PEKANBARU
OLEH :
2020
PRE PLANNING
PENYULUHAN KESEHATAN SENAM ANKE (ANTI STROKE)
DI DESA SUKA MULYA
KAMPAR
A. Latar Belakang
Stunting adalah keadaan paling umum dari bentuk kekurangan gizi (PE /
mikronutrien), yang mempengaruhi bayi sebelum lahir dan awal setelah lahir,
terkait dengan ukuran ibu, gizi selama ibu hamil, dan pertumbuhan janin.
Menurut Sudiman dalam Ngaisyah, stunting pada anak balita merupakan
salah satu indikator status gizi kronis yang dapat memberikan gambaran gangguan
keadaan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau dan pada 2 tahun
awal kehidupan anak dapat memberikan dampak yang sulit diperbaiki. Salah satu
faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi stunting yaitu status ekonomi orang
tua dan ketahanan pangan keluarga.
Stunting yang terjadi pada balita dapat berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan intelektual anak. Secara tidak langsung dampak tersebut dapat
berakibat pada penurunan produktivitas, peningkatan risiko penyakit degenaratif,
peningkatan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah di masa mendatang.
Dampak tersebut dapat meningkatkan kemiskinan dimasa yang akan datang dan
secara tidak langsung akan mempengaruhi ketahanan pangan keluarga.
Stunting pada balita di negara berkembang dapat disebabkan karena faktor
genetik dan faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak
yang optimal. Salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi terjadinya
stunting pada balita yaitu pendapatan orang tua. Pendapatan orang tua yang memadai
akan menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua
kebutuhan anak baik yang primer maupun yang sekunder.
Sedangkan, apabila pendapatan orang tua rendah maka sebagian besar
pendapatan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehingga dapat
menyebabkan keluarga rawan pangan. Keluarga yang memiliki pendapatan rendah
dan rawan pangan dapat menghambat tumbuh kembang balita (stunting).
Melihat dampak stunting ini sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak,
maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting
pada anak.
Berdasarkan masalah di atas, maka mahasiswa tertarik untuk mengadakan
penyuluhan kesehatan tentang Cara Mencegah Stunting pada Anak yang bertujuan
untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada para masyarakat, agar
masalah stunting ini dapat diatasi dan semua anak bisa tumbuh dan berkembang
dengan baik.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, sasaran
diharapkan memahami tentang stunting, termotivasi, dan melakukan
cara mencegah stunting yang telah di berikan atau jelaskan.
2. Tujuan Khusus
3. e. Mengikuti gerakan
senam stroke dengan
benar
4. f. Memperagakan
gerakan senam stroke
dengan benar
5. e. Mengikuti gerakan
senam stroke dengan
benar
6. f. Memperagakan
gerakan senam stroke
dengan benar
Setelah mengikuti kegiatan senam stroke diharapkan para masyarakat :
a. Menjelaskan definisi stunting dengan benar
b. Menyebutkan penyebab stunting dengan benar.
c. Menyebutkan tanda-tanda stunting dengan benar.
e. Menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi stunting dengan
benar
f. Menyebutkan dampak stunting dengan benar
g. Menyebutkan cara mencegah stunting dengan benar
h. Meningkatkan motivasi masyarakat untuk menerapkan cara-cara
mencegah masalah stunting
7. e. Mengikuti gerakan
senam stroke dengan
benar
8. f. Memperagakan
gerakan senam stroke
dengan benar
9. Mengikuti gerakan
senam stroke dengan
benar
10.f. Memperagakan
gerakan senam stroke
dengan benar
11. Mengikuti gerakan
senam stroke dengan
benar
12.f. Memperagakan
gerakan senam stroke
dengan benar
C. Rancangan Kegiatan
1. Topik : Penyuluhan Kesehatan tentang Cara Mencegah
Stunting pada Anak
2. Sasaran : Masyarakat Desa Suka Mulya, Kampar
3. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
4. Media dan Alat : Slide Powerpoint, Infocus, Laptop, Microphone
5. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal :
Jam :
Tempat : Desa Suka Mulya, Kampar
6. Pengorganisasian
- Moderator :
- Leader :
- Co Leader :
- Fasilitator :
- Dokumentasi :
7. Setting Tempat
LI
M L Co
W W W
W W
W W
Keterangan : W W
D
LI : Layar Infocus
M : Moderator
L : Leader
Co : Co Leader
D : Dokumentasi
W : Warga Peserta Penyuluhan
8. Kegiatan Penyuluhan
D. Uraian Tugas
1. Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa
- Menjelaskan tujuan dan topic yang akan disampaikan
- Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
- Mengatur jalannya diskusi
2. Leader
- Menyampaikan materi penyuluhan tentang Cara Mencegah Stunting
pada Anak
3. Co Leader
- Membantu leader saat presentasi
4. Fasilitator
- Memfasilitator pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
- Membuat absensi penyuluhan
- Mencatat pertanyaan-pertanyaan peserta diskusi
5. Dokumentasi
- Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan
yang dilakukan
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- 50 % ibu-ibu masyarakat mengahadiri acara penyuluhan kesehatan
- Tempat, waktu, media dan alat telah tersedia sesuai rencana
- Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
2. Evaluasi Proses
- Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan sesuai dengan yang
direncanakan
- Peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan dengan
semangat
- Peserta berperan aktif selama jalannya kegiatan
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan peserta penyuluhan kesehatan mampu memahami tentang :
- Pengertian Stunting
- Penyebab Stunting
- Tanda-tanda Stunting
- Faktor-faktor yang mempengaruhi Stunting
- Dampak Stunting
- Cara Mencegah Stunting pada Anak
MATERI
A. Pengertian Stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah lima
tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk
usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal
setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2
tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severely stunted) adalah balita
dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya
dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS (Multicentre Growth Reference
Study) 2006.
Sedangkan definisi stunting menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi
(stunted) dan kurang dari – 3SD (severely stunted). (Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden, 2017)
B. Penyebab Stunting
Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam
kandungan hingga periode awal kehidupan anak (1000 hari setelah lahir).
Beberapa penyebab stunting pada anak balita yaitu :
C. Tanda-tanda Stunting
a. Tubuh lebih pendek dari anak seusianya
b. Wajah terlihat lebih muda dari anak seusianya
c. Menjadi lebih pendiam
d. Telat menstruasi
e. Pertumbuhan gigi terlambat
f. Kesulitan belajar dan focus
g. Mudah terserang berbagai penyakit infeksi