Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ASI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7B


1. Ahmad Asurlah (P05120220046)
2. Ana Reta Saebah (P05120220049)
3. Lora Fransisca Samosir (P05120220063)
4. Nadia Tri Wahyuningsih (P05120220067)
5. Sindita Septianda A (P05120220080)
6. Winda Evita Rahmi (P05120220085)

DOSEN PENGAJAR :
Dr.Nur Elly,S.Kp.,M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KOTA BENGKULU
DIPLOMA III KEPERAWATAN
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul "perhitungan kebutuhan asi”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah "maternitas" Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan keilmuan bagi semua pihak yang membacanya. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak sekali kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan, maka dengan segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun sehingga penyusun makalah selanjutnya akan menjadi
lebih baik.

Bengkulu, 22 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ASI.......................................................................................................6
B. Manfaat ASI..........................................................................................................6
C. Keuntungan menyusui bayi bagi ibu.....................................................................7
D. Cara menghitung kebutuhan ASI..........................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan paling sempurna bagi bayi, mudah dicerna dan
diserap, dapat mencegah penyakit infeksi dan mencegah alergi.Sedangkan ASI eksklusif adalah
bayi hanya diberi ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim. Program peningkatan penggunaan ASI
merupakan prioritas karena dampaknya yang luas terhadap status gizi dan kehamilan balita.
Pemberian ASI secara terus menerus dapat mempercepat penurunan angka kematian bayi dan
sekaligus meningkatkan status gizi balita yang pada akhirnya akan meningkatkan status gizi
masyarakat menuju tercapainya kualitas sumber daya manusia yang memadaiFenomena
kurangnya pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya pengetahuan
ibu yang kurang memadai tentang ASI eksklusif, beredarnya mitos yang kurang baik tentang ASI
eksklusif, serta kesibukan ibu dalam melakukan pekerjaanya dan singkatnya pemberian cuti
melahirkan yang diberikan oleh pemerintah terhadap ibu yang bekerja, merupakan faktor yang
mempengaruhi pemberian ASI ekslusif .

B. RUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan masalah-masalah diatas, dapat ditarik kesimpulan dari rumusan masalah,
yaitu Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pengetahuan
mengenai ASI ekslusif dan dukungan keluarga ibu terhadap pemberian ASI ekslusif oleh Ibu
kepada anaknya?
C.TUJUAN
a.Mengetahui hubungan beberapa faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI
ekslusif.
b. Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemberian ASI
ekslusif oleh Ibu kepada anaknya.

4
c. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu mengenai ASI ekslusif
dengan pemberian ASI ekslusif oleh Ibu kepada anaknya.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ASI
ASI merupakan makanan yang pertama, utama dan terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah.
Beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia sudah melakukan kampanye pemberian Air Susu
Ibu (ASI) eklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO). Dahulu pemberian
ASI ekslusif berlangsung sampai bayi berusia 4 bulan, namun belakangan sangat dianjurkan agar
ASI Ekslusif diberikan sampai anak berusia 6 bulan. Bahkan ASI dapat diberikan hingga usia 2
tahun selama produksi ASI masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI.
B.Manfaat ASI
A.ASI sebagai nutrisi Air adalah sumber gizi yang sangat ideal, berkomposisi seimbang, secara
ilmiah disesuaikan dengan kebutuhan masa pertumbuhan bayi. ASI makanan bayi yang paling
sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi
kebutuhan tumbuh kembang bayi hingga usia 6 bulan. Setelah usia 6 bulan, bayi harus
mendapatkan makanan padat, tetapi pemberian ASI dapat terus dilanjutkan sampai bayi berumur
2 tahun atau lebih .
B.ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat zat
kekebalan tubuh dari ibunya melalui ari-ari. Namun kadar zat ini akan menurun segera setelah
bayi lahir. Badan bayi sendiri baru membuat zat kekebalan cukup banyak sehingga mencapai
kadar protektif pada waktu berusia sekitar 9-12 bulan.Bayi ASI Eksklusif ternyata akan lebih
sehat dan lebih jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif.
Anak yang sehat tentu akan lebih berkembang kepandaiannya dibanding anak yang sering sakit
terutama sakitnya berat.ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan.
C.Keuntungan menyusui bayi bagi ibu
Menyusui juga menguntungkan bagi ibu. Pelepasan oksitosin yang dipicu oleh menyusui
mempercepat involusi uterus. Selain itu, penghisapan oleh bayi menekan siklus haid dengan
menghambat sekresi LH dan FSH, mungkin dengan menghambat GnRH. Karena itu laktasi
cenderung mencegah ovulasi, menurunkan kemungkinan kehamilan berikutnya (meskipun cara
kontrasepsi yang handal). Mekanisme ini memungkinkan semua sumber daya ibu dicurahkan
kepada bayinya dan bukan dibagikan dengan mudigah baru.Menyusui juga mempercepat
berkurangnya berat badan ibu. Menyusui merupakan proses yang memerlukan energi maka
tubuh akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat
badan ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil. Pada ibu yang
memberikan ASI Eklusif, umumnya kemungkinan menderita kanker payudara dan indung telur
berkurang. Beberapa penelitian menunjukan bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan
terjadinya kanker payudara. Pada umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan menyusui
sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga angka kejadian kanker payudara akan berkurang
sampai sekitar 25%. Sedangkan resiko terkena kanker indung telur pada ibu menyusui berkurang
20-25%.

