Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
A. Latar Belakang
Selama minggu akhir kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami
perubahan yang mempersiapkan diri ibu untuk menghadapi persalinan dan
memberi makan bayi. Payudara akan memproduksi banyak kolostrum. Rahim
akan menjadi lebih sensitif dan berkontraksi lebih sering, baik spontan atau
sebagai respon terhadap aktivitas dan gangguan ringan seperti gangguan
berjalan, bersin dan benturan pada perut.
Sebelum persalinan dimulai leher rahim akan melebar 1 atau 2 cm
(atau bahkan lebih jika ibu hamil sudah pernah melahirkan). Jaringan ikat dan
tulang rawan pada panggul akan rileks, memungkinkan gerakan sendi yang
lebih besar. Agar tulang panggul bisa membuka selam persalinan dan
pelahiran untuk memberi bayi ruang lebih banyak pada jalan lahir. Pada saat
bersamaan, sekresi vagina meningkat dan jaringan dinding vagina menjadi
lebih elastis.
Kesiapan bayi ibu untuk hidup di luar tubuh ibu bertepatan dengan
kemampuannya memproduksi berbagai substansi yang akan memberi umpan
balik pada peredaran darah ibu dan memainkan peran penting dalam memicu
perubahan yang mengawali persalinan. Kesiapan ibu itu sendiri baik secara
fisik maupun emosional untuk menghadapi persalinan juga penting. Biasanya,
saat waktu yang tepat untuk ibu maupun bayi tiba, persalinan akan dimulai.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan
klien dan keluarga dapat mengetahui dan memahami tentang persiapan
menghadapi persalinan.
2. Tujuan Khusus
C. Pelaksanaan Kegiatan
: Dosen
: Moderator
: Presenter : Observer
: Audien : Fasilitator
E. Kegiatan Penyuluhan
F. URAIAN TUGAS
1. Moderator : Salika Aprianti
Tugas
1. Memimpin pelaksana penyuluhan, memotivasi anggota
untuk mengikuti penyuluhan dengan tertib dan semangat.
2. Sebagai katalisator,yaitu mempermudah komunikasi dan
interaksi dengan menciptakan suasana untuk memotivasi
anggota.
3. Mengarahkan proses penyuluhan ke arah pencapaian
tujuan.
4. Menciptakan suasana yang mendukung.
2. Presenter : Fattihatir Rahmi
Tugas
1. Menjelaskan materi penyuluhan.
2. Menjawab pertanyaan audiens.
3. Fasilitator : Lola Herlina Fitri
Tugas
1. Menyediakan sarana dan prasarana.
2. Mencegah terjadinya hambatan dalam penyuluhan.
3. Memotivasi audien untuk mengajukan pertanyaan.
G. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Peserta diharapkan duduk menghadap ke arah penyaji
2. Media dan alat memadai
3. Setting sesuai dengan kegiatan
b. Evaluasi Proses
1. Peserta tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung.
2. Peserta dapat berperan serta aktif dalam menjawab pertanyaan
yang diajukan.
3. Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
dengan tertib dan kooperatif.
c. Evaluasi Hasil
Peserta dapat menjelaskan dan menyebutkan :
A. Pengertian Persalinan
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal.
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga
menantikannya selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah
untuk melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan
untuk mendeteksi dini adanya komplikasi, disamping itu bersama keluarga
memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir.
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin.
B. Tanda-tanda Persalinan
a. Sakit pinggang
Seperti kram menstruasi, dan dapat disertai dengan rasa tidak nyaman
dipaha.
Buang air beberapa kali dalam beberapa jam, dapat disertai dengan kram
perut atau gangguan pencernaan.
d. Desakan untuk berbenah
b. Keluarnya darah
Menjadi lebih lama, lebih kuat, dan atau lebih dekat jaraknya bersama
dengan berjalannya waktu, biasanya disebut “Sakit” atau “Sangat Kuat” dan terasa
didaerah perut pinggang, atau keduanya.
C. Macam-macam persalinan
1. Persalinan Normal
Persalinan normal adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang
kepala/ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat bantu, serta tidak melukai ibu
maupun bayi (kecuali episiotomi). Proses persalinan normal biasanya berlangsung
dalam waktu kurang dari 24 jam. (Manuaba, 2010).
Jika pada fase kedua/ kala dua persalinan tidak maju dan janin tidak juga
lahir, sedangkan Anda sudah kehabisan tenaga untuk mengejan, maka dokter akan
melakukan persalinan berbantu, yaitu persalinan dengan menggunakan alat bantu
yang disebut forsep atau vakum. Jika tidak berhasil maka akan dilakukan operasi
caesar.
Disebut juga ekstrasi vakum. Vakum adalah seatu alat yang menggunakan
cup ppenghisap yang dapat menarik bayi keluar dengan lembut.
3. Secsio Caesar
Yang dimaksud operasi caesar darurat adalah jika operasi dilakukan ketika proses
persalinan telah berlangsung. Hal ini terpaksa dilakukan karena ada masalah pada
ibu maupun janin. Beberapa keadaan yang memaksa terjadinya operasi caesar
darurat, antara lain :
1) Persalinan macet
Keadaan ini dapat terjadi pada fase pertama (fase lilatasi) atau fase kedua
(ketika Anda mengejan). Jika persalinan macet pada fase pertama, dokter akan
memberi obat yang disebut oksitosin untuk menguatkan kontraksi otot-otot rahim.
Dengan demikian mulut rahim dapat membuka. Ada teknik lain, yaitu
memecahkan selaput ketuban atau memberikan cairaan infus intrafena jika Anda
kekurangan cairan /dehidrasi. Jika cara-cara itu tidak berhasil, maka operasi
caesar akan dilakukan.
Jika persalinan macet pada fase kedua, dokter harus segera memutuskan
apakah persalinan dibantu dengan vakum atau forsep atau perlu segera dilakukan
operasi caesar. Hal yang menjadi pertimbangan untuk melanjutkan persalinan
pervaginam dengan alat (berbantu) atau operasi caesar, tergantung pada
penurunan kepala janin didasar tanggul, keadaan tanggul ibu, dan ada tidaknya
kegawatan pada janin.
Ketika janin stres, dia akan kekurangan oksigen. Pada pemeriksaan klinik
tanpak bahwa denyut jantung janin menurun. Secara normal, selama terjadi
kontraksi denyut jantung janin menurun sedikit, namun akan kembali ke frekuensi
asalnya, jika :
a) Prolaps tali pusat: jika tali pusat keluar melalui mulut rahim, dia bisa terjepit,
sehingga suplai darah dan oksigen kejanin berkurang. Keadaan ini berbahaya
jika janin dilahirkan secara normal lewat vagina, sehingga memerlukan
tindakan operasi caesar segara.
c) Stres janin berat : Jika denyut jantung janin menurun sampai 70x per menit,
maka harus segera dilakukan operasi caesar. Normalnya denyut jantung janin
adalah 120/160x per menit.
D. Persiapan Persalinan
Dalam hal ini penting adanya komunikasi antara dokter atau bidan
dan pasangan suami-istri. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
Pertimbangkan juga segi resiko dan efek yang terjadi setelahnya. Misalnya
dengan melahirkan normal, operasi caesar maupun waterbirth.
b. Tempat melahirkan
e. Persiapan kebutuhan
c) Sarung bersih
e) Pembalut
f) Handuk
g) Sabun
h) Kaos kaki
i) Baju ganti
a) Popok
b) Handuk bersih
PENUTUP
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan
aterm (bukan premature atau postmatur), mempunyai onset yang spontan
(tidak diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat
awitannya, mempunyai janin tunggal dengan presentase puncak kepala,
terlaksana tanpa bantuan artificial, tidak mencakup komplikasi, plasenta
lahir normal.Persalinan normal disebut juga partus spontan, adalah proses
lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa
bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
berlangsung kurang dari 24 jam. Bentuk-Bentuk Persalinan: Persalinan
spontan, Persalinan Bantuan, Persalinan Anjuran.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. 2010. Pengantar Obstetri. Jakarta: EGC.