Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

IMPLEMENTASI KESEHATAN IBU DAN ANAK

ASI ESKLUSIF

Dosen Pembimbing :

Ismiati,SKM.,M.Kes

Nama : M.Naufal Ezian Putra

NIM : P05170021072

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

JURUSAN PROMOSI KESEHATAN

Sekretariat : Jalan Indragiri No.03 Padang Harapan Bengkulu


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Asi Eksklusif" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah implementasi promkes. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang kesehatan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bunda Ismiati sebagai dosen mata kuliah
implementasi promkes. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 31Juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Daftar Isi
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………ii
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………3
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………….3
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………
3SS
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ASI …………. ………………………………………………4
B. Manfaat ASI………… ………………………………………………………….4
C. Kebijakan pemerintah terkait ASI eksklusif……………………………….....................4
D. Peran bidan dalam keberhasilan ASI eksklusif ……………………………..........4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan …………………………………………………………………………5
B. Saran ………………………………………………………………………………..5
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
ASI Ekslusif adalah makanan alami pertama untuk bayi dan menyediakan semua
vitamin, nutrisi dan mineral yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan enam bulan
pertama. Tidak ada cairan atau makanan lain yang di perlukan, ASI terus tersedia hingga
setengah atau lebih dari kebutuhan. Selain itu, ASI mengandung antibodi dari ibu yang
membantu memerangi penyakit. ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik
bagi bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi selama enam bulan pertama (Josefa, 2011).
Asi merupakan makanan utama dan paling sempurna bagi bayi. Dimana ASI mengandung
hampir semua zat gizi dengan komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal (Pollard, 2016).
Air Susu Ibu (ASI) merupakan air susu ibu yang diberikan selama 6 bulan, tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi dan nasi tim
(Roesli, 2012). Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 (enam)
bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No 450/Menkes/SK/IV/2009 tentang
ASI eksklusif.
Menurut keputusan menteri kesehatan nomor 450/MENKES/ 2004 tentang
pemberian ASI secara eksklusif di Indonesia menetapkan ASI eksklusif di Indonesia
selama 6 bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai dengan anak berusia 2 tahun atau lebih
dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena diatas penelitian tertarik untuk melakukan penelitian
guna mengetahui “Adakah Pengaruh Media Informasi Tentang Manajamen Asi Pada
Ibu Bekerja Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik dalam memberikan ASI”
C. Tujuan Penelitiaan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Adakah Pengaruh Media Informasi Tentang Manajamen Asi Pada Ibu
Bekerja Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik dalam memberikan ASI.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan Praktik dalam pemberian
ASI sebelum diberikan media informasi manajamen ASI.
b. Mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan Praktik dalam pemberian
ASI sesudah diberikan media informasi manajamen ASI.
c. Mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap, dan Praktik sesudah diberikan
media informasi tentang manjamen ASI.
d. Mengetahui pengaruh media informasi tentang manajamen ASI terhadap
pengetahuan, sikap, dan Praktik .
BAB II
PEMBAHASAN

