Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSIAPAN MENGHADAPI KEHAMILAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

1. Ayu Melani Putri


2. Fattihatir Rahmi
3. Lola Herlina Putri
4. Nurul Haliza Rachmi
5. Salika Aprianti

DosenPembimbing : Etri Yanti, S.Kp, M.Biomed.

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Persiapan Persalinan


Sasaran : Klien dan keluarga
Tempat : ....................
Hari/tanggal : ......................
Waktu : ......................

A. Latar Belakang
Selama minggu akhir kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami
perubahan yang mempersiapkan diri ibu untuk menghadapi persalinan dan
memberi makan bayi. Payudara akan memproduksi banyak kolostrum. Rahim
akan menjadi lebih sensitif dan berkontraksi lebih sering, baik spontan atau
sebagai respon terhadap aktivitas dan gangguan ringan seperti gangguan
berjalan, bersin dan benturan pada perut.
Sebelum persalinan dimulai leher rahim akan melebar 1 atau 2 cm
(atau bahkan lebih jika ibu hamil sudah pernah melahirkan). Jaringan ikat dan
tulang rawan pada panggul akan rileks, memungkinkan gerakan sendi yang
lebih besar. Agar tulang panggul bisa membuka selam persalinan dan
pelahiran untuk memberi bayi ruang lebih banyak pada jalan lahir. Pada saat
bersamaan, sekresi vagina meningkat dan jaringan dinding vagina menjadi
lebih elastis.
Kesiapan bayi ibu untuk hidup di luar tubuh ibu bertepatan dengan
kemampuannya memproduksi berbagai substansi yang akan memberi umpan
balik pada peredaran darah ibu dan memainkan peran penting dalam memicu
perubahan yang mengawali persalinan. Kesiapan ibu itu sendiri baik secara
fisik maupun emosional untuk menghadapi persalinan juga penting. Biasanya,
saat waktu yang tepat untuk ibu maupun bayi tiba, persalinan akan dimulai.

B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan
klien dan keluarga dapat mengetahui dan memahami tentang persiapan
menghadapi persalinan.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan :


a) Klien atau keluarga mengetahui dan memahami tentang Pengertian
Persalinan.
b) Klien atau keluarga mengetahui dan memahami tentang Tanda-tanda
persalinan.
c) Klien atau keluarga mengetahui dan memahami tentang Macam-
macam persalinan.
d) Klien atau keluarga mengetahui dan memahami tentang Persiapan
persalinan
e) Klien atau keluarga mengetahui dan memahami tentang Suami
SIAGA

C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Topik : Persiapan Kehamilan


2. Sasaran dan Target : Klien dan Keluarga.
3. Materi : (Terlampir)
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi / demonstrasi dan tanya jawab
5. Waktu
Hari / Tanggal : .....
Pukul : ................
6. Media dan Alat
a. Leaflet
b. PPT
c. Laptop
D. Setting tempat

: Dosen

: Moderator

: Presenter : Observer

: Audien : Fasilitator

E. Kegiatan Penyuluhan

NO. KEGIATAN PENYULUHAN AUDIEN WAKTU


1. Pendahuluan 1. Mengucapan salam 1. Menjawab salam 5 menit
pembuka 2. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri 3.Berpartisipasi aktif
3.Menjelaskan tujuan dari 4. Memperhatikan
penyuluhan
4. Kontrak waktu

2. Pelaksanaan 1. Menggali pengetahuan p 1. Mengemukakan pendapat 20 menit


asien atau keluarga
tentang persiapan
2. Mendengarkan
persalinan
2. Memberikan
3. Mendengarkan dan
reinforcement positif
memperhatikan
3. Mejelaskan tentang
pengertian persalinan
4. Mengemukakan pendapat
4. Menggali pengetahuan p
asien atau keluarga
5. Mendengarkan
tentang tujuan persiapan
persalinan
6. Mendengarkan dan
5. Memberikan
memperhatikan
reinforcement positif.
6. Menjelaskan tentang 7. Mengemukakan pendapat
tanda-tanda persalinan
7. Menggali pengetahuan p
asien atau keluarga 8. Mendengarkan
tentang cara macam-
macam persalinan 9. Mendengarkan dan
8. Memberikan memperhatikan
reinforcement positif.
10.Mengemukakan pendapat
9. Menjelasan tentang
suami SIAGA
10. Memberikan
reinforcement positif

3. Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Memberikan kesimpulan 5 menit


yang telah disampaikan dari materi penyuluhan yang
2. Memberikan telah disampaikan
reinforcement 2. Menjawab salam
3. Mengucapkan salam

F. URAIAN TUGAS
1. Moderator : Salika Aprianti
Tugas
1. Memimpin pelaksana penyuluhan, memotivasi anggota
untuk mengikuti penyuluhan dengan tertib dan semangat.
2. Sebagai katalisator,yaitu mempermudah komunikasi dan
interaksi dengan menciptakan suasana untuk memotivasi
anggota.
3. Mengarahkan proses penyuluhan ke arah pencapaian
tujuan.
4. Menciptakan suasana yang mendukung.
2. Presenter : Fattihatir Rahmi
Tugas
1. Menjelaskan materi penyuluhan.
2. Menjawab pertanyaan audiens.
3. Fasilitator : Lola Herlina Fitri
Tugas
1. Menyediakan sarana dan prasarana.
2. Mencegah terjadinya hambatan dalam penyuluhan.
3. Memotivasi audien untuk mengajukan pertanyaan.

4. Observer : Ayu Melani Putri


Tugas
1. Mengamati kegiatan penyuluhan apakah telah sesuai
dengan rencana serta segala faktor pendukung dan faktor
penghambat jalannya penyuluhan.
2. Mencatat dan membuat laporan penyuluhan.

G. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur
1. Peserta diharapkan duduk menghadap ke arah penyaji
2. Media dan alat memadai
3. Setting sesuai dengan kegiatan

b. Evaluasi Proses
1. Peserta tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung.
2. Peserta dapat berperan serta aktif dalam menjawab pertanyaan
yang diajukan.
3. Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
dengan tertib dan kooperatif.

c. Evaluasi Hasil
Peserta dapat menjelaskan dan menyebutkan :

1. Peserta dapat Menjelaskan Pengertian Persalinan.


2. Peserta dapat Menjelaskan Tanda-tanda persalinan.
3. Peserta dapat Menjelaskan Macam-macam persalinan.
4. Peserta dapat Menjelaskan Persiapan persalinan
5. Peserta dapat Menjelaskan dan Mengerti tentang Suami SIAGA
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Persalinan
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal.
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga
menantikannya selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah
untuk melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan
untuk mendeteksi dini adanya komplikasi, disamping itu bersama keluarga
memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir.
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin.

B. Tanda-tanda Persalinan

Tanda-tanda persalinan dibagi menjadi tiga kategori yaitu tanda


kemungkinan persalinan, tanda awal persalinan, dan tanda positif persalinan. Ibu
hamil dapat saja mengalami semua tanda persalinan ini atau sebagian.

1. Tanda kemungkinan persalinan

a. Sakit pinggang

          Nyeri yang samar, ringan, mengganggu, dan dapat hilang-timbul.

b. Kram pada perut bagian bawah

         Seperti kram menstruasi, dan dapat disertai dengan rasa tidak nyaman
dipaha.

c. Tinja yang lunak

          Buang air beberapa kali dalam beberapa jam, dapat disertai dengan kram
perut atau gangguan pencernaan.
d. Desakan untuk berbenah

          Lonjakan energi yang mendadak menyebabkan ibu hamil melakukan


banyak aktivitas dan keinginan untuk menuntaskan persiapan bagi bayi.

2. Tanda awal persalinan

a. Kontraksi yang tidak berkembang

          Kontraksi cenderung mempunyai panjang, kekuatan, dan frekuensi yang


sama. Kontraksi pra persalinan ini dapat berlangsung singkat atau terus menerus
selama beberapa jam sebelum berhenti atau mulai berkembang.

b. Keluarnya darah

         Aliran lendir yang bernoda darah dari vagina

c. Rembesan cairan ketuban dari vagina

         Disebabkan oleh robekan kecil pada membran (ROM).

3. Tanda Positif Persalinan

a. Kontraksi yang berkembang

Menjadi lebih lama, lebih kuat, dan atau lebih dekat jaraknya bersama
dengan berjalannya waktu, biasanya disebut “Sakit” atau “Sangat Kuat” dan terasa
didaerah perut pinggang, atau keduanya.

b. Aliran cairan ketuban yang deras dari vagina

Disebabkan oleh robekan membran yang besar (ROM).

c. Pelebaran leher rahim

Leher rahim membuka sebagai respon terhadap kontraksi yang


berkembang.

C. Macam-macam persalinan

1.      Persalinan Normal
Persalinan normal adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang
kepala/ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat bantu, serta tidak melukai ibu
maupun bayi (kecuali episiotomi). Proses persalinan normal biasanya berlangsung
dalam waktu kurang dari 24 jam. (Manuaba, 2010).

2.      Persalinan Dibantu Alat

Jika pada fase kedua/ kala dua persalinan tidak maju dan janin tidak juga
lahir, sedangkan Anda sudah kehabisan tenaga untuk mengejan, maka dokter akan
melakukan persalinan berbantu, yaitu persalinan dengan menggunakan alat bantu
yang disebut forsep atau vakum. Jika tidak berhasil maka akan dilakukan operasi
caesar.

a.      Persalinan dibantu Vakum (Ekstrasi Vakum)

Disebut juga ekstrasi vakum. Vakum adalah seatu alat yang menggunakan
cup ppenghisap yang dapat menarik bayi keluar dengan lembut.

b.      Persalinan Dibantu forsep (ekstrasi forsep)

Forsep merupakan alat bantu persalinan yang terbuat dari logam


menyerupai sendok. Berbeda dengan vakum, persalinan yang dibantu forsep bisa
dilakukan meski Anda tidak mengejan, misalnya saat terjadi keracunan
kehamilan, asma, atau penyakit jantung. Persalinan dengan forsef relatip lebih
beresiko dan lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan vakum. Namun kadang
terpaksa dilakukan juga apabila kondisi ibu dan anak sangat tidak baik.

3.      Secsio Caesar 

a.      Operasi Caesar Terencana (elektif)

Pada operasi caesar terencana (elektif), operasi caesar telah direncanakan


jauh hari sebelum jadwal melahirkan dengan mempertimbangkan keselamatan ibu
maupun janin. Beberapa keadaan yang menjadi pertimbangan untuk melakukan
operasi caesar secara elektif, antara lain :

1)      Janin dengan presentasi bokong : Dilakukan operasi caesar pada janin


presentasi bokong pada kehamilan pertama, kecurigaan janin cukp besar sehingga
dapat terjadi kemacetan persalinan (CEPALO PELVIC DISPROPORTION), janin
dengan kepala menengadah (DEFLEKSI), janin dengan lilitan tali pusat, atau
janin dengan presentasi kaki.

2)      Kehamilan kembar : Pada kehamilan kembar dilihat presentasi terbawah


janin apakah kepala, bokong, atau melintang. Masih mungkin dilakukan
persalinan pervaginam jika persentasi kedua janin adalah kepala-kepala. Namun,
dipikirkan untuk melakukan caesar pada kasus janin pertama/terbawah selain
presentasi kepala. pada USG juga dilihat apakah masing-masing janin memiliki
kantong ketuban sendiri-sendiri yang terpisah, atau keduanya hanya memiliki satu
kantong ketuban. Pada kasus kehamilan kembar dengan janin hanya memiliki satu
kantong ketuban, resiko untuk saling mengait/menyangkut satu sama lain terjadi
lebih tinggi, sehingga perlu dilakukan caesar terencana.Pada kehamilan ganda
dengan jumlah janin lebih dari dua (misal 3 atau lebih), disarankan untuk
melakukan operasi caesar terencana.

