Tema : Stunting
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Tempat : Puskesmas Pauh Kambah
Waktu : ± 25 menit
Hari/tanggal : Senin/ 19 Februari 2024
Jam : 08.00- 08.25 WIB
Materi : Stunting
Isi piringku kaya protein hewani
Pemateri :
1. Atika safira
2. Aulia Nabila
3. Elsya Fatma Adilla
Tujuan umum : Setelah penyuluhan, sasaran dapat memahami tentang stunting dan isi
piringku kaya protein hewani
Tujuan khusus:
• Sasaran dapat memahami apa itu stunting
• Sasaran dapat mengetahui gejala anak stunting
• Sasaran dapat mengetahui penyebab stunting
• Sasaran dapat mengetahui dampak stunting
• Sasaran dapat mengetahui cara mencegah stunting
•
Metode : - Ceramah
- Diskusi / tanya jawab
Media : Leaflet
Setting tempat :
Pemateri
B. Lampiran
Materi Penyuluhan
A. Stunting
1. Pengertian Stunting
Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang lebih pendek
dibandingkan tinggi badan orang lain yang seusia. Stunting termasuk dalam gangguan
tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi, terserang infeksi,
maupun stimulasi yang tak memadai. Sayangnya, stunting tak hanya menyebabkan
masalah perkembangan dan pertumbuhan saja.
Dalam jangka panjang, stunting bisa memberikan dampak lain seperti penurunan
prestasi belajar, masalah ekonomi, hingga munculnya beragam penyakit. Dikutip dari
laman BKKBN, stunting berbeda dengan stunted. Stunted berarti pendek, di mana
hanya tinggi badan yang diukur. Sedangkan stunting adalah kondisi gagal tumbuh
kembang anak balita akibat dari kekurangan gizi saat mereka dalam kandungan hingga
dilahirkan ke dunia. Kondisi stunting mulai terlihat setelah bayi berusia 2 tahun.
Adapun anak dengan stunting sudah pasti pendek (stunted), namun pendek belum tentu
stunting.
3. Penyebab stunting
Stunting disebabkan oleh berbagai faktor. Umumnya, penyebab stunting
memengaruhi kehidupan anak pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Berikut ini beberapa penyebab seorang anak mengalami stunting:
• Faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita
• Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa
kehamilan, serta setelah ibu melahirkan
• Masih terbatasnya layanan kesehatan seperti pelayanan kesehatan selama masa
kehamilan, dan terbatasnya layanan
• Post Natal Care untuk pembelajaran dini yang berkualitas
• Masih kuranngnya akses pada makanan bergizi
• Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
4. Dampak stunting
Stunting tak hanya masalah tinggi badan, namun juga menimbulkan sejumlah dampak
lain yakni:
b. Mudah sakit
c. Kemampuan kognitif berkurang Saat tua berisiko terkena penyakit yang
berhubungan dengan pola makan
d. Fungsi-fungsi tubuh tak seimbang
e. Mengakibatkan kerugian ekonomi
f. Postur tubuh tak maksimal saat dewasa.
Dalam jangka pendek, masalah stunting bisa menyebabkan beberapa gangguan
berikut:
a. Terganggunya perkembangan otak
b. Terganggunya kecerdasan
c. Masalah pertumbuhan fisik
d. Gangguan metabolisme tubuh.
Selanjutnya dalam jangka panjang, stunting bisa menimbulkan masalah sebagai
berikut:
a. Menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar
b. Menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit
c. Risiko tinggi munculnya diabetes
d. Kegemukan Penyakit jantung dan pembuluh darah Kanker Stroke Disabilitas pada
usia tua.
B. Isi Piringku (MP-ASI Kaya) Tinggi Protein Hewani Cegah Stunting atau (MP-ASI
Kaya Protein Hewani Cegah Stunting
Protein hewani penting dalam penurunan stunting. Protein hewani bisa cegah
stunting dengan konsumsi protein hewani setiap hari terutama pada 1000 hari pertama
kehidupan.anak balita yang mengkonsumsi protein hewani yang cukup dapat terhindar
dari stunting. Hal tersebut dikarenakan protein hewani mengandung asam amino
esensial yang dapat mensintesis hormon pertumbuhan sehingga dapat mempercepat
laju pertumbuhan balita dan menghindarkan balita dari stunting.
Salah satu langkah dalam mencegah terjadinya stunting adalah dengan
menjalankan rekomendasi setiap makn isi piringku kaya protein hewani.