Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Cholangitis
Sasaran : Keluarga pasien ruang 21 RSSA
Target :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat : Rumah Sakit Saiful Anwar Ruang 21
Penyuluh :Mahasiswa DIII Keperawatan Malang Politknik
Kesehatan Kemenkes Malang

I. LATAR BELAKANG
Cholangitis akut merupakan infeksi bakteri dari sistem duktus bilier, yang
bervariasi tingkat keparahannya dari ringan dan dapat sembuh sendiri sampai
berat dan dapat mengancam nyawa.
Pertama kali dikemukakan pada tahun 1877 oleh Charcot, ia
mempostulatkan bahwa penyakit ini berhubungan dengan proses patologi berupa
obstruksi bilier dan infeksi bakteri. Cholangitis merupakan salah satu komplikasi
dari batu pada ductus choledochus.
Penyakit ini perlu diwaspadai karena insidensi batu empedu di Asia
Tenggara cukup tinggi, serta kecenderungan penyakit ini untuk terjadi pada pasien
berusia lanjut, yang biasanya memiliki penyakit penyerta yang lain yang dapat
memperburuk kondisi dan mempersulit terapi.
Penting bagi dokter umum untuk mengetahui penyakit ini, agar dapat
menegakkan diagnosis secara tepat, melakukan penanganan pertama, memberikan
penjelasan yang baik kepada pasien, dan merujuk secara tepat.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Cholangitis, diharapkan keluarga
pasien dapat mengerti tentang penyakit Cholangitis.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


1. Mengetahui pengertian dari Cholangitis.
2. Mengetahui penyebab terjadinya Cholangitis.
3. Mengetahui tanda dan gejala terjadinya Cholangitis.
4. Mengetahui penatalaksanaan Cholangitis di rumah sakit.
5. Mengetahui Pengobatan Cholingitis
6. Mengetahui komplikasi dari Cholangitis.

IV. MATERI PELAJARAN


1. Pengertian dari Cholangitis.
2. Penyebab terjadinya Cholangitis.
3. Tanda dan gejala terjadinya Cholangitis.
4. Penatalaksanaan Cholangitis di rumah sakit.
5. Pengobatan Cholangitis.
6. Komplikasi dari Cholangitis.

V. SASARAN
Keluarga pasien ruang 21 Rumah Sakit Saiful Anwar

VI. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi

VII. MEDIA
1. LCD
2. Leafleat

VIII. EVALUASI
1. Keluarga dapat menyebutkan Pengertian dari Cholangitis.
2. Keluarga dapat menyebutkan Penyebab terjadinya Cholangitis.
3. Keluarga dapat menyebutkan Tanda dan gejala terjadinya Cholangitis.
4. Keluarga dapat menyebutkan Penatalaksanaan Cholangitis di rumah sakit.
5. Keluarga dapat menyebutkan Pengobatan Cholangitis
6. Keluarga dapat menyebutkan Komplikasi dari Cholangitis.

IX. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


Protokol / Pembawa acara
1. Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh / Pengajar
3. Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
4. Fasilitator
5. Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas
bagi peserta.

4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan.

X. PROSES PELAKSANAAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 3 Menit Pembukaan:
 Memperkenalkan diri  Menyambut salam dan
mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
 Mendengarkan
 Melakukan kontrak waktu.
 Menyebutkan materi pe-nyuluhan
 Mendengarkan
yang akan diberi kan  Mendengarkan

2 10 Menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang pengertian
 Mendengarkan dan
Cholangitis memperhatikan
 Bertanya dan menjawab
Memberi kesempatan keluarga pertanyaan yang diajukan
pasien untuk bertanya  Mendengarkan dan
memperhatikan
Menjelaskan tentang Penyebab
 Bertanya dan menjawab
terjadinya Cholangitis. pertanyaan yang diajukan
Memberi kesempatan keluarga
 Mendengarkan dan
pasien untuk bertanya memperhatikan.
 Bertanya dan menjawab
Menjelaskan tentang Tanda dan pertanyaan yang diajukan
gejala terjadinya Cholangitis.  Mendengarkan dan
 Memberi kesempatan keluarga memperhatikan
pasien untuk bertanya  Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diajukan
 Menjelaskan tentang
 Mendengarkan dan
Penatalaksanaan Cholangitis di memperhatikan
rumah sakit.  Bertanya dan menjawab
Memberi kesempatan keluarga pertanyaan yang di ajukan
pasien untuk bertanya

Menjelaskan tentang pengobatan


Cholangitis
 Memberi kesempatan keluarga
pasien untuk bertanya

Menjelaskan Tentang Komplikasi


dari Cholangitis
Memberi kesempatan keluarga
pasien untuk bertanya
3 5 Menit Evaluasi :
 Menanyakan pada keluarga pasien
 Menjawab & menjelaskan
tentang materi yang diberikan dan pertanyaan
reinforcement kepada keluarga
pasien bila dapat menjawab &
menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
4 2 Menit Teriminasi :
 Mengucapkan terimakasih kepada
 Mendengarkan dan membalas
Keluarga pasien salam
 Mengucapkan salam
DAFTAR PUSTAKA

