Disusun Oleh:
KELOMPOK 4 B1
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
IV. Media
1. X-Banner
V. Materi
1. Pengertian EPILEPSI
2. Etiologi EPILEPSI
3. Tanda dan gejala EPILEPSI
4. Penatalaksanaan EPILEPSI
VI. Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Penanggung
. Jawab
1. 5 menit Pembukaan Dwiko Nur
1. Penyampaian salam 1. Membalas salam Gunawan, S.Kep
2. Perkenalan 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan topik 3. Mendengarkan
penyuluhan
4. Menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan
5. Kontrak waktu 5. Mendengarkan dan
menyetujui
2. 35 menit Penyajian materi Akhmad Ismail, S.
1. Pengertian 1. Memperhatikan dan Kep
EPILEPSI mendengarkan
2. Etiologi EPILEPSI 2. Memperhatikan dan
mendengarkan
3. Tanda dan gejala
3. Memperhatikan dan
EPILEPSI mendengarkan
4. Penatalaksanaan 4. Memperhatikan dan
EPILEPSI mendengarkan
5. Memperhatikan,
Bertanya dan
mengemukakan
pendapat
VII. Pengorganisasian
1. Moderator : Dwiko Nur Gunawan, S.Kep
2. Penyaji : Akhmad Ismail, S. Kep
3. Notulen : Evodia Lusia Meo Thena , S. Kep
4. Fasilitator : - Liana O. Rompis, S.Kep
- Simpliana Rosa, S.Kep
5. Pengamat : - Liana O.Rompis, S. Kep
Keterangan :
: Penyaji
: Moderator
: Notulen
: Fasilitator
: Pengamat
: Peserta
: Media penyuluhan
X. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Tersedianya materi
b. Tersedianya SAP
c. Tersedianya media: Lembar Balik dan Leaflet
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
e. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
f. Peserta hadir ditempat penyuluhan
g. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang Bona I RSUD Dr.
Soetomo Surabaya
h. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
e. Suasana penyuluhan tertib
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama
penyuluhan berlangsung
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang datang 10 orang atau lebih
b. Peserta memahami materi yang telah disampaikan oleh penyaji
c. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan
dengan benar yang diajukan penyaji.
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
Epilepsi berasal dari bahasa Yunani, Epilambanmein yang berarti
serangan. Dahulu masyarakat percaya bahwa epilepsi disebabkan oleh roh jahat
dan dipercaya juga bahwa epilepsi merupakan penyakit yang bersifat suci. Latar
belakang munculnya mitos dan rasa takut terhadap epilepsi berasal hal tersebut.
Mitos tersebut mempengaruhi sikap masyarakat dan menyulitkan upaya
penanganan penderita epilepsi dalam kehidupan normal.Penyakit tersebut
sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 2000 sebelum Masehi. Orang pertama yang
berhasil mengenal epilepsi sebagai gejala penyakit dan menganggap bahwa epilepsi
merupakan penyakit yang didasari oleh adanya gangguan di otak adalah
Hipokrates. Epilepsi merupakan kelainan neurologi yang dapat terjadi pada setiap
orang di seluruh dunia.12
Epilepsi merupakan manifestasi gangguan fungsi otak dengan berbagai
etiologi, dengan gejala tunggal yang khas, yaitu kejang berulang akibat lepasnya
muatan listrik neuron otak secara berlebihan dan paroksimal.13 Terdapat dua
kategori dari kejang epilepsi yaitu kejang fokal (parsial) dan kejang umum. Kejang
fokal terjadi karena adanya lesi pada satu bagian dari cerebral cortex, di mana pada
kelainan ini dapat disertai kehilangan kesadaran parsial. Sedangkan pada kejang
umum, lesi mencakup area yang luas dari cerebral cortex dan biasanya mengenai
kedua hemisfer cerebri. Kejang mioklonik, tonik, dan klonik termasuk dalam
