Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

THALLASEMIA

Dibuat Oleh:

Hania Lestari Harahap

P05170021065

Dosen :

Dr..Darwis S.Kp.,M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

JURUSAN PROMOSI KESEHATAN

Sekretariat : Jalan Indragiri No. 03 Padang Harapan Bengkulu


SATUAN ACARA PENYULUHAN THALASEMIA

Pokok Bahasan : Thalasemia pada Anak


Sasaran : Keluarga Klien dengan Thalasemia
Tempat : Ruang 3.3 RSUD Bhayangkara
Hari, tanggal : Jum’at, 6 Juni 2022
Alokasi waktu : 30 menit

A. Tujuan intruksional
1. Tujuan umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan keluarga klien akan mengetahui


penyakit Thalasemia baik itu penyebab,tanda-tanda,komplikasi, cara pencegahan
dan cara penanganan thalasemia.
2. Tujuan Khusus :

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan orang tua akan mampu :


a. Menyebutkan pengertian penyakit Thalasemia
b. Menyebutkan penyebab penyakit Thalasemia
c. Menyebutkan gejala – gejala penyakit Thalasemia
d. Menyebutkan komplikasi penyakit Thalasemia
e. Menyebutkan upaya pencegahan penyakit Thalasemia

B. Sub pokok bahasan

1. Pengertian penyakit Thalasemia


2. Penyebab penyakit Thalasemia
3. Gejala – gejala penyakit Thalasemia
4. Komplikasi penyakit Thalasemia
5. Upaya pencegahan penyakit Thallasemia

C. Media

Leafleat dan PPT


D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan peserta Metode Media


Pendahuluan 5 menit Memperkenalkan diri Mendengarkan Ceramah -
Kontrak waktu Memperhatikan
Menjawab
pertanyaan
Penyajian 20 menit Menjelaskan materi Mendengarkan Ceramah Leaflet
,Tanya dan ppt
Tanya jawab mengenai Menjawab
jawab
materi pertanyaan
Memberikan
tanggapan dan
pertanyaan
mengenai hal yang
kurang dimengerti
Penutup 5 menit Klarifikasi dan evaluasi Menjawab Ceramah Leaflet
pertanyaan ,Tanya
jawab
Memberikan
tanggapan balik

F. Evaluasi

a. Struktur : Penyuluhan dapat berjalan sesuai dengan waktu dengan topic yang telah ditentukan
b. Proses : 50 % dari peserta penyuluhan hadir
50 % dari peserta mengajukan pertanyaan
50% mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir acara penyuluhan
c. Hasil : Peserta dapat :
1. Menyebutkan pengertian penyakit Thalasemia
2. Menyebutkan penyebab penyakit Thalasemia
3. Menyebutkan gejala – gejala penyakit Thalasemia
4. Menyebutkan komplikasi penyakit Thalasemia
5. Menyebutkan upaya pencegahan penyakit Thalasemia
G. Materi
1. Pengertian Thallasemia

Thalasemia merupakan suatu sindrom kelainan darah yang diwariskan (inherited) dan
merupakan kelompok penyakit hemoglobinopati, yaitu kelainan yang disebabkan oleh gangguan
sintesis hemoglobin akibat mutasi di dalam atau dekat gen globin. Kelainan hemoglobin pada
penderita thalasemia akan menyebabkan eritrosit mudah mengalami destruksi, sehingga usia sel-sel
darah merah menjadi lebih pendek dari normal yaitu berusia 120 hari (Marnis, Indriati, & Nauli,
2018).

Thalasemia adalah suatu gangguan darah yang diturunkan ditandai oleh defisiensi produk
rantai globulin pada hemoglobin (Suriadi, 2010). Penyakit thalasemia merupakan salah satu
penyakit genetik tersering di dunia. Penyakit genetic ini diakibatkan oleh ketidak mampuan
sumsum tulang membentuk protein yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin (Potts &
Mandleco, 2007). Hemoglobin merupakan protein kaya zat besi yang berada di dalam sel darah
merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh bagian tubuh (McPhee
& Ganong, 2010) dalam (Rosnia Safitri, Juniar Ernawaty, 2015)

2. Penyebab Penyakit Thallasemia

Thalasemia terjadi akibat perubahan (mutasi) pada gen yang menghasilkan komponen sel darah
merah (hemoglobin). Kondisi ini menyebabkan produksi sel darah merah yang sehat terganggu
sehingga sel darah merah akan lebih cepat hancur. Kondisi ini membuat penderita mengalami
anemia atau kurang darah.

Jika salah satu orang tua memiliki kelainan genetik yang menyebabkan thalasemia, maka anak
yang dilahirkan berisiko menderita thalasemia ringan (thalasemia minor). Sedangkan anak yang
dilahirkan dari kedua orang tua dengan kelainan genetik ini berisiko mengalami thalasemia yang
berat, yaitu thalasemia mayor.
Selain berdasarkan tingkat keparahannya, thalasemia juga dapat dibagi menjadi dua jenis
berdasarkan rantai gen yang rusak, yaitu thalasemia alfa dan thalasemia beta.

3. Gejala – Gejala Penyakit Thallasemia


Gejala thalassemia tersebut antara lain:
a. Kulit pucat
b. Mudah lelah
c. Terlihat lemah
d. Pusing
e. Hilang nafsu makan
f. Sulit berkonsentrasi
g. Mudah marah
h. Jantung berdebar
i. Sesak napas

4. Komplikasi Penyakit Thallesemia


a. Tumbuh Kembang

Anemia yang lama memberikan dampak pada proses tumbuh kembang, karenanya diperlukan
perhatian dan pemantauan tumbuh kembang penderita.
b. Gangguan jantung, hepar dan endokrin

Anemia yang lama dan kelebihan zat besi dapat menimbulkan gangguan fungsi jantung (gagal
jantung), hati (gagal hati), gangguan endokrin (diabetes melitus) dan patah tulang.

5. Upaya Pencegahan Penyakit Thallesemia

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu:


a. Pasangan yang ingin merencanakan kehamilan perlu menjalani tes darah untuk melihat nilai
hemoglobin dan melihat profil sel darah merah di dalam tubuh mereka.
b. Melakukan skrining thalassemia.
c. Konsultasi genetik.
d. Pemeriksaan prenatal.

H. Daftar Pustaka

hendrik on Nov,2017,. Satuan Acara Penyuluhan , Jakarta :112-11


https://www.scribd.com/document/363186243/237001736-SAP-Thalasemia#

Anda mungkin juga menyukai