kalori balita yang  berguna
untuk perkembangan dan pertumbuhan fisik, perkembangan & kecerdasan otak, status
gizi dan kesehatannya.
Secara umum syarat makanan formula untuk balita yaitu sebagai berikut :
 Mengandung vit A/beta karoten (1-3 tahun: 400 RE ; 4-5 tahun: 450 mg) Untuk
system imun
 Mengandung Ca (1-5 tahun: 500 mg)
 Mengandung Fe (1-3 tahun: 8 mg ; 4-5 tahuun: 5 mg)
 Tidak mengandung banyak gula. Untuk mencegah karies gigi
 Tidak mengandung banyak garam. Untuk menghindari nafsu makana yang
menurun
 Tidak berbumbu tajam dan merasngsang

 Ibu Hamil
Makanan formula untuk ibu hamil yaitu dengan memberikan formulasi makanan
dengan zat gizi dan ukuran banyak makanan yang dibutuhkan oleh wanita hamil, yang

12
disesuaikan dengan masa kehamilan, perkembangan kehamilan, dan status gizi kesehatan
dan wanita tersebut.
Kebutuhan zat gizi selama hamil dan menyusui lebih besar dibandingkan dengan
pada waktu lainnya, terutama untuk zat gizi tertentu. Kebutuhan tambahan ibu hamil pada
trismester kedua dan ketiga adalah 300 kal dan 17 gr protein. Keadaan KEK dan anemia
gizi kerap dialami oleh ibu hamil dan menyusui. Menurut data Susenas 1999 jumlah ibu
hamil yang mengalami risiko KEK adalah 27,6%. Hal ini sebagai akibat dari kekurangan
asupan makanan sumber energy,  protein dan zat besi dalam jangka waktu cukup lama.
Keadaan bisa berdampak pada meningkatnya risiko BBLR, kerentanan yagn sangat tinggi
terhadap penyakit infeksi, serta resiko kematian ibu secara mendadak pada masa perinatal
atau ketika melahirkan karena pendarahan. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pada ibu
hamil dan menyusui dapat diberikan tambahan zat gizi melalui suplementasi makanan
atau minuman secara berkesinambungan. Saat ini dipasaran terdapat  banyak  banyak
produk minuman bagi ibu hamil tetapi harganya cukup mahal sehingga tidak terjangkau
ibu hamil gakin.
Minuman diformulasikan sehingga memiliki kandungan zat gizi yang cukup untuk
kebutuhan tambahan bagi ibu untuk kebutuhan tambahan bagi ibu hamil dan menyusu
hamil dan menyusui. Formula minuman diuji. Formula minuman diuji organoleptik, lalu
dikembangkan dan dipilih sebanyak 5 jenis. Minuman dikemas dalam wadah plastic
kemudian dilakukan uji cita rasa dan kepatuhan pada ibu sehat (ibu tidak
hamil/menyusui) dan ibu hamil/menyusui, analisis kandungan zat gizi makro dan mikro,
dan stabilitas fisik, kimiawi dan mikrobiologis selama  penyimpanan.
Tujuan pemberian makanan formula untuk ibu hamil yaitu agar dapat memenuhi
kebutuhan zat gizi & kalori wanita hamil yang berguna untuk  perkembangan dan
pertumbuhan kehamilan kehamilan/janinnya, kesehatan dirinya & kandungannya,
menurunkan dan mencegah resiko yang dapat terjadi pada masa kehamilan
Beberapa syarat makanan sehat bagi ibu hamil :
 Menyediakan energy yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh ibu
dan pertumbuhan bayi
 Menyediakan semua kebutuhan bayi pengaruh negative bagi bayi
 Mendukung metabolisme tubuh bu dalam memelihara berat badan sehat, kadar
gula darah, dan tekanan darah
 Mengandung vit B1,BD2,B3,B6 dan B12
 Mengandung vit A,D,E dan K
 Mengandung asam folat, berperan dalam pertumbuhan sel menjadi normal
 Mengandung tinggi Fe, digunakan untk pembentukan sel darah merah janin
sebagai plasenta
 Mengandung Ca (= 150 mg/hari)
 Untuk proses mineralisasi pada pertumbuhan tulang dan gigi janin
 Mengandung Phospor dan Magnesium

