Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI”

Oleh :

Alfajri Aulia Putra (02104001)


Dozi Rianza (02104002)
Erni Rahayu (02104003)
Fadilla Suci Amanda (02104004)
Iin Rahyuni (02104005)
Meiky Sundari (02104006)
Nurlatifah (02104007)

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN YPAK PADANG
2021

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kanker Payudara


Sub Topik : Pemeriksaan Payudara Sendiri ( SADARI)
Sasaran : Keluarga dan Pasien
Tempat : Ruang Bedah CW RSUP M.DJAMIL
Hari / Tanggal : Kamis, 17 Februari 2022
Waktu : Pukul 09.15 – 10.00 WIB (45 menit)

A. Latar Belakang Masalah


Kanker payudara merupakan tumor ganas yang menyerang jaringan sel-sel
payudara.Kanker payudara merupakan masalah paling besar bagi wanita di seluruh dunia
dan menyebabkan kematian utama bagi penderita kanker payudara. Penyakit kanker
payudara di negara berkembanng menunjukan bahwa penaykit kanker dengan persentase
kasus tertinggi, kurang lebih 43% kasus dan persentase kematian yaitu 12,9%.menurut
WHO sekitar 8-9% wanita menderita penyakit kanker payudara. Kasus kanker payudara
terus meningkat lebih dari 250.000 kasus baru, di Eropa dilakukan penelitian kanker
payudara oleh American Cancer Society (ACS) hampir 178.000 wanita yang telah di
diagnosis kanker payudara dan jumlah tersebut ditambah 2 juta wanita yang memiliki
riwayat penyakit ini. ( infodatin,2018).
Faktor resiko yang erat kaitanya dengan peningkatan insiden kanker payudara antara
lain jenis kelamin wanita, usia >50 tahun riwayat keluarga dan genetik (pembawa mutasi
gen (BRCA1, BRCA2, ATM atau TP53 (p53)), riwayat penyakit payudara sebelumnya,
riwayat mentruasi dini (<12 tahun ) atau manarche lambat (>55 tahun), riwayat
reproduksi ( tidak memiliki anak dan tidak menyusui), hormonal, obesitas, konsumsi
alkohol, riwayat radiasi dinding dada dan faktor lingkungan.
Berdasarkan pengamatan kelompok di irna bedah wanita RSUP Dr.M.Djamil Padang
selama 1 minggu, dari rata-rata 25 orang pasien yang dirawat setiap harinya, 5 pasien
(20%) merupakan pasien dengan masalah kanker payudara. Oleh karena itu, kelompok
ingin melakukan penyuluhan mengenai pemeriksaan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) sebagai salah satu pemeriksaan dini yang bisa dilakukan masyarakat untuk
mendeteksi adanya kelainan pada payudara, sehingga pencegahan secara dini pun dapat
dilakukan .
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga dan paseien dapat
melakukan deteksi dini kanker payudara dengan SADARI.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan, pasien dan keluarga diharapkan
mampu:
a. Pengertian dari SADARI
b. Tujuan SADARI
c. Manfaat SADARI
d. Teknik SADARI
e. Hal-hal yang harus dilakukan jika menemukan benjolan

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)


Adapun materi yang akan kami sajikan adalah :
1. Pengertian SADARI
2. Waktu pemeriksaan SADARI
3. Manfaat SADARI
4. Teknik SADARI
5. Hal-hal yang harus dilakukan jika menemukan benjolan

D. Pelaksanaan
1. Topik
Penyuluhan Kanker Payudara dengan Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
2. Sasaran
Pasien dan kelurga yang ada di Ruangan Bedah CW
3. Metode
Ceramah, demonstrasi dan diskusi/tanya jawab
4. Media
Leaflet
Infocus

5. Waktu dan tempat


Hari : Kamis, 17 Februari 2022
Jam : 09.15 WIB s/d 10.00 WIB
Tempat : Di Ruang Bedah CW
6. Setingan tempat

Keterangan :
: Pembimbing Akademik : Penyaji

c : Pembimbing Klinik : Peserta


: Observer : Moderator
: Fasilitator

7. Uraian Tugas
a. Moderator
 Membuka dan menutup acara
 Memperkenlakan anggota kelompok
 Memperkenalkan dosen pembimbing
 Menjelaskan tentang topik penyuluhan
 Menjelaskan kontrak waktu, bahasa,tujuan dan tata ertib penyuluhan
 Menjaga kelancaran acara
 Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami
b. Pemateri
 Mempresentasikan materi
 Mengevaluasi peserta tentang materi yang diberikan
 Menyimpulkan materi
 Mengucapkan salam

c. Fasilitator
 Bersama moderator menjalin kerjasama dalam acara penyuluhan
 Memotivasi peserta kegiatan dalam bertanya
 Menjadi contoh kegiatan
 Menjawab pertanyaan
d. Observer
 Mengamati jalannya kegiatan
 Mengevaluasi kegiatan
 Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan

8. Kegiatan penyuluhan kesehatan

No Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta Waktu


1 Pendahuluan : 1. Menjawab salam 5 menit
2. Mendengarkan dan
1. Mengucapkan salam.
memperhatikan
2. Memperkenalkan diri
3. Memperkenalkan diri
anggota kelompok
4. Mendengarkan dan
3. Meminta pasien dan
memperhatikan
keluarga memperkenalkan
5. Mendengarkan dan
diri .
memperhatikan
4. Menjelaskan tentang topik
penyuluhan
5. Menjelaskan dan membuat
kontrak waktu,bahasa,tujuan
dan tata tertib penyuluhan

2 Pelaksanaan : 1. Mengemukakan 25 menit


1. Pemateri mengkaji pendapat
pengetahuan pasien dan 2. Mendengarkan
keluarga tentang 3. Mendengarkan dan
pengertian sadari memperhatikan
2. Memberikan 4. Mengemukakan
reinforcemen positif pendapat
3. Menjelaskan tentang 5. Mendengarkan
pengertian sadari 6. Mendengarkan dan
4. Pemateri mengkaji memperhatikan
pengetahuan pasien dan 7. Mengemukakan
keluarga tentang waktu pendapat
pemeriksaan sadari 8. Mendengarkan
5. Memberikan 9. Mendengarkan dan
reinforcement positif memperhatikan
6. Menjelaskan tentang 10. Mengemukakan
waktu pemeriksaan pendapat
sadari 11. Mendengarkan
7. Pemateri mengkaji 12. Mendengarkan dan
pengetahuan pasien dan memperhatikan
keluarga tentang manfaat 13. Mengemukan
sadari pendapat
8. Memberikan 14. Mendengarkan
reinforcement positif 15. Mendengarkan dan
9. Menjelasakan manfaat memperhatikan
sadari 16. Mengajukan
10. Pemateri mengkaji pertanyaan
pengetahuan pasien dan 17. Mendengarkan dan
keluarga tentang teknik memperhatikan
sadari
11. Memberikan
reinforcement positif
12. Menjelaskan dan
mendemontrasikan
tentang teknik sadari.
13. Mengkaji pengetahuan
pasien dan keluarga
tentang hal-hal yang
harus dilakukan jika
menemukan benjolan
14. Memberikan
reinforcement positif
15. Menjelaskan tentang hal-
hal yang harus dilakukan
jika menemukan
benjolan
16. Memberi kesempatan
pada pasien dan keluarga
untuk menanyakan hal-
hal yang kurang jelas.
17. Menjawab pertanyaan

3 Penutup 1. Mengemukakan 15 menit


1. Meminta salah satu pendapat
peserta penyuluhan 2. Mendengarkan
untuk mengulang 3. Mendengarkan dan
kembali beberapa memperhatikan
informasi yang telah 4. Menjawab salam
diberikan
2. Memberikan
reinforcement positif
3. Menyimpulkan isi materi
bersama semua peserta
penyuluhan
4. Memberikan salam
penutup

E. Evaluasi
Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan tentang asma, diharapkan masyarakat mampu :
1. 65% dari pasien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian SADARI
2. 65% dari pasien dan keluarga mampu menjelaskan tujuan SADARI
3. 60% dari pasien dan keluarga mampu menyebutkan manfaat SADARI
4. 60% dari pasien dan keluarga mampu menjelaskan teknik SADARI
5. 60% dari pasien dan keluarga mampu menjelaskan hal-hal yang harus
dilakukan jika ditemukan benjolan

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Kanker Payudara


Ca mammae adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh
berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika
benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar
(metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah
bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa
bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit (Kusuma, 2015).

B. Faktor-Faktor Kanker Payudara


Meskipun belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para peneliti
telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Ada beberapa faktor yang bisa
meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker payudara .
Beberapa di antaranya:
a. Usia
Resiko kanker payudara semakin meningkat dengan bertambahnya umur
b. Faktor Hormon
Hormon merupakan faktor yang berpengaruh, seperti manerke dini, resiko kanker
payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi sebelum usia 12
tahun, monopouse setelah umur 55 tahun, tidak menikah atau tidak pernah
melahirkan anak, dan melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun , serta
penggunaan pil KB atau terapi hormon esterogen
c. Riwayat Pribadi Tentang Kanker Payudara
Resiko mengalami kanker payudara pada payudara sebelahnya meningkat hampir
1% setiap tahun.
d. Riwayat Keluarga
Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita kanker, memiliki resiko 3
kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.
e. Faktor Genetik
Terdapat 2 varian gen BRCA1 dan BRCA2 yang merupakan satu suseptibilikus
kanker payudara. Jika seseorang wanita memiliki salah satu gen tersebut maka
kemungkinan menderita kanker payudara sangatlah besar

