Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI

UNIVERSITAS ANDALAS

Oleh Kelompok 9 :

Rahmi 1411222009
Cynthia Ariani Dewi 1411222018
Dina Qorina 1411222021
Riki Okta Hendri 1411222032
Fatma Diana Yeza 1411222038

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Penugasan


Matakuliah Gizi Ibu Hamil dan Menyusui

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
sebuah makalah Gizi Ibu Hamil dan Menyusui mengenai “Inisiasi Menyusui Dini
dan Pemberian ASI Eksklusif”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
kelancaran dalam penulisan makalah ini, terutama kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kepada semua anggota kelompok yang ikut berpartisipasi, serta dosen yang telah
membimbing dalam mata kuliah Gizi Ibu Hamil dan Menyusui sehingga penyusunan
makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, perlu adanya kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan di masa yang akan datang sehingga terciptanya suatu makalah yang lebih
baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Padang, Mei 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah............................................................................................1

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................2

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................3

2.1 Pengertian...........................................................................................................3

2.1.1 MP-ASI........................................................................................................3

2.2 Gangguan Pemberian Mp-Asi Terlalu Dini........................................................4

2.3 Syarat MP ASI....................................................................................................4

2.4 Prinsip pemberian MP ASI.................................................................................6

2.5 Cara Pemberian MP ASI....................................................................................8

2.6 Panduan Untuk Menyusun Menu Bayi dan Balita.............................................8

2.7 Jenis Makanan Pendamping Asi.........................................................................9

2.8 Cara Praktis Membuat Aneka Bubur Bayi.......................................................10

2.9 Formula Serta Kandungan MP-ASI..................................................................12

BAB 3 : PENUTUP....................................................................................................16

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk mencapai pertumbuhan optimal, seorang bayi memerlukan semua zat gizi
makro dan zat gizi mikro yang sesuai antara jumlah dengan kebutuhannya. Tak dapat
dipungkiri, kebutuhan nutrisi terbaik untuk bayi berusia 0 – 6 bulan adalah ASI.Tapi
begitu menginjak usia 6 bulan ke atas, asupan bayi harus ditambah dengan Makanan
Pendamping ASI (MPASI). Nah, berikut panduan soal MPASI yang perlu DI
ketahu, : Jangan memberikan MPASI terlalu cepat (sebelum usia 6 bulan). Di
samping pencernaannya belum sempurna, tindakan itu hanya akan memperbesar
potensi bayi terkena alergi makanan. Juga, pemberian MPASI terlalu cepat akan
menyebabkan insting bayi untuk mengisap akan menurun sehingga jumlah ASI yang
dikonsumsi juga menurun. Kekurangan gizi banyak terjadi karena pemberian MPASI
yang terlalu dini. Jangan pula berikan MPASI terlambat (hanya ASI saja setelah 6
bulan ke atas). Tak baik bagi pertumbuhannya. Bayi bisa menderita kekurangan gizi,
berat dan panjangnya tidak sesuai dengan yang seharusnya dicapai. Karena ASI
sesudah usia 6 bulan tidak bisa mencukupi kebutuhan bayi lagi. Mulai Usia 6
BulanBerikan MPASI saat bayi berusia 6 bulan ke atas. Mengapa? Biasanya saat itu,
bayi sudah bisa menopang kepalanya sendiri secara tegak dan menegakkan dadanya.
Dengan demikian bisa dikatakan proses menelannya sudah lebih baik. Sedangkan
jika kepalanya masih goyang-goyang, ditakutkan proses menelannya belum
sempurna, maka dikhawatirkan akan tersedak. Juga, fungsi pencernaan bayi pada
usia tersebut sudah lebih baik

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimanakah konsep makanan pendamping asi?
2. Apakah makanan pendamping ASI tersebut?
3. Apa saja makanan pendamping ASI tersebut?

