Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
UNIVERSITAS ANDALAS
Oleh Kelompok 9 :
Rahmi 1411222009
Cynthia Ariani Dewi 1411222018
Dina Qorina 1411222021
Riki Okta Hendri 1411222032
Fatma Diana Yeza 1411222038
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
sebuah makalah Gizi Ibu Hamil dan Menyusui mengenai “Inisiasi Menyusui Dini
dan Pemberian ASI Eksklusif”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
kelancaran dalam penulisan makalah ini, terutama kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kepada semua anggota kelompok yang ikut berpartisipasi, serta dosen yang telah
membimbing dalam mata kuliah Gizi Ibu Hamil dan Menyusui sehingga penyusunan
makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, perlu adanya kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan di masa yang akan datang sehingga terciptanya suatu makalah yang lebih
baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................1
2.1 Pengertian...........................................................................................................3
2.1.1 MP-ASI........................................................................................................3
BAB 3 : PENUTUP....................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1
2
2.1 Pengertian
2.1.1 MP-ASI
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada
bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain makanan
pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai
usia 24 bulan, peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk
menggantikan ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI jadi dalam hal ini
makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan sapihan diberikan ketika bayi
tidak lagi mengkonsumsi ASI (Krisnatuti, 2008:14).
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan pada bayi
setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu dini (sebelum
usia 6 bulan) akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami gangguan
pencernaan. Namun sebaliknya jika makanan pendamping ASI diberikan terlambat
akan mengakibatkan bayi kurang gizi, bila terjadi dalam waktu panjang (Hendras,
2010). Standar makanan pendamping ASI harus memperhatikan angka kecukupan
gizi (AKG) yang dianjurkan kelompok umur dan tekstur makanan sesuai
perkembangan usia bayi (Azrul, 2003).
MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan
kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai usia
4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat
gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan
kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI
ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara
bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan
bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting
untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat
pada periode ini.
Secara umum ada dua jenis MP-ASI (Aminah, 2010) yaitu :
1. MP ASI pabrik yaitu MP ASI hasil pengolahan pabrik yang biasanya sudah
dikemas /instan, sehingga ibu tinggal menyajikan atau mengolah sedikit
untuk diberikan kepada bayi.
4
2. MP ASI lokal yaitu MP ASI buatan rumah tangga atau hasil olahan
posyandu, dibuat dari bahan-bahan yang sering ditemukan disekitar rumah
sehingga harganya terjangkau. Sering juga disebut MP ASI dapur ibu, karena
bahan-bahan yang akan dibuat makanan pendamping ASI di olah sendiri.
a) Kaya energy, karbohidrat, protein, lemak dan zat besi, vitamin A, vitamin C,
kalsium dan folat serta vitamin dan mineral lainnya.
b) Bersih dan sehat, yaitu tidak mengandung kuman penyakit atau bahan
berbahaya lain. Tidak keras sehingga tidak menyebabkan bayi tersedak,
mudah dimakan oleh bayi, tidak terlalu asin atau terlalu pedas serta disukai
bayi.
c) Merupakan makanan lokal yang mudah didapat dengan harga terjangkau
serta mudah disiapkan (Ariani, 2008).
d) Kebiasaan makan, bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya
terima, toleransi, dan keadaan faali anak, dengan selalu memperhatikan
higienitas makanan maupun lingkungan.
5
Rata – rata angka kecukupan gizi setiap hari untuk anak usia 0 – 36 bulan
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel Angka kecukupan gizi per hari untuk anak usia 0-36 bulan
Golongan Umur
Komponen
0-6 bulan 7-11 bulan 1-3 tahun
Protein (g) 12 18 26
Lemak (g) 31 36 44
Serat (g) 0 10 16
Viatamin D (mg) 5 5 15
Vitamin E (mg) 4 5 6
Vitamin K (mg) 5 10 15
Vitamin C (mg) 40 40 40
Niasin (mg) 3 4 6
Berdasar petunjuk WHO, kebutuhan energi dari makanan pelengkap untuk bayi
dengan rata-rata asupan ASI di negara berkembang adalah sekitar 200 kkal / hari
pada usia 6 - 8 bulan, 300 kkal / hari pada usia 9 - 11 bulan, dan 550 kkal / hari pada
usia 12 - 23 bulan (WHO, 2003).
Usia
Komponen
6-8 bulan 9-11bulan 12-24 bulan
1 jenis bahan dasar 3-4 jenis bahan makanan
(6 bulan) dasar keluarga
Jenis 2 jenis bahan dasar (sajikan secara
(7 - 8 bulan terpisah atau
dicampur)
semi cair Makanan yang Padat
(dihaluskan), dicincang halus
secara bertahap atau
kurangi campuran lunak (disaring
air sehingga kasar),
Tekstur
menjadi semi ditingkatkan
padat sampai
semakin kasar
sehingga bisa
digenggam
Makanan utama 2- Makanan utama 3-Makanan
3 kali sehari, 4 utama 3-4 kali
Frekuensi camilan 1 - 2 kali kali sehari, camilan
sehari, camilan
sehari 1 - 2 kali sehari
1 - 2 kali
sehari
Dimulai dengan 2 ½ mangkok kecil ¾ sampai 1
– 3 sendok makan atau mangkok kecil
Porsi dan ditingkatkan setara dengan atau setara
setiap bertahap sampai ½ 125ml dengan 175 –
makan mangkok kecil 250 ml
atau setara dengan
125 ml
ASI Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi
Sumber : WHO, 2003
7
4. Sayuran Berwarna
Jenis sayuran yang baik untuk campuran makanan bayi adalah sayuran yang
kaya akan kandungan karotennya seperti sayuran berwarna jingga dan hijau.
Contoh sayuran yang umum dipergunakan bahan campuran makanan bayi
adalah wartel, tomat merah, bayam, kangkung dan lainnya
5. Buah-buhan
Sebaiknya pilih buah yang berwarna jingga dan tidak asam seperti, pepaya,
pisang, jeruk manis dan lainnya.
6. Lemak dan minyak
Lemak dan minyak memberi rasa lebih gurih dan makanan menjadi lebih
lunak dan mudah ditelan. Kandungan lemak dalam makanan tidak boleh
lebih dari 30%. Diperhatikan juga jenis lemak yang dikonsumsi. Lemak
jenuh yang terdapat pada daging, produk susu dan kelapa dapat
meningkatkan kadar kolesterol. Lebih baik menggunakan lemak jenuh yang
terdapat pada zaitun dan jagung. Lemak jenuh yang dikonsumsi setiap hari
tidak boleh lebih dari 10%. Beberapa jenis lemak yang dapat ditambahkan
pada makanan bayi antara lain mentega, keju dan jenis minyak yang umum
digunakan yaitu minyak kelapa, santan, minyak kacang, minyak jagung dan
lainnya.
2. Sari buah
Pilih buah yang matang dan tidak asam, lalu cuci kulitnya sampai bersih
Cuci atau rebus seluruh peralatan yang akan digunakan, seperti sendok,
cangkir dan lainnya
Kerok buah (pepaya, mangga), kemudian lumatkan atau saring. Untuk
mendapatkan sari jeruk caranya belah dua, lalu peras dengan menggunakan
saringan atau alat peras jeruk sari buah siap diberikan
3. Bubur bayi
Siapkan bahan-bahan yang akan dipakai untuk membuat bubur dan cuci
sampai bersih.
Potong atau cincang kecil-kecil
Mulailah dengan merebus bahan utama bubur (makanan pokok) karena
umumnya perebusan utama ini mebutuhkan yang cukup lama
Setelah beberapa saat masukan kacang-kacangan yang sebelumnya telah
direndam.
Selanjutnya masukan daging atau lauk hewani lainnya
Setelah bubur tampak kental masukan sayuran
Bahan yang paling akhir dimasukan (sesaat sebelum diangkat) adalah lemak
dan minyak tunggu sampai mendidih baru diangkat
Kriteria bubur yang baik, berbentuk kental dan setengah padat. Jika terlalu
encer atau cair dikhawatirkan tidak cukup memenuhi kebutuhan energinya
dan zat gizi bayi.
Untuk bayi yang berumur 7-8 bulan, bubur yang sudah masak harus disaring
terlebih dahulu sehingga menghasilkan bubur yang halus
10
Untuk bayi yang berumur diatas 9 bulan sudah bisa mengonsumsi bubur
yang tidak disaring tetapi bahan pembuatannya harus dipotong atau
dicincang sampai halus.
Cara Membuat:
a) Masak air bersama beras, hati ayam serta tempe, aduk perlahan
hingga mengental.
b) Masukan labu kuning, tomat dan masak sambil diaduk hingga
matang.
c) Tambahkan minyak, aduk hingga tercampur rata.
d) Angkat dan biarkan hingga dingin.
e) Saring atau masukan kedalam blender dan haluskan.
f) Tuang dalam mangkuk dan sajikan segera.
Catatan
a) Pilih hati ayam yang masih utuh, tidakmhancur, terutama empedunya.
b) Bila empedu pecah hati akan terasa pahit.
c) Untuk 2 porsi (1 porsi = 209 kalori)
11
BAHAN
Beras 60 gram 6 sdm
Udang 25 gram 2 sdm
Daging ayam 25 gram 2 sdm
Gula 5 gram 0,5 sdm
Minyak 5 gram 0,5 sdm
Santan 5 gram 0,5 sdm
Wortel 25 gram 2 jari telunjuk
Seledri, Bawang merah, ba
wang putih, bawang prei, secukupnya
jahe, pala, cengkeh, ketum
bar, garam, air
CARA MEMBUAT
1 Beras dimasak sampai lunak, masukkan udang, daging ayam yang
sudah dihancurkan.
2 Campur semua bahan masak terus sambil diaduk rata diatas api sedang.
BAHAN
Tepung beras 35 gram 5 sdm
Kacang Hijau 40 gram 4 sdm peres
Kuning telur 30 gram 2 butir
Gula 15 gram 1,5 sdm peres
Minyak 5 gram 0,5 sdm
Garam 1/4 sdt
Air secukupnya
CARA MEMBUAT
1 Kacang hijau direbus dengan 800 cc air hingga lunak lalu
dihancurkan (disaring)
2 Campur semua bahan tambahkan air 50 cc aduk rata dan masak diatas api
sedang hingga matang.
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1. http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/Pedoman-MP-ASI-
Lokal.pdf
2. http://180.250.43.170:1782/poltekkes/files/MPASI.pdf
3. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24748/Chapter
%20II.pdf?sequence=4
4. http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Brosur-Makanan-Sehat-
untuk-Bayi1.pdf
5. http://catursaptaningwilujeng.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/PENYUSUNAN-
MENU-BAYI-DAN-BALITA.pdf