epilepsi umum.14,15
Bangkitan epilepsi adalah manifestasi klinis dari bangkitan serupa
(stereotipik) yang berlebihan dan abnormal, berlangsung mendadak dan sementara,
dengan atau tanpa perubahan kesadaran. Disebabkan oleh hiperaktifitas listrik
sekelompok sel saraf di otak dan bukan disebabkan oleh suatu penyakit otak akut.16
Kejang epilepsi harus dibedakan dengan sindrom epilepsi. Kejang epilepsi
adalah timbulnya kejang akibat berbagai penyebab yang ditandai dengan serangan
tunggal atau tersendiri.1 Sedangkan sindrom epilepsi adalah sekumpulan gejala dan
tanda klinis epilepsi yang ditandai dengan kejang epilepsi berulang, meliputi
berbagai etiologi, umur, onset, jenis serangan, faktor pencetus, kronisitas.16
Kejang adalah kejadian epilepsi dan merupakan ciri epilepsi yang harus
ada, tetapi tidak semua kejang merupakan manifestasi epilepsi.1 Seorang anak
terdiagnosa menderita epilepsi jika terbukti tidak ditemukannya penyebab kejang
lain yang bisa dihilangkan atau disembuhkan, misalnya adanya demam tinggi,
adanya pendesakan otak oleh tumor, adanya pendesakan otak oleh desakan tulang
cranium akibat trauma, adanya inflamasi atau infeksi di dalam otak, atau adanya
kelainan biokimia atau elektrolit dalam darah. Tetapi jika kelainan tersebut tidak
ditangani dengan baik maka dapat menyebabkan timbulnya epilepsi di kemudian
hari.16
2. Epidemologi
Kejang merupakan kelainan neurologi yang paling sering terjadi pada
anak, di mana ditemukan 4 – 10 % anak-anak mengalami setidaknya satu kali
kejang pada 16 tahun pertama kehidupan. Studi yang ada menunjukkan bahwa
150.000 anak mengalami kejang tiap tahun, di mana terdapat 30.000 anak yang
berkembang menjadi penderita epilepsi.17
Faktor resiko terjadinya epilepsi sangat beragam, di antaranya adalah
infeksi SSP, trauma kepala, tumor, penyakit degeneratif, dan penyakit metabolik.
Meskipun terdapat bermacam-macam faktor resiko tetapi sekitar 60 % kasus
epilepsi tidak dapat ditemukan penyebab yang pasti. Berdasarkan jenis kelamin,
ditemukan bahwa insidensi epilepsi pada anak laki – laki lebih tinggi daripada anak
perempuan.18
Epilepsi paling sering terjadi pada anak dan orang lebih tua (di atas 65
tahun). Pada 65 % pasien, epilepsi dimulai pada masa kanak-kanak. Puncak
insidensi epilepsi terdapat pada kelompok usia 0-1 tahun, kemudian menurun pada
masa kanak-kanak, dan relatif stabil sampai usia 65 tahun. Menurut data yang ada,
insidensi per tahun epilepsi per 100000 populasi adalah 86 pada tahun pertama, 62
pada usia 1 – 5 tahun, 50 pada 5 – 9 tahun, dan 39 pada 10 – 14 tahun.2
3. Etiologi
Etiologi dari epilepsi adalah multifaktorial, tetapi sekitar 60 % dari kasus
epilepsi tidak dapat ditemukan penyebab yang pasti atau yang lebih sering kita
sebut sebagai kelainan idiopatik.2 Terdapat dua kategori kejang epilepsi yaitu
kejang fokal dan kejang umum. Secara garis besar, etiologi epilepsi dibagi menjadi
dua, yaitu :19
Kejang Fokal Kejang Umum
a. Trauma kepala a. Penyakit metabolik
b. Stroke b. Reaksi obat
c. Infeksi c. Idiopatik
d. Malformasi vaskuler d. Faktor genetik
e. Tumor (Neoplasma) e. Kejang fotosensitif
f. Displasia
g. Mesial Temporal Sclerosis
4. Klasifikasi
Klasifikasi International League Against Epilepsy (ILAE) 1981 untuk
kejang epilepsi :20
No Klasifikasi Kejang Epilepsi
1. Kejang Parsial Kejang Parsial Kejang parsial sederhana dengan gejala
Sederhana motorik
Kejang parsial sederhana dengan gejala
somatosensorik atau sensorik khusus
Kejang parsial sederhana dengan gejala
psikis
