Terapi berkebun
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi modalitas : terapi berkebun klien mampu beradaptasi terhadap situasi, lebih
banyak aktivitas dan lebih mandiri.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi modalitas : terapi berkebun selama 45 menit diharapkan klien dapat:
a. Meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain, meningkatkan rasa kasih sayang terhadap seseorang dan
lingkungan.
b. Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan kecemasan.
c. Mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosi yang dihadapi.
d. Meningkatkan control diri dan perasaan berharga.
e. Mengubah perilaku.
f. Mengembangkan kreatifitas.
g. Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.
3. Tujuan Hari Ini
a. Klien dapat meningkatkan interaksi social dengan orang lain.
b. Menurunkan atau mengurangi kejenuhan dengan kegiatan rutinitas.
c. Klien dapat mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosional yang dihadapi.
d. Klien mendapatkan hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.
V. PROSES SELEKSI
Seleksi dilakukan oleh terapis selama pengkajian dan observasi serta wawancara dengan menggunakan
pedoman pengkajian fisik, psikososial, masalah emosional, spiritual, pengkajian fungsional klien yaitu KATZ indeks,
BARTHEL indeks, pengkajian status mental gerontik yaitu SPSMQ dan MMSE serta pengkajian keseimbanagan
VII. TEMPAT
VIII. WAKTU
IX. METODE DAN ALAT BANTU
Metode
Dinamika kelompok.
Alat Bantu:
a. Tanah kosong
b. Alat Perkakas
c. Ember
d. Air
e. Gayung
f. Benih Kangkung
g. Pupuk
G. PROGRAM ANTISIPASI.
a. Bila ada peserta yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, fasilitator mengingatkan dan mengarahkan.
b. Bila peserta pasif, fasilitator memotivasi untuk mengikuti kegiatan.
c. Jika peserta ingin pergi sebelum terapi berkebun selesai, fasilitator membimbingnya agar menyelesaikan terapi
d. Bila leader bloking maka co-leader yang mengambil jalan acara