13
 Seiring dengan peningkatan kebutuhan Ca
 Mengandung Fluoride
 Untuk pertumbuhan dan perkembangan gigi janin, dimulai minggu 10-12
kehamilan
 Mengandung Zink (+ 1.7 mg, +4.2 mg, +9.8mg)
 Kekurangan Zn dihubungkan dengan ketidakhormatan pembentukan janin

 Lansia
Makanan formula bagi lansia merupakan pemberian formulasi makanan dengan zat
gizi, ukuran, dan bentuk makanan yang dibutuhkan oleh manula , yang disesuaikan
dengan usia, status kesehatan, kegiatan, kebutuhan dari manula tersebut.
Kebutuhan gizi bagi lansia perlu dipenuhi secara adeOuate karena merupakan
kelangsungan prosen pergantian sel-sel tubuh, dan guna mengatasi proses menua serta
memperlanbat terjadinya usia biologis. Kebutuhan kalori pada klien lanjut usia cenderung
berkurang karena kurangnya kalori dasar bagi kegiatan fisik. Kalori dasar adalah kalori
yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya:
untuk jantung, usus, pernafasan, dan giinjal. Kebutuhan kalori dianjurkan tidak melebihi
1700 kalori dan untuk kebutuhan  protein normal adalah  protein normal adalah 1gr/kg
BB/hari.
Tujuan pemberian makanan formula bagi lansia yaitu agar dapat memenuhi
kebutuhan zat gizi & kalori seorang manula, mempertahankan kesehatannya, mencegah
penyakit yang akan timbul pada saat usia lanjut. Meyesuaikan bentuk  makanan yang
diberikan agar memberikan kenyamanan pada manula unutk  mengkonsumsi makanan
tersebut.
Sebaiknya konsumsi lansia adalah sebagai berikut:
 Kurangi makanan mengandung lemak hewani
 Disarankan banyak konsumsi kalsium 14,1% mg/kg BB/hari
 Perlunya zat besi
 Kurangi garam natrium (kemungkinan adalah tekanan darah tinggi)
 Perlunya buah-buahan/vitamin
 Banyak minum air putih 1500-2000 cc (untuk kerja ginjal)
Faktor- Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia:
 Kurangnya mencerna makanan (adanya kerusakan gigi/ompong)
 Kurangnya citarasa
 Kurangnya koordinasi otot-otot saraf 
 Keadaan fisik yang kurang baik 

14
 Factor ekonomi dan sosial
 Factor penyerapan makanan
Menu seimbang untuk lansia adalah susunan makanan yang mengandung cukup semua
unsur gizi yang dibutuhkan lanjut usia.

Syarat menu seimbang untuk lansia:


1. Mengandung zat gizi yang terdiri dari zat tenaga, zat pembangun, zat pengatur
2. Jumlah kalori yang dikonsumsi adalah 50% karbohidrat (sayuran, kacang-
kacangan, dan biji-bijian)
3. Jumlah lemak dalam makanan dibatasi yaitu 25-30% adri total kalori
4. Jumlah protein yang baik yaitu 8-10% dari total kalori
5. Dianjurkan makan tinggi serat
6. Makan tinggi kalsium (susu non fat, yogurt, dan ikan)
7. Makanan tinggi Fe (kacang-kacangan, hati, daging, bayam, sayuran hijau)
8. Membatasi penggunaan garam
9. Bahan makanan sebaiknya yang mudah dicerna
10. Hindari makanan / minuman mengandung alcohol
Hala-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian makanan untk lansia:
a. Makanan yagn diberikan cukup gizi
b. Sajikan pada waktu secara teratur serta dalam porsi kecil
c. Jangan menunjukan rasa bosan dalam melayani lansia
d. Berikan makanan bertahap dan bervariasi
e. Perhatikan makanan yagn disukai/tidak
f. Perhatikan diet jika mendpatkan diet dari dokter
g. Berikan makanan yang lunak

 ABRI
Makanan ABRI harus memenuhi persyaratan khusus. Awalnya pada perang Revolusi
AS dibuat makanan untuk para tentara secara individual yang meliputi daging sapi,
kacang polong, dan nasi. Lalu pada perang Saudara mulai beralih ke makanan kalengan
yang berupa daging ayam, daging babi, roti, kopi, dan garam. Pada PD 1 diganti dengan
makan yang telah diasinkan atau dikeringkan supaya bisa muat banyak dan tidak terlalu
berat. PD 2, mulai dikenalkan yang namanya Mountain Ration (untuk digunung) dan
Jungle Ration (untuk di hutan). Setelah pengalaman bertahun-tahun, Pentagon punya ide
untuk membuat makanan yang mampu mencukupi kebutuhan kalori dan nutrisi para
tentaranya di medan perang tapi ringan dan mudah dibawa, maka munculah MRE.
Jadi makanan formula untuk ABRI merupakan pemberian formulasi makanan
dengan zat gizi, ukuran, dan bentuk makanan yang dibutuhkan oleh ABRI , yang
disesuaikan dengan usia, kegiatan, masa latihan atau perang, dan kebutuhan dari ABRI