6
D.Cara Menghitung kebutuhan ASI
Seringkali praktisi gizi akan mengalami kesulitan ketika menterjemahkan ASI yang keluar, untuk
dianalisis ke dalam komponen kandungan gizi. Singkat dan padat dibawah ini saya rangkumkan
dari beberapa literature yang ada, mengenai bagaimana cara mengkonversikan taksiran volume
ASI ke kandungan nilai gizi. Untuk diketahui, bahwa tiap tahun produksi ASI akan berubah,
volume ASI akan menurun sesuai dengan waktu, yaitu :
Tahun pertama : 400 - 700 ml/24 jam
Tahun Kedua : 200 - 400 ml/24 jam
Tahun Ketiga : sekitar 200 ml/24 jam
Contoh Kasus dan Perhitungan :
Kasus : Shafira, seorang bayi perempuan berusia 8 bulan, BB 8 kg, Weight) , PB 85 cm. ASI
yang diberikan hanya sore-malam hari dengan frekuensi 4 kali dengan lama waktu tiap kali
pemberian ASI ± 20 menit. Bayi Shafira, juga diberikan susu formula yaitu SGM Milk dengan
frekuensi 3 kali cc/kali minum. Makanan tambahan lainnya yang biasa diberikan oleh ibunya
adalah bubur susu, telur ayam kampung rebus, biskuit, buah dan sari buah. Hitunglah Kebutuhan
energi dan zat gizi, taksiran volume Asi yang keluar, Nilai gizi ASI yang dikonsumsi, dan
pemenuhan kebutuhan zat gizi dari asi ?
Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi dalam sehari :
Kebutuhan Energi = (usia 8 bulan) : 105-110 kkal = 110 kal x DBW = 110 kal x 8 kg = 880 kal
Kebutuhan Protein = (usia > 6 bulan) : 2 g/Kg BB/hari = 2 gram x 8 kg = 16 gram
Kebutuhan Lemak = 20 % x KE = 20 % x 880 kal = 176 kal : 9 kal/gram= 19, 6 gram
Kebutuhan KH = Total energi – (protein + lemak) = 880 kal – (64 kal+176 kal) = 880 kal – 240
kal = 640 kal : 4 kal/gram = 160 gram
Taksiran Volume/Konsumsi ASI :
(Diketahui : frekuensi ASI 4 kali sehari, lama menyusui ± 20 menit, volume ASI untuk menyusui
tahun pertama 600 ml/24 jam), maka :
Taksiran Volume ASI yang dikonsumsi sehari = 4 kali x 20 menit = 80 menit >> (24 jam
→24×60 = 1440 menit) >> (80 menit : 1440 menit) x 600 ml = 33,3 ml/hari

7
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

ASI ekslusif merupakan makanan terbaik bagi bayi. Namun karena informasi ASI yang kurang,
tanpa kita sadari sudah menggangu proses kehidupan manusia sebagai makhluk mamalia. Inisiasi
Menyusui Dini memang hanya 1 jam, tapi mempengaruhi seumur hidup si Bayi. Pengaruh pola
asuh orang tua dengan tingkat ekonomi menengah ke atas dan menengah ke bawah memiliki
pengaruh yang berbeda pada perkembangan kepribadian anak. Anak yang berada pada keluarga
yang tingkat ekonominya menengah ke atas biasanya memiliki sifat yang kurang baik, kurang
menghormati dan menghargai orang lain, memandang orang lain dari sisi materinya saja, dan
bersikap sombong. Perilaku tersebut lahir karena pola asuh orang tua yang salah, pola asuh pada
kasus yang seperti ini biasanya menggunakan model Permisif yaitu selalu memanjakan anaknya,
memenuhi segala kebutuhan yang selalu diingkan oleh anaknya, kurangnya berinteraksi antara
orang tua dan anak mungkin karena keadaan orang tua yang selalu sibuk dengan urusan
pekerjaannya.
B. SARAN
Diharapkan seluruh pembaca baik bidan maupun mahasiswi keperawatan dapat mengerti dan
dapat mempelajari serta menjalankan teori ini dalam pelaksanaan tugasnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Farrer, Helen. 1999. Perawatan Maternitas (Maternity Care). Jakarta: EGC.


Maryam, A. 2003. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Makassar: UIT.
Prawirohardo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Mappiwali, Asrul. 2008. Rawat Gabung (Rooming In). Makassar: FK UNHAS.
Ari,Etis.2010.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.Jakarta :Salemba
Gulardi,dkk.2008.Asuhan Persalinan Normal.Jakarta:JNPK-KR
Roesli Utami.2008.Panduan Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta:Pustaka Bunda

Anda mungkin juga menyukai