Kejang Parsial Kejang parsial kompleks dengan onset
Kompleks parsial sederhana diikuti gangguan
kesadaran
Kejang parsial kompleks dengan
gangguan kesadaran saat onset
Kejang parsial Kejang parsial sederhana menjadi
yang menjadi kejang umum • Kejang parsial kompleks
kejang menjadi kejang umum • Kejang parsial
generalisata sederhana menjadi kejang parsial
sekunder kompleks dan kemudian menjadi kejang
umum
2. Kejang Umum Kejang absans
Absans atipikal
Kejang mioklonik
Kejang klonik
Kejang tonik-klonik
Kejang atonik
Klasifikasi International League Against Epilepsy (ILAE) 1989 untuk
sindroma epilepsi :21
No. Klasifikasi Sindroma Epilepsi
1. Berkaitan dengan Idiopatik Epilepsi anak benigna dengan
letak Fokus gelombang paku di
sentrotemporal (Rolandik
benigna)
Epilepsi anak dengan
paroksimal oksipital
Simptomatik Lobus temporalis
Lobus frontalis
Lobus parietalis
Lobus oksipitalis
Kronik progresif parsialis
kontinu
Kriptogenik
2. Epilepsi Umum Idiopatik Kejang neonates familial
benigna
Kejang neonates benigna
Epilepsi mioklonik benigna
pada bayi
Epilepsi absans pada anak
(pyknolepsy)
Epilepsi absans pada remaja
Epilepsi mioklonik pada
remaja
Epilepsi dengan serangan
tonik-klonik saat terjaga
Kriptogenik atau Sindroma West (spasme bayi)
simtomatik Sindroma Lennox-Gastaut
Epilepsi dengan kejang
mioklonik-astatik
Epilepsi dengan mioklonik
absans
Simptomatik Etiologi non spesifik
Ensefalopati mioklonik
neonatal
Epilepsi ensefalopati pada
bayi
Gejala epilepsi umum lain
yang tidak dapat
didefinisikan
Sindrom spesifik
Malformasi serebral
Gangguan metabolisme
No. Klasifikasi Sindroma Epilepsi
3. Epilepsi dan Serangan fokal Kejang neonatal
sindrom yang dan umum Tanpa Epilepsi mioklonik berat pada
tidak dapat gambaran tegas bayi
ditentukan fokal fokal atau umum Epilepsi dengan gelombang
atau generalisata paku kontinu selama
gelombang rendah tidur
(Sindroma Taissinare)
Sindroma Landau-Kleffner
4. Sindrom Khusus Kejang Demam
Status Epileptikus
Kejang berkaitan
dengan gejala
metabolik atau
toksik akut
5. Faktor Resiko
Gangguan stabilitas neuron – neuron otak yang dapat terjadi saat epilepsi,
dapat terjadi saat :22
Prenatal Natal Postnatal
a. Umur ibu saat hamil a. Asfiksia a. Kejang demam
terlalu muda (35 tahun) b. Bayi dengan berat b. Trauma kepala
b. Kehamilan dengan badan lahir rendah c. Infeksi SSPP
eklamsia dan (<200gram) d. Gangguan metabolik
hipertensi c. Kelahiran prematur
c. Kehamilan primipara atau postmatur
atau multipara d. Partus lama
d. Pemakaian bahan e. Persalinan dengan alat
toksik
1. World Health Organization. Epilepsy : Fact Sheet. 2012. [cited 2013 November 4].
Available from : URL http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs99/en.
2. Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD. Gangguan kejang pada bayi dan anak. In :
Rudolph AM, Hoffman JIE, editors. Buku Ajar Pediatri Rudolph Volume 3.
Jakarta : EGC; 2007.p.2134-40.
3. Kurtzke JF, Kurland LT. The epidemiology of neurologic disease. In Joynt, ed:
Clinical Neurology Volume 4. Philadelphia: Lippincott 1993: 80-8.
4. Senanayake N, Roman G. Epidemiology of epilepsy in the tropics. J Tropical &
Geographical Neurol 1992; 2: 10-9.
5. Aziz H, Ali SM, Frances P, Khan MI, Hasan KZ. Epilepsy in Pakistan: a population-
based epidemiologic study. Epilepsia 1994; 35: 950-8
6. Senanayake N. Epilepsy control in a developing country – the challenge for
tomorrow. Ceylon Med J 1987; 32: 181-99
7. Lee WL, Low PS, Murugasu B, Rajan Uma. Epidemiology of epilepsy among
Singapore children. Neurol J Southeast Asia 1997; 2: 31-5.
8. WHO. Epilepsy: Aetiology, Epidemiology and Prognosis. Facsheet No 165, Revised
February; 2011 [cited 2018 June 2]. Available from : URL http://www.who.int
9. Cheryl P Shore, Susan M Perkins, Joan K Austin. The Seizures and Epilepsy Program
for families of children with epilepsy: A preliminary study. Epilepsy & Behaviour
12 (2008) : 157-4.
10. Montanaro M, Battistella PA, Boniver C, dan Galeone D. Quality of life in young
Italian Patients with epilepsy. Neurological sciences 2004 ; 25(5): 264- 73.
11. M Pfaffilin, F Petermann, J Rau, TW May. The psychoeducational program for
children with epilepsy and their parents (FAMOSES) : Result of a controlled
pilot study and a survey of parent satisfaction over a five-year period. Epilepsy
& Behaviour 25 (2012): 11-16.
12. World Health Organization. Epilepsy : Historical Overview. 2000. [cited 2018 June
2]. Available form : URL http://www.who.int/infis/en/fact168.html
13. Robert S, Walter E, Warren B, et al. Epileptic Seizures and Epilepsy: Definition
Proposed by the International League Against Epilepsy (ILAE) and the
International Bureau for Epilepsy (IBE). Epilepsia 2005; 46(4):470-2.
14. Guidelines for epidemiologic studies on epilepsy. Commission on Epidemiology
and Prognosis, International League Against Epilepsy. Epilepsia. 1993;34:592-6.
15. Engel J Jr. A Proposed Diagnostic Scheme for People with Epileptic Seizures and
with Epilepsy: Report of the ILAE Task Force on Classification and Terminology.
Epilepsia 2001; 42(6):796-803.
16. Shorvon S. Epilepsy. In : Shorvon S, editors. Handbook of Epilepsy Treatment.
Blackwell science Ltd. 2000 :1-4
17. McAbee GN, Wark JE. A practical approach to uncomplicated seizures in children.
Am Fam Physician 2000;62(5):1109-16.
18. Annegers JF, Rocca WA, Hauser WA. Cause of epilepsy: contributions of the
Rochester epidemiology project. Mayo Clin Proc. 1996;71(6):570-575.
19. Robert F, Maslah S. Etiologies of Seizures. In: Overview of Epilepsy. 3rd ed.
Stanford Neurology. 2010: 8-10.
20. Commission on Classification and Terminology of the International League
Against Epilepsy. Proposal for revised clinical and electroencephalographic
classification of epileptic seizures. Epilepsia. 1981; 22(4):489-501.
21. Commission on Classification and Terminology of the International League
Against Epilepsy. Proposal for revised classification of epilepsies and epileptic
syndromes. Epilepsia. 1989; 30(4):389-399.
22. Wiknjosastro. Kehamilan dan Janin dengan Risiko Tinggi dalam Ilmu Kebidanan.
Edisi ketiga, Cetakan keempat. Yayasan Bina Pustaka Jakarta. 1997 : 33-9.
23. Epilepsy – Symptoms. 2012. [cited 2018 June 2]. Available from : URL
http://www.nhs.uk/Conditions/Epilepsy/Pages/Symptoms.aspx
24. Chadwick D. Diagnosis of Epilepsy. Lancet. 1990; 336:291-295.
25. Wyler AR. Modern management of epilepsy. Postgrad Med. 1993. 94(3):97- 108
26. Moshe SL, Pedley TA. Overview : Diagnostic evaluation. In: Engel J, Pedley TA,
editors. Epilepsy : A comprehensive Textbook 2nd Ed. Vol One. Philadelphia :
Lippincott Wiliams & Wilkins ; 2008 : 785 – 89.
27. Ruben I. Neuroimaginf of Epilepsy: Therapeutic Implications. NeuroRx. 2005 April;
2(2):384-93.
28. Dadiyanto DW, Muryawan MH, Soetadji A. Penatalaksanaan Kejang. In :
Sareharto TP, Bahtera T, Putranti AH, editors. Buku Ajar llmu Kesehatan Anak.
Semarang: Balai Penerbit UNDIP; 2011.p.138-39.
29. Abdul W. Difficulties in Treatment and Management of Epilepsy and Challenges in
New Drug Develpoment. Pharmaceuticals 2010, 3, 2090-110.
30. Heinz GW. Epilepsy Surgery: Current Role and Future Developments.
Epileptologie 2006; 23: 140-51.
31. Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD. Pertimbangan Terapi. In : Rudoplh AM,
Hoffman JIE, editors. Buku Ajar Pediatri Rudolph Volume 3. Jakarta : EGC;
2007.p.2145-48.
32. Yayasan Epilepsi Indonesia. YEI : Pertolongan Pertama. 2014 [cited 2018 June 2].
Available from: URL http://www.ina-epsy.org/p/pertolonganpertama.html.
33. Notoadmojo S. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Dalam : Notoadmojo S,
editor. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003.p. 114-
34.
34. Wawan A, Dewi M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.p.11-18.
35. Johannes H. Tingkat Pengetahuan, Perilaku, dan Kepatuhan Berobat Orang tua
dari Pasien Epilepsi Anak di Medan. Sari Pediatri [Internet]. 2010 Agustus [cited
2013 December 3]. Available from: http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-2-
8.pdf.
36. Bensley, Robert J, et al. Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat Edisi 2.
Jakarta: EGC; 2003.p.55.
37. Konsil Kedokteran Indonesia. Komunikasi Efektif Dokter-Pasien. Jakarta: Konsil
Kedokteran Indonesia; 2006.p.7-8.
38. Departemen Kehakiman RI. Bahan pokok penyuluhan hukum undang-undang
kesehatan dan undang-undang psikotropika 1997/1998. Jakarta; 1997.
39. Notoatmojo S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta;
2012.p.51-66.
40. Gulo W. Metodologi Penelitian. Jakarta:Grasindo; 2000.p.122-23.
41. Carr Eloise C.J., Allison Worth. The use of telephone interview for research. 2001
January Available from: http://jrn.sagepub.com/content/6/1/5/11
42. Telephone Interviews Mackman Research, 2013. Available from:
http://mackmanresearch.co.uk/researchmethods/telephone-interviews/
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN
MAHASISWAPROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kriteria Stuktur √ Kriteria Proses √ Kritera Hasil √
a. Kontrak waktu dan Pembukaan: a. Peserta yang
tempat diberikan a. Mengucapkan salam dan hadir 10 orang
satu hari sebelum memperkenalkan diri b. Acara dimulai
acara dilakukan b. Menyampaikan tujuan dan tepat waktu
b. Pengumpulan SAP maksud penyuluhan c. Peserta mengikuti
dilakukan satu hari c. Menjelaskan kontrak waktu dan acara sesuai
sebelum mekanisme dengan aturan
pelaksanaan d. Menyebutkan materi penyuluhan yang disepakati
penyuluhan d. Peserta
c. Peserta hadir pada Pelaksanaan: memahami
tempat yang telah a. Menggali pengetahuan dan materi yang telah
ditentukan Pengalaman sasaran penyuluhan disampaikan dan
d. Penyelenggaraan tentang operasi menjawab
penyuluhan b. Menjelaskan materi penyuluhan pertanyaan
dilakukan oleh berupa penatalaksanaan EPILEPSI dengan benar
mahasiswa Pengertian EPILEPSI
bekerjasama dengan Etiologi EPILEPSI
perawat ruangan Tanda dan gejala EPILEPSI
Ruang Bona IDr. Kemoterapi, efek samping dan
Soetomo Surabaya penanganannya
e. Pengorganisasian c. Memberikan kesempatan kepada
penyelenggaraan sasaran penyuluhan untuk
penyuluhan mengajukan pertanyaan mengenai
dilakukan sebelum materi yang disampaikan
dan saat penyuluhan d. Menjawab pertanyaan yang
dilaksanakan diajukan oleh peserta penyuluhan
f. Pengorganisasian e. Peserta antusias dalam mengikuti
penyelenggaraan penyuluhan
penyuluhan f. Peserta mendengarkan dan
dilakukan sebelum memperhatikan penyuluhan
dan saat penyuluhan dengan seksama
dilaksanakan
Catatan Evaluasi :
Kegiatan : Penyuluhan
Topik :Penatalaksanaan EPILEPSI
Hari : Rabu
Tanggal : 6 Juni 2018
Tempat : Poli Anak RSUD Dr. Soetomo
Waktu : 60 menit
Kegiatan Diskusi
1. Nama Penanya
....................................................................................................................................
Pertanyaan
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Jawaban
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. Nama Penanya
...................................................................................................................................
Pertanyaan
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Jawaban
...................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. Nama Penanya
...................................................................................................................................
Pertanyaan
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Jawaban
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
(…………………………….)