15
tersebut. Tujuannya yaitu agar dapat memenuhi kebutuhan Zat Gizi & kalori untuk A
untuk ABRI, sehingga memberikan energi & stamina yang baik saat bertugas dan juga
kegiatan lainnya dalam sehari-hari. Kebutuhan gizi ABRI yaitu mengandung total energi
4000-4500 Kal, yang terdiri dari:
- Makan pagi 1750 Kal
- Makan siang 2500 Kal dan
- Makan malam 175 Kal

Syarat Makanan Formula ABRI


 Mengandung kalori tinggi
 Praktis untuk dikonsumsi
 Mudah diserap dalam sistem pencernaan
 Mengandung zat besi
 Mengandung zat besi
 Mengandung vitamin C
 Mengandung vitamin A

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Makanan formula sering diidentikkan dengan makanan untuk bayi. Padahal ada juga
makanan formula untuk orang dewasa, meski lebih sering disebut makanan diet khusus.
Sedangkan menyusun makanan formula merupakan kegiatan meyatukan beberapa bahan
makanan dengan kegiatan meyatukan beberapa bahan makanan dengan ukuran, kandungan
zat gizi yang sudah ditentukan yang diberikan berbeda untuk setiap orang tergantung pada
usia, kegiatan, kebutuhan, jenis kelamin, status kesehatan dan pekerjaan setiap orang.
Tujuannya yaitu untuk mempermudah masyarakat mendapatkan asupan makanan secara
menyeluruh. Jenis makanan formula terbagi menjadi dua, yaitu berdasarkan bentuknya dan
berdasarkan golongannya, seperti makanan formula untuk bayi, balita, ibu hamil, lansia, dan
juga ABRI yang mempunyai syarat yang berbeda-beda.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat diterima dengan baik dan bermanfaat kedepannya. Setelah
menyelesaikan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang penilaian mutu
pangan. Kritik dan saran yang membangun selalu kami harpakan yang nanti dapat menjadi
pedoman bagi kami dalam menyempurnakan mkalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/292012533/Bahan-Makalah-Makanan-Formula

18
SOAL DAN JAWABAN PILIHAN GANDA

1. Apa yang menjadi syarat menu seimbang untuk lansia


A. Mengandung zat gizi yang terdiri dari zat tenaga, zat pembangun, zat pengatur
B. Mengandung vitamin C
C. Mudah diserap dalam sistem pencernaan
D. Mengandung Fluoride

2. Syarat makan Formula untuk ABRI yang tepat adalah


A. Menyediakan semua kebutuhan bayi pengaruh negative bagi bayi
B. Tidak berbumbu tajam dan merasngsang
C. Praktis untuk dikonsumsi
D. Mengandung Ca (= 150 mg/hari)

3. Yang termasuk syarat Makanan Formula untuk bayi adalah


A. Mengandung Ca 400mg/hari (7-12 bulan)
B. Mengandung Ca (= 150 mg/hari)
C. Mengandung Zink (+ 1.7 mg, +4.2 mg, +9.8mg)
D. Mengandung zat besi

4. Syarat apa yang harus dilakukan pada Makanan Formula untuk Balita
A. Mendukung metabolisme tubuh bu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula
darah, dan tekanan darah
B. Tidak mengandung banyak gula. Untuk mencegah karies gigi
C. Mengandung Vit C
D. Mengandung vit A,D,E dan K

5. Jenis Makanan Formula dibagi Berdasarkan Bentuk dan Golongan. Manakah pernyataan
yang tepat berdasarkan Golongan
A. Wanita hamil, makanan lunak, ABRI/Tentara
B. Orang Sakit / dengan penyakit tertentu, Balita, Makanan biasa
C. makanan lunak,makanan saring,makanan biasa
D. Wanita hamil, Wanita menyusui, Manula

19

Anda mungkin juga menyukai