1. Barbara C. Long (1996), Perawatan Medikal Bedah: Suatu Pendekatan Proses


Keperawatan, The C.V Mosby Company St. Louis, USA.
2. Barbara Engram (1998), Rencana Asuhan Keperawatan Medikal – Bedah Jilid I,
Peneribit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
3. CM Townsend, RD Beauchamp et al., 2004. Sabiston Textbook of Surgery,
Biological basis of modern surgical practice, 17th Ed, Elsevier-Saunders
4. CT Albanese, JT Anderson et al., 2006. Current surgery diagnosis and treatment.
Mc Graww Hill Companies.
5. FC Brunicardi, DK Andersen et al., 2007. Schwartz Principle’s of Surgery, 8 th Ed.
Mc Graww Hill Companies.
6. Marylin E. Doenges (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3, Penerbit Buku
Kedoketran EGC, Jakarta.
CHOLANGITIS

I. Pengertian
 Kolangitis (radang saluran empedu) adanya radang pada saluran empedu
 Kolangitis adalah peradangan akut pada dinding saluran empedu hampir
selalu disebabkan infeksi bakteri pada lumen steril
 Kolangitis akut adalah infeksi bakterial yang akut dari saluran empedu
yang tersumbat baik secara parsial atau total
 Kolangitis akut merupakan infeksi bakterial yang terjadi pada obstruksi
saluran billier terutama yang ditimbulkan oleh batu empedu
 Tingkat keparahan kolangitis akut dapat diklaasifikasikan menjadi 3
kelas yaitu kelas 1 (mild,ringan), kelas 2 (moderate,sedang), kelas 3
(severe,berat) atas dasar dua faktor klinis timbulnya disfungsi organ dan
respon terhadap perawatan medis

II. Penyebab
Sebagian besar kasus cholangitis disebabkan oleh infeksi bakteri.
Saluran empedu yang tersumbat, misalnya diakibatkan oleh batu empedu
atau tumor, bisa menyebabkan bakteri berkembang biak di dalamnya dan
menyerang saluran empedu.

Selain pada seseorang yang mengalami penyumbatan saluran empedu,


risiko terkena cholangitis juga bisa terjadi pada:

 Pemilik riwayat batu empedu


 Penderita sclerosing cholangitis

 Penderita penyempitan saluran empedu

 Penderita HIV/AIDS

 Seseorang yang mengunjungi wilayah rawan infeksi parasit


III. Tanda dan Gejala
 Nyeri pada perut atas bagian tengah atau kanan

 Warna tinja cokelat tua (warna tanah liat)

 Warna urine menjadi gelap

 Mual

 Muntah

 Demam

 Badan menggigil

 Kulit menguning (penyakit kuning) yang dapat hilang timbul

Bentuk nyeri akibat cholangitis bervariasi, ada yang terasa tajam,


tumpul, atau menyerupai kram. Selain pada perut bagian tengah atau
kanan, kadang-kadang nyeri bisa terasa sampai punggung dan bagian
bawah tulang belikat kanan.

Cholangitis bisa diderita oleh siapa saja, baik laki-laki atau perempuan.
Sebagian besar kasus terjadi pada usia 50-60 tahun. Pada kondisi yang
parah, cholangitis berisiko menyebabkan kematian jika diabaikan atau
tidak ditangani secara benar. Tingkat kematian akibat cholangitis
dilaporkan berkisar antara 13-88 persen.

IV. Penalatalaksanaan Medis


Setiap pasien dengan ikterus apapun penyebabnya yang disertai demam
harus diwaspadai akan keberadaan cholangitis akut.
 Pada pasien ini segra dilakukan pemeriksaan USG abdomen. USG
adalah tindakan yang pertama kali dilakukan untuk mengetaui batu
empedu. Adanya pelebaran saluran empedu baik ekstra maupun intra
mengkonfirmasi adanya cholangitis akut
 Lakukan ERCP untuk mengetahui penyebab obstruksi dan setinggi
apa obstruksi tersebut dan setinggi apa pada saluran empedu
 Pemeriksaan laboratorium menunujukkan leukositosi , peningkatan
yang menyolok dan fosfatase alkali GGT nilirubin, biasanya
meningkat. Sebagian kecil normal atau sedikit meningkat, SGOT?
SGPT dapat meningkat
 Tindakan utama adalah melancarkan aliran bilier untuk mengatasi
infeksi serta untuk memperbaiki fungsi hati
 Pemilihan antibiotika secara tepat.

V. Pengobatan Cholangitis
 Jika Anda merasakan gejala-gejala cholangitis, segera temui dokter
untuk menjalani pemeriksaan. Makin cepat kondisi ini terdiagnosis
dan diobati, maka peluang sembuh menjadi makin tinggi. Jangan
menganggap remeh gejala cholangitis karena kondisi ini bisa
menyebabkan kematian.
 Sebagian besar kasus cholangitis ditangani oleh dokter melalui
pemberian obat-obatan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab
infeksi. Jika cara ini tidak berhasil dilakukan, maka dokter akan
merekomendasikan operasi.

 Dokter biasanya akan menunggu kondisi pasien stabil terlebih dahulu


sebelum melakukan operasi. Namun pada pasien cholangitis yang
gejalanya memburuk secara cepat atau pada pasien yang kondisinya
sangat buruk, biasanya akan langsung dilakukan prosedur operasi.

VI. Komplikasi Cholangitis


Infeksi yang terjadi di dalam saluran empedu bisa saja menyebar ke hati
dan menyebabkan disfungsi pada organ tersebut. Selain itu, komplikasi lain yang
mungkin saja terjadi akibat cholangitis akut adalah:
 Cedera ginjal akut
 Disfungsi ginjal

 Disfungsi sistem pernapasan

 Disfungsi sistem kardiovaskular

 Disfungsi sistem saraf

 Disfungsi sistem hematologis

 Syok septik

Anda mungkin juga menyukai