f. Pernah menggunakan Obat Hormonal yang Lama


Seperti terapi sulih hormon atau hormonal replacement therapy(HRT) dan
pengobatan kemnadulan (Infertilitas)
g. Radiasi
Inonisasi terutama pada bagian dada setelah masa pubertas dan sebelum usia 30
tahun beresiko hampir 2 klai lipat
h. Wanita yang Obesitas
Pasca monopouse, konsumsi lemak dan konsumsi alkohol berlebih.

C. Gejala-gejala Kanker Payudara


1. Payudara asimetris
2. Perubahan bentuk dan besarnya payudara
3. Adanya benjolan di payudara
4. Nyeri pada payudara
5. Kulit pada payudara menebal
6. Kulit puting susu dan aerolla melekuk ke dalam atau berkerut
7. Adanya luka atau borok yang tidak sembuh
8. Keluar cairan yang tidak normal dari putting susu, cairan dapat berupa nanah, darah,
cairan encer atau keluar air susu pada wanita yang tidak hamil dan menyusui.

D. Pengertian SADARI
SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya kanker payudara pada wanita. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan
cermin dan dilakukan oleh wanita yang sudah menstruasi. Pemeriksaan payudara sendiri
dilakukan se- tiap 1 bulan sekali dan dapat menjadi instrumen bagian penting dari
perawatan kesehatan, yang dapat melindungi perempuan dari resiko kanker payudara
dan merupakan penapisan yang efektif untuk mengetahui lesi payudara. Pemeriksaan
payudara sendiri dapat dilakukan hari ke – 5 dan ke – 10 dari siklus menstruasi, dengan
menghitung hari pertama haid sebagai hari pertama karena pada masa itu retensi cairan
minimal dan payudara dalam keadaan lembut, tidak keras, membengkak sehingga jika
ada pemebengkakan akan lebih mudah ditemukan ( Mulyani, 2013). Indikasi utama
SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker payudara dengan mengamati
payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolah, perubahan warna
kulit, puttting berisik dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah (Olfah dkk, 2013).
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pengembangan kepedulian seorang
wanita terhadap kondisi payudaranya sendiri. Tindakan ini dilengkapi dengan langkah-
langkah khusus untuk mendeteksi secara awal penyakit kanker payudara. Kegiatan ini
sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh semua wanita tanpa perlu merasa malu kepada
pemeriksa, tidak membutuhkan biaya, dan bagi wanita yang sibuk hanya perlu
menyediakan waktu selama kurang lebih lima menit. Tidak diperlukan waktu khusus,
cukup dilakukan saat mandi atau pada saat sedang berbaring. SADARI sebaiknya mulai
dilakukan saat seorang wanita telah mengalami menstruasi. Tingkat sensitivitasnya
(kemampuannya untuk mendeteksi kanker payudara) dalah sekitar 20-30% (Nisman,
2011).

E. Manfaat SADARI
1. Dapat mendeteksi adanya tumor dalam ukuran kecil.
2. Dapat mendeteksi adanya kanker payudara stadium dini.
3. Dapat mencegah penyakit kanker payudara.
4. Dapat menemukan adanya kelainan pada payudara.
5. Dapat menurunkan angka kematian wanita akibat kanker payudara

F. Teknik-teknik SADARI
1. Buka baju dan tanggalkan pakaian-bra Anda dan berdiri tegak di depan cermin
dengan kedua lengan lurus ke bawah. Perhatikan ada-tidaknya perubahan ukuran
dan bentuk dari payudara Anda, seperti lekukan atau kerutan dari kulit.
2. Melihat Perubahan di Hadapan Cermin. Lihat pada cermin, bentuk dan
keseimbangan bentuk payudara (simetris atau tidak), perubahan puting susu, serta
kulit payudara didepan kaca. Cara melakukan:
 Berdiri Tegak didepan cermin
- Posisi kedua lengan lurus ke bawah disamping badan.
- Perhatikan bentuk dan ukuran payudara. Normal jika ukuran satu dengan
yang lain tidak sama.
- Kemudian, perhatikan juga bentuk puting dan warna kulit. Apakah
payudara berkerut, cekung ke dalam, atau menonjol ke depan karena
benjolan. Puting yang berubah posisi di mana seharusnya menonjol
keluar, malahan tertarik ke dalam, dengan warna memerah, kasar, dan
terasa sakit.
 Kedua tangan diangkat
- Tangan diangkat diatas kepala. Dengan maksud untuk melihat retraksi
kulit, perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya atau kelainan
pada kedua payudara. Kembali amati perubahan yang terjadi pada
payudara Anda, seperti perubahan warna, tarikan, tonjolan, kerutan,
perubahan bentuk puting atau permukaan kulit menjadi kasar.

 Berdiri tegak didepan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri.
Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.

 Menegangkan otot-otot bagian dada dengan memegang pinggang / tangan


menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla. Lalu
perhatikan apakah ada terjadi perubahan pada bentuk payudara. Masih dengan
posisi demikian, bungkukkan badan dan tandai apakah ada perubahan yang
mencurigakan perubahan atau kelainan pada bagian puting.
 Angkat lengan kiri. Basahi telapak tiga jari tengah tangan kanan dengan body
lotion, telusuri payudara kiri. Rabalah dengan tekanan mantap dengan
menggerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil)
mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting
susu, dari tulang clavicula kearah payudara bawah (arah vertikal), atau dari
arah ketiak menuju dada bagian tengah (arah horizontal). Rasakan setiap
benjolan atau massa di bawah kulit.

 Putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda
perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di
setiap tempat. Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang
besar. Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang
luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting
payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali
dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae.
Tekanan payudara memutar searah jarum jam dengan bidang datar dari jari-
jari Anda yang dirapatkan. Dimulai dari posisi jan 12.00 pada bagian puting
susu.

 Menggunakan
kedua tangan, kemudian
tekan payudara Anda untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting
payudara.

 Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda ke samping
dan rasakan ketiak Anda dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau
tidak.

3. Saat mandi
4. Berbaring

G. Hal-hal Yang Harus Dilakukan Jika Ditemukan Benjolan


Pertama sadarilah bahwa upaya SADARI yang kita lakukan adalah untuk
melakukan deteksi dini- sangat awal-sehingga kita punya harapan besar bahwa
masalah yang kita temui adalah masalah yang ringan, bisa diobati, dan
penyembuhannya dapat dilakukan dengan baik. Yang kedua adalah berusahalah untuk
tenang jika menemukan benjolan. Jangan berusaha memijat-mijat benjolan tersebut
karena pemijatan tidak akan membuat benjolan menegecil, sebaliknya justru dapat
membuat masalah menjadi lebih berat jika benjolan ini merupakan masalah atau
penyakit. Yang ketiga adalah segera konsultasikan dengan dokter yang tepat untuk
mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
a. Mammografi
Mammografi merupakan proses pemeriksaan payudara manusia menggunakan
sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv). Melalui pemeriksaan
Mammografi, angka kematia karena kanker payudara dapat diturunkan sampai
30%. Metode mammografi, sinar X yang dipancarkan sangat kecil, sehingga
metode ini relatif mudah. Mammografi merupakan suatu tes yang aman yang
bertujuan untuk melihat adanya masalah pada payudara wanita.
b. Biopsi
Suatu tes untuk mengambil sejumlah kecil jaringan dari benjolan dan daerah
sekitar benjolan. Jaringan tersebut dikirim ke laboratorium untuk dilakukan tes,
dicari adanya perubahan-perubahan yang menunjukkan adanya kanker. Benjolan
atau perubahan yang ditemukan pada payudara dapat bersifat jinak (bukan kanker)
atau ganas (kanker) dan jika kanker payudara dapat lebih dini maka wanita
kemungkinan bertahan dari penyakit ini lebih baik serta banyak terapi untuk
kanker payudara.
c. Mammogram diagnostik dilakukan ketika seorang wanita memiliki gejala-gejala
kanker payudara atau terdapat benjolan di payudara dan mammogram ini
memakan waktu lebih lama karena gambar yang diambil juga lebih banyak.
d. Mammogram digital untuk mengambil gambaran elektronik payudara dan
menyimpannya langsung di komputer. Penelitian terbaru tidak menunjukkan
bahwa gambaran digital lebih baik dalam menemukan kanker dibandingkan film
Sinar X.
DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society.2019.Breast Cancer Facts & Figures 2018-2019.

Nurarif & Amin H, Kusuma, Hardi.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis Nanda NIC-NOC.Jakarta: Medication.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52137/Chapter 20II.pdf sequence 4

infodatin.2018.Stop Kanker: Situasi Penyakit Kanker.Kementeria Kesehatan RI

Pjj kemenkes Modul Praktikum Kesehatan Reproduksi dan KB “Pedoman Praktek


Pemeriksaan Payudara Sendiri’(SADARI).

(https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/pedoman-praktikum-1)

Anda mungkin juga menyukai