3)      Plasenta previa : artinya plasenta terletak dibawah dan menutupi mulut


rahim. Karena sebelum lahir janin mendapat suplai makanan dan oksigen, maka
tidak mungkin plasenta sebagai media penyuplai lahir/ lepas terlebih dulu dari
janin karena dapat mengakibatkan kematian janin. Plasenta terdiri dari banyak
pembuluh darah, lokasi plasenta yang menutupi jalan lahir, sangat rawan dengan
terjadinya pendarahan. Apabila terjadi kontraksi pada rahim, maka sebagian
plasenta yang kaya pembuluh darah ini akan terlepas dan menimbulkan
pendarahan hebat yang dapat mengancam nyawa janin dan ibu.

4)      Kondisi medis ibu : preeklamsia, kencing manis (diabetes militus), herpes,


penderita HIV/AIDS, penyakit jantung, penyakit paru kronik, atau tumor rahim
(mioma) yang ukurannya besaratau menutupi jalan lahir, kista yang menghalangi
turunnya janin, serta berbagai keadaan lain merupakan hal-hal yang menyebabkan
operasi caesar lebih diutamakan.

5)      Masalah pada janin : Misanya pada janin dengan oligohidramnion (cairan


ketuban sedikit) atau janin dengan gangguan perkembangan.
b.      Opereasi Caesar Darurat (Emergency)

Yang dimaksud operasi caesar darurat adalah jika operasi dilakukan ketika proses
persalinan telah berlangsung. Hal ini terpaksa dilakukan karena ada masalah pada
ibu maupun janin. Beberapa keadaan yang memaksa terjadinya operasi caesar
darurat, antara lain :

1)      Persalinan macet

Keadaan ini dapat terjadi pada fase pertama (fase lilatasi) atau fase kedua
(ketika Anda mengejan). Jika persalinan macet pada fase pertama, dokter akan
memberi obat yang disebut oksitosin untuk menguatkan kontraksi otot-otot rahim.
Dengan demikian mulut rahim dapat membuka. Ada teknik lain, yaitu
memecahkan selaput ketuban atau memberikan cairaan infus intrafena jika Anda
kekurangan cairan /dehidrasi. Jika cara-cara itu tidak berhasil, maka operasi
caesar akan dilakukan.

Jika persalinan macet pada fase kedua, dokter harus segera memutuskan
apakah persalinan dibantu dengan vakum atau forsep atau perlu segera dilakukan
operasi caesar. Hal yang menjadi   pertimbangan untuk melanjutkan persalinan
pervaginam dengan alat (berbantu) atau operasi caesar, tergantung pada
penurunan kepala janin didasar tanggul, keadaan tanggul ibu, dan ada tidaknya
kegawatan pada janin.

Persalinan macet merupakan penyebab tersering operasi caesar. Beberapa


alasan yang dijadikan pertimbangan ialah kontraksi tidak lagi efektif, janin terlalu
besar semantara jalan lahir ibu sempit, dan posisi kepala janin yang tadak
memungkinkan dilakukan penarikan dengan vakum maupun forsep.

2)      Stres pada janin

Ketika janin stres, dia akan kekurangan oksigen. Pada pemeriksaan klinik
tanpak bahwa denyut jantung janin menurun. Secara normal, selama terjadi
kontraksi denyut jantung janin menurun sedikit, namun akan kembali ke frekuensi
asalnya, jika :

a) Prolaps tali pusat: jika tali pusat keluar melalui mulut rahim, dia bisa terjepit,
sehingga suplai darah dan oksigen kejanin berkurang. Keadaan ini berbahaya
jika janin dilahirkan secara normal lewat vagina, sehingga memerlukan
tindakan operasi caesar segara.

b) Perdarahan : Jika Anda mengalami perdarahan yang banyak akibat plasenta


terlepas dari rahim, atau karena alasan lain, maka harus dilakukan operasi
caesar.

c) Stres janin berat : Jika denyut jantung janin menurun sampai 70x per menit,
maka harus segera dilakukan operasi caesar. Normalnya denyut jantung janin
adalah 120/160x per menit.

D. Persiapan Persalinan

a. Pemilihan metode persalinan

          Dalam hal ini penting adanya komunikasi antara dokter atau bidan
dan pasangan suami-istri. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
Pertimbangkan juga segi resiko dan efek yang terjadi setelahnya. Misalnya
dengan melahirkan normal, operasi caesar maupun waterbirth.

b. Tempat melahirkan

         Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari


rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah sakit atau BPS.
Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga dapat
mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah sakit atau BPS
tersebut.

c. Tenaga medis penolong persalinan

Dokter kandungan maupun bidan yang sekiranya akan


menangani proses persalinan sebaiknya ditentukan dari jauh-jauh hari.
Ada baiknya menciptakan kesinambungan antara tenaga medis
yang memantau kehamilan ibu sedari awal, sehingga dapat tahu
betul perihal perkembangan ibu dan janin.

d. Persiapan mental ibu


Menghindari kepanikan dan ketakutan, menyiapkan diri
ibu, mengingat bahwa setelah semua ini ibu akan mendapatkan buah hati
yang didambakan. Menyimpan tenaga untuk melahirkan, tenaga akan
terkuras jika berteriak-teriak dan bersikap gelisah. Dengan bersikap tenang,
ibu dapat melalui saat persalinan dengan baik dan  lebih siap.Dukungan dari
orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu
memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.

e. Persiapan kebutuhan

1) Persiapan yang harus dibawa untuk ibu selama persalinan:

a) Sikat gigi (Untuk ibu hamil)  serta pasta gigi

b) Minum dan makan untuk ibu

c) Sarung bersih

d) Celana dalam bersih

e) Pembalut

f) Handuk

g) Sabun

h) Kaos kaki

i) Baju ganti

j) Bra untuk menyusui

k) Barang-barang pribadi lainnya

2) Persiapan untuk bayi yang sudah lahir:

a) Popok

b) Handuk bersih

c) Kantong plastik atau pot tanah liat untuk ari-ari

d) Baju atau stelan


e) Topi dan selimut bayi

f. Persiapan TABULIN (Tabungan Ibu Bersalin)

Tabulin adalah tabungan yang dipersiapkan untuk persalinan yang


dilakukan pada pasangan suami istri sedang dasolin atau dana social
bersalin digunakan untuk merencanakan dalam kehamilannya.

Salah satu kegiatan ini adalah membuat tabungan ibu bersalin


(tabulin). Secara psikologis, ibu akan merasa tenang menghadapi
saat  persalinan jika semua kebutuhan sudah terpenuhi. Tabulin ini biasanya
dilakukan oleh tokoh masyarakat atau petugas kesehatan, sehingga akan
menjamin akses ibu kepada petugas kesehatan. Adapun manfaat dari
diadakannya tabulin ini adalah sebagai berikut :

a. Sebagai tabungan/simpanan itu yang digunakan untuk


biaya persalinan atau sesudah persalinan.

b. Ibu dan keluarga tidak merasa terbebani terhadap biaya persalinan.

