Kelompok IC
NAMA : T. JEKSEN ELATH, S.Kep
INDAH FIRDAYANTI, S.Kep
NONSIATA REFWUTU, S.Kep
JEANE V SEPAKA, S.Kep
PROGRAM STUDI : PROFESI Ners
CI LAHAN CI INSTITUSI
NIP : NIDN :
A. Latar Belakang
Konduksi atau hantaran merupakan proses aktif yang bekerja sendiri dan memerlukan
penggunaan energi oleh saraf. Konduksi inpuls saraf walaupun cepat, namun berlangsung
lebih lambat daripada listrik, karena jaringan saraf merupakan konduktor pasif yang relatif
sangat buruk. Saraf memerlukan potensial eberapa volt untuk dapat menghasilkan impuls,
sebab sel saraf mempunyai ambang yang rendah terhadap rangsangan (impuls).
Kata epilepsi berasal dari kata Yunani “epilambanein” yang berarti serangan dan
menunjukkan bahwa sesuatu dari luar yang menimpa dirinya sehingga ia jatuh. Epilepsi
tidak dianggap sebagai suatu penyakit, tetapi lebih diyakini sebagai suatu kutukan roh
jahat atau kekuatan gaib yang merasuki seseorang.
Epilepsi sudah dikenal sekitar 2000 tahun SM di daratan China, namun Hipocrateslah
yang pertama mengenalkan epilepsi sebagai suatu penyakit dalam bukunya “On the
Sacred Disease” yang menyatakan bahwa terjadinya epilepsi bukan karena kekuatan
supranatural, tetapi berasal dari dalam diri penderita itu sendiri.
Di Indonesia, epilepsi lebih dikenal dengan istilah-istilah berikut ini: sawan, ayan, dan
gila babi. Sehingga sampai saat ini pengobatannya masih menggunakan cara-cara mistik.
Epilepsi merupakan suatu masalah neurologis yang relatif lebih sering terjadi dan dapat
menyerang semua kelompok usia, juga segala jenis bangsa dan keturunan di seluruh
dunia. Lebih kurang 70 % dapat terjadi sebelum usia 20 tahun, dan lebih sering terjadi
pada masa kanak-kanak.
Epilepsy dan status epileptikus merupakan bagian dari gejala konvulsif. Epilepsy adalah
gejala kompleks dar banyak gangguan berat dari fungsi otak dengan karakteristik kejang
berulang.
Keadaan ini dapat dihubungkan dengan kehilangan kesadaran, gerakan berlebihan,
hlangnya tonus otot atau gerakan, serta gangguan perlaku, alam perasaan, sensasi, dan
persepsi.sehingga epilepsy bukan penyakit tetapi suatu gejala
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan epilepsi diharapkan keluarga pasien
dapat memahami konsep tentang penyakit epilepsi dan penanganannya
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang epilepsi diharapkan audiens dapat:
a. Menyebutkan Pengertian epilepsi
b. Menyebutkan Penyebab Penyakit epilepsi
c. Menyebutkan tanda dan gejala epilepsi
d. Menjelaskan bagaimana perawatan anak dengan epilepsi
e. Menyebutkan Cara pertolongan pertama pada anak yang menderita epilepsi.
C. Pelaksanaan kegiatan
1. Pokok Pembahasan
a. Pengertian Epilepsi
b. Penyebab Epilepsi
c. Gejala Epilepsi
d. Perawatan Epilepsi
e. Pertolongan pertama pada anak yang mengalami epilepsi
2. Sasaran dan target
Orang tua anak yang menderita epilepsi
3. Metode Penyuluhan
a. Penyampaian materi
b. Diskusi dan Tanya jawab
4. Media dan Alat Bantu
a. Leaflet
b. Poster
5. Waktu dan tempat
Pemateri : T. Jeksen Elath
Hari/ Tanggal : Jumat 13 Januari 2023
Waktu Pembelajaran : 1 x 30 menit
Tempat : RSUD Labuang Baji Makassar
8. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
2) Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
3) Tempat dan media serta alat sesuai rencana
4) Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
b. Evaluasi Proses
1) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
2) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
3) Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
4) Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan sampai
selesai
5) Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berjalan
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta mampu menyebutkan pengertian epilepsi
2) Peserta mampu menyebutkan penyebab penyakit epilepsi
3) Peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala Epilepsi
4) Peserta mampu menjelaskan tentang perawatan pada anak epilepsi
5) Peserta mampu menyebutkan bagaimana pertolongan pertama pada anak
yang mengalami epilepsy
9. Penutup
Setelah kegiatan penyuluhan ini dilakukan, diharapkan keluarga dan orang tua
pasien dapat mengetahui tentang perawatan pada anak epilepsi dan dapat
melakukan pertolongan pertama pada anak jika terjadi epilepsi.
Kelompok IC
( )
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Epilepsi
Epilepsi berasal dari bahasa Yunani “epi” yang berarti atas dan “lepsia” berarti
menyerang, karena dulu epilepsi dianggap sebagai serangan dari atas atau kutukan dari
surge
Epilepsi merupakan kumpulan gejala dari beberapa kelainan fungsi otak yang dapat
ditandai dengan terjadinya kejang berulang. Epilepsi bisa terjadi karena adanya gangguan
listrik pada sel-sel saraf pada satu bagian otak sehingga pada bagian tersebut terjadi
hantaran listrik yang tidak terkontrol, terjadi berulang, dan abnormal. Status epileptikus
adalah aktivitas kejang yang berlangsung terus menerus lebih dari 30 menit tanpa pulihnya
kesadaran.
3. Gejala Epilepsi
Gejala epilepsi tergantung dari jenis epilepsi yang diderita. Adapun secara umum gejala
yang sering dialami adalah :
Kehilangan kesadaran
Kejang
Produksi liur bertambah
Tertidur selama 2-3 jam setelah serangan, pulih setelah beberapa menit, jam atau
bahkan hari
Mengeluh sakit kepala, capek setelah serangan
Terjadi peningkatan tekanan darah, denyut nadi saat serangan
Sebelum serangan pasien bisa mengalami “aura” seperti perasaan takut, mual, merasa
melihat/mencium/mengecap sesuatu, merasa aneh di satu anggota badan
Terjadi perubahan tingkah laku seperti mudah marah, tersinggung, tegang beberapa
jam atau hari sebelum serangan
4. Perawatan Epilepsi
Kenali faktor pencetus serangan epilepsi misal capek, lapar, menonton TV, dll
Hindari faktor pencetus serangan
Hindari jangan sampai capek
Minum obat secara teratur
Posisikan tidur di tempat yang datar , miringkan kepala saat serangan terjadi
Jauhkan benda-benda yang dapat membahayakan
Masukkan benda yang lunak di mulut saat serangan terjadi
Kendorkan pakaian
Kenali tanda awal akan terjadi serangan misal marah, tidak mau makan, gangguan
penglihatan/pendengaran, dll
Segera berikan obat jika mulai muncul tanda-tanda awal tersebut
Pada anak-anak jika terjadi panas tinggi segera bawa ke puskesmas/dokter sebelum
terjadi kejang
Pada anak-anak agar berobat secara teratur sampai dengan 3 tahun bebas serangan
epilepsi, kemudian dosis obat akan dikurangi secara bertahap dalam waktu 6 bulan
5. Pertolongan pertama pada anak yang mengalami epilepsi
Longgarkan atau buka pakaian anak sehingga tidak ada yang membuat kondisinya
semakin buruk
Posisikan dengan kepala miring untuk membuat anak mudah bernapas.
Jauhkan dari benda benda yang akan membuatnya terluka dan ternentur.
Apabila kejang semakin parah segera bawa ke dokter untuk dilakukan diagnosis dan
pemeriksaan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/15889178/225160127-ASUHAN-KEPERAWATAN-EPILEPSI-
PADA-ANAK
Wong, Donna L., et al. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Volume 2. Alih
bahasa Agus Sunarta, dkk. EGC : Jakarta.