A. ASI Eksklusif
1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI)
merupakan makanan cair pertama yang dihasilkan secara alami oleh payudara Ibu.
ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan yang terformulasikan secara unik di
dalam tubuh ibu untuk menjamin proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain
menyediakan nutrisi lengkap untuk seorang anak, ASI juga memberikan perlindungan pada
bayi atas infeksi dan sakit penyakit bayi. ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan
protein, laktosa dan garam – garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang
berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI dalam jumlah yang cukup merupakan makanan
terbaik bagi bayi dan dapat memenuhi kebutuhan bayi sampai dengan 6 bulan pertama.
ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga
mencapai tumbuh kembang yang optimal (Wahyuningsih, 2018). ASI eksklusif adalah
pemberian air susu ibu saja, tanpa tambahan cairan lainnya seperti susu formula, air putih,
madu, air teh, maupun makanan lainnya (Roesli, 2013). Menurut World Health
Organization / WHO (2017) ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja tanpa memberikan
makanan dan minuman lainnya kepada bayi sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan
vitamin. World Health Organization (WHO) dan UNICEF (2002), merekomendasikan untuk
memulai dan mencapai ASI eksklusif yaitu dengan menyusui dalam satu jam pertama setelah
kelahiran melalui Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
2. Manfaat ASI eksklusif
Menurut Kemenkes (2018) ASI eksklusif memberikan dua manfaat sekaligus yaitu
bagi bayi dan ibu. Manfaat ASI bagi bayi yaitu sebagai kekebalan alami sehingga mampu
mencegah bayi terserang penyakit. ASI juga mengoptimalkan perkembangan otak dan fisik
bayi. Manfaat ASI bagi Ibu antara lain mencegah trauma, mempererat bounding dan mampu
mencegah kanker payudara. Komposisi ASI yang tidak tergantikan dengan makanan lain
khususnya pada 6 bulan pertama. Hal itu akibat kandungan colostrum, kandungan protein
dalam ASI ini dapat melindungi bayi dari infeksi. Penelitian manfaat ASI yang lainnya
adalah kandungan Human Alpha-Lactalbumin Made Lethal to Tumour Cells (HAMLET).
Kandungan ASI ini dapat mencegah penyakit kanker. Pada anak yang mendapatkan ASI
eksklusif resiko terkena leukemia mengalami penurunan hingga 20% nya.
3. Kebijakan pemerintah terkait ASI eksklusif
Kebijakan pemerintah menjamin hak anak dalam mendapatkan ASI diatur dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012 tentang ASI eksklusif. Pasal
6 dalam peraturan tersebut menerangkan bahwa setiap ibu 10 yang melahirkan harus
memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang dilahirkan. Hal tersebut menjadi tidak berlaku
apabila terdapat indikasi medis sehingga tidak memungkinkan pemberian ASI. WHO dan
UNICEF memberikan rekomendasi mendukung ASI eksklusif sebagai berikut: melakukan
inisiasi menyusui dini (IMD) pada satu jam pertama setelah melahirkan, menyusui eksklusif
dengan tidak memberikan makanan atau minuman apapun termasuk air, menyusui sesuai
dengan keinginan bayi (on demand), menghindari penggunaan botol, dot dan empeng.
4. Peran bidan dalam keberhasilan ASI eksklusif
Bidan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku ibu untuk memberikan
ASI eksklusif. Keterampilan bidan dalam memberikan promosi kesehatan, perawatan
payudara, pemberian Inisiasi Menyusu Dini (IMD) berpengaruh terhadap keberhasilan ASI
eksklusif. Ibu yang tidak mendapatkan promosi ASI eksklusif akan berisiko 1,5 kali lebih
besar tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dibandingkan dengan ibu yang
mendapatkan promosi kesehatan (Septikasari, 2018). Perilaku pemberian ASI eksklusif tidak
hanya dipengaruhi oleh pengetahuan ibu, namun dipengaruhi juga oleh orang terdekat ibu
seperti suami, orang tua, maupun lingkungan terdekat ibu. Dukungan dari keluarga dapat
meningkatkan motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Penelitian lain menyebutkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan perilaku
pemberian ASI eksklusif (Fauzi, 2019). Ibu yang tidak mendapatkan perawatan payudara
selama kehamilan memiliki resiko 6 kali lebih besar untuk tidak menyusui bayinya.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 90 ibu yang memiliki bayi usia
6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pasar tais tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif adalah sebagai berikut.
1. Perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di
wialayah kerja Puskesmas Pasar tais sebesar 63,3%, tidak jauh berbeda dengan
cakupan ASI eksklusif nasional yaitu sebesar 65,16%.
2. Gambaran faktor predisposisi, yaitu mayoritas responden berusia ≥ 18 tahun,
berpendidikan menengah, tidak bekerja, memiliki pendapatan rumah tangga tinggi,
dan paritas lebih dari satu.
3. Gambaran faktor pemungkin, yaitu sebagian besar responden tidak terpapar
promosi susu formula
B.Saran
1. Bagi ibu menyusui Mengingat pentingnya tingkat pada pemberian ASI
eksklusif, diharapkan kepada ibu menyusui untuk yakin akan kemampuannya
dalam menyusui karena ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi dan dapat
lebih percaya diri sehingga berhasil dalam memberikan ASI eksklusif.
2. Bagi petugas kesehatan Petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan
informasi tentang kesehatan, mengoptimalkan dukungan serta informasi tentang
manfaat pemberian ASI eksklusif kepada ibu prenatal khusunya trimester 3 dan
ibu menyusui sehingga dapat meningkatkan ssssssdalam memberikan ASI secara
eksklusif kepada bayinya.

DAFTAR PUSTAKA
Adinda, F. 2016. Peran Asi bagi Tumbuh Kembang Anak. World Breastfeeding
Week. Jakarta Alamsyah, D., Marlenywati., Dan H. Ruthayana.
Hubungan Antara Kondisi Kesehatan Ibu, Pelaksanaan Imd, dan Iklan Susu Formula
dengan Pemberian Asi Eksklusif .
Jurnal Ikesma 13(1):68-76
Andrade, M.T.S., L.A.D. Ciampo., I. R. L. Ciampo., I. S. Ferraz., F.B. Junior. 2014.
Breast Milk Micronutrients in Lactating Mothers from Ribeirao Preto (SP), Brazil.
Food and Nutrition Sciences vol 5: 1196-1201.
Andayani, Dwi. Emilia, Ova. Ismail, Djauhar. 2017.
Peran Kelas Ibu Hamil Terhadap Pmeberian ASI Eksklusif di Gunung Kidul.
Berita Kedokteran Masyarakat 3(7): 317-324 Astuti, I. 2013. Determinan Pemberian
ASI Eksklusif Pada Ibu Menyusui .
Jurnal Health Quality 4(1) : 1 – 76. Astuti W, Sofyanti I, Widyaningsih A. 2016.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Mengikuti Kelas Ibu Hamil
Di Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung.

Anda mungkin juga menyukai