KEPERAWATAN MATERNITAS
Oleh :
KELOMPOK 2
1. LERY AFRIZAL
2. MARYAM
3. MEDYA ANDAYANI
4. MEKI RODIAL
5. MELVIANA
6. MIFTAHU RAHMI
7. MOHD. SAFWAN
8. NUR ANIS ZISWANI
9. OVI OKTAVINA
10.PEGI PRATAMA
11.PEPI DANIYATI
12.PONIKEM
13.PRIYOSA CANTIKA FITRI
A. LATAR BELAKANG
Persalinan adalah tugas dari seorang ibu yang harus dihadapi dengan tabah,
walaupun tidak jarang mereka merasa cemas dalam menghadapi masalah tersebut.
Sebelum persalinan dimulai leher rahim akan melebar 1 atau 2 cm (atau bahkan
lebih jika ibu hamil sudah pernah melahirkan). Jaringan ikat dan tulang rawan pada
panggul akan rileks, memungkinkan gerakan sendi yang lebih besar. Agar tulang
panggul bisa membuka selam persalinan dan pelahiran untuk memberi bayi ruang lebih
banyak pada jalan lahir. Pada saat bersamaan, sekresi vagina meningkat dan jaringan
dinding vagina menjadi lebih elastis.
Selama minggu akhir kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami perubahan yang
mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan. Payudara akan memproduksi banyak
kolostrum. Rahim akan menjadi lebih sensitif dan berkontraksi lebih sering, baik
spontan atau sebagai respon terhadap aktivitas dan gangguan ringan seperti gangguan
berjalan, bersin dan benturan pada perut.
Kesiapan bayi ibu untuk hidup di luar tubuh ibu bertepatan dengan
kemampuannya memproduksi berbagai substansi yang akan memberi umpan balik pada
peredaran darah ibu dan memainkan peran penting dalam memicu perubahan yang
mengawali persalinan. Kesiapan ibu itu sendiri secara fisik maupun emosional untuk
menghadapi persalinan sangat penting.
Agar persalinan berjalan lancar dan tidak khawatir dalam menghadapi proses
persalinan,oleh karena itu penulis menyusun makalah satuan acara penyuluhan dengan
judul “Persiapan Persalinan”.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan selama
30 menit, Ibu hamil mampu menjelaskan macam-macam persiapan persalinan.
.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan persiapan persalinan dalam waktu 1 x 45 menit,
C. Materi : Terlampir
D. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
E. Media : Leaflet dan Power Point (PPT)
F. Waktu : Jam 10 : 30 s/d Selesai
G. Setting Tempat
Keterangan :
: Pembimbing
: Moderator
: Penyaji
; Infokus
: Audiens
: Fasilitator
: Observer
: Dokumentasi
H. PENGORGANISASIAN
1) Penanggung jawab : Kelompok II
Fungsi : Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2) Moderator : Melviana
Fungsi :
a) Mengucapkan salam
b) Memperkenalkan diri dan kelompok
c) Menjelaskan maksud dan tujuan
d) Kontrak waktu dan bahasa
e) Mengevaluasi perasaan setelah penyuluhan
Memberi reinforcement
positif Mendengarkan
Ceramah
Menjelaskan tentang
macam-macam Memperhatikan dan
persalinan. mendengarkan
Menggali pengetahuan Peserta menjawab Tanya
audiens tentang apa saja jawab
persiapan ibu
menghadapi persalinan.
J. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) 80% peserta menghadiri acara.
b) Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
c) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
2. Evaluasi Proses
a) Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
b) Moderator mengucapkan salam.
c) Moderator memperkenalkan diri dan anggota kelompok.
d) Moderator menjelaskan maksud dan tujuan acara
e) Moderator menyampaikan kontrak waktu.
f) Moderator menyampaikan kontrak Bahasa.
g) Penyaji menggali pengetahuan audiens.
h) Penyaji memberikan reinforcement positif.
i) Penyaji menjelaskan materi.
j) Memberi reward pada audiens turut aktif dalam kegiatan.
k) Fasilitator membantu audiens dalam kegiatan.
l) Fasilitator memotivasi audiens untuk aktif dalam kegiatan.
m) Moderator memberikan kesempatan bertanya kepada audiens.
n) Moderator menutup acara dan menyimpulkan kegiatan.
o) Moderator mengucapkan salam dan terima kasih.
3. Evaluasi Hasil
a) 70% audiens dapat menyebutkan pengertian persalinan.
b) 70% audiens dapat menyebutkan kembali macam-macam persalinan.
c) 70% audiens dapat menyebutkan persiapan ibu menghadapi persalinan.
MATERI PENYULUHAN
TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN
A. PENGERTIAN
Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikeluarkan
sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat (Barbara, 2009).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain,dengan bantuan atau tanpa bantuan. (Manuaba, 2010).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servks,dan janin turun
ke dalam jalan lahir (Sarwono,2006).
Jadi,persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan
cukup bulan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan atau tanpa bantuan.
B. MACAM-MACAM PERSALINAN
1. Persalinan Normal
Persalinan normal adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang
kepala/ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat bantu, serta tidak melukai ibu maupun
bayi (kecuali episiotomi). Proses persalinan normal biasanya berlangsung dalam
waktu kurang dari 24 jam. (Manuaba, 2010).
Terjadinya persalinan membutuhkan tiga faktor penting, yaitu kekuatan ibu
saat mengejan, keadaan jalan lahir, dan keadaan janin. Ketiganya harus dalam
keadaan baik, sehingga bayi dapat dilahirkan. Dengan adanya kekuatan mengejan
ibu, janin dapat didorong kebawah, dan masuk kerongga panggul. Saat kepala janin
memasuki ruang panggul,posisi kepala sedikit menekuk sehingga dagu dekat
dengan dada janin. Posisi ini akan memudahkan kepala janin lolos melalui jalan
lahir, yang diikuti dengan beberapa gerakan selanjutnya. setelah kepala keluar,
bagian tubuh janin yang lain akan mengikuti, mulai dari bahu, badan, dan kedua
kaki.
3. Secsio Caesar
a) Operasi Caesar Terencana (elektif)
Pada operasi caesar terencana (elektif), operasi caesar telah direncanakan
jauh hari sebelum jadwal melahirkan dengan mempertimbangkan keselamatan ibu
maupun janin. Beberapa keadaan yang menjadi pertimbangan untuk melakukan
operasi caesar secara elektif, antara lain :
1) Janin dengan presentasi bokong : Dilakukan operasi caesar pada janin
presentasi bokong pada kehamilan pertama, kecurigaan janin cukp besar
sehingga dapat terjadi kemacetan persalinan (CEPALO PELVIC
DISPROPORTION), janin dengan kepala menengadah (DEFLEKSI), janin
dengan lilitan tali pusat, atau janin dengan presentasi kaki.
2) Kehamilan kembar : Pada kehamilan kembar dilihat presentasi terbawah janin
apakah kepala, bokong, atau melintang. Masih mungkin dilakukan persalinan
pervaginam jika persentasi kedua janin adalah kepala-kepala. Namun,
dipikirkan untuk melakukan caesar pada kasus janin pertama/terbawah selain
presentasi kepala. pada USG juga dilihat apakah masing-masing janin
memiliki kantong ketuban sendiri-sendiri yang terpisah, atau keduanya hanya
memiliki satu kantong ketuban. Pada kasus kehamilan kembar dengan janin
hanya memiliki satu kantong ketuban, resiko untuk saling
mengait/menyangkut satu sama lain terjadi lebih tinggi, sehingga perlu
dilakukan caesar terencana.Pada kehamilan ganda dengan jumlah janin lebih
dari dua (misal 3 atau lebih), disarankan untuk melakukan operasi caesar
terencana.
3) Plasenta previa : artinya plasenta terletak dibawah dan menutupi mulut
rahim. Karena sebelum lahir janin mendapat suplai makanan dan oksigen,
maka tidak mungkin plasenta sebagai media penyuplai lahir/ lepas terlebih
dulu dari janin karena dapat mengakibatkan kematian janin. Plasenta terdiri
dari banyak pembuluh darah, lokasi plasenta yang menutupi jalan lahir,
sangat rawan dengan terjadinya pendarahan. Apabila terjadi kontraksi pada
rahim, maka sebagian plasenta yang kaya pembuluh darah ini akan terlepas
dan menimbulkan pendarahan hebat yang dapat mengancam nyawa janin dan
ibu.
4) Kondisi medis ibu : preeklamsia, kencing manis (diabetes militus), herpes,
penderita HIV/AIDS, penyakit jantung, penyakit paru kronik, atau tumor
rahim (mioma) yang ukurannya besaratau menutupi jalan lahir, kista yang
menghalangi turunnya janin, serta berbagai keadaan lain merupakan hal-hal
yang menyebabkan operasi caesar lebih diutamakan.
5) Masalah pada janin : Misanya pada janin dengan oligohidramnion (cairan
ketuban sedikit) atau janin dengan gangguan perkembangan.
2. Persiapan Psikologis
a) Peristiwa kelahiran bukan hanya merupakan proses murni fisiologis belaka,
akan tetapi banyak diwarnai dengan komponen psikologis
b) Ada perbedaan yang dialami ibu yang satu dengan yang lain
c) Pada minggu-minggu terakhir menjelang persalinan bayinya, ibu banyak
dipengaruhi oleh perasaan/emosi dan ketegangan
d) Ibu merasa cemas dapat lahir dengan lancar, sehat atau cacat
e) Adanya dukungan moral daripada suami dan calon ayah
f.) Kesiapan mental untuk menghadapi proses persalinan dan meyakinkan diri
sebelum proses persiapan persalinan normal adalah suatu proses yang alami
dan terbaik
g) Ibu juga amat bahagia menyonsong kelahiran bayinya yang diidam-
idamkannya.
h) Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut terjadi
gangguan waktu melahirkan, bahkan takut mati.
i) Kecemasan ayah juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah hampir sama
besarnya dengan kecemasan ibu yang melahirkan, hanya berbeda sang ayah
tidak secara langsung merasakan efeknya kehamilan.
d) Ibu harus sering ditemani karena akan merasa mendapatkan bantuan moril
orang yang simpati dengan memberi bantuan setiap saat yang diperlukan dan
mendengarkan segala keluhan penderita
e) Mengerti perasaan penderita
f) Menarik perhatian dan kepercayaan ibu dengan perhatian dan tingkah laku,
bijaksana, halus dan ramah serta sopan
g) Berusaha membesarkan kepercayaan dan keselamatan ibu menghadapi
persalinan dengan memberi petunjuk dan mengikutinya.
3. Persiapan Sosial
Segi sosial merupakan akar untuk tumbuh, dalam hal ini harus
dipersiapkan mengenai unsur apa yang harus dikenal dari lingkungan sosial,
kondisi ekonomi, taraf penghidupan dan kebudayaan yang berhubungan dengan
calon ibu yang akan melahirkan.
Misal :
a. Malnutrisi akan membawa akibat bagi kehamilan, ibu maupun janin
b. Perumahan yang tidak memenuhi syarat, ini akan menimbulkan higiene yang
kurang
4. Persiapan Kultural
Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi dan tingkat hidup
yang kurang baik terhadap kehamilan dan berusaha unutk mencegah akibat
itu. (Hamilton P.2008)
PENUTUP
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm
(bukan premature atau postmatur),mempunyai onset yang spontan (tidak diinduksi), selesai
setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya, mempunyai janin tunggal dengan
presentase puncak kepala, terlaksana tanpa bantuan artificial, tidak mencakup komplikasi,
plasenta lahir normal.Persalinan normal disebut juga partus spontan, adalah proses
lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-
alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
Bentuk-Bentuk Persalinan:Persalinan spontan, Persalinan Bantuan, Persalinan Anjuran
Menjelang kelahiran sang bayi, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan.
Terutama barang-barang keperluan ibu dan sang bayi yang nantinya akan dibawa ke
rumah sakit.Tanda – tanda dan gejala paling sering menjelang persalinan adalah rasa
mulas,perut terasa seperti kram mirip saat menstruasi. Ada juga yang merasa mual,
kembung, dan nyeri punggung. Bahkan ada yang diare atau pusing.Menjelang persalinan,
sistem pencernaan Ibu akan melambat.Kala dalam persalinan : Kala 1 (dari pembukaan 1
sampai lengkap),Kala II (dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir),Kala III (dari bayi
lahir hingga plasenta lahir).
Sehingga dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap ibu hamil tidak lagi
cemas menghadapi persalinan dan dapat mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Manuaba. 2010. Pengantar Obstetri. Jakarta: EGC.