1
2

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan pemberian makanan pendamping ASI. Pemberian makan pendamping
ASI akan memberikan manfaat yang baik untuk bayi, karena pemberian makanan
pendamping ASI memiliki tujuan sebagai berikut :  ( Djitowiyono, 2010:43-44 ).
1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam- macam
makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi .
3

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
2.1.1 MP-ASI
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada
bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain makanan
pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai
usia 24 bulan, peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk
menggantikan ASI  melainkan hanya untuk melengkapi ASI jadi dalam hal ini
makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan sapihan diberikan ketika bayi
tidak lagi mengkonsumsi  ASI (Krisnatuti, 2008:14).
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan pada bayi
setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu dini (sebelum
usia 6 bulan) akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami gangguan
pencernaan. Namun sebaliknya jika makanan pendamping ASI diberikan terlambat
akan mengakibatkan bayi kurang gizi, bila terjadi dalam waktu panjang (Hendras,
2010). Standar makanan pendamping ASI harus memperhatikan angka kecukupan
gizi (AKG) yang dianjurkan kelompok umur dan tekstur makanan sesuai
perkembangan usia bayi (Azrul, 2003).
MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan
kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai usia
4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat
gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan
kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI
ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara
bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan
bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting
untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat
pada periode ini.
Secara umum ada dua jenis MP-ASI (Aminah, 2010) yaitu : 
1. MP ASI pabrik yaitu MP ASI hasil pengolahan pabrik yang biasanya sudah
dikemas /instan, sehingga ibu tinggal menyajikan atau mengolah sedikit
untuk diberikan kepada bayi.
4

2. MP ASI lokal yaitu MP ASI buatan rumah tangga atau hasil olahan
posyandu, dibuat dari bahan-bahan yang sering ditemukan disekitar rumah
sehingga harganya terjangkau. Sering juga disebut MP ASI dapur ibu, karena
bahan-bahan yang akan dibuat makanan pendamping ASI di olah sendiri.

2.2 Gangguan Pemberian Mp-Asi Terlalu Dini


1. Bayi lebih sering menderita diare. Hal ini disebabkan cara menyiapkan
makanan yang kurang bersih juga karena pembentukkan zat anti oleh usus
bayi yang belum sempurna.
2. Bayi mudah alergi terhadap zat makanan tertentu. Keadaan ini terjadi akibat
usus bayi yang masih permeabel, sehingga mudah dilalui oleh protein asing.
3. Terjadi malnutrisi atau  gangguan  pertumbuhan anak. Bila makanan yang
diberikan  kurang bergizi dapat  mengakibatkan anak menderita KEP
(Kurang Energi Protein) dan dapat terjadi sugar baby atau obesitas bila
makanan yang diberikan  mengandung kalori yang terlalu tinggi.
4. Produksi ASI menurun,  karena bayi yang sudah kenyang dengan MP-ASI
tadi, maka frekuensi menyusu menjadi lebih jarang, akibatnya dapat
menurunkan produksi ASI.
5. Tingginya solute load dari MP-ASI yang diberikan, sehingga dapat
menimbulkan hiperosmolaritas yang meningkatkan beban ginjal.
2.3 Syarat MP ASI
Beberapa syarat MPASI yang baik yaitu:

a) Kaya energy, karbohidrat, protein, lemak dan zat besi, vitamin A, vitamin C,
kalsium dan folat serta vitamin dan mineral lainnya.
b) Bersih dan sehat, yaitu tidak mengandung kuman penyakit atau bahan
berbahaya lain. Tidak keras sehingga tidak menyebabkan bayi tersedak,
mudah dimakan oleh bayi, tidak terlalu asin atau terlalu pedas serta disukai
bayi.
c) Merupakan makanan lokal yang mudah didapat dengan harga terjangkau
serta mudah disiapkan (Ariani, 2008).
d) Kebiasaan makan, bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya
terima, toleransi, dan keadaan faali anak, dengan selalu memperhatikan
higienitas makanan maupun lingkungan.
5

Rata – rata angka kecukupan gizi setiap hari untuk anak usia 0 – 36 bulan
dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel Angka kecukupan gizi per hari untuk anak usia 0-36 bulan

Golongan Umur

Komponen
0-6 bulan 7-11 bulan 1-3 tahun

Berat Badan (kg) 6 9 13

Tinggi badan (cm) 61 71 91

Energi (kkal) 550 725 1125

Protein (g) 12 18 26

Karbohidrat (g) 58 82 155

Lemak (g) 31 36 44

Serat (g) 0 10 16

Air (ml) 800 1200

Vitamin A (RE) 375 400 400

Viatamin D (mg) 5 5 15

Vitamin E (mg) 4 5 6

Vitamin K (mg) 5 10 15

Vitamin C (mg) 40 40 40

Tiamin (mg) 0.3 0.4 0.6

Riboflavin (mg) 0.3 0.4 0.7

Niasin (mg) 3 4 6

Vitamin B12 (mg) 0,4 0,5 0,9


6

Fe / Zat besi (mg) 0,25 10 7

Sumber : WNPG, 2012

Berdasar petunjuk WHO, kebutuhan energi dari makanan pelengkap untuk bayi
dengan rata-rata asupan ASI di negara berkembang adalah sekitar 200 kkal / hari
pada usia 6 - 8 bulan, 300 kkal / hari pada usia 9 - 11 bulan, dan 550 kkal / hari pada
usia 12 - 23 bulan (WHO, 2003).

2.4 Prinsip pemberian MP ASI

Usia
Komponen
6-8 bulan 9-11bulan 12-24 bulan
1 jenis bahan dasar 3-4 jenis bahan makanan
(6 bulan) dasar keluarga
Jenis 2 jenis bahan dasar (sajikan secara
(7 - 8 bulan terpisah atau
dicampur)
semi cair Makanan yang Padat
(dihaluskan), dicincang halus
secara bertahap atau
kurangi campuran lunak (disaring
air sehingga kasar),
Tekstur
menjadi semi ditingkatkan
padat sampai
semakin kasar
sehingga bisa
digenggam
Makanan utama 2- Makanan utama 3-Makanan
3 kali sehari, 4 utama 3-4 kali
Frekuensi camilan 1 - 2 kali kali sehari, camilan
sehari, camilan
sehari 1 - 2 kali sehari
1 - 2 kali
sehari
Dimulai dengan 2 ½ mangkok kecil ¾ sampai 1
– 3 sendok makan atau mangkok kecil
Porsi dan ditingkatkan setara dengan atau setara
setiap bertahap sampai ½ 125ml dengan 175 –
makan mangkok kecil 250 ml
atau setara dengan
125 ml
ASI Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi
Sumber : WHO, 2003
7

2.5 Cara Pemberian MP ASI


 Pemberian MP ASI diberikan pada anak yang berusia 6 sampai 24 bulan
secara berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan mengunyah dan
menelan serta menerima macam-macam makanan dengan berbagai tekstur
dan rasa.
 Pemberian MP ASI harus bertahap dan bervariasi, mulai dari bentuk bubur
cair ke bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan
lembik dan akhirnya makanan padat
 MP ASI sebaiknya diberikan secara bertahap, sedikit demi sedikit dalam
bentuk encer secara berangsur-angsur ke bentuk yang lebih kental sampai
padat
 Minuman bersoda, minuman buah yang manis, permen, biskuit manis adalah
makanan selingan yang tidak baik diberikan kepada anak karena banyak
mengandung gula tetapi kurang zat gizi lainnya.

2.6 Panduan Untuk Menyusun Menu Bayi dan Balita


Makanan campuran yang ideal untuk bayi atau anak dibawah usia dua tahun
yaitu:
1. Makanan Pokok
Makanan pokok merupakan bahan dasar yang sangat baik untuk membuat
makanan pendamping ASI sebab biasanya lebih murah dibandingkan jenis
makanan lain dan juga merupakan sumber karbohidrat. Contohnya seperti
beras, jagung, singkong, ubu jalar, sagu dan beberapa umbi-umbian seperti
talas dan kentang.
2. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan diperlu juga oleh bayi untuk memenuhi kebutuhan protein
yang sangat penting untuk pertumbuhan. Contohnya, kacang tanah, kacang
hijau, kacang kedelai, kacang merah dan masih banyak lagi jenis kacang-
kacangan.
3. Bahan pangan hewani
Hampir semua bahan pangan hewani bergizi tinggi dan sangat baik
digunakan campuran makanan bayi. Bahan pangan hewani yang baik
untukbayi antara lain, daging sapi, ayam, ikan segar, telur dan susu beserta
hasil olahannya seperti keju.
8

4. Sayuran Berwarna
Jenis sayuran yang baik untuk campuran makanan bayi adalah sayuran yang
kaya akan kandungan karotennya seperti sayuran berwarna jingga dan hijau.
Contoh sayuran yang umum dipergunakan bahan campuran makanan bayi
adalah wartel, tomat merah, bayam, kangkung dan lainnya
5. Buah-buhan
Sebaiknya pilih buah yang berwarna jingga dan tidak asam seperti, pepaya,
pisang, jeruk manis dan lainnya.
6. Lemak dan minyak
Lemak dan minyak memberi rasa lebih gurih dan makanan menjadi lebih
lunak dan mudah ditelan. Kandungan lemak dalam makanan tidak boleh
lebih dari 30%. Diperhatikan juga jenis lemak yang dikonsumsi. Lemak
jenuh yang terdapat pada daging, produk susu dan kelapa dapat
meningkatkan kadar kolesterol. Lebih baik menggunakan lemak jenuh yang
terdapat pada zaitun dan jagung. Lemak jenuh yang dikonsumsi setiap hari
tidak boleh lebih dari 10%. Beberapa jenis lemak yang dapat ditambahkan
pada makanan bayi antara lain mentega, keju dan jenis minyak yang umum
digunakan yaitu minyak kelapa, santan, minyak kacang, minyak jagung dan
lainnya.

2.7 Jenis Makanan Pendamping Asi


Walaupun saat ini makanan bayi komersial banyak dijual di pasar, sebaiknya
dapat menyiapkan sendiri makanan untuk bayi menggunakan makanan lokal, dengan
harga yang murah dan mudah didapat dan bentuknya bervariasi. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam menyiapkan makanan bayi dirumah, yaitu:
a. Menyiapkan makanan bayi harus bersih (bebas dari kotoran) dan saniter
(bebas dari mikroba penyakit)
b. Gunakan bahan makanan yang segar
c. Apabila akan menambahkan gula, tambahkan sedikit saja
d. Haluskan buah segar yang telah dicuci bersih dan dikupas seperti pisang,
pepaya dan lainnya
e. Makanan bayi yang dimasak dapat segera disimpan dalam wada tertutup
9

2.8 Cara Praktis Membuat Aneka Bubur Bayi


1. Pisang
 Pilih pisang yang sangat matang dan tidak asam, cuci kulitnya sampai bersih
 Cuci atau rebus sendok kecil yang akan digunakan
 Kerok pisang secara perlahan dan setipis mungkin dengan sendok sehingga
menghasilkan pisang lumat yang halus. Hasilnya siap disuapkan kepada bayi

2. Sari buah
 Pilih buah yang matang dan tidak asam, lalu cuci kulitnya sampai bersih
 Cuci atau rebus seluruh peralatan yang akan digunakan, seperti sendok,
cangkir dan lainnya
 Kerok buah (pepaya, mangga), kemudian lumatkan atau saring. Untuk
mendapatkan sari jeruk caranya belah dua, lalu peras dengan menggunakan
saringan atau alat peras jeruk sari buah siap diberikan

3. Bubur bayi
 Siapkan bahan-bahan yang akan dipakai untuk membuat bubur dan cuci
sampai bersih.
 Potong atau cincang kecil-kecil
 Mulailah dengan merebus bahan utama bubur (makanan pokok) karena
umumnya perebusan utama ini mebutuhkan yang cukup lama
 Setelah beberapa saat masukan kacang-kacangan yang sebelumnya telah
direndam.
 Selanjutnya masukan daging atau lauk hewani lainnya
 Setelah bubur tampak kental masukan sayuran
 Bahan yang paling akhir dimasukan (sesaat sebelum diangkat) adalah lemak
dan minyak tunggu sampai mendidih baru diangkat
 Kriteria bubur yang baik, berbentuk kental dan setengah padat. Jika terlalu
encer atau cair dikhawatirkan tidak cukup memenuhi kebutuhan energinya
dan zat gizi bayi.
 Untuk bayi yang berumur 7-8 bulan, bubur yang sudah masak harus disaring
terlebih dahulu sehingga menghasilkan bubur yang halus
10

 Untuk bayi yang berumur diatas 9 bulan sudah bisa mengonsumsi bubur
yang tidak disaring tetapi bahan pembuatannya harus dipotong atau
dicincang sampai halus.

4. Nasi Tim Saring dengan Teri


 Bahan
20gr beras, 625cc air, 25gr tempe, 25gr daun bayam, 25gr tomat dipotong
kecil, 1 sdm teri bubuk, 1 sdt mentega.
 Cara membuat:
a) Rebus beras, air, dan tempe sampai menjadi bubur, masukkan bayam,
tomat dan teri bubuk hingga matang.
b) Masukkan mentega sambil diaduk.
c) Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat
5. Puding Roti Apel
 Bahan
150 gr apel (cuci belah empat dan buang bagian tengahnya), 75 gr roti tawar

(buang tepinya dan iris kecil), 50 ml susu formula.

 Cara Membuat:
a) Masak air bersama beras, hati ayam serta tempe, aduk perlahan
hingga mengental.
b) Masukan labu kuning, tomat dan masak sambil diaduk hingga
matang.
c) Tambahkan minyak, aduk hingga tercampur rata.
d) Angkat dan biarkan hingga dingin.
e) Saring atau masukan kedalam blender dan haluskan.
f) Tuang dalam mangkuk dan sajikan segera.
 Catatan
a) Pilih hati ayam yang masih utuh, tidakmhancur, terutama empedunya.
b) Bila empedu pecah hati akan terasa pahit.
c) Untuk 2 porsi (1 porsi = 209 kalori)
11

2.9 Formula Serta Kandungan MP-ASI

1. FORMULA KANJI RUMBI

BAHAN
Beras 60 gram 6 sdm
Udang 25 gram 2 sdm
Daging ayam 25 gram 2 sdm
Gula 5 gram 0,5 sdm
Minyak 5 gram 0,5 sdm
Santan 5 gram 0,5 sdm
Wortel 25 gram 2 jari telunjuk
Seledri, Bawang merah, ba
wang putih, bawang prei, secukupnya
jahe, pala, cengkeh, ketum
bar, garam, air

CARA MEMBUAT
1 Beras dimasak sampai lunak, masukkan udang, daging ayam yang
sudah dihancurkan.
2 Campur semua bahan masak terus sambil diaduk rata diatas api sedang.

KOMPOSISI ZAT GIZI :


Hasil 400 g
Energi 310 Kal
Protein 13,5 g
Lemak 7,5 g
NDpE % 7,4
Densitas 0,8
PER 2,1
Fe 0,4 mg
Zn 0,3 mg
12

2. FORMULA KACANG HIJAU KUNING TELUR

BAHAN
Tepung beras 35 gram 5 sdm
Kacang Hijau 40 gram 4 sdm peres
Kuning telur 30 gram 2 butir
Gula 15 gram 1,5 sdm peres
Minyak 5 gram 0,5 sdm
Garam 1/4 sdt
Air secukupnya

CARA MEMBUAT
1 Kacang hijau direbus dengan 800 cc air hingga lunak lalu
dihancurkan (disaring)
2 Campur semua bahan tambahkan air 50 cc aduk rata dan masak diatas api
sedang hingga matang.

KOMPOSISI ZAT GIZI :


Hasil 340 g
Energi 463 Kal
Protein 16,5 g
Lemak 17,4 g
Protein Energi % 14,3
NDpE % 8,1
Densitas 1,6
PER 2,2
Fe 1,1 mg
Zn 0,7 mg
13
BAB 3 : PENUTUP

3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

1. http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/Pedoman-MP-ASI-
Lokal.pdf
2. http://180.250.43.170:1782/poltekkes/files/MPASI.pdf
3. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24748/Chapter
%20II.pdf?sequence=4
4. http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Brosur-Makanan-Sehat-
untuk-Bayi1.pdf
5. http://catursaptaningwilujeng.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/PENYUSUNAN-
MENU-BAYI-DAN-BALITA.pdf

Anda mungkin juga menyukai