Tabungan yang bersifat sosial ini sangat membantu warga, terutama


bagi warga yang berekonomi lemah. Proram ini sangat tepat dan efektif
dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Warga tidak akan
merasa terbebani dalam upaya mendukung program tersebut
karena  penggalangan dana tabungan dilakukan mellaui proses jimpitan.
Melalui tabulin bumil diharapakan dapat menabung sehingga saat
melahirkan, tidak mengalami kesulitan biaya persalinan karena sudah ada
dana tabungan. Kegiatan ini adalah upaya yang sangat baik untuk
menurunkan angka kematian ibu. Meskipun demikian, cara ini belum
menjamin 100% menjamin ibu hamil selamat dari maut. Tabungan ini
biasanya dibentuk berdasarkan RW atau posyandu. Sebagai tenaga
kesehatan yang akan membantu proses kelahiran biasanya akan menetukan
jumlah tabungan ibu hamil di setiap minggu nya dan memberi penjelasan
kepada ibu hamil betapa pentingnya manfaat tabulin sehingga ibu hamil
mempunyai kesadaran untuk membayar tabulin.

g. Persiapan Kegawatdaruratan (BAKSOKUDA)

Persiapan yang harus diperhatikan dalam melakukan rujukan


disingkat “BAKSOKUDA” yang diartikan sebagi berikut :

a. B (Bidan) : Pastikan ibu/ bayi/ klien didampingi oleh tenaga kesehatan


yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan
kegawatdaruratan

b. A (Alat) : Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti


spuit, infus set, tensimeter dan stetoskop

c. K (keluarga) : Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan


alasan mengapa ia dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus
menerima ibu (klien) ke tempat rujukan.

d. S (Surat) : Beri sura ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu


(klien), alasan rujukan, uraian hasil rujuka, asuhan atau obat-obat yang
telah diterima ibu

e. O (Obat) : Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalanan


merujuk

f. K (Kendaraan) : Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk


memungkinkan ibu (klien) dalam kondisi yang nyaman dan dapat
mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat.

g. U (Uang) : Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang


cukup untuk membeli obat dan bahan kesehatan yang diperlukan di
tempar rujukan

h. DA (Darah) : Siapkan darah untuk sewaktu-waktu membutuhkan


transfusi darah apabila terjadi perdarahan.
E. Suami SIAGA (Siap Antar Jaga)

Persiapan mental suami sangat diperlukan dalam menghadapi hal-hal


berikut:

1. Perubahan fisik dan mental istri

2. Mengantar istri ke dokter/bidan

3. Beban menghadapi persalinan

4. Menemani istri bersalin

PENUTUP
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan
aterm (bukan premature atau postmatur), mempunyai onset yang spontan
(tidak diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat
awitannya, mempunyai janin tunggal dengan presentase puncak kepala,
terlaksana tanpa bantuan artificial, tidak mencakup komplikasi, plasenta
lahir normal.Persalinan normal disebut juga partus spontan, adalah proses
lahirnya bayi pada letak  belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa
bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
berlangsung kurang dari 24 jam. Bentuk-Bentuk Persalinan: Persalinan
spontan, Persalinan Bantuan, Persalinan Anjuran.

Menjelang kelahiran sang bayi, ada beberapa hal yang perlu


dipersiapkan. Terutama barang-barang keperluan ibu dan sang bayi yang
nantinya akan dibawa ke rumah sakit.Tanda – tanda dan gejala paling
sering menjelang persalinan adalah rasa mulas,perut terasa seperti
kram mirip saat menstruasi. Ada juga yang merasa mual, kembung, dan
nyeri punggung. Bahkan ada yang diare atau pusing.Menjelang persalinan,
sistem pencernaan Ibu akan melambat.Kala dalam persalinan : Kala 1 (dari
pembukaan 1 sampai lengkap), Kala II (dari pembukaan lengkap sampai
bayi lahir),Kala III (dari bayi lahir hingga plasenta lahir).

Sehingga dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap ibu hamil


tidak lagi cemas menghadapi persalinan dan dapat mempersiapkan
kebutuhan yang diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Barbara. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika


Hamilton P. 2008. Dasar – Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. Jakarta : EGC.

Manuaba. 2010. Pengantar Obstetri. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai