Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

POSISI MENYUSUI

Disusun Oleh
Kelompok 2
Anisa Ayu Lestari (2022207209246)
Marissa Nur Azizah (2022207209244)
Merta Reni (2022209207284)
Riska Ulviyani (2022207209249)
Rolanda Gusti A. (2022207209176)

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN AJARAN 2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
POSISI MENYUSUI

Pokok bahasan : Posisi Menyusui


Sub pokok bahasan : Jenis-jenis Posisi menyusui
Hari/Tanggal : 23 Desember 2022
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Hasanah, Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro
Sasaran : Ibu Postpartum dan keluarga
Penyuluh : Kelompok 2

A. Latar belakang
Menyusui adalah proses alamiah yang merupakan suatu seni yang harus
dipelajari kembali. Keberhasilan dalam menyusui membutuhkan dukungan baik
dari orang yang telah mengalaminya atau dari seseorang yang profesional
(Ramaiah, 2007).
Ketidakmampuan cara menyusui yang baik dan benar itu terjadi bukan hanya
karena ibu masih mempunyai anak pertama atau lebih dikenal dengan ibu
primipara. Tetapi ternyata ibu multipara yang sudah mempunyai anak lebih dari
satu dan sudah mempunyai pengalaman juga masih banyak yang belum tahu
tentang cara menyusui yang baik dan benar dan mereka sering salah
memposisikan bayi. Bila bayi jarang menyusu karena bayi enggan menyusu akan
berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan
produksi ASI selanjutnya. Namun seringkali ibu-ibu kurang mendapatkan
informasi tentang manfaat ASI dan tentang teknik menyusui yang baik dan benar
(Roesli, 2005)
B. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang posisi menyusui

C. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan :
1. Peserta dapat mengetahui dan mengerti tentang apa itu posisi dan perlekatan
menyusui
2. Peserta mengetahui tentang jenis-jenis posisi menyusui

D.  Media
Leaflet & phantom bayi

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi & tanya jawab
3. Demontrasi

F. Pengorganisasian
1. Kelompok
a. Moderator : Riska Ulviyani
Tugas:
1) Membuka kegiatan, mengucap salam dan memperkenalkan diri
2) Menjelaskan tujuan dari penyuluahan dan menyebutkan materi yang
akan diberikan
3) Memimpin jalannya penyuluhan
4) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi
5) Mengatur waktu penyuluhan
b. Edukator : Marisa Nur Azizah
Tugas :
1) Menggali pengetahuan responden dan keluarga tentang posisi
menyusui
2) Menjelaskan materi mengenai posisi menyusui dan jenis-jenis posisi
menyusui
3) Mempratikkan jenis-jenis posisi menyusui
4) Menjawab pertanyaan klien dan keluarga
c. Fasilitator : Merta Reni
1) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai acara penyuluhan
2) Membagi leaflet kepada klien dan keluarga setelah penyuluhan
selesai sebagai bahan belajar di rumah atau di tempat lain
d. Observer: Anisa Ayu Lestari
Mencatat prilakau verbal dan non verbal klien dan keluarga selama
jalannya penyuluhan

2. Pembimbing
a. Ns. Wahyu Dwi Fatimah, M. Kep
b. Ns. Farida YL, S. Kep

G. Kegiatan penyuluhan
No Tahap/waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pendahuluan : - Mengucapkan salam - Menjawab salam
5 menit - Memperkenalkan diri, - Memperhatikan dan
menjelaskan judul materi mendengarkan
serta tujuan yang akan
dicapai oleh peserta
penyuluhan dan melakukan
kontrak waktu
- Menggali pengetahuan - Menjawab pertanyaan
peserta penyuluhan. dari penyuluh
2. Inti : - Menjelaskan pada peserta - Memperhatikan,
15 Menit tentang Posisi menyusui Mendengarkan dan
yang benar mencatat penjelasan
penyuluh
- Mendemonstrasikan posisi - Memperhatikan
menyusui bayi yang baik dan
benar
- Memberikan kesempatan - Mencoba
peserta untuk mencoba mendemonstasikan posisi
mendemonstrasikan posisi menyusui yang baik dan
menyusui yang baik dan benar
benar
3. Penutup 10 - Memberikan kesempatan - Menanyakan hal-hal yang
Menit peserta untuk bertanya belum jelas
- Menjawab pertanyan - Mendengarkan jawaban
pertanyaan yang berkaitan dari penyuluh
dengan materi yang belum
jelas
- Melakukan evaluasi dengan - Menjawab pertanyaan
memberikan beberapa dari penyuluh
pertanyaan kepada
peserta/audiens
- Menyimpulkan hasil - Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
- Mengucapkan terimakasih - Mendengarkan dan
atas peran serta peserta yang memperhatikan
berpartisipasi, menutup - Mendengarkan dan
penyuluhan dan menjawab salam
mengucapkan salam
H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta kurang lebih 2 orang
b. Penyelenggaraan dilaksanakan di RSU Muhammadiyah Metro
c. Kesiapan media : Leafleat, Phantom bayi.
2. Evaluasi proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta aktif bertanya dan menjawab pertanyaan
c. Suasana penyuluhan berjalan dengan lancar dan tertib
3. Evaluasi hasil
Peserta memahami materi yang disampaikan dan dapat menjawab petanyaan
evaluasi yang dilakukan penyuluh seperti salah satu posisi menyusui yang
benar
Daftar Pustaka

Vivian, Nanny Lia Dewi & Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Salemba Medika: Jakarta
Suhemi, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya
Maryunani,Arik. 2009. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Poapartum). Jakarta:
TIM
Astuti Sri,dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Erlangga: Bandung
POSISI MENYUSUI

A. Pengertian
Menyusui adalah proses yang alami dan bayi menghisap secara alamiah, akan
tetapi bisa timbul kesulitan pada awalnya karena itu diperlukan cara menyusui
yang baik dan benar yaitu suatu cara atau metode yang diterapkan dalam
pemberian ASI dari ibu ke bayi yang dilakukan dengan baik dan benar. Dengan
menyusui sendiri bayi anda telah menjalin hubungan yang sangat penting antar
ibu dan bayi (Syafrudin, 2011).

Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan oleh
seseorang ibu kepada bayinya, demi mencakupi kebutuhan nutrisi bayi tersebut,
posisi yang tepat bagi ibu untuk menyusui adalah duduk. Duduklah dengan posisi
yang enak dan santai, pakailah kursi yang adasandaran punggung dan lengan,
gunakan bantal untuk mengganjal bayi tidak terlalu jauh dari payudara ibu
(Elisabeth, 2015).

B. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar


1. Posisi bersandar (laid-back breastfeeding)

Posisi bersandar merupakan posisi alami yang biasanya dilakukan


ketika ibu menyusui bayi pertama kali. Kebanyakan ibu menyukai posisi ini
karena dirasa membuat waktu menyusui menjadi lebih santai. Posisi ini
dapat dilakukan dimana saja asalkan ada tempat sadaran punggung

Jika ibu ingin menerapkan posisi menyusui yang benar ini, caranya
cukup mudah. Berikut tahapan untuk melakukan posisi bersandar:

1) Sandarkan punggung pada sebuah bantal yang menempel ke dinding,


kursi, atau sandaran tempat tidur.

2) Posisikan perut bayi di bawah dada ibu, dan kepala bayi sejajar dengan
dada.

3) Pastikan hidung bayi tidak tertekan dan lehernya tidak menekuk.

4) Bayi biasanya sudah bisa menemukan puting payudara ibu dengan


sendirinya. Namun, tidak masalah untuk membantunya mengisap puting
payudara ibu dengan benar.

5) Mulailah menyusui seperti biasa.

2. Posisi duduk
Ibu dipastikan duduk dengan nyaman dan santai pada kursi dan bisa juga di
lantai dengan alas tikar dsb, biasanya yang disertai sandaran lebih baik.
Apabila kusinya agak tinggi, maka diperlukan kursi untuk meletakkan kaki
ibu.
a. Posisi cradle hold

Posisi menyusui cradle hold serupa dengan posisi menyusui pada


umumnya. Di sini, salah satu tangan ibu akan menekuk guna menopang
tubuh bayi. Alhasil, bayi akan berbaring dengan nyaman di salah satu
tangan ibu selama melakukan posisi menyusui yang benar ini.
Jika bayi disusui pada payudara sebelah kanan, kepala bayi dan
tangan ibu yang digunakan untuk menopang tubuhnya juga dari sisi
kanan. Berikut cara melakukan posisi menyusu cradle hold:
1) Gendong bayi dengan salah satu tangan ibu. Pastikan posisi
kepalanya ada di lengan tangan ibu yang tertekuk, dan perutnya di
tubuh ibu.
2) Posisi kepala bayi lengan tangan ibu yang tertekuk harus berada di
sisi yang sama dengan bagian payudara di mana bayi menyusu.
3) Agar leher bayi tidak tegang, jaga agar posisi kepala bayi tetap
sejajar dengan bagian tubuhnya yang lain.
4) Coba gunakan bantal menyusui atau alas yang empuk lainnya untuk
lebih meringankan beban tangan Anda saat menopang bayi.
5) Mulailah menyusui seperti biasa.
Penggunaan bantal menyusui maupun bantal lainnya yang ditumpuk
menjadi satu sebenarnya hanya tambahan guna memudahkan Anda.
Ukuran tubuh bayi memang mungil, tapi terus-menerus menopangnya
dengan salah satu tangan dalam waktu lama tentu bisa membuat tangan
ibu pegal dan tidak nyaman.
Namun, biasanya posisi menyusui cradle hold diterapkan pada bayi
yang sudah terbiasa menyusu tapi belum terlalu besar. Sementara untuk
bayi yang baru lahir atau ukuran tubuhnya sudah tumbuh besar, posisi
menyusui ini mungkin kurang efektif untuk diterapkan.

b. Posisi cross cradle hold

Posisi menyusui yang benar dengan cross cradle hold mirip dengan
cradle hold. Hanya saja, lengan tangan yang digunakan untuk menopang
bayi pada posisi cross cradle hold berlawanan dengan payudara di mana
bayi menyusu.
Jika bayi disusui pada payudara sebelah kanan, kepala bayi juga
akan berada di sebelah kanan. Sebelumnya pada posisi cradle hold,
tangan ibu yang digunakan untuk menopang tubuh bayi yakni tangan
kanan.
Namun, pada posisi cross cradle hold ini, tangan ibu yang dipakai
justru sebelah kiri. Posisi ini memudahkan ibu untuk melihat dan
mengontrol puting susu yang diisap oleh bayi. 
Berikut cara melakukan posisi menyusui cross cradle hold:
1) Gendong bayi di depan tubuh ibu, dengan posisi punggung dan
lehernya sejajar.
2) Angkat punggung bayi dengan tangan sebelah kiri. Posisikan kepala
bayi berada di sebelah kanan ibu agar bisa menyusu pada sisi kanan
payudara.
3) Biarkan bagian bawah tubuh bayi ditopang oleh siku tangan ibu
yang tertekuk.
Posisi menyusui ini biasanya nyaman diterapkan pada bayi yang
baru lahir. Pertama-tama mencobanya mungkin terasa sulit, tapi lama-
lama Anda akan merasa dipermudah karena bisa memerhatikan isapan
bayi saat menyusu (latch on).

c. Posisi football hold atau clutch hold

Posisi menyusui football hold, atau bisa juga disebut clutch


hold merupakan salah satu posisi yang benar untuk menyusui. Posisi
ini dilakukan dengan mengapit bayi pada sisi tubuh, tepatnya di
bawah lengan ibu. Dapat digunakan untuk ibu dengan riwayat
melahirkan saecar, memiliki payudara yang besar dan bayi yang
berat badannya kecil. Selain itu, posisi ini juga cocok apabila Anda
memiliki bayi kembar, sehingga dapat menyusui keduanya secara
bersamaan. 
Lengan yang digunakan adalah lengan pada sisi yang sama
dengan payudara yang akan digunakan untuk menyusui. Berikut cara
melakukan posisi menyusui football hold:
1) Posisikan tubuh bayi di bagian sisi payudara tempat di mana bayi
akan menyusui.
2) Gunakan tangan pada sisi payudara yang akan menyusui, untuk
menopang tubuh bayi di samping tubuh Anda.
3) Tekuk lengan tangan Anda, dengan telapak tangan menghadap
ke atas seolah sedang memegang bola untuk menopang lehernya.
4) Biarkan punggung dan tubuh bayi ditopang oleh tangan Anda
dan dekatkan ke sisi Anda
5) Kaki bayi harus terselip dibawah lengan Anda
6) Jika perlu, bagian tangan lain yang tidak bertugas untuk
menopang bayi bisa Anda gunakan untuk memegang payudara
yang dipakai menyusui dari arah bawah.
Supaya lebih nyaman, ibu bisa meletakkan penyangga seperti
bantal menyusui maupun alas lainnya pada sisi tubuh yang digunakan
untuk menyusui.

d. Posisi bayi duduk (sitting baby)

Seperti namanya, posisi ini dilakukan sama persis ketika bayi


sedang duduk. Dengan begitu, Anda tidak perlu menopang tubuh bayi
seperti melakukan posisi menyusui yang benar lainnya.
Namun, sebelum mencoba posisi menyusui satu ini, pastikan si
kecil sudah cukup kuat untuk duduk sendiri. Pada usia 5-6 bulan, otot
punggung bayi sudah cukup kuat untuk berusaha duduk, meski banyak
dibantu lengan. Namun bayi tidak langsung duduk dengan stabil, bayi
hanya bisa duduk selama 1-2 detik sebelum akhirnya jatuh. Memasuki
7-12 bulan bayi mulai mampu duduk dengan stabil.
Berikut tahapan menyusui dengan posisi bayi sambil duduk:
1) Duduklah dalam posisi tegak, dan posisikan bayi juga untuk duduk
menghadap ke tubuh Anda. Bayi yang baru mahir untuk duduk
sendiri bisa dibantuk dengan bersandar pada tangan Anda yang
melingkari tubuhnya. Sedangkan bayi yang sudah terbiasa duduk
sendiri, biasanya lebih mampu untuk duduk dengan tegak tanpa
perlu diberi sandaran.
2) Pastikan leher dan punggung bayi lurus sejajar.
3) Pastikan hidung bayi tidak tertekan dan dapat bernapas dengan
lancar.
Menyusui dengan posisi bayi sambil duduk ini biasanya
digunakan saat bepergian, atau ketika bayi sudah sangat ingin untuk
menyusu sehingga mencari-cari payudara Anda sendiri.

3. Posisi berdiri

Penting bagi ibu untuk merasa nyaman dan rileks, dan untuk bayi
perlekatannya benar sehingga bayi menyusui dengan efektif.
4. Posisi berbaring
a. Posisi side-lying

Bila ibu sedang merasa lelah dan tidak ingin menyusui dalam posisi
duduk, posisi menyusui berbaring bisa menjadi pilihan yang benar untuk
dilakukan. Bukan hanya itu, posisi berbaring juga merupakan solusi
terbaik bagi ibu yang baru melalui operasi caesar atau saat bayi tiba-tiba
terbangun di malam hari untuk menyusu.
Berikut tahapan melakukan posisi menyusui berbaring:
1) Berbaring di salah satu sisi menghadap bayi.
2) Posisikan tubuh bayi agar bibirnya berada dekat dengan puting
payudara Anda.
3) Miringkan tubuh bayi dan berikan dorongan sedikit pada
punggunggnya agar lebih mudah untuk mencapai puting payudara
Anda.
Beberapa bayi biasanya merasa lebih mudah menyusui dari
payudara di bagian atas. Sedangkan sebagian lainnya, mungkin lebih
mudah mencapai payudara yang paling dekat dengan tempat tidur.
Jika ingin berganti menyusui pada sisi payudara yang lain, Anda
bisa tetap berada pada posisi ini atau berbaring dengan posisi
sebaliknya. Ini bisa disesuaikan dengan kemampuan bayi merasa lebih
mudah menyusu dari sisi payudara sebelah mana.
Penting untuk diingat. Selama menyusui dengan posisi cross cradle
hold, sebaiknya singkirkan semua bantal maupun selimut yang ada di
dekat bayi. Hindari juga untuk membiarkan bayi tertidur saat menyusui.

b. Posisi Menyusui dengan ASI yang memancar (penuh)

Bayi ditengkurapkan diatas dada ibu dengan tangan ibu sedikit menahan
kepala bayi pada posisi ini bayi tidak akan tersedak.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam menyusui, terdapat macam posisi menyusui, cara menyusui yang
tergolong biasa dilakukan adalah dengan bersandar, duduk, berdiri atau
berbaring. Posisi bersandar merupakan posisi alami yang biasanya dilakukan
ketika ibu menyusui bayi pertama kali. Kebanyakan ibu menyukai posisi ini
karena dirasa membuat waktu menyusui menjadi lebih santai. Posisi ini dapat
dilakukan dimana saja asalkan ada tempat sadaran punggung. Posisi duduk Ibu
dipastikan duduk dengan nyaman dan santai pada kursi dan bisa juga di lantai
dengan alas tikar dsb, biasanya yang disertai sandaran lebih baik. Apabila
kusinya agak tinggi, maka diperlukan kursi untuk meletakkan kaki ibu berdiri
Penting bagi ibu untuk merasa nyaman dan rileks, dan untuk bayi perlekatannya
benar sehingga bayi menyusui dengan efektif. Dan posisi berbaring

B. Saran
Setelah  mengetahui cara menyusui yang baik dan benar, di harapkan
kepada ibu menyusui agar dapat menyusui bayinya dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai